Anda di halaman 1dari 1

Kata Orang bijak, "ada pertemuan ada pula perpisahan".

Begitulah dengan
scenario kita pada hari ini, melangkah kaki ke tahun 1 pada tahun 2011
diterima di sekolah ini dengan penuh harapan. Kemudian diajarkan, dididik,
dibimbing, diarahkan, diatur, hingga mungkin disayangi oleh guru mereka,
laksana seorang ayah dan ibu yang menyayangi anak tercinta mereka.

Pada tahun 2016 ini, anak-anak didik ini harus berpisah dengan para
gurunya. Mudah-mudahan saja ilmu yang diberikan selama 6 tahun boleh
menjadi anak tangga yang kukuh untuk mendaki tangga berikutnya.
Selanjutnya anda semua harus meneruskan perjuangan menuntut ilmu
untuk menggapai cita-cita anda..
Sebagai guru yang tugasnya menyampaikan ilmu dan mendidik
dengan hati, tentu saja pengalaman suka dan duka bersama murid-
muridnya. Murid-murid, tentu saja kadang-kadang membuat senang dan
bangga guru mereka. Tetapi tidak sedikit juga para murid yang kadang-
kadang member masalah dan marah gurunya. Tetapi guru tetaplah guru.
Guru harus berlapang dada dan senang memberi maaf kepada kesalahan-
kesalahan murid-muridnya. Murid-murid juga perlu mematuhi disiplin yang
diwujudkan di sekolah. Pesanan cikgu jika adalah guru-guru yang menegur
kamu apabila kamu melanggar peraturan sekolah anggaplah itu tandanya
guru-guru saying kepada kamu.

Marahnya guru kepada murid bukanlah seperti marahnya polis kepada


penjahat.

murid-muridku sayang, gurumu ibarat obor penerang. Cahaya yang


diberikan oleh guru-gurumu harus kau bawa ke tempat kegelapan agar
bisa menjadi penerang di tengah kegelapan itu. Habis Gelap Terbitlah
Terang, demikian pesan ibunda pahlawan RA Kartini. Dari Kegelapan
Menuju Terang Benderang (minaz zulumati ilannuur), demikian agama
kita menjelaskan. Wujudkan mimpi-mimpi indahmu. Kelak kau kan tahu
apa makna kehidupan. Tetapi berjalanlah di rel kehidupan yang benar.
Patuhilah segala rambu dan aturan. Karena itu membawa kepada
keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai