Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

Tujuan Pembelajaran Umum:


1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar persamaan diferensial.
2. Mahasiswa mampu menggunakan konsep dasar persamaan diferensial untuk
menyelesaikan masalah-masalah teknik.

Tujuan Pembelajaran Khusus:


1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian persamaan diferensial.
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan diferensial orde satu dengan
metode pemisahan variabel, substitusi, faktor pengintegralan, dan persamaan
Bernoulli.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan diferensial linear orde dua dengan
metode koefisien tak tentu tentu dan metode variasi parameter.
4. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah penerapan persamaan diferensial
dalam bidang teknik mesin, seperti mekanika dan lenturan pada batang.

3.1 Pendahuluan
Beberapa pemodelan pada masalah teknik dinyatakan dalam bentuk persamaan
diferensial, misalnya masalah mekanika dan lenturan pada batang. Oleh karena itu,
materi persamaan diferensial penting dipelajari oleh mahasiswa jurusan teknik agar
dapat menyelesaikan masalah teknik yang ditekuninya.
Sebuah persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung turunan atau
diferensial. Orde sebuah persamaan diferensial ditentukan oleh turunan tertinggi
yang terdapat dalam persamaan. Persamaan diferensial orde satu adalah persamaan
dengan turunan tertingginya turunan pertama, demikian seterusnya. Sebagai contoh,
dapat dilihat persamaan-persamaan berikut ini.
(

)(

) adalah persamaan diferensial orde satu.


adalah persamaan diferensial orde dua.

Persamaan diferensial biasa (ordinary differential equation) adalah persamaan yang


hanya melibatkan satu variabel bebas, sedangkan persamaan diferensial yang
melibatkan lebih dari satu variabel bebas disebut persamaan diferensial parsial
(partial differential equation). Persamaan diferensial yang disertai nilai awal disebut
masalah nilai awal, sedangkan yang disertai nilai batas disebut masalah nilai batas.
Nilai awal sebuah persamaan diferensial adalah nilai fungsi ataupun nilai turunan
fungsi yang diberikan pada kondisi awal, misalnya y(0) = 2 , y(0) = 1, dan
Matematika Terapan 2 untuk TPKM

seterusnya. Nilai batas adalah nilai fungsi ataupun nilai turunan fungsi yang
diberikan pada kondisi tertentu, misalnya y(1) = 0 , y(5) = 12, dan seterusnya.
( ) atau
Penyelesaian persamaan diferensial adalah persamaan berbentuk
)
berbentuk (
, dengan C konstanta. Penyelesaian persamaan diferensial ada
dua macam, yaitu
1. penyelesaian umum yaitu penyelesaian yang masih mengandung konstanta,
penyelesaian ini diperoleh jika tidak diberikan nilai awal ataupun nilai batas;
2. penyelesaian khusus yaitu penyelesaian yang tidak mengandung konstanta karena
telah disubstitusi oleh nilai awal dan nilai batas yang diberikan.
Metode penyelesaian persamaan diferensial bergantung pada orde dan bentuk
persamaannya. Untuk persamaan diferensial orde satu terdapat beberapa metode.
Metode penyelesaian yang cocok untuk persamaan pada contoh nomor satu di atas
adalah metode pemisahan variabel. Teknik penyelesaiannya akan diuraikan dibawah
ini.

3.2 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Satu


Metode penyelesaian persamaan diferensial orde satu bergantung pada bentuk
persamaannya.
Pembahasan akan diawali dari bentuk persamaan yang paling
sederhana yang dapat diselesaikan dengan pemisahan variabel, sampai pada
persamaan yang agak rumit yaitu persamaan Bernoulli.
3.2.1 Persamaan dengan Variabel Terpisah
Persamaan diferensial ini berbentuk

( )

( ). Penyelesaian persamaan ini

diperoleh dengan metode pemisahan variabel, yaitu:


( )

( )

Contoh 1:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu
(

)(

Jawab:
Langkah 1. Pisahkan suku-suku yang mengandung variabel
sehingga persamaan menjadi

dan variabel ,
)

Langkah 2. Kemudian lakukan integral pada kedua ruas


Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Penyelesaian yang diperoleh adalah

Contoh 2:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Jawab:
Langkah 1. Pemisahan suku-suku yang mengandung variabel
, menghasilkan persamaan

dan variabel

Langkah 2. Sebelum menghitung integral, sederhanakan dulu fungsi-fungsi


integran di kedua ruas, sehingga persamaan di atas menjadi
(

Setelah diintegralkan dan disederhanakan bentuknya maka penyelesaian yang


diperoleh adalah

.
3.2.2

Persamaan yang Direduksi menjadi Persamaan Terpisah (Pemisalan)

Proses reduksi dari persamaan yang variabelnya tidak dapat dipisahkan menjadi
dapat dipisahkan adalah dengan substitusi. Secara khusus pada subbab ini dibahas
persamaan yang berbentuk

( )

sehingga disubstitusi oleh persamaan

Metode ini dikenakan pada persamaan diferensial linear orde satu homogen yaitu
persamaan diferensial yang mengandung variabel x dan variabel y yang berderajat
sama (pangkat tertinggi variabel x dan y sama). Persamaan diferensial homogen ini
disubstitusi oleh persamaan
, dengan
( ) dan oleh turunannya yaitu
sehingga hasilnya dapat diselesaikan dengan metode pemisahan
variabel. Uraiannya dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh 1:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Jawab:
Langkah 1. Substitusi persamaan

dan

pada persamaan

diferensial, sehingga persamaan menjadi

atau

. Ini adalah persamaan diferensial baru yang dihasilkan


setelah substitusi. Perhatikan, variabelnya sekarang adalah v dan x !
Langkah 2. Lakukan penyelesaian dengan metode pemisahan variabel!
Penyelesaian yang diperoleh adalah (

Contoh 2:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Jawab:
Langkah 1. Substitusi persamaan

dan

pada persamaan

diferensial sehingga persamaan menjadi

Langkah 2. Lakukan penyelesaian dengan metode pemisahan variabel.


Penyelesaian yang diperoleh adalah

3.2.3 Persamaan Diferensial Linear Orde Satu


Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear
(persamaan diferensial yang variabel y -nya berderajat satu) yaitu metode faktor
pengintegralan.
Bentuk umum persamaan diferensial linear ini yaitu

dengan P dan Q masing-masing konstanta atau fungsi dalam x.


Faktor pengintegralan (Fi) adalah eksponen pangkat integral dari fungsi P terhadap
variabel x. Ditulis

dengan

( ) atau konstanta.

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Langkah-langkah penyelesaian:
1. Kalikan Fi dengan semua suku pada persamaan diferensial, yaitu

.
Perhatikan bahwa ruas kiri ekivalen dengan

) sehingga diperoleh

(
)
jika kedua ruas dikalikan dengan dx.

2. Integralkan ruas kiri dan ruas kanan, diperoleh

Karena setiap penyelesaian langkah-langkahnya sama, untuk selanjutnya setelah


diperoleh Fi, persamaan yang diperoleh pada langkah kedua dapat langsung
digunakan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini!

Contoh 1:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Jawab:
Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial pada soal dengan bentuk umum
persamaan diferensial Linear, diperoleh fungsi
dan fungsi
.

Langkah 2. Tentukan Fi yaitu


. Perhatikan, walaupun integral
tak tentu, hasil akhirnya tidak ditambahkan konstanta C.

Langkah 3. Tuliskan persamaan


persamaan

, dalam hal ini ekivalen dengan

Langkah 4. Selesaikan integral pada ruas kanan dengan metode pengintegralan


parsial.
Penyelesaian yang diperoleh adalah

Contoh 2:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Jawab:
Langkah 1. Tuliskan persamaan diferensial pada soal sesuai dengan bentuk umum
persamaan diferensial Linear. Hal ini penting dilakukan untuk
mendapatkan fungsi P dan Q dengan tepat. Untuk persamaan
diferensial pada contoh ini, bagi setiap sukunya dengan x sehingga
persamaan diferensial menjadi

Langkah 2. Bandingkan persamaan diferensial ini dengan bentuk umum persamaan


diferensial Linear maka diperoleh fungsi
Langkah 3. Tentukan Fi yaitu

Langkah 4. Tuliskan persamaan


persamaan

dan fungsi

, dalam hal ini ekivalen dengan

Langkah 5. Selesaikan integral pada ruas kanan.


Penyelesaian yang diperoleh adalah

Contoh 3:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Jawab:
Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial ini dengan bentuk umum persamaan
diferensial linear maka diperoleh fungsi

dan fungsi

.
Langkah 2. Tentukan Fi yaitu
Langkah 3. Tuliskan persamaan
persamaan

, dalam hal ini ekivalen dengan

Langkah 4. Selesaikan integral pada ruas kanan.


Karena hasil integral pada langkah 4 ada dua macam, penyelesaian yang diperoleh
juga dua macam, yaitu

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

atau

3.2.4 Persamaan Bernoulli


Bentuk umum Persamaan Bernoulli adalah

dengan P dan Q masing-masing konstanta atau fungsi dalam x, dan n bilangan asli.
Langkah-langkah Penyelesaian:
1.

Bagi setiap suku persamaan diferensial dengan

2.

Misalnya

3.

Substitusi persamaan diferensial dengan y dan dy pada langkah 2 sehingga


diperoleh persamaan yang baru yaitu

4.

Selesaikan dengan metode faktor pengintegralan.

, kemudian tentukan

Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini!

Contoh 1:

Jawab:
Langkah 1. Bandingkan persamaan diferensial pada soal dengan bentuk umum
persamaan bernoulli, diperoleh
. Bagilah persamaan diferensial
dengan , diperoleh

Langkah 2. Misalnya

, diperoleh

Langkah 3. Substitusikan hasil langkah 2 pada persamaan diferensial di langkah 1,


diperoleh persamaan diferensial yang baru yaitu

Langkah 4. Selesaikan persamaan diferensial di langkah 3 dengan metode faktor

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

pengintegralan.
Penyelesaian yang diperoleh adalah

Contoh 2:
Soal: Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde satu

Jawab:
Langkah 1. Tuliskan persamaan diferensial pada soal dalam bentuk umum persamaan
bernoulli, untuk mendapatkan n yang tepat, yaitu

diperoleh
diperoleh

Langkah 2. Misalnya

Bagilah persamaan diferensial ini dengan

, diperoleh

Langkah 3. Substitusikan hasil langkah 2 pada persamaan diferensial di langkah 1


sehingga diperoleh persamaan diferensial yang baru yaitu

Langkah 4. Selesaikan persamaan diferensial di langkah 3 dengan metode faktor


pengintegralan.
Penyelesaian yang diperoleh adalah

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Latihan 1
A. Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde satu berikut
ini dengan metode pemisahan variabel atau metode substitusi !

B. Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensial orde satu berikut


ini dengan metode pemisahan variabel atau metode substitusi !
( )
( )

( )

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

( )
( )

Latihan 2
A. Tentukan Penyelesaian Umum dari Persamaan Diferensial Orde Satu
berikut ini dengan Metode Faktor Pengintegralan atau Metode untuk
Persamaan Bernoulli !
(

(
(

(
(

B. Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensial orde satu


berikut ini dengan metode faktor pengintegralan!
(

( )

( )

3.3 Penerapan Persamaan Diferensial Orde Satu


Pada subbab ini akan dibahas penerapan persamaan diferensial orde satu untuk
masalah mekanika (gerak lurus) dan tekanan udara.
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Rumuskan model matematika soal yang diberikan, yaitu dalam bentuk
persamaan diferensial orde satu!
2. Tentukan penyelesaian umum dan khususnya!
3. Jawab pertanyaan pada soal!

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

10

Contoh 1. (Gerak Lurus)


Soal:
Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus. Jarak tempuh pada saat t dinyatakan
oleh y, kecepatan benda pada saat t dinyatakan oleh v. Jika diketahui kecepatan
benda linear, yaitu
. Jika
,
Tentukan jarak tempuh
y pada saat
!
Jawab:
1. Persamaan diferensial orde satu
2. Penyelesaian:

dengan syarat

( )

) .

Jadi, penyelesaian umum:


Penyelesaian khusus diperoleh dengan mensubstitusi syarat pada penyelesaian
umum maka

, atau

Jadi, penyelesaian khusus:


3. Jadi,

( )

atau jarak tempuh pada saat

adalah 65 m.

