Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Azza wajalla. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah shollallohu alaihi wasallam.

Buku saku ini sengaja saya tulis untuk hadiah para jamaah yang hadir pada acara Silatnas ke-7 Pondok
Pesantren Islamic Center eLKISI yang dengan izin Allah dihadiri oleh KH. Farid Ahmad Okbah, MA dari
Jakarta dan Dr. H. Zulkifli Hasan, SE,MM (Ketua MPR RI).
Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya tentang eLKISI. Penasaran senantiasa ada pada mereka. Bagi
sebagian orang dianggapnya ada misteri pada eLKISI karena pesantren yang baru berumur jagung yang
kini baru masuk tahun ketujuh ternyata membuat banyak orang tercengang melihatnya. Padahal
sesungguhnya tidak ada yang istimewa. Semuanya biasa-biasa saja dan semua orang seharusnya bisa
melakukannya.
Maka di dalam buku ini saya sampaikan lima prinsip dalam membangun pesantren dengan
menggunakan bahasa yang sederhana dan dialek pada umumnya dengan harapan para pembaca tidak
jenuh membacanya dan mudah dalam mencernanya.
Semoga buku saku ini bermanfaat. Dan mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.

Mojokerto, 19 Juli 2017

H. Fathur Rohman, M.Pd.I


Pengasuh Mahad eLKISI

PRINSIP PERTAMA
JADILAH ORANG YANG BERMANFAAT

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

Jika ingin menjadi manusia yang terbaik maka jadilah orang yang bermanfaat. Keberadaan kita di
tengah-tengah masyarakat harus bermanfaat bagi masyarakat. Orang terkadang hanya pandai
mengambil manfaat tetapi tidak pandai memberi manfaat.

Keberadaan eLKISI harus jelas manfaatnya bagi masyarakat dan ummat. Sebagai lembaga
pendidikan pesantren eLKISI merasa mempunyai kewajiban untuk ikut andil membantu masyarakat dan
pemerintah dalam rangka menyukseskan wajar dua belas tahun dan sekaligus menyiapkan kader-kader
dawah yang berkualitas yang siap mengemban amanah dawah dengan hikmah di tengah-tengah
masyarakat yang mejemuk. Bahkan sekitar 23,6 % dari seluruh santri yang mondok di eLKISI mereka
mendapatkan dispensasi beaya pendidikan selama mondok.

Pesantren eLKISI telah mengirimkan santri-santrinya ke berbagai daerah di wilayah Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini selama sebulan Ramadhan untuk melakukan
kegiatan Praktek Dawah Ramadhan (PDR).

Sebagai lembaga yang mempunyai motto Peduli Sosial dan Keummatan, eLKISI terlibat langsung
dalam aksi kegiatan kemanusiaan untuk membantu korban bencana alam di negeri kita mulai dari
Tsunami Aceh sampai musibah banjir Bima. Tidak hanya itu, setiap bulan eLKISI mengeluarkan beras
satu ton dan sembako lainnya untuk warga sekitar pesantren, khususnya warga yang tidak mampu.
Ketika terjadi erupsi gunung Kelud, eLKISI bersama dengan jamaah dari masjid Al Huda Sumberagung
Badas hampir sebulan penuh mengurus korban bencana di desa Puncu kecamatan Puncu kabupaten
Kediri. Rumah-rumah warga yang genting rumahnya sudah rusak parah kita carikan pengganti dan
sekaligus memasangnya.

eLKISI mempunyai program bedah rumah. Hingga saat ini telah membuatkan beberapa rumah
untuk warga yang tidak mampu di sekitar pondok mulai dari pondasi sampai selesai. Bahkan eLKISI
membantu program TNI, dalam hal ini Koramil Pungging untuk membedah sembilan rumah warga di dua
desa; Mojodadi Purworejo dan Kemuning Mojorejo.

Jika keberadaan kita dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka masyarakatpun juga ingin
memberikan manfaat kepada kita. Saling membantu, saling menolong, saling meringankan beban
kepada sesama adalah cermin dari pribadi-pribadi yang bermanfaat. Orang yang ilmunya manfaat akan
dirasakan oleh dirinya dan orang lain manfaatnya. Sekali lagi, Jadilah orang yang BERMANFAAT!

Amalkan doa berikut!




( (

Dari Zaid bin Arqam dia berkata; "Saya tidak akan mengatakan kepada kalian kecuali seperti
apa yang pernah diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam doanya yang
berbunyi: "ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI, WAL JUBNI WAL
BUKHLI WAL HAROMI, WA'ADZAABIL QOBRI, ALLOOHUMMA AATI NAFSII TAQWAAHAA,
WAZAKKIHAA ANTA KHOIRU MAN ZAKKAAHAA, ANTA WALIYYUHAA WAMAULAAHAA,
ALLOOHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN 'ILMIN LAA YANFA'U WAMIN QOLBIN LAA
YAKHSYA'U WAMIN NAFSIN LAA TASYBA'U WAMIN DA'WATI N LAA YUSTAJAABA LAHU' Ya
Allah ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan,
kekikiran, kepikunan, dan siksa kubur. Ya Allah ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada
jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik -baik Dzat yang dapat mensucikannya,
Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyu', diri yang tidak
pernah puas, dan doa yang tidak terkabulkan.'" (HR. Muslim)

PRINSIP KEDUA
MENOLONG AGAMA ALLOH

Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu

Setiap kita butuh pertolongan Allah. Hanya orang yang sombong saja yang tidak membutuhkan
pertolongan Allah. Jika kita ingin ditolong Allah, maka jangan pernah berhenti memohon pertolongan
kepada Allah. Iyyaka nabudu waiyyaka nastaiin. Karenanya jangan pernah bosan menolong agama
Alloh dan jangan pernah bosan untuk menolong sesama hamba Allah.

Firman Allah yang artinya: "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad (47):7)

Dalam satu riwayat Abu Dawud dijelaskan sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa
meringankan satu kesusahan seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan
darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa memberi
kemudahan kepada orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan
kepadanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah
akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang
hamba selama hamba tersebut mau menolong saudaranya." (HR. Abu Daud)

Jika kita melakukan sesuatu hanya ingin mendapatkan pujian dan sanjungan atau ingin
mengumpulkan kekayaan, maka ketahuilah semua itu akan binasa dan lenyap dari diri kita. Jika bukan
kita yang ditinggalkan maka kita yang akan meninggalkannya.

Bagi pengasuh, pengurus dan ustadz, berkhidmat di eLKISI adalah semata-mata hanya untuk
menolong agama Alloh. Karenanya mereka harus jauh dari ambisi keduniaan, memperkaya diri dan
keluarganya dan harus jauh dari ambisi kedudukan. Ini pantangan! Siapapun yang ketamakannya
terhadap dunia dan kedudukan masih mendominasi dalam dirinya, maka tidak layak berkhidmat di
eLKISI.

Jika eLKISI yang kita punya ini diurus oleh orang-orang yang rakus dunia dan kedudukan, insya
Allah di tahun yang ketujuh ini kita tidak akan pernah melihat eLKISI seperti ini. Naudzu billah, semoga
kita diberi istiqomah oleh Allah.

Jadi, kalau ada orang keheran-heranan melihat eLKISI, maka ketahuilah bahwa para pengurus
eLKISI rela menyobek amplop transport ngajinya untuk kebutuhan pesantren. Para pengurus eLKISI tidak
pernah sembunyikan infaq, shadaqah, dan zakat dari jamaah untuk dirinya. Semua diperuntukkan
eLKISI, baik untuk sarana prasarana, beaya pendidikan, santunan orang yang tidak mampu, dll.

Amanah dan kejujuran adalah modal penting bagi eLKISI untuk mengemban amanah ummat ini.
eLKISI tidak punya donatur dari luar negeri seperti yang diduga oleh sebagian orang yang tidak mengenal
eLKISI. Yang ada adalah donasi dari langit dan dari doa-doa orang yang tidak mampu yang kita terus
berupaya untuk membantu mereka.

Seorang hamba akan senantiasa dalam pertolongan Allah jika hamba mau menolong kepada
saudaranya.

Jangan berhenti untuk MENOLONG!

PRINSIP KETIGA
HARUS BERSUNGGUH-SUNGGUH

Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.

Nasehat berharga yang tidak pernah kami lupakan adalah nasehat guru dan kyai kami, KH.
Ahmad Subroto ketika mondok di pesantren Al Fattah Gesing. Beliau selalu mengulang-ngulang ayat
Allah dalam nasehatnya. Allah berfirman:

Artinya: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad (47):7)
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik. (QS. Al Ankabut (29):69)

Itulah di antara ayat-ayat yang masih terngiang-ngiang dalam telinga dan hati kami. Nasehat
beliau itulah yang mampu menghidupkan jiwa kami untuk tetap tegar di jalan Allah dalam segala
keadaan.

Semoga saja beliau (bapak KH. Ahmad Soebroto) tersenyum bahagia di alam barzakh melihat
santri-santrinya yang sedang berkarya untuk ummat ini. (Kami tak tahan menulis kalimat-kalimat ini
sehingga air matapun berlinang bahagia punya guru besar yang luar biasa. Teriring doa
Allohummaghfirlahu warhamhu). Semoga yang kami lakukan dengan eLKISI ini juga menjadi jariyah
bagi guru besar kami ini. Aamiin.

Ya, memang harus bersungguh-sungguh dalam segala hal. Apalagi mengurus urusan ummat.
Sepi sanjungan ramai hujatan, itu hal yang biasa dalam perjuangan. Dan kita musti harus siap
menghadapi semua. Nah, yang bisa menjadi senjata itu semua adalah IKHLAS. Wujud dari keikhlasan itu
adalah ada yang menyanjung ataupun tidak tetap semangat melakukan sesuatu yang kita yakini dengan
tidak gampang putus asa dan menyerah. Sepi ing pamrih rame ing gawe banyak kerja dan karya walau
orang tidak melihatnya.

Berjuang itu, ya harta ya jiwa raga. Jika mampu berjuang dengan keduanya maka jangan memilih
salah satu di antara keduanya. Akan tetapi jika jika dalam berjuang kita hanya mampu dengan salah
satunya, maka baru memilih sesuai dengan keadaan yang ada. Terkadang orang hanya memilih berjuang
itu dengan hartanya saja padahal jiwa raganya kuat untuk digunakan sarana berjuang. Atau sebaliknya,
ada yang berjuang dengan tenaganya saja padahal hartanya juga ada.Sebenarnya jiwa dan raga seorang
mukmin sudah dibeli Allah dengan surga tetapi banyak orang yang tidak mengerti. Makanya kita heran,
kok yo ada orang yang bakhil padahal ia sudah membaca Al Quran.



Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka.(QS. At Taubah (9):111)

Maka perlu rasanya kita kembali mengingat ayat-ayat Allah yang memberikan motivasi kepada
kita.





Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah (9):24)



Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah pada jalan
Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di
dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.(QS. At Taubah (9):38)



Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan
harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(QS.
At Taubah (9):41)

Nasehat pak Kyai kepada santri-santrinya yang selalu diulang-ulang dalam setiap kali nasehatnya
adalah seng diarani tenanan kuwi, gak kober (gak sempat) yo disempat-sempatno, gak isok yo diisok-
isokno, ngantuk yo dilek-lekno. (yang dikatakan jahadu (bersungguh-sungguh) itu adalah tidak sempat
yang disempat-sempatkan, nggak bisa ya diusahakan bisa, ngantuk ya diusahakan bagaimana tidak
ngantuk).

Berjuang itu pantang menyerah. Berjuang itu pantang putus asa. Berjuang itu butuh
kesungguhan. Jika ini kita lakukan, maka Allah akan memberikan jalan kemudahan kepada kita. Itulah
modal utama kita membangun pesantren ini. Kami teringat ketika ada sebuah lembaga yang mau
menyumbang untuk pembangunan pesantren ini bertanya kepada kami.Antum mau membangun
pesantren punya modal berapa? Dengan santai saja kami waktu itu menjawab,Ya kami bermodal
semangat. Ketika mendengar jawaban kami, si penanya tersenyum nyinyir. Dengan nada setengah
jengkel kami sampaikan kepadanya,Apa yang antum ragukan terhadap kami dengan modal semangat
ini! Dulu kami tidak punya apa-apa, alhamdulillah dengan semangat ini kami bisa mendapatkan tanah
wakaf dengan sistem waqaf meteran seluas 8000 M2 (pada awal mau membangun). Terus apa yang
antum ragukan dengan modal ini . Yang bersangkutan terdiam. Dan alhamdulillah dengan modal
semangat ini saat ini kita sudah mempunyai tanah waqaf dari jamaah seluas hampir 9 ha. Dengan
modal semangat pula kita bisa membangun sarana dan prasarana untuk kegiatan pendidikan dari PAUD,
SD, SMP, dan SMA dengan swadaya murni jamaah melalui infaq, shodaqah dan zakat yang ditipkan
kepada kita. Nah, di sinilah pentingnya AMANAH (Kepercayaan) dan SUNGGUH-SUNGGUH.


Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan
Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS. Al Baqarah (2):207)

PRINSIP KEEMPAT
HARUS YAQIN, OPTIMIS & TAWAKKAL

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah


akan mencukupkan (keperluan)nya
Keyakinan mutlak dibutuhkan dalam kehidupan kita, terlebih dalam perjuangan. Percuma saja
seseorang melangkah kalau ia tidak yaqin dengan apa yang ia lakukan. Keyakinan adalah ruh dalam
kehidupan. Maka seorang mukmin wajib yaqin dengan janji dan ancaman Allah. Janji Allah benar dan
tidak pernah diingkari dan ancaman Allah itu benar bukan omong kosong.

Di antara janji Allah adalah barangsiapa yang menolong agamaNya maka Allah akan
menolongnya. Barangsiapa yang bersungguh-sungguh akan ditunjukkan jalannya. Barangsiapa yang
beriman dan beramal shalih Allah akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan diberikan
balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan. Jika kamu berbuat baik, maka perbuatan baik itu akan
kembali kepadamu. Masih banyak lagi janji-janji Allah yang termaktub di dalam Al Quran.Semua janji
tersebut benar dan tidak akan didustakan. Demikian juga dengan ancaman-ancaman yang ada dalam Al
Quran, semuanya benar.

Kami meyakini bahwa eLKISI ini didirikan dalam rangka menolong agama Allah, maka pasti Allah
akan menolong kami. Ini keyakinan yang tidak bisa ditawar-tawar. Demikian juga janji Allah bahwa orang
yang bersungguh-sungguh akan ditunjukkan jalanNya. Maka kamipun meyakini bahwa sungguh-sungguh
dalam berfikir, sungguh-sungguh dalam bekerja, sungguh-sungguh dalam bersilaturrahim, sungguh-
sungguh dalam memenej lembaga adalah merupakan wasilah bagi kami untuk mendapatkan petunjuk
Allah dalam menggapai apa yang kami cita-citakan. Dan ternyata terbukti!

Walau demikian, bukan berarti tanpa rintangan dan kesulitan. Rintangan dan kesulitan adalah
bagian yang tidak dipisahkan dalam menggapai cita-cita dan keinginan mulia. Karena janji Allah bahwa
setiap mukmin pasti akan diberi ujian dan kesulitan adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan.



Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang
mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabut (29):2-3)




Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat (QS. Al Baqarah (2):214)

Tapi kita harus yaqin bahwa setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Tentunya dengan syarat
kita harus bersungguh-sungguh mencari jalan kemudahan tersebut.



Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. (QS. Al Insyirah (94):5-6)

Perjalanan dalam perjuangan itu berliku tetapi mengasyikkan. Mengasyikkan, karena Allah
menunjukkan ending dari lika-liku perjalanan tersebut. Kunci akhir dari semuanya adalah
BERTAWAKKAL!




Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imron (3):159)



Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. At Thalaq (65):3)



Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-
Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al Furqon (25):58)

Mari amalkan doa berikut!




Dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa:
"ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU, WA'ALAIKA TAWAKKALTU WAILAIKA
ANABTU WABIKA KHASHAMTU, INNII A'UUDZU BI'IZZATIKA LAA-ILAAHA-ILLAA ANTA
ANTUDHILLANII, ANTAL HAYYUL LADZII LAA YAMUUTU WAL JINNU WAL INSU
YAMUUTUNNA "Ya Allah, sesunguhnya hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya
kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah
aku kembali, dan hanya karena-Mu lah aku memusuhi musuh-musuh-Mu. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan -Mu yang tiada Tuhan selain Engkau- dari
Engkau menyesatkanku. Engkaulah yang hidup dan tidak akan pernah m ati, sedangkan jin
dan manusia pasti akan mati." (HR. Muslim)




















"Ya Allah, aku memohon rahmat dari sisiMu, dengannya Engkau memberikan petunjuk
kepada hatiku, dan dengannya Engkau kumpulka n urusanku, dengannya Engkau cela
kekacauanku, dan dengannya Engkau perbaiki apa yang tidak nampak dariku, dan
dengannya Engkau angkat apa yang nampak padaku, dengannya Engkau mensucikan
amalanku, dengannya Engkau mengilhami pikiranku, dan dengannya Engkau kembali
kelembutanku, dengannya Engkau melindungiku dari segala keburukan. Ya Allah, berikan
kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekafiran setelahnya, serta rahmat yang
dengannya aku peroleh kemuliaan-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memo hon
kepadaMu keberuntungan mendapatkan pemberianMu, serta hidangan orang -orang yang
mati syahid, kehidupan orang-orang yang berbahagia, dan kemenangan atas musuh. Ya
Allah kepadaMu aku sampaikan hajatku, walaupun terbatas penglihatanku, serta lemah
amalanku. Aku butuh kepada rahmatMu, maka aku memohon kepadaMu wahai Dzat Yang
Maha Mampu menyelesaikan segala perkara, wahai Dzat yang mengobati hatiku,
sebagaimana Engkau melindungi diantara lautan aku mohon agar Engkau lindungi aku dari
adzab Neraka Sa'ir, serta seruan kebinasaan, serta fitnah kubur. Ya Allah, apa yang tidak
mampu terlihat oleh pandanganku, dan tidak dicapai oleh niatku, serta tidak sampai
permintaanku dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang diantara
makhlukMu, atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang diantara hamba -
hambaMu, maka menginginkan dan memohonnya kepadaMu dengan rahmatMu wahai
Tuhan semesta alam. Ya Allah Yang memiliki tali (agama) yang kuat, dan perkara yang
lurus, aku memohon kepadaMu keamanan pada hari y ang penuh dengan ancaman, serta
Surga pada hari yang kekal bersama orang-orang yang dekat, yang mati syahid, yang
banyak melakukan ruku' dan sujud, serta yang senantiasa memenuhi janji, sesungguhnya
Engkau Maha Pengasih dan Penyayang. Engkau mampu melakuka n apa yang Engkau
kehendaki. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang memberi petunjuk dan mendapatkan
petunjuk, yang tidak tersesat dan menyesatkan, menyerah kepada para waliMu dan
memusuhi musuh-musuhMu. Kami mencintai dengan kecintaanMu kepada orang y ang
mencintaiMu dan memusuhi dengan permusuhanMu kepada orang yang menyelisihiMu. Ya
Allah, inilah doa yang mampu aku panjatkan dan kabulkanlah doa tersebut, dan inilah
usahaku dan kepadaMu aku bersandar. Ya Allah berikanlah cahaya dalam hatiku dan cayaha
dalam kuburku, cahaya di hadapanku, cahaya dari belakangku, cahaya dari kananku, cahaya
dari kiriku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya
dalam penglihatanku, cahaya dalam rambutku, cahaya dalam kulitku, cahaya dalam
dagingku, cahaya dalam darahku, dan cahaya dalam tulangku. Ya Allah, perbesarkan cahaya
untukku, berilah aku cahaya dan jadikan untukku cahaya. Maha Suci Dzat Yang memberikan
kemuliaan dan berfirman dengan kemuliaan. Maha Suci dzat yang memiliki keagungan, dan
memberi dengan keagungan. Maha Suci Dzat yang tidak sepantas untuk memuji kecuali
kepadaNya, Dzat Yang memiliki karunia dan kenikmatan. Maha Suci Dzat yang memiliki
keagungan dan kemurahan, Maha Suci Dzat Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. (HR.
Tirmidzi)

PRINSIP KELIMA
HARUS MENJADI YANG TERBAIK!

.tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,


maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.

Jika keberadaan kita justru menjadi masalah bagi ummat dan bangsa ini, mendingan kita tidak
perlu ada. Jika memang kita harus ada, maka keberadaan kita harus bisa memberi manfaat bagi ummat
dan bangsa. Untuk apa kita ada kalau hanya menambahkan masalah bagi ummat dan bangsa. Itulah
kalimat yang sering kami dengung-dengungkan kepada para ustadz.

Persepsi para asatidzah dan seluruh orang yang berkhidmat di lembaga eLKISI ini harus
disamakan. Kita (eLKISI) harus menjadi yang terbaik. Kita (eLKISI) harus bisa menjadi mercusuar bagi
ummat dan bangsa kita. Untuk itu kita perlu team work yang solid. Perlu team work yang kuat, cerdas,
dan kerja keras. Tentu saja tidak boleh meninggalkan peran Allah Azza wajalla karena Allah sudah
memberi rambu-rambu wamaa tasyaa-uuna illaa an yasyaa Allah (kamu tidak bisa berkehendak
kecuali jika Allah menghendaki).

Maka untuk menjadi yang terbaik perlu kerja keras, kerja cepat, kerja cerdas dan memohon
pertolongan kepada Allah. Setiap ustadz dan semua pegawai beserta para santri tidak boleh
meninggalkan berdoa kepada Allah. Selain itu, tidak boleh juga meninggalkan doanya orang-orang yang
lemah karena doa mereka bisa jadi lebih didengar oleh Allah. Kita dorong orang-orang yang tidak
mampu agar mereka berkenan mendoakan kita.

Pada Ramadhan 1438 H kemarin kita punya pengalaman menarik. Pada hari-hari itu kita sudah
tidak punya-punya dana sama sekali untuk kebutuhan pondok yang sangat besar. Semua rekening yang
kita punya dilihat satu persatu dan ternyata betul-betul tidak ada isinya sama sekali. Alhamdulillah beras
di dapur pondok masih ada sehingga beban itu agak tertolong sedikit.
Pada saat kondisi yang sudah sangat prihatin tersebut, kami sampaikan kepada para ustadz
kondisi keuangan yang sudah benar-benar memeras otak tersebut. Akhirnya kami mengambil inisiatif
untuk mencari pinjaman beras satu ton dan sekian juta uang untuk membeli sembako yang lainnya.
Ketika sembako sudah siap, kami sampaikan kepada para petugas security agar sembako yang kita
siapkan untuk segera dibagikan kepada yang berhak menerima sebelum maghrib, barangkali ada di
antara mereka ada yang bingung karena tidak ada yang dimasak untuk buka puasa mereka. Dan benar
setelah mereka menerima sembako terucaplah kalimat pendek dari lisan mereka, Semoga pondok
selalu diberi kemudahan Allah. Kalimat yang spontan dan pendek tetapi mujarab karena insya Allah
kalimat itu langsung didengar oleh Allah dan dikabulkan. Subhaanalloh, sehari setelah bagi-bagi
sembako tersebut, ada sekitar 23 orang yang mengisi rekening kami untuk kebutuhan pembuatan tiang
masjid putri yang masing-masing tiang seharga Rp 2.500.000,-

Jadi, untuk menjadi yang terbaik, perlu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja cepat serta doa dari
semua pihak, termasuk doa orang-orang yang tidak mampu. Tekad dan cita-cita yang tinggi harus diukir
di dalam hati yang paling dalam. Saabiquu. (berlomba-lombalah!)

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-
lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. Al Baqarah
(2):148)

Anda mungkin juga menyukai