Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan zat kehdiupan dimana tidak satupun mahluk hidup diplanet bumi ini yang
tidak membutuhkan air. Namun demikian perlu disadari bahwa keberadaan air dimuka
bumi ini sangat terbatas menurut ruang dan waktu baik secara kuantitas maupun kualitas
(Suripin, 2004)

Air menjadi kebutuhan primer yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
minum, masak mandi, sampai kebutuhan pengolahan industri, sehingga fungsi air tidak
hanya terbatas untuk menjalankan fungsi ekonomi saja, namun juga sebagai fungsi
sosial.

Pengambilan sampel merupakan bagian dari penelitian yang sangat penting karena
sampel merupakan cerminan dari populasi yang ada. Metode pengambilan sampel
menggunakan metode purposif sampling. Untuk mendapatkan sampel yang homogen
dilakukan pengambilan sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili
pada daerah purposif sekitarnya. Dengan pengambilan sampel yang representatif data
hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi
sesungguhnya.

Selain sebagai sumber kehidupan didarat, air juga sebagai senyawa yang dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup biota akuatik didalam perairan. Oleh karena itu kualitas air
sangat mempengaruhi laju pertumbuhan biota akuatik itu sendiri satu diantaranya
parameter yang digunakan yaitu kandungan oksigen dibutuhkan sebagai faktor penting
bagi pernapasan biota akuatik dalam perairan yaitu oksigen terlarut dalam air atau yang
biasa disebut DO atau Dissolved Oxygen.

Oksigen terlarut dalam air (DO) merupakab parameter kualitas air yang sangat vital bagi
kehidupan organisme perairan. Konsentrasi oksigen terlarut cenderung berubah-ubah
sesuai dengan keadaan atmosfer. Penurunan kadar oksigen terlarut mempunyai dampak
nyata terhadap mahluk hidup air (Edward, 2003)

Diketahui bahwa oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan
anorganik. Selain itu, oksigen yang menentukan kegiatan biologis yang dilakukan oleh
organisme aerobik atau anaerobik. Sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia
beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu,
oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme, sangat berperan dalam
menguraikan senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun (Fauziah, 2010)
Sumber oksigen dilautan antara lain dapat diperoleh secara langsung dari atmosfer
melalui proses difusi dan melalui biota berklorofil yang mampu berfotosintesis.
Disamping uty juga terdapat faktor yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam air
laut yaitu karena respirasi biota, dekomposisi bahan organik dan perlepasan oksigen ke
udara. Untuk mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan
mengamati beberapa parameter kimia yang sering digunakan yaitu DO(Dissolved
Oxygen), BOD(Biochemical Oxygen Demand) dan COD(Chemical Oxygen Demand)
(Nontji, 2004)

BOD (Bichemical Oxygen Demand) adalah sejumlah oksigen terlarut yang dubutuhkan
oleh bakteri pengurai untuk menguraikan bahan pencemar organik dalam air. Makin
besar konsentrasi BOD suatu perairan, menunjukkan konsentrasi bahan organik didalam
air juga tinggi (Yudo, 2010). Makin besar kadar BODnya maka merupakan indikasi
bahwa perairan tersebut telah tercemar. Kadar BOD didalam air yang tingkat
pencemarannya masih rendah dan dapat dikategorikan sebagai perairan yang baik
berkisar 0-10ppm(Salmin,2005). Naiknya angka BOD dapat berasal dari bahan-bahan
organik yang berasal dari limbah domestik dan limbah lainnya. Nilai BOD yang tinggi
karena adanya pembuangan limbah dari pemukiman kesungai dan dari bahan pertanian.

1.2 Tujuan

Praktikum Pengambilan Sampel air

Agar mahasiswa mampu menganalisis dan mengukur kualitas air dari suatu sampel, serta
mengetahui metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas air.

Praktikum Penentuan DO(Dissolved Oxygen)

Agar mahasiswa mampu menganalisis, mengukur, dan mengetahui besarnya kadar


oksigen terlarut dalam suatu sampel serta mengetahui metodel dalam pengukuran
oksigen terlarut (DO) suatu sampel.

Praktikum Penentuan BOD(Biochemical Oxygen Demand)

Agar mahasiswa mampu mengetahui jumlah oksgien yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
menguraikan zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensis
dalam air, memahami cara pengukuran BOD, menghitung BOD serta mengetahui metode
perhitungan yang digunakan.
Suripin, 2004. Sistem Drainase Yang Berkelanjutan. Penerbit Andi Offset.
Yogyakarta.

Edward dan Tarigan, M.S. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat dan
Nitrat di Laut Banda. Makara, Sains. 7(2),82-89.

Fauziah, Ima. 2010. Oksigen Terlarut.

Nontji, Anugerah. 2004. Laut Nusantara. Djambatan:Jakarta.

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut(DO) dan Kebutuhuna Oksigen Biologi(BOD) Sebagai


Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perariran. Oseana Vol.XXX(3):21-26.

Yudo, S. 2010. Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung diWilayah DKI Jakarta Ditinjau
Dari Parameter Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli. Jurnal Akuakultur
Indonesia. 6,34-42.

Anda mungkin juga menyukai