Contoh 2: (Tekanan Udara)


Soal:
Dari pengamatan diketahui bahwa makin tinggi jarak dari permukaan laut maka
makin rendah tekanan udaranya. Laju perubahan tekanan sebanding dengan tekanan
pada ketinggian tersebut. Misalkan tekanan permukaan laut dinyatakan oleh . Jika
tekanan pada ketinggian 6000 m adalah dari tekanan permukaan laut, tentukan
tekanan udara pada setiap ketinggian!
Jawab:
Diketahui:
y = ( ) tekanan pada ketinggian x = tekanan pada setiap ketinggian
x = ketinggian dari permukaan laut
)
Syarat batas: (
Syarat awal:
tekanan permukaan laut
Persamaan diferensial:

( ).

(k negatif karena y mengecil ketika x membesar)

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

11

Ditanyakan:

( )

Penyelesaian:

| |

Jadi, penyelesaian umumnya adalah


Substitusi syarat awal pada penyelesaian umum, diperoleh

. Jadi,

.....(*)
Substitusi syarat batas pada (*), diperoleh
Jadi, penyelesaian khususnya adalah

.
.

Dengan demikian, tekanan udara pada setiap ketinggian (pada ketinggian x) adalah

dengan

tekanan permukaan laut.

Contoh 3: (Hukum Pendinginan Newton)


Soal:
Dari pengamatan diketahui bahwa jika sebuah benda dimasukkan ke dalam sebuah
medium yang suhunya berbeda dengan suhu benda tersebut maka terjadi perubahan
suhu terhadap waktu. Laju perubahan suhu ini berbanding lurus dengan selisih suhu
benda terhadap suhu medium. Misalnya, sebuah bola tembaga dipanaskan sampai
suhu 1000 C. Kemudian bola panas ini dicelupkan ke dalam air yang suhunya
dipertahankan tetap sebesar 300 C. Setelah 3 menit suhu bola menjadi 700 C.
Tentukan waktu t ketika suhu bola menjadi 310 C!
Jawab:
Diketahui:
( ) = suhu benda pada saat t (0 C)
t = waktu (menit)
t = 0 (saat bola panas mulai dicelupkan ke dalam air)
laju perubahan suhu benda terhadap waktu
Syarat awal: ( )
Syarat batas: ( )

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

12

Persamaan diferensial:
(

(k negatif karena T mengecil ketika t membesar)


Ditanyakan:
Penyelesaian:

Jadi, penyelesaian umumnya adalah

Substitusi syarat awal pada penyelesaian umum, diperoleh


Jadi,
( )

.....(*)

Substitusi syarat batas pada (*), diperoleh


Jadi, penyelesaian khususnya adalah
Pada saat suhu bola mencapai

( )

.
.

diperoleh

Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan agar suhu bola mencapai


22,75 menit.

adalah

Latihan 3
1. Volume air dalam bejana adalah V m3 pada kedalaman h m. Jika kecepatan
)
perubahan V terhadap h adalah (
, tentukan volume air di dalam
bejana pada kedalaman 2 m !
2. Sebuah mobil mulai dalam keadaan diam kemudian berjalan hingga mencapai
kecepatan 100 m/detik selama 30 detik. Jika percepatannya konstan,
berapakah jarak yang ditempuh selama 30 detik itu?

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

13

)
3. Sebuah roket ditembakkan lurus ke atas dengan kecepatan (
Jika setelah 20 detik mesin roket itu dimatikan, berapakah ketinggian yang
dicapai roket itu sebelum jatuh kembali? (tekanan udara diabaikan).
4. Sebuah benda yang suhunya 100 dibawa ke ruangan yang suhunya 22 .
Setelah 20 menit, suhu benda berubah menjadi 70 . Berapa waktu yang
dibutuhkan agar suhu benda tersebut mencapai 40 ?
5. Harga sebuah suku cadang sebuah mesin Rp 8 juta. Harga suku cadang ini
(

mengalami penurunan dengan rumus

) . H menunjukkan

harga suku cadang setelah t tahun pembelian. Berapakah harga suku cadang
tersebut setelah 4 tahun?
6. Muatan listrik yang diterima oleh kondensor dari sebuah rangkaian listrik
yang dialiri arus sebesar I ampere dalam waktu t detik adalah Q coulomb.
Jika arus

dan Q = 0 pada saat

detik, tentukan muatan

positif terbesar pada kondensor!

3.4 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua


Bentuk umum dari Persamaan Diferensial Orde Dua adalah
( )

Jika ( )

(3.1)

persamaan (3.1) disebut persamaan

diferensial orde dua tak homogen, tetapi jika ( )


persamaan ini disebut
persamaan diferensial orde dua homogen. Sebagai contoh persamaan diferensial
orde dua tak homogen yaitu persamaan
. Pada contoh ini, berarti
dan ( )
3.4.1 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen
(3.2)
Persamaan diferensial orde dua homogen diselesaikan dengan dua langkah yaitu:
1. Tuliskan persamaan karakteristik dari persamaan (3.2), yaitu:
. Kemudian tentukan akar-akarnya (
).
2. a. Jika
dan real, penyelesaian homogennya adalah
b. Jika
c. Jika
adalah

dan real, maka penyelesaian homogennya adalah


(
)
(bilangan kompleks), maka penyelesaian homogennya
(

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

)
14

Penyelesaian umum dari persamaan diferensial orde dua homogen ini adalah
penyelesaian homogennya.
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial orde dua homogen

Jawab:
Persamaan karakteristiknya adalah
. Karena kedua akarnya real
dan berbeda, yaitu
dan 1, maka penyelesaian homogennya adalah
. Jadi penyelesaian umumnya adalah
.
Contoh 2:
Tentukan penyelesaian khusus persamaan diferensial orde dua tak homogen atau
tentukan penyelesaian masalah nilai awal berikut ini!
( )

( )

Jawab:
Karena ruas kiri persamaan ini sama dengan contoh 1
umumnya adalah
.

maka penyelesaian

Untuk memperoleh nilai dari konstanta A dan B, substitusikan syarat awal pada
penyelesaian umum. Karena ( )
, diperoleh
. Karena ( )
dan ( )
, diperoleh
. Jadi
dan
.
Jadi, penyelesaian khususnya adalah

3.4.2 Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Dua Tak Homogen


Penyelesaian umum dari persamaan diferensial orde dua tak homogen adalah
gabungan dari penyelesaian homogen dan integral khusus ( ) ditulis
. Penyelesaian ini disebut juga penyelesaian umum lengkap.
Penyelesaian homogen diperoleh dengan cara yang telah dijelaskan pada subbab
3.4.1. Persamaan diferensial orde dua tak homogen dimisalkan sebagai persamaan
diferensial orde dua homogen dalam hal ini. Integral Khusus dapat diperoleh dari
metode koefisien tak tentu ataupun metode variasi parameter. Kedua metode ini
memiliki kekurangan dan kelebihan. Metode koefisien tak tentu terbatas hanya
untuk integral khusus berbentuk fungsi eksponen, polinom, trigonometri (sinus dan
cosinus) ataupun kombinasi ketiganya. Pada metode variasi parameter, bentuk
fungsi integral khususnya tidak terbatas pada tiga jenis fungsi tadi. Akan tetapi,
Matematika Terapan 2 untuk TPKM

15

dalam metode ini


penyelesaiannya.

digunakan

penghitungan

integral

pada

bagian

akhir

a. Metode Koefisien Tak Tentu


Untuk memperoleh
dengan metode koefisien tak tentu, perhatikan ( ) pada ruas
kanan persamaan diferensial orde dua tak homogen dan tabel berikut!
Tabel 2 Bentuk Umum Integral Khusus
( )
Bentuk Umum dari

No
1.

Eksponen x , yaitu

2.

Polinom berderajat n

3.

atau

4.

atau

Bentuk umum dari


adalah pemisalan untuk integral khusus
. Jika telah
ditentukan bentuk umumnya, selanjutnya bentuk umum ini dihitung turunan pertama
dan turunan keduanya. Setelah itu, hasilnya disubstitusikan pada persamaan
diferensial orde dua tak homogen sehingga diperoleh
yang sesungguhnya.
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen
!

Jawab:
Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian homogennya adalah
. Karena ruas kanan merupakan polinom berderajat dua,
pemisalan untuk
adalah
,
, dan
.

Substitusikan
atas, diperoleh

pada persamaan diferensial orde dua tak homogen di


(

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

16

sehingga
Jadi,

Dengan demikian, penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensial orde


dua tak homogen di atas adalah
.

Contoh 2.
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen
!

Jawab:
Bentuk homogen persamaan diferensial orde dua tak homogen di atas adalah
. Jadi, persamaan karakteristiknya adalah
. Akar-akar dari
persamaan karakteristik ini
.
Menurut langkah 2 penyelesaian
(
)
homogennya adalah
. Bentuk
( ) pada persamaan diferensial ini berupa fungsi trigonometri dengan
sehingga dengan bantuan tabel diperoleh pemisalan
yaitu
,
, dan
.

Substitusikan

pada persamaan diferensial tak homogen, diperoleh


(

sehingga
Jadi,

Dengan demikian, penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensial orde


dua tak homogen di atas adalah
.

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

17

Contoh 3:
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen
!
Jawab:
Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian umumnya adalah
.
Karena ruas kanan merupakan kombinasi dari polinom berderajat satu dan eksponen,
pemisalan untuk
adalah
,
, dan
.
Substitusikan
di atas, diperoleh

pada persamaan diferensial orde dua tak homogen


(

sehingga
Jadi,

.
.

Dengan demikian, penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensial orde


dua tak homogen di atas adalah
.

Contoh 4:
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen
!
Jawab:
Dari contoh sebelumnya, diketahui bahwa penyelesaian umumnya adalah
.
Karena ruas kanan merupakan eksponen x, pemisalan untuk

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

adalah

18

Hasil dari substitusi


homogen di atas adalah

pada persamaan diferensial orde dua tak

Hasil dari substitusi ini tidak diperoleh simpulan apa pun karena bentuk umum
sama dengan salah satu suku pada penyelesaian homogen. Jadi, harus dipilih
pemisalan
yang lain, yaitu
(dikalikan dengan variabelnya). Jika
masih sama dengan suku lain pada penyelesaian homogen,
dikalikan dengan
variabelnya satu kali lagi.
Pada soal ini, pemisalan
tidak lagi sama dengan salah satu suku pada
penyelesaian homogennya sehingga tidak perlu diganti dengan pemisalan yang lain.
Hasil dari substitusi
homogen di atas adalah

pada persamaan diferensial orde dua tak


(

sehingga diperoleh
Jadi,

Dengan demikian, penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensial orde


dua tak homogen di atas adalah

b. Metode Variasi Parameter


Integral khusus pada metode variasi parameter diperoleh dengan langkah-langkah
sebagai berikut
1. hitung determinan Wronski dari penyelesaian homogen.
Misalnya
penyelesaian homogen adalah
( )
( ), maka determinan
Wronskinya adalah
( )

( )
( )

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

( )
|
( )

( ) ( )

( ) ( )

19

2. hitung integral khususnya, yaitu


( )

( ) ( )
( )

( )

( ) ( )
( )

Contoh:
Tentukan penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua tak homogen ini
dengan metode variasi parameter
!
Jawab:
Dari contoh 2 pada pembahasan metode koefisien tak tentu, diketahui bahwa
penyelesaian umum persamaan diferensial orde dua homogen
adalah
.
Penyelesaian ini merupakan penyelesaian homogen, maka determinan Wronskinya
adalah
( )

dan integral khususnya adalah

Dengan demikian, penyelesaian umum (lengkap) dari persamaan diferensial orde


dua tak homogen di atas adalah
|

atau
|

|)

Latihan 4
A. Tentukan penyelesaian umum dari persamaan diferensial orde dua tak
homogen berikut ini!
(

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

20

B. Tentukan penyelesaian khusus dari persamaan diferensial orde dua tak


homogen berikut ini!
( )
( )

()
( )

( )

( )
( )

( )

( )

( )

3.5 Penerapan Persamaan Diferensial Orde Dua


Pada subbab ini akan dibahas masalah mekanika dan lenturan pada batang yang
mengandung bentuk-bentuk persamaan diferensial orde dua tak homogen.
Pembahasan ini diharapkan akan memberikan gambaran tentang penerapan
persamaan diferensial orde dua tak homogen pada teknik sipil.
a. Mekanika
Hukum dasar mekanika atau dinamika adalah hukum Newton, yaitu
(

