LAPORAN
Oleh :
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat menambah wawasan mahasiswa
tentang pengaruh tekanan osmotik pada perkecambahan benih, dan mengetahui
pengaruh tekanan osmotik pada tahap awal pertumbuhan benih.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3.2.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah : germinator,
timbangan analitik, dan penggaris
4.1 Hasil
Tabel 1. Penyerapan Air Benih
Berat Berat
Penyerapan Air Rerata
Perlakuan Ulangan Awal Akhir
(%) (%)
(W1) (W2)
1 1,19 gr 1,33 gr 11,76
Air (Kontrol) 6,335
2 1,1 gr 1,11 gr 0,91
1 1,40 gr 1,54 gr 10
100 mM NaCl 6,17
2 1,28 gr 1,31 gr 2,34
100 mM 1 1,20 gr 1,23 gr 2,5
3,67
Na2SO4 2 1,24 gr 1,30 gr 4,84
Perkecambahan (%)
Ketahanan Benih
Perlakuan Ulangan
(%)
Normal Mati
1 0 10 0
Air (Kontrol)
2 6 4 60
1 0 10 0
100 mM NaCl
2 0 10 0
1 0 10 0
100 mM
Na2SO4
2 0 10 0
4.2 Pembahasan
Dalam hasil praktikum benih yang di uji dengan perlakuan kontrol memiliki
persentase penyerapan air yang tertinggi yaitu 6,335%, selanjutnya yaitu perlakuan
100 nM NaCl 6,17%, dan perlakuan 100 nM Na2SO4 3,67%. Hal tersubut karena
benih dengan perlakuan kontrol tidak mengalami osmosis, sedangkan benih dengan
perlakuan 100 nM NaCl dan 100 nM Na2SO4 mengalami osmosis yang
menghambat imbibisi air pada benih dikarenakan kondisi cairan diluar sel memiliki
kandungan ion-ion yang lebih tinggi sehingga membuat cairan yang berada dalam
sel dapat mengalir keluar.
Benih yang di uji denggan perlakuan 100 nM NaCl dan 100 nM Na2SO4 tidak
berkecambah, hal tersebut diduga karena benih yang di uji tidak ditempatkan dalam
germinator sehingga membuat lingkungan perkecambahan kurang sesuai dengan
kondiai perkecambahan benih.
Pemberian perlakuan garam 100 nM NaCl dan 100 nM Na2SO4 terbukti
nyata menghambat % penyerapan air oleh benih sebesar 6,17% dan 3,67%.
Terhambatnya penyerapan air dapat menghambat proses perkecambahan.
Perkecambahan biji dimulai dari proses penyerapan air oleh biji diikuti dengan
melunaknya kulit biji serta terjadinya hidrasi sitoplasma dan peningkatan suplai
oksigen sehingga menyebabkan peningkatan respirasi dalam biji. Proses
perkecambahan dapat terjadi jika kulit biji permeabel terhadap air dan tersedia
cukup air dengan tekanan osmosis tertentu (Kozlowski, 1972: 1).
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan pada pembahasan di atas adalah
Pemberian perlakuan NaCl dan Na2SO4 terbukti nyata menurunkan % penyerapan
air benih sebesar 6,17% dan 3,67% jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol
6,335%.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum saat mengecambahkan benih diletakkan pada
germinator agar benih yang dikecambahkan dapat tumbuh dan mendapatkan hasil
praktikum yang lebih nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Tim dosen. 2017. BKPM (Buku Kerja Praktek Mahasiswa) Fisiologi Benih.
Jember: Politeknik Negeri Jember.