Anda di halaman 1dari 6

“SOLUSI-SOLUSI TITIK SINGULAR REGULER DAN ILEGULER”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MNA Dan Syarat Batas

Dosen Pengampuh Ibu Armayani Arsal, S.Si, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 3

1. MINTON ISMAIL (411421098)


2. IWINTRY WINDIA ABDULLAH (411421)
3. DELLA SEFTRIANSYAH S. MOLOTOLO (411421)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia
yang tak terhingga sehingga penyusun masih diberikan kesempatan dan nikmat kesehatan
untuk menyelesaikan suatu makalah yang berjudul “Titik Singular reguler Dan Ileguler”.
Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan
bahan pengajaran. Penyusun menyadari bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna di
dunia ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penyusun mengharapkan masukan
baik berupa saran dan kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan penyusunan
makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gorontalo, 20 September 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Materi mengenai masalah nilai awal titik singular (singular initial value problems)
adalah salah satu topik yang penting dalam teori persamaan diferensial biasa (ordinary
differential equations, ODEs) dan memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang ilmu,
termasuk fisika, teknik, dan ilmu komputer. Dalam konteks ini, "titik singular" mengacu pada
situasi di mana persamaan diferensial tidak memiliki solusi analitik yang halus di titik awal
tertentu. Terdapat dua jenis titik singular yang umum, yaitu titik singular reguler dan ileguler.

1. Titik Singular Reguler:


o Titik singular reguler terjadi ketika persamaan diferensial tidak memiliki
solusi analitik yang halus di titik awal, tetapi singularitas tersebut masih dapat
dikendalikan atau dipahami dengan baik.
o Contoh titik singular reguler adalah ketika persamaan diferensial memiliki
suku yang divergen ke nol saat mendekati titik awal, tetapi fungsi solusi tetap
berperilaku terbatas atau konvergen saat mendekati titik tersebut.
o Teknik-teknik yang digunakan untuk mengatasi titik singular reguler meliputi
ekspansi Taylor, transformasi variabel, dan metode numerik khusus seperti
metode shooting.
2. Titik Singular Ileguler:
o Titik singular ileguler terjadi ketika persamaan diferensial memiliki
singularitas yang sangat kuat atau tidak dapat diatasi dengan metode standar.
o Singularitas ileguler sering kali muncul dalam kasus persamaan diferensial
nonlinier atau ketika ada faktor yang menghasilkan perilaku ekstrim pada titik
awal.
o Penanganan singularitas ileguler sering memerlukan pendekatan khusus,
seperti metode perturbasi, penggunaan fungsi Bessel, atau transformasi
Laplace.

Materi ini memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk mekanika
kuantum, kosmologi, teori kontrol, dan simulasi komputer. Memahami bagaimana menangani
masalah nilai awal titik singular, baik yang reguler maupun ileguler, merupakan salah satu
aspek penting dalam penyelesaian persamaan diferensial yang relevan dengan fenomena fisik
atau teknik yang kompleks.

B. RUMUSAN MASALAH
1. menentukan solusi-solusi titik singular reguler?
2. menentukan solusi-solusi titik singular ilereguler?
3. contoh soal dan solusi umum?

C. TUJUAN MASALAH
1. Dapat menentukan solusi-solusi titik singular reguler
2. Dapat menentukan solusi-solusi titik singular ilereguler.
3. Dapat memberikan serta merumuskan solusi umumnya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Solusi-solusi Deret Dekat Titik Singular Reguler


1. Titik Singular Reguler
Titik x₀ adalah titik singular dari persamaan diferensial linear homogen orde-
kedua
y” + P(x)y’ + Q(x)y = 0 (28.1)
Jika x₀ bukan merupakan titik biasa akan tetapi (x - x₀)P(x) dan (x - x₀)²Q(x) adalah
analitik pada x₀. Kita hanya akan membahas titik-titik singular regular pada x₀ = 0;
jika tidak, maka perubahan variabel t = x - x₀ akan memindahkan x₀ ke titik nol.
2. Metode Frobenius
Teorema 28.1. Jika x = 0 adalah titik singular regular dari (28.1), maka
persamaan tersebut memiliki sedikitnya satu solusi dalam
bentuk

y = x ∑ an x n
λ
n=0

di mana λ dan a n ( n = 0, 1, 2, …) adalah konstanta-konstanta.


Solusi ini berlaku dalam interval 0 < x < R untuk suatu bilangan
real R

Untuk menentukan koefisien-koefisien a n dan λ dalam Teorema 28.1, Deret infinit.


∞ ∞
y = xλ∑ an x = ∑ an x
n λ+n

n=0 n=0

= a 0 x λ +a 1 x λ+1 + a2 x λ+ 2+ … + a n−1 x λ+n −1 +a n x λ+n+ an +1 x λ+ n+1 +…


(28.2)

dan turunan-turunannya
y’ = λa0 x λ−1+ ( λ+1 ) a1 x λ + ( λ+2 ) a2 x λ+1 +…

+ (λ + n – 1)a n−1 x λ+n −2 + ( λ +n ) an x λ+n−1 + ( λ+ n+1 ) an +1 x λ+ n−1 +…


(28.3)
dan
y” = λ(λ – 1) λa0 x λ−2 + (λ + 1) λa1 x λ−1 + (λ + 2) (λ + 1) λa2 x λ +. . .
λ+n +3 λ+ n−2
+ (λ + n – 1)(λ + n – 2) a n−1 x + (λ + n ) (λ + n – 1) a n x

+ (λ + n – 1)(λ + n ) a n+1 x λ+n−1+ … (28.4)


Dimasukkan ke dalam Pers.(28.1).Suku-suku x yang memiliki pangkat yang sama
dikumpulkan bersama dan disamakan dengan nol.jika ini dilakukan untuk xn hasilnya adalah
rumus rekursi.suatu persamaan kuadrat dalam λ, yang disebut persamaan indisial,terbentuk
jika koefisien dari dari x0 disamakan dengan nol dan a₀ dibiarkan sembarang.
Kedua akar dari persamaan indisial dapat berupa bilangan real atau kompleks.jika
kompleks,akar-akar tersebut akan berupa pasangan konjugat dan solusi-solusi kompleks yang
dihasilkannya dapat digabungkan (dengan menggunakan hubungan-hubungan Euler dan
identitas ¿ ) untuk membentuk solusi-solusi real.dalam buku ini,untuk lebih memudahkan,kita
akan mengasumsikan bahwa kedua akar dari persamaan indisial adalah real.maka, jika λ
dianggap sebagai akar indisial yang lebih besar, λ = λ 1 ≥ λ 2,metode Frobenius akan selalu
memberikan hasil

y 1(x) = x λ ₁ ∑ an ¿ (28.5)
n=0

Untuk Pers.(28.1). [Kita telah menuliskan a n (λ¿¿ 1)¿ untuk menujukkan koefisien-
koefisien yang dihasilkan melalui metode ini Ketika λ= λ 1.]
Jika P(x) dan Q(x) adalah hasilbagi dari polimonial-polinomial,biasanya lebih mudah
jika terlebih dahulu jik kalikan (28.1) dengan penyebut umum terendahnya dan kemudian
menerapkan metode Frobenius pada persamaan yang dihasilkan.

SOLUSI UMUM
Metode Frobenius selalu menghasilkan satu solusi untuk (28.1) dalam bentuk (28.5).
Solusi umumnya (lihat Teorema8.2) memiliki bentuk y = c 1 y 1(x) + c 2 y 2(x) di mana dan c 1
dan c 2 adalah konstanta sembarang dan y 2 (x) adalah solusi kedua dari (28.1) yang
independen secara linear dari y 1 (x) . Metode untuk memperoleh solusi kedua ini tergantung
dari hubunganantara kedua akar dari persamaan indisialnya.

Kasus 1. Jika λ 1−λ2bukan integer, maka


y 2(x) = x λ 2 ∑ an (λ 1) x n (28.5)
n=0
Di mana y 2 (x ) diperoleh dengan cara yang identik dengan y 1 (x) melalui metode Frobenius,
dengan menggunakan λ 2untuk menggantikan λ 1.
Kasus 2. Jika λ 1=λ2 maka

y 2 ( x ) = y 1 ( x ) ∈ x+ x λ¹ ∑ b n (λ1 )x n (28.7)
n=0

Untuk menghasilkan solusi ini, biarkan rumus rekursi dalam suku-suku 2, dan
gunakan rumus tersebut untuk menentukankoefisien-koefisien a, (n >= 1) dalam suku-suku 2
dan a B deg di mana koefisien a_{n} tetap sembarang. Masukkan nilai-nilaia_{e} ini ke
dalam Pers. (28.2) untuk memperoleh fungsi y(lambda, x) yang tergantung dari variabel 2
dan . Maka

y2 ( x) =
∂λ |
∂ y (λ , x )
λ=λ₁ (28.8)

Kasus 3. Jika λ₁ - λ₂ = N, suatu integer positif, maka


=d −1 y 1 ( x ) ∈ x + x λ₂∑ d n (λ )x
2 ( x) 2 n
y (28.9)
n=0

Untuk menghasilkan solusi ini, pertama-tama cobalah metode Frobenius, dengan λ 2. Jika
metode ini menghasilkan metode kedua, maka solusi ini adalah y 2 ( x ) , yang memiliki bentuk
(28.9) dengan d −1 =0. Jika tidak, bekerjalah seperti dalam Kasus 2 untuk menghasilkan
y ( λ , x ) , di mana


y ₂ ( x )=
∂λ
[ λ− λ2 ) y ¿ λ=λ₂ (28.10)

Anda mungkin juga menyukai