Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KLIEN NY.S KELUARGA TN. H DENGAN HIPERTENSI


DI DESA GUMELAR, BALUNG, JEMBER

OLEH:
VERANITA NURUL HAFILAH
NIM. 1411011027

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2017
VISI MISI DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

VISI PROGRAM STUDI NERS


Menjadi program studi unggul dalam pendidikan profesi keperawatan yang berjiwa
entrepreneur di tingkat Asia Tenggara berdasarkan nilai-nilai ke-Islaman
tahun 2030

MISI PROGRAM STUDI NERS


1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang profesional, berkualitas, dan
bermartabat serta menghasilkan lulusan berdaya saing di tingkat Asia Tenggara.
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan nilai-
nilai ke-Islaman yang berkonsentrasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan, dan
teknologi bidang keperawatan, termasuk bidang komplementer
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan atmosfir akademik yang kondusif, dan
berfikir kritis guna menghasilkan lulusan sebagai tenaga keperawatan profesional yang
berjiwa entrepreneurship mengedepankan nilai-nilai ke-Islaman
4. Menyelengarakan sistem manajemen kinerja berbasis standar akreditasi BAN-PT
5. Menyelenggarakan kerjasama kemitraan lintas program dan lintas sektoral dalam
upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan

TUJUAN PROGRAM STUDI NERS


1. Menghasilkan lulusan perawat profesional yang kreatif, kompetetif, bermoral,
berwawasan luas, dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya, serta mampu
bersaing di tingkat Asia Tenggara.
2. Menghasilkan lulusan yang berjiwa entrepeneurship yang berpegang teguh pada nilai-
nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
3. Menghasilkan penelitian secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta keterampilan keperawatan.
4. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara aktif dalam
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan dan atau keperawatan yang dihadapi
masyarakat sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
5. Terwujudnya atmosfir akademik yang kondusif berbasis Budaya Akademik Islami
(BUDAI)
6. Menghasilkan sistem manajemen kinerja berbasis standar akreditasi BAN-PT
7. Terjalinnya kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam bidang kesehatan dan
keperawatan

Jember, 01 April 2017


Mengetahui

Ns. Awatiful Azza., M.Kep., Sp. Kep. Mat


NIDN. 0013127001
HALAMAN PENGESAHAN

Kode Dokumen : KK. 01010417


Revisi :-
Tanggal : 01 April 2017
Di ajukan Oleh :
Mahasiswi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember

Veranita Nurul Hafilah


NIM. 1411011027

Di Setujui Oleh :
Dosen Keperawatan Keluarga
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember

Yeni Suryaningsih, S.Kep.,Ners

Di Sahkan Oleh :
Ketua Program Studi Ners
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember

Ns.Nikmatur Rohmah,S.Kep., M.Kes.


NIP: 19720626 200501 2001
PRAKATA

Segala puji syukur dihaturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan nikmatnya kepada kami, sehingga membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung,
Jember.
Dalam penyelesaian tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami dapatkan.
Namun kami mampu menyelasikan tugas ini dengan lancar berkat bantuan,
dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu atas segala
dukungan yang telah diberikan, kami mengucapkan terimakasih.
Makalah ini kami buat agar pembaca dapat mengerti, dan dapat
mendalami tentang pembahasan yang telah kami buat tepatnya mengenai
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan
Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung, Jember.
Kami harap makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Klien Ny.S Keluarga Tn. H Dengan Hipertensi Di Desa Gumelar, Balung,
Jember. ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat membantu
kami untuk membuat proposal kedepannya jika ada kekurangan dan kesalah kami
mohon maaf.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman judul............................................................................................. i
Halaman Visi Misi dan Tujuan.................................................................. ii
Halaman Pengesahan.................................................................................iii
Prakata....................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................... v
Bab 1. Pendahuluan....................................................................................1
Bab 2. Isi....................................................................................................3
Bab 3. Penutup...........................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hipertensi menjadi trending topik bagi sebagian besar penduduk dunia
termasuk Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini
salah satunya adalah gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak,
kebiasaan aktifitas yang tidak sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup
sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan
terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup modern
serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non infeksi. Hal ini berarti
juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju penyakit non
infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di Indoensia.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal
ginjal. Disebut sebagai pembunuh diam-diam karena orang hipertensi sering
tidak menampakkan gejala. Institute Nasional Jantung, Paru dan Darah
memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan
kondisinya. Begitu penyakit ini diderita, tekanan darah pasien harus dipantau
teratur karena hipertensi merupakan kondisi seumur hidup.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90% diantara
mereka menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat ditentukan
penyebab medisnya. Misalnya mengalami kenaikan tekanan darah dengan
penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri renalis atau
penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan kehamilan.
Hipertensi merupakan risiko morbiditas dan mortalitas premature, yang
meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik. Laporan
Joint Nationale Committee on Detection Evaluation and Treatment of High Blood
Presure (1993) yang kelima mengeluarkan panduan baru mengenai deteksi,
evaluasi dan penanganan hipertensi. Komite ini juga memberikan klasifikasi
tekanan darah pada individu berumur 18 tahun ke atas, yang akan sangat berguna
sebagai kriteria tindak lanjut bila digunakan berdasarkan pemahaman bahwa
diagnosis didasarkan pada rata-rata dua pengukuran yang dilakukan secara
terpisah.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat kami
ambil, yaitu:
1. Bagaimana konsep tentang keluarga?
2. Bagaimana konsep tentang hipertensi?
3. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan penyakit
hipertensi?

C. TUJUANPENULISAN

1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran umum tentang hipertensi yang terjadi pada suatu
keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep tentang keluarga.
b. Mengetahui konsep tentang hipertensi.
c. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga yang seharusnya diberikan pada
pasien penderita hipertensi.
BAB II
ISI

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga ,Duvall dan Logan ( 1986 ) dalam Padila. (2012).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan Maglaya ( 1978 )
dalam Padila. (2012).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI
( 1988 ) dalam Padila. (2012).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2. Struktur Keluarga
Adapun Struktur Keluarga menurut (Padila, 2012) adalah:
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga


Ciri-ciri struktur keluarga menurut menurut (Padila, 2012) adalah sebagai
berikut:
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.

4. Macam-Macam Struktur / Tipe / Bentuk Keluarga


Macam-macam struktur / tipe / bentuk keluarga menurut (Maryani, 2014) adalah
sebagai berikut:
a. Tradisional :
1) The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
2) The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah.
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
4) The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
5) The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek),
keponakan, dll).
6) The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan).
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya :
dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
10) Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.

b. Non-Tradisional
1) The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri.

3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok / membesarkan anak bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami-istri (marital partners).
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu.
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu,
termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu
sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam
waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.

11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang
dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

5. Tahap-Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga


Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998):

Pasangan baru (keluarga baru)


Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
(psikologis) keluarga masing-masing :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak

Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)


Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi
kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
sexual dan kegiatan keluarga
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal,
privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

Keluarga dengan anak remaja


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat
remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)


Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

Keluarga usia pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan

Keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya
meninggal :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
B. KONSEP DASAR HIPERTENSI menurut (Asikin, 2016).
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu
yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita
sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur
tekanan darah kita secara teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita
yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi
140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih
rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang
dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi,
biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya
terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga
kali dalam jangka beberapa minggu.

2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Hipertensi esensial atau primer


Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum dapat
diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab
hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas
(keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer
sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.

2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, antara
lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid),
penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan
terbesar dari penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi esensial.
Berdasarkan faktor akibat Hipertensi terjadi peningkatan tekanan
darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
a. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada
setiap detiknya
b. Terjadi penebalan dan kekakuan pada dinding arteri akibat usia lanjut. Arteri
besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak
dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan.
c. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume
darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Oleh sebab itu, jika aktivitas memompa jantung berkurang, arteri
mengalami pelebaran, dan banyak cairan keluar dari sirkulasi. Maka tekanan
darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.
Berdasarkan faktor pemicu, Hipertensi dibedakan atas yang tidak dapat
dikontrol seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan. Pada 70-80% kasus
Hipertensi primer, didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila
riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka dugaan Hipertensi
primer lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar
monozigot (satu telur), apabila salah satunya menderita Hipertensi. Dugaan ini
menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran didalam terjadinya
Hipertensi.
Sedangkan yang dapat dikontrol seperti kegemukan/obesitas, stress,
kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam. Faktor lingkungan
ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial. Hubungan antara
stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Saraf simpatis
adalah saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas, saraf parasimpatis adalah
saraf yang bekerja pada saat kita tidak beraktivitas.
Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah
secara intermitten (tidak menentu). Apabila stress berkepanjangan, dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Walaupun hal ini belum terbukti,
akan tetapi angka kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan
dengan di pedesaan. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang
dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi
Hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang erat dengan
terjadinya Hipertensi dikemudian hari. Walaupun belum dapat dijelaskan
hubungan antara obesitas dan hipertensi esensial, tetapi penyelidikan
membuktikan bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita
obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingan dengan penderita yang
mempunyai berat badan normal.

3. Manifestasi Klinis Hipertensi


Mekanisme Terjadinya Hipertensi Gejala-gejala hipertensi antara lain
pusing, muka merah, sakit kepala, keluar darah dari hidung secara tiba-tiba,
tengkuk terasa pegal, dan lain-lain. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
hipertensi adalah kerusakan ginjal, pendarahan pada selaput bening (retina mata),
pecahnya pembuluh darah di otak, serta kelumpuhan.

4. Pemeriksaan Penunjang Hipertensi


Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat menunjang pada penyakit hipertensi,
yaitu antara lain:
a. Hemoglobin / hematokrit : mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor resiko seperti
hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
c. Glukosa : Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
d. Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron
utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi.
f. Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan plak ateromatosa (efek
kardiofaskuler)
g. Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat mengakibatkan vasikonstriksi
dan hipertensi.
h. Kadar aldosteron urin dan serum : untuk menguji aldosteronisme primer
(penyebab).
i. Urinalisa : darah, protein dan glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan
atau adanya diabetes.
j. VMA urin (metabolit katekolamin) : kenaikan dapat mengindikasikan
adanya feokomositoma (penyebab); VMA urin 24 jam dapat digunakan untuk
pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul.
k. Asam urat: hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor resiko
terjadinya hipertensi.
l. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme,
feokromositoma atau disfungsi ptuitari, sindrom Cushings; kadar renin dapat
juga meningkat.
m. IVP : dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi, seperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal dan ureter.
n. Foto dada : dapat menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub; deposit
pada dan/ EKG atau takik aorta; perbesaran jantung.
o. CT scan : mengkaji tumor serebral, CSV, ensevalopati, atau
feokromositoma.
p. EKG: dapat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi. Catatan : Luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda
dini penyakit jantung hipertensi.
5. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1) Diet

Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB


dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan
aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2) Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan
seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.

b. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulakn intoleransi.
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6) Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
seperti golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.

6. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal
jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
C. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama :Tn. H Pendidikan : SMP
Umur : 60 th Pekerjaan : Petani
Agama : Islam Alamat :Gumelar,
Balung,
Jember
Nomor Telp : 085381023457 Suku : Jawa / Madura

b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Klg Pekerjaan Pendidikan
1. H. Ahmad Hafidz L 60 th Ayah Petani SMP
2. Siti Muawanah P 55 th Ibu IRT SMP
3. Siti Faiqotun Nikmah P 25 th Anak Wiraswasta SMA

c. Genogram :

Ortu Ortu
Ortu LK Ortu LK
PR PR

Suami Istri S
H
A. A.

U F

C.N C.A

Keterangan :
: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

d. Type Keluarga :
a) Jenis Type Keluarga :Keluarga Ny. S adalah keluarga inti yang
terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : Tidak ada masalah,
mereka tampak bahagia dengan keluarga kecil nya.

e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Madura-Jawa/Indonesia
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Apabila ada anggota
keluarga yang sakit langsung dibawa ke bidan terdekat.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Islam, Keluarga sangat taat menjalankan ibadah menurut ketentuan
agama islam baik yang wajib maupun yang sunah, di musholah
rumahnya diadakan pengajian anak-anak setiap selesai sholat ashar.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. H
b) Penghasilan : Rp. 1.000.000. /bulan
c) Upaya lain : Toko
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi,dll)
Motor, TV, dan Kulkas.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Rp. 400.000
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Keluarga biasanya rekreasi ke pantai dekat rumah ketika liburan
sekolah dan sebulum dan sesudah puasa ramadhan.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua)
: Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Keluarga mengatakan cukup senang tinggal dirumah sendiri, dan
bertetangga dengan adik kandungnya yang sudah berkeluarga,
disamping itu hubungan dengan tetangga juga cukup baik, saling
tolong menolong dan saling menghargai.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Keluarga Ny. S tidak
mempunyai penyakit yang serius dan parah.
b) Riwayat penyakit keturunan : Keluarga Ny.S tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Keadaan Imunisasi Tindakan


Masalah
No Nama Umur BB Kesehata (BCG/Polio/DPT/ yang telah
Kesehatan
n HB/Campak) dilakukan
1. H. Ahmad Hafidz 60 th 65 kg Baik Lengkap - -
2. Siti Muawanah 50 th 45 kg Sakit Lengkap Gangguan Membantu
3. SitiFaiqotun 25 th 50 kg Baik Lengkap nutrisi pemenuhan
Nikmah - nutrisi Ny.S
tanpa
membawa ke
pelayanan
kesehatan
-

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Keluarga Ny. S terbiasa mengarah kepada bidan terdekat, apabila
sudah tidak menyanggupi baru dibawa ke puskesmas terdekat.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Ny.S adalah anak dari dua
bersaudara, semua saudara Ny.S masih hidup dan dalam keadaan
sehat. Tn.H adalah anak kedua dari tiga bersaudara kakak Tn.H
meninggal karena demam berdarah ketika masih kecil. Ny.S
mengatakan jarang berolah raga,tidak merokok, kurang istirahat, suka
mengkonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan dan bumbu
santan.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah: 55 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m
b) Type Rumah: -
c) Kepemilikan: Pribadi
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 8 ruang, terdiri dari tiga kamar
tidur,satu ruang tamu, satu ruang keluarga, satu ruang untuk
sholat,dua kamar mandi, dan satu dapur.
e) Ventilasi/cendela: Cukup
f) Pemanfaatan ruangan: Cukup
g) Septic tank: ada, letak kira-kira 10 m dari jarak belakang
rumah.
h) Sumber air minum: air sumur
i) Kamar mandi/WC: Kamar mandi terpisah dengan WC lantai rumah
terbuat dari keramik sehingga tampak bersih
j) Sampah : Sampah dibuang ditempat sampah, terdapat tong sampah
besar dibelakang rumah
k) Kebersihan lingkungan : Lingkungan rumah cukup bersih dan rapi
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : Keluarga Ny.S bertetangga dengan beberapa keluarga
petani, satu pegawai negeri sipil. Semua tetangga Ny.S beragama
islam dan besuku jawa meskipun berasal dari berbagai daerah
kebetulan tempat tinggal mereka dekat dengan mushola sehingga
mereka biasanya sholat bersama ke musahola sehingga tampak
ramai dan komunikasi mereka cukup baik.
b) Aturan dan kesepakatan: Setiap hari jumat diadakan kegiatan
gotong royong membersihkan lingkungan rumah maupun yang
lainnya.
c) Budaya:
c. Mobilitas Geografis Keluarga : Semenjak menikah sampai sekarang
Ny.S dan Tn.H tidak pernah bepindah-pindah tempat, saat Ny.S sakit
Tn.H tetap ke sawah tetapi sudah agak jarang, karena dirumah sudah
ada anaknya yang bisa menjaga Ny. S dan membantu Ny. S berjualan.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Keluarga
Tn.H tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat. Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny.S aktif dengan kegiatan
keagamaan di lingkungan rumahnya. Ny.S aktif dengan Pengajian
rutin yang dilaksanakan di masjid tiap seminggu sekali. Sedangkan
anaknya setiap sore mengajari mengaji di mushola dekat rumah.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: Keluaga Ny.S dan Tn.H melakukan
komunikasi secara terbuka, sehingga ank-anaknya dapat memberi
masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa
hormat terhadap orang tua, Ny.S adalah ibu yang santai yang jarang
memarahi anak-anaknya begitupun Tn.H tetapi Tn.H sangat tegas
tehadap anak-anaknya dan tak segan memaraahi ana-anaknya ketika
mereka salah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: Ny.S adalah ibu sekaligus pembantu
pencari nafkah bagi keluarga, dan Tn.H menjadi seorang ayah dan
pencari penghasilan utama bagi keluarga.
c. Struktur Peran(peran masing-masing anggota keluarga)
1. Tn. H sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur
rumah tangga
2. Ny. S sebagai istri yang bekerja sebagai pedagang di rumah.
3. An. U sebagai anak pertama sudah mempunyai suami dan dua anak
dan bertempat dirumah sendiri.
4. An. F sebagai anak kedua berdiam dirumah dan membantu Ny.S
berjualan di toko nya.
d. Nilai dan Norma Keluarga: Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga
yang dapat mempengaruhi penyakit menurut mereka. Ny.S sakit
memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan karena hal-hal
tertentu.sehingga mereka lebih memilih untuk memeriksakan
kesehatannya ke dokter atau dengan obat-obat tradisional.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny.S dan Tn.H menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak-
anak yang baik dan saling menghormati dalam keluarga,meskipun
kadang-kadang ada pertengkaran kecil antara anak-anak mereka
dikarenakan hal yang sepele tapi dengan cepat mereka juga berbaikan
lagi.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Cukup baik dan harmonis
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Baik
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
Ny.S
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Bersilarurrahmi ke tempat
saudara dan mengunjungi wisata pantai
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Sangat baik
c. Fungsi keperawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan presesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: Pengetahuan dan persepsi tentang penyakit
masih kurang mengerti jelas.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat: Apabila sakit langsung dibawa ke bidan terlebih
dahulu, apabila tidak memungkan harus dibaa ke puskesmas.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Mampu untuk melakukan tugas untuk merawat anggota keluarga
yang sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga Tn. H sudah mampu memelihara lingkungan yang sehat.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : Keluarga Tn. H sudah mampu menggunakan fasilitas
kesehatan di masyarakat, contohnya di puskesmas.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: 2
b) Akseptor: Ya, yang digunakan suntik KB lamanya 5 th
c) Akseptor: Belum-, alasannya :-
d) Keterangan lain :-
e. Fungsi ekonomi
a) Usaha pemenuhan sandang pangan: Keluarga mengatakan kondisi
keluarga mereka tetap stabil meskipun Ny.S sakit dan Tn.A jarang
ke sawah dan berjualan karena mereka mempunyai tabungan
keluarga yang dapat digunakan kapan saja.
b) Pemanfaatan sumber dimasyarakat: Sudah melakukannya dengan
baik.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor Jangka Pendek dan panjang :
Sejak 3 minggu yang lalu Ny.S sakit dia semakin cemas karena
memikirkan keadaanya dan ank-anaknya yang masih membutuhkan
biaya untuk masa depan, sedangkan Tn.H hanya bisa bersabar dan
berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan istrinya.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
Keluarga berharap anak-anaknya dapat menjalani sekolahnya dengan
baik dan kelak menjadi anak yang berguna.
c. Strategi Koping Yang Digunakan :
Keluarga Ny.S dan suami selalu membicarakan masalah keluarga
bersama dan sesekali bersama anak-anaknya jika membicarakan
tentang harapan-harapan mereka terhadap anaknya.
d. Strategi Adaptasi Disfungsional :
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam
mengambil suatu keputusan.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : kurang baik
Upaya lain : Ny.S Selalu berusaha mengkonsumsi makanan
agar bisa gemuk dan sehat.

