OLEH:
VERANITA NURUL HAFILAH
NIM. 1411011027
Di Setujui Oleh :
Dosen Keperawatan Keluarga
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember
Di Sahkan Oleh :
Ketua Program Studi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember
Segala puji syukur dihaturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan nikmatnya kepada kami, sehingga membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung,
Jember.
Dalam penyelesaian tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami dapatkan.
Namun kami mampu menyelasikan tugas ini dengan lancar berkat bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu atas segala
dukungan yang telah diberikan, kami mengucapkan terimakasih.
Makalah ini kami buat agar pembaca dapat mengerti, dan dapat
mendalami tentang pembahasan yang telah kami buat tepatnya mengenai
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan
Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung, Jember.
Kami harap makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung,
Jember. ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat membantu
kami untuk membuat proposal kedepannya jika ada kekurangan dan kesalah kami
mohon maaf.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................. i
Halaman Visi Misi dan Tujuan.................................................................. ii
Halaman Pengesahan.................................................................................iii
Prakata....................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................... v
Bab 1. Pendahuluan....................................................................................1
Bab 2. Isi....................................................................................................3
Bab 3. Penutup...........................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi menjadi trending topik bagi sebagian besar penduduk dunia
termasuk Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini
salah satunya adalah gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak,
kebiasaan aktifitas yang tidak sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup
sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan
terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern
serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non infeksi. Hal ini berarti
juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju penyakit non
infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di Indoensia.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal
ginjal. Disebut sebagai pembunuh diam-diam karena orang hipertensi sering
tidak menampakkan gejala. Institute Nasional Jantung, Paru dan Darah
memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau
teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara
mereka menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan
penyebab medisnya. Misalnya mengalami kenaikan tekanan darah dengan
penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau
penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan.
Hipertensi merupakan risiko morbiditas dan mortalitas premature, yang
meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Laporan
Joint Nationale Committee on Detection Evaluation and Treatment of High Blood
Presure (1993) yang kelima mengeluarkan panduan baru mengenai deteksi,
evaluasi dan penanganan hipertensi. Komite ini juga memberikan klasifikasi
tekanan darah pada individu berumur 18 tahun ke atas, yang akan sangat berguna
sebagai kriteria tindak lanjut bila digunakan berdasarkan pemahaman bahwa
diagnosis didasarkan pada rata-rata dua pengukuran yang dilakukan secara
terpisah.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat kami
ambil, yaitu:
1. Bagaimana konsep tentang keluarga?
2. Bagaimana konsep tentang hipertensi?
3. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan penyakit
hipertensi?
C. TUJUANPENULISAN
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran umum tentang hipertensi yang terjadi pada suatu
keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep tentang keluarga.
b. Mengetahui konsep tentang hipertensi.
c. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga yang seharusnya diberikan pada
pasien penderita hipertensi.
BAB II
ISI
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga ,Duvall dan Logan ( 1986 ) dalam Padila. (2012).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan Maglaya ( 1978 )
dalam Padila. (2012).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI
( 1988 ) dalam Padila. (2012).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur Keluarga
Adapun Struktur Keluarga menurut (Padila, 2012) adalah:
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri.
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners).
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu.
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam
waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara
lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan
terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan
darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
b. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri
besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
c. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume
darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri
mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan
darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat
dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus
Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila
riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi
primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar
monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini
menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya
Hipertensi.
Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress,
kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan
ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara
stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis
adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah
saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah
secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti,
akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan
dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang
dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi
Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan
hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan
membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang
mempunyai berat badan normal.
b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulakn intoleransi.
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.
6. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal
jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
C. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. H. Ahmad Hafidz L 60 th Ayah Petani SMP
2. Siti Muawanah P 55 th Ibu IRT SMP
3. Siti Faiqotun Nikmah P 25 th Anak Wiraswasta SMA
c. Genogram :
Ortu Ortu
Ortu LK Ortu LK
PR PR
Suami Istri S
H
A. A.
U F
C.N C.A
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga :Keluarga Ny. S adalah keluarga inti yang
terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tidak ada masalah,
mereka tampak bahagia dengan keluarga kecil nya.
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Madura-Jawa/Indonesia
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung dibawa ke bidan terdekat.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Islam, Keluarga sangat taat menjalankan ibadah menurut ketentuan
agama islam baik yang wajib maupun yang sunah, di musholah
rumahnya diadakan pengajian anak-anak setiap selesai sholat ashar.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. H
b) Penghasilan : Rp. 1.000.000. /bulan
c) Upaya lain : Toko
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll)
Motor, TV, dan Kulkas.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Rp. 400.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga biasanya rekreasi ke pantai dekat rumah ketika liburan
sekolah dan sebulum dan sesudah puasa ramadhan.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny.S dan Tn.H menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-
anak yang baik dan saling menghormati dalam keluarga,meskipun
kadang-kadang ada pertengkaran kecil antara anak-anak mereka
dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat mereka juga berbaikan
lagi.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Cukup baik dan harmonis
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Ny.S
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Bersilarurrahmi ke tempat
saudara dan mengunjungi wisata pantai
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Sangat baik
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: Pengetahuan dan persepsi tentang penyakit
masih kurang mengerti jelas.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat: Apabila sakit langsung dibawa ke bidan terlebih
dahulu, apabila tidak memungkan harus dibaa ke puskesmas.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Mampu untuk melakukan tugas untuk merawat anggota keluarga
yang sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga Tn. H sudah mampu memelihara lingkungan yang sehat.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : Keluarga Tn. H sudah mampu menggunakan fasilitas
kesehatan di masyarakat, contohnya di puskesmas.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 2
b) Akseptor: Ya, yang digunakan suntik KB lamanya 5 th
c) Akseptor: Belum-, alasannya :-
d) Keterangan lain :-
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: Keluarga mengatakan kondisi
keluarga mereka tetap stabil meskipun Ny.S sakit dan Tn.A jarang
ke sawah dan berjualan karena mereka mempunyai tabungan
keluarga yang dapat digunakan kapan saja.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat: Sudah melakukannya dengan
baik.
DO:
1. Ny.S tampak lemas dan
berbaring di tempat tidur
2. TD : 160/100mmH, N :
100x/m, S : 36,50C R:
20x/m
3. Kekuatan otot:
4 4
5 5
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Herdman, 2015)
Lakukan
monitoring
terhadap: -
Jelaskan pada
klien dan
kelurga
tentang:
- Karakteristik -Meningkatkan
penyakit pemahaman
keluarga tentang
hipertensi dan karakteristik
perawatannya. penyakit
hipertensi dan
perawatannya
Lakukan hasil
kolaborasi: -
2. Setelah Verbal Keputusan Lakukan
dilakukan Pasien yang dibuat managemen
pengetahuan
kunjungan 2- memperhati keluarga dan hipertensi:
3 hari selama kan dengan Ny.S sendiri 2- Berikan
-Meningkatkan
30 menit baik dorongan rasa tanggung
Keluarga kepada keluarga jawab dalam
dapat kesembuhan
dan Ny.S untuk
Ny.S
membuat membuat
keputusan keputusan
yang tepat - Beri pujian -Memberikan
tentang upaya rasa nyaman dan
terhadap
aman terhadap
pengobatan keputusan yang keluarga
Ny.S ke baik dan benar
sarana sebaliknya
kesehatan
dan bersedia Lakukan
memberikan monitoring
perawatan terhadap: -
yang baik
dan benar. Jelaskan pada
klien dan
kelurga
tentang:
- Alternatif untuk -Meningkatkan
mengatasi pemahaman
klien dan
masalah yaitu :
keluarga tentang
- Pentingnya alternatif yang
berobat teratur tepat untuk
ke sarana mengatasi
masalah
kesehatan.
- Pentingnya
kerjasama
dengan petugas
kesehatan.
- Manfaat
istirahat dan
olah raga teratur
Lakukan hasil
kolaborasi:-
Lakukan hasil
kolaborasi: -
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat
dijelaskan.
TUK - Ny.S sudah terlihat tidak begitu
1. - Memberikan pendidikan lemas
kesehatan tentang
Hipertensi yang meliputi: A:
- Pengertian hipertensi, Masalah teratasi sebagian
- Tanda dan gejala,
- Penyebab, dan P: RT 1,2, dan 4 dilanjutkan
Pencegahan. RT 3 diberhentikan
2. - Memeberikan masukan
/saran kepada keluarga
untuk membawa Ny.S
untuk berobat ke pelayan
kesehatan sebagai
keputusan yang baik.
3. - Mengajukan kontrak
waktu pada akhir
pertemuan untuk di
lakukan evaluasi keadaan
Ny.S dan keluarga.
EVALUASI PROSES
No Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf
1 Sabtu,01 1 Subyektif:
April Kognitif :
2017 - Keluarga menyetujui pertemuan saat ini selama
Pukul
30 menit tentang pentingnya aktifitas sehari-hari.
09.00
WIB - Keluarga dan pasien mengatakan belum
sepenuhnya memahami apa itu yang berkaitan
dengan hipertensi, keluarga hanya dapat
menyebutkan 2 dari 3 penjelasan
- Keluarga sudah membawa Ny.S ke dokter yang
biasa di kunjungi.
Afektif :
- Keluarga menjawab salam
- Tn.A mengatakan Ny.S masih sedikit pusing
dan belum bisa sepenuhnya melakukan aktifitas.
Obyektif:
Psikomotor:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang
diberikan.
Afektif :
- Keluarga menjawab salam
- Ny.S mengatakan pusing berkurang, bisa
melakukan aktifitas tetapi sedikit-sedikit
Obyektif:
Psikomotor:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
Perubahan fungsi:
- Ny.S sudah terlihat tidak begitu lemas
TD: 120/90mmHg.
A. SIMPULAN
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam
waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh
tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah
dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90%
diantara mereka menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat
ditentukan penyebab medisnya. Misalnya mengalami kenaikan tekanan darah
dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri
renalis atau penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor
dan kehamilan.Beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi, yaitu
faktor keturunan ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat
diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan
pelaksanaan pengobatan hipertensi
B. SARAN
Berdasarkan penulisan makalah tentang hipertensi ini, diharapkan
dapat bermanfaat untuk pembaca serta bagi penulis khususnya.Saran dan
kritik sangat diperlukan untuk penulisan makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, M dkk. (2016). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EMS
Herdman, T. Heather dan Kamitsum, Shigemi. (2015). Nanda International inc
Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Ed. 10 Jakarta:
EGC
Maryani, Dewi Sri. (2014). Ilmu Keperawatan Komunitas.Bandung: Yrama
Widya.
Padila. (2012). Buku ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.