Anda di halaman 1dari 30

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 1

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Deskripsi Proyek

Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik

Parahyangan Bandung di Jalan Ciumbuleuit No.94 Kota Bandung, Provinsi Jawa

Barat. Lokasi proyek merupakan salah satu Universitas ternama di Indonesia. Dari

tahun ke tahun, jumlah mahasiswa Universitas Katolik Parahyanga Bandung

semakin bertambah. Seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa maka

semakin membutuhkan ruang ataupun tempat sarana prasarana perkuliahan yang

lebih memadai.

Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik

Parahyangan Bandung ini berfungsi sebagai tempat kegiatan perkuliahan

mahasiswa berlangsung. Selain sebagai pusat pembelajaran gedung ini akan

dilengkapi dengan basement 3 lantai, ruang auditorium, perpustakaan, dan

ruangan yang di peruntukan sebagai gedung serbaguna.

2.2 Lokasi Proyek

Proyek Pembangun Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik

Parahyangan Bandung ini merupakan sarana pembelajaran dan pusat kegiatan

mahasiswa. Lokasi proyek terletak di kawasan Bandung Utara, tepatnya di Jalan

Ciumbuleuit N0.94 Kota Bandung. Terletakdi lokasi yang strategis di pusat Kota

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 2

Bandung mempermudah akses langsung menuju kawasan pusat keramaian seperti

Cihampelas, Setiabudhi, Dago dan berjarak ± 50m dari Apartement Parahyangan

Residence.

Gambar 2.1. Lokasi Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik Parahyangan

2.3 Data Umum Proyek

2.3.1 Data Teknis Proyek (Administrasi)

Data-data teknis proyek secara umum adalah sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Pusat Pembelajaran Arntz Geise

Universitas Katolik Parahyangan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 3

Bandung

2. Pekerjaan : Pembangunan Pusat Kegiatan

Perkuliahan Mahasiswa

3. Alamat : Jalan Ciumbuleuit No.94 Kota

Bandung

4. Waktu Pelaksanaan : 25 Agustus 2015 – 3 April 2016

5. Nilai Kontrak : Rp. 47.450.000.000,00

6. Pemilik Proyek (owner) : Yayasan Universitas Katolik

Parahyangan Bandung

7. Konsultan MK (Pengawas) : PT.Module Cipta Engineering

Jl. Branangsiang No.8 Bandung

40112-Indonesia

8. Konsultan Perencana Arsitek : PT. Anggara Architeam

Jl. Tebet Barat II No.12B Jakarta

9. Konsultan Perencana Struktur : PT. Tiara Handalan Larasadi

Jl. Gelong baru tengah No.29 Jakarta –

Indonesia

10. Konsultan Perencana M E P : PT. Sigmatech Tatakarsa

Jl. Pengadengan barat No.2 Jakarta

127700 – Indonesia

11. Quantity Surveyors : PT. Total Citra Indonesia

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 4

Komplek bisnis Grenville. Blok AW

No.12 Duri Kepo, Kebon Jeruk Jakarta

Barat

12. Kontraktor : PT. PulauIntan BajaPerkasa

Jl. Terusan dr.Junjunan No.216

Bandung – Indonesia

13. Sub Kontraktor Galian : PT. Hasil Sempurna

14. Sub Kontraktor Bekisting : PT. Putra Saluyu

Jl. Rancakalong No. 6 A Tanjungsari

15. Sub Kontraktor Beton Ready : PT. Adhimix Precast

Mix Jl. Raya Pasar Minggu No. 17 A Graha

Anugerah Lt. 3 Jakarta

16. Sub Kontraktor Floor Hardner : PT. Jaya Mitra

17. Sub Kontraktor Pintu & Jendela : PT. Energy Alumunium

PT. Samudra Glass

18. Sub Kontraktor Gypsum : PT. Karya Nugraha Bakti

19. Sub Kontraktor Cubicle Toilet : PT. Inti Samudra Glass

Jl. Pungkur No. 216 A Bandung

20. Sub Kontraktor Cat : PT. Propan Raya

Jl. Raya Serang Km 12,5 Cikupa

Tangerang Banten

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 5

21. Sub Kontaktor Ralling Tangga : PT. Kreasi Modern

22. Sub Kontraktor ACP : PT. Energy Alumunium

23. System Kontrak : Lumpsum Fixed Price

24. Jenis Bangunan : Gedung Pusat Pembelajaran

25. Jumlah Lantai :  Basement : 3 Lantai

 Pusat Pembelajaran : 2 Lantai

26. Luas Site Area : 8076 m²

27. Luas Total Bangunan : 16087,01 m²

 Basement Lantai 3: 3483,12 m²

 Basement Lantai 2: 3133,31 m²

 Basement Lantai 1: 3159,03 m²

 Lantai 1 :3343,42 m²

 Lantai 1A :2968,13 m²

28. Tinggi Total Bangunan : 22178 mm

 Basement Lantai 1: 3800 mm

 Basement Lantai 2: 3500 mm

 Basement Lantai 3: 3500 mm

 Lantai 1: 3800 mm

 Lantai 1A: 4500 mm

 Penutup Atap : 3078 mm

29. Fasilitas Bangunan : Gedung serbaguna, Ruang auditorium,

Perpustakaan, Ruang kelas sebagai

tempat pembelajaran dan Ruang

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 6

terbuka pada lantai atap.

30. Jenis Bangunan : Struktur Beton Bertulang

31. Penutup Atap : Dak Beton dan Metal Corrugated

Roofing

32. Penutup Lantai : Keramik

33. Tangga : Beton Bertulang

34. Konstruksi Dinding : Bata Ringan, Pricest

35. Tipe Pondasi : Pondasi Bore Pile

2.3.2 Data Finansial Proyek

1. Sistem Pelelangan : Tender terbuka

2. Sumber Dana : Yayasan Universitas Katolik

Parahyangan Bandung.

2.3.3 Data Teknis Proyek (Fisik)

1. Pondasi

Pondasi Proyek Pembanguan Pusat Pembelajaran Arntz Geise

Universitas Katolik Parahyangan Bandung menggunakan jenis pondasi

Bore Pile. Pondasi Bore Pile ini menggunakan mutu beton f’c 30 MPa.

Pondasi Bore Pile dengan data teknis sebagai berikut :

- Ukuran pondasi : D = 800 mm

- Kapasitas bantalan pondasi : 250 ton

- Kedalaman pondasi : 12 m

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 7

2. Kolom

Kolom yang digunakan untuk Proyek Pembangunan Pusat

Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung ada

beberapa type dimensi dengan beragam mutu beron.

- Lantai Basement 3

RESUME ELEMEN KOLOM LANTAI BASEMENT 3


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. C2 750 750 68
2. C3 500 900 4
JUMLAH 72

Tabel 2.1.a(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Lantai Basemen 2

RESUME ELEMEN KOLOM LANTAI BASEMENT 2


DIMENSI(mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. C2A 700 700 68
2. C3 500 900 4
JUMLAH 72

Tabel 2.1.b (Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Lantai Basement 1

RESUME KOLOM LANTAI BSEMENT 1


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. C4 600 600 69
JUMLAH 69

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 8

Tabel 2.1.c (Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Lantai 1

RESUME KOLOM LANTAI 1


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. C4 600 600 28
2. SC0 PIPA Ø250 55
3. SC1 H 400 × 400 × 13 × 21 28
JUMLAH 111

Tabel 2.1.d (Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Lantai 1A

RESUME KOLOM LANTAI 1A


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. C4 600 600 28
2. SC0 PIPA Ø 250 37
3. SC1 H 400 × 400 × 13 × 21 28
JUMLAH 93

Tabel 2.1.e (Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Lantai Atap

RESUME KOLOM LANTAI ATAP


NO. TYPE DIMENSI JUMLAH
1. SC2 WF 300 × 150 × 6,5 × 9 15
2. SC3 WF 250 × 125 × 6 × 9 6
3. SC4 WF 200 × 100 × 5,5 × 8 8
JUMLAH 29

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II – 9

Tabel 2.1.f (Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

3. Balok

Balok yang digunakan untuk Proyek Pembangunan Pusat

Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung ada

beberapa type dimensi dengan beragam mutu beton.

- Balok Lantai Basement 2

RESUME BALOK LANTAI BASEMENT 2


DIMENSI(mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. G495 400 950 9
2. G47 400 700 6
3. G47B 400 700 12
4. G47D 400 700 52
5. G47E 400 700 44
6. G47F 400 700 11
7. B37 300 700 4
8. B37A 300 700 48
JUMLAH 186
Tabel 2.2.a(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Balok Lantai Basement 1

RESUME BALOK LANTAI BASEMENT 1


DIMENSI(mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. G495 400 950 9
2. G47 400 700 6
3. G47B 400 700 12
4. G47D 400 700 51

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
10

5. G47E 400 700 43


6. G47F 400 700 11
7. B37 300 700 4
8. B37A 300 700 52
JUMLAH 188
Tabel 2.2.b(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Balok Lantai 1

RESUME BALOK LANTAI 1


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. G695 600 950 15
2. G495 400 950 8
3. G47 400 700 77
4. G47B 400 700 1
5. G47D 400 700 17
6. G47E 400 700 2
7. G36 300 600 23
8. G24 200 400 43
9. B47 400 700 2
10. B37 300 700 54
JUMLAH 242
Tabel 2.2.c(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

- Balok Lantai 1A

RESUME BALOK LANTAI 1A


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. G495 400 950 6
2. G47 400 700 24
3. B47 400 700 2
4. B37 300 700 11
5. B2A5 250 500 14
JUMLAH 57
Tabel 2.2.d(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
11

- Balok Lantai Atap

RESUME BALOK LANTAI ATAP


DIMENSI (mm)
NO. TYPE JUMLAH
B H
1. G495 400 950 6
2. G47 400 700 27
3. B47 400 700 2
4. B37 300 700 13
5. B2A5 250 500 14
JUMLAH 62
Tabel 2.2.e(Sumber : Gambar Perencanaan struktur Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung)

4. Pelat Lantai dan Pelat Atap

Struktur bangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas

Katolik Parahyangan Bandung direncanakan menggunakan pelat lantai dan

rangka atap menggunakan rangka baja.

2.4 Persiapan Proyek

2.4.1 Pelelangan

Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran

pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada rekan

(kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan

proyek yang sesuai dan memenuhi syarat dan ketentuan sesuai kriteria dari

pemilik proyek atau pemberi perintah kerja (owner).

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
12

Penggunaan tender pada suatu proyek merupakan salah satu proses

untuk pengadaan kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek

kontruksi. Pelelangan dapat dilaksanakan setelah semua persiapan pembuatan

rencana kerja telah selesai dikerjakan.

Melalui kegiatan ini diharapkan akan dapat biaya pelaksanaan

seminimal mungkin serta hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat

dipertanggung jawabkan dan tidak merugikan kedua belah bihak.

Dalam tender terdapat dua pihak yang terkait, yaitu :

1. Owner (pengguna jasa)

Pihak Owner sebagai pihak yang mengadakan pelelangan.

2. Kontraktor (penerima jasa)

Pihak yang mengikuti proses pelelangan (tender) dari pihak Owner.

Pelelangan berdasarkan keputusan Presiden No. 54 Tahun 2010,

dibagi menjadi beberapa cara, antara lain :

1. Pelengan Umum

Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang / Pekerjaan,

Kontruksi / Jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh

semua Penyedia Barang / Pekerjaan Kontruksi /Jasa lainnya yang

memenuhi syarat.

2. Pelelangan Terbatas

Pelelangan Terbatas adalah metode pemeilihan Penyedia Pekerjaan

Kontruksi untuk Pekerjaan Kontruksi dengan jumlah Penyedia yang

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
13

mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang

kompleks.

3. Pelelangan Sederhana

Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang / Jasa

lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00

(dua ratus juta rupiah)

4. Pemilihan Langsung

Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan

Kontruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tingi Rp. 200.000.000,00

(dua ratus juta rupiah).

5. Penunjukan Langsung

Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang / Jasa

dengan cara menunjukan langsung 1 (satu) Penyedia Barang / Jasa.

6. Pengadaan Langsung

Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang / Jasa

langsung kepada Penyedia Barang / Jasa, tanpa melalui pelelangan /

Seleksi / Penunjukan langsung. Pengadaan langsung dapat dilakukan

bertahap terhadap Penyedia Barang / Pekerjaan Kontruksi / Jasa lainnya

yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah),

dengan ketentuan sebagai berikut :

 Merupakan kebutuhan operasional Kementrian / Lembaga / Satuan

Kerja Perangkat Daerah / Instansi lainnya.

 Teknologi sederhana.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
14

 Resiko kecil.

 Dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa Usaha orang-perseorangan

dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untk paket

pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi

oleh usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil.

Adapun prosedur pelaksanaan pelelangan yaitu sebagai berikut :

1. Pengumuman dari pemberi tugas (owner) pada rekan untuk ikut

praktualifikasi. Pengumuman tersebut berisi antara lain nama, lokasi, dan

jenis proyek serta jadwal prakualifikasi melalui surat kabar nasional atau

ditempat-tempat penting yang bisa diketahui khalayak ramai.

2. Perusahaan yang berminat mendaftarkan diri dan melakukan permohonan

untuk mendapatkan dokumen prakualifkasi yang berisi antara lain struktur

organisasi rekanan, pengalaman, sarana yang dimiliki, keadaan keuangan

dan lain-lain.

3. Bila dokumen prakualifikasi sudah diisi oleh rekanan dan dikembalikan

pada pemberi tugas (owner), kemudian dianalisis oleh pemberi tugas

(owner) dan ditentukan rekanan yang lulus prakualifikasi dan diadakan

pengumuman pada rekanan yang lulus prakualifikasi.

4. Perusahaan yang dinyatakan lulus pada proses prakualifikasi memberikan

Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Anwijizing) yang berisi surat undangan

lelang, syarat-syarat mengikuti pelelangan, syarat-syarat umum kontrak,

spesifikasi, jadwal, informasi tambahan, gambar-gambar rencana, daftar

volume pekerjaan, daftar isian tender, dan lain-lain.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
15

5. Penjelasan pekerjaan berupa rapat penjelasan dan peminjaman lapangan.

6. Pemasukan penawaran diikuti pelelangan pada hari dan jam yang telah

ditetapkan.

7. Evaluasi atas penawaran yang paling meyakinkan oleh penawar dan

keputusan atas penawar yang paling meyakinkan keputusan tersebut

diumumkan ke seluruh penawar yang turut serta dalam proses pelelangan.

8. Setelah didapat satu pemenang tersebut diberikan Surat Perintah Kerja

(SPK) dan Surat Pelaksanaan Lapangan (SPL).

2.4.2 Prosedur Pelelangan Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas

Katolik

1. Prosedur Pelelangan pada Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz

Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung bersifat pelelangan

umum. Dari hasil pelelangan tersebut, berdasarkan kriteria kecakapan,

kemampuan teknis, dan segi keuangan yang paling menguntungkan, maka

Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Bandung selaku pemilik proyek

memutuskan PT. PULAU INTAN BAJA PERKASA sebagai pelaksana

proyek struktur, arsitektur, dan plumbing. PT. MODULE CIPTA

ENGINEERING sebagai konsultan pengawas manajemen kontruksi, PT.

ANGGARA ARCHITEAM sebagai desain, principal dan arsitektur

proyek, PT. TIARA HANDALAN LARASADI sebagai konsultan

perencana struktur, PT. SIGMATECH TATAKARSA sebagai mekanikal

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
16

dan elektrikal, PT. TOTAL CITRA INDONESIA sebagai quantity

surpeyor.

2. System Kontrak yaitu system kontrak biaya menyeluruh (lumpsum fixed

price), dimana penyelesaian seluruh pekerjaan dengan jangka waktu

tertentu mempunyai jumlah harga yang pasti dan tetap, serta semua resiko

dalam penyelesaian pekerjaan ditanggung sepenuhnya oleh PT. PULAU

INTAN BAJA PERKASA sebagai pelaksana proyek struktur, arsitektur

dan plumbing, dan PT. MODULE CIPTA ENGINEERING sebagai

konsultan pengawas manajeman kontruksi.

3. System Pembayaran yang disepakati yaitu system pembayaran sesuai

kemajuan pekerjaan, dimana Yayasan Universitas Katolik Parahyangan

Bandung selaku pemilik proyek (owner) membayar kepada kontraktor

berdasarkan kemajuan pekerjaan fisik sampai pekerjaan fisik selesai

100%.

2.4.3 System Kontrak

Elemen yang paling penting dalam suatu proses kerjasama antara

berbagai pihak untk mewujudkan suatu system tertentu yang telah disepakati

adalah kontrak.

Kontrak kerja kontruksi dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam

pekerjaan yang terdiri dari kontrak kerja kontruksi untuk pekerjaan

perencanaan, kontrak kerja kontruksi untuk pekerjaan pelaksanaan, dan kontrak

kerja kontruksi untuk pekerjaan pengawasan.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
17

Pemilihan kontrak yang sesuai untuk suatu proyek kontruksi lebih

didasarkan dari karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

pandang pemilik proyek (owner), hal ini erat kaitannya dengan antisipasi dan

penanganan resiko yang ada pada proyek tersebut.

1. Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract).

Merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam

jangaka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap

untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu, dengan volume

pekrjaan didasarkan pada hasil pengukuran yang benar-benar telah

dilaksanakan.

2. Kontak Biaya Plus Jasa (Cost Plus Free Contract).

Merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka

waktu tertentu, dimana jenis-jenis pekerjaan dan volumenya belum

diketahui dengan pasti. Pembayaran dilakukan berdasarkan pengeluaran

biaya yang meliputi pembelian barang, sewa peralatan, upah kerja, dan

lain-lain. Ditambah imbalan jasa yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak.

3. Kontrak Biaya Menyeluruh (Lumpsum Fixed Price)

Merupakan kontrak jasa atas peyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka

waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua

resiko dalam penyelesain pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia

jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
18

2.4.4 Pekerjaan Persiapan dan Struktur.

A. Pekerjaan Persiapan

1) Tahap pekerjaan persiapan dilokasi proyek adalah pembersihan,

pembuatan jalan kerja, dan meratakan lahan.

2) Pengukuran dan pemasangan bouwplank disetiap titik yang sudah

direncanakan.

3) Menyiapkan material dan bahan yang dibutuhkan serta kebutuhan

peralatan sebagai saranapekerjaan.

4) Merekrut tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan dari awal

sampai akhir proyek.

5) Memberi pengarahan awal, mengenai mekanisme kerja, sistem

pembayaran, dan harga upah kepada para tenaga kerja. Hal ini

dilakukan agar ada kesepahaman dan kejelasan kepada para tenaga

kerja, sehingga mereka tidak merasa dirugikan.

Proses pekerjaan :

 Direksikeet.

 Pengukuran dan Bouwplank.

 Pekerjaan Galia dan timbunan.

 Pemberesan Lokasi.

B. Pekerjaan Struktur

1) Pekerjaan Tanah meliputi Stripping, galian Soldier Pile, galian tanah

keras untuk Pondasi Borepile dan Raft Pondasi.

2) Pekerjaan Pondasi Strauss Pile untuk WTP (Water Tripment Plane)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
19

3) Pekerjaan Kolom Basement 3

4) Pekerjaan Kolom Basement 2

5) Pekerjaan Kolom Basement 1

6) Pekerjaan Kolom Lantai 1

7) Pekerjaan Kolom Lantai 1A

8) Pekerjaan Kolom Lantai Rooftank

9) Pekerjaan Balok dan Pelat Beton Basement 3

10) Pekerjaan Balok dan Pelat Beton Basement 2

11) Pekerjaan Balok dan Pelat Beton Basement 1

12) Pekerjaan Balok dan Pelat Beto Lantai 1

13) Pekerjaan Balok dan Pelat Lanti 1A

14) Pekerjaan Balok dan Pelat Beton Atap Dak

2.5 Organisasi Proyek

Pengertian organisasi pada umumnya adalah sekelompok orang yang

melakukan kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai tujan tertentu.

Dalam kaitannya dengan pelaksana proyek juga bisa diartikan bahwa organisasi

proyek merupakan sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu, yang

terorganisir dan terkoordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas

dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Tugas yang dimaksud disisi lain adalah mengelola pelaksanaan proyek

dengan harapan pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
20

tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi perusahaan dan

kepuasan pelanggan sebagai pengguna jasa.

Keterangan :

: Garis Kontraktual

: Garis koordinasi

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise

Universitas Katolik Parahyangan Bandung

2.5.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik Proyek (Owner) adalah seseorang / lembaga yang mempunyai

dana dalam pembangunan proyek. Pemilik proyek untuk Pembangunan Pusat

Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini

adalah Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Didalam

pelaksanaannya owner membentuk pantia pembangunan sebagai perencana,

pelaksana, dan pengawas.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
21

2.5.2 Konsultan Perencana

Konsultan Perencana adalah suatu badan usaha atau perseorangan

yang terlibat dalam perencanaan struktur bangunan dibidang struktur,

arsitektur, plumbing, mechanical, eletrikal, dan lain-lain.

Dalam proyek pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise

Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Yayasan Universitas Katolik

Parahyangan Bandung selaku Owner menunjuk PT. TIARA HANDALAN

LARASADI sebagai Konsultan Perencana Struktur, PT. ANGGARA

ARCHITEM sebagai Konsultan Perencana Arsitektur, PT. SIGMATECH

TATAKARSA sebagai Konsultan Perencana Mekanikal dan Elektrikal.

2.5.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah suatu badan usaha atau perseorangan

yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membantu pengelola pelaksana

pembangunan dari awal pelaksanaan proyek hingga selesai. Dalam Proyek

Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise Universitas Katolik

Parahyangan Bandung, Yayasan Universitas Katolik Parahyangan Bandung

selaku Owner menunjuk PT. MODULE CIPTA ENGINEERING sebagai

Konsultan Pengawas.

2.5.4 Kontraktor Pelaksana

Kontraktor Pelaksana adalah suatu badan usaha atau perseorangan

yang melaksanakan pekerjaan sesuai biaya, peraturan, syarat-syarat, dan

gambar rencana yang telah ditetapkan.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
22

Dalam Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise

Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini yang menjadi kontraktor utama

adalah PT. PULAU INTAN BAJA PERKASA yang telah ditunjuk dan diberi

tanggung jawab. Fungsi dan wewenang dari kontraktor adalah sebagai

pelaksana pekerjaan dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada Owner.

Project Manager (PM)

(Sukiran)

Vice Project Manager

(Ismanto)

Admin

(Dewi Cahya)

Cashier & GA QC & QS

(Adiana) (Ade Rahlan)

Suport Eng QS Engineering SM Struktur SM Arsitektur Logistik GA

(Dewi Cahya) (Ade Rahlan) (Kusmayadi) (Suparno) (Tevi) (Mulyanto) (Adiana)


(Puput) (Aprizal F) Wakil Eng. Wakil SM (Garlin)
B C
(Indra) (Widodo)

Drafter A

(Yudy N)
(Eka)
(Ryan)
Keterangan :
Koordinasi
Komando/Interuksi
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

PT. PULAUINTAN BAJA PERKASA (A)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
23

A B

Surveyor Supervisor Mechanic Surveyor Supervisor Mechanic

(Fahrul rozi) (Suherman) (Hanafi) (Adi (Durahman) (Agus)


Setiawan)
(Rudani) (Asep
hidayat) (Dwika)

(Rahmad)

Koor. K3

(Rohman)

Team 3 orang

Keterangan :
Koordinasi
Komando/Interuksi

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

PT. PULAUINTAN BAJA PERKASA (B)

2.6 Rencana Pelaksanaan

2.6.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Untuk menentukan biaya yang diperlukan pada suatu proyek perlu

mengetahui komponen-komponen pembentukan biaya tersebut yang terdiri atas

1. Biaya Material atau Bahan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
24

Material adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proyek yang pada

akhirnya merupakan bagian dari akhir proyek. Biaya material diperoleh

berdasarkan harga satuan yang dikalikan dengan besarnya volume

pekerjaan. Bila data kuantitas diperoleh dari gambar, maka data kualitas

diperoleh dari spesifikasi. Umumnya harga-harga tersebut berasal dari

produsen maupun distributor.

2. Biaya Upah

Biaya upah buruh terdiri dari upah langsung dan upah tidak langsung.

Upah langsung merupakan upah yang dibayarkan kepada buruh pada tiap

periode tertentu. Upah tidak langsung meliputi asuransi dan berbagai

macam tunjangan. Untuk menentukan upah buruh dapat dihitung dengan

menentukan banyak pekerja berdarkan volume pekerjaan dan produktifitas

buruh. Upah buruh dapat ditentukan berdasarkan pengalaman atau proyek

terdahulu dengan berbagai penyesuaian, sehingga bisa dihitung total biaya

upah.

3. Biaya Peralatan

Penentuan jumlah dan jenis alat disesuaikan dengan volume pekerjaan dan

kondisi lapangan. Biaya dapat berupa biaya kepemilikan, biaya bahan

bakar, dan biaya perawatan. Harga pada umumnya berbeda sesuai dengan

jenis dan mutunya (termasuk sumber daya manusia). Selain itu,

dipengaruhi oleh keadaan perekonomian nasional serta kebijaksanaan

pemerintah. Dari sisi ekonomi harga dapat berfluktuasi sesuai dengan

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
25

supply dan demand. Yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan

kenaikan biaya pada saat kontruksi.

2.6.2 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)

Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) adalah suatu alat pengendalian

prestasi pelaksanaan proyek secara menyeluruh agar pelaksanaan proyek

tersebut berjalan dengan lancar.

Fungsi dari time schedule ini adalah :

1. Sebagai pedoman kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan dan

sebagai pedoman direksi untuk mengontrol apakah suatu pekerjaan

berlangsung sesuai jadwal atau tidak.

2. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah

diselesaikan.

3. Sebagai pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan.

4. Untuk menentukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan waktu

pelaksanaan.

5. Untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam jangka waktu

tertentu, serta untuk memperkirakan jumlah tenaga kerja, jumlah dan

macam peralatan, serta material yang digunakan.

Pembuatan time schedule harus memperhatikan beberapa factor :

1. Kondisi atau keadaan lapangan.

2. Macam dan volume pekerjaan.

3. Metode pelaksanaan dan peralatan yang digunakan.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
26

4. Jumlah dan kualitas sumber daya yang tersedia.

5. Perkirakan iklim dan cuaca.

Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk

mengelola waktu dan sumber daya proyek. Masing-masing metode mempunyai

kekurangan dan kelebihan. Pertimbangan menggunakan metode-metode

tersebut kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan.

Kinerja waktu akan berinplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus

kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu variabel-variabel yang

mempengaruhinya juga harus dimonitor. Misalnya mutu, keselamatan kerja,

ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder yang terlibat. Bila terjadi

penyimpangan terhadap rencan semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan

koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang diinginkan.

 Waktu dan Durasi Kegiatan

Dalam konteks penjadwalan, terdapat dua perbedaan, yaitu waktu (time)

dan kurun waktu (duration). Bila waktu menyatakan siang atau malam,

sedangkan kurun waktu atau durasi menunjukan lama waktu yang

dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan, seperti lamanya waktu kerja

dalam satu hari adalah 8 jam. Melakukan durasi atau kegiatan biasanya

dilandasi volume pekerjaan dan produktifitas crew atau kelompok pekerja

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Produktivitas didapat dari

pengalaman crew melakukan suatu kegiatan yang telah dilakukan sebelum

atau database perusahaan.

 Bagan Balok (Barchart)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
27

Barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Tailor dalam bentuk bagan

balok, dengan bagan balok sebagai prestasi dari durasi setiap kegiatan.

Format balok inofatif, mudah dibaca dan efektif untuk dikomunikasikan

serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Bagan balok terdiri atas

sumbu Y yang dinyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek,

sedangkan sumbu X menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau

bulan sebagai durasi.

Penyajian informasi bagan balok agak terbatas, misal hubungan antar

kegiatan tidak jelas dan lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat

diketahui, karena urutan kegiatan kurang terperinci, maka bila terjadi

keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi

sukar untuk dilakukan.

 Kurva S atau Hanumm Curve

Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T.

Hanumm atas dasr pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal

hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukan kemajuan maupun

keterlambatan proyek berdasarkan kegiatan, bobot, dan waktu pekerjaan

yang dipresentasikan sebagai presentasi kumulatif dari seluruh kegiatan

proyek. Visualisasi kurva s dapat memberikan informasi mengenai

kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
28

2.6.3 Volume Pekerjaan

Macam atau jenis alat pekerjaan ditentukan oleh konsultan perencana

pada tahap perancangan. Macam pekerjaan diuraikan dengan berpedoman dari

spesifikasi gambar rencana, dalam spesifikasi dijelaskan tentang metoda

pelaksanaan dan mutu material yang digunakan, serta syarat-syarat yang harus

dipenuhi.

Volume pekerjaan ditentukan berdasarkan informasi yang tersedia

dalam gambar rencana. Dari gambar tersebut diperoleh informasi mengenai

dimensi fisik bangunan seperti balok, kolom, pelat lantai, atap, yang

diperlukian dalam proses penentuan volume pekerjaan.

2.6.4 Metode Pelaksanaan Konstruksi

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek kontruksi.

Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode

pelaksanaan kontruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat, dan

aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek

kontruksi. Sehingga target waktu, biaya, dan mutu sebagaimana ditetapkan

dapat tercapai.

Dalam melaksanakan pekerjaan kontruksi, adakalanya diperlukan

suatu metode terobosan untuk menyelesaikan berbagai maslah dilapangan.

Khususnya pada saat-saat menghadapi kendala yang diakibatkan oleh kondisi

di lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu,

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
29

penerapan metode pelaksanaan kontruksi yang sesuai kondisi lapangan akan

sangat mambantu dalam penyelesaian proyek kontruksi bersangkutan.

Penerapan metode pelaksaaan kontruksi, selain terkait erat dengan

kondisi lapangan dimana suatu proyek kontruksi dikerjakan, juga tergantung

jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan untuk bangunan gedung

berbeda dengan metode pekerjaan bangunan irigasi, bangunan pembangkit

listrik, kontruksi dermaga, maupun kontruksi jalan dan jembatan. Namun

demikian, pelaksanaan semua jenis proyek kontruksi umumnya dimulai dengan

pekerjaan persiapan.

2.6.5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suatu proyek kontruksi,

pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan

persiapan ini, baik untuk proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat,

proyek pembangunan bandar udara, jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga,

maupun proyek lainnya. Secara umum tidak banyak berbeda, besar kecilnya

mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan

dikerjakan.

Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan

suatu proyek kontruksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada saat

tender proyek adak dijadikan bagian dari penawaran tender dari proyek

bersangkutan. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK II –
30

diperoleh suatu hasil perencanaan yang efisien, namun bisa mencakup segala

pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

1. Direksiket

2. Pengukuran dan Bouwplank

3. Pekerjaan Galian dan Timbunan

4. Pemberes``an Lokasi (buangan berangkal)

Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Pusat Pembelajaran Arntz Geise


Universitas Katholik Parahyangan Bandung

Anda mungkin juga menyukai