Anda di halaman 1dari 2

SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR

AROMATERAPI LAVENDER

A. Persiapan alat dan bahan


1. Gelas Seng/Alumunium
2. Termos berisi air panas
3. Minyak Aroma Lavender
4. Nampan
5. Corong/tutup bgelas berbentuk kerucut dan berlubang
B. Prosedur :
1. Pra interaksi
a. Cek catatan keperawatan, catatan medis klien dan identifikasi faktor atau kondisi
yang dapat menyebabkan kontra indikasi.
Indikasi/kriteria inklusi:
1) Ibu postpartum pasca persalinan normal dengan episiotomi H0 .
2) Skala nyeri tidak ada batasan.
3) Perlakuan dilakukan sebelum mendapat analgesik.

Data umum:
1) Usia
2) Riwayat pembedahan/pengalaman masalalu
3) Status paritas
4) Suku
5) Komplikasi persalinan
6) Derajat luka episiotomi
7) Lamanya waktu dari proses heating
8) Riwayat alergi
9) Skala nyeri perineum
b. Siapkan alat dan bahan.
2. Tahap Orientasi
a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama).
b. Menanyakan keluhan klien/perasaan klien.
c. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga.
d. Beri kesempatan klien dan keluarga bertanya .
3. Tahap Kerja
a. Jaga privasi klien.
b. Sediakan air panas dalam gelas dan diltakkan diatas nampan.
c. Tuangkan minyak aroma lavender ke dalam gelas berisikan air panas sebanyak 5-
10 tetes.
d. Tutup gelas yang sudah berisi air panas dan minyak aroma lavender dengan
corong.
e. Atur posisi klien senyaman mungkin.
f. Letakkan nampan didepan klien dengan jarak 15-20 cm.
g. Anjurkan klien untuk menghirup uap minyak aroma lavender pada gelas selama
30 menit.
h. Setelah terapi selesai bersihkan alat dan atur posisi nyaman untuk klien.
4. Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (skala nyeri).
b. Kontrak pertemuan selanjutnya (bila dianjurkan untuk mengikuti terapi lanjutan).
c. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik .
d. Bereskan peralatan dan cuci tangan.
5. Dokumentasi
a. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai