Dikttat Matematika 2
Dikttat Matematika 2
MATEMATIKA II
UNTUK MAHASISWA TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEMESTER DUA
Oleh:
Ir. Sutanto,MT.
NIP. 131 853 603
1
PRAKATA
Penulisan diktat ini bertujuan untuk memudahkan dan membantu mahasiswa program
studi Teknik Telekomunikasi semester dua dalam mempelajari, memahami dan mengaplikasikan
matakuliah matematika dalam bidang teknik telekomunikasi. Selain dari pada itu diktat ini juga
sangat bermanfaat dalam memberikan bekal pada para mahasiswa sebagai bahan penunjang
matakuliah lain dan sebagai sarana pembantu dalam menyelesaikan persoalan keteknikan yang
membutuhkan matematika tingkat tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa dalam bidang teknik
telekomunikasi sangat banyak persoalan yang penyelasaiannya sangat membutuhkan bantuan
matematika. Sebagai contoh perhitungan medan listrik, medan magnet , rangkaian listrik ,
pengolahan sinyal, otomatisasi system dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran diperpustakaan
dan informasi dari dosen pengasuh masing-masing materi tersebut ternyata antara 70% 90 %
penyelesaian persoalan hitungan sangat membutuhkan bantuan matematika.
Materi yang akan dibahas dalam diktat ini antara lain persamaan deferensial dan cara
penyelesainnya, aplikasi persamaan deferensial, transformasi Laplace, aplikasi transformasi
Laplace, transformasi Z, aplikasi transformasi Z, deret Fourier dan aplikasi deret Fourier.
Pada kesempatan ini penulis sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepala UP2AI PNJ yang telah menyediakan pendanaan untuk penulisan diktat
2. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Ketua Program Studi Teknik Telekomuniksi PNJ
yang telah memberi kepercayaan pada penulisan diktat ini.
Depok, 28 Oktober 2009
Penulis diktat
Ir. Sutanto,MT
NIP.131853603
2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar isi . ii
Prakata . iii
Pendahuluan . 1
1.1. Gambaran umum materi kuliah 1
1.2. Tujuan pembelajaran umum . 1
1.3. Gambaran umum isi diktat 1
1.4. Proses pembelajaran ... 1
Bab I. Persamaan Diferensial .. 3
I.1. Pendahuluan ... 3
I.2. Persamaan diferensial order satu . 4
I.3. Persamaan diferensial order dua . 28
I.4. Penerapan persamaan diferensial . 50
I.5. Persamaan diferensial simultan . 58
Latihan . 60
Bab II. Transformasi Laplace . 62
II.1. Pendahuluan ... 62
II.2. Prinsip dasar transformasi Laplace.... 62
II.4. Inverse transformasi Lapalace . 70
II.6.1. Penerapan transformasi Laplace 76
Latihan . 92
Bab III.Transformasi Z 93
III.1.Pendahuluan . 93
III.2. Prinsip dasar transformasi Z . 93
III.4. Inverse transformasi Z 98
III.5. Penerapan transformasi Z .. 103
Latihan .. 107
Bab IV. Deret Fourier... 113
IV.1. Pendahuluan ... 113
IV.2. Bentuk umum deret Fourier dengan perioda bebas ..... 113
IV.3. Bentuk umum deret Fourier dengan perioda 2 ...... 117
Latihan ... 119
Daftar pustaka 121
ii
PENDAHULUAN
3
Materi yang akan dibahas dalam diktat Matematika II ini terdiri atas pengantar umum
persamaan deferensial (PD), metoda penyelesaian pesamaan diferensial order satu,
metoda penyelesaian persamaan diferensial (PD) order dua, PD simultan dan teknik
penyelesaiannya, penyusunan persamaan diferensial pada rangkaian listrik, aplikasi PD
order dua pada rangkaian listrik AC dan DC, transformasi Laplace, penyusunan tabel
transformasi Laplace, invers transformasi Laplace, aplikasi transformasi Laplace pada
penyelesaian PD, aplikasi transformasi Laplace pada rangkaian listrik AC dan DC,
transformasi Z, invers transformasi Z, aplikasi transformasi Z pada penyelesaian
persamaan diferensial (PD), aplikasi transformasi Z pada rangkaian listrik AC dan DC,
deret Fourier, analisis persamaan dan bentuk gelombang dengan deret Fourier. Dalam
setiap materi yang akan diajarkan pada mahasiswa selalu diberikan gambaran umum
tentang isi materi yang akan dipelajari dan manfaat dari materi tersebut dalam kaitannya
dengan mata kuliah lain maupun pada saat mahasiswa tersebut bekerja di masyarakat
umum atau industri.
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum
Supaya Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Semester II mampu menerapkan dasar-
dasar matematika pada Teknik Telekomunikasi
1.3. Gambaran Umum Isi Diktat
Secara umum diktat terdiri atas kata pengantar, pendahuluan, topik bahasan, uraian
topik bahasan (meliputi pendahuluan , penjelasan masing-masing topik, contoh soal,latihan
soal- soal dan tugas) dan daftar pustaka
1.4. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang akan dilakukan terdiri atas:
a. memberikan penjelasan kepada mahasiswa
b. memberikan informasi, uraian dan contoh
c. memberikan latihan dan tugas
d. memeriksa latihan dan tugas yang telah diselesaikan oleh mahasiswa
e. memberikan bimbingan berdasarkan umpan balik dari latihan atau tugas yang telah
dikerjakan mahasiswa
f. memberikan penilaian pada setiap mahasiswa berdasarkan tugas/latihan, tes harian dan
UTS dan UAS
4
BAB I
PERSAMAAN DIFERENSIAL
I.1.Pendahuluan
Persamaan diferensial atau disingkat dengan PD adalah suatau persamaan yang memuat
sekurang-kurangnya satu derivatif atau turunan dari fungsi yang tidak dketahui.
I.1.1.1. Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Derivatif). Bila suatu persamaan memuat satu
atau lebih derivatif-derivatif dari suatu peubah ( variabel ) tertentu disebut peubah bebas
(independent variable). Jika, didalam suatu persamaan diferensial hanya terdapat satu peubah
bebas dan derivatif-derivatif nya adalah derivatif biasa (ordinary derivatif ), maka persamaan
tersebut disebut persamaaan diferensial biasa (ordinary differential equation).
5
1.1.1.2. Persamaan Diferensial Parsiil. Jika didalam persamaan diferensial terdapat dua atau
lebih peubah bebas (independent variable) dan derivatif-derivatif parsiil maka persamaan
tersebut disebut persamaan diferensial parsiil (partial differential equation).
Tingkat (order) dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh tingkat derivatif yang tertinggi
yang terdapat dalam persamaan tersebut.
I.1.3.Derajad (degree)
Derajad (degree) adalah derajad tertinggi dari suatu suku diferensial yang mempunyai order
paling tinggi.
Contoh
Merupakan persamaan diferensial ordiner, order 3, derajad satu, non linier (karena pada suku
Merupakan persamaan diferensial ordiner order 2, derajad 2, non linier( karena pada suku
6
Pada bagian ini hanya akan dibatasi pada pembahasan persamaan diferensial ordiner order satu
dan dua saja yang dilengkapi dengan metoda penyelesaiannya.
I.2.1. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara separable equations
Jika persamaan M dx + Ndy = 0 dapat diubah menjadi f 1(x)dx + f2(y)dy = 0,maka variabel
tersebut dapat dipisahkan ( separable) dan bentuk penyelesaiannya adalah:
f1(x)dx + f2(y)dy = 0
Contoh
Jawab:
x(1+ y2)1/2 + y( 1+x2)1/2 dy/dx = 0 kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan dx, sehingga
diperoleh bentuk: x(1+ y2)1/2 dx + y( 1+x2)1/2 dy= 0 atau x(1+ y2)1/2 dx = - y( 1+x2)1/2 dy.
Selanjutnya dilakukan pemisahan variabel menjadi:
7
Gunakan subsitusi trigonometri untuk menyelesaikan masing-masing integral:
x (1+x2)1/2
dx/d = Sec2
dx = Sec2 d
Sec + C1 + Sec + C2 = C
(1+x2)1/2 + (1+y2)1/2 = C - C1 - C2
Alternatif lain sebagai pilihan penyelesaian integral adalah penggunaan metode subsitusi
dengan langkah sebagai berikut:
Misal: 1+ x2 = u x2 = u-1
du/dx = 2x
1+ y2 = m y2 = m-1
8
dm/dy = 2y
(1/2du)(u-1/2) + (1/2dm)(m-1/2) = C
(2 u1/2 )+ C1 + (2m1/2 ) + C2 = C
u1/2 + C1 + m1/2 + C2 = C
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut dengan menggunakan cara separable equation:
3.
4. (y + 4) (x - 2) y = 6
5. (y1/3+5)y+ =0
Catatan: y = dy/dx
I.2.2. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara exact equations
Dalam persamaan diferensial yang berbentuk: M dx + Ndy = 0, dikatakan eksak apabila
dipenuhi bentuk:
9
Contoh
Selesaikan persamaan diferensial : (x3 y Sin x ) + ( Cos x + 2 y) dy/dx = 0
Jawab:
(x3 y Sin x ) dx + ( Cos x + 2 y) dy = 0 ..(1)
M = x3 y Sin x
N = Cos x + 2 y
= 0 Sin x (1)
= - Sin x
= - Sin x
Terlihat bahwa
Bila penyelesaiannya berbentuk = f(x,y), maka dengan konsep diferensiasi parsiil didapat:
10
d = 0 (3)
11
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metoda persamaan eksak:
1. xy + (y + 4) = 0
2. (6y2x + 2 y3) dx + (6x2y + 6 y2x + 2y) dy = 0
Catatan: y = dy/dx
Kunci Jawaban
1. y = c/x 4
2. 3x2y2+ 2y3x + y2 +C = 0
I.2.3. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara homogenous equations
Persamaan :
merupakan persamaan diferensial homogen order satu dan dapat diselesaikan dengan subsitusi:
y = v x .........................................(2)
Turunkan persamaan (2) terhadap x, sehingga dihasilkan:
12
Persamaan (4) diselesaikan dengan pemisahan variabel atau separation variable
Contoh
Selesaikan persamaan diferensial (PD) :
Jawab:
Subsitusi : y = vx .........................(2)
atau v = y/x ..................................(3)
Diferensialkan atau turunkan persamaan (2) terhadap x:
13
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut :
1. 2xyy - y2 + x2 = 0
2. (2x -4y + 5)y + x -2y +3 = 0
[2(x-2y) +5] y+ (x-2y) + 3 = 0 .......(1)
[2v +5] y + v +3 = 0 .......... (2)
Dengan v = x - 2y .......(3)
2y = x v
y = (x-v)
dy/dx = d/dx[ (x-v)]
= [ d(x)/dx dv/dx]
y = [ 1 dv/dx] .......... (4)
Masukkan pers (4) ke pers (2):
[2v +5] [ 1 dv/dx] + v +3 = 0
(v+5/2)(1-dv/dx) + v +3 = 0
14
v v dv/dx + 5/2 5/2 dv/dx + v+3 = 0
2v +11/2 (v dv/dx +5/2 dv/dx) = 0
2v +11/2 (v +5/2 ) dv/dx = 0
(v +5/2 ) dv/dx = 2v +11/2
(2v +5) dv/dx = 4v +11
(2v +5) / (4v +11) dv = dx
(2v +5) / (4v +11) dv = dx
2 (2v +5) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +10) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +11 -1 ) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +11 / 4v +11) dv - 1 / (4v +11) dv = 2 dx
dv - 1 / (4v +11) dv = 2 dx
v + C1 ln (4v +11) + C2 = 2 x + C3
v ln (4v +11) 2x = C3 C2 C1
Ingat :v = x- 2y, maka:
x 2 y ln [4 ( x -2y) +11) 2x = C3 C2 C1
x 2 y ln [4 ( x -2y) +11) 2x = C
- x - 2 y ln [4 ( x -2y) +11) = C
- (x +2 y) ln [4 ( x -2y) +11) = C
- 4 (x + 2 y) ln [4 ( x -2y) +11) = 4 C
4 (x + 2 y) + ln [4 ( x -2y) +11) = - 4 C
4 x + 8 y + ln [4 x - 8y +11) = k
15
3. 2y2 y yx = 0
Kunci jawaban:
1.
2. x + 8y + ln (4x - 8y + 11) = 0
Petunjuk penyelesaian:
1. Soal 1 bagilah 2xyy - y2 + x2 = 0 dengan x2, sehingga didapat:
16
2. Lakukan subsitusi dengan v = x-2y atau y = (x-v)
3. Lakukan subsitusi dengan v = y/x
I.2.4. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara mencari fungsi
komplementer dan partikular integral
Bentuk umum persamaan diferensial (PD) yang dipersyaratkan dalam bahasan ini adalah:
x dy/dx + y = 3 ( tidak bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular
integral, karena ada koefisien berupa variabel x pada dy/dx)
6 dy/dx + y = 3 (bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular integral,
karena semua koefisien adalah beru( tidak bisa dengan cara fungsi komplementer dan
partikular integral pa angka)
dengan:
P dan Q = tetapan
f(x) = suatu nilai dapat berbentuk bilangan tetap (konstante) atau berupa fungsi x
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = yc + yp ...........................(2)
dengan :
yc = fungsi komplementer
yp = partikular integral
Catatan:
Bila f(x) = 0, maka yp = 0
Dengan demikian persamaan (2) menjadi:
y = yc ...............................................(3)
Jadi bentuk penyelesaian y = yc + yp hanya berlaku kalau f(x) 0. Selanjutnya harga yc dan yp
Contoh:
17
dy/dx + 5 y = 10 ......... (1)
Misal Jawaban PD : y = yc + yp
Atau y = u + v
dy/dx = du/dx + dv/dx ........(2)
Masukkan persamaan (2) ke (1):
du/dx + dv/dx + 5 (u + v) = 10
du/dx + 5u dv/dx + 5v = 10 .........(3)
Menentukan harga yc:
18
b. Cara mencari harga yP
Untuk mencari harga yp sangat tergantung pada harga f(x), karena harga f(x) dapat
berupa: - nilai 0 (nol) mangakibatkan yP = 0
-tetapan yang tidak sama dengan nol
-eksponensial
- fungsi trigonometri
- fungsi polinomial (pangkat tinggi)
Contoh
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Kareana f(x) = 0,maka yp = 0
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:
A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx
19
Jadi jawaban PD adalah: y = yc + yp = yc + 0
= yc
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc:
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:
A emx (- 4 m +6) = 0
A0
-4 m +6= 0 -4m = - 6
m = 6/4 = 3/2
Oleh karean itu : yc = A emx
Misalkan :
20
yp = y = k ..................(5)
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:
A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx
21
Mencari harga yp:
Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk polinomial,maka pemisalan yp sebaiknya
dengan suatu bentuk polinomial serupa dengan yang ada pada soal.
pangkat terakhir sesuaikan dengan ruas kanan persamaan (1)
Lakukan evaluasi harga A,B,C dengan cara membandingkan harga koefisien pada ruas kiri dan
kanan persamaan (7):
Ruas kiri Ruas kanan
x0 4B + 3A 0
x1 8C +3B 2
x2 3C 1
Didapat bentuk persamaan:
4B + 3A = 0 ....(8)
8C +3B= 2 .. (9)
3C = 1 (10)
Dari persamaan (10): 3C = 1
C = 1/3
Dari persamaan(9): 8C +3B= 2
8(1/3) +3B= 2
8/3) +3B= 2
3B = 2- 8/3
3B = -2/3
B = -2/9
22
Dari persamaan (8): 4B + 3A = 0
4(-2/9) + 3A = 0
-8/9 + 3A = 0
3A = 8/9
A = 8/27
yp = A +Bx +Cx2
yp = 8/27 -2/9 x +1/3 x2
Jadi jawaban PD adalah : y = y c + yp
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:
23
A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx
Misalkan :
A = 2/19
24
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:
A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx
25
Harga A dan B dievaluasi dari koefisien pada ruas kiri dan kanan Cos x dan Sin x
Ruas kiri Ruas kanan
Cos x 4A +3B 3
Sin x 3A - 4B 2
Didapat persamaan sebagai berikut:
4A +3B = 3 ..(7)
3A - 4B = 2 ...(8)
Persamaan (7) x 3: 12A +9B = 9
Persamaan (8)x 4: 12A -16 B= 8 -
25 B = 1
B = 1/25
Dari persamaan (7): 4A +3B = 3
4A +3(1/25)= 3
4A = 3-3/25
A =72/100
Latihan
Selesaikan PD berikut dengan mencari harga yc dan yp:
26
Kunci jawaban:
27
11. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)
12. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)
a. Deret Binomial:
b. Deret eksponensial
c. Deret trigonometri
28
d. Deret logaritma
e. Deret hiperbolik
Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian PD dengan cara deret antara lain:
4. Memasukkan langkah 1 dan 2 (bila PD sampai order dua) dalam soal, kemudian hasil
dicocokkan dengan deret yang tersedia
Contoh
29
1. Selesaikan PD: y y = 0 (1)
dimana y adalah dy/dx
Jawab:
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:
30
C3 = 1/3! (C0) ........(10)
Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 C1- C0 0
x1 2C2 -C1 -C1 0
x2 3C3- 2C2 C2 0
31
x3 4C4 - 3C3 C3 0
Didapat bentuk persamaan:
C1- C0 = 0 ................(4)
2C2 -C1 -C1 = 0
2C2 -2C1 = 0 ..............(5)
3C3- 2C2 C2 = 0
3C3- 3C2 = 0 ..............(6)
4C4 - 3C3 C3 = 0
4C4 - 4C3 = 0 ...............(7)
Dari persamaan (4): C1- C0 = 0 C1= C0 ............(8)
Dari persamaan (5): 2C2 -2C1 = 0 2C2 = 2C1
C2 = C 1
C2 = C0 ...............(9)
Dari persamaan (6): 3C3- 3C2 = 0 3C3 = 3C2
C3 = C0 ...............(10)
Dari persamaan (7): 4C4 - 4C3 = 0 4C4 = 4C3
C4 = C 3
C4 = C0 ....................(11)
Masukkan persamaan (8) s/d (11) ke persamaan (2):
32
y + y = 0
Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 2C2+ C0 0
x1 6C3 + C1 0
x2 12C4 + C2 0
Didapat bentuk persamaan:
2C2+ C0= 0 ................(4)
6C3 + C1 = 0 .............(5)
12C4 + C2 = 0 ...........(6)
Dari persamaan (4): 2C2 + C0 = 0 C2 = - C0
C2 = - C0/(2!) .............(7)
Dari persamaan (5): 6C3 + C1 = 0 6C3 = - C1
C3 = -1/6( C1)
C3 = -1/3!( C1) ................(8)
Dari persamaan (6): 12C4 + C2 = 0 12C4 = - C2
C4 = -1/12( C2)
C4 = -1/12[- C0/(2!) ]
C4 = C0/4! ..................(9)
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (2):
y = C0 Cos x + C1 Sin x
33
Latihan
Selesaikan PD berikut dengan cara deret:
1. ( x + 1 ) y ( x + 2) y = 0
2. ( x + 1 ) y y = 0
3. x y y = 0
4. 4xy+ 6y +y = 0
5. (1+ x) y + y+y = 0
Kunci jawaban:
1. Belum ada
2. y = C0 (1+x) , C0 = tetapan dan dapat diganti dengan C atau C1 atau C lain.
