linear ODEs
Bab 2
MATEMATIKA REKAYASA D
KELOMPOK SIGMA
Dosen Pengampu:
I Gede Teddy Prananda Su
rya, ST, MT
ANGGOTA KELOMPOK
2205531113 2205531120
2205531116
2205531118
2205531097
2205531107
Sanquerio putra freitas Aqilla Kynan Sulvari
Existence and
2.6 uniqueness solution
Chapter 2 review
question & problem
Summary
2.1
Homogenus linear
ODEs of second
order
ODE orde kedua dikatan linier apabila dapat ditulis
Untuk ODE linier homogen (2), kombinasi linier apa pun dari dua solusi pada
interval terbuka I sekali lagi merupakan solusi dari ODE linier homogen (2) pada
I. Secara khusus, untuk persamaan seperti itu, Jumlah dan kelipatan konstan
solusi lagi-lagi merupakan solusi
Initial Value Problem. Basis. General Solution
Initial Value Problem (IVP) adalah suatu persamaan diferensial bersama dengan kondisi
awal seperti
General solution
Solusi ODE pada interval i adalah y1 dan y2 yang mana y1 dan y2 dikenal sebagai basis
dari soludi ODE pada interval i
Basis
Basis pada solusi ODE interval terbuka i adalah pasangan linier yang independent pada
interval i
2.2
Homogeneous Linear
ODEs with Constant
Coefficients
Introduction
Sekarang kita akan membahas ODE linear homogen orde dua dengan koefisien a
dan b konstan,
(1)
(2)
Substitusi (2) dan turunannya
Oleh karena itu, jika λ adalah solusi dari persamaan karakteristik penting (atau
persamaan tambahan)
(3)
maka fungsi eksponensial (2) adalah solusi dari ODE (1). Sekarang dari aljabar kita ingat
bahwa akar-akar persamaan kuadrat (3) ini adalah
(3) dan (4) akan menjadi dasar karena turunan kita menunjukkan bahwa fungsi-
fungsi
(5)
adalah solusi dari (1). Verifikasi hal ini dengan mengganti (5) ke dalam (1).
Dari aljabar kita lebih lanjut mengetahui bahwa persamaan kuadrat (3) dapat
memiliki tiga jenis akar akar, tergantung pada tanda diskriminan a²-4b , yaitu,
2.3
Differential
Operators.
Differential Operators.
Kalkulus operasional mengacu pada teknik dan penerapan operator. Di sini, seorang
operator adalah suatu transformasi yang mengubah suatu fungsi menjadi fungsi lain.
Oleh karena itu, kalkulus diferensial melibatkan suatu operator, yaitu operator diferensial
D, yang mengubah suatu fungsi (diferensial) menjadi turunannya. Dalam notasi operator
kita menulis
Untuk ODE linear homogen berorde dua y'' + ay' + by = 0 dengan koefisien konstan, kita
sekarang dapat memperkenalkan operator diferensial orde dua
Differential Operators.
di mana I adalah operator identitas yang didefinisikan oleh ly = y. Kemudian kita dapat
menulis ODE tersebut sebagai
P mengusulkan "polinomial." L adalah operator linear. Menurut definisi ini berarti bahwa
jika Ly dan Lw ada (ini terjadi jika y dan w dapat di-diferensialkan dua kali), maka L(cy + kw)
ada untuk konstanta c dan k apa pun, dan
Mari kita tunjukkan bahwa dari (2) kita mencapai kesepakatan dengan hasil-hasil di Bagian
2.2.
2.4
Modeling of Free
Oscillations of a Mass–
Spring System
Modeling of Free Oscillations of a Mass–Spring System
Setting Up the Model
ODE linear dengan koefisien konstan memiliki aplikasi penting
dalam mekanika, dan dalam sirkuit listrik. Dalam bagian ini, kita
memodelkan dan menyelesaikan sistem mekanik dasar yang
terdiri dari sebuah massa pada pegas elastis (sebuah sistem
"massa-per"), yang bergerak naik dan turun.
● Dengan asumsi kita menarik massa ke bawah sebesar
y>0, maka menurut hukum Hooke, akan ada gaya pegas
F1 = -ky.
● Berikut k(>0)adalah konstanta pegas . Tanda negatif
menunjukkan arah gaya F1 ke atas. Ada juga kekuatan
tambahan (-F0). Namun F0 tidak mempengaruhi gerak
karena seimbang dengan berat bola, yakni -F0 = w = mg
● Pergerakan sistem pegas massa ini dapat ditentukan
dengan hukum gerak kedua Newton,
Modeling of Free Oscillations of a Mass–Spring System
Membentuk ODE Sistem Undamped
Untuk saat ini, kita akan menganggap bahwa redaman pada sistem kita adalah minimal dan
oleh karena itu, dapat diabaikan. Jika kita memperhatikan gerak sistem dalam waktu
singkat, maka hukum Newton memberikan modelnya m’’ = -F1 = -ky; dengan demikian
Persamaan di atas merupakan ODE linier homogen dan dapat diselesaikan untuk
mendapatkan solusi umum
Gerak sistem pegas massa ini disebut osilasi harmonik dan mempunyai frekuensi
2.5
Euler cauchy equation
Persamaan Cauchy-Euler, juga dikenal sebagai persamaan Euler, adalah
persamaan diferensial biasa linear homogen dengan koefisien variabel.
Dalam persamaan ini, orde turunan pada setiap suku sesuai dengan
pangkat dari variabel independen. Bentuk umumnya adalah: [ ax^2y’‘(x) +
bxy’(x) + cy(x) = 0 ]
Wronskian: The Wronskian is a crucial concept related to the linear independence of solutions.
For a second-order linear differential equation, if we have two solutions (y_1(t)) and (y_2(t)), their
Wronskian is defined as:
[ W(y_1, y_2) = y_1y_2’ - y_1’y_2 ]
The Wronskian measures whether the solutions are linearly independent. If (W(y_1, y_2) \neq 0), the
solutions are linearly independent, and this ensures the existence of a fundamental set of solutions. Abel’s
theorem states that if the Wronskian is nonzero at a single point, it remains nonzero throughout the entire
interval where the differential equation is defined 3.
2.7
Nonhomogenous
ODEs
Nonhomogenous ODEs
Kita sekarang maju dari homogenous ODEs ke Nonhomogenous
ODEs
Mempertimbangkan second order nonhomogeneous linear
ODE
Dimana r(x) tidak sama dengan 0 . kita harus melihat solusi
umum rumus disamping adalah nilai dari solusi
koresponding ODE homogenous
Osilasi:
● Osilasi adalah gerakan bolak-balik atau periodik di sekitar posisi setimbang
Resonansi:
● Fenomena di mana osilasi diperkuat karena adanya kesesuaian frekuensi dengan
frekuensi alami sistem
Undamped Forced Oscillations. Resonance
Dalam osilasi paksa tanpa redaman, sistem seperti massa pada pegas dipengaruhi oleh
gaya eksternal yang periodik, tetapi tanpa adanya gaya redaman
reaktansi
Membagi dua persamaan sebelumnya dengan
mengurutkannya, dan mengganti S menghasilkan
dimana
(1)
kita telah melihat bahwa solusi umum persamaan tersebut dalah jumlah dari solusi umum yh dari ODE
homogen yang sesuai dan solusi tertentu dari persamaan diatas. Untuk memperoleh yp bila r(x) tidak
terlalu rumit, kita sering dapat menggunakan method of undetermined coefficient.
Namun karena metode ini terbatas pada fungsi r(x) yang bentuk turunannya mirip dengan r(x) itu
sendiri (pangkat, fungsi eksponensial, dll.), diinginkan untuk memiliki metode yang valid untuk ODE yang
lebih umum seperti persamaan diatas. Pada persamaan diatas p,q,r mungkin merupakan sebuah
variabel, tapi kita asumsikan kontinu pada suatu interval terbuka I.
Maka kita dapatkan solusi yp menggunakan metode variation of parameters dalam bentuk:
Solusi (2) didapatkan dengan asumsi ODE ditulis dalam bentuk standar,
(4) dimana y” sebagai suku pertama seperti pada (1). Jika dimulai dengan
f(x)y” dibagi dengan f(x) terlebih dahulu. Integral pada (2) mungkin sedikit
susah, dan juga determinasi y1,y2 jika (1) memiliki koefisien variabel.
Contoh:
Basis solusi homogeneous ODE pada interval apapun adalah y1=cosx,
y2=sinx, ini memberikan wronskian:
JIka kita menggunakan integrasi konstanta -c1,c2 di (2) maka (2) akan memberikan
tambahan c1 cos x = c2 sin x = c1y1 + c2y2, dimana ini merupakan solusi umum dari ODE
yang diberikan langsung dari (2). Ini akan
selalu demikian
Source :
Terimakasih !