Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

PERANCANGAN DESAIN

A. POLA PIKIR DESAIN

Studi
Literrure

Objek Rumusan
Perencanaan Masalah Analisa

Survei
Lapangan

Pertimbangan Desain Konsep Desain Data Desain

Bahan Teknis
Proses Desain Desain
Fungsi Estetika

Surakarta Amusement Centre


( Restoran, Bar dan Billiard )

Sistim Interior Sistim Elemen Aktifitas Manusia


Pelayanan Sistim Display Pembentuk
Ruang

Penghawaan Furniture Lantai Makan Pengunjung


Pencahayaan Dinding Minum Pengelola
Akustik Ceiling Hiburan Karyawan

Sarana Lay Out Zoning

Unsur Fungsional
Estetis
Teknis

Skema 13. Pola Pikir Desain


B. DATA DESAIN
1. Lokasi
Lokasi Surakarta Amusement Centre ini berada di Jalan Solo Baru.
Sukoharjo. Kedudukannya sangat menguntungkan dan strategis karena
berada di area perdagangan dan rekreasi yang mana menjadi daya tarik
tersendiri bagi pengunjung. Selain itu terdapat berbagai pertimbangan lain
yaitu :
- Surakarta termasuk kota besar di Indonesia yang merupakan pasar
yang cukup potensial bagi dunia bisnis hiburan.
- Surakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata yang perlu
dikembangkan, khususnya untuk bidang hiburan dan rekreasi.
- Surakarta sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang
cukup pesat dan itu akan berdampak pada berbagai bidang kehidupan
khususnya bidang hiburan dan rekreasi.
2. Status Kelembagaan
Status kelembagaan dari Surakarta Amusement Centre adalah milik
swasta, dimana pengelolaannya secara penuh didukung oleh Departemen
Pariwisata dan dengan perijinan dari PERDA serta surat perihal perijinan
daerah tentang usaha rekreasi dan hiburan.
3. Orientasi
Perencanaan Surakarta Amusement Centre ini diarahkan pada
pengadaan gedung yang menampung kegiatan rekreasi dan hiburan yang
memenuhi persyaratan dan layak sehingga kegiatan yang dilaksanakan
dapat berlangsung dengan baik dan dapat mencapai target yang
diharapkan.
Kegiatan di dalam gedung merupakan orientasi utama dalam
perancangan interior menyangkut para pengguna ( pengunjung ) , aktifitas
dan fasilitas yang tersedia sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan standar
yang berlaku.
Sekitar luar gedung amusement merupakan pertimbangan
selanjutnya, untuk mengetahui posisi strategis dan keadaan lingkungan.
Gedung amusement direncanakan berada di lingkungan dalam kota dan
berada dalam kawasan perdagangan dan rekreasi dan juga kawasan wisata.

KAWASAN WISATA

SURAKARTA AMUSEMENT
PERKANTORAN CENTRE PERBELANJAAN

KAWASAN PEMUKIMAN

Skema 14. Perencanaan amusement dari segi tempat

Analisa Tapak

1. Sirkulasi
Menentukan ME dan SE, dengan dasar pertimbangan : kemudahan sirkulasi
aktivitas dan dan mobilitas sekitar.
- ME terletak dibagian timur untuk memudahkan sirkulasi dan menarik
pengunjung.
SE pada bagian barat sebelah belakang bangunan untuk memudahkan aktivitas
penerimaan barang dan sirkulasi karyawan serta tidak menganggu sirkulasi
pengunjung.
2. Pencahayaan dan penghawaan
Memperhatikan control terhadap matahari dari timur ke barat
Memperhatikan angin musim.
- Penanaman tanaman sebagai bayang-bayang dan untuk mendapatkan
udara alami
Pemberian kanopi untuk mengurangi panas dan berfungsi sebagai drainase
ketika hujan. Pemanfaatan arah utara selatan dengan bukaan sebagai cross
ventilasi.
3. View dan Akustik
Dasar pertimbangan : letak bangunan dan lingkungan disekitar bangunan.
- View kearah utara dan selatan untuk menarik perhatian pengunjung
Akustik lingkungan pertimbangan material di sekitar sumber bising serta
pertimbangan konstruksi dan struktur bangunan. Bentuk atap dan fasad
bangunan yang mampu mendistribusikan bunyi secara maksimal.

4. Jenis Ruang dan Fasilitas


Jenis ruang dan fasilitas dari kegiatan yang berlangsung pada
Surakarta Amusement Centre sebagaimana telah diberi batasan
perancangannya yang meliputi restoran, bar dan kafe, terdiri dari :
a. Ruang Publik, yaitu :
- Lobi
- Hall utama
- Restoran , r. VIP dan bar
- Kafe
b. Ruang Semi Publik, yaitu :
- Ruang persiapan ( r. rias, r. ganti, r. istirahat, loker )
- Stage
- Ruang resepsionis
- Ruang kasir
c. Ruang Privat, yaitu :
- Ruang pengelola/ kantor
- Ruang teknis ( r. kontrol suara, tata lampu )
- Ruang keamanan
d. Ruang service, yaitu :
- Dapur
- Lavatory
- Gudang perlengkapan
- Gudang bahan makanan
- Telephone box
5. Program Kegiatan dan Pola Aktifitas
a. Program Kegiatan
Kegiatan yang diprogramkan dalam Surakarta Amusement
Centre ( restoran, bar dan kafe ) ini meliputi :
1). Kegiatan makan dan minum ( catering service ) yaitu dengan
perjamuan hidangan yang disediakan melalui layanan restoran
dan bar.
2). Kegiatan entertaiment, yaitu dengan mengadakan pagelaran live
music show maupun pergelaran kesenian lainnya dalam skala
kecil dan perlombaan billiard.
3). Kegiatan pesta, yaitu dengan mengadakan pesta pernikahan, pesta
ulang tahun, dan bentuk pesta-pesta lainnya.

b. Pola Aktifitas
Pola aktifitas disini digambarkan dalam bentuk skema aktifitas
pada halaman berikut , meliputi pihak pengunjung, pihak pengelola ,
dan juga pengisi acara berdasarkan kegiatan yang berlangsung.
JENIS PELAKU POLA AKTIFITAS
NO
KEGIATAN
Menikmati hidangan
Makan dan Pengunjung Datang Menikmati hiburan Membayar Pulang
1
minum Lavatory

Pengunjung Reservasi
Datang Menikmati hiburan Membayar Pulang
2 Pertunjukan Menikmati hidangan
( Entertaiment )
Artis Persiapan
Datang Pentas Lavatory Istirahat
Menunggu/briefing

Pengunjung Pendaftaran
Datang Lavatory Pulang
3 Pesta ( party ) Mengikuti acara

Artis Persiapan
Datang Menunggu Pentas Lavatory Istirahat

Mengatur kegiatan
Karyawan Datang Mengelola adsministrasi Lavatory Istirahat
Staf kantor Melayani tamu

Menyiapkan perlengkapan
Operator Datang Mengontrol Lavatory Istirahat
4 Pengelolaan
Memperbaki

Menjaga keamanan
Keamanan Datang Mengontrol keamanan Lavatory Istirahat

Kebersihan
Datang Melaksanakan kebersihan Istirahat Pulang

5 Permainan
Pengunjung Datang Memesan Meja Main Biiliard Istirahat Membayar

Skema 15. Bagan pola aktivitas


6. Organisasi Ruang
Penyusunan organisasi ruang didasarkan pada pola kegiatan dari
semua aktifitas yang ada dalam restoran bar maupun kafe, dapat
digambarkan dalam skema berikut :

FOYER

LOBI RESEPSIONIS
KASIR

HALL RESTORAN KAFE


UTAMA BAR
R. VIP

R. PENGELOLA

R. PERSIAPAN R. KONTROL

DAPUR

GUDANG GUDANG
PERLENGKAPAN MAKANAN

Skema 16.Organisasi ruang


7. Hubungan Ruang
Pola hubungan antar ruang diatas dibuat dengan melihat program
kegiatan dan kebutuhan ruang yang dikelompokkan atas zona privat,
publik, semi publik, dan service.

Foyer
Lobi
PUBLIK Hall utama
Restoran
Bar
Kafe
R. VIP
R. Persiapan
SEMI Stage
PUBLIK Resepsionis
Kasir
R. Pengelola
PRIVAT R. Teknis
R. Keamanan
Dapur
Lavatory
SERVICE Gudang
perlengkapan
Gudang
makanan
Telephone box

Berhubungan langsung

Berhubungan tidak langsung

Tidak berhubungan

Gambar15. hubungan ruang


Besaran Ruang
a. Ruang Publik
1). Lobi
Kapasitas diasumsikan mampu menampung 20 % pengunjung
maksimal, dengan 25% duduk
Pengunjung maksimal : 1100 orang
Standar berdiri : 0,3m2/orang
Standart duduk : 0,5m2/orang
: 1100 x 0,2 x 0,25 x 0,5 m2 = 27,50 m2
: 1100 x 0,2 x 0,75 x 0,3 m2 = 49,50 m2
77,00 m2
Resepsionis dan kasir : 25 % dari area duduk
: 0,25 x 77 m2
: 19,25 m2
Luas keseluruhan : 77,0 m2 + 19 m2 + flow 60 %
: 142,2 m2
2). Hall Utama
Kapasitas maksimal dari hall utama diasumsikan mampu
menampung 750 pengunjung duduk.
Standar duduk : 0,3 m2/ orang
: 750 x 0,5 m2 = 375 m2
Luas area duduk : 375 m2 + Flow 60 %
: 600 m2
Stage : 30 % area duduk
: 0,3 x 600 m2
: 200 m2
Lavatory
Menurut ArchitecData pria per 1000 orang : 2 WC, 5 Ur, 3 Wb
Wanita per 1000 orang : 5WC, 5 Wb, 1 dress room
Standar luasan ( Architec Data )
1 WC : 1,20 x 0,80 : 0,96 m2
1 Ur : 0,80 m2
1 Wb : 0,90 m2
1 Dr : 3,00 m2
Lavatory pria : ( 2 x 0,96 m2 ) + ( 4 x 0,80 m2 ) + ( 3 x 0,90
m2 ) + flow 60 % = 12,5 m2
Lavatory wanita : ( 4 x 0,96m2 ) + ( 4 x 0,90m2 ) + ( 2 x 3m2
) + flow 60 % = 21,5 m2
Luas lavatory : 12,5m2 + 21,5m2 = 34 m2
Telephone box : 4 unit x 1,44 ( standar )
: 5,76 m2
R. Teknis : Diasumsikan ± 4 m2

Luas keseluruhan : 600 m2 + 200 m2 + 34 m2 + 5,76 m2 +


4m2
: 843,76 m2
3). Restoran, r. VIP dan bar
Kapasitas diasumsikan mampu menampung 250 pengunjung duduk
Standar satu meja makan dengan lima kursi menurut Architec data
adalah : 3,75 m2. Diasumsikan seluruh area duduk menggunakan
meja makan dengan lima kursi , maka :

Luas area duduk : (( 250 : 5 ) x 3,75 m2) + flow 30 %


: 243,75 m2
Luas bar : 30 % dari area duduk
: 0,3 x 243,75 m2
: 73,2 m2
Stage : 25 % dari area duduk
: 0,25 x 243,75 m2
: 60,1 m2
Dance floor : 30 % area duduk
: 0,3 x 150 m2
: 50 m2
R. VIP : 30 % dari ruang duduk
: 0,3 x 243,75 m2
: 73,2 m2
Lavatory
Lavatory pria : 1/3 ( 2 x 0,96m2 ) + ( 4 x 0,80m2 ) + ( 3 x
0,90m2 ) + flow 60% = 3,69 m2
Lavatory wanita : 1/3 x 21,5m2
: 7,2 m2
Luas lavatory : 3,69m2 + 7,2m2 = 10,89m2
R. Teknis : Diasumsikan ± 3m2

Luas keseluruhan : 243,75 m2 + 73,2 m2 + 60,1 m2 + 73,2 m2


+ 10,89m2 + 3 m2
: 464,39 m2
b. Ruang Semi Publik
1). Ruang Persiapan
- Ruang rias
Kapasitas 5 orang, standar 2,6m2/ orang
: (2,6 m2 x 5 )+ flow 10 % = 14 m2
- Ruang istirahat
Kapasitas untuk rombongan 10 orang
Standar : 0,9 m2/ orang
Luas : (0,9 m2 x 10) + flow 30 % = 12 m2
- Lavatory
Kapasitas untuk 1/3 penghuni
Standar : 1 lavatory ; 1 shower ; 1 toilet masing-
masing ( 1,5 m2 ) per 3 orang.
: 3 x 3 x 1,5 m2
: 13.5 m2
- Ruang tunggu
Standar : 0,6m2
: 0,6m2 x 10 = 6 m2
2). R. Keamanan
Diasumsikan seluas ± 8m2

Luas keseluruhan : 14 m2 + 12 m2 + 13,5 m2 + 6m2 + 8m2


: 53,5 m2

c. Ruang Privat
1). Ruang pengelola
Kapasitas untuk 4 koordinator dan 6 staff dan 4 orang tamu.
Standar : 2,46m2/ orang
Luas : 2,46m2 x 14 + flow 30 %
: 44,7 m2
2). Loker
Diasumsikan seluas ± 60 m2
Luas keseluruhan : 44,7m2 + 60m2 = 104,7m2
d. Ruang Service
1). Dapur
Luas area dapur 50 % luas ruang utama
: 50% x 843,76m2 = 421,8m2
2). Gudang makanan
Diasumsikan seluas ± 100 m2
3). Gudang perlengkapan
Diasumsikan seluas ± 100 m2
Luas keseluruhan : 421m2 + 100m2 + 100m2 = 621 m2

Total luas bangunan


Ruang publik : 142,20 m2 ( lobi )
843,76 m2 ( hall utama )
464,39 m2 ( restoran, bar )
646,90 m2 ( billiard )
2097, 25 m2
Ruang semi publik : 53,50 m2
Ruang privat : 104,70 m2
Ruang service : 621, 00 m2
Luas total 2540, 35 m2

8. Zoning & Grouping


Penentuan zoning dan grouping didasarkan pada sifat kegiatan dan
tuntutan suasana terhdap site, adapun criteria zona dengan pertimbangan
Zona publik :
- Untuk umum
- Sirkulasi mudah dan sederhana
- Terdapat akses yang mudah ke luar bangunan
- Tingkat ketenangan rendah.
Zona semi publik :
- Digunakan oleh pengelola, teknisi, pengisi acara
- Mudah dicapai
- Tingkat ketenangan cukup
- Efisiensi tinggi.
Zona privat :
- Digunakan untuk pengelola
- Mudah dicapai publik
- Tingkat ketenangan tinggi.
Zona service :
- Sebagai area pelayanan
- Mudah dicapai dari luar
- Untuk mendukung fasililtas utama
- Tidak mengganggu kegiatan utama.
Sehingga dari hal tersebut di atas dapat ditentukan beberapa alternatif
pengklasifikasian daerah yang dapat diterapkan yaitu :
Alternatif 1
Publik
Semi publik
Dapur Loker
R. Persiapan Privat
Kantor
Servive
Restoran
Hall Utama & Kafe
Bar
Lobi

Keuntungan :
- Sirkulasi jelas
- Area service berada di tengah sehingga mempermudah jalur pelayanan
- Ruang publik berada pada bagian depan sehingga sirkulasi pengunjung
menjadi mudah.
Kerugian :
- Ruang kantor berada dalam jangkauan yang jauh dari pengunjung
- Ruang persiapan yang berada di belakang membuat akses masuk jadi
sulit.
Alternatif 2

R. Persiapan
Dapur
Loker
Restoran
& Bar Kafe Kantor
Hall Utama
Lobi
Keuntungan :
- Ruang-ruang publik berada di bagian depan sehingga memudahkan
sirkulasui pengunjung
- Kantor yang terletak di depan yang memudahkan karyawan juga tamu
Kerugian :
- Dapur yang berada di bagian sudut membuat sirkulasi
pelayanan menjadi tidak efisien
- Ruang persiapan yang berada di belakang menjadikan
aksesnya tidak efisien
Alternatif 3

R. Persiapan Publik
Loker Dapur
Kantor
Semi publik
Privat
Hall Utama Restoran Service
Kafe
Lobi

Keuntungan :
- Hall utama yang berada di pusat bangunan memudahkan akses
pengunjung
- Dapur yang berada di belakang hall membuat sirkulasi pelayanan
menjadi efisien
- Lobi tepat berada di depan menjadikan arah sirkulasi menjadi jelas.
Kerugian :
- Ruang kantor yang berada di belakang membuat aksesnya jadi tidak
efisien
- Terpisahnya bar dengan restoran menjadikan pelayanan menjadi tidak
efisien.
9. Sirkulasi
Sirkulasi pada bangunan dapat diartikan sebagai tali yang terlihat
menghubungkan ruang-ruang dalam maupun luar secara bersama. Sirkulasi
yang dipakai dalam perancangan ini adalah sirkulasi pola garis lurus dan
pola garis bercabang serta sistim pencapaian horizontal.
Sirkulasi dengan pencapaian yang mudah karena jalur lurus atau
memotong pada satu atau dua ruangan tertentu. Sirkulasi dari macam
kegiatan Surakarta Amusement Centre adalah sebagai berikut :
Jalur Karyawan & Barang

SIDE ENTRANCE

Gudang Gudang
Perlengkapan Loker Makanan

R. Persiapan Dapur R. Kontrol

Restoran
Hall Utama & Kafe
Bar

Kantor

Resepsionis

Lobi

MAIN
ENTRANCE

Jalur Pengunjung

Skema 17. sirkulasi


C. KONSEP DESAIN RESTORAN BAR DAN KAFE
1. Pengertian dan Batasan Judul
a. Pengertian
Bangunan atau sarana tertutup yang berfungsi sebagai wadah suatu
pusat hiburan mayarakat dengan wujud ruang berstruktur yang
menampung kegiatan yang menarik perhatian sebagai ajang pertemuan
bagi masyarakat dari segala usia di kota Surakarta dengan tujuan mencari
hiburan dan rekreasi untuk memulihkan jasmani dan rohani selain juga
untuk tujuan hobi dan kesenangan.
b. Batasan Judul
Sesuai dengan hal tersebut di atas, batasan yang diambil yaitu
mengenai amusement center yang direncanakan di kota Surakarta , dengan
lingkup desain dititikberatkan pada perancangan restoran, bar dan kafe.
Dengan konsep perancangan interior yang dapat mewadahi kegiatan yang
berlangsung di dalamnya.
2. Konsep Desain
a. Filosofi
Secara garis besar konsep filosofi yang diterapkan pada
perancangan ini didasarkan pada kondisi dan perhatian masyarakat di
kota-kota besar khususnya Surakarta, dalam menghadapi perkembangan
teknologi yang cukup pesat , khususnya di bidang dunia hiburan dan
rekreasi. Yang mana perkembangan teknologi telah mengubah cara
pandang masyarakat di kota besar dalam memperoleh hiburan dan rekreasi
yang mereka inginkan. Masyarakat menginginkan suasana hiburan yang
sekaligus sarana berinteraksi sosial dengan sesama dalam upaya
memperoleh lebih dari sekedar hiburan tapi juga memperoleh pengakuan
sosial yang lebih.
b. Psikologi
Ditinjau dari psikologis, bangunan Surakarta Amusement Center
ini diarahkan untuk mampu mewujudkan atmosfer suasana yang atraktif
sebagai tempat rekreasi dan hiburan yang rekreatif , serta terangkum
dalam pola kegiatan yang aman dan mudah dipahami serta mewujudkan
sarana dan prasarana yang aman bagi pengunjung secara umum.
c. Fisik
Pendekatan analisa fisik perancangan restoran, bar , kafe dalam
Surakarta Amusement Centre ini berhubungan dengan bentuk bangunan
yang diungkapkan dalam konsep retro. Dimana wujud bangunan yang
efektif dan efisien dan mampu memenuhi fungsi dan tujuan kegiatan yang
ada dan menyuguhkan suatu perancangan dengan kemungkinannya dalam
bentuk, struktur, bahan dan penampilannya bersifat retro modern dan
minimalis dalam menerapkan ornamen, dengan tidak mengurangi nilai
keindahan dan fungsi bangunan itu sendiri.
3 . Tema Perancangan
Retro disegala bidang telah banyak membawa perubahan. Mulai
dari gaya hidup sampai dengan kebiasaan dalam menikmati hiburan. Hal
ini sangat berdampak pada dunia desain yang tentunya terus berkembang
sesuai dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.
Semakin banyak orang yang menginginkan segala sesuatunya dengan
praktis, mudah dan efisien. Begitu pula pada desain , semakin banyaknya
desain yang menerapkan prinsip retro modern yaitu ditampilkan dalam
bentuk optik dan bentuk organik, serta warna-warni dalam nada terang.
Desain retro merupakan gaya yang semua penataannya kembali ke
dekorasi tahun 1950 sampai 1960-an. Kata retro sendiri merupakan
kependekan dari retrospektif, yaitu kembali ke masa lalu.
Dari fenomena tersebut , dalam perancangan interior kali ini ingin
menerapkan bentuk- bentuk yang sederhana dengan fungsi praktis tanpa
meninggalkan nilai keindahan dari interior ruang dan tema retro itu
sendiri. Hal ini untuk mengakomodasi berbagai perubahan sebagai
dampak pesatnya arus modernisasi masa kini.
D. PERTIMBANGAN DESAIN
1. Fungsi, Bahan dan Teknis
Pertimbangan desain terhadap fungsi, bahan dan teknis memiliki
kaitan dengan pemenuhan tuntutan kebutuhan. Hal tersebut diperlihatkan
untuk mendukung aktifitas yang ada dan membentiuk atmosfer ruang
dalam sesuai dengan tema. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah :
a. Mudah dalam perawatan, mengingat ruang digunakan untuk publik
dan tingkat aktifitas tinggi.
b. Tahan terhadap cuaca dan kelembapan, karena menampung berbagai
benda yang memerlukan perawatan khusus.
c. Pola dan bentuk teknis mendukung serta membantu kegiatan yang
sedang berlangsung.
d. Mampu mendukung tema perancangan yang diangkat.
2. Estetika
Berangkat dari latar belakang dan tema dasar, maka estetika desain
perlu diwujudkan untuk mendukung tema dan suasana dengan berbagai
pertimbangan unsur serta prinsip desain. Konsep estetika tersebut dapat
diungkapkan sebagai berikut :
a. Bentuk
1) Bentuk dasar yang diungkapkan mempunyai optimasi ruang,
fleksibel praktis dan fungsional.
2) Memberi kesan sederhana, clean, kreatif, dinamis, dan
memberi arah.
3) Bentuk dasar diaplikasikan dan dikembangkan pula pada
elemen pembentuk ruang dan furniture.
b. Warna
1) Warna pokok yang terungkap adalah menggunakan pilihan
warna dan bentuk grafis dengan bidang datar sehingga lebih
ceria dan tidak flat, Motif ini saling berkombinasi multiwarna
seperti oranye, merah, shockingpink, biru, atau bahkan ungu,
hitam putih, hijau lemon, oranye dan kuning.
2) Warna difungsikan untuk menarik perhatian pengunjung
terhadap objek yang ditampilkan.
3) Tidak tertutup kemungkinan warna digunakan untuk
mendukung terwujudnya suasana kreatif, nyaman dan ceria
c. Garis
Pola garis diterapkan pada ruang sesuai fungsi dan kebutuhan
untuk mendukung suasana.
1) Garis horizontal, mempunyai kesan lebih luas.
2) Garis lengkung, memiliki kesan santai dan dinamis

E. PROSES DESAIN
1. Lay Out
Konsep perencanaan lay out mempunyai dasar pertimbangan
fungsi ruang dan kebutuhan aktifitas manusia, sehingga penataan lay out
tidak terlepas dari bentuk ruang, posisi pintu masuk dan keluar serta
pembagian ruang dengan aktifitas yang lain. Pola penataan lay out lebih
dititikberatkan pada kenyamanan sirkulasi, baik pengunjung pengelola
maupun pengisi acara.
a. Dasar pendekatan ruang restoran , bar dan kafe
Pertimbangan :
3) Persyaratan sirkulasi, yaitu mengutamakan sirkulasi yang
efisien baik pengunjung maupun pengelola
4) Penataan lay out yang mampu menciptakan kenyamanan dan
kemudahan bagi pengunjung.
5) Pemanfaatan luas ruangan secara maksimal sehingga mampu
menampung seluruh aktifitas dalam ruang.
Alternatif pemecahan :
6) Penerapan model meja bangku duduk simetris yang mampu
menciptakan efisiensi ruang.
7) Penggunaan meja panjang dengan bangku yang memanjang
yang diterapkan pada bar.
b. Dasar pendekatan ruang hall utama
Pertimbangan :
8) Fleksibilitas
9) Fungsi ruang dan aktifitas manusia
10) Kenyamanan dan kejelasan sirkulasi
11) Efisiensi ruang
Alternatif pemecahan :
12) Penerapan sistem lay out yang mudah disesuaikan dengan
situasi dan acara
13) Penggunaan meja bangku duduk yang dapat dipindah atau
daun meja yang dapat digeser.
14) Sirkulasi yang searah yang mempermudah pelayanan.

F . UNSUR PEMBENTUK RUANG


1 .Ruang Restoran dan Kafe
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
1) Tidak licin dan bertekstur halus
2) Mudah dibersihkan
3) Awet dan tahan lama
4) Mengisolasi bunyi dan menyerap panas
Alternatif pilihan bahan :
1) Lantai karpet
2) Lantai parquet
3) Lantai vinyl
b. Dinding
Dasar pertimbangan :
1) Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
2) Tahan lama dan mudah perawatan
3) Bernilai seni tinggi
Alternatif pilihan bahan :
1) Keramik
2) Marmer
3) Granit
4) Karpet
5) Parquet
c. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
1) Struktur dan konstruksi atap
2) Ketinggian, penerapan sumber cahaya rencana instalasi
3) Mendukung penghawaan dan akustik
Alternatif pilihan bahan :
1) Kaca sky light
2) Gypsum board

2. Ruang Bar
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
1) Tidak licin
2) Mudah dibersihkan
3) Awet dan tahan lama
4) Mengisolasi bunyi
Alternatif pilihan bahan :
1) Lantai karpet
2) Lantai vinyl
b. Dinding
Dasar pertimbangan :
1) Tahan lama dan mudah perawatan
2) Tembok plester finishing cat
Alternatif piluhan bahan :
1) Keramik
2) Karpet
c. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
1) Struktur dan konstruksi atap
- Mendukung sistim pencahayaan
2) Mendukung penghawaan dan akustik
Alternatif pilihan bahan :
3) Gypsum board

3. Ruang Hall Utama


a. Lantai
Dasar Pertimbangan :
1) Memperjelas fungsi dan sirkulasi
2) Sesuai dan mendukung arahan tema
3) Mudah dalam perawatan dan tahan lama
4) Mengisolasi panas dan menyerap bunyi
Alternatif pilihan bahan :
1) Karpet
2) Vinyl
b. Dinding
Dasar Pertimbangan :
- Sistim akustik ruang
1) Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
2) Potensi luar ruang
3) Berfungsi sebagai tempat pencahayaan
4) Tahan lama dan mudah perawatan
Alternatif pilihan bahan :
- Panel gypsum
1) Panel kayu dan kaca
2) Tembok plester finishing cat
3) Marmer
c. Langit-langit
Dasar Pertimbangan :
1) Tahan lama dan mudah dibersihkan
2) Mudah dalam penyesuaian tinggi rendah
3) Mendukung sistim pencahayaan dan instalasi
Alternatif pemilihan bahan :
1) Gypsum board
2) Kaca sky light

4. Lobi
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
1) Tahan lama dan mudah dibersihkan
2) Tidak licin bertekstur halus
3) Mudah perawatannya
Alternatif pilihan bahan :
1) Granit
2) Marmer
b. Dinding
Dasar petimbangan :
1) Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
2) Mendukung pencahayaan
3) Mudah perawatannya
Alternatif pilihan bahan
1) Granit
2) Tembok plester finishing cat
3) Panel kayu
4) Panel gypsum
c. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
1) Mendukung sistim pencahayaan
2) Mengisolasi panas
3) Struktur da konstruksi
Alternatif pilihan bahan :
1) Gypsum board

G. Interior Sistim
1. Pencahayaan
Pemakaian jenis cahaya baik alami maupun buatan
diperhitungkan dan disesuaikan dengan aktifitas yang ada, karena
pencahayaan mempengaruhi suasana dan nuansa ruang, mengarahkan
pengunjung, menonjolkan tekstur dan kesan ruang serta mewujudkan
warna dalam tema perancangan. Jenis pencahayaan, sistim penyebaran
dan penempatan cahaya serta jenis lampu yang digunakan ditentukan
kemudian dalam transformasi desain.
a. Konsep sistim pencahayaan Restoran, bar, dan kafe
1) Menggunakan sisitim pencahayaan buatan secara tidak
langsung dan langsung, kurang lebih 60-80% secara merata.
2) Kebutuhan panggung/ pementasan menggunakan sistim
pencahayaan khusus.
3) Menggunakan sistim pencahayaan alami secara tidak langsung
kurang lebih 20-40% pada area tertentu.
b. Konsep sistim pencahayaan hall utama
1) Menggunakan pencahayaan buatan secara tidak langsung dan
tidak langsung kurang lebih 70-90% secara merata.
2) Untuk panggung/pementasan menggunakan pencahayaan
khusus.
3) Mengunakan pencahayaan alami kurang lebih 10-30% pada
area-area tertentu.
c. Konsep pencahayaan pada lobi
1) Menggunakan pencahayaan tidak langsung kurang lebih 50-
70% secara merata.
2) Pencahayaan alami kurang lebih 30-50% pada area tertentu.
2. Penghawaan
Yang perlu diperhatikan dalam usaha mendapatkan
kenyamanan udara adalah pengaturan suhu, Kelembaban dan sirkulasi
udara dalam ruang sehngga diperlitkan sistim penghawaan yang selain
bersih juga dapat menjaga stabilitas suhu. Syarat pencapaian
kenyamanan :
1) Suhu udara berkisar antara 18-25°C
2) Sirkulasi udara yang teratur dalam ruangan dengan kecepatan 0,15-
0,35m/detik
3) Kelembaban udara berkisar antara 40-70%
4) Standar bukaan minimal 1/3-1/5 bagian luas lantai
5) Tidak menimbulkan bising ruang
Konsep penghawan ruang :
1) menggunakan sistim penghawaan buatan air conditioner ( AC )
Pada area pelayanan ( publik ) yang membutuhkan
pengendalian dan pengaturan udara secara teratur, berupa AC
split, central serta exhaust fan.
3. Akustik
Secara khusus konsep akustik hanya diterapkan dalam ruang bar
dan hall utama dengan penerapan bahan penyerap suara yang baik yaitu
dengan penggunaan panel khusus pada bagian-bagian tertentu. Konsep
akustik yang diterapkan :
1) Pemilihan bahan akustik adalah penyerap suara frekwensi
tinggi, dengan panel berpori pada permukaan dan beberapa
bahan pemantul suara yang mengandung banyak udara.
2) Cara kerja sound studio menggunakan sistim penerus suara
yang dikandalikan melalui peralatan elektronik.

H. Furniture
Dasar pertimbangan untuk menentukan furniture perlu
diperhatikan jumlah dan pengaturan perabot atas dasar pertimbangan :
1) Aktifitas dan fungsi
2) Ketahanan baik secara konstruksi maupun temperatur
3) Penampilan estetis
Konsep furniture ditinjau dari semua desain , spesifikasi bahan ,
warna , sistim, jenis dan teknik pada furniture mengacu pada unsur-
unsur retro dan mudah digunakan.
Furniture yang direncanakan pada ruang-ruang utama adalah :
1) Kursi makan
2) Meja makan
3) Kursi tamu
4) Counter resepsionis
5) Kursi bar
6) Sofa

I. Aksesoris
Aksesoris yang diterapkan pada ruang merupakan pendukung
unsur dekorasi yang meliputi bentuk, warna, proporsi, tekstur dan
keseimbangan. Tampilan aksesoris ditampilkan pada display ruang,
elemen pengisi ruang dan efek pencahayaan yang ditujukan untuk
mendukung fungsi dan tema perancangan. Konsep aksesoris diterapkan
pada :
1) Elemen desain ruang dan furniture yang bersifat mendukung
fungsi dengan gaya retro yang dinamis baik dari segi ukuran
maupun model.
2) Unsur pembentuk ruang yang bersifat dekoratif dan memberi
kesan serta efek ruang.

J. Utilitas
Merupakan sisitim instalasi dan peralatan bangunan yang
dibutuhkan dalam sistim pelayanan lingkungan terpadu yang
diselenggarakan oleh instansi terkait agar lingkungan dapat berfungsi
secara optimal sesuai kebutuhan. Hal tersebut bertutjuan untuk menjaga
estetika lingkungan, terwujudnya aspek keamanan dan kenyamanan
lingkungan dengan sistim pelayanan, perbaikan dan perawatan yang
mudah.
Utilitas disini berkaitan dengan :

- Pengadaan air bersih pada ruang service


- Pengaliran air limbah pada ruang service
- Jaringan instalasi listrik dan telepon pada semua area ruang pada
bagian-bagian tertentu.
- Pengelolaan udara yang berkaitan dengan sisitim penghawaan.
Dimana perencanaan instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik
tanpa mengurangi estetika bangunan khususnya ruang , agar aktifitas
yang terjadi dapat berjalan dengan baik.

K. Sistim Keamanan
Untuk memastikan keamanan dalam gedung perlu disediakan
sisitim pengamanan bahaya, mengingat padatnya aktifitas yang
melibatkan peralatan elektronik, mesin-mesin berat serta benda-benda
berbahaya lainnya . Konsep keamanan pada seluruh ruang ada dua
sistim, yaitu :
1) Sisitim keamanan dilaksanakan secara manual yaitu dilakukan
langsung oleh tim security melalui sistim komunikasi.
2) Sistim keamanan terkendali, meliputi tanda bahaya, sirkulasi
dan pencahayaan darurat, peralatan detector, perlengkapan
antisipasi kebakaran dan sistim pemasangan instalasi langit-
langit yang aman.

L. Vertikal Transport
Perancangan ruangan ini diarahkan pada sirkulasi horizontal
dengan penaikan atau penurunan terjadi pada satu ruang, tanpa
perbedaan atap. Sistim transportasi vertical efektif digunakan untuk
pengunjung, maupun pengelola pada ruang bar. Sistim transportasi
vertical yang diterapkan :
1) Lift

M . Sumber Energi
Sumber energi utama berasal dari listrik, dengan genset sebagai
cadangan apabila listrik padam. Sumber energi banyak digunakan untuk
memfungsikan peralatan dan perlengkapan pencahayaan, penghawaan
dan akustik yang berkaitan dengan pengaitan tata suara .
Sumber energi listrik dalam gedung diolah dalam beberapa
instalasi yang berhubungan dengan proses kegiatan yaitu :
1. Dimmers ( alat pengatur cahaya )
Untuk mengatur cahaya digunakan sutu aliran listrik atau dimmers
circuit.Pengaturan cahaya lewat papan dimmers yamg terdapat pada
perlengkapan lighting, dan papan ini dihubungkan lewat kabel
dengan jumlah alat yang terdapat pada alat pengendali dimmers.
2. Loud speaker
Terdapat dua sisitim tata suara :
a. Program sound system yang khusus diperlukan apabila
pertunjukan memerlukan efek suara panggung, dengan ditempatkan
rangkaian mikropone pada sekelilng panggung, dan diteruskan pada
penguatan suara yang memancarkan bunyi yang diperkuat secara
elektrik ke arah yang berlawanan.
b. Speaker untuk musik dan sistim informasi dengan pengaturan
khusus sesuai dengan kebutuhan.
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Bangunan atau sarana tertutup yang berfungsi sebagai wadah suatu pusat
hiburan mayarakat dengan wujud ruang berstruktur yang menampung kegiatan yang
menarik perhatian sebagai ajang pertemuan bagi masyarakat dari segala usia di kota
Surakarta dengan tujuan mencari hiburan dan rekreasi untuk memulihkan jasmani dan
rohani selain juga untuk tujuan hobi dan kesenangan.
Sesuai dengan hal tersebut di atas, batasan yang diambil yaitu mengenai
amusement centre yang direncanakan di kota Surakarta , dengan lingkup desain
dititikberatkan pada perancangan restoran, bar, dan kafe. Dengan konsep perancangan
interior yang dapat mewadahi kegiatan yang berlangsung di dalamnya.
Jenis ruang dan fasilitas dari kegiatan yang berlangsung pada Surakarta Amusement
Centre sebagaimana telah diberi batasan perancangannya yang meliputi restoran, bar dan pub,
terdiri dari :
1. Ruang Pubik, yaitu :
a. Lobi
b. Restoran , dan bar
c. Kafe
2. Ruang Semi Publik, yaitu :
a. Ruang persiapan ( r. rias, r. ganti, r. istirahat, loker )
a. Stage
b. Ruang resepsionis
c. Ruang kasir
3. Ruang Privat, yaitu :
a. Ruang pengelola/ kantor
b. Ruang teknis ( r. kontrol suara, tata lampu )
c. Ruang keamanan
4. Ruang service, yaitu :
a. Dapur
b. Lavatory
c. Gudang perlengkapan
d. Gudang bahan makanan
Kegiatan yang diprogramkan dalam Surakarta Amusement Centre ( restoran, bar
,dan kafe ) ini meliputi :
1). Kegiatan makan dan minum ( catering service ) yaitu dengan perjamuan hidangan
yang disediakan melalui layanan restoran dan bar.
2). Kegiatan entertaiment, yaitu dengan mengadakan pagelaran live music show
maupun pegelaran kesenian lainnya dalam skala kecil.
3). Kegiatan pesta, yaitu dengan mengadakan pesta ulang tahun, dan bentuk pesta-pesta
lainnya.

Pola hubungan antar ruang diatas dibuat dengan melihat program kegiatan dan
kebutuhan ruang yang dikelompokkan atas zona privat, publik, semi publik, dan service
Keuntungan :
- Dapur yang berada di antara Restoran dan Bar membuat sirkulasi pelayanan menjadi
efisien
- Lobi tepat berada di depan menjadikan arah sirkulasi menjadi jelas.
- Kantor yang terletak di samping memudahkan karyawanan juga tamu.
Kerugaian :
- Ruang persiapan yang berada di belakang menjadikan aksesnya tidak efisien

Sirkulasi pada bangunan dapat diartikan sebagai tali yang terlihat menghubungkan
ruang-ruang dalam maupun luar secara bersama. Sirkulasi yang dipakai dalam perancangan
ini adalah sirkulasi pola garis lurus dan pola garis bercabang serta sistem pencapaian
horizontal.
Sirkulasi dengan pencapaian yang mudah karena jalur lurus atau memotong pada
satu atau dua ruangan tertentu. Sirkulasi dari macam kegiatan Surakarta Amusement Centre
adalah sebagai berikut :

PROSES DESAIN
1. Lay Out
Konsep perencanaan lay out mempunyai dasar pertimbangan fungsi ruang dan
kebutuhan aktifitas manusia, sehingga penataan lay out tidak terlepas dari bentuk ruang,
posisi pintu masuk dan keluar serta pembagian ruang dengan aktifitas yang lain. Pola
penataan lay out lebih dititikberatkan pada kenyamanan sirkulasi, baik pengunjung pengelola
maupun pengisi acara.
a. Dasar pendekatan ruang restoran , kafe dan bar
Pertimbangan :
- Persyaratan sirkulasi, yaitu mengutamakan sirkulasi yang efisien baik pengunjung
maupun pengelola
- Penataan lay out yang mempu menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi
pengunjung.
- Pemanfaatan luas ruangan secara maksimal sehingga mampu menampung seluruh
aktifitas dalam ruang.
Pemecahan desain:
- Penerapan model meja bangku duduk yang mampu menciptakan suasana akrab
diantara pengunjung.
- Penerapan meja bundar 1-4 dengan tata letak diagonal , dengan kepadatan
pemakaian 0,82.
- Penggunaan meja panjang dengan bangku yang memanjang yang diterapkan pada
bar.

a. Unsur Pembentuk Ruang


1. Ruang Restoran dan Kafe
a. Lantai
Dasar pertimbangan :
- Tidak licin dan bertekstur halus
Mudah dibersihkan
- Awet dan tahan lama
- Mengisolasi bunyi dan menyerap panas
pilihan bahan :
- Lantai karpet
- Lantai parquet
d. Dinding
Dasar pertimbangan :
- Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
- Potensi luar ruang
- Tahan lama dan mudah perawatan
- Bernilai seni tinggi
pilihan bahan :
- Walpaper, keramik dan kaca
e. Langit-langit
Dasar pertimbangan :
- Struktur dan konstruksi atap
- Ketinggian, penerapan sumber cahaya rencana instalasi
- Mendukung penghawaan dan akustik
pilihan bahan :
- Gypsum board
6. Ruang Bar
a. Lantai
Dasar Pertimbangan :
- Memperjelas fungsi dan sirkulasi
- Sesuai dan mendukung arahan tema
- Mudah dalam perawatan dan tahan lama
- Mengisolasi panas dan menyerap bunyi
pilihan bahan :
- Karpet
- Vinyl
d. Dinding
Dasar Pertimbangan :
- Sistem akustik ruang
- Bentuk ruang dan rencana bukaan yang ada
- Potensi luar ruang
- Berfungsi sebagai tempat pencahayaan
- Tahan lama dan mudah perawatan
Alternatif pilihan bahan :
- Walpaper
- Panel kayu dan kaca
- Tembok plester finishing cat
- Keramik
e. Langit-langit
Dasar Pertimbangan :
- Tahan lama dan mudah dibersihkan
- Mudah dalam penyesuaian tinggi rendah
- Mendukung sistem pencahayaan dan instalasi
Alternatif pemilihan bahan :
- Gypsum board
b. Interior Sistem
1. Pencahayaan
a. Konsep sistem pencahayaan Restoran Bar
- Menggunakan sistem pencahayaan buatan secara tidak langsung dan langsung,
kurang lebih 60-80% secara merata.
- Kebutuhan panggung/ pementasan menggunakan sistem pencahayaan khusus.
- Menggunakan sistem pencahayaan alami secara tidak langsung kurang lebih 20-
40% pada area tertentu.
b. Konsep sistem pencahayaan bilyard
- Menggunakan pencahayaan buatan secara tidak langsung dan tidak langsung
kurang lebih 70-90% secara merata.
- Untuk panggung/pementasan menggunakan pencahayaan khusus.
- Mengunakan pencahayaan alami kurang lebih 10-30% pada area-area tertentu.
d. Konsep pencahayaan pada lobi
- Menggunakan pencahayaan tidak langsung kurang lebih 50-70% secara merata.
- Pencahayaan alami kurang lebih 30-50% pada area tertentu.
2. Penghawaan
Konsep penghawan ruang :
- menggunakan sistem penghawaan buatan air conditioner ( AC ) Pada
area pelayanan ( publik ) yang membutuhkan pengendalian dan
pengaturan udara secara teratur, berupa AC split, central serta
exhaust fan.
3. Akustik
Konsep akustik yang diterapkan :
- Pemilihan bahan akustik adalah penyerap suara frekwensi tinggi, dengan
panel berpori pada permukaan dan beberapa bahan pemantul suara yang
mengandung banyak udara.
- Cara kerja sound studio menggunakan sistem penerus suara yang dikandalikan
melalui peralatan elektronik.
4. Furniture
Konsep furniture ditinjau dari semua desain , spesifikasi bahan , warna , sistem, jenis dan
teknik pada furniture mengacu pada unsur-unsur retro dan mudah digunakan serta
menggunakan berbagai bahan seperti kayu, stainless steel, dan upholstery.
Furniture yang direncanakan pada ruang-ruang utama adalah :
- Kursi makan
- Meja makan
- Kursi tamu
- Counter resepsionis
- Kursi bar
- Sofa
5. Aksesoris
Konsep aksesoris diterapkan pada :
- Elemen desain ruang dan furniture yang bersifat mendukung fungsi dengan gaya retro
yang dinamis baik dari segi ukuran maupun model.
- Unsur pembentuk ruang yang bersifat dekoratif dan memberi kesan serta efek ruang.
6. Utilitas
Utilitas yang diterapkan :
- Pengadaan air bersih pada ruang service
- Pengaliran air limbah pada ruang service
- Jaringan instalasi listrik dan telepone pada semua area ruang pada bagian-bagian
tertentu.
- Pengelolaan udara yang berkaitan dengan sistem penghawaan.
Dimana perencanaan instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik tanpa
mengurangi estetika bangunan khususnya ruang , agar aktifitas yang terjadi dapat
berjalan dengan baik.
7. Sistem Keamanan
Konsep keamanan pada seluruh ruang ada dua sistem, yaitu :
- Sistem keamanan dilaksanakan scara manual yaitu dilakukan langsung oleh tim
security melalui sistem komunikasi.
- Sistem keamanan terkendali, meliputi tanda bahaya, sirkulasi dan pencahayaan
darurat, peralatan detector, perlengkapan antisipasi kebakaran dan sistem
pemasangan instalasi langit-langit yang aman.
8. Vertikal Transport
Sistem transportasi vertical yang diterapkan :
- Tangga
- Lift barang dan peralatan

9. Sumber Energi
Sumber energi listrik dlam gedung diolah dalam beberapa instalasi yang
berhubungan dengan proses kegiatan yaitu :

- Dimmers ( alat pengatur cahaya )


Untuk mengatur cahaya digunakan sutu aliran listrik atau dimmers
circuit.Pengaturan cahaya lewat papan dimmers yamg terdapat pada perlengkapan
lighting, dan papan ini dihubungkan lewat kabel dengan jumlah alat yang terdapat
pada alat pengendali dimmers.
- Luod speaker
Terdapat dua sistem tata suara :
b. Program sound system yang khusus diperlukan apabila pertunjukan
memerlukan efek suara panggung, dengan ditempatkan rangkaian
mikropone pada sekelilng panggung, dan diteruskan pada penguatan suara
yang memancarkan bunyi yang diperkuat secara elektrik ke arah yang
berlawanan.
c. Speaker untuk musik dan sistem informasi dengan pengaturan khusus
sesuai dengan kebutuhan.

B. SARAN

Perencanaan dan perancangan interior Amusement Center ini diharapkan mampu

memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta dapat dijadikan sebagai tolak ukur

ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan apresiasi desain interior.

Khususnya yang berkaitan dengan proyek perancangan pada tempat hiburan restauran,kafe dan

bar. Namun, bukan berarti karya ini adalah sempurna adanya dan tak ada kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

penulisan ini.

Anda mungkin juga menyukai