Anda di halaman 1dari 8

PRAKTEK MORFOLOGI DAN ANATOMI BENIH

IDENTIFIKASI BENIH

LAPORAN

Oleh

Hanif Ahmad Abdul Ghofur


NIM A41161787

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biji merupakan suatu organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan
bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupanya.
Walaupun banyak hal yang terdapat pada biji, tetapi baik mengenai jumlah, bentuk
maupun strukturnya, mempunyai satu fungsi dan tujuan yaitu menjamin
kelangsungan hidupnya. Dalam ilmu botani dikenal ada dua kelas tumbuhan berbiji
yaitu angiospermae dan gymnospermae. Biji aatau benih adalah ovule yang telah
dibuahi yang memiliki ciri-ciri mengandung embrio, mengandung jaringan
makanan, dan kulit sebagai pembungkusnya. Pengetahuan tentang struktur biji
dapat memberikan pengetahuan tentang perbedaan struktur dalam kelas biji.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi dan mengetahui ciri-ciri fisik benih berdasarkan morfologi
eksternalnya.

1.3 Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah menambah wawasan mahasiswa terhapap
identifikasi dan pengetahuan tentang ciri-ciri fisik benih berdasarkan morfologi
eksternalnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Benih atau biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio
atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak
tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan
lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai
biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil,
proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan
perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).
Menurut Kamil (1982) Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji.
Pada saat pembuahan, tabung sari sari memasuki kantung embrio melalui mikropil
dan menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu
dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya
penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur
menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang
lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan
membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua
macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda.
Struktur biji yaitu terdiri dari embrio yang dibungkus oleh kulit biji yang disebut
testa.
Dalam biji tersimpan cadangan makanan atau endosperm,yang digunakan
oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang, dan biji terbentuk dari ovula dewasa
yang telah dibuahi. Bagian-bagian dari biji, yaitu;akar pertama yang disebut
radikula, satu atau dua lembar daun embrio yang disebut kotiledon, daun pertama
yang disebut plumula yang akan bercabang membentuk ranting, batang yang
terletak di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil, batang yang terletak di bagian
atas kotiledon disebut epikotil (Suyanti 2010).
BAB 3. METODELOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Praktikum Identifikasi Benih dilaksanakan di Laboratorium Teknik
Produksi Benih, Politeknik Negeri Jember pada hari Senin, 25 September 2017
pukul 15.00 17.00 WIB.

3.2 Bahan dan Alat


3.2.1 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah : benih
tanaman pangan meliputi : padi, jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau,
benih tanaman hortikultura meliputi : kopi, kelapa sawit, pala, karet, kakao, mahoni,
lada, kapas, lamtoro, sengon, jarak.

3.2.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah : kertas HVS, alat
tulis, penghapus, lup, ATK, penggaris.

3.3 Prosedur Kerja


1. Mengamati setiap behih yang tersedia.
2. Mengamati benih berdasarkan ukuran, warna, bentuk benih dan alat tambahan
benih.
3. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No Nama Benih Genus Ukuran Bentuk Alat Warna Permukaan Gambar
(cm) Tambahan
1. Kopi (Coffea Rubiceae P:0,9 Oblong - Krem Halus
arabica L:1,3
D:0,35
2. Kelapa Sawit Araceae P:2,7 Oblong - Coklat Kasar
(Eleais) L:2,0 Kehitaman
D:2,0
3. Pala Myristicaceae P:3,4 Oblong - Coklat Kasar
(Myristica L:3,0
fragrans) D:2,8
4. Karet (Hevea Euphorbiaceae P:2,3 Bulat - Coklat Halus
brasiliensis) L:3,8 Muda
D:2,65
5. Kakao Malvaceae P:2,4 Oval - Ungu Halus
(Theobroma L:1,3 Pipih
cacao) D:1,1
6. Mahoni Meliaceae P:2,5 Pipih Sayap Coklat Halus
(Sweletenia L:1,1
mahagon) D:0,8
7. Lada (Piper Piperaceae P:0,4 Bulat - Krem Halus
nigrum) L:0,4
D:0,4
8. Kapas Malvaceae P:0,8 Segitiga - Abu-Abu Kasar
(Gossypium L:0,4
malvaceae) D:0,46
9. Lamtoro Fbaceae P:0,9 Bulat - Coklat Tua Halus
(Leucaena L:0,4 Pipih
leucocephala) D:0,33
10. Sengon Fabaceae P:0,6 Oval - Coklat Halus
(Albizia L:0,4 Pipih Kehijauan
chinensis) D:0,37
11. Jarak Euphorbiaceae P:2 Oblong - Hitam Kasar
(Ricinus L:1,1
communis) D:1,145

4.2 Pembahasan
Dari pengamatan beberapa benih seperti benih pada tanaman pangan, benih
tanaman hortikultura, benih tanaman industri, dan benih tanaman kehutanan dapat
diketahui bahwa setiap benih mempunyai ciri-ciri yang berbeda menurut keadaan
eksternalnya. Pada praktikum ini dilakukan pengidentifikasian benih,baik dari
bentuk morfologi dan fisiologi,memiliki bebrapa kriteria dari benih yang harus
diketahui,misalnya bentuk benih, warna benih, tekstur benih, ukuran, diameter
benih, panjang benih, ukuran lebar benih, alat tambahan dan lain-lain.
Ada banyak benih yang bisa di identifikasi pada saat praktikum, mulai benih
dari ukuran 0,2cm hingga yang berukuran lebih dari 3cm. Benih yang masih berasal
dari satu famili memiliki bentuk yang mirip tapi tidak serupa.setiap benih memiliki
keunikan masing-masing yang benih lain belum tentu memillikinya, misalnya
benih. Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui perlakuaan yang baik
dilakukan untuk mengelola benih tersebut.Dengan semakin tahunya kita mengenai
benih, diharapkan perlakuaan yang dibuat untuk benih semakin baik guna
pemenuhan plasma nutfah yang ada.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui metode pengujian yang
paling tepat untuk benih.
2. Selain itu, penting juga untuk mengetahui karakteristik benih sehingga bisa
ditentukan keadaan morfologinya
3. Benih-benih yang dipakai dalam budidaya tanaman harus diidentifikasi dahulu
untuk mengetahui jenis tanaman dan keaslian dari tanaman tersebut.
4. Identifikasi benih juga penting untuk melihat keadaan eksternal, morfologi dari
benih.

5.2 Saran
1. Sebaiknya benih dalam kondisi baik, dan benih sebaiknya harus disimpan dalam
storage agar viabilitasnya tidak turun.
2. Sebaiknya benih harus diperbanyak dengan koleksi plasma nutfah.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. 2017. BKPM (Buku Kerja Praktek Mahasiswa Semester III). Jember :
Politeknik Negeri Jember.

Anda mungkin juga menyukai