Anda di halaman 1dari 26

CV.

archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦


Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

BAB V
KONSEP DESAIN
RUANG TERBUKA HIJAU

Saat ini RTH dirasakan telah menjadi salah satu kebutuhan

masyarakat perkotaan dan itu menjadi paru-paru kota. Di ruang

publik terbuka itu, warga dapat bersosialisasi melalu berbagai

kegiatan seperti olahraga, bercengkerama, rekreasi, diskusi,

pameran/bazar, dan lainnya. Anak-anak mungkin bisa bermain

dengan leluasa di bawah teduhnya pohon-pohon yang rimbun.

Singkatnya ini menjadi tempat rekreasi dan olahraga yang

menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya.

Arsitektur Lansekap adalah perpaduan antara pengetahuan

arsitektur dan perencanaan yang tidak hanya berbentuk gerombol

penghijauan tapi juga meliputi pengerjaan konture, pembentukan

kolam air, perencanaan jalan-jalan, menciptakan kerja antara

benda hidup dan benda mati sebagai ciri budaya lokal.

5. 1 Konsep Desain

5.1.1 Deskripsi Konsep

Konsep perencanaan RTH Perkotaan Kota Tidore Kepulauan

dibuat dengan mengedepankan fungsi-fungsi konservatif, edukasi

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐1
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

dan rekreasi bagi masyarakat. Fungsi ini, sekaligus menjadi

landmark kota yang berjati diri dan terintegrasi dengan

lingkungan sekitar. Dari konsep ini akan dihasilkan konsep ruang

dan konsep tata hijau.

Berdasarkan hasil kajian dilapangan terhadap lokasi yang

direncanakan maka direkomendasikan desain pengembangan RTH

di Kota Tidore Kepulauan adalah sebagai berikut :

5.1.2 Konsep Ruang

Taman Kota Purwokerto dibagi atas 3 (tiga) zona yaitu zona

penerima, zona rekreasi, dan zona komersial. Penjelaskan tentang

keterkaitan antara zona, aktivitas dan fasilitas dalam tapak dapat

dilihat pada tabel yang terdapat pada setiap zona yang ada.

A. Zona Penerimaan.

Zona penerimaan merupakan area penerimaan pengunjung. Untuk

menjaga keamanan maka diletakkan Pos jaga agar pengunjung

dapat merasa aman.

Tabel 5.1 Program Ruang Zona Penerima


No Ruang Fasilitas Aktivitas
1. Gerbang - Pintu gerbang - Keluar masuk
Utama pedestarian pengunjung
- Pos Jaga

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐2
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

B. Zona Rekreasi

Zona rekreasi adalah kawasan tempat mekukan kegiatan

berekreasi baik secara aktif maupun pasif. Penggolongan kawasan

rekreasi ini berdasarkan usia pengunjung, hingga penggunaan

kawasan dapat menjadi lebih efektif. Selain berdasarkan usia

pengunjung, terdapat juga kawasan rekreasi yang diperuntukkan

untuk umum (semua usia). Pada area ini pengunjung dapat lebih

berekspresi terhadapa apa yang ingin mereka lakukan. Program

ruang zona rekreasi dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Program Ruang Zona Rekreasi


No Ruang Fasilitas Aktivitas
1. Anak-anak - Area bermain anak - Bermain
2. Remaja - Area olahraga - Olahraga
- Event plaza - Pertunjukan seni
- Jalur sirkulasi - Olahraga
sepeda
3. Dewasa - Area Olahraga - Olahraga
- Jalur jogging
4. Manula - Jalur refleksi - Relaksasi
- Jalur jogging
5. Umum - Event plaza - Pesta
- Lapangan rumput - Piknik
- Jalur sirkulasi - Baby sitting
pejalan kaki - Pertunjukan seni
- Jalur sirkulasi - Bersepeda
sepeda - Jogging
- Jalur jogging

C. Zona Komersil

Zona komersil merupakan area publik yang mendukung

kenyamanan pengunjung yang berisi beberapa fasilitas

diantaranya café atau pujasera dan atau souvenir. Area ini

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐3
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

memberikan fasilitas kepada pengunjung untuk berbelanja atau

sekedar duduk bersantai. Program ruang zona komersil dapat

dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Program Ruang Zona Rekreasi


No Ruang Fasilitas Aktivitas
1. Komersial - Kios - Berbelanja
- Outdoor café - Makan dan
- Pujasera minum

Secara fungsional, zona-zona dalam Taman Kota akan memiliki

hubungan antar ruang. Hubungan fungsional tersebut

menggambarkan kedekatan zona satu dengan yang lain.

Kedekatan hubungan dalam disain akan ditandai dengan jarak

dan letak antar zona atau keberadaan jalur sirkulasi penghubung

antar zona sehingga akan didapatkan penempatan zona yang

efektif dan efisien.

5.1.3 Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas

Sistem sirkulasi penting diperhatikan untuk

menghubungkan aktivitas-aktivitas yang ada di suatu tapak. Dua

hal utama yang harus diperhatikan dalam merancang sistem

sirkulasi adalah penyesuaian dan penyusunan terhadap ruang

tersedia, dan penyusunan dari suasana dan pemandangan yang

akan dinikmati. Sedangkan skala arsitekturalnya tergantung dari

kebutuhan pengguna, kapasitas, dan hubungannya terhadap

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐4
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

elemen disain pelensgkap lainnya sehingga sistem sirkulasi

mempunyai hierarki dalam mendistribusikan volume lalu lintas.

Konsep sirkulasi dalam tapak terbagi menjadi 3 hierarki

jalur sirkulasi, yaitu: 1) Sirkulasi Primer, Sirkulasi primer di

taman ini dimaksudkan sebagai akses atau jalur masuk utama

arus pengunjung; 2) Sirkulasi Sekunder, Sirkulasi sekunder yang

menghubungkan antar kawasan aktifitas satu dengan yang lain;

3) Sirkulasi Perimeter, Sirkulasi perimeter ditujukan untuk jalur

servis yang mengelilingi tapak.

Sistem sirkulasi di dalam tapak dibuat bebas, jadi setiap zona

pada tapak dapat saling terhubung dengan zona lainnya. Dan

sebagian besar zona terhubung dengan open space. Hal ini

dikarenakan fungsi open space sebagai tempat berkumpul dan

berekreasi pengunjung. Adapun pembuatan pintu ke dalam taman

dimaksudkan agar tercipta ketertiban bagi pengunjung. Arus

kegiatan sirkulasi di dalam tapak didominasi oleh pejalan kaki dan

pengguna sepeda.

5.2 Konsep Desain Biotik RTH

Seni taman sebagai bagian dari arsitektur ialah suatu

bagian dari bidang seni yang berorientasi pada benda-benda hidup

yang terus berevolusi dalam penemuan inovasi-inovasi terbaru

dalam pelestarian lingkungan hidup. Bagi arsitek lanskap yang

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐5
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

banyak menangani hubungan antara manusia, alam dan teknologi

bahwa unsur biotik atau dalam hal ini adalah tanaman adalah

merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan.

Tanaman selalu berkembang sesuai masa pertumbuhannya,

menyebabkan bentuk, tekstur, warna dan ukurannya selalu

berubah. Tanaman adalah makhluk hidup yang tumbuh

dipengaruhi iklim dan tempatnya tumbuh (dataran tinggi, dataran

rendah, lereng, pesisir dan sebagainya. Penataan dan perancangan

tanaman mencakup ; habitat tanaman, karakter tanaman, fungsi

tanaman dan peletakan tanaman.

Habitat tanaman adalah tanaman yang dilihat dari segi

botani atau morphologis dan sesuai dengan ekologis dimana

mencakup tanaman :

- Pohon : batang berkayu, percabangan jauh dari tanah, berakar

dalam dan tinggi di atas 3 meter.

- Perdu : batang berkayu, percabangan dekat tanah, berakar

dangkal, tinggi 1-3 meter.

- Semak : batang tidak berkayu, percabangan dekat tanah,

berakar dangkal, tinggi 50-100 cm.

- Penutup tanah : batang tidak berkayu, berakar dangkal, tinggi

20 – 50 cm.

