Mengkoordinir pengunjung,
Mengatur lighting dan sirkulasi udara,
Karyawan Keamanan,
Ruangan informasi,
Kegiatan sanitair,
R. Staff pameran,
Kebersihan
Galeri R. ME,
Toilet Perempuan
Kegiatan sanitair, Toilet Laki-laki
Pengunjung
Melihat pameran seni,
Mengambil makanan
Pengunjung Melakukan transaksi pembayaran
Duduk-makan
Cuci tangan
Sumber : Data Pribadi Penulis
KEGIATAN PENGELOLA DAN SERVICE
R. Kontrol
7.2 m2/unit 14.4 m2
7 -R. Kontrol cahaya 2 orang
Asumsi 7.2 m2/unit 14.4 m2
-R. Kontrol suara 2 orang
28 m2/unit 28 m2
-R. Kontrol Proyektor 1 orang
8 Sirkulasi 30 % x luas total 30 % x 701.8 210.54 m2
Total 701.8 m2+210.54 m2 912.34 m2
2. Fasillitas Ruang Backstage
No Nama Ruang Sumber Standar Kapasitas Luas
Backstage
-loker
NAD 1.4 m2/unit 50 unit 70 m2
1 R. Ganti Pakaian
-Pria 3 m2/orang 25 orang 75 m2
Asumsi
-Wanita 3 m2/orang 25 orang 75 m2
Toilet Pria : 3 WC
1.8 m2/orang 5.4 m2
-Pria 3 Urinoir
0.4 m2/orang 1.2 m2
-Wanita NAD 1 Wastafel
2 0.4 m2/orang 0.54 m
Wanita :3 WC
1.8 m2/orang 5.4 m2
1 Wastafel
0.4 m2/orang 0.54 m2
Toilet Pengunjung
-Pria Pria : 24 WC 1.8 m2/orang
3 43.2 m2
-Wanita NAD 24 Urinoir 0.4 m2/orang
9.6 m2
6 Wastafel 0.4 m2/orang
3.24 m2
Wanita : 24 WC 1.8 m2/orang
43.2 m2
6 Wastafel 0.4 m2/orang
3.24 m2
Toilet
Pria : 3 WC 1.8 m2/orang 5.4 m2
-Pria
9 3 Urinoir 0.4 m2/orang 1.2 m2
-Wanita NAD
1 Wastafel 0.4 m2/orang 0.54 m
1 R. Informasi DA 2 m2 4 orang 8 m2
Total 75 m2 + 15 m2 90 m2
9. Fasilitas Ruang Kelas Tari
No Nama Ruang Sumber Standar Kapasitas Luas
Toilet
-Pria
10 WC
-WC
10 Urinor
-Urinior
Wc =1.8 m2 3 wastafel
-Wastafel 37.24 m2
4 DA urinoir = 0.4 m2
wastafel = 0.54 m2
-Wanita
-WC 7 WC
-Wastafel 3 wastafel
Parkir pengelola
-mobil 16.3 m2/unit 6 unit 97.8 m2
2 NAD
-motor 2 m2/unit 10 unit 20 m2
-mobil pick up 30 m2/unit 1 unit 30 m2
1 F. Auditorium 912.34 m2
9 F. Ruang Musholla
90 m2 TOTAL LUAS RUANG DALAM BANGUNAN = 3627.32931
10 F.Ruang Kelas Tari 377.962 m2 LUAS TAPAK BANGUNAN 3627.32931/4 =906.8323275
2
Total Luas Bangunan 3156.836 m
470.49331 TOTAL LUAS RUANG TERBUKA HIJAU = 700 M2
11 F. Ruang Luar m2
TOTAL LUAS LAHAN PARKIR = 583.8
Lokasi tapak berada dijalan Naga Sakti Pekanbaru, Kota Pekanbaru,Riau. Adapun batas-batas tapak terpilih bagian Utara di penuhi dengan
pepohonan besar, bagian Selatan berbatasan dengan pepohonan besar, bagian Timur berbatasan dengan Jalan Naga Sakti (Stadiun Utama Riau)
dan bagian Barat berbatasan dengan gudang dan rumah warga. Luas lahan site yang terpilih yaitu 4.000 meter persegi, dengan kontur tanah yang
datar.
Berikut adalah beberapa kondisi lapangan (eksisting) site yang dipilih :
Gambar 3. Kondisi bagian Selatan site Gambar 4. kondisi bagian Timur site
(sumber: survei lapangan, 2017) (sumber: survei lapangan, 2017)
Gambar 5. Kondisi bagian Barat site Gambar 6. Kondisi bagian Utara site
(sumber: survei lapangan, 2017) (sumber: survei lapangan, 2017)
3.2 Lokasi dan Potensi Tapak
Pada lokasi ini memiliki beberapa kondisi yang menjadi bahan pertimbangan perancangan, diantaranya :
1. Lokasi tapak terletak disepanjang Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, Kota Pekanbaru, Riau.
2. Lokasi tapak berada didekat persimpangan jalan masuk menuju Jalan Naga Sakti yang ramai kendaraan lewat, dipinggir jalan tempat
berjualan, dan dipinggir jalan dipenuhi pepohonan.
3. Lokasi tapak ramai dilewati kendaraan lewat.
Adapun potensi lokasi yang menjadi lokasi terpilih pada perancangan yaitu :
1. Akses menuju lokasi ini mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan Naga Sakti kota pekanbaru, yang merupakan jalan akses
menuju Stadion Utama Pekanbaru, dan juga merupakan jalan dua jalur sehingga memudahkan akses untuk kelokasi site.
2. Lokasi tapak yang ada di pinggir jalan dipenuhi dengan masyarakat yang berjualan, fasilitas kesehatan serta sarana pendidikan
menyebabkan banyaknya jalur transportasi yang melewati lokasi ini, sehingga memudahkan akses kelokasi ini.
3. Sistem drainase pun cukup baik karena memiliki lebar parit selebar 1 meter.
3.2 Analisis Pencapaian Tapak
site terletak dijalan Naga Sakti yang merupakan salah satu jalan utama Kota Pekanbaru, untuk mencapai site ini dapat melalui jalan
Arengka II, dan dari jalan Melati simpang Jalan Naga Sakti.
1. Akses menuju Ke site dari jalan Arengka II menuju ke Jalan Naga Sakti (site)
RUMAH WARGA
PEPOHONAN
TAPAK BANGUNAN
PEPOHONAN
ARENGKA II
RUMAH WARGA
PEPOHONAN
TAPAK BANGUNAN
PEPOHONAN
ARENGKA II
RUMAH WARGA
PEPOH
TAPAK BANGUNAN
PEPOHONAN
ONAN
ARENGKA II
Berdasarkan analisi dibawah ini, dapat dilihat bawa view positif terlihat dari jalan Naga Sakti pada bagian samping, dan pada bagian jalan
Arengka II juga terlihat view dari site.
3.8 Analisis view ke arah site
Berdasarkan gambar dibawah, view positif terdapat dari disekelling jalan depan jalan naga sakti, jalan yang ramai dilintasi kendaraan
tersebut.
3.9 Analisis Kontur Tanah
Kontur tanah pada site ini datar. Sehingga untuk menyesuaikan lahan terhadap fungsi bangunan diperlukan cut and fill pada site yang
fungsinya selain sebagai akses masuk juga dapat digunakan sebagai area parkir pengunjung karena tanahnya sudah sejajar dengan tinggi jalan,
namun cut and fill tidak dianjurkan untuk bangunan green architecture dikarenakan menyalahi dari tema desain itu sendir.
3.10 Analisis Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Garis sempadan mengaju dengan lebar jalan yang ada di jalan Naga Sakti dengan persesuain Rumus = 2j+r
TAPAK BANGUNAN
10 m
Kesimpulan dari pembuatan tugas laporan ini adalah untuk membuat satu generator baru yang dapat mengapresiasikan minat
masyarakat terhadap seni tari yang berkembang khususnya seni tari tradisional. Agar dapat mengapresiasikan minat dan bakat masyarakat
maka dibutuhkan program pengenalan dan program pembelajaran, berbagai macam seni tari tradisional. Namun lebih dikhusukan untuk
seni tari tradisional. Tidak menutup kemungkinan seni tari lainnya dapat dikembangkan pada program ini. Karena tari tradisional ini sangat
berperan ke masyarakat, jadi untuk tetap menghidupkan kembali seni tari tradisional tersebut agar tidak luput dari perkembangan tari-tari
lainnya yang sangat modren pada saat zaman sekarang ini.
Tari tradisional Zapin melayu ini didesain dengan program ruang yang khusus dengan tetap menciptakan unsur budaya melayu itu
sendiri baik terlihat dari luar bangunan maupun didalam bangunan. Pemilihan tema Neo-Vernakuler ini sangatlah tepat karena menjelaskan
tentang unsur budaya masyarakat melayu pada saat zaman dahalu dan dari segi Neo atau modren disini saya terapkan pada segi bahan yang
akan digunakan untuk bangunan tersebut menggunakan bahan yang modren agar terlihat lebih terciptanya kombinasi antara arsitektur pada
saat zaman dahulu dengan saat zaman sekarang ini, oleh karena itu diperluka juga nantinya konsep yang sangat berhubungan dari fungsi
seni tari zapin tradisional itu sendiri. Pemilihan konsep tersebut bisa diambil dari gerak dari tarian zapin tersebut ataupun unsur yang
berkaitan dengan budaya melayu
2. Saran
1. Bagaimana mendesain bangunan dengan yang memiliki sirkulasi jalan yang baik menuju site, maka dari itu pemilihan lokasi
site sangatlah berpengaruh pada desain yang akan kita buat.
2. Melakukan cara untuk menggali potensi yang ada pada masyarakat Pekanbaru dengan seni tari zapin melayu ini sendiri.
3. Berusaha untuk lebih memperhubungkan antara desain bangunan dengan tema dan konsep yang akan dipiih.
DAFTAR PUSTAKA
http://goobloggua.blogspot.co.id/2014/06/makalah-seni-budaya-seni-tari.html
(digilib.petra.ac.id)
(sarwono dalam budiharjo,1998:148)
https://mertayanisri.wordpress.com/
https://www.google.co.id/search?q=kostum+tari+zapin+bagi+laki+laki&client=firefox-
http://ahluldesigners.blogspot.co.id/2012/08/archsitek.blogspot.co.id/
Arsitektur-neo-vernakular-a.htm