Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN ASI EKSLUSIF

PUSKESMAS KELURAHAN CIJANTUNG


KECAMATAN PASAR REBO

I. Pendahuluan
Kebutuhan bayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya.
Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara eksklusif pada
bayi selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI merupakan makanan ideal
untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan
energi dalam susunan yang diperlukan (DEPKES RI, 2004).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi, terutama
pada bulan-bulan pertama. (Soejoningsih,2004). Berdasarkan hasil survei demografi
Indonesia bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 370 per 100.000
kelahiran hidup atau setiap 1 jam terdapat 2 orang ibu meninggal dunia akibat
persalinan dan salah satu penyebab kematian bagi ibu adalah perdarahan. Data dari
BPS Tahun 2006 total angka kematian bagi ibu di Indonesia mengalami penurunan
yaitu menjadi 253 per 100.000 kelahiran hidup, namun angka ini masih jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.
Demikian angka kematian bayi (AKB) khususnya angka kematian bayi baru lahir
(Neonatal), masih berada pada kisaran 200 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian
bayi (AKB) yang tinggi di Indonesia 80%. Berdasarkan survai yang dilakukan oleh
Hellen Keller (2002) di Indonesia, diketahui bahwa rata-rata bayi Indonesia hanya
mendaptkan ASI selama 1,7 bulan. Padahal, Kajian WHO yang dituangkan dalam
Kepmen Kes No. 450 Tahun 2004 menganjurkan agar bayi diberi ASI. Turunya angka
ini terkait pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan supaya bayi
diberi makanan tambahan sebelum berusia 6 bulan. (Prasetyono,2009).
Penelitian terhadap 900 ibu disekitar Jabotabek diperoleh fakta bahwa yang
mendapatkan ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu
tersebut tidak pernah mendapatkan informasi khusus tentang ASI. Sedangkan 70,4%
ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif (Roesli,2005).
Alasan ibu untuk tidak menyusui sangat bervariasi. Namun, yang paling sering
dikemukakan sebagai berikut: ASI tidak cukup, ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan,
takut ditinggal suami, tidak diberi ASI tetap berhasil Jadi Orang, bayi akan tumbuh
menjadi anak yang tidak mendiri dan manja, susu formula lebih praktis, takut badan
menjadi gemuk. (Roesli,2005).
Alasan utama Ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif yaitu faktor umur,
pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lain-lain. Rendahnya keinginan
dan pemahaman ibu tentang pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama
kelahiran hidup kelahiran bayinya, hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan
pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat
yang terkandung dalam ASI (Prasetyono,2009).

II. Tujuan
Tujuan Umum
Agar dapat angka ASI Eklusif diwilayah Kelurahan Cijantung
Tujuan Khusus
Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
Menyebutkan manfaat ASI Eksklusif
Menyebutkan nilai Gizi ASI
Menyebutkan jangka waktu pemberian ASI Eksklusif

III . HASIL DIHARAPKAN

Didapatkan angka ASI eklusif diwilayah kelurahan Cijantung

IV. WAKTU PELAKSANAAN

Kader kesehatan mendatangi rumah balita pada bulan Oktober 2014 di wilayah
kelurahan Cijantung dan memberikan vitamin A pada balita
V.MEKANISME

Kader kesehatan mendatangi rumah ibu balita di wilayah kelurahan Cijantung

VI.PESERTA

Seluruh Bayi yang Berumur 0-6 bulan di wilayah Kel Cijantung

VII.PEMBIAYAAN

Sumber pembiayaan dari Bantuan Operasional Kesehatan tahun 2014

VIII PELAPORAN

Laporan hasil kegiatan akan di petanggung jawabkan setiap akhir bulan

I. PENANGGUNG JAWAB
Penanggung jawab : Ummu Hanni

Mengetahui Jakarta, 01 Oktoberv 2014

Ka. Puskesmas Kel. Cijantung Pelaksana Program

dr Regina S S Ummu Hanni

Nip.196307181999032002 NIP 196404252007012004

Anda mungkin juga menyukai