- Rerumputan.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐6
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Desain biotik tanaman yang dikembangkan pada lokasi

rencana dikategorikan dalam tiga acuan utama, yaitu sebagai

berikut :

- Ameliorasi atau pengendali iklim, artinya dapat mempengaruhi

dan memperbaiki iklim mikro. Faktor iklim yang

mempengaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi

matahari, angin, kelembaban, suara dan aroma. Tanaman

menyerap panas sinar matahari dan memantulkannya,

sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro. Kanopi pohon

menciptakan iklim mikro dan daun dapat menahan, menyerap

dan mengalirkan tiupan angin. Perhatikan tinggi pohon,

bentuk, jenis, kepadatan dan lebar tajuk. Tanaman

mengurangi kecepatan angin 40–50%, dapat menyerap suara

bising di daerah yang membutuhkan ketenangan, sebagai

filter, menyaring debu, bau dan memberi udara segar.

Tanaman secara tidak langsung dapat memperbaiki tingkat

kesehatan masyarakat, bahwa setiap jam, 1 Ha daun-daun

tumbuhan hijau mampu menyerap 8 kg CO2, jumlah ini sama

dengan jumlah CO2 yang dihembuskan oleh sekitar 200 orang

manusia dalam waktu yang bersamaan.

- Pencegah erosi, dimana dapat membantu peresapan air hujan

sehingga memperkecil erosi dan banjir. Akar tanaman dapat

mengikat tanah sehingga menjadi kokoh dan tahan terhadap

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐7
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

pukulan air hujan serta tiupan angin. Juga menahan air hujan

yang jatuh secara tidak langsung ke permukaan tanah.

- Habitat satwa, dimana tanaman dapat menjadi sumber

makanan bagi hewan dan tempat hidup dan berlindungnya,

sehingga secara tidak langsung membantu pelestarian

kehidupan satwa.

5.2.1 Pemilihan Jenis, Tata Letak dan Nilai Estetika Tanaman

Peletakan tanaman harus disesuaikan dengan tujuan

perancangannya, dengan mengingat fungsi tanaman yang dipilih.

Pada peletakan ini mesti dipertimbangkan kesatuan dalam desain

yang meliputi; variasi, keseimbangan, kesederhanaan dan urutan.

Dalam perencanaan tanaman lanskap, pemilihan jenis tanaman

merupakan faktor penting.

Jenis dan karakteristik tanaman yang banyak digunakan

dalam desain langskap merupakan jenis tanaman endemik atau

jenis tanaman lokal yang memiliki keunggulan tertentu (ekologis,

sosial budaya, ekonomi, arsitektural) dalam wilayah kota tersebut

menjadi bahan tanaman utama sebagai penciri RTH, yang

selanjutnya akan dikembangkan guna mempertahankan

keanekaragaman hayati wilayahnya.

Nilai estetika tanaman diperoleh dari perpaduan antara

warna (daun, batang, bunga), bentuk fisik tanaman (batang,

percabangan, tajuk), tekstur tanaman, skala dan komposisi

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐8
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

tanaman. Nilai estetika tanaman diperoleh dari satu tanaman,

sekelompok tanaman sejenis, kombinasi tanaman berbagai jenis

atau kombinasi antara tanaman dengan elemen lanskap lainnya

yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Warna batang, daun dan bunga menimbulkan efek visual,

tergantung refleksi cahaya yang jatuh pada tanaman tsb. Warna

daun dan bunga menarik perhatian manusia, hewan dan

mempengaruhi emosi yang melihatnya. Warna cerah dapat

membangkitkan rasa senang, gembira dan hangat. Warna lembut

memberi kesan tenang dan sejuk. Beberapa jenis tanaman dalam

berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan terlihat

estetis.

Bentuk tanaman dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan

bentuk dua atau tiga dimensi, memberi kesan dinamis, indah,

memperlebar dan memperluas pandangan, atau sebagai aksen

ruang.

Tekstur suatu tanaman ditentukan berdasarkan batang dan

percabangannya, massa daun, serta jarak pandang terhadap

tanaman tersebut. Tekstur tanaman juga mempengaruhi secara

psikis dan fisik orang yang memandangnya.

Skala atau proporsi tanaman adalah perbandingan tanaman

dengan lingkungan sekitarnya. Tanaman secara fisiologis bersifat

menetralisir keadaan lingkungan yang berada di bawah daya

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V‐9
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

tampung lingkungan. Kemampuan ini dapat berasal dari kerja

fotosintesis yang dapat menyerap polutan udara; melalui proses

evapotranspirasi dapat menyimpan air hujan sebagai imbuhan

untuk air tanah; sedangkan aroma yang dikeluarkan tanaman,

maupun bentuk fisik tanaman berupa bentuk tajuk dan pilotaxy

batang yang khas secara tidak langsung bermanfaat untuk

melindungi lingkungan dari terik matahari atau mencegah erosi

dan sedimentasi.

Kriteria pemilihan vegetasi pada lokasi rencana

pengembanagn RTH di Kota Tidore Kepulauan adalah sebagai

berikut :

- Tidak beracun.

- Tidak berduri.

- Dahan tidak mudah patah.

- Perakaran tidak mengganggu pondasi.

- Tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap.

- Ketinggian tanaman bervariasi.

- Warna hijau dengan variasi warna lain seimbang.

- Perawakan dan bentuk tajuk cukup indah.

- Kecepatan tumbuh sedang.

- Berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya; jenis

tanaman tahunan atau musiman.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 10
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

- Jarak tanam setengah rapat sehingga menghasilkan

keteduhan yang optimal.

- Tahan terhadap hama penyakit tanaman.

- Mampu menyerap cemaran air tanah dan udara.

- Sedapat mungkin merupakan tanaman yang merupakan

sumber pakan, habitat bersarang bagi beberapa jenis

burung.

Kriteria Tanaman Peneduh yang dianjurkan adalah

percabangan 2 m di atas tanah; bentuk percabangan batang tidak

merunduk; bermassa daun padat; berasal dari perbanyakan biji;

ditanam secara berbaris; tidak mudah tumbang. Contoh jenis

tanaman: Kiara Payung (Filicium decipiens), Tanjung (Mimusops

elengi), Bungur (Lagerstroemia floribunda), Kenari (Canarium

commune), Melinjo (Gnetum gnemon), Mahoni (Swientenia

mahagoni), Pala.

Kriteria Tanaman Penyerap Polusi Udara yang dianjurkan

adalah terdiri dari pohon, perdu/semak; jarak tanam rapat;

bermassa daun padat. Contoh jenis tanaman: Angsana

(Ptherocarphus indicus), Akasia daun besar (Accasia mangium),

Oleander (Nerium oleander), Bogenvil (Bougenvillea Sp), Teh-tehan

pangkas (Acalypha sp).

Kriteria Tanaman Peredam Kebisingan yang dianjurkan

adalah terdiri dari pohon, perdu/semak;membentuk massa;

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 11
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

bermassa daun rapat; berbagai bentuk tajuk. Contoh jenis

tanaman: Tanjung (Mimusops elengi), Kiara payung (Filicium

decipiens), Teh-tehan pangkas (Acalypha sp), Kembang Sepatu

(Hibiscus rosa sinensis), Bogenvil (Bogenvillea sp), Oleander

(Nerium oleander), Glodogan tiang (Polyathea longifolia), Cemara

(Cupresus papuana), Palem raja (Oreodoxa regia).

Kriteria Tanaman Pemecah Angin yang dianjurkan adalah

tanaman tinggi, perdu/semak; bermassa daun padat; ditanam

berbaris atau membentuk massa; jarak tanam rapat < 3 m.

Contoh jenis tanaman: Cemara (Cassuarina equisetifolia), Mahoni

(Swietania mahagoni), Tanjung (Mimusops elengi), Kiara Payung

(Filicium decipiens), Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis).

Daerah bebas atau taman sebaiknya digunakan tanaman

rendah berbentuk tanaman perdu dengan ketinggian <0.80 m, dan

jenisnya merupakan berbunga atau berstruktur indah, misalnya:

Soka berwarna-warni (Ixora stricata), Lantana (Lantana camara),

Pangkas Kuning (Duranta sp), Puring (Codiaeum varigatum),

Rumput Gajah (Axonophus compressus), Rumput kawat (Cynodon

dactylon).

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 12
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

5.2.2 Pemeliharaan Tanaman

Dalam hal pemeliharaan tanaman harus dapat diterapkan

standarisasi perawatan tanaman mulai dari cara tanam,

pemupukan, penyiraman, pengendalian hama penyakit atau

perawatan dan pemangkasan.

a. Pemupukan

Prinsip dasar pemupukan adalah mensuplai hara tambahan yang

dibutuhkan sehingga tanaman tidak kekurangan makanan. Pupuk

yang diberikan pada tanaman dapat berupa pupuk organik

maupun pupuk anorganik (misalnya NPK atau urea). Pupuk yang

digunakan untuk pohon-pohon taman biasanya pupuk majemuk

NPK.

b. Penyiraman

Tujuan penyiraman tanaman, selain untuk menyeimbangkan laju

evapotranspirasi, juga berfungsi melarutkan garam-garam mineral

dan juga sebagai unsur utama pada proses fotosintesis. Waktu

penyiraman pada dasarnya dapat dilakukan kapan saja saat

dibutuhkan. Waktu penyiraman yang terbaik adalah pada pagi

atau sore hari. Penyiraman siang hari hendaknya dilakukan

langsung pada permukaan tanah, tidak pada permukaan daun

tanaman. Untuk daerah dengan kelembaban tinggi penyiraman

pada pagi hari lebih baik daripada sore hari, dalam upaya

menghindari penyakit yang disebabkan oleh cendawan. Penetrasi

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 13
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

air siraman sedalam 15-20 cm ke dalam tanah, dapat menjadi

indikasi bahwa siraman air sudah dinyatakan cukup.

c. Pemangkasan

Tujuan pemangkasan tanaman adalah untuk mengontrol

pertumbuhan tanaman sesuai yang diinginkan serta menjaga

keamanan dan kesehatan tanaman. Waktu pemangkasan yang

tepat adalah setelah masa pertumbuhan generatif tanaman

(setelah selesai masa pembungaan) dan sebelum pemberian

pupuk.

Pemangkasan tanaman dapat dilakukan dengan tujuan:

1) Pemangkasan untuk kesehatan pohon: Pemangkasan untuk

tujuan ini dilakukan pada cabang, dahan dan ranting yang

retak, patah, mati atau berpenyakit.

2) Pemangkasan untuk keamanan penggunaan taman:

Pemangkasan dengan tujuan ini dilakukan pada cabang,

dahan dan ranting, yang dapat mengancam keamanan

pengguna taman.Di daerah pejalan kaki diperlukan ruang yang

bebas dari juntaian ranting dan dahan pohon sekitar 2,5 m

dari permukaan tanah. Batang atau dahan yang menyentuh

kabel telepon dan listrik perlu dipangkas, kerena disamping

dapat mengakibatkan korsleting/ kebakaran, juga gesekan

yang intensif dapat mengganggu kesehatan pohon.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 14
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

3) Pemangkasan untuk keamanan pengguna jalan: Pemangkasan

dengan tujuan ini dilakukan pada cabang, dahan dan ranting,

yang dapat menghalangi pandangan pengguna jalan.

4) Pemangkasan untuk tujuan estetis: Pemangkasan dengan

tujuan ini adalah untuk menghasilkan penampilan tanaman

lebih baik atau lebih indah. Dengan memperhatikan jenis dan

kerapatan daun, maka pemangkasan dapat menghasilkan

tanaman dengan bentuk-bentuk tajuk spiral, silindris, kubus,

bulat, piramida, dan lain sebagainya.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Hama tanaman dapat disebabkan oleh hewan, baik berupa

serangga, molusca maupun hewan lainnya seperti burung,

kambing, kelinci dan sebagainya. Sedangkan penyakit tanaman

disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, nematoda dan penyakit

fisiologis.

a. Gejala Serangan

Gejala serangan hama pada umumnya langsung dapat terlihat

dari kerusakan bagian tanaman, seperti bentuk daun, bunga

maupun buah yang tidak sempurna. Dapat juga terjadi bagian

tanaman yang terkikis, berlubang, berubah warna dan

penampilan tidak menarik. Secara kasat mata seringkali

terlihat populasi binatang berupa larva, ulat, maupun

imagonya. Gejala serangan penyakit terlihat adanya akar, layu,

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 15
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

bercak daun, karat, mozaik dan sebagainya. Beberapa

diantaranya tidak terlihat dengan mata

telanjang sehingga perlu di teliti di laboratorium.

b. Cara Pengendalian

Pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan

dengan cara karantina, mekanis, fisik, teknik budidaya, biologi

dan kimiawi.

