Erlintang Ratri Febriana-20180210146-Laporan Praktikum Acara 1
Erlintang Ratri Febriana-20180210146-Laporan Praktikum Acara 1
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kedelai adalah tersedianya organisme tanah yang melimpah.
Mulyani et al. (2004) mengatakan bahwa populasi organisme tanah yang rendah pada tanah masam menjadi kendala
pemanfaatan tanah kering masam.
Salah satu cara mengurangi dampak kekeringan pada tanaman adalah menggunakan organisme tanah Rhizobakteri
Osmotoleran. Rhizobakteria merupakan kelompok bakteri yang hidup dan berkembang di daerah rizosfer tanaman dan
mempunyai kemampuan untuk meningkatkan ketahanan tanaman pada kondisi cekaman kekeringan, sehingga tanaman dapat
tumbuh walaupun dalam kondisi tercekam. (Khoiriyah, 2009).
Cara Kerja
Dikecambahkan di media
NaCl dan Mannitol.
Selama 8 hari
Pengamatan
pertumbuhan
Histogram Daya Kecambah Hasil data
90
80
Rata-rata daya kecambah benih kedelai setelah
70
aplikasi Rhizobakter pada berbagai konsentrasi NaCl
60
dan lama waktu perendaman yang berbeda dapat
Daya Kecambah (%)
Pada konsentrasi NaCl yang tinggi akan menghambat perkecambahan benih dan menekan pertumbuhan dan produksi tanaman hal ini
sesuai dengan pernyataan (Jasmi, 2016). Salinitas atau NaCl yang dikenal sebagai garam ini mempengaruhi proses fisiologi tanaman, Na+ dan Cl-
diduga mempengaruhi pengikatan air oleh tanaman sehingga menyebabkan tahan terhadap kekeringan. Sedangkan Cl- diperlukan pada reaksi
fotosintetik yang berkaitan dengan produksi oksigen dan Na+ akan mengakibatkan pembengkakan dan penutupan pori-pori tanah yang
memperburuk pertukaran gas, serta dispersi material koloid tanah (Sipayung, 2003)
Waktu perendaman benih yang lama akan mempengaruhi lamanya bakteri dalam mengkoloni benih saat masuk melalui proses imbibisi pada
benih (Mangmang et al., 2015).
Pemanjangan akar dikarenakan faktor lingkungan yaitu cekaman kekeringan lebih berpengaruh pada tanaman, sehingga diduga tanaman lebih
cenderung melakukan perubahan morfologi sebagai respon terhadap kekeringan. Hasanah, (2008) menyatakan bahwa pada kondisi kering akar
akan memunculkan naluri untuk bertahan hidup dengan cara memperkuat akar yang sudah ada daripada membentuk akar baru sehingga akar
pada kondisi kering akan tampak menjadi lebih besar dan pendek.
Kesimpulan