LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Bill of Quantity
Diagram Pengawatan Tiap Group
Diagram Pengawatan Tanpa Panel
Diagram Pengawatan Dalam Panel
Diagram Pengawatan Final (Panel)
Tabel Kontinuitas (pengecekan tanpa beban)
Jobsheet Diagram Lokasi
Sirkit Daya Panel Penerangan
Single Diagram Panel Penerangan
Diagram Pengawatan APP 1 FASA
Perhitungan KWh Meter
Oleh karena itu perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bahaya
listrik serta tindakan keselamatan kerja. Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan
listrik diantaranya :
1. Kabel atau hantaran pada instalasi listrik terbuka dan apabila tersentuh akan
menimbulkan bahaya kejut.
2. Jaringan dengan hantaran telanjang
3. Peralatan listrik yang rusak
4. Kebocoran lsitrik pada peralatan listrik dengan rangka dari logam, apabila
terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan tegangan pada rangka atau body
5. Peralatan atau hubungan listrik yang dibiarkan terbuka
6. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan kapasitasnya sehingga
dapat menimbulkan bahaya kebakaran
7. Penyambungan peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan
kontak tusuk lebih dari satu (bertumpuk).
2. Menurut PUIL ayat 920 A1, tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat
kerja, diantaranya :
a) Ruangan yang didalamnya terdapat peralatan lsitrik terbuka, harus diberi tanda
peringatan AWAS BERBAHAYA
b) Berhati-hatilah bekerja dibawah jaringan listrik
c) Perlu digunakan perelatan pelindung bila bekerja di daerah yang rawan bahaya
listrik
Gb. 2.5.1
a. Test Pen
Merupakan suatu alat instalasi listik yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya tegangan pada suatu komponen instalasi (misalnya
seperti kotak kontak).
Bagian-bagian tespen terdiri :
- ujung/maka tespen yang berguna untuk menyentuh benda yang
bertegangan listrik
- Batang karbon berguna untuk mengahambat sebagian arus listrik
Pada job sheet ini, penggunaan Test Pen paling banyak digunakan
pada saat KWh meter telah terpasang ke terminal sumber menggunakan kabel
twisted, yang berfungsi sebagai mengetahui apakah rangkaian telah
tersambung sempurnya.
b. Obeng
Obeng adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan
atau mengendorkan baut. Ada beberapa model obeng yang digunakan di
seluruh dunia. Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips
yang populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering
disebut obeng minus (-).
Pada job ini Obeng juga memegang peranan besar, terutama dalam
pemasangan kabel dengan komponen yang digunakan pada instalasi
penerangan atau pun pada panel. Jenis obeng yang dipilih disesuaikan
dengan baut yang akan dilepas atau dipasang. Pastikan untuk
mengencangkan baut kembali setelah dilepas agar tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan ketika sumber sudah dihubungkan.
c. Meteran
Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga
sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang.
Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga
dapat digunakan untuk membuat lingkaran.
Satuan yang digunakan dalam meteran adalah mm atau cm, feet tau inch.
Pita ukur atau meteran tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter
sampai 50 meter. Pita ukur biasanya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
d. Tang
Tang Pengelupas Kabel (Crimping Plier Tool Kit) / Tang penjepit kabel Jika
Anda sedang mengerjakan instalasi kabel listrik, tang ini dapat membantu. Bagian
rahang sebagai penjepit kabel. Di bawah rahang yang tajam sebagai pemotong
kabel. Di gagang yang bergerigi untuk mengelupas kabel.
Gb. 2.5.5
Gb. 2.5.6
Gb. 2.5.7
Gb. 2.5.8
e. Tangga
f. Kunci Pas
Kunci pas berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur
yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan mur yang
telah dilonggarkan. Pada job sheet kali ini, kunci pas digunakan untuk
mengencangkan/melonggarkan pada saat pemasangan kabel twisted ke terminal
menggunakan connector.
Gb. 2.5.10
g. Heater
Gb. 2.5.11
Pada job kali ini diperlukan pipa
sebagai media peletakan kabel. Di
Politeknik diajarkan sejak dini untuk
memakai segala macam perlengkapan
seadanya jika bahan yang digunakan tidak
tersedia dan asalkan dapat menggantikan
fungsi yang sama.
a. Multimeter
Merupakan alat ukur yang dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan
baik dalam tegangan AC maupun DC. Cara penguprasiannya hanya dapat
mengukur satu parameter namun ketika ingin mengukur parameter lain kita dapat
memindahkan selektornya ke parameter yang kita inginkan. Gambar multimeter
sendiri dapat dilihat pada gambar dibawah:
Gb. 2.6.1
b. KWh Meter
Gb. 2.6.2
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat.
Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus,
piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium
dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran
piringan aluminium.
Berikut diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar prinsip kerja
dari KWHmeter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika. Dari gambar di bawah
dapat dijelaskan bahwa arus beban I menghasilkan fluks bolakbalik c, yang
melewati piringan aluminium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan
tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak-
balik p yang memintas arus If. Karena itu piringan mendapat gaya, dan resultan
dari torsi membuat piringan berputar.
KWh Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan menjadi n ribu
watt dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWh Meter maka akan tercantum X
putaran per KWh, artinya untuk mencapai 1 KWh dibutuhkan putaran sebanyak x
kali putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per KWh maka harus
ada 900 putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWh. Jumlah KWh itu
secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya
pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik atau (TDL) ditambah dengan
biaya abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan
setiap bulannya.
KWH Meter Prabayar PLN
Gb. 2.7.1
Peran pipa dalam instalasi penerangan on plaster ini adalah sebagai tempat
kabel yang menghubungkan antara satu komponen instalasi ke komponen
lain. Pipa ini juga dapat berfungsi sebagai perlindungan dari lingkungan
serta untuk menjaga keindahan dan kerapian. Pada job ini mahasiswa
membutuhkan 4 meter pipa atau sama dengan 1 lonjor pipa PVC dengan
diameter 5/8 inchi.
Gb. 2.7.3
Kegunaan klem pvc 5/8 ini pada instalasi on plaster adalah sebagai penguat dan
penetap posisi pipa agar tidak bergeser. Alasan dipakainya klem ini juga dapat
dikatakan agar penataan pipa terlihat rapi. Dalam job ini klem pvc yang digunakan
sebanyak 12 buah.
Klem ini berfungsi hanya untuk menegakkan / membenkokkan kabel NYM yang
sulit dipengkokkan dengan tang, agar tata letak kabel NYM ini indah klem ini
digunakan. Klem ini berbeda dengan klem untuk pipa PVC yang pemasangannya
direkatkan menggunakan baut, klem ini dipasang dan direkatkan menggunakan
paku. Pada job ini klem NYM 10mm dibutuhkan sebanyak 4 buah
Gb. 2.7.5
Saklar seri berfungsi sebagai tombol yang digunakan untuk mengoprasikan lampu.
Disebut saklar seri karena dalam satu saklar terdapat 2 tombol sledding yang dapat
digunakan untuk menyalakan 2 lampu berbeda. Pada job ini saklar seri dibutuhkan
sebanyak 1 buah.
Gambar 2.7.6
g. Push Button
Gb. 2.7.7
Pada dasarnya pusbutton ini berfungsi sebagai
tombol yang digunakan untuk menyalakan
lampu. Perlu diperhatikan sebelumnya,
pushbutton yang digunakan disini adalah
pushbutton jenis pengunci. Pusbutton
berhubungan dengan impuls yang ada pada
panel untuk menyalakan lampu. Pada job ini
diperlukan pushbutton sebanyak 1 buah.
Gb. 2.7.8
Fitting lampu ini berfungsi sebagai tempat untuk menaruh lampu. Lampu yang
dapat dimasukkan dalm fitting ini adalah jenis lampu ulir baik LHE ataupun lampu
pijar. Pada job ini diperlukan fitting local sebanyak 3 buah yang masing-masing
ditempatkan pada roset kayu.
i. Roset Kayu
Gb. 2.7.9
Roset kayu ini berfungsi sebagai tempat dudukan fitting lampu lokal. Roset
ini berhubungan langsung dengan papan untuk instalasi sehingga paku sekrup yang
digunakan juga sangat tebal. Pada job ini diperlukan roset kayu sebanyak 3 buah
j. Fitting Tender
Gb. 2.7.11
Kotak kontak berfungsi sebagai penyalur tegangan untuk alat listrik. Disini
menggunakan kotak kontak 1 fasa karena netral dan ground digabung menjadi 1.
Pada job ini diperlukan kotak kontak sebanyak 1 buah.
l. Box Panel
Gb. 2.7.13
Sekring disini berfungsi sebagai pengaman beban lebih yang diletakkan
antara kabel fasa sumber dengan kabel fasa pada line up terminal. Jumlah sekring
tergantung jumlah grup dalam suatu instalasi. Sekring berisi fuse yang jika terjadi
trip harus dilakukan penggantian. Pada job ini dipergunakan 3 buah sekring yang
berisi sekring dengan arus nominal 10A.
Gb. 2.7.14
Saklar impuls adalah suatu saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja
magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja. Lamanya
mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar ini
mempunyai dua posisi kontak, off pada impuls kedua dan kontak on pada posisi
pertama.
Dalam mengendalikan (on dan off) suatu lampu menggunakan push button
sebagai control Bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh adanya impuls
(sinyal) yang diberikan dari push button. Pada job ini mahasiswa diberikan 1 buah
saklar impuls 220 V.
o. Busbar CU
p. Profil G
Gb. 2.7.16
Profil line up terminal berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan line up
terminal. Cara pemasangannya pun harus memperhatikan bagian line up terminal
q. Profil V
Gb. 2.7.17
Secara umum sama seperti profil line up terminal hanya profil ini
difungsikan untuk peletakan fuse dan saklar impuls. Pada job hanya dibutuhkan 1
buah profil dengan ukuran 5x 28 cm.
r. Line Up Terminal
Gb. 2.7.18
Line up terminal berfungsi sebagai tempat keluarnya kabel, kabel dari
sumber masuk ke line up terminal utama kemudian untuk kabel fasa masuk ke fuse
dan untuk kabel netral dan ground masuk ke busbar. Dari busbar dan fuse sebelum
ke beban kabel harus melewati line up terminal terlebih dahulu. Saat memasukkan
kabel pada line up terminal harus dicek terlebih dahulu, apakah sedah benar-benar
tertancap dan tidak bisa lepas, karena jika kabel ini belum rekat masuk ke line up
terminal ini dipastikan elektronnya tidak akan mengalir.
Pada praktek ini line up terminal yang dibutuhkan sebanyak 3 buah untuk
kabel dari sumber dan 13 buah untuk kabel keluaran menuju beban.
Gb. 2.7.19
Fungsi OAK adalah untuk tembat dudukan bagi APP. Pada OAK terdapat
terminal yang disebut deksel. Pemasangan OAK langsung menempel pada papan
job. Pada job ini dibutuhkan OAK sebanyak 1 buah.
t. Terminal Blok
u. KWh Meter
KWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara
langsung hasil kali tegangan, arus faktor kerja, kali waktu yang tertentu (UI cos)
yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan
bekerjanya induksi magnetis oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus
melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi
magnetis ini berpotongan dengan induksi magnetis yang dibangkitkan oleh arus
melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.
w. Kabel NYM
x. Kabel NYA
Gb. 2.7.21
Kabel NYA ini digunakan untuk melakukan pengawatan didalam panel
serta pengawatan di dalam pipa PVC yang telah dipasang sesuai dengan diagram
lokasi job sheet.
z. Lasdop
Gb. 2.7.23
bb. Connector
Gb. 2.7.24
cc. Sekrup
Gb. 2.7.25
Gb. 2.7.26
Lampu Pijar pada job ini, digunakan sebagai indicator apakah instalasi on
plaster yang telah kita rancang apakah sudah benar maupun sudah benar
penempatan antara fasa dengan netralnya.
ee. Kabel Power
Gb. 2.7.27
Diagram kerja adalah suatu gambar rangkaian dari fungsi kerja suatu sistem
secara menyeluruh sederhana dan mudah dimengerti serta digambarkan
berdasarkan simbol-simbol instalasi listrik.
Diagram jaringan kerja mempunyai dua peranan, yaitu perencanaan proyek
dan evaluasi secara grafik dari kegiatan-kegiatan suatu proyek. Oleh sebab itu
diagram jaringan kerja harus mampu memberi gambaran tentang:
1. Hubungan antar komponen kegiatan
2. Arus operasi mulai dari awal sampai berakhirnya suatu proyek.
Jobsheet yang diberikan dosen berisi tentang diagram kerja job yang akan
dilaksanakan. Dari diagram tersebut mahasiswa sudah dapat memahami
perlengkapan apa saja yang dibutuhkan dalam proyek ini, dapat diketauhi pula
berbagai alat penunjang yang diperlukan dalam pemasangan instalasi pada job ini.
Berikut adalah diagram kerja dari job sheet yang akan kita kerjakan
(Lampiran job sheet pada halaman Berikutnya)
Gambar tersebut yang menjadi pedoman dalam penggambaran rangkaian di
papan nantinya. Tata letak peralatan instalasi pun sudah jelas sampai ukuran dari
tepi papan. Salah satu tujuan dari job ini adalah melatih mahasiswa agar dapat
membaca diagram kerja maka dari itu diakhir praktikum mahasiswa diharapkan
sudah mampu membaca diagram kerja.
Gb. 4.1.1
4. Berikutnya adalah, setelah proses membuat sketsa gambar, mulailah kita
memasangkan komponen-komponen instalasi listrik penerangan. Langkah
ini di dahulukan dengan tujuan, agar kita dapat mudah memperkirakan
panjang pipa yang akan digunakan pada proses pemipaan.
Gb 4.1.3
Gb 4.1.4
Gb 4.1.5
12. Lalu, mulai memasangkan komponen yang nantinya aka nada di dalam
box panel, yaitu:
3 fuse / sekring sebesar 10A
Line up terminal sejumlah 13 terminal (10 pada terminal out going,
3 pada terminal incoming)
Impuls switch/ saklar impuls