VIII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Identitas
Nama : Ny. H
Umur : 55 th
L/P :P
Pendidikan: SMP
Pekerjaan : IRT

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini


Pasien mengatakan pusing, lemas, mual, muntah, dan nafsu makan
menurun.

c. Riwayat Penyakit Sebelumnya


Ny.S mengatakan menderita penyakit hipertensi sejak 2 th yang lalu
dan sempat MRS d RSUD selama 3 hari, karena merasa sudah sehat
Ny.S jarang lagi periksa ke dokter meskipun hanya sekedar periksa.
d. Tanda-tanda vital : TD : 160/100mmHg, N : 100x/m, S : 36,50C R:
20x/m

No Pemeriksaan Tn. A Ny.S An. F


Fisik
1 Kepala Simetris, rambut Simetris,tidak ada Simetris, rambut
berwarna hitam, ketombe,Rambut berwarna hitam,
tidak ada ketombe. sedikit kusut tidak ada ketombe.
2. Leher leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak nampak
adanya peningkatan adanya peningkatan adanya peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis dan arteri jugularis dan arteri jugularis dan arteri
carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba
adanya pembesaran adanya pembesaran adanya pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma). (struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
terlihat anemis, tidak terlihat anemis, tidak terlihat anemis, tidak
ada katarak, ada katarak, ada katarak,
penglihatan jelas penglihatan jelas, penglihatan jelas
mata terlihat sayu
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan
bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada
kelainan yang kelainan yang kelainan yang
ditemukan ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa bibir Mukosa mulut Mukosa mulut
lembab,keadaan kering, Mulut sedikit lembab,keadaan
bersih,Tidak ada kotor, makan 1x/hari bersih,Tidak ada
kelainan porsi habis . kelainan
7. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
terlihat simetris, terlihat simetris, terlihat simetris,
suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan suara jantung S1 dan
S2 tunggal,tidak S2 tunggal,tidak S2 tunggal,tidak
terdapat palpitasi, terdapat palpitasi, terdapat palpitasi,
suara mur-mur (-), suara mur-mur (-), suara mur-mur (-),
ronchi (-), wheezing ronchi (-), wheezing ronchi (-), wheezing
(-) (-) (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan
abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak
didapatkan adanya didapatkan adanya didapatkan adanya
pembesaran hepar, pembesaran hepar, pembesaran hepar,
tidak kembung, tidak kembung, tidak kembung,
pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik
usus 35x/mnt, tidak usus 35x/mnt, tidak usus 35x/mnt, tidak
ada bekas luka ada bekas luka ada bekas luka
operasi operasi operasi
9. TTV dan TD : 120/80 mmHg, TD : 160/100mmHg, TD: 110/80 mmHg
ekstremitas N : 74x/m, N : 100x/m, R: 18 x/mnt
S : 360C S : 36,50C N: 84 x/mnt
R: 20x/m R: 20x/m S: 37,2OC
5 5 4 4 5 5
5 5 5 5 5 5

IX. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya: Keluarga berharap Ny.S dapat
sembuh.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada: Petugas kesehatan dapat
memberi pelayanan kesehatan dengan baik.
ANALISA DATA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Veranita Nurul Hafilah


Tanggal Analisa : 01 April 2017
No. Tanggal Data Diagnosa Keperawatan
1. 01 April 2017 DS: Ketidakmampuan koping
1. Ny.S mengatakan pusing keluarga pada Ny.S keluarga
dan lemas. Tn.H yang berhubungan dengan
2. Ny.S mengatakan penanganan resistensi keluarga
menderita penyakit terhadap pengobatan yang tidak
hipertensi sejak 2 th konsisten
yang lalu dan sempat
MRS d RSUD selama 3
hari. Karena merasa
sudah sehat Ny.S jarang
lagi periksa ke dokter
meskipun hanya sekedar
periksa.
3. Ny.S mengatakan
kurang istirah
4. Ny.S mengatakan jarang
berolah raga
5. Ny.S suka
mengkonsumsi makanan
berlemak, seperti
gorengan dan bumbu
santan.

DO:
1. Ny.S tampak lemas dan
berbaring di tempat tidur
2. TD : 160/100mmH, N :
100x/m, S : 36,50C R:
20x/m
3. Kekuatan otot:
4 4
5 5
SCORING/PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
(Herdman, 2015)

1. Diagnosa Keperawatan : Ketidakmampuan koping keluarga pada Ny.S


keluarga Tn.H yang berhubungan dengan penanganan resistensi keluarga
terhadap pengobatan yang tidak konsisten
No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran
1. Sifat masalah 3 1 3/3 x Adanya ancaman
1.aktual (3) 2 1=1 keseha-tan tetapi tidak
2. resiko tinggi (2) 1 perlu ditangani segera.
3. potensial (1)
2. Kemungkinan masalah 2 2/2 x membawa Ny.S ke
dapat diubah 2 2=2 pelayanan kesehatan
1.tinggi (2) 1 untuk mendapatkan
2. sedang (1) 0 pengobatan dan
3. rendah (0) perawatan.
3. Potensi untuk mencegah 1 2/3 x Pencegahan biasa
masalah 3 1=2/3 dilakukan dengan
1. Mudah (3) 2 menjaga pola hidup dan
2. Cukup (2) 1 pola makan.
3. Tidak dapat (1)
4. Menonjolnya masalah 1 2/2 x Tn.A dan Ny.S bisa
1. Masalah dirasakan dan 2 1=1 menerima keadaan
perlu penanganan segera. 1 mereka saat ini
(2) 0 meskipun belum stabil.
2. Masalah di rasakan,
tidak perlu di tangani
segera (1)
3. Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 4 2/3
Diagnosa Kepeawatan Sesuai Prioritas :
1. Ketidakmampuan koping keluarga pada Ny.S keluarga Tn.H yang
berhubungan dengan penanganan resistensi keluarga terhadap pengobatan
yang tidak konsisten.
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Veranita Nurul Hafilah


Tanggal : 01 April 2017

No Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Rasional


Kep. Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standart
Keluarga
1. Ketidakmam Setelah 1. Setelah Verbal a.- Pengertian 1 Lakukan
puan koping dilakukan dilakukan Pasien hipertensi managemen - Hubungan
keluarga pada kunjungan kunjungan dapat b - Penyebab : pengetahuan
saling
Ny.S keperawatan keperawatan menyebutka Keturunan, hipertensi:
percaya
keluarga selama 2x24 2-3 hari n dengan Kelelahan, - Bina
merupakan
Tn.H yang jam pada selama 30 jelas dan Kurang hubungan
dasar
berhubungan Ny.S (55 Th) menit benar olahraga, saling percaya
kelancaran
dengan diharapkan keluarga tentang Penyakit dengan
hubungan
penanganan keadaan dapat penyakit tekanan darah menggunakan
interaksi
resistensi penyakit mengenal hipertensi tinggi komunikasi
selanjutnya
keluarga Ny.S karakteristik - Menjawab yang terapeuti
terhadap berangsur penyakit pertanyaan
-Berikan -Pengetahuan
pengobatan membaik. hipertensi dengan baik
pengetahuan yang baik pada
yang tidak dan benar.
keluarga tentang keluarga tentang
konsisten.
karakteristik hipertensi akan
penyakit membantu dalam
hipertensi dan koping keluarga
perawatannya.
3 - Berikan -Meringankan
bimbingan penyuluh dalam
dengan ilustrasi berinteraksi
menggunakan dengan keluarga
brosur dan dan keluarga
sebagainya. dapat paham
lebih detail
4- Mendengarkan -Memberikan
dengan seksama rasa nyaman dan
aman terhadap
sanggahan yang
keluarga
diajukan
keluarga.
5- Menanggapi - Memberikan
rasa nyaman dan
pertanyaan
aman terhadap
dengan sabar. keluarga
6- Membimbing
-Pemahaman
keluarga untuk keluarga penting
mengulangi untuk intervensi
selanjutnya
penjelasan yang
sudah diberikan.
7- Berikan pujian - Memberikan
bila keluarga rasa nyaman dan
aman terhadap
mampu
keluarga
menjawab
dengan baik dan
benar.

Lakukan
monitoring
terhadap: -

Jelaskan pada
klien dan
kelurga
tentang:
- Karakteristik -Meningkatkan
penyakit pemahaman
keluarga tentang
hipertensi dan karakteristik
perawatannya. penyakit
hipertensi dan
perawatannya
Lakukan hasil
kolaborasi: -
2. Setelah Verbal Keputusan Lakukan
dilakukan Pasien yang dibuat managemen
pengetahuan
kunjungan 2- memperhati keluarga dan hipertensi:
3 hari selama kan dengan Ny.S sendiri 2- Berikan
-Meningkatkan
30 menit baik dorongan rasa tanggung
Keluarga kepada keluarga jawab dalam
dapat kesembuhan
dan Ny.S untuk
Ny.S
membuat membuat
keputusan keputusan
yang tepat - Beri pujian -Memberikan
tentang upaya rasa nyaman dan
terhadap
aman terhadap
pengobatan keputusan yang keluarga
Ny.S ke baik dan benar
sarana sebaliknya
kesehatan
dan bersedia Lakukan
memberikan monitoring
perawatan terhadap: -
yang baik
dan benar. Jelaskan pada
klien dan
kelurga
tentang:
- Alternatif untuk -Meningkatkan
mengatasi pemahaman
klien dan
masalah yaitu :
keluarga tentang
- Pentingnya alternatif yang
berobat teratur tepat untuk
ke sarana mengatasi
masalah
kesehatan.
- Pentingnya
kerjasama
dengan petugas
kesehatan.
- Manfaat
istirahat dan
olah raga teratur

Lakukan hasil
kolaborasi:-

3. Setelah Perilaku -Melakukan Lakukan


dilakukan Pasien olah raga managemen
pengetahuan
kunjungan 2- melaksanak yang cukup hipertensi: -
3 hari selama n apa yang - Makan Lakukan
30 menit sudah di teratur monitoring
Keluarga ajarkan - Meluangkan terhadap: -
dapat dengan baik waktu untuk
membuat istirahat dan Jelaskan pada
keputusan refreshing. klien dan
yang pada kelurga
akhir tentang:
-Meningkatkan
pertemuan - Manfaat tingkat
keluarga pemahaman klien
evaluasi
dan keluarga
sepakat jika sewaktu-waktu. tentang manfaat
diadakan dari dilakukannya
evaluasi sewaktu-
evaluasi waktu
sewaktu-
waktu.
- Klien dan
- Penjelaskan keluarga dapat
memahami
bahwa diskusi maksud dan tujuan
akan dilanjutkan
jika hasil
evaluasi tidak
sesuai dengan
keputusan yang
telah dibuat
keluarga.

Lakukan hasil
kolaborasi: -
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Veranita Nurul Hafilah


Tanggal : 01 April 2017

No Diagnosa Kep. Implementasi Evaluasi Waktu


1 Ketidakmampuan Tgl 01-04-2017 S: Tgl 01-04-2017
koping keluarga Jam 08.30-09.00 WIB Jam 08.30-09.00 WIB
pada Ny.S keluarga - Mengucapkan salam - Keluarga menjawab salam
Tn.H yang - Memvalidasi keadaan - Tn.A mengatakan Ny.S masih
berhubungan dengan keluarga sedikit pusing dan belum bisa
penanganan sepenuhnya melakukan aktifitas.
resistensi keluarga - Mengingatkan kontrak - Keluarga menyetujui pertemuan
terhadap pengobatan saat ini selama 30 menit tentang
yang tidak konsisten. pentingnya aktifitas sehari-hari.
- Menjelaskan tujuan - Keluarga dan pasien mengatakan
belum sepenuhnya memahami apa
itu yang berkaitan dengan
hipertensi, keluarga hanya dapat
menyebutkan 2 dari 3 penjelasan
- Keluarga sudah membawa Ny.S ke
dokter yang biasa di kunjungi.
TUK
1. - Memberikan pendidikan O:
kesehatan tentang - Keluarga kooperatif dan aktif saat
Hipertensi yang meliputi: dijelaskan.
- Pengertian hipertensi, - Keluarga mendengarkan
- Tanda dan gejala, penjelasan yang diberikan.
- Penyebab, dan - Ny.S masih terlihat sedikit lemas,
Pencegahan. tapi sudah agak lebih baik.
2. - Memeberikan masukan TD: 130/90mmHg.
/saran kepada keluarga
untuk membawa Ny.S A:
untuk berobat ke pelayan Masalah teratasi sebagian
kesehatan sebagai P:
keputusan yang baik. Lanjutkan intervensi.
3. - Mengajukan kontrak
waktu pada akhir
pertemuan untuk di
lakukan evaluasi keadaan
Ny.S dan keluarga.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Veranita Nurul Hafilah


Tanggal : 02 April 2017
No Diagnosa Kep. Implementasi Evaluasi Waktu
1 Ketidakmampuan Tgl 02-04-2017 S: Tgl 02-04-2017
koping keluarga Jam 08.30-09.00 WIB - Keluarga menjawab salam Jam 08.30-09.00 WIB
pada Ny.S keluarga - Mengucapkan salam - Ny.S mengatakan pusing
Tn.H yang - Memvalidasi keadaan berkurang, bisa melakukan aktifitas
berhubungan dengan keluarga tetapi sedikit-sedikit
penanganan - Keluarga dan pasien mengatakan
resistensi keluarga - Mengingatkan kontrak belum sepenuhnya memahami apa
terhadap pengobatan itu yang berkaitan dengan
yang tidak konsisten. hipertensi, keluarga dapat
- Menjelaskan tujuan menyebutkan 3 dari 3 penjelasan
- Keluarga sudah mulai rutin
membawa Ny.S ke dokter yang
biasa di kunjungi.

