Anda di halaman 1dari 129

DIKTAT PERKULIAHAN

MATEMATIKA II
UNTUK MAHASISWA TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEMESTER DUA

Oleh:
Ir. Sutanto,MT.
NIP. 131 853 603

Dibiayai Dengan : Dana DIPA


Penyusunan Naskah Bahan Ajar
Nomor Kontrak : 14/K7.A/UP2AI/2009
Politeknik Negeri Jakarta Tahun Anggaran 2009

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
OKTOBER, 2009

1
PRAKATA

Penulisan diktat ini bertujuan untuk memudahkan dan membantu mahasiswa program
studi Teknik Telekomunikasi semester dua dalam mempelajari, memahami dan mengaplikasikan
matakuliah matematika dalam bidang teknik telekomunikasi. Selain dari pada itu diktat ini juga
sangat bermanfaat dalam memberikan bekal pada para mahasiswa sebagai bahan penunjang
matakuliah lain dan sebagai sarana pembantu dalam menyelesaikan persoalan keteknikan yang
membutuhkan matematika tingkat tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa dalam bidang teknik
telekomunikasi sangat banyak persoalan yang penyelasaiannya sangat membutuhkan bantuan
matematika. Sebagai contoh perhitungan medan listrik, medan magnet , rangkaian listrik ,
pengolahan sinyal, otomatisasi system dan sebagainya. Berdasarkan penelusuran diperpustakaan
dan informasi dari dosen pengasuh masing-masing materi tersebut ternyata antara 70% 90 %
penyelesaian persoalan hitungan sangat membutuhkan bantuan matematika.
Materi yang akan dibahas dalam diktat ini antara lain persamaan deferensial dan cara
penyelesainnya, aplikasi persamaan deferensial, transformasi Laplace, aplikasi transformasi
Laplace, transformasi Z, aplikasi transformasi Z, deret Fourier dan aplikasi deret Fourier.
Pada kesempatan ini penulis sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kepala UP2AI PNJ yang telah menyediakan pendanaan untuk penulisan diktat

2. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Ketua Program Studi Teknik Telekomuniksi PNJ
yang telah memberi kepercayaan pada penulisan diktat ini.
Depok, 28 Oktober 2009
Penulis diktat

Ir. Sutanto,MT
NIP.131853603

2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar isi . ii
Prakata . iii
Pendahuluan . 1
1.1. Gambaran umum materi kuliah 1
1.2. Tujuan pembelajaran umum . 1
1.3. Gambaran umum isi diktat 1
1.4. Proses pembelajaran ... 1
Bab I. Persamaan Diferensial .. 3
I.1. Pendahuluan ... 3
I.2. Persamaan diferensial order satu . 4
I.3. Persamaan diferensial order dua . 28
I.4. Penerapan persamaan diferensial . 50
I.5. Persamaan diferensial simultan . 58
Latihan . 60
Bab II. Transformasi Laplace . 62
II.1. Pendahuluan ... 62
II.2. Prinsip dasar transformasi Laplace.... 62
II.4. Inverse transformasi Lapalace . 70
II.6.1. Penerapan transformasi Laplace 76
Latihan . 92
Bab III.Transformasi Z 93
III.1.Pendahuluan . 93
III.2. Prinsip dasar transformasi Z . 93
III.4. Inverse transformasi Z 98
III.5. Penerapan transformasi Z .. 103
Latihan .. 107
Bab IV. Deret Fourier... 113
IV.1. Pendahuluan ... 113
IV.2. Bentuk umum deret Fourier dengan perioda bebas ..... 113
IV.3. Bentuk umum deret Fourier dengan perioda 2 ...... 117
Latihan ... 119
Daftar pustaka 121

ii
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Materi Kuliah

3
Materi yang akan dibahas dalam diktat Matematika II ini terdiri atas pengantar umum
persamaan deferensial (PD), metoda penyelesaian pesamaan diferensial order satu,
metoda penyelesaian persamaan diferensial (PD) order dua, PD simultan dan teknik
penyelesaiannya, penyusunan persamaan diferensial pada rangkaian listrik, aplikasi PD
order dua pada rangkaian listrik AC dan DC, transformasi Laplace, penyusunan tabel
transformasi Laplace, invers transformasi Laplace, aplikasi transformasi Laplace pada
penyelesaian PD, aplikasi transformasi Laplace pada rangkaian listrik AC dan DC,
transformasi Z, invers transformasi Z, aplikasi transformasi Z pada penyelesaian
persamaan diferensial (PD), aplikasi transformasi Z pada rangkaian listrik AC dan DC,
deret Fourier, analisis persamaan dan bentuk gelombang dengan deret Fourier. Dalam
setiap materi yang akan diajarkan pada mahasiswa selalu diberikan gambaran umum
tentang isi materi yang akan dipelajari dan manfaat dari materi tersebut dalam kaitannya
dengan mata kuliah lain maupun pada saat mahasiswa tersebut bekerja di masyarakat
umum atau industri.
1.2. Tujuan Pembelajaran Umum
Supaya Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Semester II mampu menerapkan dasar-
dasar matematika pada Teknik Telekomunikasi
1.3. Gambaran Umum Isi Diktat
Secara umum diktat terdiri atas kata pengantar, pendahuluan, topik bahasan, uraian
topik bahasan (meliputi pendahuluan , penjelasan masing-masing topik, contoh soal,latihan
soal- soal dan tugas) dan daftar pustaka
1.4. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang akan dilakukan terdiri atas:
a. memberikan penjelasan kepada mahasiswa
b. memberikan informasi, uraian dan contoh
c. memberikan latihan dan tugas
d. memeriksa latihan dan tugas yang telah diselesaikan oleh mahasiswa
e. memberikan bimbingan berdasarkan umpan balik dari latihan atau tugas yang telah
dikerjakan mahasiswa
f. memberikan penilaian pada setiap mahasiswa berdasarkan tugas/latihan, tes harian dan
UTS dan UAS

4
BAB I
PERSAMAAN DIFERENSIAL

I.1.Pendahuluan

Persamaan diferensial atau disingkat dengan PD adalah suatau persamaan yang memuat
sekurang-kurangnya satu derivatif atau turunan dari fungsi yang tidak dketahui.

I.1.1. Jenis-jenis persamaan diferensial

I.1.1.1. Persamaan Diferensial Biasa (Ordinary Derivatif). Bila suatu persamaan memuat satu
atau lebih derivatif-derivatif dari suatu peubah ( variabel ) tertentu disebut peubah bebas
(independent variable). Jika, didalam suatu persamaan diferensial hanya terdapat satu peubah
bebas dan derivatif-derivatif nya adalah derivatif biasa (ordinary derivatif ), maka persamaan
tersebut disebut persamaaan diferensial biasa (ordinary differential equation).

5
1.1.1.2. Persamaan Diferensial Parsiil. Jika didalam persamaan diferensial terdapat dua atau
lebih peubah bebas (independent variable) dan derivatif-derivatif parsiil maka persamaan
tersebut disebut persamaan diferensial parsiil (partial differential equation).

I.1.2. Tingkat (Order)

Tingkat (order) dari suatu persamaan diferensial ditentukan oleh tingkat derivatif yang tertinggi
yang terdapat dalam persamaan tersebut.

I.1.3.Derajad (degree)

Derajad (degree) adalah derajad tertinggi dari suatu suku diferensial yang mempunyai order
paling tinggi.

Contoh

order 3, derajad satu

Merupakan persamaan diferensial ordiner, order 3, derajad satu, non linier (karena pada suku

Merupakan persamaan diferensial ordiner order 2, derajad 2, non linier( karena pada suku

6
Pada bagian ini hanya akan dibatasi pada pembahasan persamaan diferensial ordiner order satu
dan dua saja yang dilengkapi dengan metoda penyelesaiannya.

I.2. Persamaan diferensial ordiner order satu


Ada beberapa cara untuk menyelesaikan persamaan diferensial order satu antara lain:
a. Dengan cara separable equations
b.Dengan cara exact equations
c. Dengan cara homogenous equations
d.Dengan cara mencari fungsi komplementer dan particular integral
e. Dengan cara deret

I.2.1. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara separable equations

Jika persamaan M dx + Ndy = 0 dapat diubah menjadi f 1(x)dx + f2(y)dy = 0,maka variabel
tersebut dapat dipisahkan ( separable) dan bentuk penyelesaiannya adalah:

f1(x)dx + f2(y)dy = 0

Contoh

1. Selesaikan PD: x(1+ y2)1/2 + y( 1+x2)1/2 dy/dx =0

Jawab:

x(1+ y2)1/2 + y( 1+x2)1/2 dy/dx = 0 kalikan ruas kiri dan ruas kanan dengan dx, sehingga
diperoleh bentuk: x(1+ y2)1/2 dx + y( 1+x2)1/2 dy= 0 atau x(1+ y2)1/2 dx = - y( 1+x2)1/2 dy.
Selanjutnya dilakukan pemisahan variabel menjadi:

Kemudian dilakukan pengintegralan masing-masing suku:

7
Gunakan subsitusi trigonometri untuk menyelesaikan masing-masing integral:

x (1+x2)1/2

dx/d = Sec2

dx = Sec2 d

(Sin)(Sec2 d) + (Sin )(Sec2 d ) = c

(Sin/Cos )(Sec d) + (Sin / Cos )(Sec d ) = c

(tg)(Sec d) + (tg )(Sec d ) = c

Sec + C1 + Sec + C2 = C

(1+x2)1/2 + C1+ (1+y2)1/2 + C2 = C

(1+x2)1/2 + (1+y2)1/2 = C - C1 - C2

(1+x2)1/2 + (1+y2)1/2 = k, dengan k = C - C1 - C2

Alternatif lain sebagai pilihan penyelesaian integral adalah penggunaan metode subsitusi
dengan langkah sebagai berikut:

Misal: 1+ x2 = u x2 = u-1

du/dx = 2x

du= 2x dx xdx =1/2 du

1+ y2 = m y2 = m-1

8
dm/dy = 2y

dm= 2y dy ydy =1/2 dm

(1/2du)(u-1/2) + (1/2dm)(m-1/2) = C

(2 u1/2 )+ C1 + (2m1/2 ) + C2 = C

u1/2 + C1 + m1/2 + C2 = C

( 1+x2 )1/2 + C1 + (1+ y)1/2+C2 = C

( 1+x2 )1/2 + (1+ y)1/2 = C- C1 - C2

( 1+x2 )1/2 + (1+ y)1/2 = k , dengan k = C- C1 - C2

Latihan

Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut dengan menggunakan cara separable equation:

1. 9 y y+ 4 x = 0 kunci jawaban x2/9 + y2/4 = C


2. y = 1+ y2 kunci jawaban y = tg (x+ C)

3.
4. (y + 4) (x - 2) y = 6

5. (y1/3+5)y+ =0

Catatan: y = dy/dx

I.2.2. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara exact equations
Dalam persamaan diferensial yang berbentuk: M dx + Ndy = 0, dikatakan eksak apabila
dipenuhi bentuk:

9
Contoh
Selesaikan persamaan diferensial : (x3 y Sin x ) + ( Cos x + 2 y) dy/dx = 0
Jawab:
(x3 y Sin x ) dx + ( Cos x + 2 y) dy = 0 ..(1)
M = x3 y Sin x
N = Cos x + 2 y

= 0 Sin x (1)
= - Sin x

= - Sin x

Terlihat bahwa

Bila penyelesaiannya berbentuk = f(x,y), maka dengan konsep diferensiasi parsiil didapat:

Kalau antara persamaan (1) dan (2) dibandingkan, maka didapat :

10
d = 0 (3)

Integralkan d/dx terhadap x, sehingga didapat bentuk:

Diferensialkan secara parsiil persamaan (6) terhadap y:

Persamaan (7) = Persamaan (5)


Cos x + f (y) = Cos x +2y
f (y) = 2y diintegralkan sehingga didapat
f(y) = y2 + C ..(8)
Masukkan persamaan (8) ke persamaan (6):
= x4 + y Cos x + f(y)
= x4 + y Cos x + y2 + C .(9)
Dari persamaan (3) : d = 0 hasil integrasi berbentuk:
= C1 ...........(10)
Dari persamaan (10) dan (9):
C1 = x4 + y Cos x + y2 + C
x4 + y Cos x + y2 = C1 - C
x4 + 4 y Cos x + 4y2 = 4(C1 - C)
x4 + 4 y Cos x + 4y2 = k, dengan k = 4(C1 - C) sebagai tetapan baru

11
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial berikut dengan metoda persamaan eksak:
1. xy + (y + 4) = 0
2. (6y2x + 2 y3) dx + (6x2y + 6 y2x + 2y) dy = 0
Catatan: y = dy/dx
Kunci Jawaban
1. y = c/x 4
2. 3x2y2+ 2y3x + y2 +C = 0

I.2.3. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara homogenous equations
Persamaan :

merupakan persamaan diferensial homogen order satu dan dapat diselesaikan dengan subsitusi:
y = v x .........................................(2)
Turunkan persamaan (2) terhadap x, sehingga dihasilkan:

Subsitusi persamaan (3) ke persamaan (1):

Tetapi ingat bahwa y = v x atau y/x = v


Sehingga:

12
Persamaan (4) diselesaikan dengan pemisahan variabel atau separation variable

Contoh
Selesaikan persamaan diferensial (PD) :

Jawab:
Subsitusi : y = vx .........................(2)
atau v = y/x ..................................(3)
Diferensialkan atau turunkan persamaan (2) terhadap x:

Ingat bahwa: y/x = v, sehingga:

13
Latihan
Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut :
1. 2xyy - y2 + x2 = 0
2. (2x -4y + 5)y + x -2y +3 = 0
[2(x-2y) +5] y+ (x-2y) + 3 = 0 .......(1)
[2v +5] y + v +3 = 0 .......... (2)
Dengan v = x - 2y .......(3)
2y = x v
y = (x-v)
dy/dx = d/dx[ (x-v)]
= [ d(x)/dx dv/dx]
y = [ 1 dv/dx] .......... (4)
Masukkan pers (4) ke pers (2):
[2v +5] [ 1 dv/dx] + v +3 = 0
(v+5/2)(1-dv/dx) + v +3 = 0

14
v v dv/dx + 5/2 5/2 dv/dx + v+3 = 0
2v +11/2 (v dv/dx +5/2 dv/dx) = 0
2v +11/2 (v +5/2 ) dv/dx = 0
(v +5/2 ) dv/dx = 2v +11/2
(2v +5) dv/dx = 4v +11
(2v +5) / (4v +11) dv = dx
(2v +5) / (4v +11) dv = dx
2 (2v +5) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +10) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +11 -1 ) / (4v +11) dv = 2 dx
(4v +11 / 4v +11) dv - 1 / (4v +11) dv = 2 dx
dv - 1 / (4v +11) dv = 2 dx
v + C1 ln (4v +11) + C2 = 2 x + C3
v ln (4v +11) 2x = C3 C2 C1
Ingat :v = x- 2y, maka:
x 2 y ln [4 ( x -2y) +11) 2x = C3 C2 C1
x 2 y ln [4 ( x -2y) +11) 2x = C
- x - 2 y ln [4 ( x -2y) +11) = C
- (x +2 y) ln [4 ( x -2y) +11) = C
- 4 (x + 2 y) ln [4 ( x -2y) +11) = 4 C
4 (x + 2 y) + ln [4 ( x -2y) +11) = - 4 C
4 x + 8 y + ln [4 x - 8y +11) = k

15
3. 2y2 y yx = 0

Kunci jawaban:

1.
2. x + 8y + ln (4x - 8y + 11) = 0

Petunjuk penyelesaian:
1. Soal 1 bagilah 2xyy - y2 + x2 = 0 dengan x2, sehingga didapat:

Kemudian lakukan subsitusi v = y/x

16
2. Lakukan subsitusi dengan v = x-2y atau y = (x-v)
3. Lakukan subsitusi dengan v = y/x

I.2.4. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara mencari fungsi
komplementer dan partikular integral
Bentuk umum persamaan diferensial (PD) yang dipersyaratkan dalam bahasan ini adalah:

P dan Q harus berbentuk angka ( jangan nol)


f (x) = bebas ( boleh angka atau variabel), missal : 20, 0,-1/2,x, sinx, x, e2x

x dy/dx + y = 3 ( tidak bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular
integral, karena ada koefisien berupa variabel x pada dy/dx)
6 dy/dx + y = 3 (bisa diselesaikan dengan cara fungsi komplementer dan partikular integral,
karena semua koefisien adalah beru( tidak bisa dengan cara fungsi komplementer dan
partikular integral pa angka)

dengan:
P dan Q = tetapan
f(x) = suatu nilai dapat berbentuk bilangan tetap (konstante) atau berupa fungsi x
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = yc + yp ...........................(2)
dengan :
yc = fungsi komplementer
yp = partikular integral
Catatan:
Bila f(x) = 0, maka yp = 0
Dengan demikian persamaan (2) menjadi:
y = yc ...............................................(3)
Jadi bentuk penyelesaian y = yc + yp hanya berlaku kalau f(x) 0. Selanjutnya harga yc dan yp

Contoh:

17
dy/dx + 5 y = 10 ......... (1)
Misal Jawaban PD : y = yc + yp
Atau y = u + v
dy/dx = du/dx + dv/dx ........(2)
Masukkan persamaan (2) ke (1):
du/dx + dv/dx + 5 (u + v) = 10
du/dx + 5u dv/dx + 5v = 10 .........(3)
Menentukan harga yc:

dicari dengan langkah sebagai berikut:


a. Cara mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (4):

A emx (Pm +Q) = 0


A0
Pm +Q= 0 Pm = -Q
m = - Q/p
Oleh karena itu : yc = A emx

18
b. Cara mencari harga yP
Untuk mencari harga yp sangat tergantung pada harga f(x), karena harga f(x) dapat
berupa: - nilai 0 (nol) mangakibatkan yP = 0
-tetapan yang tidak sama dengan nol
-eksponensial
- fungsi trigonometri
- fungsi polinomial (pangkat tinggi)

Contoh

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Kareana f(x) = 0,maka yp = 0
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx

19
Jadi jawaban PD adalah: y = yc + yp = yc + 0
= yc

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc:
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A emx (- 4 m +6) = 0
A0
-4 m +6= 0 -4m = - 6
m = 6/4 = 3/2
Oleh karean itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berharga 12 atau berupa tetapan, maka pemisalan yp
sebaiknya dengan suatu tetapan tertentu.

Misalkan :

20
yp = y = k ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):


P (0) + 6 k = 12
6 k = 12
k=2
yp = k = 2
Jadi jawaban PD adalah : y = y c + yp

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx

21
Mencari harga yp:
Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk polinomial,maka pemisalan yp sebaiknya
dengan suatu bentuk polinomial serupa dengan yang ada pada soal.
pangkat terakhir sesuaikan dengan ruas kanan persamaan (1)

Misalkan yp = A +Bx +Cx2 ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):

Lakukan evaluasi harga A,B,C dengan cara membandingkan harga koefisien pada ruas kiri dan
kanan persamaan (7):
Ruas kiri Ruas kanan
x0 4B + 3A 0
x1 8C +3B 2
x2 3C 1
Didapat bentuk persamaan:
4B + 3A = 0 ....(8)
8C +3B= 2 .. (9)
3C = 1 (10)
Dari persamaan (10): 3C = 1
C = 1/3
Dari persamaan(9): 8C +3B= 2
8(1/3) +3B= 2
8/3) +3B= 2
3B = 2- 8/3
3B = -2/3
B = -2/9

22
Dari persamaan (8): 4B + 3A = 0
4(-2/9) + 3A = 0
-8/9 + 3A = 0
3A = 8/9
A = 8/27
yp = A +Bx +Cx2
yp = 8/27 -2/9 x +1/3 x2
Jadi jawaban PD adalah : y = y c + yp

Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

23
A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karean itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk eksponensial, maka pemisalan yp sebaiknya
dengan suatu bentuk eksponensial serupa dengan yang ada pada soal.

Misalkan :

Bentuk eksponensial disamakan dengan ruas kanan persamaan (1)


yp = y = Ae4x ..................(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1):

A = 2/19

Jadi jawaban PD adalah:


y = y c + yp

24
Penyelesaian:
Bentuk umum penyelesaian PD adalah:
y = y c + yp
Mencari harga yc
Untuk mencari yc, persamaan (1) dinyatakan dalam bentuk:

Selanjutnya dilakukan pemisalan:


yc = y = A emx ..............................(3)

Masukkan persamaan (3) dan (4) ke persamaan (2):

A0
4 m +3= 0 4m = - 3
m = - 3/4
Oleh karena itu : yc = A emx

Mencari harga yp:


Karena ruas kanan pada persamaan (1) berbentuk fungsi trigonometri, maka pemisalan yp
sebaiknya dengan suatu bentuk fungsi trigonometri gabungan dari Sin x dan Cos x..
Misal:
yp = y = A sin x + B Cos x .(5)

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1)

25
Harga A dan B dievaluasi dari koefisien pada ruas kiri dan kanan Cos x dan Sin x
Ruas kiri Ruas kanan
Cos x 4A +3B 3
Sin x 3A - 4B 2
Didapat persamaan sebagai berikut:
4A +3B = 3 ..(7)
3A - 4B = 2 ...(8)
Persamaan (7) x 3: 12A +9B = 9
Persamaan (8)x 4: 12A -16 B= 8 -
25 B = 1
B = 1/25
Dari persamaan (7): 4A +3B = 3
4A +3(1/25)= 3
4A = 3-3/25
A =72/100

Jadi jawaban PD adalah:


y = y c + yp

Latihan
Selesaikan PD berikut dengan mencari harga yc dan yp:

26
Kunci jawaban:

27
11. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)
12. Belum ada jawaban (silahkan dicari sendiri)

I.2.5. Penyelesaian persamaan diferensial order satu dengan cara deret


Sebelum pembahasan dilakukan terlebih dahulu akan diperkenalkan berbagai bentuk deret yang
sering ditemukan pada penyelesaian soal-soal. Bentuk umum deret tersebut antara lain:

a. Deret Binomial:

b. Deret eksponensial

c. Deret trigonometri

28
d. Deret logaritma

Catatan: log(1+z) = 1/(2,3) ln (1+Z)

e. Deret hiperbolik

Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian PD dengan cara deret antara lain:

1. Memisalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

2. Menentukan harga y =dy/dx

3. Bila PD sampai order dua, maka lanjutkan dengan mencari y=d2y/dx2

4. Memasukkan langkah 1 dan 2 (bila PD sampai order dua) dalam soal, kemudian hasil
dicocokkan dengan deret yang tersedia

Contoh

29
1. Selesaikan PD: y y = 0 (1)
dimana y adalah dy/dx
Jawab:
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)


y y = 0

(C1- C0) + (2C2 -C1) x +(3C3- C2) x2 + (4C4 - C3) x3 +.... = 0


Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 C1- C0 0
x1 2C2 -C1 0
x2 3C3- C2 0
x3 4C4 - C3 0
Didapat bentuk persamaan:
C1- C0 = 0 ................(4)
2C2 -C1 = 0 ...............(5)
3C3- C2 = 0 ...............(6)
4C4 - C3= 0 ................(7)
Dari persamaan (4): C1- C0 = 0 C1= C0 ............(8)
Dari persamaan (5): 2C2 -C1 = 0 2C2 = C1
C2 = C 1
C2 = C0 ............(9)
Dari persamaan (6): 3C3- C2 = 0 3C3 = C2
C3 = 1/3 C2
C3 = 1/3( C0)
C3 = 1/6 C0

30
C3 = 1/3! (C0) ........(10)

Dari persamaan (7): 4C4 - C3= 0 4 C4 = C 3


C4 =1/4 C3
C4 =1/4 (1/6C0)
C4 =1/24 C0
C4 =1/4! (C0) ........(11
Masukkan persamaan (8) s/d (11) ke persamaan (2):

y = C0 + C0 x + C0 x2 + 1/6 C0 x3 + 1/24 C0 x4 + .....


= C0 {1+ x + !( x2 )+ 1/3! ( x3 )+ !( x4) + ....}
= C0 ex

2. Selesaikan PD : (1-x) y' -y = 0 ..................(1)


Jawab:
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1)


(1-x) y' -y = 0
(1-x) y' -y = 0

Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 C1- C0 0
x1 2C2 -C1 -C1 0
x2 3C3- 2C2 C2 0

31
x3 4C4 - 3C3 C3 0
Didapat bentuk persamaan:
C1- C0 = 0 ................(4)
2C2 -C1 -C1 = 0
2C2 -2C1 = 0 ..............(5)
3C3- 2C2 C2 = 0
3C3- 3C2 = 0 ..............(6)
4C4 - 3C3 C3 = 0
4C4 - 4C3 = 0 ...............(7)
Dari persamaan (4): C1- C0 = 0 C1= C0 ............(8)
Dari persamaan (5): 2C2 -2C1 = 0 2C2 = 2C1
C2 = C 1
C2 = C0 ...............(9)
Dari persamaan (6): 3C3- 3C2 = 0 3C3 = 3C2
C3 = C0 ...............(10)
Dari persamaan (7): 4C4 - 4C3 = 0 4C4 = 4C3
C4 = C 3
C4 = C0 ....................(11)
Masukkan persamaan (8) s/d (11) ke persamaan (2):

3. Selesaikan PD : y + y = 0 ..................(1) merupakan PD ordiner order dua sebagai


bahan pengembangan lebih lanjut dari PD ordiner.
Misalkan bentuk umum penyelesaian PD adalah:

Masukkan persamaan (2) dan (4) ke persamaan (1)

32
y + y = 0

Evaluasi harga koefisien x0, x1, x2 ,x3 dan seterusnya untuk menentukan harga C0, C1,C2,
C3, C4 dsb.
Ruas kiri Ruas kanan
x0 2C2+ C0 0
x1 6C3 + C1 0
x2 12C4 + C2 0
Didapat bentuk persamaan:
2C2+ C0= 0 ................(4)
6C3 + C1 = 0 .............(5)
12C4 + C2 = 0 ...........(6)
Dari persamaan (4): 2C2 + C0 = 0 C2 = - C0
C2 = - C0/(2!) .............(7)
Dari persamaan (5): 6C3 + C1 = 0 6C3 = - C1
C3 = -1/6( C1)
C3 = -1/3!( C1) ................(8)
Dari persamaan (6): 12C4 + C2 = 0 12C4 = - C2
C4 = -1/12( C2)
C4 = -1/12[- C0/(2!) ]
C4 = C0/4! ..................(9)
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (2):

y = C0 Cos x + C1 Sin x

33
Latihan
Selesaikan PD berikut dengan cara deret:
1. ( x + 1 ) y ( x + 2) y = 0
2. ( x + 1 ) y y = 0
3. x y y = 0
4. 4xy+ 6y +y = 0
5. (1+ x) y + y+y = 0

Kunci jawaban:
1. Belum ada
2. y = C0 (1+x) , C0 = tetapan dan dapat diganti dengan C atau C1 atau C lain.
3. Belum ada

5. Belum ada jawban

I.3. Persamaan diferensial ordiner order dua


Persamaan diferensial (PD) ordiner order dua dikelompokkan menjadi:
a. Non linier, terbagi dalam:
- persamaan diferensial yang tidak mengandung y pada dy/dx
-persamaan tak mengandung x
-persamaan homogen
b. Linier, terbagi dalam:
-koefisien dalam persamaan konstan
-koefisien dalam persamaan merupakan fungsi x atau f(x)
I.3.1. Persamaan difrensial ordiner order dua non linier tidak mengandung y pada dy/dx
Contoh

Jawab:
Pada soal ini tidak terkandung dy/dx, sehingga penyelesaian persamaan adalah:

34
Jawab:
Misal:

Persamaan berubah menjadi:

-ln(2 - p)= x2 + lnC1


-ln ( 2-p) lnC1= x2
ln ( 2-p) + lnC1= - x2

ln[(2-p)(C1)] = - x2
(2-p)(C1) = e- x2
p = 2 - e- x2

35
Catatan:
erf = error function

Jadi :

I.3.2. Persamaan diferensial ordiner order dua non linier tidak mengandung x
Contoh:

Jawab:

Persamaan berubah menjadi:

Dilakukan pemisahan variable:

ln(1+ p2) = ln y + lnC1


(1 + p2)1/2 = C1y
(1 + p2)= C2 y2
p = ( C2 y2-1)1/2, tetapi ingat bahwa

36
Dengan demikian:

I.3.3. Persamaan diferensial ordiner order dua non linier dengan persamaan homogen
Bentuk umum persamaan adalah:

Bentuk penyelesaian persamaan adalah:


Misal : y = vx .(1)

Dari persamaan (1):

Bentuk umum berubah menjadi:

Selanjutnya dilakukan dengan subsitusi berikut:

37
atau

Jika dimasukkkan ke dalam persamaan (3), maka:

Persamaan (4) merupakan bentuk umum terakhir yang penyelesaiannya dilakukan dengan cara
pemisahan variabel.

Contoh:
Selesaikan persamaan diferensial berikut:

Jawab:
Misal : y = vx

38
Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1):

Subsitusi berikut:

atau

Masukkan persamaan (5) dan (6) ke persamaan (4)

39
Persamaan (8) merupakan PD order dua non linier dengan koefisien tidak mengandung t,
persamaan ini diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
subsitusi:

Tetapi

Masukkan persamaan (9) dan (10) ke persamaan (8)

Masukkan persamaan (11) ke persamaan (12)

40
Jadi jawaban PD adalah:

I.3.4. Persamaan diferensial ordiner order dua dengan koefisien pada persamaan konstan
Bentuk umum

dengan :
P,Q dan R = tetapan

(x) adalah suatu harga berupa:


- tetapan 0 (nol)
- tetapan tidak sama dengan nol (0)
- fungsi eksponensial, misal: ex , e2x dsb
- fungsi polinomial, misal: x2 + x, x3+ 2x +1 dsb
- fungsi trignometri, misal: Cos x, Sin 2x, Cos x + Sin x dsb
Subsitusi: y = u + v, maka persamaan (1):

Berubah menjadi:

41
Bentuk umum penyelesaian persamaan adalah:
y = yc + yp
dengan:
yc : fungsi komplementer dan yp: integral partikular
Cara mencari yc :

Cara mencari yp:

Penyelesaian persamaan (3) adalah sebagai berikut:


misal:
u = A emx ....(5)

Masukkan persamaan (5),(6) dan (7) ke persamaan (3):


PA m2emx + QA m emx + R A emx = 0
A emx (P m2+ Q m + R) = 0
A0
P m2+ Q m + R = 0 (8)
Kemungkinan harga akar-akar dari persamaan (8) adalah:
1. m1 m2
2. m1 = m2
3. m1 = m2
4. m1 dan m2 berupa bilangan khayal
5. m1dan m2 berupa bilangan kompleks
a.Jika m1 m2, maka penyelesaian persamaan adalah:

42
b.Jika m1 = m2, maka penyelesaian persamaan adalah:

c.Jika:

maka penyelesaian persamaan adalah:

d.Jika:
m1 = b +- a2 = b + (a2)( (-1) = b + ai

m2 = b +- a2 = b - (a2)( (-1) = b - ai

maka penyelesaian persamaan adalah:

m2 = b +- a2 = b - (a2)( (-1) = b - ai

Cara mencari yp :
Dari persamaan (4)

a.Untuk (x) = 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misalkan:

43
Masukkan persamaan (9),(10) dan (11) ke persamaan (4)

b.Untuk (x) = C (C adalah tetapan yang bukan 0)


Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
Misal :

Masukkan persamaan (12),(13) dan (14) ke persamaan (4)

c.Untuk (x) = fungsi ekspnensial, misal: (x) = a ebx dengan a dan b adalah tetapan 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misal :

Masukkan persamaan (15),(16) dan (17) ke persamaan (4)

44
P +Q +R = a ebx

d.Untuk (x)=fungsi polinomial, misal: (x)=a+bx+cx 2 dengan a,b dan c adalah tetapan 0
Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:
misal : pangkat pada x harus sama (jangan kurang dari 2)

Masukkan persamaan (18),(19) dan (20) persamaan (4)

Berdasarkan persamaan (21) dapat dievaluasi harga k,l dan m


Ruas kiri Ruas kanan
x0 2Pm+Ql+kR a
x1 2Qm+l R b
x2 mR c

Didapat persamaan berikut:


2Pm+Ql+kR = a ..(22)
2Qm+l R = b . (23)
mR = c .. (24)
Dari persamaan (24): mR = c didapat:

45
Dari persamaan (23): 2Qm+l R = b

Dari persamaan (22): 2Pm+Ql+kR = a

Dengan demikian:

Dimana harga:

d.Untuk (x) = fungsi trigonometri, misal: (x) = Sin 2x

Penyelesaian yp adalah sebagai berikut:


Misal:

Masukkan persamaan (25),(26) dan (27) ke persamaan (4)

46
P(-4a Sin2x-4b Cos 2x)+ Q(2a Cos 2x-2b Sin2x)+R(a Sin 2x+b Cos 2x)=Sin 2x

Berdasarkan persamaan (28) harga a dan b dapat dievaluasi:


Ruas kiri Ruas kanan
Cos 2x -4bP +2aQ+Rb 0
Sin 2x -4aP-2bQ +Ra 1

Didapat persamaan: -4bP +2aQ+Rb = 0 .(29)


-4aP-2bQ +Ra = 1 .(30)
Dari persamaan (29): -4bP +2aQ+Rb = 0 b(R-4P) = -2aQ
-2aQ= b(R-4P)

Dari persamaan (30): -4aP-2bQ +Ra = 1 a (-4P + R) = 1+ 2bQ


2bQ= a (-4P + R) -1

Dengan demikian:

dengan:

47
Contoh:

1.Selesaikan pesamaan diferensial (PD):

Jawab:
y = yc +yp

Menentukan harga yc:

Misal :

Masukkan persamaan (3) s/d (5 ke persamaan (2):

Menentukan harga yp:

Misal:

48
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)

Jadi jawaban PD adalah:

2.Selesaikan pesamaan diferensial (PD):

Jawab:
y = yc +yp

Menentukan harga yc:

Misal :

Masukkan persamaan (3) s/d (5 ke persamaan (2):

49
Menentukan harga yp:

Misal:

Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)

Jadi jawaban PD adalah:

3.Selesaikan pesamaan diferensial (PD):

Jawab:
y = yc +yp

Menentukan harga yc:

50
Misal :

Masukkan persamaan (3) s/d (5 ke persamaan (2):

Menentukan harga yp:

Misal:

51
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)
Harga k,l dan m dievaluasi
dari persamaan (10):
Ruas kiri Ruas kanan
x0 2m+2l+6k 1
x1 4m+6l 0
x2 6m 1
Didapat persamaan:
2m+2l+6k = 1 .(11)
4m+6 l = 0 (12)
6m = 1 .(13)
Dari persaman (13):

Dari persaman (12):

Dari persamaan (11):

52
Jadi jawaban PD adalah:

4.Selesaikan pesamaan diferensial (PD):

Jawab:
y = yc +yp
Menentukan harga yc:

Misal :

Masukkan persamaan (3) dan (5 ke persamaan (2):

53
Menentukan harga yp

Misal:

Masukkan persamaan (7) dan (9) ke persamaan (6):

Jadi jawaban PD adalah:

5.Selesaikan pesamaan diferensial (PD):

Jawab:
y = yc +yp
Menentukan harga yc:

54
Misal :

Masukkan persamaan (3) dan (5 ke persamaan (2):

Menentukan harga yp

Misal:

Masukkan persamaan (7) dan (9) ke persamaan (6):

Harga a dan b dicari dari evaluasai koefisien pada persamaan (10):

55
Ruas kiri Ruas kanan
Sin x 8a 1
Cos x 8b 0

Didapat persamaan:
8a = 1 ...........................................(11)
8b = 0 ..........................................(12)
Dari persamaan (11): 8a = 1

Dari persamaan (12): 8b = 0


b=0

Jadi jawaban PD adalah:

I.3.5. Contoh apalikasi PD untuk menyelesaiakan rangkaian listrik


Dasar teori:

A B F L1, L2, R1, E ,R2 diketahui


L1 L2 E: sumber tegangan DC
I1 I2
+
- E R1

D C G
R2
Analisis loop ABCDA:
L1 dI1/dt + I1R1- I2 R1 - E =0
I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 ........... (1)
d(I2/dt) = d/dt[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1]
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt - 0
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt ......... (2)
Analisis loop BFGCB:

56
L2 dI2/dt + I2R2 + R1 ( I2- I1 ) =0 ......... (3)
Masukkan persamaan (1) dan (2) ke persaman (3):
L2 [L1/R1(d2I1/dt2)+dI1/dt]+R2[L1/R1(dI1/dt)+I1- E/R1]+R1[L1/R1 (dI1/dt) + I1 - E/R1 - I1] = 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1 - R2E/R1]+R1L1/R1(dI1/dt) - R1E/R1= 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1- R2E/R1+L1(dI1/dt) - E = 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 - R2E/R1- E= 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+E ..........(4)

Contoh:

A B F
1H 2H
I1 I2
+
- 12V 4 Ohm

D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I1(0) = 0, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Gunakan persamaan (4) sebagai hasil analisis rangkaian, yaitu:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60 ..................(5)
Persamaan (5) merupakan PD ordiner order dua dapat diselesaiakan dengan mencari
harga I1(C)dan I1(p).
Penyelesaian persamaan adalah sebagai berikut:
I1= I1(C) +I1(p)
Menentukan harga I1(C):

Misal:

57
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)

Menentukan harga I1(p):

Misal:

Masukkan persamaan (11) s/d (13) ke persamaan (10):

k = 5
I1(p )= 5

Persamaan untuk arus I1 adalah:

Evaluasi harga A1 dan A2 dengan kondisi saat t= 0, I1=0 dan dI1/dt = 0


Pada saat t = 0, I1 = 0 persamaan (14) berubah menjadi:
0 = A1 + A2 + 5 (15)

58
Pasa saat t= 0, dI1/dt = 0 masukkan kondisi ini ke persamaan (16):
0 = -1,63 A1 -7,37 A2 .(17)
Persamaan (15) dan (17) diselesaikan dengan metoda subsitusi atau eliminasi.
Dari persamaan (15):
A1 + A2 + 5 = 0
A1 = -5- A2 .(18)
Masukkan persamaan (18) ke persamaan (17)
-1,63 A1 -7,37 A2 = 0
-1,63(-5- A2 ) -7,37 A2 = 0
8,15 + 1,63 A2 -7,37 A2 = 0
8,15 + 1,63 A2 -7,37 A2 = 0
-6,74 A2 = -8,15
A2 = 1,2092
A1 = -5- A2
A1 = - 5 (1,2092)
A1 = -6,2092
Jadi:

I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1


I2 = 1/4 [dI1/dt) + I1- E/R1

Dasar teori rangkaian seri L-R-C

59
E : sumber tegangan AC [V]
L R L : kumparan/induktor [ Henry = H]
I R: tahanan /resistor [Ohm = ]
E C C: kapasitor [Farad = F]
I: arus [Amper = A]

V =0
L dI/dt + RI + Q/C E = 0 ........... (1)
Tetapi ingat bahwa I = dQ/dt
Sehingga persamaan (1) dapat diubah menjadi:
L d/dt { dQ/dt} + RdQ/dt + Q/C E = 0

L d2Q/dt2 + R dQ/dt + Q/C E = 0


d2Q/dt2 + R/L dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0 ........ (2)
Persamaan (2) merupakan PD ordiner order dua dan dapat diselesaikan dengan
mencari Q1(c) dan Q1(p). Jika R, L, C dan E diketahui besarannya, maka Q ( besar muatan )
dapat dihitung dan selanjutnya I ( arus yang dibangkitkan ) dapat dihitung dengan
persamaan I = dQ/dt.

Contoh:

1H 2
I 0,5 F
220

Pada saat awal (t=0) harga Q(0) = 0 , I(0) = dQ/dt = Q = 0


Tentukan arus (I) pada saat bekerja dalam waktu 2 detik.
Jawab:
Gunakan persamaan (2) dari hasil analisis rangkaian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu:

60
d2Q/dt2 + R/L dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0
d2Q/dt2 + 2/1 dQ/dt + Q/(0,5x 1) 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + Q/0,5 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q 220 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q = 220 ...........(1)
Penyelesaian umum PD adalah: Q = Q1(c) + Q1(p).
Mencari Q1(c):

Misal:

Masukkan persamaan (3) s/d (5) ke persamaan (2)

Mencari harga Q1(p)

Misal:

61
Masukkan persamaan (7) s/d (9) ke persamaan (6)

Q1(p)=110
..(10)

Harga A dan B dicari pada kondisi t = 0, Q = 0 dan I = 0


Masukkan t = 0,Q = 0 ke persamaan(10):

0 = 1(ACos 0+B Sin 0)+110


0 = 1[A +B(0]+110
A = - 110
Masukkan t = 0, I = 0 ke persamaan(11):
0 = -1( ACos 0+ Bsin 0)+ 1(-A Sin 0 +B Cos 0 )
0 = -1(A)+ (1)B
B = A = - 110
Didapat:
=e-t[-110 Cos t + 110 Sin t] + 110

satuan Coulomb atau C

Latihan
1. Selesaikan PD berikut:

62
a. y + 2y + y = 0 kunci jawaban y = (A1+A2x) e-x
b. y + 2y +5 y = 3 kunci jawaban y = e-x (Acos 2x+B Sin 2x) + 3/5
c. y + 4y + 3y = Sin x kunci jawaban y = A1 e-x +A2 e-3x + 1/10 Sin x -1/5 Cos x
d. 2y + y + y = e2x kunci jawaban :

e. 4y + 3y + 2y = x2 kunci jawaban:

f. y + 3y + 5y = Cos x
g. y + 4y + 3y = Sin 2x
h. y + 4y + 3y = Sin x + Cos x
i. y + 4y + y = 3, pada saat t = 0, y(0)=odan y(0) = 0
j. 2y + 8y +9y = x +x2
k. 4y - 4y + y = e-2x
l. 2 y + y + y = 0
Catatan: y = d2y/dt2 dan y = dy/dt

2.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V

F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.

B
3. A G
4H 2

63
I1 I2
- 100V 4
+

F D H
3
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.

4.

4H 5
I 0,5 F
110

Pada saat awal (t=0) harga Q(0) = 0 , I(0) = dQ/dt = Q = 0


Tentukan arus (I) pada saat bekerja dalam waktu 2 detik. Catatan 10= 3600 detik

I.3.6. Persamaan diferensial simultan


Persamaan diferensial dikatakan simultan jika minimal ada dua PD yang harus diselesaikan
secara bersamaan.
Contoh
Selesaikan PD simultan berikut:

Jawab:
Dari persamaan (1):

64
Turunkan persamaan (1) terhadap t:

Masukkan persamaan (2) ke persamaan (4):

Masukkan persamaan (3) ke (5):

Persamaan (6) diselesaiakan dengan mencari xc dan xp


Karena ruas kanan persamaan (6) adalah nol (0), maka harga xp = 0
Menentukan harga xc:
Dengan prinsip fungsi komplementer, maka persamaan (6) dapat dinytakan sebagai:
m2 - 5m + 6 = 0 dan didapat akar-akar persamaan adalah m1=2 dan m2= 3.
Sehingga xc= A1e2t + A2e3t
Harga x = xc
x = A1e2t + A2e3t
Mencari harga y:
Dari persamaan (3):

65
Dengan demikian didapat bahwa harga:
x = A1e2t + A2e3t

Latihan
Selesaiakan PD simultan berikut:

Saat t = 0, x = 2, y = 0 dan z = 2

66
Saat t =0 , x = 2, y = -10 dan z = -27

BAB II
TRANSFORMASI LAPLACE

67
II.1.Pendahuluan
Metode transformasi Laplace adalah suatu metoda operasional, yang dapat digunakan secara
mudah untuk menyelesaikan Persamaan Deferential Linear. Maka dengan menggunakan
Transformasi Laplace kita dapat mengubah beberapa fungsi umum :
1. Fungsi sinusoidal
2. Fungsi sinusoidal teredam
3. Fungsi Exponensial menjadi aljabar variable kompleks
Sedangkan untuk operasi-operasi seperti deferential dan integral dapat diganti dengan operasi
aljabar bidang komplek dan selanjutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan tabel
transformasi Laplace.

II.2. Prinsip dasar tansformasi Laplace suatu fungsi


Definisi Transformasi Laplace suatu fungsi waktu (t) adalah:

L f t F s f t e st dt

f(t) = fungsi waktu,( berharga nol (0) untuk t< 0)


F(s) = fungsi komplek Transformasi Lapalce dari f(t)
L = simbul operasional yang menunjukkan bahwa besaran yang dikehendakinya
ditransformasikan dengan integral Laplace.

Contoh:
a. Tentukan transformasi Laplace dari f(t) = e2t
Jawab:

L[ f(t) ] = F(s) = o f(t)x(e-st )dt

68

L[ e2t ] = o (e2t) (e-st )dt

= o (e - ( s - 2 ) t dt

= - 1/((s-2) [e - ( s - 2 ) t
0

= - 1/((s-2) [e - - e 0 ]

= - 1/((s-2) [0,00000.. - 1 ]
= - 1/((s-2) [0 - 1 ]
= 1/((s-2)

b. Tentukan transformasi Laplace dari f(t) = e-2t


Jawab:

L[ f(t) ] = F(s) = o f(t)x(e-st )dt

L[ e2t ] = o (e-2t) (e-st )dt

= o (e - ( s +2 ) t dt

= - 1/((s+2) [e - ( s+ 2 ) t
0

= - 1/((s+2) [e - - e 0 ]

69
= - 1/((s+2) [0,00000.. - 1 ]
= - 1/((s+2) [0 - 1 ]
= 1/((s+2)
c. Tentukan transformasi Laplace dari f(t) = t
Jawab:

L[ f(t) ] = F(s) = of(t)x(e-st )dt

L[ t ] = o (t)(e-st )dt

Penyelesaian integral menggunakan bantuan integral parsiil sebagai berikut:


Misal : u = t du/dt = 1 atau du = dt

dv = e-st dt dv = e -st
dt

v = -1/s ( e-st )

L[ t ] = o (t)(e-st )dt

= uv - o v du
o

= (t)(-1/s)(e-st - 0 -1/s ( e-st ) dt


o
= ()(-1/s)(e-)- (-1/s)(-1/s)(e--e-0)
= 0-1/s2(-1)
=1/s2
Untuk fungsi t atau f(t) yang lain hasil transformasi Laplace dapat dilihat pada tabel I berikut:
Tabel I. Hasil transformasi Laplace berbagai bentuk fungsi t atau f(t)
No f(t) L[f(t)]= F(s)
1 1 1/s
2 k k/s

70
3 t 1/s2
4 eat 1/(s-a)
5 e-at 1/(s+a)
Lanjutan ............
6 tn , dengan n0 n!/sn+1= ( 1.2.3.4.5.n)/sn+1
7 Sin at a/(s2 + a2)
8 Cos at s/(s2 + a2)
9 Sinh at a/(s2 - a2)
10 Cosh at s/(s2 - a2)
11 t eat 1/(s-a)2
12 [tn-1/(n-1)!]eat 1/(s-a)n
13 1/(a-b)[ eat- ebt] 1/[(s-a)(s-b)]
14 1/(a-b)[ aeat-bebt] s/[(s-a)(s-b)]
15 1/[Sin t] 1/(s2 + 2)
16 [1/][ eat Sin t] 1/[(s-a)2+ 2]
17 e-at Cos t (s+a)/[(s+a)2+ 2]
eat Cos t (s-a)/[(s-a)2+ 2]
18 1/ 2[1-Cos t] 1/[s(s2+ 2]
19 1/ 3[ t-Sin t] 1/[s2(s2+ 2]
20 [t/2 ] [Sin t] s/[(s2+ 2]2
21 [1/2 ][Sin t + t Cos t] s2/[(s2+ 2]2
22 [1/(b2-a2)][Cos at-Cos bt] s//[(s2+a2)(s2+b2)],dengan a2b2
23 [1/4a3][Sin at Cosh at- Cos at Sinh at] 1/[s4+4a4]
24 1/2a2[Sin at Sinh at] s/[s4+ a4]
25 1/2a2[Cosh at- Cos at] s/[s4 - a4]
26 1/t[ ebt- eat] ln[(s-a)/(s-b)]
27 2/t[1- Cos t] ln[(s2+ 2)/s]
28 2/t[1- Cosh t] ln[(s2- a2)/s2]
29 1/t[ Sin t] arc tg (/s)
30 1/[eat Sinh t] (s + a)/[( s+a)2 - 2]
[eat Sinh t] (s + a)/[( s+a)2 - 2

Latihan

Berdasarkan tabel I atau dengan pinsip bahwa:

L f t F s f t e st dt

71
Buktikan bahwa:
a. L[t2] adalah 2/s3
b. L[Sinh at] adalah a/(s2-a2), jika diketahui bahwa Sinh at =1/2[ eat e-at]
c. L[Cosh at] adalah s/(s2-a2), jika diketahui bahwa Cosh at =1/2[ eat + e-at]
Berdasarkan tabel I dapat juga dikembangkan lebih lanjut sebagai tabel pelengkap
transformasi Laplace seperti ditunjukkan pada tabel II.
Tabel II. Hasil pengembangan transformasi Laplace berbagai fungsi
No f(t) L[f(t)]= F(s)
1 t e-at 1/(s+a)2
2 [tn-1/(n-1)!]e-at 1/(s+a)n
[tn-1]eat [(n-1)!] 1/(s-a)n

[tn-1]e-at (n-1)!] [1/(s+a)n]


[tn-1]eat (n-1)!] [1/(s-a)n]
3 [ eat- ebt] (a-b)/[(s-a)(s-b)]
4 [ aeat-bebt] s(a-b)/[(s-a)(s-b)]
5 Sin t /(s2 + 2)
6 eat Sin t /[(s-a)2+ 2]
7 e-at Sin t /[(s+a)2+ 2]
8 1/ e-at Sin t 1/[(s+a)2+ 2]
9 e-at Cos t (s+a)/[(s+a)2+ 2]
10 [1-Cos t] 2/[s(s2+ 2]
11 [ t-Sin t] 3/[s2(s2+ 2]
12 [t Sin t] 2s/[(s2+ 2]2
13 [Sin t + t Cos t] 2 s2/[(s2+ 2]2
14 [Cos at-Cos bt] s(b2-a2)/[(s2+a2)(s2+b2)],dengan a2b2
15 [Sin at Cosh at- Cos at Sinh at] 4a3/[s4+4a4]
16 [Sin at Sinh at] 2a2s/[s4+ a4]
17 [Cosh at- Cos at] 2a2s/[s4 - a4]
18 1/t[ e-bt- e-at] ln[(s+a)/(s+b)]
Lanjutan....
19 1/t [1- Cos t] 1/2 ln{(s2+ 2)/s}
20 1/t [1- Cosh t] 1/2 ln{(s2- 2)/s2}
21 [eat Sinh t] (s + a)/[( s+a)2 - 2]

II.3.Penggunaan tabel transformasi Laplace


Tabel transformasi Laplace I dan II dapat langsung digunakan untuk menentukan hasil
transformasi Laplace dari suatu fungsi t atau f(t) tanpa harus menggunakan atau melalui

72
rumus baku asalkan f(t) terdefinisikan dengan jelas dan tersedia dalam tabel tersebut.
Terkecuali jika f(t) tersebut tidak tersedia dalam tabel I atau II, maka pencarian hasil
transformasi Laplace harus menggunakan rumus baku :

L f t F s f t e st dt

Contoh
a.Tentukan hasil transformasi Laplace dari: 4 t2- 3 Cos 2 t + 5 e-t
Jawab:
L{4 t2- 3 Cos 2t + 5 e-t}= 4 L( t2 )- 3 L (Cos 2 t) + 5 L(e-t)
= 4 {2!/s2+1}- 3{s/ (s2 + 22} + 5 {1/(s+1)}

Tabel I nomor 6 Tabel I nomor 8 Tabel I nomor 5

= 4 .2/s3 3s/{s2 + 4}+ 5/ (s+1)


= 8/s3 -3s/ {s2 + 4} + 5/(s+1)
b. Tentukan hasil transformasi Laplace dari: t Sin 2t + Sin 2t
Jawab:
L{ t Sin 2t + Sin 2t }= L( t Sin 2t ) + L( Sin 2t )
= 2.2 s/(s2+ 22) + 2/(s2+ 22)

Tabel II nomor 11 Tabel I nomor 7


= 4s/(s2+ 4) +2/(s2+ 22)
= 4s/(s2+ 4) +2/(s2+ 4)
c. Tentukan hasil transformasi Laplace dari : Sin 2t Sinh 2t + (e2t - e3t)/t
Jawab:
L{ Sin 2t Sinh 2t + (e2t - e3t)/t } = L(Sin 2t Sinh 2t ) + L{(e2t - e3t)/t}
= 2x22 s/[s4+ 24] + ln [(s-3)/(s-2)]
= 8 s/[s4+ 24] + ln [(s-3)/(s-2)]

Tabel II nomor 15 Tabel I nomor 26


Latihan

73
Tentukan hasil transformasi Laplace dari fungsi berikut:
a. {t e2t + t2 e2t + e2t Sin 2t}
b. {2 e2t - 3 e3}
c. {2 e2t - 3 e3}
d. {2 e2t Cosh 3t + Sin 2t + 2t Cos 2t}
e. {2 e2t Cosh 3t + Sin 2t + 2t Cos 2t}
f. 1/t {1- Cos 2t + 1- Cosh 2t}
g. {1/t (e-2t- e-3t + 1- Cosh 3t) + Sin t + t Cos t}
h. {1/t (e 2t- e 3t + 1- Cosh 3t + Sin 3t + 2 t Cos 4t)}

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam operasi matematis pada transformasi
Laplace antara lain:
1. L{ f1(t) + f2(t)}= L{ f1(t)} + L{f2(t)}
Contoh:
L{ 3e2t + t Sin 2t} = L{3e2t }+L { t Sin 2t }
= 3 L{e2t }+ L{ t Sin 2t }
= 3/(s-2) + 2x2 s/[(s2+ 22]2
=3/(s-2) + 4 s/(s2+ 4)2
=3/(s-2) + 4 s/(s4+ 8s2 +16)

2. L{ f1(t) - f2(t)}= L{ f1(t)} - L{f2(t)}


Contoh:
L{ 1/t( e-2t- e-3t) - e2t Sinh 3t} = L{1/t( e-2t- e-3t) - L { e2t Sinh 3t }
= ln[(s+3)/(s+2)] - 3(s + 2)/[( s+2)2 32]
= ln[(s+3)/(s+2)] - 3(s + 2)/[( s+2)2 32]
= ln[(s+3)/(s+2)] - 3(s + 2)/[( s+2)2 9]
= ln[(s+3)/(s+2)] - 3(s + 2)/[ s2+ 4s + 4 9]
= ln[(s+3)/(s+2)] - 3(s + 2)/[ s2+ 4s 5]
= ln[(s+3)/(s+2)] - (3s + 6)/[ s2+ 4s 5]
3. L{ f1(t) x f2(t)} L{ f1(t)} x L{f2(t)} tetapi tetap dituliskan sebagai : L{ f1(t) x f2(t)}
Contoh:

74
L[t Sin 3t] = 2x3s/[(s2+ 32]2
= 6s/[s2+ 9]2
= 6s/[s4+ 18 s2 + 81] Gunakan tabel II nomor 11
Tetapi kalau diselesaikan dengan bentuk : L[ t Sin 3t ] = L{t}x L{ Sin 3t}
= 1/s2 x 3/(s2 + 32)
= 3/{s2(s2 + 32)}
= 3/{s4 + 9s2}
Dengan demikian dapat dilihat bahwa 6s/[s4+ 18 s2 + 81] 3/{s4 + 9s2}.
Artinya bahwa L{ f1(t) x f2(t)} L{ f1(t)} x L{f2(t)}.
Oleh karena itu L{ f1(t) x f2(t)} tetap dituliskan sebagai L{ f1(t) x f2(t)}.

4. L{ f1(t) : f2(t)} L{ f1(t)} : L{f2(t)} atau L{ f1(t) / f2(t)} L{ f1(t)} / L{f2(t)} tetapi
tetap dituliskan sebagai L{ f1(t)} : L{f2(t)}
Contoh:
L{1/t( e-2t- e-3t)} = ln[(s+3)/(s+2)]

Gunakan tabel II nomor 17


Tetapi kalau diselesaikan dengan bentuk : L{1/t( e-2t)} = L{e-2t }/ L{ t}
= 1/(s+2)/ 1/s2
= 3s2 /(s + 2)
Dengan demikian dapat dilihat bahwa ln[(s+3)/(s+2)] 3/{s3 + 9s2}.
Artinya bahwa L{ f1(t) : f2(t)} L{ f1(t) :L{f2(t)} atau
L{ f1(t) / f2(t)} L{ f1(t)} / L{f2(t)}
Oleh karena itu L{ f1(t) :f2(t)} tetap dituliskan sebagai L{ f1(t) : f2(t)}.
II.4. Invers Transformasi Laplace
Invers transformasi Laplace diberi notasi L-1, merupakan kebalikan dari transformasi Laplace
dari suatu fungsi t atau f(t). Pembacaan invers transformasi Laplace pada tabel I dan II adalah
dari kolom 3 ke kolom 2 atau dituliskan dengan tanda perintah L-1{f(s)} f(t).
Contoh:
a. Tentukan L-1{ 1/(s2 + 9)}
Jawab:

75
L-1{ 1/(s2 + 9)}= L-1{ 1/(s2 + 32)}

Gunakan tabel I nomor 15


b. Tentukan L-1{2/(s+2)3 }
Jawab:
L-1{2/(s+2)3 } = 2 L-1{1/(s+2)3 }
= 2 [tn-1/(n-1)!]e-at

Gunakan tabel II nomor 2


= 2 [t3-1/(3-1)!]e-at
= 2 [t2/(2!)]e-at
= 2 [ t2/2 ] e-at
= t2 e-at
c. Tentukan L-1{2/(s-2) -3s/(s2+16) + 5/(s2+ 4)}
Jawab:
L-1{2/(s-2) -3s/(s2+16) + 5/(s2+ 4)}= L-1{2/(s-2)}-L-1{3s/(s2+16)} + L-1{5/(s2+ 4)}
=2L-1{1/(s-2)}-3L-1{s/(s2+16)}+5L-1{1/(s2+ 4)}
=2L-1{1/(s-2)}-3L-1{s/(s2+ 42)}+5L-1{1/(s2+ 22)}
=2 e2 t - 3 Cos 4t + 5 (1/2) Sin 2t
Dalam penyelesaian suatu persoalan invers transformasi Laplace terkadang tidak bisa langsung
menggunakan tabel yang tersedia tetapi harus dicarikan alternatif pemecahan, sehingga tabel
yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Contoh:
a. Selesaikan L-1{(3s +7)/ ( s2- 2s -3)}
Jawab:
L-1{(3s +7)/ ( s2- 2s -3)}= L-1[(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}]

Tabel I dan II tidak bisa dipakai langsung (tidak tersedia)


Alternatif penyelesaian menggunakan model pecahan sebagian dengan urutan sebagai berikut:
(3s +7)/ ( s2- 2s -3)= (3s +7)/{( s- 3)(s +1)}
Misal : (3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= A/(s-3) + B/(s+1), dimana A dan B adalah tetapan yang

76
harus dicari dengan menggunakan sifat ekuivalensi dari pembilang pada ruas kiri dan
kanan persamaan tersebut.
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)} = A/(s-3) + B/(s+1)
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {A(s+1) + B(s-3)}/{( s- 3)(s +1)}
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {As+A + Bs-3B}/{( s- 3)(s +1)}
(3s +7)/{( s- 3)(s +1)}= {s(A + B) +(A-3B}/{( s- 3)(s +1)}
Terlihat bahwa pembilang dari 3s +7 = s(A + B) +(A-3B)
Harga A dan B dapat dicari dengan mengevaluasi koefisien pada s0 dan s1
Harga koefisien ruas kiri Harga koefisien ruas kanan
s0 7 A -3B
s1 3 A+B

Dari hasil evaluasi ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:


A -3B = 7 .................. (1)
A + B = 3 ................... (2)
Persamaan (1) dan (2) dapat diselesaikan dengan subsitusi atau eliminasi, sehingga didapat harga
A = 4 dan B= -1
Dengan demikian:
L-1{(3s +7)/ ( s2- 2s -3)}= L-1{A/(s-3)} + L-1{B/(s+1)}
= L-1{ 4/(s-3)} + L-1{-1/(s+1)}
L-1{(3s +7)/ ( s2- 2s -3)} = 4 L-1{ 1/(s-3)} - L-1{1/(s+1)}

Tabel I nomor 4 Tabel I nomor 5


= 4 e3t e- t
b. Tentukan L-1(3s +1)/{(s-1)( s2+1)}
Jawab:
Misal: (3s +1)/{(s-1)( s2+1)} = A/(s-1) + (Bs +C)/ (s2+1)
(3s +1)/{(s-1)( s2+1)}= [A(s2+1)+ (Bs +C)(s-1)] / [(s-1)( s2+1)]
(3s +1)/{(s-1)( s2+1)}= [As2+A+ (Bs2 Bc +Cs-C] / [(s-1)( s2+1)]
Karena penyebut sama, maka akan nampak bahwa harga pembilang pada ruas kiri dan ruas
kanan persaman adalah ekuivalen, yaitu:

77
3s +1 =[As2+A+ (Bs2 Bc +Cs-C]
3s +1 =s2(A+ B) + s( C-B) + (A-C)
Harga A,B dan C dicari dengan mengevaluasi koefisien pada s0,s1dan s2
Harga koefisien ruas kiri Harga koefisien ruas kanan
s0 1 A-C
s1 3 C- B
s2 0 A+B
Dari hasil evaluasi ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:
A - C = 1.................. (1)
C - B = 3 ................ (2)
A + B = 0....................(3)
Persamaan (1), (2) dan (3) dapat diselesaikan dengan eliminasi dan subsitusi, sehingga didapat
harga A = 2, B= -2 dan C = 1.
Dengan demikian:
L-1(3s +1)/{(s-1)( s2+1)}= L-1{A/{(s-1)} + L-1 {(Bs +C)/( s2+1)}
= L-1{2/{(s-1)} + L-1 {(-2s +1)/( s2+1)}
= L-1{2/{(s-1)} + L-1 {(-2s +1)/( s2+1)}
= 2L-1{1/{(s-1)}-2 L-1{s/( s2+1)}+ L-1{1/( s2+1)}
= 2 et - 2 Cos t + sin t

c. Tentukan L-1{(5 s2 15 s -11)/{(s+1)( s-2)3}


Jawab:
Misal:{(5 s2 15 s -11)/{(s+1)( s-2)3}= A/(s+1) + B/ (s-2)3 + C/ (s-2)2 + D/(s-2)
=[A(s-2)3+B(s+1)+C(s+1)(s-2)+D(s+1)(s-2)2]/[(s+1)( s-2) 3]
=[A(s3-6s2+12s-8)+Bs+B+Cs2-Cs-2c+Ds3-3Ds2+4D]/[(s+1)( s-2) 3]
(5s215s-11)/{(s+1)(s-2)3=[s3(A+D)+s2(C-6A-3D)+s(12A+B-C)+(4D-2C+B-8A)]/[(s+1)(s-2) 3]
Karena penyebut sama, maka akan nampak bahwa harga pembilang pada ruas kiri dan ruas
kanan persaman adalah ekuivalen, yaitu:
5 s2 15 s -11 = s3(A+D) + s2(C-6A-3D) + s(12A+B-C) + (4D-2C+B-8A)
Harga A,B,C dan D dicari dengan mengevaluasi koefisien pada s0,s1,s2 dan s3
Harga koefisien ruas kiri Harga koefisien ruas kanan

78
s0 -11 4D-2C+B-8A
s1 -15 12A +B-C
s2 5 C-6A-3D
s3 0 A+D

Dari hasil evaluasi ini dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:


4D-2C+B-8A = -11 ...........(1)
12A + B - C = -15.............(2)
C - 6A - 3D = 5 ...............(3)
A+D=0 ......................(4)
Dari penyelesaian pesamaan (1),(2),3) dan (4) didapat harga A = -1/3, B= -7,C = 4 dan D = 1/3
Dengan demikian:
L-1{(5 s2 15 s -11)/{(s+1)( s-2)3}= L-1{A/(s+1)}+ L-1{B/ (s-2)3}+ L-1{C/ (s-2)2}+ L-1{D/(s-2)}
= L-1{(-1/3)/(s+1)}+ L-1{-7/ (s-2)3}+ L-1{4/ (s-2)2}+ L-1{(1/3)/(s-2)}
= -1/3 L-1{1/(s+1)}-7 L-1{1/ (s-2)3}+ 4 L-1{1/ (s-2)2}+ 1/3 L-1{1/(s-2)}
= -1/3 e-t -7 {t3-1 / (3-1)!}{ e2t }+ 4 t e2t + 1/3 e2t
= -1/3 e-t -7/2 t2 e2t + 4 t e2t + 1/3 e2t
= -1/3 e-t + e2t(-7/2 t2 + 4 t + 1/3)

Latihan
Tentukan :
1. L-1{s/ (s2-2s-8)} 3. L-1{(s3-7s2 +14s -9)/ (s-1)2(s-2) 2}
2. L-1{(2 s2- 4)/ (s+1)(s-2)(s-3)} 4. L-1{(s2 +2s )/(s2+2s+2) 2}
II.5.Transformasi Laplace dari turunan suatu fungsi
Misalkan suatau fungsi y dinyatakan sebagai : y = f(t) dengan turunan pertama sebagai dy/dt atau
y atau df(t)/dt. Secara sederhana pernyataan matematis kondisis ini dapat dinyatakan sebagai:
y = f(t)
y = dy/dt
= df(t)/dt

79
Transformasi Laplace untuk setiap bentuk turunan dari suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai
berikut:

a. L {df(t)/dt} = o df(t)/dt x (e -st


)dt bentuk transformasi Laplace turunan pertama dari
f(t) atau df(t)/dt
Misal : u = e-st du/dt = -se-st

dv = {df(t)/dt}dt dv = df(t)
v = f(t)
L {df(t)/dt} = uv -vdu

L {df(t)/dt} = uv - o v du
o

L {df(t)/dt} = e-st f(t) - o f(t)(-s e-st)dt


o

L {df(t)/dt} = e f(t) + s o f(t)( e-st)dt


-st

= [ f() e- - f(0) e-0 ] + s f(s)


= - f(0) (1) + s f(s)
= s f(s) - f(0)
Catatan: untuk bentuk L (dy/dt) = sy(s) - y(0)

b. L {d 2f(t)/dt2} = o d 2f(t)/dt2 x (e-st )dt bentuk transformasi Laplace turunan kedua


dari f(t) atau d2f(t)/dt2
Misal : u = e-st du/dt = -se-st
dv = {d2f(t)/dt2}dt v = df(t)/dt
L {d 2f(t)/dt 2} = uv -vdu

80

2 2
L {d f(t)/dt } = uv - o v du
o

L { d 2f(t)/dt 2} = (e-st )(df (t) /dt) - o (df (t) /dt)(-s e-st)dt


o

L { d 2f(t)/dt 2}= (e-st )(df (t) /dt) + s o (df (t) /dt)( e-st) dt
o

= [(df()/dt ) e- - (df(0) /dt) e-0 ] + s [s f(s) - f(0) ]


= = [(df()/dt )(0) - (df(0) /dt)(1) ] + s2 f(s) - s f(0) ]
= s2 f(s) - s f(0) ] - df(0) /dt
= s2 f(s) - s f(0) ] - f (0)
Catatan: untuk bentuk L (d 2y/dt 2) = s2 y(s) - sy(0) - y(0)
Bentuk umum transformasi Laplace untuk turunan order n dinyatakan sebagai berikut:
L (d ny/dt n) = sn y(s) - sn -1 y(0) - sn -2y(0) - - sn -1 y(0) - s y(0)(n -2) - y(0) ( n -1)
Rangkuman bentuk transformasi Laplace dari turunan adalah:
1. L(y) = y(s)
2. L (dy/dt) = sy(s) - y(0)
3. L (d 2y/dt 2) = s2 y(s) - sy(0) - y(0)
4. L (d ny/dt n) = sn y(s) - sn -1 y(0) - sn -2y(0) - - sn -1 y(0) - s y(0)(n -2) - y(0) ( n -1)
II.6. Penerapan atau aplikasi Transformasi Laplace
Dalam bidang teknik elekto transformasi Lapalace banyak dimanfaatkan untuk penyelesaian
persamaan deferensial, penyelesaian rangkaian listrik arus searah atau bolak balik, otomatisasi
sistem, pengolahan sinyal dan sebagainya.
II.6.1.Penerapan transformasi Laplace untuk penyelesaian persamaan diferensial (PD)
ordiner
Dalam pembahasan ini persamaan diferensial hanya akan dibatasi sampai pada order dua saja.
Mengingat faktor kesulitan bakal muncul, kalau pembahasan melebihi order dua. Selain dari
pada itu pada umumnya bentuk persamaan diferensial pada rangkain listrik biasanya mempunyai
order tertinggi adalah order dua saja. Dengan demikian sebenarnya penerapan transformasi
Laplace pada penyelesaian persaman diferensial sekaligus dapat dipakai sebagai penunjang

81
untuk penerapan transformasi Laplace pada rangkaian listrik. Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan pada penyelesaian persamaan deferensial antara lain pada saat tinjauan awal atau
waktu awal (t = 0) harga y (0) (harga y awal) dan harga y(0) (harga turunan awal dari y) harus
diketahui secara pasti. Karena kalau kedua harga tersebut tidak tersedia atau tidak diketahui,
maka transformasi Laplace tidak akan mampu menyelesaikan persoalan.

II.6.1.1.Penyelesaian persamaan diferensial (PD) ordiner order satu


Contoh:
a. Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:
y + 2y = 2
Pada saat t = 0, y(0) = 0
Jawab:
L(y) +2 L(y) = L(2)
L(dy/dt) +2 L(y) = L(2)
{sy(s) - y(0)} + 2 y(s) = 2/s
{sy(s) - 0} + 2 y(s) = 2/s
y(s){ s+2}=2/s
y(s) = 2/{s(s+2)}
y = L-1{ 2/{s(s+2)}
y = 2 L-1{ 1/{s(s+2)}
Misal : 1/{s(s+2)}= A/s +B/(s+2)
1/{s(s+2)}= {A(s+2) +B(s)}/[ s(s+2)]
Nampak pembilang ruas kiri dan kanan adalah ekuivalen, yaitu:
1 = A(s+2) +Bs
1 = s (A+B) +2A
Harga A dan B diperoleh dengan mengevaluasi harga koefisien pada s0 dan s1
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 2A
s1 0 A+B
Didapat bentuk persamaan sebagai berikut:
2A = 1 ........ (1)

82
A + B = 0 ....... (2)
Dari persaman (1) : 2A =1 A=
Dari persamaan (2): A + B = 0 B = -A
B=-
Dengan demikian:
y = 2 L-1{ 1/{s(s+2)}
= 2 [ L-1{ A/s} + L-1{ B/(s+2}]
= 2 [ L-1{ /s} + L-1{ -/(s+2}]
= 2 [ L-1{1/s} - L-1{ 1/(s+2}]
= 2 [ {1} - e-2 t]
= 1 - e- 2 t
b. Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:
y + y = 0
Pada saat t = 0, y(0) = 2
Jawab:
L(y) +L(y) = L(0)
L(dy/dt) + L(y) = 0
{sy(s) - y(0)} + y(s) = 0
{sy(s) - 2} + y(s) = 0
y(s){ s+1}= 2
y(s) = 2/(s+1)
y = L-1{ 2/(s+1)
y = 2 L-1{ 1/(s+1)
y = 2 e- t
Latihan
Selesaikan persaman diferensial (Pd) berikut:
1. y 4 y = 3
Pada saat t = 0 , y(0) = 2
2. y + 2 y = 0
Pada saat t = 0 , y(0) = 2
3. y + 1/2 y = 0

83
Pada saat t = 0 , y(0) = 0
4. 3 y 1/3 y = 2
Pada saat t = 0 , y(0) = 0

II.6.1.2. Penyelesaian persamaan diferensial (PD) ordiner order dua


Contoh:
a. Selesaikan persamaan diferensial (PD): y + 2y + 2y =0
pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
Jawab:
L(y) + 2L(y) + 2L(y) =L(0)
L(d 2y/dt 2) + 2 L(dy/dt) + 2L(y) =L(0)
{s2 y(s) - sy(0) - y(0) }+ 2 {sy(s) - y(0)} + 2 y(s) = 0
{s2 y(s) s .0 - 1}+ 2 {sy(s) - 0} + 2 y(s) = 0
{s2 y(s) -1}+ 2 sy(s) + 2 y(s) = 0
y(s) {s2 + 2s + 2} = 1
y(s) = 1/{s2 + 2 s + 2}
y(t) = L-1{1/{s2 + 2 s + 2}}

= L-1{1/{(s + 1) 2 + 1}
= e-t Sin t gunakan tabel II no 7

b. Selesaikan persamaan diferensial (PD): y + 8y + 25y = 50 Sin 3t


pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0

Jawab:
L(y) + 8 L(y) + 25L(y) = 50 L (Sin 3t)
{s2 y(s) - sy(0) - y(0) }+ 8{sy(s) - y(0)} + 25y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
{s2 y(s) s .0 - 0}+ 8 {sy(s) - y(0)} + 25 y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
{s2 y(s) s .0 - 0}+ 8 {sy(s) - 0} + 25 y(s) = 50{ 3/ (s2 +32)}
s2 y(s) + 8 sy(s) + 25 y(s) = 150/ (s2 + 9)
y(s){ s2 + 8 s + 25 }= 150/ (s2 + 9)

84
y(s) = 150/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}
y(t) = L-1[150/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}]
y(t) = 150 L-1[1/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}]
Karena pada tabel I dan II tidak tersedia invers transformasi Laplace yang memenuhi
syarat, maka metode penyelesaian dilakukan sebagai berikut:
Misal:
1/{(s2 + 9) (s2 + 8 s + 25)}=(As +B)/(s2 + 9) + (Cs+ D)/( s2 + 8 s + 25)
={(As +B)( s2 + 8 s + 25) + (Cs+ D)( s2 + 9)}/{(s2 + 9) )( s2 + 8 s + 25)}
={s3(A+C)+s2(8A+B+D)+s( (25A +8B+9C)+(25B+9D)}/{(s2 + 9)(s2+8s+ 25)}

Nampak bahwa harga pembilang pada ruas kiri dan kanan adalah ekuivalen, sehingga:
1 = s3(A+C)+s2(8A+B+D)+s( (25A +8B+9C)+(25B+9D)
Lakukan evaluasi terhadap harga koefisien pada s0,s1,s2 dan s3 untuk mendapatkan harga
A,B,C dan D.
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 25B + 9D
s1 0 25 A +8B +9C
s2 0 8A +B + D
s3 0 A+C
Dari evaluasi tersebut didapatkan persamaan sebagai berikut:
25B + 9D =1 ........................ (1)
25 A +8B +9C = 0 ....................... (2)
8A+B + D = 0 ........................ (3)
A+C = 0 ......................... (4)
Berdasarkan persamaan (1),(2),(3) dan (4) didapat harga A = -1/104 , B = 2/104 , C =
1/104 dan D = 6/104.
Oleh karena itu:
y(t) = 150 [L-1{ As +B)/(s2 + 9)}+ L-1 {(Cs+ D)/( s2 + 8 s + 25)}]
= 150 [L-1{(-1/104 s+ 2/104)/(s2 + 9)}+L-1{(1/104 s+ 6/104)/(s2+8 s + 25)}]
= -150/104 [L-1{s- 2)/(s2 + 9)}+L-1{(s+ 6)/(s2+8 s + 25)}]
= -150/104 [L-1{s/(s2 + 9)}- L-1{2/ (s2 + 9)}+ L-1{(s+ 4 +2)/(s2+8 s + 25)}]

tabel I no 8 tabel I no 15 tabel I no 9 tabel II no 8

85
= -150/104 [Cos3t -2/3(Sin3t)+L-1{(s+ 4 )/{(s+4)2 +32 }+2L-1{1/{(s+4)2 +32 }]
= -150/104 [Cos3t - 2/3(Sin3t)+ e-4t Cos3t + 2/3 e-4t Sin3t ]
= 25/52 [2 Sin 3t - Cos3t ]+ 25/52 e-4t [ 3 Cos3t + 2 Sin3t ]

Latihan
Dengan menggunakan transformasi Laplace selesaikan :
1. y +2y+17 y = 0
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 12
2. y+ y = Sin 3t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
3. y +3y+2 y = e-t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
4. y + y = t
Pada saat t = 0, y(0) = 0 dan y(0) = 0
Catatan: y = d2y/dt2
y = dy/dt
Kunci jawaban
1. y = 3e-t Sin 4t 3. y = = e-t ( t + e-t -1)
2. y = 1/8(3 Sint Sin 3t) 4. y = t - Sin t

II.6.2. Aplikasi transformasi Laplace dalam bidang Fisika


Contoh:
1. Aliran cairan dalam suatu tangki penampung digambarkan sebagai berikut:
20 liter/detik
Luas penampang tangki (silinder) adalah 100 cm2
...-....-......-.....-....-.....-...

Volume awal
cairan 5 liter 10 liter/detik

86
Tentukan :
a. Volume cairan dalam tangki setelah proses berlangsung10 detik
b .Tinggi cairan dalam tangki
Jawab:
a. Bentuk persamaan diferensial untuk aliran fluida adalah dV/dt = Q1-Q2
dengan V = volume , Q1= aliran fluida masuk dan Q2 = aliran fluida keluar
dV/dt = (20 -10) liter/detik = 10 liter/detik
= 10 dm3/detik = 10.000 cm3/detik
L (dV/dt) = L (10.000)
sV(s) -V(0) = 10.000/s
sV(s) -V(0) = 10.000/s
sV(s) - 5.000 = 10.000/s
sV(s) = 10.000/s + 5.000
V(s) = 10.000/s2 + 5.000/s
V = L-1[10.000/s2] + L-1 [5.000/s]
V = 10.000 t + 5.000
V = 10.000 (10) + 5.000
V = 100.000 + 5.000
V = 105.000 cm3
V = 105 liter
Jadi volume cairan dalam tangki setelah 10 detik adalah 105 liter
b. Tinggi cairan dalam tangki = V/A = 105.000 cm3 /100 cm2 = 1.050 cm
2. Sebuah bola terbuat dari bahan tembaga, dipanaskan sampai 1000C.Selanjutnya pada
saat awal (t=0) bola dimasukkan ke dalam air yang suhunya dipertahankan tetap 300C.
Setelah 3 menit suhu bola turun menjadi 700C.Tentukan waktu yang diperlukan oleh
bola untuk mencapai suhu 310C.
Jawab:
Air 300C
Air 300C Bola

Air 300C

87
Pada proses pendinginan padatan dalam cairan berlaku persamaan:
dT/dt = - k (T-T0)
dengan:
T: suhu bola setiap saat
t: waktu
k: tetapan
T0: suhu lingkungan (air)
Penyelesaian persamaan dengan transformasi Laplace dilakukan sebagai berikut:
L[dT/dt] = - k L[ T -T0]
sT(s) T(0 ) = -k T(s) + kT0/s
sT(s) 100 = -k T(s) + k (30/s)
T(s) (s+k) = 100 + k (30/s)
T(s) = 100/(s+k) + 30k/{s(s+k)}
T = L-1{100 /(s+k)} + L-1 [30k/{s(s+k)}]
= 100 e kt + L-1 [30k/{s(s+k)}]
= 100 e kt + 30 k L-1 [1/{s(s+k)}]

Misal : 1/{s(s+k)} = A/s + B/(s+k)


= {A(s+k) + B(s)}/{s(s+k)}
= {A(s+k) + B(s)}/{s(s+k)}
Nampak bahwa pembilang 1 = A(s+k) + B(s)
1 = As+ Ak + Bs
1 = s(A + B) +Ak
Evaluasi harga A dan B dilakukan sebagai berikut:
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 Ak
s1 0 A+B
Diperoleh persamaan sebagai berikut:
Ak = 1 ............... (1)
A+B = 0 .................(2)
Didapat A =1/k dan B = -1/k
Dengan demikian:

88
T = 100 e kt + 30 k L-1 [1/{s(s+k)}]
T = 100 e kt + 30 k L-1 [A/s + B/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 k L-1 [1/k/s 1/k/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 k (1/k) L-1 [1//s 1/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 L-1 [1//s 1/(s+k)]
T = 100 e kt + 30 [1 e-kt]
T = 100 e kt + 30 30 e-kt
T = 30 + 70 e-kt
Pada saat t = 3 menit T = 700C
T = 30 + 70 e-kt
70 = 30 + 70 e-k(3)
40 = 70 e-k(3)
e-k(3) = 40/70
-3k = ln (40/70)
k = 0,1865/menit
Selanjutnya persamaan dinyatakan sebagai: T = 30 + 70 e-0,1865 t
Pada saat T = 310C, maka
T = 30 + 70 e-0,1865 t
31 = 30 + 70 e-0,1865 t
1 = 70 e-0,1865 t
e-0,1865 t = 1/70
- 0,1865 t = ln 1/70 t = 22,78 menit = 22,8 menit
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu 310C adalah 22,8 menit.

II.6.3. Aplikasi transformasi Laplace dalam bidang Teknik Elektro


Salah satu aplikasi transformasi Laplace dalam bidang teknik elektro diantaranya untuk
menyelesaikan persolan rangkaian listrik seri, paralel atau kombinasinya baik yang berarus
searah atau bolak balik.
Prinsip dasar rangkaian dapat digambarkan sebagai berikut:
1.Rangkaian seri L-R-C

89
E : sumber tegangan AC [V]
L R L : kumparan/induktor [ Henry = H]
I R: tahanan /resistor [Ohm = ]
E C C: kapasitor [Farad = F]
I: arus [Amper = A]

V =0
L dI/dt + RI + Q/C E = 0 ........... (1)
Tetapi ingat bahwa I = dQ/dt
Sehingga persamaan (1) dapat diubah menjadi:
L d/dt { dQ/dt} + RdQ/dt + Q/C E = 0
L d2Q/dt2 + R dQ/dt + Q/C E = 0
d2Q/dt2 + (R/L) dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0 ........ (2)
Persamaan (2) merupakan PD ordiner order dua dan dapat diselesaikan dengan
transformasi Laplace. Jika R, L, C dan E diketahui besaranya, maka Q ( besar muatan )
dapat dihitung dan selanjutnya I ( arus yang dibangkitkan ) dapat dihitung dengan
persamaan I = dQ/dt.

Contoh:

1H 2
I 0,5 F
220 V

Pada saat awal (t=0) harga Q(0) = 0 , I(0) = dQ/dt = Q = 0


Tentukan arus (I) pada saat bekerja dalam waktu 2 detik.
Jawab:

90
Gunakan persamaan (2) dari hasil analisis rangkaian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu:

d2Q/dt2 + (R/L) dQ/dt + Q/(C L) E/L = 0


d2Q/dt2 + 2/1 dQ/dt + Q/(0,5x 1) 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + Q/0,5 220/1 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q 220 = 0
d2Q/dt2 + 2 dQ/dt + 2 Q = 220
L{d2Q/dt2}+ 2 L{dQ/dt} + 2 L {Q } = L{ 220}
{s2 Q(s) - sQ(0) - Q(0) }+ 2 {sQ(s) - Q (0)} + 2 Q(s) = 220/s
{s2 Q(s) s x 0 - 0 }+ 2 {sQ(s) - 0} + 2 Q(s) = 220/s
s2 Q(s)+ 2 s Q(s) + 2 Q(s) = 220/s
Q(s)[ s2 + 2 s + 2] = 220/s
Q(s)[ s2 + 2 s + 2] = 220/s
Q(s) = 220/s{(s2 + 2 s + 2)}
Q(s) = L-1 [ 220/s{(s2 + 2 s + 2)}]
Q = 220 L-1 [ 1/s{(s2 + 2 s + 2)}]
Misal : 1/{s(s2 + 2 s + 2)}= A/s + (Bs +C)/ (s2 + 2 s + 2)
1/{s(s2 + 2 s + 2)}= {A(s2 + 2 s + 2) + (Bs +C)(s)}/{s(s2 + 2 s + 2)}
1/{s(s2 + 2 s + 2)}= {s2(A+B) + s(2A + C) + 2A}/{s(s2 + 2 s + 2)}
Nampak bahwa harga pembilang adalah ekuivalen, yaitu:
1 = s2(A+B) + s (2A + C) + 2A
Menentukan harga A dan B dengan mengevaluasi harga koefisien pada s0 ,s1 dan s2
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 2A
s1 0 2A + C
s2 0 A+B
Didapat bentuk persamaan:
2A = 1 .......... (1)
2A + C = 0 ...... (2)
A + B = 0 ....... (3)
Dari persamaan (1) 2A =1 A=1/2
Dari persamaan (2) 2A +C =0 C = - 2A

91
C = - 2(1/2) = - 1
Dari persamaan (3) A + B =0 B = -A = -1/2
Dengan demikian : Q = 220 L-1 [ 1/s{(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 L-1 [ 1/s{(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ L-1 {A/s} + L-1{(Bs+C)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ L-1 {1/2/s} + L-1{(-1/2 s -1)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 + L-1{(-1/2 s -1)/(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 L-1{(s + 2 ) /(s2 + 2 s + 2)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 L-1{(s +2) /(s + 1)2 + 1)}]
= 220 [ 1/2 -1/2 [ L-1{(s +1)/(s + 1)2 + 1)} + L-1{1 /{( s + 1)2 + 1)}}]]

= 220 [ 1/2 -1/2 { e-at Cos t t + 1/ e-at Sin t} ]


= 220 [ 1/2 -1/2 { e-t Cos t + 1/1 e-t Sin t}]
= 220 [ 1/2 -1/2 { e-t Cos t + e-t Sin t}]
= 110 - 110 e-t Cos t + 110 e-t Sin t
= 110(1 - e-t Cos t + e-t Sin t)

Jadi I = dQ/dt= d/dt[110 - 110 e-t Cos t + 110 e-t Sin t]


= d/dt[110 - 110 e-t Cos t + 110 e-t Sin t]
= 0 110 [ - e-t Cos t + (- e-t Sin t)] + 110 [- e-t Sin t + e-t Cos t]
= 110 [ - e-t Cos t - e-t Sin t)] - 110 [- e-t Sin t + e-t Cos t]
= 110 e-t Cos t + 110 e-t Sin t + 110e-t Sin t - 110 e-t Cos t
I = 220 e-t Sin t
Untuk t = 2 detik, catatan 3600 =1menit = 60 detik artinya 1 detik = 60
= 120
= 120
Maka I= 220 e-t Sin t
= 220 e-2 Sin 120
= 220(0,1353)(0,21)
\ = 6,25 A

92
2..Rangkaian kombinasi seri dan paralel L-R

A B F L1, L2, R1, E ,R2 diketahui


L1 L2 E: sumber tegangan DC
I1 I2
+
- E R1

D C G
R2
Analisis loop ABCDA:
L1 dI1/dt + I1R1- I2 R1 + E =0
I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 ........... (1)
d(I2/dt) = d/dt[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1]
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt - 0
dI2/dt = L1/R1 (d2I1/dt2) +dI1/dt ......... (2)
Analisis loop BFGCB:
L2 dI2/dt + I2R2 + R1 ( I2- I1 ) =0 ......... (3)
Masukkan persamaan (1) dan (2) ke persaman (3):
L2 [L1/R1(d2I1/dt2)+dI1/dt]+R2[L1/R1(dI1/dt)+I1-E/R1]+R1[L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 - I1] = 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1-R2E/R1]+R1L1/R1(dI1/dt) - R1E/R1= 0
L2L1/R1(d2I1/dt2)+L2dI1/dt+R2L1/R1(dI1/dt)+R2I1-R2E/R1+L1(dI1/dt) - E = 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2-R2E/R1- E= 0
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E ..........(4)
Persamaan (4) merupakan bentuk persamaan diferensial (PD) ordiner order dua dan untuk
menghitung harga I1 dapat menggunakan bantuan transformasi Laplace asalkan pada keadaan
awal (t = 0) harga I1 dan I1 atau turunan pertama I1 diketahui nilainya.

Contoh:
A B F
1H 2H
I1 I2
+
- 12V 4 Ohm

93
D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I 0 = (0)1, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Gunakan persamaan (4) sebagai hasil analisis rangkaian, yaitu:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60
Gunakan transformasi Laplace sebagai media penyelesaian persamaan:
L {d2I1/dt2 }+ 9 L {dI1/dt} + 12 L{ I1}= L {60}
{s2 I1(s) - s I1(0) I (0)1 }+ 9{ s I1(s) - I1(0)} +12 I1(s) = 60/s
{s2 I1(s) s. 0 - 0} + 9{ s I1(s) - 0} +12 I1(s) = 60/s
I1(s) { s2 + 9 s +12 } = 60/s
I1(s) = 60/{s (s2 + 9 s +12 )}
I1 = 60 L-1 [1/{s (s2 + 9 s +12 )}]
Misal: 1/{s (s2 + 9 s +12 )} = 1/{s (s +1,63)(s+7,37)}
1/{s (s2 + 9 s +12 )}= A/s + B/(s + 1,63) + C/(s + 7,37)
1/{s (s2 + 9 s +12 )}= A(s+1,63)(s+7,37)+B(s)(s+7,37)+C(s)(s+1,63)}/{s(/(s+1,63)(s+7,37)]
={As2+9As+12A+ Bs2+7,37Bs + Cs2+ 1,63Cs)}/{s(/(s + 1,63)( s + 7,37)
1/{s(s2 + 9 s +12 )}= s2( A+ B + C)+ s( 9A + 7,37 B + 1,63C) + 12A}/{s(/(s + 1,63)( s + 7,37)
Nampak bahwa harga pembilang adalah ekuivalen :
1= s2( A+ B + C)+ s( 9A + 7,37 B + 1,63C) + 12A
Harga A,B dan C dievaluasi dari koefisien s0, s1,s2
Ruas kiri Ruas kanan
s0 1 12A
s1 0 9A +7,37B+1,63C
s2 0 A + B+C

Didapat bentuk persamaan:

94
12 A = 1 .............. (1)
9A + 7,37 B + 1,63C = 0 ............. (2)
A+ B + C = 0 ............. (3)
Dari persamaan (1): 12A =1 A = 1/12
Dari persamaan (2): 9A + 7,37 B + 1,63C = 0 9(1/12) +7,37 B + 1,63C = 0
7,37 B + 1,63C = -3/4 .........(4)
Dari persamaan (3): A + B +C = 0 1/12 + B + C = 0
B + C = -1/12
C = -1/12 - B...............(5)
Masukkan persamaan (5) ke persamaan (4):
7,37 B + 1,63C = -3/4
7,37 B + 1,63 (-1/12 B) = -3/4
7,37 B - 1,63 B = -3/4+ 0,1358
5,74B = -0,6142
B = - 0,1070
C = -1/12 B (dari persamaan 5)
C = -1/12 (-0,1070) = 0,0237
Dengan demikian:
I1 = 60 L-1 [1/{s (s +1,63)(s+7,37)}]
= 60 L-1 [A/s + B/(s + 1,63) + C/(s + 7,37)]
= 60 [ L-1 {1/12/s -0,1070/( s + 1,63) + 0,0237/( s + 7,37)}]
= 60 [ L-1{1/12/s} - 0,1070 L-1{1/( s + 1,63) + 0,0237 L-1{1/( s + 7,37)}]
= 60 [ 1/12 - 0,1070 e-1,63 t + 0,0237 e-1,73 t] = 5 - 6,42 e-1,63 t + 1,42 e-7,37 t [A]

I2 = L1/R1 (dI1/dt) + I1- E/R1 (dari hasil analisis sebelumnya)


= 1/4 (dI1/dt) + I1- 12/4
= 1/4 d/dt (5 - 6,42 e-1,63 t - 1,42 e-7,37 t) + 5 - 6,42 e-1,63 t + 1,42 e-7,37 t - 3
= [ 0 + 10,4646 e-1,63 t + 10,4654e7,37 t + 5 - 6,42 e-1,63 t + 1,42 e-7,37 t - 3
= 2,6162 e-1,63 t + 2,6164 e-7,37 t + 5 - 6,42 e-1,63 t + 1,42 e-7,37 t - 3
= - 3,8038 e-1,63 t + 4,0364 e-7,37 t + 2
= 2 - 3,8038 e-1,63 t + 4,0364 e-7,37 t [A]

95
Contoh kasus lain dalam suatu rangkaian listrik

1.A G
L B C
I1 I2
R1
E
F D H
R2
Analisis loop ABDFA:
L dI1/dt + I1R1- I2 R1 - E = 0 .......... (1)
I2 = L/R1 dI1/dt + I1 E .................. (2)
dI2/dt= L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt ...........(3)
Analisis loop BGHDB:
Q2 /C + I2R2+ I2 R1 I1 R1 = 0
d/dt(Q2 /C) + d/dt( I2R2) + d/dt (I2 R1) d/dt( I1 R1 )= 0
1/C dQ2/dt + R2 dI2/dt + R1dI2/dt R1 dI1/dt = 0
1/C (I2) + R2 dI2/dt + R1dI2/dt R1 dI1/dt = 0
(R2+R1) dI2/dt - R1 dI1/dt + 1/C (I2) = 0 .............(4)
Masukkan persamaan (2) dan (3) ke persamaan (4):
(R2+R1)(L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt) - R1 dI1/dt + 1/C (L/R1 dI1/dt + I1 E) = 0
d2I1/dt2[(R2+R1)(L/R1)]+dI1/dt[R2+R1- R1+(1/C)( L/R1)]+1/C(I1) E/C = 0
d2I1/dt2[(R2+R1)(L/R1)]+dI1/dt[R2+R1- R1+(1/C)( L/R1)]+1/C(I1) = E/C ............................ (5)
Persamaan (5) merupakan persamaan deferensial (PD) order dua dan dapat diselesaikan dengan
transformasi Laplace untuk menentukan persamaan I1, sedangkan persamaan I2 dicari dengan
bantuan persamaan (2) asalkan nilai R1,R2,L, C dan E diketahui serta pada keadaan awal (t = 0)
harga I1 dan turunannya diketahui.

2. B
A G
L R3

96
I1 I2
- E R1
+

F D H
R2
Analisis loop ABDFA:
L dI1/dt + I1R1- I2 R1 + E = 0 .......... (1)
I2 = L/R1 dI1/dt + I1 + E .................. (2)
dI2/dt= L/R1 d2I1/dt2 + dI1/dt ...........(3)
Analisis loop BGHDB:
I2R3+ I2R2+ I2 R1 I1 R1 = 0
I2 (R3+ R2+ R1) I1 R1 = 0 ................(4)
Masukkan persamaan (2) ke persamaan (4):
(R3+ R2+ R1)( L/R1 dI1/dt + I1 + E) I1 R1 = 0
(R3+ R2+ R1)( L/R1) dI1/dt +(R3+ R2+ R1 R1) I1 + E((R3+ R2+ R1) = 0
(R3+ R2+ R1)( L/R1) dI1/dt +(R3+ R2+ R1 R1) I1 = - E((R3+ R2+ R1) ............. (5)
Persamaan (5) merupakan persamaan deferensial (PD) ordiner order satu dan dapat
diselesaiakn dengan transformasi Laplace untuk mendapatkan persamaan I1

Latihan

1.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V

F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operasional

97
berjalan 5 detik.
B
2. A G
4H 2
I1 I2
- 100V 4
+

F D H
3
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
3.

4H 5
I 0,5 F
110 V

Pada saat awal (t=0) harga Q(0) = 0 , I(0) = dQ/dt = Q = 0


Tentukan arus (I) pada saat bekerja dalam waktu 2 detik.

BAB III
TRANSFORMASI Z

III.1. Pendahuluan
Transformasi Z merupakan bentuk lain dari suatu model transformasi yang banyak digunakan
dalam bidang Tenik Elektro. Penggunaan transformasi Z dalam bidang Teknik Elektro antara lain
untuk pengolahan sinyal, penyelesaian rangkain listrik, penyelesaian persamaan diferensial,
pengaturan atau otomatisasi sistem dan sebagainya. Antara transformasi Laplace dan

98
transformasi Z ada suatu korelasi yang penampilannya dapat disajikan dalam bentuk tabel yang
saling berdampingan. Dengan demikian secara umum sebenarnya level penggunaan
transformasi Laplace dan transformasi Z dalam bidang teknik elektro adalah sejajar. Sebagai
contohnya rangkaian listrik dapat dipecahkan dengan pilihan model transformasi Lapalace atau
model transformasi Z, dimana kedua hasil analisis tersebut mempunyi nilai kebenaran dan
akurasi yang sama ketika dilakukan uji pengukuran besaran di Laboratorium.

III.2. Prinsip dasar transformasi Z


Bila suatu fungsi t, misal x(t) dilakukan transformasi Z, maka secara definisi dapat dituliskan
sebagai berikut:
Z [x(t)] = [x(t)] e-ts
untuk t = kT, dengan k = 0,1,2,3,4,.... maka:

Z [x(t)] = [x(kT)] e-kTs


k =0

Misal eTs = Z, sehingga:


Z [x(t)] = [x(kT)] Z -k
k =0

Secara umum:

Z [x(t)] = x (Z) = [x(t)] Z -k


k =0

III.2.1.Bentuk deret baku pada transformsi Z


Karena hasil transformasi Z suatu fungsi merupakan bentuk penjumlahan yang bisa dinyatakan
sebagai bentuk deret, maka untuk mempermudah dalam membantu menuliskan hasil akhir
transformasi Z, berikut ini akan ditampilkan berbagai model deret yang sering dijumpai antara
lain:
a. 1 + Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z -4 + = 1/(1- Z -1) = Z /(Z-1)

99
b. 1 + e-a T Z -1 + e-2 a T Z-2 + e-3 a T Z-3 + e-4 a T Z -4 + = Z /(Z - e-a T)
c. Z -1 + 2 e-aT Z-2 + 3 e-2 a T Z-3 + 4 e-3 a T Z-4 + = Z /(Z - e-a T)2
d. Z -1 + e-aT Z-2 + e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + = Z-1 /(1 - Z-1 e-a T)
e. e-aT Z-2 + e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + = (Z-2 e-a T)/(1 - Z-1 e-a T)
f. Z -1 + 2Z-2 + 3Z-3 + 4Z -4 + = Z /(Z-1)2
g. e-2 a T Z-3 + e-3 a T Z-4 + e-4 a T Z-5+ = (Z-3 e-2 a T)/(1 - Z-1 e-a T)
h. Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z -4 + = Z -1 /(1- Z-1)
i. Z-2 + Z-3 + Z -4 + Z -5 + = Z -2 /(1- Z-1)
j. Z-3 + Z -4 + Z -5 + = Z -3 /(1- Z-1)
k. 2Z -1+2Z-2+2Z-3+2Z -4+ = 2 (Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z - 4)+ .....= 2Z -1 /(1- Z-1)
Catatan untuk bentuk fungsi trigonometri:
Sin at = 1/(2j) (ejat e -ja t )
Cos at = (ejat + e -ja t )
j = -1

III.2.2. Transformasi Z suatu fungsi


Contoh:
1. Tentukan Z [a]
Jawab:
Z[a] = [ a ] Z -k
k =0

= a Z k = a[Z0 + Z -1 + Z-2 + Z-3 +Z -4 + = a/(1- Z -1) = aZ /(Z-1)


k =0

2. Tentukan Z [ t ]
Jawab:

Z[t] = [ t ] Z -k
k =0


= [ t ] Z -k
k =0

100

= [ kT] Z -k
k =0

= 0 T Z0 + 1 T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= 0 T Z0 + 1 T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= 0 + T Z -1 + 2 T Z-2 + 3 T Z-3 + 4 T Z -4 +
= T [ Z -1 + 2 Z-2 + 3 Z-3 + 4 Z -4 + )
= T Z /(Z-1)2

3. Tentukan Z [Sin at]


Jawab:
Z[Sin at] = 1/(2j) [ejat - e-jat ] Z -k
k =0


= 1/(2j) [ejakT - e-jakT ] Z -k
k =0

= 1/(2j)[(e0 - e-0 )Z -0 + (ejaT - e-jaT ]Z -1 + (e2jaT - e-2jaT ]Z -2 + ]

= {1/(2j)(e0 - e-0 )Z -0 }+ {(1/2j) (ejaT )-( 1/2j) (e-jaT )}Z -1 +


{(1/2j)(e2jaT )- (1/2j)(e-2jaT }Z -2 +

={1/(2j)+(1/2j)(ejaT)Z-1+(1/2j)(e2jaT)Z-2+}-{(1/2j)+(1/2j)(e-jaT)}Z-1
+ (1/2j)(e-2jaT }Z-2 + }
={1/(2j)(1+ejaTZ-1+ e2jaTZ-2+}-{(1/2j)(1+e-jaTZ-1+e-2jaTZ-2 + }
={1/(2j)}{Z/ (Z-ejaT) - (Z/ (Z- e-jaT)}
={1/(2j)}{Z(Z-e -jaT) - Z(Z- ejaT)}/ {(Z-ejaT)(Z- e-jaT)}
= {1/(2j)}{Z(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}

101
Ingat Cos at = (ejat + e -ja t ), sehingga 2Cos aT = (ejaT + e -jaT )
Dan Sin at = 1/(2j) (ejat e -ja t ), sehingga Sin aT = 1/(2j) (ejaT e -jaT )
Oleh karena itu Z[Sin at] = Z{1/(2j)}{(ejaT - e-jaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
= Z Sin aT/ {Z2- 2 Z Cos aT +1}

4. Tentukan Z [Cos at]


Jawab:
Z[Cos at] = (1/2) [ejat + e-jat ] Z -k
k =0

= (1/2) [ejakT + e-jakT] Z -k


k =0

= 12[(e0 + e-0 )Z -0 + (ejaT + e-jaT )Z -1 + (e2jaT + e-2jaT )Z -2 + ]

= {1/2(e0 + e-0 )Z -0 }+ {(1/2) (ejaT ) + ( 1/2) (e-jaT )}Z -1 +

{(1/2)(e2jaT ) + (1/2)(e-2jaT }Z -2 +
= {1/2+(1/2)(ejaT)Z-1+(1/2)(e2jaT)Z-2+} +{(1/2)+(1/2)(e-jaT)}Z-1
+ (1/2)(e-2jaT }Z-2 +}
={1/(2)(1+ejaTZ-1+ e2jaTZ-2+}+{(1/2)(1+e-jaTZ-1+e-2jaTZ-2 + }
={1/2}{Z/ (Z-ejaT) + (Z/ (Z- e-jaT)}
={1/2}{Z(Z-e -jaT) + Z(Z- ejaT)}/ {(Z-ejaT)(Z- e-jaT)}
= {1/2}{2Z2 Z(e-jaT + ZejaT)}/ {(Z2- Z(ejaT + e-jaT)+1}
Ingat Cos at = (ejat + e -ja t ), sehingga 2 Cos aT = (ejaT + e -jaT )
Oleh karena itu Z[Cos at] = {1/2}{2Z2 Z( 2 Cos aT)}/ {Z2- 2 Z Cos aT+1}
= {1/2}{2 (Z2 Z Cos aT)}/ {(Z2- 2 Z Cos aT+1}
= {Z2 Z Cos aT}/ {(Z2- 2 Z Cos aT+1}
= Z(Z Cos aT}/{(Z2- 2 Z Cos aT+1}
Hasil transformasi Z untuk fungsi lain dapat dilihat pada tabel III.
Tabel III. Transformasi Z dari berbagai fungsi
Fungsi [x(t)] Z[x(t)]
a aZ/(Z-1)
k
a , dengan k = t/T Z/(Z-a)
a Cos k, dengan =1800
k
Z/(Z+a)

102
e-at Z/(Z - e-aT)
t TZ/(Z-1)2
t2 T Z (1+Z)/(Z-1)3
2

Sin at Z Sin aT/(Z2 - 2 Z Cos aT +1)


Cos at Z(Z CosaT)/ /(Z2 -2 Z Cos aT +1)
te-at T Z e-aT/[Z - e-aT)2
e-bt Sinat (Z e-bT) SinaT/(Z2 -2 Z e-bT Cos aT+Ze-bT)
e-bt Cos at (Z Z e-bT Cos aT/(Z2 -2 Z e-bT Cos aT+e-2bT)
2

eat Z/(Z - eaT)


ejat Z/(Z - ejaT)
e-jat Z/(Z - e-jaT)

Latihan
Dengan tabel III buktikan bahwa :
1. Z [eat ] = Z/(Z - eaT)
2. Z [t2] = T2Z (1+Z)/(Z-1)3

III.3. Hubungan antara transformasi Z dan transformasi Laplace


Hubungan antara transformasi Z dan transformasi Laplace dapat dilihat pada tabel IV.
Tabel IV. Hubungan antara transformasi Z dan Laplace dari berbagai fungsi
Fungsi Z[x(t)]=Transformasi Z L[x(t)=Transformasi Laplace
[x(t)]
a aZ/(Z-1) a/s
-at
e Z/(Z - e-aT) 1/(s+a)
t TZ/(Z-1)2 1/s2
Lanjutan .............
t2 T2Z (1+Z)/(Z-1)3 2/s3
Sin at Z Sin aT/(Z2 2 Z Cos aT +1) a/(s2 + a2)
Cos at Z(Z CosaT)/ /(Z2 -2 Z Cos aT +1) s/(s2 + a2)
te-at T Z e-aT/[Z - e-aT)2 1/(s+a)2
e-bt Sinat (Z e-bT) SinaT/(Z2 -2 Z e-bT Cos aT+Ze-bT) a/[(s+b)2 + a2]
e Cos at (Z Z e-bT Cos aT/(Z2 -2 Z e-bT Cos aT+e-2bT)
-bt 2
(s+b)/[(s+b)2+ a2]
eat Z/(Z - eaT) 1/(s-a)

Contoh penggunaan tabel IV.

1. Tentukan Z [ 1/(s-a)]
Jawab:
Z [ 1/(s-a)] = Z [eat]
= Z/(Z - eaT)

103
2. Tentukan Z [s/(s2 + 4)]
Jawab:
Z [ s/(s2 + 4)] = Z[s/(s2 + 22)
= Z [Cos 2 t ]
= Z(Z Cos2T)/ (Z2 -2 Z Cos 2T +1)
Latihan

1. Tentukan Z [1/(s2+8s+25)]
2. Tentukan Z[2/(s2+4]
3. Tentukan Z[3/(s+2)2]

III.4. Invers Transformasi-Z atau (Z-1)

Ada beberapa metoda untuk mencari invers transformasi Z antara lain:

1. Pembagian Langsung.
2. Komputasi.
3. Ekspansi Partial Fractional.
4. Inversion Integral.

1. Pembagian Langsung.

X ( z) x k Z
K 0
K

x (0) x(1) z 1 x ( 2) z 2 .... x ( k ) z K .......


(1 az 1 ) 3 1 3az 1 3a 2 z 2 a 3 z 3
1 az 1 4
1 4az 1 6a 2 z 2 4a 3 z 3 a 4 z 4
(1 az 1 ) 1 1 az 1 a 2 z 2 a 3 z 3 ... z 1
(1 az 1 ) 2 1 2az 1 3a 2 z 2 4a 3 z 3 5a 4 z 4 ... z 1
(1 az 1 ) 3 1 3az 1 6a 2 z 2 10a 3 z 3 15a 4 z 4 21a 5 z 5 28a 6 z 6 ... z 1
(1 az 1 ) 4 1 4az 1 10a 2 z 2 20a 3 z 3 35a 4 z 4 56a 5 z 5 84a 6 z 6 120a 7 z 7
... z 1

Contoh

104
1. Hitung x (k) untuk k = 0, 1, 2, 3, 4. dari :

10 z 5
x( z )
( z 1) ( z 0,2)
Jawab:
1. Tuliskan x (z) dalam bentuk z-1

10 z 1 5 z 2
x( z )
1 1,2 z 1 0,2 z 2

2. Lakukan pembagian

10z-1 + 17z-2 + 18.4z-3 + 18.68z-4 hasil pembagian


-1 -2
1-1.2z + 0.2z 10z-1 + 5z-2
10z-1 12z-2 + 2z-3 -

17z-2 2z-3
17z-2 20.4z-3 + 3.4z-4 -
18.4z-3 3.4z-4
18.4z-3 22.08z-4 +3.68z-5 -

18.68z-4-
3.68z-5

X (z) = 10z-1 + 17z-2 + 18.4z-3 + 18.68z-4 +


dibandingkan dengan deret tak terhingga

X ( z ) x(k ) z k
k 0

maka didapat : x(0) = 0 x(3) = 18.4


x(1) =10 x(4) =18.68
x(2) =17

a z
2. Selesaikan : x( z )
( z a ) 2

Jawab:

1. Tuliskan x(z) dalam bentuk z-1 .

a
x( z )
1 2 a z 1 2 a z 2

105
2. Pembagian :

x(z) = -a z-1 + 2-2a z-2 + 3-3a z-3 +..

x(k) = k-ka ks = 0, 1, 2,..

3. x(z) = 1 + 2z-1 + 3z-2 + 4z-3


z2 X (z) z2 x (0) z x (1) + 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = 0
Tentukan Inverse x(z)
x(0) =1 x(2) =3
x(1) =2 x(3) =4

Untuk nilai x(k) lainnya : nol

2. Metode Komputasi

Dapat digunakan komputer untuk menghitung Inverse transformasi Z.

Contoh :

10 z 5
x( z )
( z 1) ( z 0,2)
10 z 5 dengan u(z) = 1
x( z ) u( z)
( z 1) ( z 0,2)
u(z) = u(0) + u(1)z-1 + u(z)z-2 +u(k)z-k +

u(z) = 1 didapat dari u(0) =1


u(k) =0 k = 1, 2, 3,

10 z 5
x( z ) u( z)
z 1.2 z 0.2
2

(z2 1.2z + 0.2) x(z) = (10z + 5) u(z)

x(k+2)- 1.2x (k+1) + 0.2x (k) = 10u (k+1) + 5u(k)

dengan u(0) =1 dan u (k) untuk k = 1, 2, 3,

data awal x(0) dan x(1) maka harus disubstitusikan k = -2, didapat :

x(0) 1.2x(-1) + 0.2x(-2) = 10 u(-1) + 5u(-2)

x(-1) = x(-2) = 0 dan u(-1) = u(-2) = 0


maka didapat x(0) = 0

substitusi k = -1 didapat

106
x(1) 1.2x(0) + 0.2x(-1) = 10u(0) + 5u(-1)

didapat x(1) = 10

Dengan menggunakan program BASIC didapat sebagai berikut:

BASIC COMPUTER PROGRAM FOR FINDING X(n) THE INVERSE Z


TRANSFORMOF X(Z) WHERE X(Z) = (10Z + 5) / [(Z 1) (Z 0.2)]

10 x0 = 0
20 x1 =10
30 u0 = 1
40 u1 = 0
50 K=0
60 x2 = 1.2x1 0.2x0 + 10 * u1 + 5* u0
70 M = x0
80 x0 = x1
90 x1 = x2
100 N = u0
110 u0 = u1
120 PRINT K, M, N
130 K=K+1
140 IF K < 16 Go To 60
150 END

k= K x(n) = x(k) =M u(k) = UK = N

0 0 1
1 10 0
2 17 0
3 18.4 0
4 18.68 0
5 18.736 0

107
6 18.7472 0
7 18.7495 0
8 18.7499 0
9 18.75 0
10 18.75 0
11 18.75 0
12 18.75 0
13 18.75 0
14 18.75 0
15 18.75 0

Dari hasil komputer di dapat nilai akhir x(n) adalah 18.75, bila digunakan metode nilai akhir

Lim x(k) = lim [(1-z-1) x(z)]


x z 1

-1 10 z 1 5 z 2
= lim (1-z )
1 1.2 z 1 0.2 z 2
z 1
10 z 1 5 z 2
= lim 18.75
1 0.z 1
z 1

III.5. Aplikasi Transformasi Z untuk Menyelesaikan Persamaan Diferensial

Prinsip transformasi Z untuk turunan atau diferensial dapat diperhatikan pada penjelasan berikut:

Z[d2y/dt2] = Z2 y(z) Z2y(0) Zy(1)

Z[dy/dt] = Zy(z) Zy(0)

Z[y] = y(z)

dengan:

108
y(0) = harga y saat t = 0

y(1) = harga y atau dy/dt saat t = 0

Contoh:

1.Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:

d2y/dt2 - 2dy/dt + y = 0

pada saat t=0, y(0) =0 dan y(0) = 1

Jawab:

Z[d2y/dt2] 2Z[dy/dt] + Z[y] = Z[0]

[Z2 y(z) Z2y(0) Zy(1)] -2 [Zy(z) Zy(0)] + y(z) = 0

[Z2 y(z) Z2(0) Z(1)] -2 [Zy(z) Z(0)] + y(z) = 0

y(z) [Z2 2 Z +1] - Z = 0

y(z) [Z2 2 Z +1] = Z

y(z) = Z/ [Z2 2 Z +1]

y(z) = Z/ [ Z -1]2

=[ Z/ ( Z -1)2][T/T]
=[ TZ/ ( Z -1)2][1/T]

y (t)= Z-1[{ TZ/ ( Z -1)2}{1/T}]

= t {1/T}] = t/T

=k

109
2.Selesaikan persamaan diferensial (PD) berikut:

4 dy/dt 2 y = 2

pada saat t=0, y(0) =0 dan y(0) = 1

Jawab:

4 Z[dy/dt] -2 Z[y] =Z [2]

4 [Zy(z) Zy(0)]-2 y(z)= 2Z/(Z-1)

4 [Zy(z) Z(0)]-2 y(z)= 2Z/(Z-1)

y(z) [4Z-2]= 2Z/(Z-1)

y(z) = 2Z/{(Z-1)(4Z-2)}

y(z) = 2Z/4{(Z-1/2)(Z-1)}

y(z) = 0,5 Z/{(Z-1/2)(Z-1)}

y(z) /Z = 0,5/{(Z-1/2)(Z-1)}

Misal:

0,5/{(Z-1/2)(Z-1)} =A/(Z-1) +B/(Z-1/2)

0,5/{(Z-1/2)(Z-1)} ={A(Z-1/2)+B (Z-1)}/{(Z-1)(Z-1/2)}

Nampak bahwa: 0,5 = A(Z-1/2)+B (Z-1)

= Z(A+B) + (-1/2A -B)

Didapat persamaan:

A+B =0 ..............(1)

-1/2 A_- B = 0,5 ..............(2) +

1/2A = 0,5

A=1

A+B = 0

B = -A= -1

Jadi

110
y(z) /Z = A/(Z-1) +B/(Z-1/2)

y(z) /Z = 1/(Z-1) -1/(Z-1/2)

y(z) = Z/(Z-1) - Z/(Z-1/2)

y(k) = Z-1[Z/(Z-1)] - Z-1 [Z/(Z-1/2)]

y(t) = (1 )k - (1/2)k

y(t) = (1 )t/T - (1/2)t/T

Catatan: Z-1[Z/(Z-a)] = ak

Latihan

1.Selesaikan PD berikut dengan menggunakan transformasi Z:

10 d2I/dt2 + 28 dI/dt + 16 I = 48

pada saat t = 0, I(0)= 0, I(0)=0 dimana I adalah kuat arus listrik

2.Selesaiakan PD berikut menggunakan transformasi Z :

d2x/dt2 -2 dx/dt +x = 0

pada saat t=o, x(0) =1, dx/dt(0) = 0

111
III.6. Aplikasi transformasi Z pada rangkaian listrik

Contoh

A B F
1H 2H
I1 I2
+
- - 12V 4 Ohm

D C G
6 Ohm
Jika pada saat awal (t=0), I1 = 0, d I1/dt = I 0 = (0)1, maka tentukan persamaan untuk I1 dan I2 .
Jawab:
Berdasarkan hasil analisis rangkaian didapat:
(L2L1/R1)d2I1/dt2 + (L2+R2L1/R1+L1 )dI1/dt +I1R2 = R2E/R1+ E
(2)(1)/4(d2I1/dt2) + { 2+ 6 (1/ 4)+ 1 }dI1/dt + 6I1 = 6(12/4) + 12
0,5 d2I1/dt2 + 4,5 dI1/dt + 6I1 = 30
d2I1/dt2 + 9 dI1/dt + 12 I1 = 60
Gunakan transformasi Z sebagai media penyelesaian persamaan:
Z {d2I1/dt2 }+ 9 Z {dI1/dt} + 12 Z{ I1}= Z{60}
[Z2 I1(z) Z2I1(0) Z I1(1)] + 9 [Z I1(z) Z I1(0)] + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
[Z2 I1(z) Z2(0) Z (0)] + 9 [Z I1(z) Z (0)] + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
Z2 I1(z) + 9 Z I1(z) + 12 I1(z) = 60Z/(Z-1)
I1(z) [Z2 + 9 Z + 12] = 60Z/(Z-1)
I1(z) [Z2 + 9 Z + 12] = 60Z/(Z-1)
I1(z) = 60Z/[(Z-1) (Z2 + 9 Z + 12)]
I1(z)/Z = 60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)]
Misal:
60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)] = A/(Z-1) + B/(Z+1,63) + C/(Z+7,37)
={A(Z+1,63)(Z+7,37) + B(Z-1)(Z+7,37)+C(Z-1)(Z+1,63)}/{(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)}
Nampak bahwa:
60 ={A(Z+1,63)(Z+7,37)+B(Z-1)(Z+7,37)+C(Z-1)(Z+1,63)}
= AZ2+9AZ+12A+ BZ2 + 6,37BZ - 7,37 B + CZ2+ 0,63CZ-1,63C

112
= Z2(A+ B +C) + Z(9A + 6,37B + 0,63C) + (12A-7,37B -1,63C)
Dari evaluasi koefisien pada Z0,Z dan Z2 didapat persamaan:
A+ B + C = 0 ....................... (1)
9A + 6,37B +0,63C = 0 ......(2)
12A-7,37B -1,63C = 60 .........(3)
Dengan metode eliminasi didapat harga A = 2,72, B= -3,97 dan C = 1,25
Oleh karena itu : I1(z)//Z = 60/[(Z-1) (Z + 1,63)( Z + 7,37)]
I1(z)//Z = 2,72/[(Z-1) - 3,97/(Z + 1,63) + 1,25/( Z + 7,37)]
I1(t) = 2,72 Z-1 {Z /[(Z-1)} - 3,97 Z -1{Z/(Z + 1,63)}+ 1,25 Z-1 {Z/( Z + 7,37)}
= 2,72 (1) k - 3,97 (1,63)k Cos k + 1,25 ( 7,37)k Cos k

Catatan: Z -1{Z/(Z + a)}= ak Cos k dan Z-1[Z/(Z-a)] = ak

Latihan
Selesaikan rangkaian berikut dengan menggunakan transformasi Z

1.A G
2H B 1F
I1 I2
2
220 V

F D H
4
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
B
2. A G
4H 2
I1 I2
- 100V 4
+

F D H
3

113
Jika pada keadaan awal (t=0), I1(0)= 0, maka tentukan harga I1 pada waktu operional berjalan 5
detik.
3.

4H 5
I 0,5 F
110

Pada saat awal (t=0) harga Q(0) = 0 , I(0) = dQ/dt = Q = 0


Tentukan arus (I) pada saat bekerja dalam waktu 2 detik.

III.7. Aplikasi transformasi Z pada pengolahan sinyal

III.7.1. Prinsip transformasi Z pada pengolahan sinyal:

a. x (k + 1) order satu yang berarti dx/dt


b. x (k + 2) order dua yang berarti d2x/dt2
c. x (k) berarti x bukan sebagai bentuk turunan
Z [x (k +1)] = z [X (z) x (0)]
= z X (z) z x (0)
1
K
Z [x (k + 2)] = Z2 X ( z ) x (k ) z
K 0
= z2 [X (z) x (0) x (1) z-1]
= z2 X (z) z2 x (0) z x (1)
Z [ x(k)] = X(z)

Contoh
1. Selesaikan persamaan penyinyalan berikut:
x (k + 2) + 3x (k + 1) + 2 x (k) = 0 berasal dari: d2x/dt2 + 3 dx/dt + 2x = 0
x (0) = 0 dan x (1) = 1
artinya x (0) = 0 dan x (1) = dx/dt (0) = 1
Jawab:

114
z2 X (z) z2 x (0) z x (1) + 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = 0
z2 X (z) z2 ( 0 ) z (1) + 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = 0
[z2 + 3z + 2] X (z) z = 0
z
X (z) =
z 3z 2
2

z
= ( z 2) ( z 1)

X ( z) 1
= ( z 2) ( z 1)
z
X ( z) K1 K2
=
z Z2 Z 1

Harga K1dan K2 didapat dari evaluasi persamaan:


1 K1 K2

( z 2) ( z 1) Z2 Z 1

1
[K1(Z+1) + K2(Z+2)]/[(Z+2)(Z+1)]
( z 2) ( z 1)

1 = Z (K1+ K2) + (K1+ 2K2)


Didapat persamaan:
K1+ K2 = 0 K1 = -K2
K1+ 2 K2 =1 maka -K2 + 2 K2 = 1
K2 = 1
K1 = -K2
K1 = - 1

X ( z) 1 1
= Z 2 Z 1
z
z z
X(z) = - z 2 z 1

z z
X(z) = z 1 z 2

z
Ingat : Z(ak) =
za
z z
X(z) = z ( 1) z (2)

115
Jadi x (k) = [-1]k [-2]k
k = 0, 1, 2, 3
2. Carilah response x (k) dari sistem
x (k + 2) 3 x (k + 1) + 2 x (k) = u (k)
x (k) = 0 untuk k < 0
u (k) = 0 untuk k < 0, k > 0
u (k) = 1 untuk k = 0
(k)
Jawab:
Untuk k = -1, maka bentuk persamaan diferensial x (-1+2) 3 x (-1+1) + 2 x (-1) = u (-1)
x (1) 3 x (0) + 2 x (-1) = u (-1)
x (1) 3 (0) + 2 (0) = 1
x (1) = 0
z2 X (z) z2 x (0) z x (1) 3 [z X (z) z x (0)] + 2 X (z) = Z [U(k)]
z2 X (z) z2 (0) z (0) 3 [z X (z) z (0)] + 2 X (z) = Z [U(k)]
(z2 3z+ 2) X(z) = Z [u(k)]

Z [u(k)] = u (k ) Z
k 0
k

= 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + =1
(z2 3z+ 2) X(z) = 1
1
X (z) = z 2 3 z z

1
= ( z 2) ( z 1)

= A/(z -2) + B/(z-1), dengan


1 1
=
z 1 z 2
Z [ x (k +1)] = z X (z) z x (0)
Z [x ( k + 1)] = z X (z)
z z
=
z 1 z 2
x (k +1) = - (1)k + (2)k
= -1 + 2k k = 0, 1, 2,

116
x (k) = -1 + 2k-1 k = 0, 1, 2, 3,

3. Selesaikan dengan menggunakan invers transformasi Z dari:


z
X (z) =
( z 1) ( z 2)
2

Jawab:
X ( z) 1
=
z ( z 1) ( z 2)
2

A B C
=
( z 1) 2
z 1 z 2

A = -1
B = -1
C= 1
X ( z) 1 1 1
=
z ( z 1) 2
z 1 z 2

z z z
X (z) =
( z 1) 2
z 1 z 2

1 Z Z Z
= .
z ( Z 1) 2
Z 1 Z 2

x (k) = k 1K 2 K

z2 X (z) - z2 x (0) - z x (1)

-3 Z X (z) - Z x (10) + 2 X (z) = Z[u(k)]

(Z2 - Z +2) X (z) = Z[u(k)]

u (Z) = Z [u(k)] = u (k ) Z
K 0
K

=1

1
X(z) =
z 3z z
2

117
1
=
( z 2)( z 1)

1 1
=
z 1 z 2

Z x (k + 1) = z X (z) - z x (0)
x (0) = 0
Z x (k + 1) = z X (z)
z z
=
z 1 z 2
x (k + 1) = -(1)k + (2)k
= -1 + 2k k = 0,1,2,
x (k) = -1 + 2k-1 k = 0,1,2,3 ..

118
BAB IV
DERET FOURIER

IV.1.Pendahuluan
Deret Fourier umumnya dipakai untuk menganalisis suatu fungsi yang mempunyai sifat periodik
(perulangan nilai). Misal: Sin x, Cos x dan sebagainya.

IV.2. Untuk fungsi dengan perioda bebas T, bentuk umum deret Fourier dapat dinyatakan
sebagai berikut:

dengan:
F(t) = Fungsi t
T = perioda

119
n = 1,2,3,4,.

Contoh
Tentukan deret Fourier dari:
| 0 , untuk -2 < t < -1
F(t) = | k, untuk -1< t < 1
|0, untuk 1< t < 2
Jawab:
Menentukan perioda T= 2-(-2) = 4

120
Catatan:

Kesimpulan:

121
dst
Untuk n = genap harga an selalu nol (0)

122
Catatan:

Jadi bentuk deret Fourier adalah:

Latihan
Tentukan deret Fourier dari:
a. F(t) = t, -1< t <1
b. F(t) = | t, untuk (-1/8) < t < (1/8)
| 1/4( ) t, untuk (1/8) < t < (3/8)
c. F(t) = 2 +t, 2< t < 4

IV.3. Untuk fungsi dengan perioda 2, bentuk umum deret Fourier dapat dinyatakan
sebagai berikut:

123
Contoh
Tentukan deret Fourier dari fungsi:
F(x) = -k, untuk -< x < 0
k, untuk 0 < x <

Jawab:

Akhir tinjauan x =
F(x) k

124
-2 - 0 2 3 x

-k
Awal tinjauan x = -

Menentukan perioda dengan kurva/ grafik: T = x akhir tinjauan x awal tinjauan = - (- ) = 2


Menentukan perioda dengan batas interval:
T = interval batas atas - interval batas bawah = -(-) = 2

125
Untuk n=1 b1= (2k/)[1-Cos]=(2k/)[1-(-1)]=4k/
Untuk n=2 b2=(2k/2)[1-Cos2]= k/ (1-1)= 0
Untuk n=3 b3=(2k/3)[1-Cos3]=2 k/3 [(1-(-1)]= 4k/3
Untuk n=4 b4=(2k/4)[1-Cos4]= k/2 [(1-1)]= 0
Untuk n=5 b5=(2k/5)[1-Cos5]=2 k/5 [(1-(-1)]= 4k/5
Dan seterusnya
Untuk n genap harga bn selalu nol (0)
Bentuk deret Fourier dari F(x) adalah:

126
Latihan
Tentukan deret Fourier dari persamaan:
a.

b.

c.
F(x) 2

-2 - 0 2 x
-
-2

d.
1 F(x) 1 1

-2 - 0 2 3 x
-1 -1 -1

Kunci:

e.

127
F(x)
x2

Kunci: -2 - 0 2 x

DAFTAR PUSTAKA
Donovan, R., 2002. Electronics Mathematics. Second Edition, Prentice Hall, Ohio. pp.266-331,
332-348, 432-450,452-547, 586-614

Kreyzig, E., 1979. Advenced Engineering Mathematics. 4nd, John Willey and Sons, New York.
pp. 1-200
Mundit,A.K., 1984. Soal- Penyelesaian Kalkulus Deferensial dan Integral.Jilid I, Armico,
Bandung. hal. 37-238, 305-433

128
129

Anda mungkin juga menyukai