Tinggalkan komentar
Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama: Unit
Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat masukan dan hasil (secara
kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat, bus
Unit Pemproses Pusat atau CPU ( central processing unit) berperan untuk memproses arahan,
melaksanakan pengiraan dan menguruskan informasi melalui system komputer. Unit atau
peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan bagi
melaksanakan arahan-arahan berkaitan.
arsitektur von Neumann menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika, dan sebuah Unit
Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit
terpadu (IC Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit).
Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang melakukan
pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan
semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan
(misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan).
Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan
ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari memori) yang diperlukan
untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang
sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya (biasanya ditempatkan di
slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah perintah lompatan yang memberitahukan
kepada komputer bahwa perintah berikutnya ditempatkan di lokasi lain).
1. bus tunggalnya itu sendiri. Sehingga instruksi untuk mengakses program dan data
harus dijalankan secara sekuensial dan tidak bisa dilakukan overlaping untuk
menjalankan dua isntruksi yang berurutan.
2. Selain itu bandwidth program harus sama dengan banwitdh data. Jika memori data
adalah 8 bits maka program juga harus 8 bits. Satu instruksi biasanya terdiri dari
opcode (instruksinya sendiri) dan diikuti dengan operand (alamat atau data). Karena
memori program terbatas hanya 8 bits, maka instruksi yang panjang harus dilakukan
dengan 2 atau 3 bytes. Misalnya byte pertama adalah opcode dan byte berikutnya
adalah operand.
3. Secara umum prosesor Von Neumann membutuhkan jumlah clock CPI (Clock per
Instruction) yang relatif lebih banyak dan walhasil eksekusi instruksi dapat menjadi
relatif lebih lama.
1. Dengan arsitektur Von Neuman prosesor tidak perlu membedakan program dan data.
Prosesor tipe ini tidak memerlukan control bus tambahan berupa pin I/O khusus untuk
membedakan program dan data. Karena kemudahan ini, tidak terlalu sulit bagi
prosesor yang berarsitektur Von Neumann untuk menambahan peripheral eksternal
seperti A/D converter, LCD, EEPROM dan devais I/O lainnya.
2. Biasanya devais eksternal ini sudah ada di dalam satu chips, sehingga prosesor seperti
ini sering disebut dengan nama mikrokontroler (microcontroller).
3. fleksibilitas pengalamatan program dan data. Biasanya program selalu ada di ROM
dan data selalu ada di RAM. Arsitektur Von Neumann memungkinkan prosesor untuk
menjalankan program yang ada didalam memori data (RAM). Misalnya pada saat
power on, dibuat program inisialisasi yang mengisi byte di dalam RAM.
4. Program ini adalah instruksi untuk mengisi accumulator A dengan data yang ada di
alamat 4000 (ROM). Instruksi tersebut singkat hanya perlu satu baris saja. Pada
prinsipnya, kode biner yang ada di RAM bisa berupa program dan bisa juga berupa
data.