O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat
dijelaskan.
TUK - Ny.S sudah terlihat tidak begitu
1. - Memberikan pendidikan lemas
kesehatan tentang
Hipertensi yang meliputi: A:
- Pengertian hipertensi, Masalah teratasi sebagian
- Tanda dan gejala,
- Penyebab, dan P: RT 1,2, dan 4 dilanjutkan
Pencegahan. RT 3 diberhentikan
2. - Memeberikan masukan
/saran kepada keluarga
untuk membawa Ny.S
untuk berobat ke pelayan
kesehatan sebagai
keputusan yang baik.
3. - Mengajukan kontrak
waktu pada akhir
pertemuan untuk di
lakukan evaluasi keadaan
Ny.S dan keluarga.
EVALUASI PROSES
No Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf
1 Sabtu,01 1 Subyektif:
April Kognitif :
2017 - Keluarga menyetujui pertemuan saat ini selama
Pukul
30 menit tentang pentingnya aktifitas sehari-hari.
09.00
WIB - Keluarga dan pasien mengatakan belum
sepenuhnya memahami apa itu yang berkaitan
dengan hipertensi, keluarga hanya dapat
menyebutkan 2 dari 3 penjelasan
- Keluarga sudah membawa Ny.S ke dokter yang
biasa di kunjungi.

Afektif :
- Keluarga menjawab salam
- Tn.A mengatakan Ny.S masih sedikit pusing
dan belum bisa sepenuhnya melakukan aktifitas.

Obyektif:
Psikomotor:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang
diberikan.

Perubahan fungsi tubuh:


- Ny.S masih terlihat sedikit lemas, tapi sudah
agak lebih baik.
TD: 130/90mmHg.

Analisis: Masalah teratasi sebagian

Planning: RT 1,2,3 dan 4 dilanjutkan


EVALUASI HASIL
No Tanggal DX Catatan Perkembangan Paraf
1 Sabtu,02 1 Subyektif:
April Kognitif:
2017 - Keluarga dan pasien mengatakan belum
Pukul
sepenuhnya memahami apa itu yang berkaitan
09.00
WIB dengan hipertensi, keluarga dapat menyebutkan 3
dari 3 penjelasan
- Keluarga sudah mulai rutin membawa Ny.S ke
dokter yang biasa di kunjungi.

Afektif :
- Keluarga menjawab salam
- Ny.S mengatakan pusing berkurang, bisa
melakukan aktifitas tetapi sedikit-sedikit

Obyektif:
Psikomotor:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan.

Perubahan fungsi:
- Ny.S sudah terlihat tidak begitu lemas
TD: 120/90mmHg.

Analisis: Masalah teratasi sebagian

Planning: RT 1,2, dan 4 dilanjutkan


RT 3 diberhentikan
EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Veranita Nurul Hafilah


Tanggal : 02 April 2017
Diagnosa Keperawatan : Ketidakmampuan koping keluarga pada Ny.S keluarga
Tn.H yang berhubungan dengan penanganan resistensi
keluarga terhadap pengobatan yang tidak konsisten.

No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1. Apakah pasien dapat menyebutkan Ya Pasien dapat menyebutkan 2
dengan jelas dan benar sebagian dari 3 penjelasan.
tentang penyakit hipertensi?
2. Apakah pasien melakukan olah raga? Ya Pasien telah melakukan olah
raga meskipun ringan dan
mssih kesulitan tetapi ada
peningkatan
3. Apakah pasien makan teratur? Ya Makan pasien sudah mulai
teratur dan mau menaati
aturan makannya
4. Apakah pasien meluangkan waktu Ya Pasien telah meluangkan
untuk istirahat dan refreshing? waktu untuk istirahat dan
refreshing
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam
waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh
tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah
dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg.
Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
Sekitar 20% populasi dewasa mengalami hipertensi, lebih dari 90%
diantara mereka menderita hipertensi esensial (primer), dimana tidak dapat
ditentukan penyebab medisnya. Misalnya mengalami kenaikan tekanan darah
dengan penyebab tertentu (hipertensi sekunder), seperti penyempitan arteri
renalis atau penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor
dan kehamilan.Beberapa faktor yang sering menyebabkan hipertensi, yaitu
faktor keturunan ciri perseorangan dan kebiasaan hidup.
Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka sangat
diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang pemahaman dan
pelaksanaan pengobatan hipertensi

B. SARAN
Berdasarkan penulisan makalah tentang hipertensi ini, diharapkan
dapat bermanfaat untuk pembaca serta bagi penulis khususnya.Saran dan
kritik sangat diperlukan untuk penulisan makalah ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Asikin, M dkk. (2016). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EMS
Herdman, T. Heather dan Kamitsum, Shigemi. (2015). Nanda International inc
Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Ed. 10 Jakarta:
EGC
Maryani, Dewi Sri. (2014). Ilmu Keperawatan Komunitas.Bandung: Yrama
Widya.
Padila. (2012). Buku ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai