Anda di halaman 1dari 6

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.

) DENGAN BERBAGAI
KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS KECAMBAH

SOAKING OF Adenanthera pavonina Linn. IN VARIOUS OF COCONUT


WATER CONCENTRATION TO IMPROVE
THE QUALITY OF SEED GERMINATION.
Antoni Tampubolon1, M. Mardiansyah2, Tuti Arlita2
(Departement of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Riau
Adress Bina Widya Km 12,5 Panam, Pekanbaru, Riau
Email: Antoni.Tampubolon@gmail.co.id

ABSTRACT
This research aimed to determine the effect of soaking Adenanthera pavonina in various of
coconut water concentration to improve the quality of seed germinated and know the best
concentration Adenanthera pavonina soaking in coconut water to maintain the quality of seed
germinated. The research method used in completely randomized design (CRD) with 4
treatments, 1 control and 3 replications. The treatment consisted of: K0 = saga seeds without
soaking coconut water; K1 = soaking saga seeds in 25% coconut water; K2 = soaking saga
seeds in 50% coconut water; K3 = soaking saga seeds in 75% coconut water; K4 = soaking
saga seeds in 100% coconut water. Research has shown that soaking the Adenanthera
pavonina seed in 50% coconut water has significant effect to the high increase of seed
germination(10,3cm) and soaking the Adenanthera pavonina seed in coconut water has no
significant effect on power of germinated, speed of seed germinated, speed of seed
germination at 80% and percentage of seeds germinated

Keywords : Adenanthera pavonina, coconut water, seed quality.

PENDAHULUAN intensif. Selain itu, hama dan gulmanya


minim sehingga tidak memerlukan
Adenanthera pavonina adalah pestisida, jadi bersifat ramah lingkungan
pohon yang buahnya menyerupai petai karena dapat ditanam bersama tumbuhan
(tipe polong) dengan bijinya kecil lainnya.
berwarna merah. Saga umumnya dipakai Benih saga termasuk benih yang
sebagai pohon peneduh di jalan-jalan cukup lama dan sulit berkecambah.
besar. Pohon saga merupakan tanaman Tanaman saga memiliki persentase benih
serbaguna, semua bagian tanaman dorman cukup tinggi. Dormansi benih
bermanfaat mulai dari biji, kayu, kulit terjadi karena sifat impermeabel kulit
batang dan daunnya. Pohon saga mampu benih. Impermeabilitas benih saga
memproduksi biji kaya protein serta tidak disebabkan oleh kulit benih yang keras dan
memerlukan lahan khusus untuk dilapisi oleh lapisan lilin sehingga kulit
penanaman karena bisa tumbuh di lahan benih kedap terhadap air dan gas. Kondisi
kritis, tidak perlu dipupuk atau perawatan seperti ini sangat mengganggu dalam
1
Mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Staf Pengajar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.
proses penyediaan bibit secara massal butir, air kelapa muda 750 ml dan 450 ml
untuk penanaman dan juga dalam kegiatan air, sedangkan media perkecambahan yang
pengujian benih. Karena itu, diperlukan digunakan adalah campuran tanah dan
perlakuan terhadap benih sebelum pasir dengan perbandingan 3:1. Alat yang
pengecambahan yang bertujuan untuk digunakan adalah baki kecambah, amplop,
mematahkan dormansi benih tersebut. gelas ukur, gembor, toples, ayakan pasir,
Skarifikasi digunakan untuk paranet, penggaris/mistar, saringan, kertas
mematahkan dormansi kulit biji, label, tong air, alat tulis dan kamera.
sedangkan stratifikasi digunakan untuk Rancangan percobaan yang
mengatasi dormansi embrio. Skarifikasi digunakan dalam penelitian ini adalah
merupakan salah satu upaya pretreatment dengan menggunakan metode Rancangan
atau perawatan awal pada benih, yang Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5
ditujukan untuk mematahkan dormansi perlakuan. Masing-masing perlakuan
serta mempercepat terjadinya terdiri dari 3 kali ulangan dan
perkecambahan biji yang seragam menggunakan 50 butir benih saga, dengan
Penggunaan ZPT alami diduga total jumlah benih saga keseluruhan
dapat mempercepat daya kecambah benih sebanyak 750 butir. K0 = Tanpa
karena mengandung hormon yang memacu perendaman air kelapa muda (kontrol); K1
pertumbuhan tanaman. Contoh bahan = perendaman dengan air kelapa muda
alami yang dapat digunakan sebagai konsentrasi 25%; K2 = perendaman
sumber ZPT adalah air kelapa. Air kelapa dengan air kelapa muda konsentrasi 50%;
mengandung beberapa hormon K3 = perendaman dengan air kelapa muda
pertumbuhan yang dapat memacu konsentrasi 75%; K4 = perendaman
pertumbuhan tanaman. Hormon yang dengan air kelapa muda konsentrasi 100%.
terkandung dalam air kelapa yaitu Respon yang diukur untuk melihat peranan
sitokinin (5,8 mg/l), auksin (0,07 mg/l) perendaman benih saga di dalam air kelapa
dan sedikit giberelin serta senyawa lain adalah daya kecambah benih, kecepatan
yang dapat menstimulus perkecambahan benih berkecambah, waktu benih
dan pertumbuhan (Morel, 1974). berkecambah mencapai 80 %, persentase
Mengingat banyaknya manfaat dan benih berkecambah, Tinggi kecambah.
kegunaan dari pohon saga, penulis Data yang diperoleh dianalisis secara
berinisiatif melakukan budidaya pohon statistik menggunakan analisis sidik ragam
saga dengan menggunakan air kelapa ANOVA (Analysis of Variance) dengan
sebagai zat pengatur tumbuh alami. menggunakan program SPSS versi 17.0.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kemudian hasil analisis sidik ragam
pengaruh perendaman benih dalam air dilanjutkan uji jarak ganda Duncan New’s
kelapa dan mengetahui konsentrasi terbaik Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf
perendaman air kelapa. 5 %. Pelaksanaan Penelitian meliputi :
penyiapan air kelapa muda, pengunduhan
BAHAN DAN METODE buah saga, persiapan tempat
Penelitian ini dilaksanakan di perkecambahan, persiapan media
Laboratorium Kehutanan dan lokasi kecambah, perendaman benih, penyemaian
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian benih, pemeliharaan. Pengamatan yang
Universitas Riau, Pekanbaru. Waktu meliputi: daya berkecambah (%),
Penelitian berlangsung selama 2 bulan dari kecepatan benih berkecambah (hari),
Bulan Oktober sampai November 2015. waktu benih berkecambah mencapai 80%
Bahan yang akan digunakan dalam (hari), persentase benih berkecambah (%),
penelitian ini adalah benih saga pertambahan tinggi kecambah.
(Adenanthera pavonina L.) sebanyak 750

Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.


HASIL DAN PEMBAHASAN Kulit benih saga bersifat
impermeabel menyebabkan benih tidak
A. Daya Berkecambah Benih (%) dapat berimbibisi. Pengikiran dilakukan
Hasil pengamatan daya pada bagian kulit cadangan makanan yang
berkecambah benih setelah dianalisis berwarna merah menyebabkan benih
dengan menggunakan sidik ragam bersifat permeabel sehingga air dapat
menunjukkan bahwa perlakuan berbagai masuk ke dalam benih. Hasanah dan
konsentrasi air kelapa tidak memberikan Rusmin (2006) menyatakan bahwa
pengaruh nyata terhadap daya dormansi benih saga dapat dipecahkan
berkecambah benih saga. Hasil uji lanjut dengan perlakuan skarifikasi dengan
DNMRT pada taraf 5 % dapat dilihat pada pengikisan kulit benih. Dengan perlakuan
Tabel 1. tersebut, daya berkecambah benih dapat
Tabel 1. Daya Berkecambah Benih mencapai 97% dibandingkan kontrol
Adenanthera pavonina hanya 6%. Air kelapa dan pengikiran
Perlakuan Daya berkecambah memiliki nilai perkecambahan yang sama
Benih (%) sehingga respon air kelapa sebagai hormon
K2 100.0 eksogen tidak menunjukkan perubahan
K0 98.0 yang signifikan terhadap daya kecambah
K3 97.0 benih saga.
K4 95.0 Lama perendaman benih dalam air
K1 94.0 kelapa diduga dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, berdasarkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan perendaman benih saga dalam perendaman selama 2 jam tidak cukup
air kelapa tidak berbeda nyata terhadap untuk benih dapat menyerap air kelapa, hal
daya kecambah benih. Pengaruh air kelapa ini terlihat pada kenampakan kulit benih
tidak menunjukkan perubahan yang setelah direndam menunjukkan kulit benih
signifikan terhadap daya kecambah saga. tetap keras dan tidak lunak sehingga bahan
Pengaruh perlakuan perendaman air kelapa alami yang diberikan berupa air kelapa
pada konsentrasi 50% cenderung diduga belum terserap sempurna oleh
menunjukkan hasil lebih baik terhadap benih sementara benih sudah melakukan
daya kecambah saga diduga terjadi karena proses pertumbuhan sehingga efek dari
pada kondisi stabil (50%) sitokinin aktif pemberian bahan alami tidak terlihat
membelah sehingga memicu proses nyata. Menurut Sutopo (2004),
pembentukan sel sedangkan pada ketersediaan air penting dalam proses
konsentrasi terendah diasumsikan benih perkecambahan karena pada
saga kurang aktif membelah. Menurut perkecambahan yang pertama memerlukan
Sujarwati, dkk (2011) bahwa sitokinin pengambilan air yang sangat banyak. Hal
dalam keadaan stabil dan akan aktif ini didukung oleh Kamil (1986) yang
membelah pada konsentrasi antara 40-80 menyatakan bahwa air yang diserap oleh
%. Aplikasi air kelapa dengan konsentrasi biji akan melunakkan kulit biji sehingga
yang berbeda-beda menyatakan sejajar menyebabkan pengembangan embrio dan
akan tetapi konsentrasi yang tepat dapat endosperm. Dengan terserapnya air oleh
mempengaruhi daya kecambah benih saga biji menyebabkan suplai oksigen akan
semakin baik, begitu pun sebaliknya meningkat sehingga sel-sel dalam biji
pemberian hormon organik yang rendah lebih aktif dalam proses pencernaan,
tidak akan mempengaruhi pertumbuhan asimilasi dan pernafasan.
sedangkan pemberian hormon organik
yang tinggi dapat menghambat proses
pertumbuhan.

Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.


B. Waktu Benih Berkecambah menghasilkan kecambah atau bibit yang
Mencapai 80% normal (normal seedling). Tetapi oleh
Batas 80% benih berkecambah karena pengaruh faktor luar seperti hama
adalah parameter untuk menyatakan atau mikroorganisme lainnya selama
lamanya waktu (hari) yang dibutuhkan pengujian perkecambahan atau sudah
benih untuk dapat mencapai 80% dari total terbawa didalam biji, atau biji bermutu
benih yang berkecambah. Waktu untuk rendah (low vigor), kemudian kecambah
menyatakan batas 80% dihitung (bibit) yang dihasilkan tidak normal
berdasarkan jumlah benih yang (abnormal seedling).
berkecambah setiap hari hingga mencapai Pemberian air kelapa konsentasi
80% dari total benih yang berkecambah. 75% merupakan konsentrasi paling baik
Batas 80% berkecambah memberikan untuk mengaktifkan sitokinin yang
indikasi terhadap daya tumbuh atau virgor terdapat dalam benih saga. Air kelapa
benih. yang baik. konsentrasi 100% cenderung kurang
Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh dibandingkan konsentrasi
bahwa batas benih berkecambah mencapai 75% diduga karena ketersediaan hormon
80% dicapai pada hari ke-9 sampai hari sitokinin dan auksin yang cukup dalam
ke-10 setelah. Rekapitulasi batas 80% dan benih memenuhi kebutuhan benih
jumlah benih yang berkecambah setiap sehingga tidak dibutuhkan lagi tambahan
perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3. hormon eksogen dalam konsentrasi yang
Tabel 3. Rerata Waktu Benih Adenanthera tinggi. Heddy (1996) menyatakan bahwa
pavonina Berkecambah Mencapai 80% senyawa sitokinin dalam konsentrasi
Perlakuan Rerata Waktu Benih rendah dapat mengatur proses fisiologis
Berkecambah 80% (hari) tumbuhan. Hormon ini mempengaruhi
K3 9.0 asam nukleat untuk sintesis enzim dan
K2 9.0 mengatur aktifitas enzim sitokinin juga
K0 9.3 berperan dalam pembelahan sel sehingga
K1 9.6 radikula dapat terdorong menembus
K4 9.6 endosperm.
Tabel 3 menunjukkan bahwa
perendaman benih saga dalam berbagai C. Pertambahan Tinggi Kecambah
konsentrasi air kelapa dan kontrol memacu Hasil dari analisis sidik ragam
perkecambahan benih saga (Adenanthera memperlihatkan bahwa perendaman benih
pavonina L.) dengan baik. Hasil saga di dalam air kelapa dengan berbagai
Pengamatan pada Tabel 3 menunjukkan konsentrasi memberikan pengaruh yang
bahwa pemberian konsentrasi air kelapa nyata terhadap pertambahan tinggi
75% cenderung memperlihatkan waktu kecambah saga. Hasil uji lanjut dengan
yang tercepat benih untuk berkecambah menggunakan DNMRT pada taraf 5%
mencapai 80% yaitu 9 hari setelah tanam dapat dilihat pada Tabel 5.
sedangkan batas 80% berkecambah yang Tabel 5. Rerata Pertambahan Tinggi
paling rendah yaitu pada perendaman Kecambah Adenanthera pavonina
dengan konsentrasi 25% yaitu 9.6 hari Perlakuan Rerata Pertambahan
setelah tanam. Menurut Kamil (2003), Tinggi kecambah (cm)
syarat benih bermutu tinggi adalah benih K2 10.3 a
yang mempunyai daya kecambah minimal K1 10.0 b
80% dan pada umumnya, apabila K3 9.8 b
kebutuhan untuk perkecambahan seperti K0 9.8 bc
air, suhu, oksigen, dan cahaya terpenuhi, K4 9.5 c
biji bermutu tinggi (high vigor) akan

Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.


Angka-angka pada kolom yang diikuti oleh huruf bibit palem putri. Pertumbuhan bibit palem
kecil yang tidak sama adalah berbeda nyata mulai meningkat pada penggunaan air
menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
dengan konsentrasi 50%. Air kelapa
Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa berpengaruh nyata terhadap parameter
perendaman benih saga dalam air kelapa tinggi tanaman, panjang daun, panjang
dengan berbagai konsentrasi air kelapa akar dan berat basah bibit palem putri. Air
berpengaruh nyata terhadap pertambahan kelapa pada konsentrasi 50%
tinggi kecambah saga. Perlakuan mengakibatkan peningkatan jumlah
perendaman benih saga dalam air kelapa sitokinin yang optimal, sehingga
mampu memicu pertumbuhan kecambah merangsang pembelahan sel. Respon
saga, ini terlihat jelas dari perbedaan tinggi kecambah terendah diperoleh pada
pengaruh yang nyata antara benih yang perendaman benih dengan konsentrasi
mendapat perlakuan perendaman benih 100% yaitu sebesar 9,5 cm. Hal ini diduga
saga dengan konsentrasi 50% yang terjadi karena larutan pekat sehingga akan
menunjukkan pertambahan tinggi tertinggi memperkecil penyerapan sitokinin antara
dibandingkan dengan konsentrasi 100% bagian di dalam dan di luar sel. Hal ini
yang mencapai tinggi terendah dari semua menyebabkan laju penyerapan larutan air
perlakuan. Hal ini disebabkan karena kelapa menjadi lebih lambat. Menurut
kandungan air kelapa tanpa dilakukan Salisbury dan Ross (1995), pada
pencampuran air merupakan larutan yang konsentrasi rendah sitokinin dapat
paling pekat sehingga akan memperkecil memacu pembelahan dan pemanjangan sel
penyerapan sitokinin di dalam dan di luar yang akhirnya akan memacu pertumbuhan
sel sehingga benih kurang aktif membelah, sedangkan pada konsentrasi tinggi dapat
sedangkan pada konsentrasi 50% diduga menghambat pertumbuhan tanaman
kandungan sitokinin mencapai kondisi
stabil benih untuk dapat melakukan proses KESIMPULAN DAN SARAN
pembelahan sel. Kandungan giberelin pada Kesimpulan
air kelapa salah satunya merangsang Berdasarkan hasil penelitian, maka
pertambahan dan pemanjangan sel di dapat disimpulkan sebagai berikut :
daerah sub apikal meristem. Efek dari 1. Perendaman dengan konsentrasi
giberelin yaitu merangsang pemanjangan rendah air kelapa muda cenderung
tunas, menghambat pertambahan akar, mampu meningkatkan kecepatan benih
mematahkan dormansi benih sehingga berkecambah, persentase benih
mempercepat perkecambahannya pada berkecambah dan waktu yang
tanaman (Krisantini, 2011). dibutuhkan benih berkecambah
Pertambahan tinggi kecambah saga mencapai 80%.
sangat dipengaruhi oleh kondisi kecambah 2. Perendaman benih Adenanthera
tersebut. Hasil sidik ragam menunjukkan pavonina dalam konsentrasi air kelapa
bahwa respon tinggi kecambah paling 50% menunjukkan hasil terbaik
tinggi diperoleh pada perendaman dengan terhadap pertambahan tinggi kecambah
konsentrasi 50%, yang menunjukkan yaitu 10,3 cm, daya berkecambah
pertambahan tinggi kecambah yang baik mencapai 100% dan waktu yang
yaitu sebesar 10,3 cm, karena keadaan dibutuhkan benih berkecambah
hormon sitokinin dalam keadaan stabil mencapai 80% selama 9 hari.
sehingga memacu proses pertumbuhan
kecambah. Hasil pengamatan ini sesuai
dengan pendapat Sujarwati (2011) bahwa
perendaman biji palem putri dalam air
kelapa mampu meningkatkan pertumbuhan

Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.


Saran
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan
bibit saga maka dapat digunakan
konsentrasi rendah air kelapa dalam
produksi bibit setelah pematahan
dormansi.
2. Perlu dilakukan penelitian mengenai
lama perendaman air kelapa terhadap
pengujian kualitas benih.

DAFTAR PUSTAKA

Heddy S. 1996. Hormon Tumbuhan.


Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kamil J. 2003. Teknologi Benih 1.


Padang: Angkasa Raya.

Krisantini, dan Tija,Benny O. 2011.


Panduan Penggunaan dan
Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh
Pada Tanaman Hias. Departemen
Agronomi dan Hortikultura.
Fakultas Pertanian. Institute
Pertanian Bogor, Bogor.

Rusmin. 2006. Teknologi pengelolaan


benih beberapa tanaman obat di
Indonesia. Balai penelitian
tanaman obat dan aromatik. Jurnal
Litbang Pertanian.Volume 25 (2):
69-70.

Salisbury, F.B. dan W.C. Ross, 1995.


Fisiologi Tumbuhan. Di
terjemahkan oleh Diah. R.
Lukmana. ITB. Bogor.

Sujarwati, S Fathonah, E Johani dan


Herlina. 2011. Penggunaan Air
Kelapa untuk Meningkatkan
Perkecambahan biji Palem Putri
(Veitchia Merilli) Sagu, volume
10 (1): 24-29.

Sutopo, L. 2004. Teknologi Benih.


Rajawali. Jakarta. Divisi Buku
Perguruan Tinggi PT Raja
Grafindo Persada.

Jom Faperta UR Vol 3 No 1 Februari 2016.

Anda mungkin juga menyukai