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

21

dengan m massa objek yang bergerak, v kecepatan, t waktu, dan F gaya total yang
bekerja pada projek itu. Besaran mv dinamakan momentum.
Jika m konstan, persamaan di atas menjadi

dengan a percepatan.
Pada permukaan bumi, massa m dihubungkan dengan bobot W oleh W = mg dengan
g percepatan gravitasi bumi.
Contoh:
Mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 144 km/jam tiba-tiba direm,
mengakibatkan percepatan negatif konstan 10 m/det2, berapa lamakah mobil itu akan
berhenti dan berapa jarak yang ditempuh mobil sampai berhenti ?
Jawab:
Misalnya jarak tempuh mobil setelah direm pada waktu t detik adalah y(t). Waktu
dan posisi saat mobil di rem diasumsikan pada t = 0 dan y = 0 . Jadi,
( )
Karena kecepatan mobil 144 km/jam = 40 m/det, kecepatan awal mobil
( )
Selanjutnya, percepatan mobil diartikan sebagai turunan kedua yaitu
(3.3)
Dengan demikian, model matematika masalah tersebut adalah
dengan syarat awal

( )

( )

Persamaan (3.3) merupakan persamaan diferensial orde dua tak homogen. Jika
diselesaikan dengan cara seperti pada subbab sebelumnya diperoleh persamaan
karakteristik
sehingga penyelesaian homogennya adalah
.
Jika integral khususnya diperoleh dengan metode koefisien tak tentu, pemisalan
untuknya adalah

sehingga
umumnya adalah

Oleh karena itu,

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

Jadi,

penyelesaian

22

Dengan mensubstitusikan syarat awal pada penyelesaian umum, diperoleh


dan B
sehingga diperoleh penyelesaian khusus
( )
Persamaan diferensial orde dua tak homogen (3.3) dengan nilai
dapat
diselesaikan dengan integral langsung. Cara ini akan memberikan penyelesaian
khusus yang sama.
Ketika mobil berhenti ( )
, turunan pertama penyelesaian khusus memberikan
persamaan
dan diperoleh
Jadi, mobil hanya bergerak
selama 4 detik setelah direm dan jarak tempuh setelah direm adalah ( )
.

b. Oscilasi Harmonik
Sebuah pegas tergantung secara vertikal pada suatu titik tetap. Pada ujung pegas
diikatkan beban dengan massa m. Jika beban tersebut ditarik ke bawah kemudian
dilepaskan, maka beban bergerak naik turun. Bagaimana persamaan gerak beban
tersebut pada setiap waktu? Untuk merumuskan persamaan gerak beban ini, diambil
asumsi gerakan beban hanya vertikal karena massa pegas diabaikan (perbandingan
massa beban >> massa pegas).

Latihan 5
1. Sebuah mobil mencapai kecepatan 80 km/jam, tanpa kecepatan awal. Jika
percepatannya konstan, berapakah jarak yang ditempuh dalam waktu 10
menit?
2. Sebuah bola menggelinding di permukaan tanah dengan kecepatan awal 35
kaki/detik.
Jika bola mengalami perlambatan sebesar 7 kaki/detik2,
berapakah jarak tempuh bola hingga berhenti?
3. Sebuah benda dengan berat 80 Newton dapat meregangkan pegas sejauh 5 cm.
Tentukanlah persamaan gerak benda tersebut dalam y (t) jika
a. benda ditarik ke bawah sejauh 8 cm;
b. benda ditarik ke bawah sejauh 4 cm dengan kecepatan awal 1,5 m/det;
c. benda didorong ke atas sejauh 8 cm;
d. benda didorong ke atas sejauh 4 cm dengan kecepatan awal 1,5 m/det!

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

23

4.

Tentukanlah persamaan gerak benda yang dihasilkan pada soal nomor 3, jika
sistem diberikan
a. redaman sebesar 100 kg/detik;
b. redaman sebesar 120 kg/detik dan gaya luar F(t) = 2 sin t Newton!

Matematika Terapan 2 untuk TPKM

24

Anda mungkin juga menyukai