3. Belum ada
Jawab:
Pada soal ini tidak terkandung dy/dx, sehingga penyelesaian persamaan adalah:
34
Jawab:
Misal:
ln[(2-p)(C1)] = - x2
(2-p)(C1) = e- x2
p = 2 - e- x2
35
Catatan:
erf = error function
Jadi :
I.3.2. Persamaan diferensial ordiner order dua non linier tidak mengandung x
Contoh:
Jawab:
36
Dengan demikian:
I.3.3. Persamaan diferensial ordiner order dua non linier dengan persamaan homogen
Bentuk umum persamaan adalah:
37
atau
Persamaan (4) merupakan bentuk umum terakhir yang penyelesaiannya dilakukan dengan cara
pemisahan variabel.
Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Jawab:
Misal : y = vx
38
Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1):
Subsitusi berikut:
atau
39
Persamaan (8) merupakan PD order dua non linier dengan koefisien tidak mengandung t,
persamaan ini diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
subsitusi:
Tetapi
40
Jadi jawaban PD adalah:
I.3.4. Persamaan diferensial ordiner order dua dengan koefisien pada persamaan konstan
Bentuk umum
dengan :
P,Q dan R = tetapan
Berubah menjadi:
41
Bentuk umum penyelesaian persamaan adalah:
y = yc + yp
dengan:
yc : fungsi komplementer dan yp: integral partikular
Cara mencari yc :
42
b.Jika m1 = m2, maka penyelesaian persamaan adalah:
c.Jika:
d.Jika:
m1 = b +- a2 = b + (a2)( (-1) = b + ai
m2 = b +- a2 = b - (a2)( (-1) = b - ai
m2 = b +- a2 = b - (a2)( (-1) = b - ai
Cara mencari yp :
Dari persamaan (4)
a.Untuk (x) = 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misalkan:
43
Masukkan persamaan (9),(10) dan (11) ke persamaan (4)
c.Untuk (x) = fungsi ekspnensial, misal: (x) = a ebx dengan a dan b adalah tetapan 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misal :
44
P +Q +R = a ebx
d.Untuk (x)=fungsi polinomial, misal: (x)=a+bx+cx 2 dengan a,b dan c adalah tetapan 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misal : pangkat pada x harus sama (jangan kurang dari 2)
45
Dari persamaan (23): 2Qm+l R = b
Dengan demikian:
Dimana harga:
46
P(-4a Sin2x-4b Cos 2x)+ Q(2a Cos 2x-2b Sin2x)+R(a Sin 2x+b Cos 2x)=Sin 2x
Dengan demikian:
dengan:
47
Contoh:
Jawab:
y = yc +yp
Misal :
Misal:
48
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)
Jawab:
y = yc +yp
Misal :
49
Menentukan harga yp:
Misal:
Jawab:
y = yc +yp
50
Misal :
Misal:
51
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)
Harga k,l dan m dievaluasi
dari persamaan (10):
Ruas kiri Ruas kanan
x0 2m+2l+6k 1
x1 4m+6l 0
x2 6m 1
Didapat persamaan:
2m+2l+6k = 1 .(11)
4m+6 l = 0 (12)
6m = 1 .(13)
Dari persaman (13):
52
Jadi jawaban PD adalah:
Jawab:
y = yc +yp
Menentukan harga yc:
Misal :
53
Menentukan harga yp
Misal:
Jawab:
y = yc +yp
Menentukan harga yc:
54
Misal :
Menentukan harga yp
Misal:
55
Ruas kiri Ruas kanan
Sin x 8a 1
Cos x 8b 0
Didapat persamaan:
8a = 1 ...........................................(11)
8b = 0 ..........................................(12)
Dari persamaan (11): 8a = 1
D C G
R2
Analisis loop ABCDA:
L1 dI1/dt + I1R1- I2 R1 - E =0
I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 ........... (1)
d(I2/dt) = d/dt[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1]
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt - 0
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt ......... (2)
Analisis loop BFGCB:
56
L2 dI2/dt + I2R2 + R1 ( I2- I1 ) =0 ......... (3)
Masukkan persamaan (1) dan (2) ke persaman (3):
L2 [L1/R1(d2I1/dt2)+dI1/dt]+R2[L1/R1(dI1/dt)+I1- E/R1]+R1[L1/R1 (dI1/dt) + I1 - E/R1 - I1] = 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1 - R2E/R1]+R1L1/R1(dI1/dt) - R1E/R1= 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1- R2E/R1+L1(dI1/dt) - E = 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 - R2E/R1- E= 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+E ..........(4)
Contoh:
A B F
1H 2H
I1 I2
+
- 12V 4 Ohm
D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I1(0) = 0, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Gunakan persamaan (4) sebagai hasil analisis rangkaian, yaitu:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60 ..................(5)
Persamaan (5) merupakan PD ordiner order dua dapat diselesaiakan dengan mencari
harga I1(C)dan I1(p).
Penyelesaian persamaan adalah sebagai berikut:
I1= I1(C) +I1(p)
Menentukan harga I1(C):
Misal:
57
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)
Misal:
k = 5
I1(p )= 5
58
Pasa saat t= 0, dI1/dt = 0 masukkan kondisi ini ke persamaan (16):
0 = -1,63 A1 -7,37 A2 .(17)
Persamaan (15) dan (17) diselesaikan dengan metoda subsitusi atau eliminasi.
Dari persamaan (15):
A1 + A2 + 5 = 0
A1 = -5- A2 .(18)
Masukkan persamaan (18) ke persamaan (17)
-1,63 A1 -7,37 A2 = 0
-1,63(-5- A2 ) -7,37 A2 = 0
8,15 + 1,63 A2 -7,37 A2 = 0
8,15 + 1,63 A2 -7,37 A2 = 0
-6,74 A2 = -8,15
A2 = 1,2092
A1 = -5- A2
A1 = - 5 (1,2092)
A1 = -6,2092
Jadi:
59
E : sumber tegangan AC [V]
L R L : kumparan/induktor [ Henry = H]
I R: tahanan /resistor [Ohm = ]
E C C: kapasitor [Farad = F]
I: arus [Amper = A]
V =0
L dI/dt + RI + Q/C E = 0 ........... (1)
Tetapi ingat bahwa I = dQ/dt
Sehingga persamaan (1) dapat diubah menjadi:
L d/dt { dQ/dt} + RdQ/dt + Q/C E = 0
Contoh:
1H 2
I 0,5 F
220
60
d2Q/dt2 + R/L dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0
d2Q/dt2 + 2/1 dQ/dt + Q/(0,5x 1) 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + Q/0,5 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q 220 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q = 220 ...........(1)
Penyelesaian umum PD adalah: Q = Q1(c) + Q1(p).
Mencari Q1(c):
Misal:
Misal:
61
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)
Q1(p)=110
..(10)
Latihan
1. Selesaikan PD berikut:
62
a. y + 2y + y = 0 kunci jawaban y = (A1+A2x) e-x
b. y + 2y +5 y = 3 kunci jawaban y = e-x (Acos 2x+B Sin 2x) + 3/5
c. y + 4y + 3y = Sin x kunci jawaban y = A1 e-x +A2 e-3x + 1/10 Sin x -1/5 Cos x
d. 2y + y + y = e2x kunci jawaban :
e. 4y + 3y + 2y = x2 kunci jawaban:
f. y + 3y + 5y = Cos x
g. y + 4y + 3y = Sin 2x
h. y + 4y + 3y = Sin x + Cos x
i. y + 4y + y = 3, pada saat t = 0, y(0)=odan y(0) = 0
j. 2y + 8y +9y = x +x2
k. 4y - 4y + y = e-2x
l. 2 y + y + y = 0
Catatan: y = d2y/dt2 dan y = dy/dt
2.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V
F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
B
3. A G
4H 2
63
I1 I2
- 100V 4
+
F D H
3
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
4.
4H 5
I 0,5 F
110
Jawab:
Dari persamaan (1):
64
Turunkan persamaan (1) terhadap t:
65
Dengan demikian didapat bahwa harga:
x = A1e2t + A2e3t
Latihan
Selesaiakan PD simultan berikut:
Saat t = 0, x = 2, y = 0 dan z = 2
66
Saat t =0 , x = 2, y = -10 dan z = -27
BAB II
TRANSFORMASI LAPLACE
67
II.1.Pendahuluan
Metode transformasi Laplace adalah suatu metoda operasional, yang dapat digunakan secara
mudah untuk menyelesaikan Persamaan Deferential Linear. Maka dengan menggunakan
Transformasi Laplace kita dapat mengubah beberapa fungsi umum :
1. Fungsi sinusoidal
2. Fungsi sinusoidal teredam
3. Fungsi Exponensial menjadi aljabar variable kompleks
Sedangkan untuk operasi-operasi seperti deferential dan integral dapat diganti dengan operasi
aljabar bidang komplek dan selanjutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan tabel
transformasi Laplace.
L f t F s f t e st dt
Contoh:
a. Tentukan transformasi Laplace dari f(t) = e2t
Jawab:
68
= o (e - ( s - 2 ) t dt
= - 1/((s-2) [e - ( s - 2 ) t
0
= - 1/((s-2) [e - - e 0 ]
= - 1/((s-2) [0,00000.. - 1 ]
= - 1/((s-2) [0 - 1 ]
= 1/((s-2)
= o (e - ( s +2 ) t dt
= - 1/((s+2) [e - ( s+ 2 ) t
0
= - 1/((s+2) [e - - e 0 ]
69
= - 1/((s+2) [0,00000.. - 1 ]
= - 1/((s+2) [0 - 1 ]
= 1/((s+2)
c. Tentukan transformasi Laplace dari f(t) = t
Jawab:
L[ t ] = o (t)(e-st )dt
dv = e-st dt dv = e -st
dt
v = -1/s ( e-st )
L[ t ] = o (t)(e-st )dt
= uv - o v du
o
70
3 t 1/s2
4 eat 1/(s-a)
5 e-at 1/(s+a)
Lanjutan ............
6 tn , dengan n0 n!/sn+1= ( 1.2.3.4.5.n)/sn+1
7 Sin at a/(s2 + a2)
8 Cos at s/(s2 + a2)
9 Sinh at a/(s2 - a2)
10 Cosh at s/(s2 - a2)
11 t eat 1/(s-a)2
12 [tn-1/(n-1)!]eat 1/(s-a)n
13 1/(a-b)[ eat- ebt] 1/[(s-a)(s-b)]
14 1/(a-b)[ aeat-bebt] s/[(s-a)(s-b)]
15 1/[Sin t] 1/(s2 + 2)
16 [1/][ eat Sin t] 1/[(s-a)2+ 2]
17 e-at Cos t (s+a)/[(s+a)2+ 2]
eat Cos t (s-a)/[(s-a)2+ 2]
18 1/ 2[1-Cos t] 1/[s(s2+ 2]
19 1/ 3[ t-Sin t] 1/[s2(s2+ 2]
20 [t/2 ] [Sin t] s/[(s2+ 2]2
21 [1/2 ][Sin t + t Cos t] s2/[(s2+ 2]2
22 [1/(b2-a2)][Cos at-Cos bt] s//[(s2+a2)(s2+b2)],dengan a2b2
23 [1/4a3][Sin at Cosh at- Cos at Sinh at] 1/[s4+4a4]
24 1/2a2[Sin at Sinh at] s/[s4+ a4]
25 1/2a2[Cosh at- Cos at] s/[s4 - a4]
26 1/t[ ebt- eat] ln[(s-a)/(s-b)]
27 2/t[1- Cos t] ln[(s2+ 2)/s]
28 2/t[1- Cosh t] ln[(s2- a2)/s2]
29 1/t[ Sin t] arc tg (/s)
30 1/[eat Sinh t] (s + a)/[( s+a)2 - 2]
[eat Sinh t] (s + a)/[( s+a)2 - 2
Latihan
L f t F s f t e st dt
71
Buktikan bahwa:
a. L[t2] adalah 2/s3
b. L[Sinh at] adalah a/(s2-a2), jika diketahui bahwa Sinh at =1/2[ eat e-at]
c. L[Cosh at] adalah s/(s2-a2), jika diketahui bahwa Cosh at =1/2[ eat + e-at]
Berdasarkan tabel I dapat juga dikembangkan lebih lanjut sebagai tabel pelengkap
transformasi Laplace seperti ditunjukkan pada tabel II.
Tabel II. Hasil pengembangan transformasi Laplace berbagai fungsi
No f(t) L[f(t)]= F(s)
1 t e-at 1/(s+a)2
2 [tn-1/(n-1)!]e-at 1/(s+a)n
[tn-1]eat [(n-1)!] 1/(s-a)n
72
rumus baku asalkan f(t) terdefinisikan dengan jelas dan tersedia dalam tabel tersebut.
Terkecuali jika f(t) tersebut tidak tersedia dalam tabel I atau II, maka pencarian hasil
transformasi Laplace harus menggunakan rumus baku :
L f t F s f t e st dt
Contoh
a.Tentukan hasil transformasi Laplace dari: 4 t2- 3 Cos 2 t + 5 e-t
Jawab:
L{4 t2- 3 Cos 2t + 5 e-t}= 4 L( t2 )- 3 L (Cos 2 t) + 5 L(e-t)
= 4 {2!/s2+1}- 3{s/ (s2 + 22} + 5 {1/(s+1)}
73
Tentukan hasil transformasi Laplace dari fungsi berikut:
a. {t e2t + t2 e2t + e2t Sin 2t}
b. {2 e2t - 3 e3}
c. {2 e2t - 3 e3}
d. {2 e2t Cosh 3t + Sin 2t + 2t Cos 2t}
e. {2 e2t Cosh 3t + Sin 2t + 2t Cos 2t}
f. 1/t {1- Cos 2t + 1- Cosh 2t}
g. {1/t (e-2t- e-3t + 1- Cosh 3t) + Sin t + t Cos t}
h. {1/t (e 2t- e 3t + 1- Cosh 3t + Sin 3t + 2 t Cos 4t)}
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam operasi matematis pada transformasi
Laplace antara lain:
1. L{ f1(t) + f2(t)}= L{ f1(t)} + L{f2(t)}
Contoh:
L{ 3e2t + t Sin 2t} = L{3e2t }+L { t Sin 2t }
= 3 L{e2t }+ L{ t Sin 2t }
= 3/(s-2) + 2x2 s/[(s2+ 22]2
=3/(s-2) + 4 s/(s2+ 4)2
=3/(s-2) + 4 s/(s4+ 8s2 +16)
74
L[t Sin 3t] = 2x3s/[(s2+ 32]2
= 6s/[s2+ 9]2
= 6s/[s4+ 18 s2 + 81] Gunakan tabel II nomor 11
Tetapi kalau diselesaikan dengan bentuk : L[ t Sin 3t ] = L{t}x L{ Sin 3t}
= 1/s2 x 3/(s2 + 32)
= 3/{s2(s2 + 32)}
= 3/{s4 + 9s2}
Dengan demikian dapat dilihat bahwa 6s/[s4+ 18 s2 + 81] 3/{s4 + 9s2}.
Artinya bahwa L{ f1(t) x f2(t)} L{ f1(t)} x L{f2(t)}.
Oleh karena itu L{ f1(t) x f2(t)} tetap dituliskan sebagai L{ f1(t) x f2(t)}.
4. L{ f1(t) : f2(t)} L{ f1(t)} : L{f2(t)} atau L{ f1(t) / f2(t)} L{ f1(t)} / L{f2(t)} tetapi
tetap dituliskan sebagai L{ f1(t)} : L{f2(t)}
Contoh:
L{1/t( e-2t- e-3t)} = ln[(s+3)/(s+2)]
75
L-1{ 1/(s2 + 9)}= L-1{ 1/(s2 + 32)}
76
harus dicari dengan menggunakan sifat ekuivalensi dari pembilang pada ruas kiri dan
kanan persamaan tersebut.
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)} = A/(s-3) + B/(s+1)
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {A(s+1) + B(s-3)}/{( s- 3)(s +1)}
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {As+A + Bs-3B}/{( s- 3)(s +1)}
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {s(A + B) +(A-3B}/{( s- 3)(s +1)}
Terlihat bahwa pembilang dari 3s +7 = s(A + B) +(A-3B)
Harga A dan B dapat dicari dengan mengevaluasi koefisien pada s0 dan s1
Harga koefisien ruas kiri Harga koefisien ruas kanan
s0 7 A -3B
s1 3 A+B
77
3s +1 =[As2+A+ (Bs2 Bc +Cs-C]
3s +1 =s2(A+ B) + s( C-B) + (A-C)
Harga A,B dan C dicari dengan mengevaluasi koefisien pada s0,s1dan s2
Harga koefisien ruas kiri Harga koefisien ruas kanan
s0 1 A-C
s1 3 C- B
s2 0 A+B
Dari hasil evaluasi ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
A - C = 1.................. (1)
C - B = 3 ................ (2)
A + B = 0....................(3)
Persamaan (1), (2) dan (3) dapat diselesaikan dengan eliminasi dan subsitusi, sehingga didapat
harga A = 2, B= -2 dan C = 1.
Dengan demikian:
L-1(3s +1)/{(s-1)( s2+1)}= L-1{A/{(s-1)} + L-1 {(Bs +C)/( s2+1)}
= L-1{2/{(s-1)} + L-1 {(-2s +1)/( s2+1)}
= L-1{2/{(s-1)} + L-1 {(-2s +1)/( s2+1)}
= 2L-1{1/{(s-1)}-2 L-1{s/( s2+1)}+ L-1{1/( s2+1)}
= 2 et - 2 Cos t + sin t
78
s0 -11 4D-2C+B-8A
s1 -15 12A +B-C
s2 5 C-6A-3D
s3 0 A+D
Latihan
Tentukan :
1. L-1{s/ (s2-2s-8)} 3. L-1{(s3-7s2 +14s -9)/ (s-1)2(s-2) 2}
2. L-1{(2 s2- 4)/ (s+1)(s-2)(s-3)} 4. L-1{(s2 +2s )/(s2+2s+2) 2}
II.5.Transformasi Laplace dari turunan suatu fungsi
Misalkan suatau fungsi y dinyatakan sebagai : y = f(t) dengan turunan pertama sebagai dy/dt atau
y atau df(t)/dt. Secara sederhana pernyataan matematis kondisis ini dapat dinyatakan sebagai:
y = f(t)
y = dy/dt
= df(t)/dt
79
Transformasi Laplace untuk setiap bentuk turunan dari suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai
berikut:
dv = {df(t)/dt}dt dv = df(t)
v = f(t)
L {df(t)/dt} = uv -vdu
L {df(t)/dt} = uv - o v du
o
80
2 2
L {d f(t)/dt } = uv - o v du
o
L { d 2f(t)/dt 2}= (e-st )(df (t) /dt) + s o (df (t) /dt)( e-st) dt
o
81
untuk penerapan transformasi Laplace pada rangkaian listrik. Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan pada penyelesaian persamaan deferensial antara lain pada saat tinjauan awal atau
waktu awal (t = 0) harga y (0) (harga y awal) dan harga y(0) (harga turunan awal dari y) harus
diketahui secara pasti. Karena kalau kedua harga tersebut tidak tersedia atau tidak diketahui,
maka transformasi Laplace tidak akan mampu menyelesaikan persoalan.
82
A + B = 0 ....... (2)
Dari persaman (1) : 2A =1 A=
Dari persamaan (2): A + B = 0 B = -A
B=-
Dengan demikian:
y = 2 L-1{ 1/{s(s+2)}
= 2 [ L-1{ A/s} + L-1{ B/(s+2}]
= 2 [ L-1{ /s} + L-1{ -/(s+2}]
= 2 [ L-1{1/s} - L-1{ 1/(s+2}]
= 2 [ {1} - e-2 t]
= 1 - e- 2 t
b. Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:
y + y = 0
Pada saat t = 0, y(0) = 2
Jawab:
L(y) +L(y) = L(0)
L(dy/dt) + L(y) = 0
{sy(s) - y(0)} + y(s) = 0
{sy(s) - 2} + y(s) = 0
y(s){ s+1}= 2
y(s) = 2/(s+1)
y = L-1{ 2/(s+1)
y = 2 L-1{ 1/(s+1)
y = 2 e- t
Latihan
Selesaikan persaman diferensial (Pd) berikut:
1. y 4 y = 3
Pada saat t = 0 , y(0) = 2
2. y + 2 y = 0
Pada saat t = 0 , y(0) = 2
3. y + 1/2 y = 0
83
Pada saat t = 0 , y(0) = 0
4. 3 y 1/3 y = 2
Pada saat t = 0 , y(0) = 0
= L-1{1/{(s + 1) 2 + 1}
= e-t Sin t gunakan tabel II no 7
Jawab:
L(y) + 8 L(y) + 25L(y) = 50 L (Sin 3t)
{s2 y(s) - sy(0) - y(0) }+ 8{sy(s) - y(0)} + 25y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
{s2 y(s) s .0 - 0}+ 8 {sy(s) - y(0)} + 25 y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
{s2 y(s) s .0 - 0}+ 8 {sy(s) - 0} + 25 y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
s2 y(s) + 8 sy(s) + 25 y(s) = 150/ (s2 + 9)
y(s){ s2 + 8 s + 25 }= 150/ (s2 + 9)
84
y(s) = 150/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}
y(t) = L-1[150/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}]
y(t) = 150 L-1[1/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}]
Karena pada tabel I dan II tidak tersedia invers transformasi Laplace yang memenuhi
syarat, maka metode penyelesaian dilakukan sebagai berikut:
Misal:
1/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}=(As +B)/(s2 + 9) + (Cs+ D)/( s2 + 8 s + 25)
={(As +B)( s2 + 8 s + 25) + (Cs+ D)( s2 + 9)}/{(s2 + 9) )( s2 + 8 s + 25)}
={s3(A+C)+s2(8A+B+D)+s( (25A +8B+9C)+(25B+9D)}/{(s2 + 9)(s2+8s+ 25)}
Nampak bahwa harga pembilang pada ruas kiri dan kanan adalah ekuivalen, sehingga:
1 = s3(A+C)+s2(8A+B+D)+s( (25A +8B+9C)+(25B+9D)
Lakukan evaluasi terhadap harga koefisien pada s0,s1,s2 dan s3 untuk mendapatkan harga
A,B,C dan D.
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 25B + 9D
s1 0 25 A +8B +9C
s2 0 8A +B + D
s3 0 A+C
Dari evaluasi tersebut didapatkan persamaan sebagai berikut:
25B + 9D =1 ........................ (1)
25 A +8B +9C = 0 ....................... (2)
8A+B + D = 0 ........................ (3)
A+C = 0 ......................... (4)
Berdasarkan persamaan (1),(2),(3) dan (4) didapat harga A = -1/104 , B = 2/104 , C =
1/104 dan D = 6/104.
Oleh karena itu:
y(t) = 150 [L-1{ As +B)/(s2 + 9)}+ L-1 {(Cs+ D)/( s2 + 8 s + 25)}]
= 150 [L-1{(-1/104 s+ 2/104)/(s2 + 9)}+L-1{(1/104 s+ 6/104)/(s2+8 s + 25)}]
= -150/104 [L-1{s- 2)/(s2 + 9)}+L-1{(s+ 6)/(s2+8 s + 25)}]
= -150/104 [L-1{s/(s2 + 9)}- L-1{2/ (s2 + 9)}+ L-1{(s+ 4 +2)/(s2+8 s + 25)}]
85
= -150/104 [Cos3t -2/3(Sin3t)+L-1{(s+ 4 )/{(s+4)2 +32 }+2L-1{1/{(s+4)2 +32 }]
= -150/104 [Cos3t - 2/3(Sin3t)+ e-4t Cos3t + 2/3 e-4t Sin3t ]
= 25/52 [2 Sin 3t - Cos3t ]+ 25/52 e-4t [ 3 Cos3t + 2 Sin3t ]
Latihan
Dengan menggunakan transformasi Laplace selesaikan :
1. y +2y+17 y = 0
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 12
2. y+ y = Sin 3t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
3. y +3y+2 y = e-t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
4. y + y = t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
Catatan: y = d2y/dt2
y = dy/dt
Kunci jawaban
1. y = 3e-t Sin 4t 3. y = = e-t ( t + e-t -1)
2. y = 1/8(3 Sint Sin 3t) 4. y = t - Sin t
Volume awal
cairan 5 liter 10 liter/detik
86
Tentukan :
a. Volume cairan dalam tangki setelah proses berlangsung10 detik
b .Tinggi cairan dalam tangki
Jawab:
a. Bentuk persamaan diferensial untuk aliran fluida adalah dV/dt = Q1-Q2
dengan V = volume , Q1= aliran fluida masuk dan Q2 = aliran fluida keluar
dV/dt = (20 -10) liter/detik = 10 liter/detik
= 10 dm3/detik = 10.000 cm3/detik
L (dV/dt) = L (10.000)
sV(s) -V(0) = 10.000/s
sV(s) -V(0) = 10.000/s
sV(s) - 5.000 = 10.000/s
sV(s) = 10.000/s + 5.000
V(s) = 10.000/s2 + 5.000/s
V = L-1[10.000/s2] + L-1 [5.000/s]
V = 10.000 t + 5.000
V = 10.000 (10) + 5.000
V = 100.000 + 5.000
V = 105.000 cm3
V = 105 liter
Jadi volume cairan dalam tangki setelah 10 detik adalah 105 liter
b. Tinggi cairan dalam tangki = V/A = 105.000 cm3 /100 cm2 = 1.050 cm
2. Sebuah bola terbuat dari bahan tembaga, dipanaskan sampai 1000C.Selanjutnya pada
saat awal (t=0) bola dimasukkan ke dalam air yang suhunya dipertahankan tetap 300C.
Setelah 3 menit suhu bola turun menjadi 700C.Tentukan waktu yang diperlukan oleh
bola untuk mencapai suhu 310C.
Jawab:
Air 300C
Air 300C Bola
Air 300C
87
Pada proses pendinginan padatan dalam cairan berlaku persamaan:
dT/dt = - k (T-T0)
dengan:
T: suhu bola setiap saat
t: waktu
k: tetapan
T0: suhu lingkungan (air)
Penyelesaian persamaan dengan transformasi Laplace dilakukan sebagai berikut:
L[dT/dt] = - k L[ T -T0]
sT(s) T(0 ) = -k T(s) + kT0/s
sT(s) 100 = -k T(s) + k (30/s)
T(s) (s+k) = 100 + k (30/s)
T(s) = 100/(s+k) + 30k/{s(s+k)}
T = L-1{100 /(s+k)} + L-1 [30k/{s(s+k)}]
= 100 e kt + L-1 [30k/{s(s+k)}]
= 100 e kt + 30 k L-1 [1/{s(s+k)}]
88
T = 100 e kt + 30 k L-1 [1/{s(s+k)}]
T = 100 e kt + 30 k L-1 [A/s + B/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 k L-1 [1/k/s 1/k/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 k (1/k) L-1 [1//s 1/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 L-1 [1//s 1/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 [1 e-kt]
T = 100 e kt + 30 30 e-kt
T = 30 + 70 e-kt
Pada saat t = 3 menit T = 700C
T = 30 + 70 e-kt
70 = 30 + 70 e-k(3)
40 = 70 e-k(3)
e-k(3) = 40/70
-3k = ln (40/70)
k = 0,1865/menit
Selanjutnya persamaan dinyatakan sebagai: T = 30 + 70 e-0,1865 t
Pada saat T = 310C, maka
T = 30 + 70 e-0,1865 t
31 = 30 + 70 e-0,1865 t
1 = 70 e-0,1865 t
e-0,1865 t = 1/70
- 0,1865 t = ln 1/70 t = 22,78 menit = 22,8 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 310C adalah 22,8 menit.
