PERANCANGAN DESAIN
Studi
Literrure
Objek Rumusan
Perencanaan Masalah Analisa
Survei
Lapangan
Bahan Teknis
Proses Desain Desain
Fungsi Estetika
Unsur Fungsional
Estetis
Teknis
KAWASAN WISATA
SURAKARTA AMUSEMENT
PERKANTORAN CENTRE PERBELANJAAN
KAWASAN PEMUKIMAN
Analisa Tapak
1. Sirkulasi
Menentukan ME dan SE, dengan dasar pertimbangan : kemudahan sirkulasi
aktivitas dan dan mobilitas sekitar.
- ME terletak dibagian timur untuk memudahkan sirkulasi dan menarik
pengunjung.
SE pada bagian barat sebelah belakang bangunan untuk memudahkan aktivitas
penerimaan barang dan sirkulasi karyawan serta tidak menganggu sirkulasi
pengunjung.
2. Pencahayaan dan penghawaan
Memperhatikan control terhadap matahari dari timur ke barat
Memperhatikan angin musim.
- Penanaman tanaman sebagai bayang-bayang dan untuk mendapatkan
udara alami
Pemberian kanopi untuk mengurangi panas dan berfungsi sebagai drainase
ketika hujan. Pemanfaatan arah utara selatan dengan bukaan sebagai cross
ventilasi.
3. View dan Akustik
Dasar pertimbangan : letak bangunan dan lingkungan disekitar bangunan.
- View kearah utara dan selatan untuk menarik perhatian pengunjung
Akustik lingkungan pertimbangan material di sekitar sumber bising serta
pertimbangan konstruksi dan struktur bangunan. Bentuk atap dan fasad
bangunan yang mampu mendistribusikan bunyi secara maksimal.
b. Pola Aktifitas
Pola aktifitas disini digambarkan dalam bentuk skema aktifitas
pada halaman berikut , meliputi pihak pengunjung, pihak pengelola ,
dan juga pengisi acara berdasarkan kegiatan yang berlangsung.
JENIS PELAKU POLA AKTIFITAS
NO
KEGIATAN
Menikmati hidangan
Makan dan Pengunjung Datang Menikmati hiburan Membayar Pulang
1
minum Lavatory
Pengunjung Reservasi
Datang Menikmati hiburan Membayar Pulang
2 Pertunjukan Menikmati hidangan
( Entertaiment )
Artis Persiapan
Datang Pentas Lavatory Istirahat
Menunggu/briefing
Pengunjung Pendaftaran
Datang Lavatory Pulang
3 Pesta ( party ) Mengikuti acara
Artis Persiapan
Datang Menunggu Pentas Lavatory Istirahat
Mengatur kegiatan
Karyawan Datang Mengelola adsministrasi Lavatory Istirahat
Staf kantor Melayani tamu
Menyiapkan perlengkapan
Operator Datang Mengontrol Lavatory Istirahat
4 Pengelolaan
Memperbaki
Menjaga keamanan
Keamanan Datang Mengontrol keamanan Lavatory Istirahat
Kebersihan
Datang Melaksanakan kebersihan Istirahat Pulang
5 Permainan
Pengunjung Datang Memesan Meja Main Biiliard Istirahat Membayar
FOYER
LOBI RESEPSIONIS
KASIR
R. PENGELOLA
R. PERSIAPAN R. KONTROL
DAPUR
GUDANG GUDANG
PERLENGKAPAN MAKANAN
Foyer
Lobi
PUBLIK Hall utama
Restoran
Bar
Kafe
R. VIP
R. Persiapan
SEMI Stage
PUBLIK Resepsionis
Kasir
R. Pengelola
PRIVAT R. Teknis
R. Keamanan
Dapur
Lavatory
SERVICE Gudang
perlengkapan
Gudang
makanan
Telephone box
Berhubungan langsung
Tidak berhubungan
c. Ruang Privat
1). Ruang pengelola
Kapasitas untuk 4 koordinator dan 6 staff dan 4 orang tamu.
Standar : 2,46m2/ orang
Luas : 2,46m2 x 14 + flow 30 %
: 44,7 m2
2). Loker
Diasumsikan seluas ± 60 m2
Luas keseluruhan : 44,7m2 + 60m2 = 104,7m2
d. Ruang Service
1). Dapur
Luas area dapur 50 % luas ruang utama
: 50% x 843,76m2 = 421,8m2
2). Gudang makanan
Diasumsikan seluas ± 100 m2
3). Gudang perlengkapan
Diasumsikan seluas ± 100 m2
Luas keseluruhan : 421m2 + 100m2 + 100m2 = 621 m2
Keuntungan :
- Sirkulasi jelas
- Area service berada di tengah sehingga mempermudah jalur pelayanan
- Ruang publik berada pada bagian depan sehingga sirkulasi pengunjung
menjadi mudah.
Kerugian :
- Ruang kantor berada dalam jangkauan yang jauh dari pengunjung
- Ruang persiapan yang berada di belakang membuat akses masuk jadi
sulit.
Alternatif 2
R. Persiapan
Dapur
Loker
Restoran
& Bar Kafe Kantor
Hall Utama
Lobi
Keuntungan :
- Ruang-ruang publik berada di bagian depan sehingga memudahkan
sirkulasui pengunjung
- Kantor yang terletak di depan yang memudahkan karyawan juga tamu
Kerugian :
- Dapur yang berada di bagian sudut membuat sirkulasi
pelayanan menjadi tidak efisien
- Ruang persiapan yang berada di belakang menjadikan
aksesnya tidak efisien
Alternatif 3
R. Persiapan Publik
Loker Dapur
Kantor
Semi publik
Privat
Hall Utama Restoran Service
Kafe
Lobi
Keuntungan :
- Hall utama yang berada di pusat bangunan memudahkan akses
pengunjung
- Dapur yang berada di belakang hall membuat sirkulasi pelayanan
menjadi efisien
- Lobi tepat berada di depan menjadikan arah sirkulasi menjadi jelas.
Kerugian :
- Ruang kantor yang berada di belakang membuat aksesnya jadi tidak
efisien
- Terpisahnya bar dengan restoran menjadikan pelayanan menjadi tidak
efisien.
9. Sirkulasi
Sirkulasi pada bangunan dapat diartikan sebagai tali yang terlihat
menghubungkan ruang-ruang dalam maupun luar secara bersama. Sirkulasi
yang dipakai dalam perancangan ini adalah sirkulasi pola garis lurus dan
pola garis bercabang serta sistim pencapaian horizontal.
Sirkulasi dengan pencapaian yang mudah karena jalur lurus atau
memotong pada satu atau dua ruangan tertentu. Sirkulasi dari macam
kegiatan Surakarta Amusement Centre adalah sebagai berikut :
Jalur Karyawan & Barang
SIDE ENTRANCE
Gudang Gudang
Perlengkapan Loker Makanan
Restoran
Hall Utama & Kafe
Bar
Kantor
Resepsionis
Lobi
MAIN
ENTRANCE
Jalur Pengunjung
E. PROSES DESAIN
1. Lay Out
Konsep perencanaan lay out mempunyai dasar pertimbangan
fungsi ruang dan kebutuhan aktifitas manusia, sehingga penataan lay out
tidak terlepas dari bentuk ruang, posisi pintu masuk dan keluar serta
pembagian ruang dengan aktifitas yang lain. Pola penataan lay out lebih
dititikberatkan pada kenyamanan sirkulasi, baik pengunjung pengelola
maupun pengisi acara.
a. Dasar pendekatan ruang restoran , bar dan kafe
Pertimbangan :
3) Persyaratan sirkulasi, yaitu mengutamakan sirkulasi yang
efisien baik pengunjung maupun pengelola
4) Penataan lay out yang mampu menciptakan kenyamanan dan
kemudahan bagi pengunjung.
5) Pemanfaatan luas ruangan secara maksimal sehingga mampu
menampung seluruh aktifitas dalam ruang.
Alternatif pemecahan :
6) Penerapan model meja bangku duduk simetris yang mampu
menciptakan efisiensi ruang.
7) Penggunaan meja panjang dengan bangku yang memanjang
yang diterapkan pada bar.
b. Dasar pendekatan ruang hall utama
Pertimbangan :
8) Fleksibilitas
9) Fungsi ruang dan aktifitas manusia
10) Kenyamanan dan kejelasan sirkulasi
11) Efisiensi ruang
Alternatif pemecahan :
12) Penerapan sistem lay out yang mudah disesuaikan dengan
situasi dan acara
13) Penggunaan meja bangku duduk yang dapat dipindah atau
daun meja yang dapat digeser.
14) Sirkulasi yang searah yang mempermudah pelayanan.
2. Ruang Bar
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
1) Tidak licin
2) Mudah dibersihkan
3) Awet dan tahan lama
4) Mengisolasi bunyi
Alternatif pilihan bahan :
1) Lantai karpet
2) Lantai vinyl
b. Dinding
Dasar pertimbangan :
1) Tahan lama dan mudah perawatan
2) Tembok plester finishing cat
Alternatif piluhan bahan :
1) Keramik
2) Karpet
c. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
1) Struktur dan konstruksi atap
- Mendukung sistim pencahayaan
2) Mendukung penghawaan dan akustik
Alternatif pilihan bahan :
3) Gypsum board
4. Lobi
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
1) Tahan lama dan mudah dibersihkan
2) Tidak licin bertekstur halus
3) Mudah perawatannya
Alternatif pilihan bahan :
1) Granit
2) Marmer
b. Dinding
Dasar petimbangan :
1) Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
2) Mendukung pencahayaan
3) Mudah perawatannya
Alternatif pilihan bahan
1) Granit
2) Tembok plester finishing cat
3) Panel kayu
4) Panel gypsum
c. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
1) Mendukung sistim pencahayaan
2) Mengisolasi panas
3) Struktur da konstruksi
Alternatif pilihan bahan :
1) Gypsum board
G. Interior Sistim
1. Pencahayaan
Pemakaian jenis cahaya baik alami maupun buatan
diperhitungkan dan disesuaikan dengan aktifitas yang ada, karena
pencahayaan mempengaruhi suasana dan nuansa ruang, mengarahkan
pengunjung, menonjolkan tekstur dan kesan ruang serta mewujudkan
warna dalam tema perancangan. Jenis pencahayaan, sistim penyebaran
dan penempatan cahaya serta jenis lampu yang digunakan ditentukan
kemudian dalam transformasi desain.
a. Konsep sistim pencahayaan Restoran, bar, dan kafe
1) Menggunakan sisitim pencahayaan buatan secara tidak
langsung dan langsung, kurang lebih 60-80% secara merata.
2) Kebutuhan panggung/ pementasan menggunakan sistim
pencahayaan khusus.
3) Menggunakan sistim pencahayaan alami secara tidak langsung
kurang lebih 20-40% pada area tertentu.
b. Konsep sistim pencahayaan hall utama
1) Menggunakan pencahayaan buatan secara tidak langsung dan
tidak langsung kurang lebih 70-90% secara merata.
2) Untuk panggung/pementasan menggunakan pencahayaan
khusus.
3) Mengunakan pencahayaan alami kurang lebih 10-30% pada
area-area tertentu.
c. Konsep pencahayaan pada lobi
1) Menggunakan pencahayaan tidak langsung kurang lebih 50-
70% secara merata.
2) Pencahayaan alami kurang lebih 30-50% pada area tertentu.
2. Penghawaan
Yang perlu diperhatikan dalam usaha mendapatkan
kenyamanan udara adalah pengaturan suhu, Kelembaban dan sirkulasi
udara dalam ruang sehngga diperlitkan sistim penghawaan yang selain
bersih juga dapat menjaga stabilitas suhu. Syarat pencapaian
kenyamanan :
1) Suhu udara berkisar antara 18-25°C
2) Sirkulasi udara yang teratur dalam ruangan dengan kecepatan 0,15-
0,35m/detik
3) Kelembaban udara berkisar antara 40-70%
4) Standar bukaan minimal 1/3-1/5 bagian luas lantai
5) Tidak menimbulkan bising ruang
Konsep penghawan ruang :
1) menggunakan sistim penghawaan buatan air conditioner ( AC )
Pada area pelayanan ( publik ) yang membutuhkan
pengendalian dan pengaturan udara secara teratur, berupa AC
split, central serta exhaust fan.
3. Akustik
Secara khusus konsep akustik hanya diterapkan dalam ruang bar
dan hall utama dengan penerapan bahan penyerap suara yang baik yaitu
dengan penggunaan panel khusus pada bagian-bagian tertentu. Konsep
akustik yang diterapkan :
1) Pemilihan bahan akustik adalah penyerap suara frekwensi
tinggi, dengan panel berpori pada permukaan dan beberapa
bahan pemantul suara yang mengandung banyak udara.
2) Cara kerja sound studio menggunakan sistim penerus suara
yang dikandalikan melalui peralatan elektronik.
H. Furniture
Dasar pertimbangan untuk menentukan furniture perlu
diperhatikan jumlah dan pengaturan perabot atas dasar pertimbangan :
1) Aktifitas dan fungsi
2) Ketahanan baik secara konstruksi maupun temperatur
3) Penampilan estetis
Konsep furniture ditinjau dari semua desain , spesifikasi bahan ,
warna , sistim, jenis dan teknik pada furniture mengacu pada unsur-
unsur retro dan mudah digunakan.
Furniture yang direncanakan pada ruang-ruang utama adalah :
1) Kursi makan
2) Meja makan
3) Kursi tamu
4) Counter resepsionis
5) Kursi bar
6) Sofa
I. Aksesoris
Aksesoris yang diterapkan pada ruang merupakan pendukung
unsur dekorasi yang meliputi bentuk, warna, proporsi, tekstur dan
keseimbangan. Tampilan aksesoris ditampilkan pada display ruang,
elemen pengisi ruang dan efek pencahayaan yang ditujukan untuk
mendukung fungsi dan tema perancangan. Konsep aksesoris diterapkan
pada :
1) Elemen desain ruang dan furniture yang bersifat mendukung
fungsi dengan gaya retro yang dinamis baik dari segi ukuran
maupun model.
2) Unsur pembentuk ruang yang bersifat dekoratif dan memberi
kesan serta efek ruang.
J. Utilitas
Merupakan sisitim instalasi dan peralatan bangunan yang
dibutuhkan dalam sistim pelayanan lingkungan terpadu yang
diselenggarakan oleh instansi terkait agar lingkungan dapat berfungsi
secara optimal sesuai kebutuhan. Hal tersebut bertutjuan untuk menjaga
estetika lingkungan, terwujudnya aspek keamanan dan kenyamanan
lingkungan dengan sistim pelayanan, perbaikan dan perawatan yang
mudah.
Utilitas disini berkaitan dengan :
K. Sistim Keamanan
Untuk memastikan keamanan dalam gedung perlu disediakan
sisitim pengamanan bahaya, mengingat padatnya aktifitas yang
melibatkan peralatan elektronik, mesin-mesin berat serta benda-benda
berbahaya lainnya . Konsep keamanan pada seluruh ruang ada dua
sistim, yaitu :
1) Sisitim keamanan dilaksanakan secara manual yaitu dilakukan
langsung oleh tim security melalui sistim komunikasi.
2) Sistim keamanan terkendali, meliputi tanda bahaya, sirkulasi
dan pencahayaan darurat, peralatan detector, perlengkapan
antisipasi kebakaran dan sistim pemasangan instalasi langit-
langit yang aman.
L. Vertikal Transport
Perancangan ruangan ini diarahkan pada sirkulasi horizontal
dengan penaikan atau penurunan terjadi pada satu ruang, tanpa
perbedaan atap. Sistim transportasi vertical efektif digunakan untuk
pengunjung, maupun pengelola pada ruang bar. Sistim transportasi
vertical yang diterapkan :
1) Lift
M . Sumber Energi
Sumber energi utama berasal dari listrik, dengan genset sebagai
cadangan apabila listrik padam. Sumber energi banyak digunakan untuk
memfungsikan peralatan dan perlengkapan pencahayaan, penghawaan
dan akustik yang berkaitan dengan pengaitan tata suara .
Sumber energi listrik dalam gedung diolah dalam beberapa
instalasi yang berhubungan dengan proses kegiatan yaitu :
1. Dimmers ( alat pengatur cahaya )
Untuk mengatur cahaya digunakan sutu aliran listrik atau dimmers
circuit.Pengaturan cahaya lewat papan dimmers yamg terdapat pada
perlengkapan lighting, dan papan ini dihubungkan lewat kabel
dengan jumlah alat yang terdapat pada alat pengendali dimmers.
2. Loud speaker
Terdapat dua sisitim tata suara :
a. Program sound system yang khusus diperlukan apabila
pertunjukan memerlukan efek suara panggung, dengan ditempatkan
rangkaian mikropone pada sekelilng panggung, dan diteruskan pada
penguatan suara yang memancarkan bunyi yang diperkuat secara
elektrik ke arah yang berlawanan.
b. Speaker untuk musik dan sistim informasi dengan pengaturan
khusus sesuai dengan kebutuhan.
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Bangunan atau sarana tertutup yang berfungsi sebagai wadah suatu pusat
hiburan mayarakat dengan wujud ruang berstruktur yang menampung kegiatan yang
menarik perhatian sebagai ajang pertemuan bagi masyarakat dari segala usia di kota
Surakarta dengan tujuan mencari hiburan dan rekreasi untuk memulihkan jasmani dan
rohani selain juga untuk tujuan hobi dan kesenangan.
Sesuai dengan hal tersebut di atas, batasan yang diambil yaitu mengenai
amusement centre yang direncanakan di kota Surakarta , dengan lingkup desain
dititikberatkan pada perancangan restoran, bar, dan kafe. Dengan konsep perancangan
interior yang dapat mewadahi kegiatan yang berlangsung di dalamnya.
Jenis ruang dan fasilitas dari kegiatan yang berlangsung pada Surakarta Amusement
Centre sebagaimana telah diberi batasan perancangannya yang meliputi restoran, bar dan pub,
terdiri dari :
1. Ruang Pubik, yaitu :
a. Lobi
b. Restoran , dan bar
c. Kafe
2. Ruang Semi Publik, yaitu :
a. Ruang persiapan ( r. rias, r. ganti, r. istirahat, loker )
a. Stage
b. Ruang resepsionis
c. Ruang kasir
3. Ruang Privat, yaitu :
a. Ruang pengelola/ kantor
b. Ruang teknis ( r. kontrol suara, tata lampu )
c. Ruang keamanan
4. Ruang service, yaitu :
a. Dapur
b. Lavatory
c. Gudang perlengkapan
d. Gudang bahan makanan
Kegiatan yang diprogramkan dalam Surakarta Amusement Centre ( restoran, bar
,dan kafe ) ini meliputi :
1). Kegiatan makan dan minum ( catering service ) yaitu dengan perjamuan hidangan
yang disediakan melalui layanan restoran dan bar.
2). Kegiatan entertaiment, yaitu dengan mengadakan pagelaran live music show
maupun pegelaran kesenian lainnya dalam skala kecil.
3). Kegiatan pesta, yaitu dengan mengadakan pesta ulang tahun, dan bentuk pesta-pesta
lainnya.
Pola hubungan antar ruang diatas dibuat dengan melihat program kegiatan dan
kebutuhan ruang yang dikelompokkan atas zona privat, publik, semi publik, dan service
Keuntungan :
- Dapur yang berada di antara Restoran dan Bar membuat sirkulasi pelayanan menjadi
efisien
- Lobi tepat berada di depan menjadikan arah sirkulasi menjadi jelas.
- Kantor yang terletak di samping memudahkan karyawanan juga tamu.
Kerugaian :
- Ruang persiapan yang berada di belakang menjadikan aksesnya tidak efisien
Sirkulasi pada bangunan dapat diartikan sebagai tali yang terlihat menghubungkan
ruang-ruang dalam maupun luar secara bersama. Sirkulasi yang dipakai dalam perancangan
ini adalah sirkulasi pola garis lurus dan pola garis bercabang serta sistem pencapaian
horizontal.
Sirkulasi dengan pencapaian yang mudah karena jalur lurus atau memotong pada
satu atau dua ruangan tertentu. Sirkulasi dari macam kegiatan Surakarta Amusement Centre
adalah sebagai berikut :
PROSES DESAIN
1. Lay Out
Konsep perencanaan lay out mempunyai dasar pertimbangan fungsi ruang dan
kebutuhan aktifitas manusia, sehingga penataan lay out tidak terlepas dari bentuk ruang,
posisi pintu masuk dan keluar serta pembagian ruang dengan aktifitas yang lain. Pola
penataan lay out lebih dititikberatkan pada kenyamanan sirkulasi, baik pengunjung pengelola
maupun pengisi acara.
a. Dasar pendekatan ruang restoran , kafe dan bar
Pertimbangan :
- Persyaratan sirkulasi, yaitu mengutamakan sirkulasi yang efisien baik pengunjung
maupun pengelola
- Penataan lay out yang mempu menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi
pengunjung.
- Pemanfaatan luas ruangan secara maksimal sehingga mampu menampung seluruh
aktifitas dalam ruang.
Pemecahan desain:
- Penerapan model meja bangku duduk yang mampu menciptakan suasana akrab
diantara pengunjung.
- Penerapan meja bundar 1-4 dengan tata letak diagonal , dengan kepadatan
pemakaian 0,82.
- Penggunaan meja panjang dengan bangku yang memanjang yang diterapkan pada
bar.
9. Sumber Energi
Sumber energi listrik dlam gedung diolah dalam beberapa instalasi yang
berhubungan dengan proses kegiatan yaitu :
B. SARAN
memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta dapat dijadikan sebagai tolak ukur
Khususnya yang berkaitan dengan proyek perancangan pada tempat hiburan restauran,kafe dan
bar. Namun, bukan berarti karya ini adalah sempurna adanya dan tak ada kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan ini.