5.3 Konsep Utilitas

Elemen yang termasuk dalam utilitas meliputi drainase,

hidran, boks kabel telepon, listrik, penutup saluran bawah, kisi

penutup pohon dan lain-lain. Secara ideal jalur pejalan kaki

seharusnya relatif bebas dari penutupan utilitas. Jika tidak

memungkinkan, penutup utilitas dapat dimasukkan sebagai

bagian dari pola lantai keseluruhan. Peletakan utilitas dapat

dilakukan pada daerah tepi jalan dan dapat diletakkan di atas

maupun di bawah tanah dengan alasan keamanan dan keindahan.

Beberapa utilitas yang biasanya terdapat pada tapak adalah:

1. Utilitas drainase pada tapak di bagi menjadi drainase

terbuka dan drainase tertutup. Pertimbangan pemilihan

jenis drainase didasari dengan referensi penggunaan lahan

pada tapak. Drainase tertutup di tempatkan pada bagian

perkerasan seperti pada plaza atau jalur pejalan kaki

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 16
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

(trotoar). Untuk area terbuka tanpa perkerasan, drainase

yang di pilih adalah drainase terbuka.

2. Jalur kabel bawah tanah

3. Jalur irigasi. Jalur irigasi terdiri dari beberapa

perlengkapan, seperti: Water tap, pipa saluran irigasi, Valve

box, Sprinkler, dan lain-lain.

4. Jalur telepon

5. Sumur resapan

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 17
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

5.4 Alternatif Desain RTH Taman Kota di Kota Tidore

Kepulauan.

Secara umum, konsep desain yang akan diterapkan pada

RTH Taman Kota untuk Kota Tidore Kepualaun adalah ruang

terbuka aktif, dimana ruang terbuka yang dirancang mengandung

unsur-unsur kegiatan di dalamnya, seperti: bermain, olahraga,

upacara, berkomunikasi dan berjalan-jalan. Ruang–ruang tersebut

dapat berupa plaza, lapangan olahraga, tempat bermain dan

rekreasi serta ruang komersil seperti café.

Pemilihan Taman kota sebagai RTH pada kegiatan ini adalah

karena taman kota merupakan bagian penting dari jaringan

ekosistem kompleks perkotaan yang memberikan servis ekosistem

secara signifikan –yang didefinisikan sebagai manfaat yang berasal

dari fungsi ekosistem ruang terbuka hijau itu sendiri bagi

manusia, baik langsung ataupun tidak langsung. Sebagai contoh,

taman kota dapat menyerap emisi karbon dioksida dan

menghasilkan oksigen, memperbaiki kualitas udara dan air,

mengatur iklim mikro, mengurangi kebisingan, melindungi tanah

dan air, mempertahankan keanekaragaman hayati, serta memiliki

nilai rekreasi, budaya, dan sosial. Dapat dikatakan dengan lebih

sederhana, taman kota bermanfaat secara lingkungan, estetis,

rekreasi, psikologis, sosial, dan juga ekonomis (Loures dkk., 2007).

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 18
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Adapun rancana alternative desain yang akan diterapkan adalah

sebagai berikut:

Alternatif 1

Site plan

Potongan A-A

Potongan B -B

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 19
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Konsep alternatif 1 :
• Linear dan dinamis
• Memiliki 2 (buah) plaza
• Pintu gerbang memakai gerbang eksisting
• Terdapat jalur jogging dan bersepeda
• Terdiri dari 5 zona, yaitu:
9 zona penerima berupa gerbang dan parkir.
9 zona zona olahraga: terdiri dari lapangan bola voli dan
lintasan jogging;
9 bermain anak;
9 zona rekreasi untuk kalangan dewasa dan manula
berupa 2 (dua) buah lintasan refleksiologi
9 serta zona ruang terbuka untuk kegiatan upacara.
• Hubungan antar zona untuk alternatif 1

• Jalur sirkulasi di dalam tapak dibagi atas pedestrian pejalan

kaki, bicycle track dan jogging track. Untuk jalur jogging track

dan bicyle track di letakkan bersebelahan. Jalur ini memiliki

pola mengelilingi ruang terbuka.

• Dari gerbang utama terdapat plaza yang langsung

menghubungkan ke arah ruang terbuka. Untuk memperkuat

kesan mengarahkan maka diberi tanaman yang berjajar

sepanjang plaza.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 20
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Alternatif 2

Site plan

Potongan A-A

Potongan B-B

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 21
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Konsep alternatif 2 :
• Linear dan dinamis
• Memiliki 1 (satu) buah plaza
• Pintu gerbang memakai gerbang eksisting
• Terdapat jalur jogging
• Terdiri dari 6 zona, yaitu:
9 zona penerima berupa gerbang;
9 zona zona olahraga berupa lintasan jogging;
9 zona bermain anak;
9 zona rekreasi untuk kalangan dewasa dan manula
berupa 2 (dua) buah lintasan refleksiologi;
9 zona komersil berupa café/tempat makan terbuka;
9 serta zona ruang terbuka untuk kegiatan upacara.
• Hubungan antar zona untuk alternatif 2

• Jalur sirkulasi di dalam tapak merupakan pedestrian pejalan

kaki. Untuk jalur jogging track memiliki pola mengelilingi ruang

terbuka.

• Ruang terbuka langsung dari gerbang utama dengan diberi

tanaman yang berjajar.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 22
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Pilihan 3

Site plan

Potongan A-A

Potongan B-B

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 23
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Konsep alternatif 3 :
• Linear dan dinamis
• Memiliki 1 (satu) buah plaza yang merupakan ruang untuk
pertunjukkan
• Pintu gerbang memakai gerbang eksisting
• Terdapat jalur jogging
• Terdiri dari 6 zona, yaitu:
9 zona penerima berupa gerbang;
9 zona zona olahraga: terdiri dari lapangan bola voli dan
lintasan jogging;
9 bermain anak;
9 zona rekreasi untuk kalangan remaja yang berupa plaza
tempat pertunjukkan, serta dewasa dan manula berupa
lintasan refleksiologi;
9 zona komersil berupa café terbuka
9 serta zona ruang terbuka untuk kegiatan upacara.
• Hubungan antar zona untuk alternatif 3

• Dari gerbang utama, di sisi baratnya terdapat plaza yang

diperuntukkan bagi umum khususnya remaja sebagai tempat

pertunjukkan seni yang langsung menghubungkan ke arah

ruang terbuka. Untuk memperkuat kesan mengarahkan maka

diberi tanaman yang berjajar sepanjang plaza.

• Jalur refleksi membentuk sebuah taman melingkar untuk

menghilangkan kesan ‘kaku”.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 24
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Alternatif 4

Site plan

Potongan A-A

Potongan B-B

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 25
CV.archie & kawan ♦ architects, planners & engineers ♦
Address : Jl. Cempaka(RSU Ternate) No. 50 Kel. Maliaro Telp. 0921-327481 Ternate
LAPORAN ANTARA

Konsep alternatif 4 :
• Simple, Linear dan dinamis
• Pintu gerbang memakai gerbang eksisting
• Terdapat jalur jogging
• Terdiri dari 5 zona, yaitu:
9 zona penerima berupa gerbang;
9 zona zona olahraga: terdiri dari lapangan bola voli dan
lintasan jogging;
9 bermain anak;
9 zona rekreasi untuk kalangan remaja yang berupa plaza
tempat pertunjukkan, serta dewasa dan manula berupa
lintasan refleksiologi;
9 serta zona ruang terbuka untuk kegiatan upacara.
• Hubungan antar zona untuk alternatif 4

• Jalur refleksi membentuk sebuah taman melingkar untuk

menghilangkan kesan ‘kaku dan monoton’.

Pekerjaan : Fasilitasi Prakarsa Masyarakat dan Peningkatan RTH Perkotaan


Lokasi : Kota Tidore Kepulauan V ‐ 26

Anda mungkin juga menyukai