EKOLOGIS
Dwi Kustianingrum
Fikri Salahudin
Annas Yusuf
Anthony Mulyana
KULIAH 009
Ekologi dan Arsitektur Ekologi
Sumber :
http://www.popodanes.com/
Contoh pengolahan tapak dengan konsep ekologi.
Sumber : http://www.popodanes.com/
Diagram Pengolahan Site
Diagram diatas menerangkan daya tampung ekosistem dan beban lingkungan
maksimal yang dapat diakibatkan oleh kegiatan pembangunan. Beban
lingkungan tersebut mengandung pencemaran yang disebabkan oleh
persiapan bahan, pembangunan, penggunaan maupun pembongkaran.
Pada lahan yang digunakan untuk membangun bangunan hal pertama yang
harus dipertimbangkan adalah apakah kesuburan tanah ersebut dapat dibuat
tandus oleh bangunan. Tanah yang subur sebaiknya dipertahankan sebagai
lahan tanaman dan bukan untuk lahan bangunan, jalan atau tempat parkir.
Kedua, harus mempertimbangkan keadaan tanaman yang ada ( pohon
peneduh, semak-semak dan penutup tanah yang berbunga ). Sebaiknya
tanaman tersebut dipertahankan sebanyak mungkin, ketiga, perlu
dipertimbangkan jenis tanaman mana yang akan direalisasikan ( taman alam
liar, taman puing-puing atau taman hiasan dan taman berguna )
Selalu mempertimbangkan bahwa lingkungan bagaimanpun cara
terbentuknya akan menuntut bagian-bagian tertuntu seperti jalan setapak,
tempat duduk santai, tempat bermain anak, dan tempat kompos. Terutama
pada perencanaan tempat duduk santai perlu diperhatikan gangguan teristis
yang mungkin terkandung pada lahan tersebut.
Prinsip pembangunan taman ekologis dapat diterapkan dengan :
- Pembentukan jalan setapak yang beraneka ragam dan berliku-liku.
- Penciptaan sudut yang tenang, teduh dan nyaman
- Penggunaan pagar hijau dengan perdu beraneka bentuk dan warna
bungannya
- Pengarahan pemandangan dan cahaya / teduh dengan aturan dan
pemilihan tanaman tertentu; serta
- Pemilihan tanaman yang sesuai tempat dan mudah perawatannya.
Pelestarian pohon pada bangunan
disekitar site
Survai topografi harus memperhatikan pohon yang ada ( existing ). Upaya
melestarikannya dapat menghemat waktu dan biaya dalam
menyediakan peneduh, selain juga menambah keindahan. Beberapa
perubahan kecil didalam rencana untuk memasukkan unsure pohon
sangat memebantu menghasilkan suatu penampilan informal yang
menyenangkan.
Pembersihan lahan dari pohon-pohon, semak-semak dan rumput yang
mengganggu tempat dimana akan didirikan bangunan baru, harus
dilakukan dengan seksama dan selalu menghindari tindakan keras
terhadap lingkungan alam. Bangunan selalu direncanakan sedemikian
rupa sehingga pohon penedu besar tidak perlu ditebang, dan melindungi
pohon-pohon yang diperthankan sehingga tidak cacat oleh pekerjaan
bangunan dengan memasang pagar sementara disekitarnya.
Contoh bangunan dengan menjaga
kelestarian pohon yang ada.
Tatanan Massa
Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris. Bentuk garis lurus atau
linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau
melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis.
Dalam kasus tersebut deretan bentuk dapat berupa pengulangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsur lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah dinding atau jalan.
Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelokkan sebagai penyesuaian terhadap
kondisi setempat seterti topografi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain
yang ada dalam tapak.
Bentuk garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang luar atau
membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.
Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsur menara untuk menciptakan
sebuah titik dalam ruang.
Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsur lain
dapat ditempatkan disitu.
Konfigurasi Massa Linier, Sumber : Sumber : http://www.popodanes.com/
Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang ke arah luar dari
bentuk terpusat dalam arah radial. Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier
yang berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional
seluruh organisasi. Posisinya yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual
dominant, atau dapat digabungkan dan menjadi bagian dari lengan–lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat
ekstrovertnya. Lengan-lengan radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau
meningkatkan diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-lengan radial
dapat membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar
matahari, angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat dan dipahami dengan sempurna dari suatu titik
pandang di udara. Bila dilihat dari muka tanah, kemungkinan besar unsure pusatnya tidak
akan dengan jelas, dan pola penyeberan lengan -lengan linier menjadi kabur atau
menyimpang akibat pandangan perspektif.
Bentuk Cluster
Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal
bawah (bentang alam) dan batas vertical (massa bangunan atau
vegetasi),Ruang luar ialah ruang yang terjadi dengan membatasi alam,
dengan memberi kerangka atau bingkai disebut juga arsitektur tanpa atap
tetapi dibatasi oleh dua bidang : lantai dan dinding.
Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada, ruang luar dikategorikan
menjadi:
a. Ruang aktif adalah ruang - ruang yang dibentuk untuk difungsikan
sebagai ruang untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain. Ruang luar
ini dapat berbentuk: plaza, playground, lapangan olahraga.
b. Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan
sebagai tempat manusia berkegiatan. Ruang luar ini dapat berbentuk:
tamanpasif, dan area hijau.
Ruang luar berdasar fungsinya, dikategorikan :
a. Fungsional, artinya ruang luar dibentuk dengan adanya fungsi / guna tertentu:
- ruang aktif : bermain, olahraga
- tempat peralihan kegiatan atau menunggu
- sarana penghubung antar bangunan
- sebagai pembatas antar bangunan
- sebagai pengatur jarak antar bangunan
b. Ekologis, artinya ruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi ekologisnya:
- sumber penyegaran udara ( menyerap CO2 dan menghasilkan O2 )
- sebagai penyerap dan pengendali air hujan dan banjir
- sebagai pengendali ekosistem tertentu
- sebagai pelunak / pelembut massa bangunan ruang luar
Dalam perencanaan ruang luar menurut kesan fisiknya dibagi atas ( Rustam Hakim1991 :
39 – 40 ) :
a. Ruang positif suatu ruang terbuka yang diolah dengan peletakan massa
bangunan/obyek tertentu melingkupinya akan bersifat positif, biasanya terkandung
kepentingan dan kehendak manusia. Kriteria dari ruang positif itu sendiri yaitu :
- terbentuk dari komposisi massa bangunan yang direncanakan
- mempunyai orientasi yang jelas.
- sebagai jalur sirkulasi utama
- sebagai node atau simpul sirkulasi
- sebagai wadah aktifitas ( interaksi social )
- ruang didesain agar menarik dan nyaman ( dapat dirancang sesuai tema yang
dipilih ) sehingga dapat dilengkapi dengan elemen lansekap : kolam, air mancur,
- vegetasi, open teater, sklupture, lampu dll.
b. Ruang negatif ruang terbuka yang melebar dan tidak berfungsi dengan
jelas yang bersifat negatif, biasanya terjadi secara spontan tanpa
kegiatan tertentu. Kriteria dari ruang negatif itu sendiri yaitu :
- Terbentuk dari komposisi massa yang tidak direncanakan ( kadang
merupakan ruang sisa / ruang belakang bangunan, tidak
dimaksudkan untuk pertimbangan manusia)
- Tidak mempunyai orientasi yang jelas
- Bukan jalur sirkulasi utama, bukan sebagai node
- Bukan sebagai wadah aktifitas ( interaksi social ), cenderung sebagai
daerah servis.
- Ruang tidak di desain secara khusus.
Ruang luar positif dan ruang luar negatif
Pembentukan ruang menciptakan ruang luar dengan penyusun massa
bangunan ( unsur keras / hard) secara berimbang dan dengan massa
vegetasi ( unsur lunak / soft.
Pengertian Bentuk
Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Dalam seni
dan perancangan, istilah bentuk seringkali dipergunakan untuk menggambarkan struktur
formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan
bagian-bagian dari suatu komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata. Bentuk
dapat dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang
memberikan kesatuan secara menyeluruh.
Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
a. Bentuk Beraturan
b. Bentuk Tidak Beraturan
Bentuk Beraturan
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain
dan tersusun secara rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk
tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola,
silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk
beraturan.
Bentuk Tidak Beraturan
Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan
hubungan antar bagiannya tidak konsisten.Pada umumnya bentuk ini tidak
simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan.
Bentuk tak beraturan bisa berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh
suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari
bentuk-bentuk beraturan.
Bentuk mempunyai wujud – wujud dasar yang terdiri dari, lingkaran, segitiga,
dan bujur sangkar. Dari bentuk geometri kita dapat mengetahui wujud – wujud
beraturan adalah lingkaran dan satu seri segi banyak beraturan ( yang memiliki
sisi dan sudut – sudut yang sama ) yang tidak terhingga banyaknya yang
dapat dilukiskan dalam lingkaran tersebut.
Dari hal – hal diatas yang paling jelas adalah wujud – wujud primer : lingkaran,
segitiga, dam bujur sangkar.
a. Lingkaran adalah serentetan titik – titik yang disusun dengan jarak yang
sama dan seimbang terhadap sebuah titik.
b. Segitiga adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan
mempunyai tiga buah sudut.
c. Bujur sangkar adalah sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah
sisi yang sama dan empat buah sudut 90 derajat
Ciri-Ciri Visual dari Bentuk
Wujud adalah karakter pokok yang menunjukan bentuk, wujud adalah hasil pembentukan yang
tertentu dari permukaan – permukaan dan sisi – sisi suatu bentuk.
Ukuran adalah dimensi – dimensi panjang, lebar dan tinggi yang ada dari suatu bentuk, jika
dimensi – dimensi ini menentukan proporsinya maka skalanya ditentukan oleh perbandingan
ukuran relatifnya terhadap bentuk – bentuk lain disekelilingnya.
Warna adalah corak, intensitas dan tuanya warna dari permukaan suatu bentuk, warna adalah
predikat yang paling menyolok yang menunjukan suatu bentuk terhadap lingkungannya. Warna
juga mempengaruhi bobot pandangan suatu bentuk.
Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk, tekstur mempengaruhi keduanya baik
perasaan kita pada waktu meraba maupun intensitas refleksi cahaya yang menimpa
permukaan bentuk tersebut.
Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu lingkungan atau bidang pandangan.
Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang dasar arah mata angin atau
terhadap pandangan seseorang yang melihatnya.
Intertia visual adalah tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk, intertia suatu bentuk
tergantung dari geometrinya dan juga orientasi relatifnya terhadap bidang dasar dan garis
pandangan kita.
Semua ciri – ciri visual bentuk ini pada kenyataanya dipengaruhi oleh
keadaan bagaimana kita memandangnya :
Perspektif atau sudut pandang kita
Jarak kita terhadap bentuk tersebut
Keadaan cahaya yang ada
Bidang pandangan yang mengelilingi benda tersebut
Pembentukan Bangunan di Lereng
(a) Rumah sengkedan (rumah tinggal) berstruktur massif atau rangka kayu pada lerengan gunung terjal 40 %,
(b) Villa rumah panggung prefab pada tepi laut yang sangat terjal.
Perencanaan rumah sengkedan dan split-level yang sehat dan baik
merupakan hasil pertimbangan dan penilaian alternative dari segi
konstruksi (struktur, konstruksi, dan bahan bangunan ), dan dari segi
penggunaan ( keamanan, kesehatan, ekonomi, kebutuhan ruang, dan
sebagainya).
Bentuk Arsitektur Tropis
Contoh posisi
matahari
pada daerah
di iklim
tropis.
Oleh karena itu pencahayaan matahari di daerah tropis mengandung gejala
sampingan yaitu sinar panas, maka didaerah tropis tersebut manusia sering
menganggap ruang yang agak gelap sebagai ruang yang sejuk dan nyaman.
Akan tetapi, untuk ruang kerja mata manusia membutuhkan cahaya, maka
berkawanan dengan ketentuan tersebut.
Suhu dan kelembapan yang tinggi sangat tidak menyenangkan karena
penguapan sedikit dan gerak udara biasanya kurang, kecuali dipesisir. Oleh
karena itu bangunan membutuhkan perlindungan terhadap radiasi matahari,
hujan, serangga, dan di daerah pesisir membutuhkan perlindungan terhadap
angin keras.
Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka dengan jarak yang cukup diantara
bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Orientasi bangunan
ditempatkan diantara lintasan matahari dan angin sebagai kompromi dan
para letak bangunan berarah dari timur ke barat, dan yang terletak tegak lurus
terhadap arah angin. Bangunan sebaiknya ber bentuk persegi panjang yang
menguntungkan penerapan ventilasi silang.
(a) Letak gedung terhadap sinar matahari yang paling menguntungkan bila memilih
arah dari timur ke barat, (b) Letak gedung terhadap arah angin yang paling
menguntungkan bila memilih arah tegak lurus terhadap arah angin itu.
Berdasarkan bentuk topografinya dan kemungkinan memanfaatkan gerak
angin dan perlindungan maka bentuk rumah panggung adalah yang
paling baik sehingga radiasi panas matahari dapat diperkecil, sedangkan
orientasi terhadap angin untuk penyegaran udara dioptimalkan.
Pada bagian atap sebaiknya dilengkapi dengan atap sengkuap yang luas
dan tinggi dan tidak melebihi dari tiga lantai agar tidak merugikan
tetangga.
Atau atap dapat pula berbentuk pelana sederhana ( tanpa jurai luar dan
dalam ) sehingga mudah dibuat rapat air hujan dan juga sebagai
penahan panas.
Rumah tradisional dapat mengoptimalkan bentuk gedung terhadap sinar panas matahari dengan menggunakan
atap sengkuap yang luas, rumah panggung, dll.
Sumber : http://f-pelamonia.blogspot.com/2010/01/perkembangan-arsitektur-pada-rumah.html
Rumah tradisiona jawal dengan atap joglo yang dapat mengoptimalkan aliran udara ke dalam
bangunan.
Sumber : http://threesort.blogspot.com/2011/04/rumah-joglo.html
Fasad Bangunan
Tampak merupakan bagian yang penting dalam suatu bangunan, karena merupakan
bagian terluar dari bangunan dan pusat perhatian orang yang melihatnya. Pada tampak
bangunan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsep dasar dan penerapannya,
yaitu atap, dinding, bukaan, bentuk, material, serta tekstur.
Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan
dari hujan maupun panas matahari. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring,
walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap
bermacam-macam, di antaranya genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes,
maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti
karat dan tahan gempa.
Pada bagian atap sebaiknya dilengkapi dengan atap sengkuap yang luas dan tinggi
dan tidak melebihi dari tiga lantai agar tidak merugikan tetangga. Atau atap dapat pula
berbentuk pelana sederhana ( tanpa jurai luar dan dalam ) sehingga mudah dibuat
rapat air hujan dan juga sebagai penahan panas.
Sumber :http://chipmunkjumpink.wordpress.com/ Sumber : http://baltyra.com/2010/05/20
Contoh dinding bangunan menggunakan Contoh dinding semi permanen mengunakan material
material bata, bambu.
Sumber : http://f-pelamonia.blogspot.com/ Sumber : http://kabupaten-cianjur-bangkit.com/wp/?page_id=26
Bukaan
Bukaan pada bangunan, terdiri dari pintu dan jendela. Pintu adalah
tempat untuk masuk dan keluar.
Pintu biasanya ditemukan di rumah dan bangunan.
Jendela ialah bukaan pada dinding bangunan, mobil dsb, untuk
memungkinkan udara dan cahaya masuk, biasanya diisi dengan
lembaran kaca.
Jendela dapat memiliki banyak bentuk yang berbeda, seperti segitiga,
persegi, lingkaran, atau bentuk tak beraturan
Contoh bukaan jendela pada Contoh bukaan pintu pada
bangunan tradisional. bangunan rumah
Sumber : http://aci.detik.travel/read/ tinggal.
Sumber :
http://rumametmet.com/201
1/01/25/
Material