89
E : sumber tegangan AC [V]
L R L : kumparan/induktor [ Henry = H]
I R: tahanan /resistor [Ohm = ]
E C C: kapasitor [Farad = F]
I: arus [Amper = A]
V =0
L dI/dt + RI + Q/C E = 0 ........... (1)
Tetapi ingat bahwa I = dQ/dt
Sehingga persamaan (1) dapat diubah menjadi:
L d/dt { dQ/dt} + RdQ/dt + Q/C E = 0
L d2Q/dt2 + R dQ/dt + Q/C E = 0
d2Q/dt2 + (R/L) dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0 ........ (2)
Persamaan (2) merupakan PD ordiner order dua dan dapat diselesaikan dengan
transformasi Laplace. Jika R, L, C dan E diketahui besaranya, maka Q ( besar muatan )
dapat dihitung dan selanjutnya I ( arus yang dibangkitkan ) dapat dihitung dengan
persamaan I = dQ/dt.
Contoh:
1H 2
I 0,5 F
220 V
90
Gunakan persamaan (2) dari hasil analisis rangkaian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu:
91
C = - 2(1/2) = - 1
Dari persamaan (3) A + B =0 B = -A = -1/2
Dengan demikian : Q = 220 L-1 [ 1/s{(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 L-1 [ 1/s{(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ L-1 {A/s} + L-1{(Bs+C)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ L-1 {1/2/s} + L-1{(-1/2 s -1)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 + L-1{(-1/2 s -1)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 L-1{(s + 2 ) /(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 L-1{(s +2) /(s + 1)2 + 1)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 [ L-1{(s +1)/(s + 1)2 + 1)} + L-1{1 /{( s + 1)2 + 1)}}]]
92
2..Rangkaian kombinasi seri dan paralel L-R
D C G
R2
Analisis loop ABCDA:
L1 dI1/dt + I1R1- I2 R1 + E =0
I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 ........... (1)
d(I2/dt) = d/dt[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1]
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt - 0
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt ......... (2)
Analisis loop BFGCB:
L2 dI2/dt + I2R2 + R1 ( I2- I1 ) =0 ......... (3)
Masukkan persamaan (1) dan (2) ke persaman (3):
L2 [L1/R1(d2I1/dt2)+dI1/dt]+R2[L1/R1(dI1/dt)+I1-E/R1]+R1[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 - I1] = 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1-R2E/R1]+R1L1/R1(dI1/dt) - R1E/R1= 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1-R2E/R1+L1(dI1/dt) - E = 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2-R2E/R1- E= 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E ..........(4)
Persamaan (4) merupakan bentuk persamaan diferensial (PD) ordiner order dua dan untuk
menghitung harga I1 dapat menggunakan bantuan transformasi Laplace asalkan pada keadaan
awal (t = 0) harga I1 dan I1 atau turunan pertama I1 diketahui nilainya.
Contoh:
A B F
1H 2H
I1 I2
+
- 12V 4 Ohm
93
D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I 0 = (0)1, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Gunakan persamaan (4) sebagai hasil analisis rangkaian, yaitu:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60
Gunakan transformasi Laplace sebagai media penyelesaian persamaan:
L {d2I1/dt2 }+ 9 L {dI1/dt} + 12 L{ I1}= L {60}
{s2 I1(s) - s I1(0) I (0)1 }+ 9{ s I1(s) - I1(0)} +12 I1(s) = 60/s
{s2 I1(s) s. 0 - 0} + 9{ s I1(s) - 0} +12 I1(s) = 60/s
I1(s) { s2 + 9 s +12 } = 60/s
I1(s) = 60/{s (s2 + 9 s +12 )}
I1 = 60 L-1 [1/{s (s2 + 9 s +12 )}]
Misal: 1/{s (s2 + 9 s +12 )} = 1/{s (s +1,63)(s+7,37)}
1/{s (s2 + 9 s +12 )}= A/s + B/(s + 1,63) + C/(s + 7,37)
1/{s (s2 + 9 s +12 )}= A(s+1,63)(s+7,37)+B(s)(s+7,37)+C(s)(s+1,63)}/{s(/(s+1,63)(s+7,37)]
={As2+9As+12A+ Bs2+7,37Bs + Cs2+ 1,63Cs)}/{s(/(s + 1,63)( s + 7,37)
1/{s(s2 + 9 s +12 )}= s2( A+ B + C)+ s( 9A + 7,37 B + 1,63C) + 12A}/{s(/(s + 1,63)( s + 7,37)
Nampak bahwa harga pembilang adalah ekuivalen :
1= s2( A+ B + C)+ s( 9A + 7,37 B + 1,63C) + 12A
Harga A,B dan C dievaluasi dari koefisien s0, s1,s2
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 12A
s1 0 9A +7,37B+1,63C
s2 0 A + B+C
94
12 A = 1 .............. (1)
9A + 7,37 B + 1,63C = 0 ............. (2)
A+ B + C = 0 ............. (3)
Dari persamaan (1): 12A =1 A = 1/12
Dari persamaan (2): 9A + 7,37 B + 1,63C = 0 9(1/12) +7,37 B + 1,63C = 0
7,37 B + 1,63C = -3/4 .........(4)
Dari persamaan (3): A + B +C = 0 1/12 + B + C = 0
B + C = -1/12
C = -1/12 - B...............(5)
Masukkan persamaan (5) ke persamaan (4):
7,37 B + 1,63C = -3/4
7,37 B + 1,63 (-1/12 B) = -3/4
7,37 B - 1,63 B = -3/4+ 0,1358
5,74B = -0,6142
B = - 0,1070
C = -1/12 B (dari persamaan 5)
C = -1/12 (-0,1070) = 0,0237
Dengan demikian:
I1 = 60 L-1 [1/{s (s +1,63)(s+7,37)}]
= 60 L-1 [A/s + B/(s + 1,63) + C/(s + 7,37)]
= 60 [ L-1 {1/12/s -0,1070/( s + 1,63) + 0,0237/( s + 7,37)}]
= 60 [ L-1{1/12/s} - 0,1070 L-1{1/( s + 1,63) + 0,0237 L-1{1/( s + 7,37)}]
= 60 [ 1/12 - 0,1070 e-1,63 t + 0,0237 e-1,73 t] = 5 - 6,42 e-1,63 t + 1,42 e-7,37 t [A]
95
Contoh kasus lain dalam suatu rangkaian listrik
1.A G
L B C
I1 I2
R1
E
F D H
R2
Analisis loop ABDFA:
L dI1/dt + I1R1- I2 R1 - E = 0 .......... (1)
I2 = L/R1 dI1/dt + I1 E .................. (2)
dI2/dt= L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt ...........(3)
Analisis loop BGHDB:
Q2 /C + I2R2+ I2 R1 I1 R1 = 0
d/dt(Q2 /C) + d/dt( I2R2) + d/dt (I2 R1) d/dt( I1 R1 )= 0
1/C dQ2/dt + R2 dI2/dt + R1dI2/dt R1 dI1/dt = 0
1/C (I2) + R2 dI2/dt + R1dI2/dt R1 dI1/dt = 0
(R2+R1) dI2/dt - R1 dI1/dt + 1/C (I2) = 0 .............(4)
Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (4):
(R2+R1)(L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt) - R1 dI1/dt + 1/C (L/R1 dI1/dt + I1 E) = 0
d2I1/dt2[(R2+R1)(L/R1)]+dI1/dt[R2+R1- R1+(1/C)( L/R1)]+1/C(I1) E/C = 0
d2I1/dt2[(R2+R1)(L/R1)]+dI1/dt[R2+R1- R1+(1/C)( L/R1)]+1/C(I1) = E/C ............................ (5)
Persamaan (5) merupakan persamaan deferensial (PD) order dua dan dapat diselesaikan dengan
transformasi Laplace untuk menentukan persamaan I1, sedangkan persamaan I2 dicari dengan
bantuan persamaan (2) asalkan nilai R1,R2,L, C dan E diketahui serta pada keadaan awal (t = 0)
harga I1 dan turunannya diketahui.
2. B
A G
L R3
96
I1 I2
- E R1
+
F D H
R2
Analisis loop ABDFA:
L dI1/dt + I1R1- I2 R1 + E = 0 .......... (1)
I2 = L/R1 dI1/dt + I1 + E .................. (2)
dI2/dt= L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt ...........(3)
Analisis loop BGHDB:
I2R3+ I2R2+ I2 R1 I1 R1 = 0
I2 (R3+ R2+ R1) I1 R1 = 0 ................(4)
Masukkan persamaan (2) ke persamaan (4):
(R3+ R2+ R1)( L/R1 dI1/dt + I1 + E) I1 R1 = 0
(R3+ R2+ R1)( L/R1) dI1/dt +(R3+ R2+ R1 R1) I1 + E((R3+ R2+ R1) = 0
(R3+ R2+ R1)( L/R1) dI1/dt +(R3+ R2+ R1 R1) I1 = - E((R3+ R2+ R1) ............. (5)
Persamaan (5) merupakan persamaan deferensial (PD) ordiner order satu dan dapat
diselesaiakn dengan transformasi Laplace untuk mendapatkan persamaan I1
Latihan
1.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V
F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operasional
97
berjalan 5 detik.
B
2. A G
4H 2
I1 I2
- 100V 4
+
F D H
3
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
3.
4H 5
I 0,5 F
110 V
BAB III
TRANSFORMASI Z
III.1. Pendahuluan
Transformasi Z merupakan bentuk lain dari suatu model transformasi yang banyak digunakan
dalam bidang Tenik Elektro. Penggunaan transformasi Z dalam bidang Teknik Elektro antara lain
untuk pengolahan sinyal, penyelesaian rangkain listrik, penyelesaian persamaan diferensial,
pengaturan atau otomatisasi sistem dan sebagainya. Antara transformasi Laplace dan
98
transformasi Z ada suatu korelasi yang penampilannya dapat disajikan dalam bentuk tabel yang
saling berdampingan. Dengan demikian secara umum sebenarnya level penggunaan
transformasi Laplace dan transformasi Z dalam bidang teknik elektro adalah sejajar. Sebagai
contohnya rangkaian listrik dapat dipecahkan dengan pilihan model transformasi Lapalace atau
model transformasi Z, dimana kedua hasil analisis tersebut mempunyi nilai kebenaran dan
akurasi yang sama ketika dilakukan uji pengukuran besaran di Laboratorium.
Z [x(t)] = [x(kT)] Z -k
k =0
Secara umum:
99
b. 1 + e-a T Z -1 + e-2 a T Z-2 + e-3 a T Z-3 + e-4 a T Z -4 + = Z /(Z - e-a T)
c. Z -1 + 2 e-aT Z-2 + 3 e-2 a T Z-3 + 4 e-3 a T Z-4 + = Z /(Z - e-a T)2
d. Z -1 + e-aT Z-2 + e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + = Z-1 /(1 - Z-1 e-a T)
e. e-aT Z-2 + e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + = (Z-2 e-a T)/(1 - Z-1 e-a T)
f. Z -1 + 2Z-2 + 3Z-3 + 4Z -4 + = Z /(Z-1)2
g. e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + e-4 a T Z-5+ = (Z-3 e-2 a T)/(1 - Z-1 e-a T)
h. Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z -4 + = Z -1 /(1- Z-1)
i. Z-2 + Z-3 + Z -4 + Z -5 + = Z -2 /(1- Z-1)
j. Z-3 + Z -4 + Z -5 + = Z -3 /(1- Z-1)
k. 2Z -1+2Z-2+2Z-3+2Z -4+ = 2 (Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z - 4)+ .....= 2Z -1 /(1- Z-1)
Catatan untuk bentuk fungsi trigonometri:
Sin at = 1/(2j) (ejat e -ja t )
Cos at = (ejat + e -ja t )
j = -1
2. Tentukan Z [ t ]
Jawab:
Z[t] = [ t ] Z -k
k =0
= [ t ] Z -k
k =0
100
= [ kT] Z -k
k =0
= 0 T Z0 + 1 T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= 0 T Z0 + 1 T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= 0 + T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= T [ Z -1 + 2 Z-2 + 3 Z-3 + 4 Z -4 + )
= T Z /(Z-1)2
= 1/(2j) [ejakT - e-jakT ] Z -k
k =0
={1/(2j)+(1/2j)(ejaT)Z-1+(1/2j)(e2jaT)Z-2+}-{(1/2j)+(1/2j)(e-jaT)}Z-1
+ (1/2j)(e-2jaT }Z-2 + }
={1/(2j)(1+ejaTZ-1+ e2jaTZ-2+}-{(1/2j)(1+e-jaTZ-1+e-2jaTZ-2 + }
={1/(2j)}{Z/ (Z-ejaT) - (Z/ (Z- e-jaT)}
={1/(2j)}{Z(Z-e -jaT) - Z(Z- ejaT)}/ {(Z-ejaT)(Z- e-jaT)}
= {1/(2j)}{Z(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
101
Ingat Cos at = (ejat + e -ja t ), sehingga 2Cos aT = (ejaT + e -jaT )
Dan Sin at = 1/(2j) (ejat e -ja t ), sehingga Sin aT = 1/(2j) (ejaT e -jaT )
Oleh karena itu Z[Sin at] = Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z Sin aT/ {Z2- 2 Z Cos aT +1}
{(1/2)(e2jaT ) + (1/2)(e-2jaT }Z -2 +
= {1/2+(1/2)(ejaT)Z-1+(1/2)(e2jaT)Z-2+} +{(1/2)+(1/2)(e-jaT)}Z-1
+ (1/2)(e-2jaT }Z-2 +}
={1/(2)(1+ejaTZ-1+ e2jaTZ-2+}+{(1/2)(1+e-jaTZ-1+e-2jaTZ-2 + }
={1/2}{Z/ (Z-ejaT) + (Z/ (Z- e-jaT)}
={1/2}{Z(Z-e -jaT) + Z(Z- ejaT)}/ {(Z-ejaT)(Z- e-jaT)}
= {1/2}{2Z2 Z(e-jaT + ZejaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
Ingat Cos at = (ejat + e -ja t ), sehingga 2 Cos aT = (ejaT + e -jaT )
Oleh karena itu Z[Cos at] = {1/2}{2Z2 Z( 2 Cos aT)}/ {Z2- 2 Z Cos aT+1}
= {1/2}{2 (Z2 Z Cos aT)}/ {(Z2- 2 Z Cos aT+1}
= {Z2 Z Cos aT}/ {(Z2- 2 Z Cos aT+1}
= Z(Z Cos aT}/{(Z2- 2 Z Cos aT+1}
Hasil transformasi Z untuk fungsi lain dapat dilihat pada tabel III.
Tabel III. Transformasi Z dari berbagai fungsi
Fungsi [x(t)] Z[x(t)]
a aZ/(Z-1)
k
a , dengan k = t/T Z/(Z-a)
a Cos k, dengan =1800
k
Z/(Z+a)
102
e-at Z/(Z - e-aT)
t TZ/(Z-1)2
t2 T Z (1+Z)/(Z-1)3
2
Latihan
Dengan tabel III buktikan bahwa :
1. Z [eat ] = Z/(Z - eaT)
2. Z [t2] = T2Z (1+Z)/(Z-1)3
1. Tentukan Z [ 1/(s-a)]
Jawab:
Z [ 1/(s-a)] = Z [eat]
= Z/(Z - eaT)
103
2. Tentukan Z [s/(s2 + 4)]
Jawab:
Z [ s/(s2 + 4)] = Z[s/(s2 + 22)
= Z [Cos 2 t ]
= Z(Z Cos2T)/ (Z2 -2 Z Cos 2T +1)
Latihan
1. Tentukan Z [1/(s2+8s+25)]
2. Tentukan Z[2/(s2+4]
3. Tentukan Z[3/(s+2)2]
1. Pembagian Langsung.
2. Komputasi.
3. Ekspansi Partial Fractional.
4. Inversion Integral.
1. Pembagian Langsung.
X ( z) x k Z
K 0
K
Contoh
104
1. Hitung x (k) untuk k = 0, 1, 2, 3, 4. dari :
10 z 5
x( z )
( z 1) ( z 0,2)
Jawab:
1. Tuliskan x (z) dalam bentuk z-1
10 z 1 5 z 2
x( z )
1 1,2 z 1 0,2 z 2
2. Lakukan pembagian
17z-2 2z-3
17z-2 20.4z-3 + 3.4z-4 -
18.4z-3 3.4z-4
18.4z-3 22.08z-4 +3.68z-5 -
18.68z-4-
3.68z-5
a z
2. Selesaikan : x( z )
( z a ) 2
Jawab:
a
x( z )
1 2 a z 1 2 a z 2
105
2. Pembagian :
2. Metode Komputasi
Contoh :
10 z 5
x( z )
( z 1) ( z 0,2)
10 z 5 dengan u(z) = 1
x( z ) u( z)
( z 1) ( z 0,2)
u(z) = u(0) + u(1)z-1 + u(z)z-2 +u(k)z-k +
10 z 5
x( z ) u( z)
z 1.2 z 0.2
2
data awal x(0) dan x(1) maka harus disubstitusikan k = -2, didapat :
substitusi k = -1 didapat
106
x(1) 1.2x(0) + 0.2x(-1) = 10u(0) + 5u(-1)
didapat x(1) = 10
10 x0 = 0
20 x1 =10
30 u0 = 1
40 u1 = 0
50 K=0
60 x2 = 1.2x1 0.2x0 + 10 * u1 + 5* u0
70 M = x0
80 x0 = x1
90 x1 = x2
100 N = u0
110 u0 = u1
120 PRINT K, M, N
130 K=K+1
140 IF K < 16 Go To 60
150 END
0 0 1
1 10 0
2 17 0
3 18.4 0
4 18.68 0
5 18.736 0
107
6 18.7472 0
7 18.7495 0
8 18.7499 0
9 18.75 0
10 18.75 0
11 18.75 0
12 18.75 0
13 18.75 0
14 18.75 0
15 18.75 0
Dari hasil komputer di dapat nilai akhir x(n) adalah 18.75, bila digunakan metode nilai akhir
-1 10 z 1 5 z 2
= lim (1-z )
1 1.2 z 1 0.2 z 2
z 1
10 z 1 5 z 2
= lim 18.75
1 0.z 1
z 1
Prinsip transformasi Z untuk turunan atau diferensial dapat diperhatikan pada penjelasan berikut:
Z[y] = y(z)
dengan:
108
y(0) = harga y saat t = 0
Contoh:
d2y/dt2 - 2dy/dt + y = 0
Jawab:
y(z) = Z/ [ Z -1]2
=[ Z/ ( Z -1)2][T/T]
=[ TZ/ ( Z -1)2][1/T]
= t {1/T}] = t/T
=k
109
2.Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:
4 dy/dt 2 y = 2
Jawab:
y(z) = 2Z/{(Z-1)(4Z-2)}
y(z) = 2Z/4{(Z-1/2)(Z-1)}
y(z) /Z = 0,5/{(Z-1/2)(Z-1)}
Misal:
Didapat persamaan:
A+B =0 ..............(1)
1/2A = 0,5
A=1
A+B = 0
B = -A= -1
Jadi
110
y(z) /Z = A/(Z-1) +B/(Z-1/2)
y(t) = (1 )k - (1/2)k
Catatan: Z-1[Z/(Z-a)] = ak
Latihan
10 d2I/dt2 + 28 dI/dt + 16 I = 48
d2x/dt2 -2 dx/dt +x = 0
111
III.6. Aplikasi transformasi Z pada rangkaian listrik
Contoh
A B F
1H 2H
I1 I2
+
- - 12V 4 Ohm
D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I 0 = (0)1, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Berdasarkan hasil analisis rangkaian didapat:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60
Gunakan transformasi Z sebagai media penyelesaian persamaan:
Z {d2I1/dt2 }+ 9 Z {dI1/dt} + 12 Z{ I1}= Z{60}
[Z2 I1(z) Z2I1(0) Z I1(1)] + 9 [Z I1(z) Z I1(0)] + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
[Z2 I1(z) Z2(0) Z (0)] + 9 [Z I1(z) Z (0)] + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
Z2 I1(z) + 9 Z I1(z) + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
I1(z) [Z2 + 9 Z + 12] = 60Z/(Z-1)
I1(z) [Z2 + 9 Z + 12] = 60Z/(Z-1)
I1(z) = 60Z/[(Z-1) (Z2 + 9 Z + 12)]
I1(z)/Z = 60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)]
Misal:
60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)] = A/(Z-1) + B/(Z+1,63) + C/(Z+7,37)
={A(Z+1,63)(Z+7,37) + B(Z-1)(Z+7,37)+C(Z-1)(Z+1,63)}/{(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)}
Nampak bahwa:
60 ={A(Z+1,63)(Z+7,37)+B(Z-1)(Z+7,37)+C(Z-1)(Z+1,63)}
= AZ2+9AZ+12A+ BZ2 + 6,37BZ - 7,37 B + CZ2+ 0,63CZ-1,63C
112
= Z2(A+ B +C) + Z(9A + 6,37B + 0,63C) + (12A-7,37B -1,63C)
Dari evaluasi koefisien pada Z0,Z dan Z2 didapat persamaan:
A+ B + C = 0 ....................... (1)
9A + 6,37B +0,63C = 0 ......(2)
12A-7,37B -1,63C = 60 .........(3)
Dengan metode eliminasi didapat harga A = 2,72, B= -3,97 dan C = 1,25
Oleh karena itu : I1(z)//Z = 60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)]
I1(z)//Z = 2,72/[(Z-1) - 3,97/(Z + 1,63) + 1,25/( Z + 7,37)]
I1(t) = 2,72 Z-1 {Z /[(Z-1)} - 3,97 Z -1{Z/(Z + 1,63)}+ 1,25 Z-1 {Z/( Z + 7,37)}
= 2,72 (1) k - 3,97 (1,63)k Cos k + 1,25 ( 7,37)k Cos k
Latihan
Selesaikan rangkaian berikut dengan menggunakan transformasi Z
1.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V
F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
B
2. A G
4H 2
I1 I2
- 100V 4
+
F D H
3
113
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
3.
4H 5
I 0,5 F
110
Contoh
1. Selesaikan persamaan penyinyalan berikut:
x (k + 2) + 3x (k + 1) + 2 x (k) = 0 berasal dari: d2x/dt2 + 3 dx/dt + 2x = 0
x (0) = 0 dan x (1) = 1
artinya x (0) = 0 dan x (1) = dx/dt (0) = 1
Jawab:
114
z2 X (z) z2 x (0) z x (1) + 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = 0
z2 X (z) z2 ( 0 ) z (1) + 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = 0
[z2 + 3z + 2] X (z) z = 0
z
X (z) =
z 3z 2
2
z
= ( z 2) ( z 1)
X ( z) 1
= ( z 2) ( z 1)
z
X ( z) K1 K2
=
z Z2 Z 1
1
[K1(Z+1) + K2(Z+2)]/[(Z+2)(Z+1)]
( z 2) ( z 1)
X ( z) 1 1
= Z 2 Z 1
z
z z
X(z) = - z 2 z 1
z z
X(z) = z 1 z 2
z
Ingat : Z(ak) =
za
z z
X(z) = z ( 1) z (2)
115
Jadi x (k) = [-1]k [-2]k
k = 0, 1, 2, 3
2. Carilah response x (k) dari sistem
x (k + 2) 3 x (k + 1) + 2 x (k) = u (k)
x (k) = 0 untuk k < 0
u (k) = 0 untuk k < 0, k > 0
u (k) = 1 untuk k = 0
(k)
Jawab:
Untuk k = -1, maka bentuk persamaan diferensial x (-1+2) 3 x (-1+1) + 2 x (-1) = u (-1)
x (1) 3 x (0) + 2 x (-1) = u (-1)
x (1) 3 (0) + 2 (0) = 1
x (1) = 0
z2 X (z) z2 x (0) z x (1) 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = Z [U(k)]
z2 X (z) z2 (0) z (0) 3 [z X (z) z (0)] + 2 X (z) = Z [U(k)]
(z2 3z+ 2) X(z) = Z [u(k)]
Z [u(k)] = u (k ) Z
k 0
k
= 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + =1
(z2 3z+ 2) X(z) = 1
1
X (z) = z 2 3 z z
1
= ( z 2) ( z 1)
116
x (k) = -1 + 2k-1 k = 0, 1, 2, 3,
Jawab:
X ( z) 1
=
z ( z 1) ( z 2)
2
A B C
=
( z 1) 2
z 1 z 2
A = -1
B = -1
C= 1
X ( z) 1 1 1
=
z ( z 1) 2
z 1 z 2
z z z
X (z) =
( z 1) 2
z 1 z 2
1 Z Z Z
= .
z ( Z 1) 2
Z 1 Z 2
x (k) = k 1K 2 K
u (Z) = Z [u(k)] = u (k ) Z
K 0
K
=1
1
X(z) =
z 3z z
2
117
1
=
( z 2)( z 1)
1 1
=
z 1 z 2
Z x (k + 1) = z X (z) - z x (0)
x (0) = 0
Z x (k + 1) = z X (z)
z z
=
z 1 z 2
x (k + 1) = -(1)k + (2)k
= -1 + 2k k = 0,1,2,
x (k) = -1 + 2k-1 k = 0,1,2,3 ..
118
BAB IV
DERET FOURIER
IV.1.Pendahuluan
Deret Fourier umumnya dipakai untuk menganalisis suatu fungsi yang mempunyai sifat periodik
(perulangan nilai). Misal: Sin x, Cos x dan sebagainya.
IV.2. Untuk fungsi dengan perioda bebas T, bentuk umum deret Fourier dapat dinyatakan
sebagai berikut:
dengan:
F(t) = Fungsi t
T = perioda
119
n = 1,2,3,4,.
Contoh
Tentukan deret Fourier dari:
| 0 , untuk -2 < t < -1
F(t) = | k, untuk -1< t < 1
|0, untuk 1< t < 2
Jawab:
Menentukan perioda T= 2-(-2) = 4
120
Catatan:
Kesimpulan:
121
dst
Untuk n = genap harga an selalu nol (0)
122
Catatan:
Latihan
Tentukan deret Fourier dari:
a. F(t) = t, -1< t <1
b. F(t) = | t, untuk (-1/8) < t < (1/8)
| 1/4( ) t, untuk (1/8) < t < (3/8)
c. F(t) = 2 +t, 2< t < 4
IV.3. Untuk fungsi dengan perioda 2, bentuk umum deret Fourier dapat dinyatakan
sebagai berikut:
123
Contoh
Tentukan deret Fourier dari fungsi:
F(x) = -k, untuk -< x < 0
k, untuk 0 < x <
Jawab:
Akhir tinjauan x =
F(x) k
124
-2 - 0 2 3 x
-k
Awal tinjauan x = -
125
Untuk n=1 b1= (2k/)[1-Cos]=(2k/)[1-(-1)]=4k/
Untuk n=2 b2=(2k/2)[1-Cos2]= k/ (1-1)= 0
Untuk n=3 b3=(2k/3)[1-Cos3]=2 k/3 [(1-(-1)]= 4k/3
Untuk n=4 b4=(2k/4)[1-Cos4]= k/2 [(1-1)]= 0
Untuk n=5 b5=(2k/5)[1-Cos5]=2 k/5 [(1-(-1)]= 4k/5
Dan seterusnya
Untuk n genap harga bn selalu nol (0)
Bentuk deret Fourier dari F(x) adalah:
126
Latihan
Tentukan deret Fourier dari persamaan:
a.
b.
c.
F(x) 2
-2 - 0 2 x
-
-2
d.
1 F(x) 1 1
-2 - 0 2 3 x
-1 -1 -1
Kunci:
e.
127
F(x)
x2
Kunci: -2 - 0 2 x
DAFTAR PUSTAKA
Donovan, R., 2002. Electronics Mathematics. Second Edition, Prentice Hall, Ohio. pp.266-331,
332-348, 432-450,452-547, 586-614
Kreyzig, E., 1979. Advenced Engineering Mathematics. 4nd, John Willey and Sons, New York.
pp. 1-200
Mundit,A.K., 1984. Soal- Penyelesaian Kalkulus Deferensial dan Integral.Jilid I, Armico,
Bandung. hal. 37-238, 305-433
128
129