Anda di halaman 1dari 6

MATAKULIAH TEKNOLOGI PERBANYAKAN

BAHAN TANAMAN

KOMANG PUTRA
E281 21 251

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
5 OKTOBER 2022
Review Jurnal

Judul Uji Pematahan Dormansi Menggunakan Asam Sulfat Berdasarkan


Viabilitas dan Vigro Benih Pala (Myristica fragarans Houtt.)

Jurnal Jurnal Ilmiah Sains Vol.19 No, 1


Tahun 2019
Penulis Philia Ch. Latue, Henny L. Rampe, Marhaenus Lumondor.
Reviewer Komang Putra

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pematahan Dormansi
dan Latar serta efesiensi pematahan Dormansi menggunaka metode staritifkasi
Belakang dengan bahan Kimia asam sulfat dengan variasi konsentrasi yang
beragam.Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt.) termasuk salah satu
tanaman rempah asli indonesia yang bernilai ekonomis. Daerah penghasil
pala Indoesia yaitu Maluku, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. Kendala dari
tanaman pala adalah pada perkembang-biakannya, karena memiliki masa
dormansi mencapai 2 bulan hal ini disebabkan oleh tempurung, kulit biji
yang relatif tebal serta kedap air. Observasi ini mengunakan asam kuat
sebagai larutan pematah dormansi, dengan beragam konsentrasi dan
ulangan untuk menemukan komposisi yang paling efisien dalam
perlakuan pematahan dormansi.

Metode Penelitian Rancangan acak lengkap dengan tiga kali pengulangan.


Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi dasar, Universitas
Sam Ratulangi
Hasil Penelitian Penelitian diawali dengan pengukuran kadar air dan daya imbibisi dengan
air benih yang didapatkan yakni 6,25%. Kadar air benih optimum bagi
sebagaian besar benih adalah sekitar 6-8%, adapun nilai rata-rata daya
imbibisi benih pala yang diperoleh yakni 0,32 g. daya imbibisi
menyatakan kemampuan benih untuk menyerap air yang diperlukan,
imbibisi merupakan tahapan awal dari perkecambahan.
1. Viabilitas Biji
Pengamatan pada 42 HST untuk perlakuan H2 dan H1 nilai potensial
berkecambah telah mencapai 100% dengan kemudian diikuti perlakuan
H3 yaitu 91,66% dan terendah pada perlakuan H0 (kontrol) yaitu 11,10%.
Pada pengamatan 56 HST untuk perlakuan H2, H1 dan H3 telah mencapai
100% dan terendah pada perlakuan H0 (kontrol) yaitu 80.55%. Pada
pengamatan 60 HST semua perlakuan telah mencapai nilai potensial
berkecambah 100%

2. Vigor Benih
Berdasarkan hasil perhitungan nilai vigor diperoleh nilai indeks vigor
benih pala yaitu 8,83 dan nilai koefisien vigor benih pala yakni 406.300

Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh
maka disimpullkan bahwa, perlakuan asam sulfat dapat mematahkan
dormansi benih pala (Myristica fragrans) dari 60 hari menjadi 14 hari
serta dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih pala. Perlakuan asam
sulfat 20% H2 berdasarkan uji viabilitas dan vigor.
Review Jurnal

Judul Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman H 2SO4 Terhadap


Pematahan Dormansi Benih Kopi Arabika (Coffea arabica
L.)Varietas Kopyol

Jurnal Jurnal Agroteknologi Tropika, Vol.11 No.2

Tahun April, 2022

Penulis Novian Nafi Binarht, Ida Ayu Mayun, I Nyoman Gede Astawa

Reviewer Komang Putra

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh dari konsentrasi
H2SO4 dan lama perendaman dalam uji pematahan dormansi pada Kopi
Arabika varietas Kopyol. Variasi asam sulfat yang beragam dengan
mengamati tolak ukur variabel germinasi, potensi tumbuh maksimal
(PTM), intensitas dorman (dormancy intentity) kerempakan
pertumbuhan, serta efek yang tidak signifikan dari kecepatan
pertumbuhan yang dinotasikan dengan presentasi etmal.

Metode Pola penelitian dengan perendaman asam sulfat, pada beberapa benih
Penelitian tanaman dengan beragam ulangan, juga dengan waktu dan konsentrasi
perendaman yang berbeda untuk mengetahui kecepatan pematahan
dormansi.

Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mengani, Kecamatan Kintamani,


Kabupaten Bangli selama 3 Bulan mulai dari Agustus sampai dengan
Oktober 2021

Analisis Data dan Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraaf kesalahan 5%.
Dilanjutkan dengan uji DMRT (Ducan Multiple Range Test) 5% jika
Hasil Penelitian perlakuan berpengaruh nyata. Setelah olah data diperoleh hasil
pengamatan yakni interaksi konsentrasi dan lama perendaman asam sulfat
berpengaruh nyata pada variabel daya berkecambah, potensi tumbuh
maksimum, intensitas domansi, keserempakan tumbuh dan berpengaruh
tidak nyata pada kecepatan Tumbuh. Intensitas dormansi yang diperoleh
akibat perlakuan konsentrasi lama perendaman asam sulfat diperoleh
dengan presentase dormansi tertinggi yaitu 35.56% pada perlakuan K0L1.
Keserempakan tumbuh mengindikasikan hasil yang berbeda tergantung
dari lama waktu perendaman dan konsentrasi yakni tertinggi sekitar
86.67% sedangkan perlakuan K0L1yaotu 2.22%, untuk kecepatan tumbuh
setelah dilakukan perhitungan, kecepatan tertinggi pada perlakuan P2
sekitar 10.0483%/etmal dan terendah pada R2 9.1%/etmal.

Kesimpulan Perlakuan terbaik dalam mencepat pematahan dormansi yaitu perlakuan


konsentrasi asam sulfat 20% dan lama perendaman 20 menit, yanf
mematahkan dormansi pada 25 hari setelah semai dan memiliki daya
kecambah 91.11% potensi tumbuh maksimum dan intensitas dormansi
yang beragam sesuai dengan variabel lama rendaman dan konsentrasi
asam sulfat.
Review Jurnal

Judul Pematahn Dormansi Biji Aren Dengan Metode Skarifikasi Pada


Berbagai Suhu Perendaman

Jurnal Jurnal education and development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan,


Vol.9 No.3

Tahun 2021

Penulis Darmadi Erwin Harahap, Mukhlis, Amir Mahmud, Herbis F. Sitompul

Reviewer Komang Putra

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang tepat pada pematahan
dormansi aren, dimana dormansi merupakan penghambat dalam
membudidayakan tanaman Aren.

Analisis Data & Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 Blok
sebagai ulangan. Rancangan ini terdiri dari 2 Faktor, yaitu: Faktor G1
Metode (Penggosokan 1x) dan seterusnya sampai G3. Dengan sebaran suhu yang
Penelitian beragam mulai dari S1 dengan suhu 60◦C, S2 70◦C Sampai dengan S3,
yang selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing perlakuan pada taraf 1%.

Lokasi Penelitian Percobaan dilakukan di Laboratoriym Fakultas Pertanian, Universitas


Graha Nusantara Padangsidimpuan, Mei-Juli 2021

Hasil Penelitian 1. Umur Kecambah (hari)

setelah dilakukan pengujian berganda Duncan diketahui bahwa


perlakuan skarifikasi dan perendaman biji serta interaksi keduanya
berpengaruh nyata terhadap umur kecambah dimana semakin lama
penggosokan dan semakin tinggi suhu perendaman, pada G3S3
menunjukan umur kecambah paling dominan.

2. Daya Kecambah (%)

terdapat perbedaan nyata antar perlakuan G1,G2 dan G3 menunjukan hasil


yang sama terhadap umur perkecambahan, dimana sampel G3S3
menmberikan presentase 51.85%

3. Panjang Axis Embrio (cm)

Perlakuan G3S3 memberikan indeks panjang axis yang paling dominan,


mencapai 7.39 cm. sementara G1S1 hanya 1.60 cm.

Kesimpulan Teknik skarifikasi 3x adalah cara yang paling efisien dan efektif dalam uji
Jurnal pematahan dormansi biji aren, suhu yang paling baik adalah 80 derajat
celcius untuk perendaman benih selama 3 menit. Interaksi yang terbaik
dari serangkaian pengamatan adalah kombinasi kedual hal diatas, yang
memberikan indek daya kecambah, panjang axis dan umur kecambah
paling efektif.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai