Modul Kalkulus PDF
Modul Kalkulus PDF
SISTEM BILANGAN
1
masing digit bilangan, sedangkan position value merupakan penimbang atau bobot dari
masing-masing digit, tergantung letak posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan
urutan posisi.
Misalkan nilai 7854 dalam sistem bilangan desimal dapat diuraikan berdasarkan
absolute value (AV) dan position value (PV) sebagai berikut :
2
3. Konversikan nilai berikut ini : 785410 = .16 !
3
= 4+2+1
=7
10 = (1*21) + (0*20)
=2+0
=2
101112 = 278
3. Konversikan nilai berikut ini : 10011101112 = 16 !
Konversi ke sistem bilangan dilakukan dengan mengkonversi setiap 4 digit nilai
biner yang ada. Untuk nilai biner di ambil 4 digit lalu 4 digit lalu 2 digit sisanya
1001110111
0111 = (0*23) + (1*22) + (1*21) +(1*20)
=0+4+2+1
=7
0111 = (0*23) + (1*22) + (1*21) +(1*20)
=0+4+2+1
=7
10 = (1*21) +(0*20)
= 2 +0
=2
10011101112 = 27716
4
2. Konversikan nilai berikut ini : 64328 = 2
6 = 4+2+0
= (1*22) + (1*21) + (0*20)
= 110
4 =4+0+0
= (1*22) + (0*21) + (0*20)
= 100
3 =0+2+1
= (0*22) + (1*21) + (1*20)
= 011
2 =0+2+0
= (0*22) + (1*21) + (0*20)
= 010
64328 = 1101000110102
3. Konversikan nilai berikut ini : 6428 = 16
Hal pertama yang dilakukan untuk mengkonversi dari sistem bilangan oktal ke
sistem bilangan heksadesimal adalah dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan
biner, lalu nilai biner tadi dikoversikan ke sistem bilangan heksadesimal dengan mengambil
setiap 4 digit dari kanan.
6=4+2+0
5
= (1*22) + (1*21) + (0*20)
=110
4 =4+0+0
= (1*22) + (0*21) + (0*20)
= 100
2=0+2+0
= (0*22) + (1*21) + (0*20)
= 110
6428 = 1101001102
110100110
0110 = (0*23) + (1*22) + (1*21) +(0*20)
= 0 + 4 + 2 + 10
=6
1010 = (1*23) + (0*22) + (1*21) +(0*20)
=8+0+2+0
= 10 (A)
1 = (0*23) + (0*22) + (0*21) +(1*20)
=0+0+0+1
=1
6428 = 1A616
6
= (15*163) + (7*162) + (14*161) + (5*160)
= (15*4096) + (7*256) + (14*16) + (5*1)
= 61440 + 1792 + 224 + 5
= 6346110
2. Konversikan nilai berikut ini 7E516 = .2 !
7 =0+4+2+1
= (0*23) + (1*22) + (1*21) + (1*20)
= 0111
E (14) = 8 + 4 + 2 + 0
= (1*23) + (1*22) + (1*21) + (0*20)
= 1110
5 =0+4+0+1
= (0*23) + (1*22) + (0*21) + (1*20)
= 0101
7E516 = 111111001012
7
7E516 = 111111001012
Bilangan biner diatas di konversikan ke sistem bilangan oktal.
11111100101
11 = (1*21) + (1*20)
=2+1=3
111 = (1*22) + (1*21) + (1*20)
=4+2+1=7
100 = (1*22) + (0*21) + (0*20)
=4+0+0=4
101 = (1*22) + (0*21) + (1*20)
=4+0+1=5
Sehingga,
7E516 = 37458
8
Misalkan :
2AB,C = (2*162) + (10*161) + (11*160) + (12*16-1)
= 512 + 160 + 11 + 12/16
= 512 + 160 + 11 + 0,75
= 683,7510
Latihan Soal :
1. Konversikan sistem bilangan desimal berikut ke biner, octal dan heksadesimal !
a. 567 b. 987
2. Konversikan sistem bilangan biner berikut ke decimal, octal dan heksadesimal !
a. 11101 b. 10110
3. Konversikan sistem bilangan octal berikut ke biner, decimal dan heksadesimal !
a. 745 b. 234
4. Konversikan sistem bilangan heksadesimal berikut ke decimal, octal dan biner !
a. AB23 b. F4D
9
BAB II
10
x < 1/4
Himpunan Penyelesaian : {x | x < 1/4 }
Dapat digambarkan sebagai berikut :
11
2.3. HARGA MUTLAK
Berikut adalah bentuk dan penyelesaian pertidaksamaan yang memuat harga
mutlak :
1. |x| < a <=> -a < x < a
2. |x| > a <=> x > a atau x < -a
3. |x| a <=> -a x a
4. |x| a <=> x a atau x -a
5. |x| = a <=> x = a atau x = -a
Bentuk dan penyelesaian diatas dapat digunakan untuk menyelesaikan pertidaksamaan
yang memuat harga mutlak
1. |2x-7| < 4
x = 2x-7, a = 4 gunakan bentuk nomor 1
|x| < a <=> -a < x < a
-4 < 2x-7 < -4
-4+7 < 2x < 4+7
3 < 2x < 11
3/2 < x< 11/2
2. |2x-7| > 4
x = 2x-7, a = 4 gunakan bentuk nomor 2
|x| > a <=> x > a atau x < -a
2x-7> 4 atau 2x-7 < -4
2x > 4+7 atau 2x < -4 + 7
2x > 11 atau 2x < 3
x > 11/2 atau x < 3/2
3. |2x-7| 4
x = 2x-7, a = 4 gunakan bentuk nomor 3
|x| a <=> -a x a
-4 2x-7 -4
-4+7 2x 4+7
3 2x 11
12
3/2 x 11/2
4. |2x-7| 4
x = 2x-7, a = 4 gunakan bentuk nomor 4
|x| a <=> x a atau x -a
2x-7 4 atau 2x-7 -4
2x 4+7 atau 2x -4 + 7
2x 11 atau 2x 3
x 11/2 atau x 3/2
5. |2x-7| = 4
x = 2x-7, a = 4 gunakan bentuk nomor 5
|x| = a <=> x = a atau x = -a
2x-7= 4 atau 2x-7 = -4
2x =4+7 atau 2x = -4 + 7
2x =11 atau 2x = 3
x =11/2 atau x = 3/2
13
x1= 0 x+3=0
x=1 x = -3
+
1 =
2
2 =
2
14
= 100 100
=0
Karena D = 0 maka terdapat 2 akar yang sama
10+ 0 10
1,2 = 21
= 2
= 5
8 4 8 2 10
2 = = = = 5
21 2 2
Dari kedua rumus diatas kita dapat menentukan hasil kali dan hasil jumlah akar
persamaan kuadrat tanpa harus mencari kar-akar persamaaan kuadrat terlebih dahulu.
Bagaimana menentukan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
tersebut? Baiklah, untuk lebih jelasnya Anda simak penjelasan berikut ini.
x1 + x2
= +
x1 + x2
=
x1 + x2
=
x1 + x2
=
15
b) Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
x1 . x2
= .
x1 + x2
=
x1 + x2
=
x1 + x2
=
x1 + x2
=
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax + bx + c = 0 maka jumlah dan hasil
kali akar-akar persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus:
x1 + x2 = dan x1 . x2 =
Contoh
Diketahui : a = 1, b = 8, c =15
a. p + q = -b/a
= -8/1
= -8
b. P * q = c/a
= 15/1
= 15
1 1
c.
+ (kita samakan penyebut)
16
+
= + =
. . .
( )
=
( )
8
= =
15
LATIHAN SOAL :
17
BAB III
SISTEM KOORDINAT
Terdiri dari 2 macam elemen yakni r dan , dimana r menyatakan jarak titik P ke
titik 0 (disebut kutub) sedangkan adalah sudut antara sinar yang memancar dari titik 0
melewati titik P dengan sumbu x positif (sumbu kutub).
18
Gambar 3.2. Sistem Koordinat Kutub
Koordinat kutub dapat di ubah ke kartesius begitu juga sebaliknya. Untuk merubah
koordinat kutub ke koordinat kartesius menggunakan rumus :
x = rcos
y = rsin
= 2 + 2
= tan
( )
19
Contoh :
= 2 + 2
= 32 + 32
= 9+9
= 18
r = 4,24
= tan
3
= tan
3
= tan 1
X = r cos = 3 * -1 = -3
Y = r sin = -3 * 0 = 0
20
LATIHAN :
a. (-4,/4) b. (-6,4/3)
21
BAB IV
FUNGSI
, = ( ) + ( )
Contoh penggunaan rumus diatas adalah : misalkan terdapat dua titik P(6,7) dan
Q(10,10), tentukan jarak antara kedua titik tersebut !
Penyelesaian :
x1 = 6, y1 = 7, x2 = 10, y2 = 10
, = 10 6 2 + (10 7)2
22
= 4 2 + 32
= 16 + 9
= 25 = 5
= 2 1
2 1
Misalkan terdapat dua titik P(6,7) dan Q(10,10), tentukan kemiringan antara kedua
titik tersebut !
107
= 106
3
=
4
4.2.3. Persamaan yang dibentuk 2 titik
Persamaan garis lurus yang melalui dua titik P(x1, y1) dan Q(x2, y2) adalah :
2 1
= 1 + 1
2 1
Untuk contoh diatas persamaan garis lurus yang melalui dua titik P(6,7) dan Q(10,10)
adalah :
107
= 106 6 + 7
3
= 6 +7
4
3 18 28
= +
4 4 4
Y= 3x 18 + 28
Y = 3x + 10
Jika garis l1 dan l2 adalah dua buah garis dengan kemiringan m1 dan m2 , maka
Jika m1 = m2 maka kedua garis tersebut sejajar
Jika m1 . m2 = -1 maka kedua garis tersebut saling tegak lurus
23
4.2.4. Persamaan jika kemiringan dan titik potong garis dengan sumbu x atau sumbu y
diketahui.
Rumus yang digunakan adalah :
y = f(x) = mx + n
Contoh kasus :
Diketahui kemiringan suatu garis adalah m = 1/2 berpotongan dengan sumbu x = 2
tentukan persamaan garis lurus dan gambarkan !
Diketahui : m = . n = 2
Maka persamaan yang dibentuk adalah y = f(x) = x + 2
Jika x=0y=*0+2=2
x = 1 y = * 1 + 2 = 2,5
x=2y=*2+2=3
x = 3 y = * 3 + 2 = 3,5
4.2.5 Persamaan jika diketahui kemiringan suatu garis yang dilalui titik (x1, y1)
Rumus yang digunakan adalah :
Y = m(x x1) + y1
Contoh kasus : diketahui kemiringan suatu garis adalah m = 2, dilalui titik (4,3) tentukan
persamaan garis yang melalui titik tersebut !
Diketahui : m = 2, x1 = 4 dan y1 = 3
Maka persamaan garis lurus yang dibentuk adalah
y = f(x) = 2(x - 4) + 3
y = 2x -8 + 3
y = 2x 5
Jika x = 0 y = 2 * 0 5 = -5 (0,-5)
x = 1 y = 2 * 1 5 = -3 (1,-3)
x = 2 y = 2 * 2 5 = -1 (2, -1)
x = 3 y = 2 * 3 5 = 1 (3,1)
24
Contoh kasus : gambarkan parabola untuk persamaan y = x2 + 2x - 3
1) Menentukan verteks
Verteks adalah titik ekstrim maksimum dan minimum suatu parabola, jika a < 0
maka vertek merupakan titik maksimum dan jika a > 0 maka verteks merupakan
titik minimum.
Rumus untuk menentukan verteks (k,l) adalah
b b2
k = 2a dan l = c 4a
2
= = 1
21
22 4
= 3 = 3 = -3-1 = -4
41 4
25
x2 + 2x 3 = 0
(x + 1) (x-3) = 0
x1 = -1 dan x2 = 3
LATIHAN :
2. Diketahui titik P(4,2) dengan m = 2/3, tentukan persamaan garis lurusnya dan
gambarkan !
3. Diketahui titik P(4,2) dan Q(1,3) tentukan persamaan garis lurusnya dan gambarkan !
26
1. Misalkan 103 adalah fungsi eksponensial, tentukan fungsi logaritmik !
a= 10, x = 3
a
log y = x sehingga 10log y = 3
a= 612, x =
a
log y = x sehingga 612log y =
a = 2, y =32
y = ax sehingga 32 = 2x
X=5
16
4. log
a= 16, y =
y = ax sehingga = 16x
=( 42)x
4 -1 = ( 4 2)x
-1 = 2x
X = -1/2
216
5. log 1/6
a=216, y =1/6
6-1 = (63)x
-1 = 3x
27
X = -1/3
MiSALKAN
(f o g) ( x) = f(g(x))
= f(x+3)
= (x+3)2 + 2(x+3) + 1
= x2 + 3x + 3x + 9 + 2x + 6 + 1
= x2 + 8x + 16
28
BAB V
LIMIT FUNGSI
x f(x)
2.1 5.41
2.01 5.0401
2.002 5.008004
2.003 5.012009
2.004 5.016016
2.005 5.020025
Perhatikan tabel diatas bahwa untuk x mendekati nilai 2, maka nilai f(x) mendekati 5.
Cara menulisnya adalah :
2
2 +1=5
Contoh 2 :
Misalkan fungsi
2 1
= 1
Untuk x = 1 diperoleh :
12 1 0
= = 0 , nilai ini tidak terdefinisi.
11
Perhatikan untuk x1
x f(x)
1.1 2.1
1.01 2.01
29
1.001 2.001
1.0001 2.0001
1.00001 2.00001
1.000001 2.000001
Perhatikan tabel diatas bahwa untuk x mendekati nilai 1, maka nilai f(x) mendekati 2.
Cara menulisnya adalah :
2
1
=2
1 1
Limit artinya pendekatan, konsep limit berkaitan dengan batas. Limit menyatakan
bahwa suatu fungsi f(x) akan mendekati nilai tertentu jika x mendekat nilai tertentu,
pendekatan ini terbatas antara dua bilangan positif yang sangat kecil yang disebut dengan
epsilon dan delta.
Definisi Limit :
=
30
2 9
3
+2
Dengan substitusi langsung diperoleh :
32 9 0
= = =0
3+2 5
c) Perhatikan fungsi berikut :
2
+224
4 4
1
3
2 9
Dengan substitusi langsung diperoleh :
31 2
= = =
32 9 0
e) Perhatikan fungsi berikut :
4
3
2 9
Dengan substitusi langsung diperoleh :
34 1
= = =
32 9 0
2) Menfaktorkan
Contoh 1. Perhatikan fungsi berikut :
2 + 2 24
4
4
Dengan cara memfaktorkan diperoleh :
4 ( + 6)
4 = 4 +6
( 4)
=4+6
31
= 10
Contoh 2. Perhatikan fungsi berikut ini :
3) Diturunkan
a) Perhatikan limit fungsi berikut ini :
= 2 3 + 2 2 + 3
= 2 3 2 + 4
= 3.22 + 4.2
= 3.4 + 8
= 12 + 8
= 20
2
= 4
2 16
1/2 2
= 4
2 16
1 1/2
2
= 4
2
1
2 1/2
= 4
2
1
= 4
2
1
4
= 4
2.4
32
1
2
=
8
1 1 1
= =
2 8 32
= 4 + 2 + 3
= 4 1/2 + 2. 1/2 + 3
1/2
= 4 1/2 + 2 . 1/2 1/2 + 3
1 2
= 4 2 + 2 +3
1 1
= 4 2 4 + +3
4
1 1
= + +3
2.2 2
1 1
= + +3
4 2
1 2 12
= + +
4 4 4
15
= 4
3
= 34
3
= 3
3
1
= 3 1 1/2
2
1
= 1
2
=2 3
33