Anda di halaman 1dari 5

RISALAH THOHAROH

(Bersuci)

A. WUDHU

1. Perintah Wudhu

Firman Alloh: surat Al Maidah (5): 6





Apabila kamu akan mendirikan sholat maka basuhlah wajah dan
tanganmu sampai siku-siku lalu usaplah kepalamu dan (basuhlah)
kakimu sampai dua mata kaki (al Maidah:6)

Sabda Rosululloh saw







Sesungguhnya ummatku akan datang di hari kiamat dalam
keadaan bersinar (muka dan kedua tangannya) karena bekas
wudlu. Oleh itu, barang siapa yang bisa memanjangkan sinarnya
hendaklah ia lakukan (HR. Bukhori dari Abu Huroiroh).

2. Cara Berwudhu
Berdasarkan hadits riwayat Bukhori Muslim dari Humron, bahwa
tata cara wudlu Nabi SAW adalah:

1.Mencuci kedua tangan (sunnah)


2.Berkumur dan menghirup air kemudian menyemprotkannya
kembali 3X (sunnah)
3.Membasuh/mencuci muka maksimal 3X (wajib)
4.Mencuci kedua tangan sampai siku, dimulai yang kanan dahulu
3X, kemudian yang kiri 3X dan bukan selang-seling. (wajib)
5.Mengusap kepala, yaitu meletakkan 2 tangan di ubun-ubun
kemudian ditarik ke belakang hingga tengkuk lalu dikembalikan
ke depan. Dan ini hanya sekali saja. (wajib)- (sebagaimana
riwayat Bukhori dan Abu Daud)
6.Mengusap telinga bagian luar dan dalam, hanya sekali. (sunnah)
(sebagaimana riwayat Abu Daud)
7.Mencuci kedua kaki sampai mata kaki, dimulai dari yang kanan
dulu 3X kemudian yang kiri 3X.

c. Yang perlu diperhatikan dalam berwudhu

1. Mencuci kedua tangan sehabis tidur

Kajian Romadlon Pemuda Muhammadiyah Gedangan





Nabi saw bersabda: apabila di antara kamu bangun tidur, maka
janganlah menyelamkan tangannya di bejana/bak air sebelum ia
mencucinya tiga kali, sebab ia tidak tahu di mana tangannya
bermalam ((HR. Muslim dari Abu Huroiroh)
2. Mendahulukan yang kanan


Apabila kamu berwudlu, mulailah dari yang kanan (HR. Bukhori
dari Abu Huroiroh)

3. Berdoa setelah wudlu









Rosululloh Saw bersabda: Tidak seorang daripada kamu berwudlu
kemudian membagusi wudlunya, lalu berdoa: Asyhadu Al laa
ilaaha illalloh, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa
rosuluh , kecuali dibukakan baginya pintu surga yang delapan
kemudian dia masuk dari mana saja ia suka (HR. Muslim dari
Umar)

2. MANDI BESAR (JANABAH)

Mandi besar (Janabah) adalah mandi yang disebabkan oleh


beberapa hal, antara lain: junub (bersetubuh dan keluar mani baik
karena mimpi atau sebab lain baik disengaja atau tidak), haidl dan
nifas (darah yang keluar dari farji/kemaluan perempuan karena habis
melahirkan).
Selain itu mandi besar juga dilakukan bagi orang yang akan
mengerjakan sholat jumat, mandi hari raya, ketika ihrom dan orang
yang baru masuk Islam.

B. Cara Mandi Besar

1. Niat karena Alloh (tidak diucapkan) untuk mandi besar


2. Mencuci kedua tangan (mengambil air dengan ciduk atau yang
lain)
3. Menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri lalu
membersihkan kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu
tangan digosokkan ke tanah atau sejenisnya.

Kajian Romadlon Pemuda Muhammadiyah Gedangan


4. Berwudlu sebelum mandi sebagaimana wudlu untuk sholat
tanpa membasuh kedua kaki.
5. Membasahi jemari dengan air kemudian menyela-nyelakannya
ke pangkal rambut hingga kulit kepala terasa segar.
6. Menuangkan air ke atas kepala sampai merata, dilakukan
sampai tiga kali
7. Bagi wanita yang rambutnya panjang dan lebat, maka tidak
perlu mengurai rambut dan cukup baginya menuangkan air ke
bagian atas kepala tiga kali.
8. Meratakan air ke seluruh tubuh, dimulai dari anggota tubuh
sebelah kanan, mulai dari atas /kepala.
9. Setelah selesai dan rata hendaklah bergeser posisi, kemudian
membasuh kedua kaki seperti wudhu.

C.Dalil-Dalil Mandi Junub

1. Firman Alloh dalam surat An Nisa (4): 43 dan surat al Maidah


(5): 6, (sebagaimana dalil tentang wudhu)

2. Berwudhu sebelum mandi









Apabila beliau mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci
kedua tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu
untuk sholat, kemudian beliau memasukkan jemarinya ke air
lalu menyela-nyelakan ke pangkal rambutnya, kemudian beliau
menyiram kepala beliau sebanyak tiga kali cidukan, setelah itu
meratakan air ke seluruh tubuhnya. (HR. Bukhori dari Aisyah)

3. Ketika berwudhu untuk mandi, semuanya dibasuh kecuali kaki,


dibasuh selesai mandi dengan berpindah/bergeser dari tempat
berdiri.







Dari Maimunah istri nabi saw, ia berkata: Rosululloh saw
berwudhu seperti wudhu untuk sholat tanpa membasuh kedua
kakinya, dan beliau mencuci kemaluannya dari kotoran-kotoran
yang melekat, kemudian menyiramkan air ke badannya.
Kemudian beliau memindahkan kedua kakinya lalu
membasuhnya. Demikianlah cara mandi junub Rosululloh. (Hr.
Bukhori dari Maimunah)

Kajian Romadlon Pemuda Muhammadiyah Gedangan


4. Menggosokkan tangan ke tanah atau sejenisnya







Beliau mencuci kedua tangannya, kemudian menuangkan air
dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lalu mencuci
kemaluannya dari kotoran yang mengenainya, lalu
menggosokkan tangannya ke tembok atau tanah, kemudian
bewudhu seperti wudhu untuk sholat dengan tidak membasuh
kedua kakinya, lalu menyiramkan air ke tubuhnya lalu bergeser,
kemudian mencuci kedua kakinya (HR. Bukhori dari Maimunah)

3. TAYAMMUM

Tayammum adalah pengganti wudhu dan mandi junub. Orang


yang diperbolehkan bertayammum adalah orang yang sakit, musafir
(bepergian jauh), orang yang tidak mendapatkan air untuk
berwudhu, atau ada air tetapi tidak cukup untuk mandi, kecuali
hanya sekedar untuk minum.

a. Cara bertayammum

1. Niat dalam hati (seperti pada wudhu atau mandi)


2. Meletakkan kedua telapak tangan pada tanah atau benda (yang
mengandung debu suci).
3. Meniup kedua tangan lalu diusapkan ke muka dan selanjutnya
tangan kiri diusapkan ke punggung telapak tangan kanan
kemudian yang tangan kanan diusapkan ke punggung telapak
tangan kiri.
Keterangan: Adapun pendapat yang mengatakan sampai siku-
siku, berdalil dengan hadits dloif. Dan ini tidak dapat
dipakai/dijadikan pegangan.

b. Dalil Dalil Tentang Tayammum

1. Berdasarkan al Quran, surat an Nisa (4): 43 dan al Maidah (5) :


6
2. Tayammum dengan hanya mengusap muka dan kedua telapak
tangan

Kajian Romadlon Pemuda Muhammadiyah Gedangan


Nabi saw menepukkan tangannya ke tanah lalu mengusap
wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Bukhori dari
Ammar)

3. Meniup kedua tangan pada saat tayammum




Nabi saw menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah lalu
meniupnya kemudian mengusapkan keduanya ke wajahnya dan
kedua telapak tangannya (HR. Bukhori)

- Wallohu Alam

Gedangan, 16 September
2007
Disampaikan oleh: Ainur
Rofiq
Pada Kajian Romadlon
Pemuda Muhammadiyah
Gedangan

Kajian Romadlon Pemuda Muhammadiyah Gedangan

Anda mungkin juga menyukai