Kelompok I :
Eroh Sari Dame ( 2101012008) Sebagai Presentator
Ririn Masrita (2101012017) Sebagai Pencari Jurnal
Yuni Puspitasari (2101012021) Sebagai Pembuat Powerpoint
ABSTRAK
Kata Kunci : Holothuria arta, daya ambat, Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
fraksinasi, difusi agar.
PENDAHULUAN
Alat yang digunakan dalam peneitian ini antara lain yaitu Masker, Shorkel, Fins,
Tabung oksigen, Cool box, Alat fotografi, Pisau, Botol plastik, Botol kaca steril, Timbangan
analitik, Gelas ukur 100 ml dan 250 ml, Pipet tetes, Corong gelas, Corong pisah, Kertas
saring, Beaker glass 1800 ml, Rotary evaporator, Isonicater, vortex, cawan petri, spatula,
kertas label, lemari pendingin, erlenmayer 250 ml, autoklaf, pinset, magnetic stirer, batang
pengaduk, mikropipet, tabung reaksi, inkubator, laminar air flow, oven, sarung tangan,
kipas, tissue, mistar berskala.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu teripang laut, bakteri uji
staphylococcus aureus dan escherichia coli, estrak daging (beef extract), aquadest, etanol,
kloroform, metanol, n-heksana, kapsul kloramfenikol 250 mg, nutrient agar, pepton,
natrium klorida, paper disc ukuran 6 mm.
PENGAMBILAN SAMPEL
Pada sampel ini sampel teripang laut dikoleksi dari perairan pantai manado,
dengan menggunakan alat bantu (masker, fins, dan shorkel). Sampel yang telah
diperoleh dimasukkan kedalam kantong plastik tahan panas, selanjutnya ditempatkan
dalam cool box kemudian langsung dibawa ke laboratorium.
EKSTRAKSI BAHAN AKTIF SAMPEL
1. Sampel dipotong kecil-kecil dan ditimbang 332,4 dimasukkan dalam botol kaca, setelah itu
sampel di rendam kedalam larutan etanol 96% sebanyak 664 ml dengan perbandingan 1:2
dtutup dengan aluminium foil selama selang waktu 24 jam pada suhu kamar.
2. Sampel disaring hingga menghasilkan filtrat 1 dan debris 1
3. Debris 1 ditambah larutan etanol dengan perbandingan 1:2 tutup dengan aluminium foil dan
biarkan selama selang waktu 24 jam, kemudian sampel disaring hingga menghaslikan filtrat
2 dan debris 2
4. Debris 2 ditambah dengan larutan etanol dengan perbandingan 1:2 ditutup dengan
aluminium foil dan dibiarkan selama selang waktu 24 jam, selanjutnya sampel disaring
menghasikan filtrat 3 dan debris 3
5. Filtrat 1,2, dan 3 dicampurkan menjadi satu kemudian disaring dan selanjutnya dievaporasi
menggunakan rotary eaporator pada suhu 40°c sampai etanol menguap.
6. Selanjutnya ekstrak dikeringkan dengan cara diangin-angikan sehingga diperoleh ekstrak
kasar dan ditimbang menggunakan timbangan analitik
7. Letak dalam botol kecil kemudian disimpan dalam lemari pendingin.
FRAKSINASI SAMPEL
1. Ekstrak kasar teripang laut sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam corong pemisah,
kemudian dilarutkan dalam metanol: air sebanyak 100 ml dengan perbandingan 9:1
selanjutnya ditambahkan n-heksana 100 ml.
2. Dikocok sampai homogen, dan dibiarkan hingga terbentuk lapisan metanol-air dan lapisan
n-heksana, Masing-masing larutan ditampung kedalam erlenmayer yang berbeda.
4. Lapisan metanoi-air ditambah air sebanyak 100 ml dengan perbandingan 1:1 lalu dipertisi
dengan pelarut kloroform 200 ml. Kocok sampai homogen, dibiarkan hingga terbentuk
lapisan metanol-air dan lapisan koroform.
6. Lapisan metanol-air ditampung pada erlenmayer yang berbeda, kemudian diuapkan dengan
rotary evaporator hingga kering dan menghasilkan fraksi metanol-air. Timbang ketiga fraksi
lalu diletakkan dalam lemari pendingin.
PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI
Metode yang digunakan yaitu metode difusi agar. Pada pengujian ini cakram (paper
disc) yang digunakan berukuran 6 mmdengan daya serap 50 µL tiap cakram. Konsentrasi
yang digunakan hanya satu konsentrasi yaitu 250 µg/ 50 µl pada setiap sampel yang terdiri
dari ekstrak kasar, fraksi n-heksana, fraksi kloroform, fraksi metanol-air, kontrol positif
dan kontrol negatif. Sampel yang telah ditentukan konsentrasinya ditotolkan pada masing-
masing cakram dengan menggunakan mikropipet. Media agar BI yang sudah di autoklaf
pada suhu 121°C selama 15 menit, kemudian didinginkan sampai suhu 40°C. tuang media
agar kedalam cawan petri, diambi sebanyak 100µL bakteri yang telah dikultur dalam
tabung reaksi, dipipet dan diinokulasi pada media agar BI dan ditunggu sampai media agar
BI mengeras. Diletakkan kertas cakram yang telah ditotolkan sampel uji dengan pinset
kemudian masing-masing cawan petri diberi label dan nomor sampel yang sesuai lalu
diinkubasi selama 1x 24 jam..
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
FH : Fraksi Heksana
FK : Fraksi Kloroform
FMA : Fraksi Metanol-Air
Berdasarkan tabel 1. partisi menggunakan pelarut n-heksana, didapati fraksi n-heksana
berwarna hijau dengan berat 0,22 g dan rendemen berkisaran 22%, untuk pelarut kloroform
didapati fraksi berwarna coklat kehitaman dengan berat 0,37 g dengan rendemen
berkisaran 37% dam metanol didapati fraksi berwarna coklat dengan berat 0,24 g serta
rendmen berkisaran 24%. Ketiga rendemen menunjukkan perbedaan yang nyata seperti
rendemen yang dihasilkan oleh fraksi kloroform lebih besar dibandingkan dengan
rendemen metanol-air dan n-heksana hal ini disebabkan oleh adanya peredaan kelarutan
Ulangan
Fraksi Fraksi Fraksi Fraksi Kontrol Kontrol
Etanol Metanol Kloroform n-heksana Positif Negatif
Ekstrak Air (+) (-)
Ulangan
Fraksi Fraksi Fraksi Fraksi Kontrol Kontrol
Etanol Metanol Kloroform n-heksana Positif Negatif
Ekstrak Air (+) (-)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa fraksi
teripang laut (Holothuria atra) memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri
Escherichia coli dan bakteri staphylococcus aureus. Fraksi teripang laut memiliki senyawa
bioaktif dengan spektrum yang luas yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan staphylococcus aureus. Masing-masing fraksi memiliki perbedaan daya
hambat terhadap bakteri Escherichia coli dan staphylococcus aureus. Daya hambat yang
paling besar ditunjukkan oleh fraksi kloroform.
Terimakasih guys