BAHAN TANAMAN
KOMANG PUTRA
E281 21 251
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pematahan Dormansi
dan Latar serta efesiensi pematahan Dormansi menggunaka metode staritifkasi
Belakang dengan bahan Kimia asam sulfat dengan variasi konsentrasi yang
beragam.Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt.) termasuk salah satu
tanaman rempah asli indonesia yang bernilai ekonomis. Daerah penghasil
pala Indoesia yaitu Maluku, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. Kendala dari
tanaman pala adalah pada perkembang-biakannya, karena memiliki masa
dormansi mencapai 2 bulan hal ini disebabkan oleh tempurung, kulit biji
yang relatif tebal serta kedap air. Observasi ini mengunakan asam kuat
sebagai larutan pematah dormansi, dengan beragam konsentrasi dan
ulangan untuk menemukan komposisi yang paling efisien dalam
perlakuan pematahan dormansi.
2. Vigor Benih
Berdasarkan hasil perhitungan nilai vigor diperoleh nilai indeks vigor
benih pala yaitu 8,83 dan nilai koefisien vigor benih pala yakni 406.300
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang diperoleh
maka disimpullkan bahwa, perlakuan asam sulfat dapat mematahkan
dormansi benih pala (Myristica fragrans) dari 60 hari menjadi 14 hari
serta dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih pala. Perlakuan asam
sulfat 20% H2 berdasarkan uji viabilitas dan vigor.
Review Jurnal
Penulis Novian Nafi Binarht, Ida Ayu Mayun, I Nyoman Gede Astawa
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh dari konsentrasi
H2SO4 dan lama perendaman dalam uji pematahan dormansi pada Kopi
Arabika varietas Kopyol. Variasi asam sulfat yang beragam dengan
mengamati tolak ukur variabel germinasi, potensi tumbuh maksimal
(PTM), intensitas dorman (dormancy intentity) kerempakan
pertumbuhan, serta efek yang tidak signifikan dari kecepatan
pertumbuhan yang dinotasikan dengan presentasi etmal.
Metode Pola penelitian dengan perendaman asam sulfat, pada beberapa benih
Penelitian tanaman dengan beragam ulangan, juga dengan waktu dan konsentrasi
perendaman yang berbeda untuk mengetahui kecepatan pematahan
dormansi.
Analisis Data dan Data pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraaf kesalahan 5%.
Dilanjutkan dengan uji DMRT (Ducan Multiple Range Test) 5% jika
Hasil Penelitian perlakuan berpengaruh nyata. Setelah olah data diperoleh hasil
pengamatan yakni interaksi konsentrasi dan lama perendaman asam sulfat
berpengaruh nyata pada variabel daya berkecambah, potensi tumbuh
maksimum, intensitas domansi, keserempakan tumbuh dan berpengaruh
tidak nyata pada kecepatan Tumbuh. Intensitas dormansi yang diperoleh
akibat perlakuan konsentrasi lama perendaman asam sulfat diperoleh
dengan presentase dormansi tertinggi yaitu 35.56% pada perlakuan K0L1.
Keserempakan tumbuh mengindikasikan hasil yang berbeda tergantung
dari lama waktu perendaman dan konsentrasi yakni tertinggi sekitar
86.67% sedangkan perlakuan K0L1yaotu 2.22%, untuk kecepatan tumbuh
setelah dilakukan perhitungan, kecepatan tertinggi pada perlakuan P2
sekitar 10.0483%/etmal dan terendah pada R2 9.1%/etmal.
Tahun 2021
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara yang tepat pada pematahan
dormansi aren, dimana dormansi merupakan penghambat dalam
membudidayakan tanaman Aren.
Analisis Data & Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 Blok
sebagai ulangan. Rancangan ini terdiri dari 2 Faktor, yaitu: Faktor G1
Metode (Penggosokan 1x) dan seterusnya sampai G3. Dengan sebaran suhu yang
Penelitian beragam mulai dari S1 dengan suhu 60◦C, S2 70◦C Sampai dengan S3,
yang selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing perlakuan pada taraf 1%.
Kesimpulan Teknik skarifikasi 3x adalah cara yang paling efisien dan efektif dalam uji
Jurnal pematahan dormansi biji aren, suhu yang paling baik adalah 80 derajat
celcius untuk perendaman benih selama 3 menit. Interaksi yang terbaik
dari serangkaian pengamatan adalah kombinasi kedual hal diatas, yang
memberikan indek daya kecambah, panjang axis dan umur kecambah
paling efektif.
Lampiran