Trauma asam terjadi dari zat kimia yang ber PH rendah dan biasanya bersifat lebih
ringan daripada trauma basa. Ada banyak jenis bahan kimia bersifat asam baik yang
organic maupun anorganik, contohnya: asam sulfat (air accu), asam hidroklorida (zat
pemutih), asam asetat (pada cuka), asam nitrat, asam kromat, asam hidroflorida.
Asam Hidroflorida dapat ditemukan di rumah pada cairan penghilang karat, pengkilap
aluminum, dan cairan pembersih yang kuat. Zat yang mengandung asam sulfat dapat
ditemukan di dalam baterai mobil, dan dapat menyebabkan trauma pada mata bila
terjadi ledakan. Hal ini merupakan salah satu penyebab terbanyak trauma asam pada
mata.
Asam larut dalam air untuk menghasikan ion hidrogen. Asam kuat mempunyai ion
hydrogen terbanyak dalam larutan. Ion hidrogen dapat menyebabkan nekrosis sel.
Trauma kimia akibat mineral asam lemah biasanya lebih ringan daripada trauma basa,
namun pada asam kuat (asam sulfat, asam nitrat, asam hidroklorida) dapat
menyebabkan reaksi yang sama dengan trauma basa dan menghasilkan kerusakan
jaringan yang berat. Epitel kornea yang intak dapat membuat barrier proteksi sampai
pH 2.5
Asam hidrofluorida
Asam hidrofluorida merupakan asam anorganik kuat yang sering digunakan dalam
industri rumah tangga yang digunakan untuk pembersih dan pemutih. Asam ini
berbeda dengan asam yang lain dan bersifat toksik. Zat asam ini secara cepat
melewati membran sel, sehingga bersifat seperti basa. Ion fluoride dilepaskan ke
dalam sel, dan menghambat enzim glikolitik dan bergabung dengan kalsium dan
magnesium membentuk insoluble complexes. Nyeri lokal yang ekstrim dapat terjadi
sebagai hasil dari immobilisasi ion kalsium, yang berujung pada stimulasi saraf
dengan pemindahan ion potassium. Fluorinosis akut bisa terjadi ketika ion fluoride
memasuki sistem sirkulasi, dan memberikan gambaran gejala pada jantung,
pernafasan, gastrointestinal, dan neurologik.
Pada keadaan subakut ada beberapa tatalaksana yang dapat dilakukan yaitu:
Penggunaan topikal antiobiotik dilanjutkan
Penggunaan siklopegia dapat dilanjutkan
Penggunaan kortikosteroid harus dihentikan
Penggunaan obat-obatan penurunan tekanan intra okuli dapat dilanjutkan
Manifestasi klinis
Trauma ringan
Konjungtiva hiperemi dan kemosis, dapat terjadi ekimosis konjungtiva di daerah
perilimbal sclera. Epitel kornea hanya tergores dan masih dalam keadaan intak akibat
erosi yang superfisial. Stroma masih dalam keadaan jernih dan hanya sedikit edema.
Kedalaman bilik mata depan masih dalam batas normal, cairan bilik mata jernih atau
terdapat minimal flare. Lensa jernih dan tidak ditemukan peningkatan tekanan
intraokuler.
Trauma sedang
Pada trauma kimia sedang-berat sering disertai peri-ocular dermal injury, terjadi
kemosis konjungtiva dalam berbagai derajat kerusakan disertai dengan injeksi
konjugngtiva dan episklera. Terjadi kerusakan epitel kornea disertai dengan edema
sedang-berat dan terjadi opasitas pada stroma. Iris dan pupil menjadi terlihat jelas.
Terjadi reaksi pada bilik mata depan dan disertai dengan peningkatan tekanan intra-
okuler. Dapat terjadi kekeruhan pada lensa walaupun awalnya masih terlihat jernih.
Trauma berat
Pada trauma kimia berat dapat disertai dengan kerusakan palpebral, pipi, hidung dan
wajah. Terjadi kemosis konjungtiva generalisata disertai dengan injeksi konjungtiva
dan episklera disertai dengan kerusakan pembuluh darah. Terjadi penebalan edema
kornea sehingga terjadi opasitas pada seluruh kornea. Bilik mata depan meradang dan
timbul iridosiklitis. Terjadi peningkatan tekanan intra-okuler yang jelas. Setelah
beberapa hari dapat terjadi thrombosis pembuluh darah dan iskemia episklera. Bila
terjadi penetrasi lebih dalam lagi dapat terjadi necrotic retinopathy
Pada trauma asam berat, dapat terlihat perubahan warna pada kornea dan konjungtiva
menjadi putih, pada asam nitrat dan asam kromat dapat berubah menjadi kuning atau
coklat. Sel epitel yang nekrosis mengalami deskuamasi dalam beberapa hari pertama
menyebabkan kornea stroma terlihat disertai dengan hiperemi, kemosis dan
perdarahan konjungtiva. Kornea yang awalnya masih terlihat jernih lama-lama
mengalami opasifikasi dan perforasi.