Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang system


Pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP), Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional, berkewajiban
menetapkan berbagai peraturan tentag standar penyelenggarakan pendidikan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Standar nasionl pendidikan yang dimaksud
meliputi: Standar Isi, Standar kompetensi lulusan, Standar proses, Standar pendidik dan tenaga
kependidikan, Standar sarana dan prasarana, Standar pengelolaan, Standar pembiayaan, Standar
penilaian pendidikan.

Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan kompetensi
dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran dalam jenjang dan
waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) setelah
menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara tuntas. Agar peserta didik
dapat mencapai KI, KD, maupun SKL secara optimal, perlu didukung oleh berbagai standar
lainnya dalam sebuah system yang utuh. Salah satu standar tersebut adalah standar proses. PP
nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru
diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2016 tentanf Standar
Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan
bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik yang
menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester (SKS).
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secra interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.

Sejalan dengan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan, banyak program
inovatif yang muncul kaitannya dengan perubahan paradigm dan pembaharuan dalam dunia
pendidikan. Perubahan paradigma pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor
kurikulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih
bermakna bila diikuti oleh perubahan prkatik pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas.

1
Indikator perubahan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan
pembelajaran, pemilihan media pembelajaran, penentuan pola penilaian yang menentukan
keberhasilan pembelajaran itu sendiri. Keberhasilan implementasi kurikulum akan banyak
ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru dalam memahami tugas-tugas
yang diembannya, dan pembelajaran merupakan salah satu tugas yang sangat menentukan
keberhasilan itu. Pembelajaran akan menjadi sesuatu yang bermakna buat peserta didik ketika
diupayakan melalui sebuah perencanan pembelajaran yang baik dan benar. Oleh karena itu,
keterampilan guru dalam merancang pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar, dan seorang
perancang pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan Rencanaan Pembelajaran?
2. Apa saja tujuan penyusunan RPP?
3. Apa saja manfaat penyusunan RPP?
4. Apa saja komponen-komponen RPP?
5. Apa saja prinsip-prinsip dalam menyusun RPP?
6. Bagaimanakah langkah-langkah penyusunan RPP?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu:
7. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Rencanaan Pembelajaran.
8. Untuk mengetahui tujuan penyusunan RPP.
9. Untuk mengetahui manfaat penyusunan RPP.
10. Untuk mengetahui komponen-komponen RPP.
11. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam menyusun RPP.
12. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan RPP.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rencana Pembelajaran


Pembelajaran, secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa
dan aktivitas belajar siswa tersebut dapat terjadi dengan direncanakan (by designed). Perencanaan
merupakan aktivitas pendidikan dimana pembelajaran ada di dalamnya yang secara sadar
dirancang untuk membantu siswa dalam mengembangkan fotensi dirinya melalui sejumlah
kompetensi yang diacunya dalam setiap proses pembelajaran yang diikutinya. Dengan demikian,
inti dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih, menetapkan dan mengembangkan,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, menawarkan bahan ajar, menyediakan pengalaman
belajar yang bermakna, serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai
hasil pembelajarannya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP
paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau
lebih.
Menurut Nana Sudjana (2000 : 61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang
sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tidakan yang akan dilakukan pada waktu yang
akan datang. Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari Nawawi (1983 : 16) bahwa perencanaan
berarti menyusun langkahlangkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan
yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Kesimpulannya, efektivitas perencanaan berkaitan
dengan penyusunan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, dapat diukur dengan terpenuhinya
apa yang tertuang dalam perumusan perencanaan. Sementara untuk pembelajaran dapat diartikan

3
sebagai suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan
peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
Menurut Mulyani Sumantri (1988:95) pembelajaran adalah suatu cara bagaimana
mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Merujuk kepada pemahan di atas, berarti
perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan yang diwujudkan
dalam penyusunan langkah-langkah untuk pencapaian tujuan pembelajaran agar peserta didik
memiliki pengalaman belajar yang berarti. Pemahaman secara konseptual berikut ini, diharapakan
dapat membantu anda untuk meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan pembelajaran.
Konsep berikut memiliki dua pemahaman, yaitu pertama proses pengambilan keputusan
dan pengetahuan professional tentang proses pembelajaran, Kedua keputusan yang diambil oleh
guru bisa beragam mulai dari yang sederhana misalnya pengorganisasian aktivitas kelas, sampai
yang komplek misalnya menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam lingkup yang
lebih luas, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran,
penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian
dalam alokasi waktu tertentu untuk menapai tujuan yang telah ditentukan.
B. Pengembangan RPP
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik
terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini,
harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai transformator, tetapi juga
harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan gairah dan nafsu belajar,
mendorong peserta didik untuk belajar, dengan menggunakan berbagai variasi media dan
sumber belajar yang sesuai, serta menunjang pembentukan kompetensi dasar. Berikut ini
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan RPP:
1. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas; makin konkret kompetensi makin
mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut.
2. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksanaan program di sekolah, terutama apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class.
C. Tujuan Penyusunan RPP
Tujuan penyusunan RPP adalah untuk:

4
1. Memberi kesempatan kepada pendidik untuk merencanakan pembelajaran yang
interaktif dan dapat digunakan untuk mengeksplorasi semua potensi kecakapan
majemuk (multiple intellegencis) yang dimiliki setiap peserta didik.
2. Memberi kesempatan bagi pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, kemampuan pendidik, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.
3. Mempermudah pelaksanaan proses pembelajaran.
4. Mempermudah pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran, sebagai input guna
perbaikan pada penyusunan RPP selanjutnya (improvement proses).
D. Manfaat Penyusunan RPP
Manfaat penyusunan RPP adalah untuk:
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran sebagai bagian dari
kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru.
2. Proses pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah karena tujuan pembelajaran,
materi yang akan diajarkan, metode dan penilaian yang akan digunakan telah
direncanakan dengan berbagai pertimbangan.
3. Meningkatkan rasa percaya diri pendidik pada saat pembelajaran, karena seluruh
proses sudah direncanakan dengan baik.
E. Komponen-Komponen RPP
Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa komponen RPP terdiri atas:
1. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. kelas/semester;
4. materi pokok;
5. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
6. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

5
8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
F. Prinsip Penyusunan Rpp
Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam
satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
G. Langkah-Langkah Penyusunan RPP
Langkah-langkah minimal dari penyususnan RPP dimulai dari mencantumakan
Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, , Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap
komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semuanya merupakan
suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut:
1. Mencantumkan Identitas

6
Terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator dan alokasi waktu. Hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(KI, KD, Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat
dipisahkan).
2. Indikator merupakan:
a. Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta
didik telah mencapai kompetensi dasar.
b. Penanda pencapaian kompetensi dasar yang telah ditandai oleh perubahan prilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan
potensi daerah.
d. Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
e. Digunakan sebagai dasar untuk menyususn alat penilaian.
3. Alokasi waktu
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh 2 x 35 menit).
Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya:
Kegiatan pembelajaran: Menyimak penjelasan mengenaibkebiasaan masyarakat pra-
Islam di jazirah Arab. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan
pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
a. Mendeskripsikan kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam.
b. Mendeskripsikan kebiasaan baik masyarakat Arab pra-Islam.
c. Memberi tanggapan atas kebiasaan buruk dan baik masyarakat Arab pra-Islam.
d. Menceritakan kebiasaan-kebiasaan orang-orang Arab pra-Islam.
5. Menentukan Materi Pembelajaran

7
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator : Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri masyarakat Jahiliyah.
Materi Pembelajaran:
Masyarakat pra-Islam: kebiasaan buruk masyarakat Arab pra-Islam:
menyembah berhala, suka minum-minuman keras, hidup boros, bermain judi, berbuat
riba, membunuh anak bayi perempuan, suka berkelahi. Kebiasaan baik orang Arab
pra-Islam: dermawan, suka menepati janji, memiliki tekad yang kuat, menjaga harga
diri, teguh pendirian, dan dapat dipercaya.
6. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
dikatakan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini
cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu
kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, mislanya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya
jawab, e-learning dan sebagainya.
7. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur
kegiatan pendahuluan/ pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-
langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada mater yang akan
dibelajarkan, dengan cara menunjukkan enda yang menarik, memberikan
ilustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan
sebagainya
Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi
yang akan diajarkan

8
Motivasi: guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi yang
akan disampaikan.
Pemberian acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi
pelajaran secara garis besar.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalalman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
b. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dialui peserta didik untuk dapat
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan kerangka pemikiran masing-
masing.langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik
dapat menunjukkan perubahan prilaku sebagaimana yang dituangkan pada
pembelajarab dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan ini
dilengkapi dengan lembaran kerja siswa (SKS), baik yang berjenis cetak atau
mencetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT (Information and
Komunication Technology atau teknologi komunikasi dan informasi) yang
online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus
dirumuskan detail mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas.
Termasuk alternatif yang harus ditempuh jikankoneksi mengalami kegagalan.
c. Kegiatan Penutup
Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/ simpulan.
Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan
testertulis atau tes lisan atau minta peserta didik untuk mengulang kembali
simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan
mengambil kurang lebih 25 % peserta didik sebagai samplenya
Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di
luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial atau pengayaan.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh
rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih,
menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan tau pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan.
8. Memilih Sumber Belajar

9
Pemilihan sumber belajar mengacu pada rumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber perujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
Mislanya sumber belajar dalam silabus dituliskan buku reperensi, dalama RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku maka harus ditulis judul buku teks tersebut,
pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT ()
maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang
digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
9. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas jenis penilaian, bentuk instrumen, dan teknik
instrumen yang dipakai.

10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan
Waktu : 12 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerja sama, sikap kritis, dan cermat dalam
bekerja menyelesaikan masalah kontekstual.
2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu, motivasi internal, rasa senang, tertarik,
dan percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar ataupun memecahkan masalah
nyata.
11
3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada konteks dunia nyata, seperti
bunga, pertumbuhan, dan peluruhan.
3.2.1 Mengenal bentuk umum dan formula barisan dan deret aritmetika.
3.2.2 Mengenal bentuk umum dan formula barisan dan deret geometri.
4.2 Mengidentifikasi, menyajikan model matematika, dan menyelesaikan masalah
keseharian yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika, geometri, dan yang
lainnya.
4.2.1 Menyelesaikan permasalahan bunga tunggal dengan barisan dan deret
aritmetika.
4.2.2 Menyelesaikan permasalahan bunga majemuk dengan barisan dan deret
geometri.
4.2.3 Menyelesaikan permasalahan pertumbuhan dan peluruhan sebagai aplikasi
dari barisan dan deret aritmetika maupun geometri.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada konteks dunia nyata, seperti bunga,
pertumbuhan, dan peluruhan.
2. Mengidentifikasi, menyajikan model matematika, dan menyelesaikan masalah
keseharian yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika, geometri, dan yang
lainnya.

D. Materi Pembelajaran:
Materi Pokok : Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan
Materi Prasyarat : Barisan dan Deret Aritmetika dan Geometri

Fakta
1. Masalah kontekstual yg berkaitan dengan penerapan barisan dan deret aritmetika dan
geometri dalam kehidupan sehari-hari
2. Notasi bentuk umum dan formula barisan dan deret aritmetika
3. Prinsip bunga tunggal
4. Notasi bentuk umum dan formula barisan dan deret geometri
5. Prinsip bunga majemuk
6. Pertumbuhan dan peluruhan
12
Konsep
1. Bentuk umum dan formula barisan dan deret aritmetika
2. Prinsip bunga tunggal
3. Bentuk umum dan formula barisan dan deret geometri
4. Prinsip bunga majemuk
5. Pertumbuhan dan peluruhan

Prinsip
1. Barisan dan deret aritmetika
2. Suku bunga tunggal
3. Modal bunga tunggal
4. Barisan dan deret geometri
5. Besar bunga majemuk
6. Modal bunga majemuk
7. Pertumbuhan
8. Peluruhan

Prosedur
1. Formula barisan dan deret aritmetika
U p Uq
Beda b U n U n1 atau b
pq
Suku ke-n U n a n 1 b dengan a U1 atau U p q U p q b

Jumlah n suku pertama 2a n 1 b 2 U i n 2i 1 b


n n
2 2

a U n U p U q n p q 1 b
n n
2 2
a Un a Un
n n U t dengan U t
2 2
2. Langkah-langkah menentukan suku bunga tunggalper satuan waktu
B
b 100%
M0
3. Langkah-langkah menentukan modal setelah periode ke-n

13
ni
M n 1 nb M 0 atau M n 1 M0
100
4. Formula barisan dan deret geometri
Un Up
Rasio r atau r p q
U n 1 Uq

Suku ke-n U n a r n 1 dengan a U1 atau U pq U p r q

a r n 1 a 1 r n
Jumlah n suku pertama S n atau S n
r 1 1 r
a
Jumlah deret tak hingga S n untuk 1 r 1 (deret konvergen)
1 r
5. Langkah-langkah menentukan besar bunga majemuk setelah periode ke-n

Bn M n M 0 atau Bn 1 b 1 M 0
n

6. Langkah-langkah menentukan modal setelah periode ke-n
n
i
M n 1 b M 0 atau M n 1
n
M0
100
7. Perumbuhan
U1 ,U 2 ,U 3 ,...,U n dengan U1 U 2 U3 ... U n
8. Peluruhan
U1 ,U 2 ,U 3 ,...,U n dengan U1 U 2 U3 ... U n

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab,penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Buku teks matematika kelas XII Jilid 3A karangan Sukino
2. Buku-buku penunjang dari perpustakaan

14
G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pertemuan Pertama

Pendahuluan 1. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya 15 menit


memahami konsep bunga, pertumbuhan, dan
peluruhan(Inspirasi, halaman 45).
2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana cara menghitung
bunga tabungan di bank.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan kegunaan memahami konsep
bunga, pertumbuhan, dan peluruhan.
5. Guru membagi kelompok secara heterogen yang
berjumlah 5 orang per kelompok, serta meminta
siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

Inti Mengamati 100 menit


Masing-masing kelompok membaca dan mencermati
materi bunga, pertumbuhan, dan peluruhan (Sub bab
2.1, halaman 45-46) kemudian masing-masing
kelompok diminta untuk memahami dan menjelaskan
kembali soal-soal pada contoh 2 dan contoh 3
(halaman 47).

Menanya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, secara
berkelompok siswa menyusun daftar pertanyaan yang
muncul untuk mengembangkan materi ajar.

Mengeksplorasi

15
1. Melalui pengamatan literatur, siswa melakukan
eksplorasi tentang prinsip bunga tunggal.
2. Melalui latihan soal, siswa menerapkan formula
barisan dan deret aritmetika dalam menyelesaikan
prinsip bungatunggal(LKS 1.B no. 1c, 1d, 3a, 3c,
6b, 7b, 8a, dan 10c; LKS 1.C no. 1 dan 5; LKS 2.B
no. 1, 3, dan 5; RUKO 1.B no. 4 dan 9).

Mengasosiasi
Melalui hasil eksplorasi setiap kelompok membuat
kesimpulan sementara tentang prinsip bunga tunggal.

Mengomunikasikan
1. Secara acak dipilih beberapa kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi mereka, sementara
kelompok lain mengktitisi.
2. Guru memberi penegasan terhadap kesimpulan
siswa (Rangkuman, halaman 59).

Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari 65 menit


ini.
2. Guru memberikan beberapa soal sebagai bentuk
penilaian pengetahuan dari hasil belajar (LKS 1.B
no. 5 dan 9; LKS 2.B no. 2 dan 4).
3. Guru memberikan tugas beberapa soal mengenai
prinsip bunga tunggal (LKS 1.A dan 2.A, halaman
51-52 dan 57-58).
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan
untuk tetap semangat belajar dan salam.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan 1. Sebagai apersepsi guru mengajak siswa untuk 15 menit


mengingat kembali konsep bunga tunggal.
2. Untuk mendorong rasa ingin tahu siswa, guru
memberikan beberapa soal mengenai bunga

16
majemuk.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akandicapai pada pertemuan hari ini.

Inti Mengamati 100 menit


1. Siswa melakukan pengamatan literatur tentang
formula barisan dan deret geometri (halaman 63-
64).
2. Masing-masing kelompok memahami dan
mempresentasikan kembali contoh 13-20.
3. Guru mencatat poin-poin penting dari hasil
presentasi siswa.

Menanya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, secara
berkelompok siswa menyusun daftar pertanyaan yang
muncul untuk mengembangkan materi ajar.

Mengeksplorasi
1. Melalui pengamatan literatur, siswa melakukan
eksplorasi terkait prinsip bunga majemuk.
2. Melalui latihan soal, siswa menerapkan formula
barisan dan deret geometri dalam menyelesaikan
prinsip bungamajemuk (LKS 3.B 2a, 3c, 4c, 6d, 7d,
10; LKS 3.C no. 4 dan 5; LKS 4.B no. 2; LKS 4.C
no. 3; RUKO 2.B no. 1 dan 9).

Mengasosiasi
Melalui hasil eksplorasi setiap kelompok membuat
kesimpulan sementara tentang prinsip bunga majemuk.

Mengomunikasikan
1. Beberapa kelompok dimintamempresentasikan hasil
diskusi mereka, sementara kelompok lain
mengkritisi.
2. Guru memberi penegasan terhadap kesimpulan

17
siswa.

Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari 65 menit


ini
2. Guru memberikan beberapa soal sebagai bentuk
penilaian pengetahuan hasil belajar (RUKO 2.A,
halaman 80-83).
3. Guru memberikan tugas beberapa soal mengenai
prinsip bunga majemuk (LKS 3.A dan 4.A,
halaman 71-73 dan 77-78).
4. Guru menginformasikan bahan ajar untuk
pertemuan berikutnya.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan
untuk tetap semangat belajar dan salam.

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan 1. Sebagai apersepsi guru mengajak siswa untuk 15 menit


mengingat kembali konsep deret aritmetika dan
geometri.
2. Untuk mendorong rasa ingin tahu siswa, guru
memberikan beberapa soal yang terkait dengan
pertumbuhan dan peluruhan (Contoh 30 dan 31,
halaman 84).
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada pertemuan hari ini.

Inti Mengamati 100 menit


Siswa melakukan pengamatan literatur tentang
pertumbuhan dan peluruhan (halaman 84-86).

Menanya
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, secara
berkelompok siswa menyusun daftar pertanyaan yang
muncul untuk mengembangkan materi ajar.

18
Mengeksplorasi
1. Melalui pengamatan literatur, siswa melakukan
eksplorasi mengenai pertumbuhan dan peluruhan.
2. Melalui latihan soal siswa menerapkan prinsip
deret aritmetika dan geometri dalam
menyelesaikan peremasalahan pertumbuhan dan
peluruhan (LKS 5.B no. 1, 2, dan 9; RUKO 3.B
no. 5 dan 8).

Mengasosiasi
Melalui hasil eksplorasi setiap kelompok membuat
kesimpulan sementara tentang prinsip pertumbuhan
dan peluruhan.

Mengomunikasikan
1. Beberapa kelompok dimintamempresentasikan
hasil diskusi mereka, sementara kelompok lain
mengkritisi.
2. Guru memberi penegasan terhadap kesimpulan
siswa.

Penutup 1. Guru menanyakan kepada siswa kesan belajar hari 65 menit


ini.
2. Guru memberikan beberapa soal sebagai bentuk
penilaian pengetahuan hasil belajar (LKS 3.C no. 1,
2, dan 3; LKS 4.B no. 1; LKS 4.C no. 4).
3. Guru memberikan tugas beberapa soal mengenai
prinsip bunga majemuk (LKS 5.A, halaman 86-87).
4. Guru menginformasikan bahan ajar untuk
pertemuan berikutnya.
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan pesan
untuk tetap semangat belajar dan salam.

19
H. Penilaian
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Instrumen penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan terlampir.

Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Observasi Selama
yang dilakukan. pembelajaran
b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. dan saat diskusi
c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
d. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
e. Disiplin selama proses pembelajaran
f. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
g. Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan. Penugasan Penyelesaian
kelompok
3. Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan Portofolio Penyelesaian
strategi pemecahan masalah yang relevan yang kelompok
berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika
dan geometri.

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap : Observasi
2. Penilaian Pengetahuan : Penugasan
3. Penilaian Ketrampilan : Portofolio

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran


tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik
terhadap materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Komponen-
komponen dan prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun RPP telah tercantum
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Langkah-langkah minimal dari
penyususnan RPP dimulai dari mencantumakan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, ,
Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran,
Sumber Belajar, dan Penilaian.

B. Saran
-

21

Anda mungkin juga menyukai