KETUA KELOMPOK :
▪ RENDY ALBRIAN INDRAMUKTI (201745500023)
ANGGOTA KELOMPOK :
▪ AZAM ZAENURI ALY (201745500001)
▪ WIRANATA RACHMADI DANU S.P (201745500052)
▪ M. CHATAMI (2017455000
▪ M. ANDRY WIBOWO (201745500027)
Lahir di Kopenhagen pada tahun 1974, ayah Ingel adalah seorang insinyur dan
ibunya adalah seorang dokter gigi. Berharap menjadi kartunis, ia mulai belajar
arsitektur pada tahun 1993 di Royal Danish Academy of Fine Arts, berpikir itu akan
membantunya meningkatkan keterampilan menggambarnya. Setelah beberapa tahun, ia
mulai tertarik dengan arsitektur. Ia melanjutkan studinya di Escola Tècnica Superior
d'Arquitectura di Barcelona, dan kembali ke Kopenhagen untuk menerima diploma
pada tahun 1999.
Sebagai siswa tahun ketiga di Barcelona, ia memulai latihan pertamanya dan
memenangkan kompetisi pertamanya. Bersamaan dengan praktik arsitekturnya, Ingels
telah menjadi profesor tamu di Sekolah Arsitektur Universitas Rice, Sekolah
Pascasarjana Desain Harvard, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pelestarian
Universitas Pascasarjana Universitas Columbia, dan yang terbaru, Yale Sekolah
Arsitektur.
Dari tahun 1998 hingga 2001, Ingels bekerja untuk Rem Koolhaas di Kantor
Arsitektur Metropolitan di Rotterdam. Pada tahun 2001, ia kembali ke Kopenhagen
untuk mendirikan PLOT praktek arsitektur bersama dengan rekan OMA Belgia Julien
de Smedt. Perusahaan menerima perhatian nasional dan internasional untuk desain
inventif mereka. Mereka dianugerahi Golden Lion di Venice Biennale of Architecture
pada tahun 2004 untuk proposal untuk rumah musik baru untuk Stavanger, Norwegia.
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
BIGRAFI BJARKE INGLES
Bjarke ingels Arsitek yang satu ini merupakan arsitek yang selalu tampil keren, tidak
ingin terlihat monoton, dan nyentrik. Dalam merancang, dia sangat mengekspresikan
bangunannya sebagai rancangan yang berbeda dengan bangunan yang berada
disekitarnya. Bjarke Ingels pernah bekerja dikonsultan arsitek Rem Koolhas untuk
mengasah kemampuannya disana. Pada saat itu, bjarke masih belum menunjukkan
karya dan ciri khas unik dari rancangannya.
Kemudian akhirnya bjarke mengundurkan diri dari Rem Koolhas dan mendirikan
konsultannya sendiri yaitu BIG (Bjarke Ingels Grup). Sekarang ini, Bjarke merupakan
salah satu arsitek muda yang paling disorot dimedia dan sedang naik daun, pasalnya
bjarke selalu melahirkan rancangan bangunannya dengan konsep yang berbeda dan Out
of the Box dari era sebelumnya.
Bjarke meminang karir di konsultan BIG dari tahun 2006 hingga sekarang dan
melahirkan karya-karya yang inovatif dan ambisius. Proyek perancangan dari BIG,
banyak menentang konvensi didalam rancangannya, bjarke sering menggambungkan
ide-ide yang berkelanjutan dan konsep sosiologis didalamnya, tetapi sering mencoba
untuk mencapai keseimbangan antara pendekatan yang bersifat menyenangkan dan
praktis untuk arsitekturrsitektur tradisional dan dimensi serta fotogenik. Dari sekian
karyanya, salah satunya sangat tertarik dengan representasi pergunungan..
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Studi Kasus Bangunan Karya Bjarke Ingles
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Deskripsi Bangunan Bjarke Ingles (Lego House)
Lego House adalah rumah bermain raksasa yang berdiri di atas tanah seluas 12.000 meter persegi. Lego House dibangun untuk
para penggemar Lego dari segala umur. Karena mengusung tema Lego House, maka bangunan tersebut juga sengaja di desain
sedemikian rupa agar dari luar tampak bahwa bangunan megah tersebut merupakan tumpukan batu bata Lego.
Bangunan ini terlihat sangat menyenangkan dengan area bermain yang dibagi berdasarkan warna, yaitu merah, biru, hijau, dan
kuning yang masing-masing dirancang mewakili aspek permainan tersebut dan juga pembelajaran yang dapat diambil berupa
kreativitas, kognitif, emosi, dan keterampilan sosial. Ada pula area bermain outdoor untuk permainan fisik yang merangsang
kesadaran spasial.Lain halnya dengan arena bermain, restoran Lego House terdiri dari kafe Brickaccino, Mini Chef dan Le Gourmet
yang kesemuanya memiliki detail yang masih bertemakan Lego.
WASHROOMS
LEGO &
STORE WARDROBE
FORUM
DELIVERY
KITCHEN CAFE
KEY
STONE
EXHIBITION
Rendy ZONES UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Tampak dan Potongan Bangunan Bjarke Ingles (Lego House)
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Organisasi Spasial Pada Bangunan Bjarke Ingles (Lego House)
HIRARKI
KEY
STONE
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Prinsip-Prinsip Penataan Pada Bangunan Bjarke Ingles (Lego House)
Rendy
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Deskripsi Bangunan Bjarke Ingles (8 House)
8 House (Danish: 8 Tallet), juga dikenal sebagai Big House, adalah pengembangan dari mixed-used besar yang dibangun dalam
bentuk angka 8 di batas selatan pinggiran kota baru ) Orestad di Kopenhagen, Denmark. Dirancang oleh Bjarke Ingels, mitra pendiri
Bjarke Ingels Group (BIG), bangunan berbentuk busur terdiri dari 61.000 meter persegi dari tiga jenis perumahan yang berbeda dan
10.000 meter persegi tempat ritel dan kantor. Ini adalah pengembangan swasta terbesar yang pernah dilakukan di Denmark.
Ditugaskan oleh Store Frederikslund Holding, Høpfner A / S dan Danish Oil Company A / S pada tahun 2006, ini adalah
pengembangan perumahan ketiga Ingels di Orestad, mengikuti VM House dan Mountain Dwellings.
Denah Lt. 10 Potongan Barat Daya Potongan Barat Laut & Selatan
Rendy, chatami
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Analisa Bangunan Bjarke Ingles (8 House) Dengan Penerapkan Teori Spasial
Terdapat ruang dalam ruang yang dimana ruang makan dan adanya ruang tempat tidur
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Analisa Bangunan Bjarke Ingles (8 House) Dengan Penerapkan Teori Spasial
Di dalam apartment terdapat ruang yang saling mengunci, ruangnya yaitu ruang dapur dengan
ruang atas (green roofed)
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Analisa Bangunan Bjarke Ingles (8 House) Dengan Penerapkan Teori Spasial
Ruang yang berdekatan yaitu ruang keluarga dengan ruang teras/balkon yang dibatasi
dengan dinding kaca.
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Analisa Bangunan Bjarke Ingles (8 House) Dengan Penerapkan Teori Spasial
Ruang keluarga merupakan ruang bersama yang terdapat di antara ruang makan dan ruang tidur.
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Analisa Bangunan Bjarke Ingles (8 House) Dengan Penerapkan Teori Spasial
Area sepeda merupakan area bersama yang berada ditengah area apartment.
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
Organisasi – organisasi spasial 8 house
Bangunan merupakan terpusat, yang dimana ruang-ruangnya seperti anak tangga dan membentuk angka
8 sehingga menghasilkan sebuah bangunan. Terdapat taman yang berada ditengah bangunan yang
berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam bangunan
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
PRINSIP PENATAAN/PENYUSUNAN BANGUNAN
Prinsip penataan bangunannya merupakan rhytm yang dimana pola pada bangunan seperti tangga.
bowo
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Raya Tengah Kel. Gedong – Jl.Nangka No.58C Tanjung Barat
KESIMPULAN
Dalam melakukan studi kasus pada dua bangunan karya Bjarke Ingles kami menyimpulkan
bahwasanya dalam setiap perancangannya selalu memiliki cara yang berbeda dari setiap arsitek
lainnya, dimana bangunan juga selalu menjadi pusat perhatian atau sangat mencolok di antara
bangunan sekitarnya dan menjadinya sebuah icon di daerah tersebut. Konsep rancangannya
selalu keluar jauh dari konsep tradisional dan lebih menerapkan konsep masa kini yang
mengikutu jamannya.
Didalam rancangannya pula Bjarke Ingles selalu menggabungkan ide-ide yang
berkelanjutan atau sustainable dan kosep yang sosiologis didaalam setiap merancang. Tetapi
meskipun begitu beliau sering mencoba untuk selalu mencapai keseimbangan anrata pendekatan
yang bersifat menyenangkan dan juga yang praktis untuk arsitektur.