Anda di halaman 1dari 11

57

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup penelitian termasuk jenis penelitian

inferensial kuantitatif. Berdasarkan tempat penelitian termasuk jenis

lapangan.Desain penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pendekatan

the one group pretest – posttest design yaitu suatu desain yang

memberikan perlakuan pada satu kelompok intervensi, kemudian

diobservasi sebelum dan sesudah intervensi (Polit & Beck, 2006). Dalam

desain ini pada sekelompok subyek penelitian dilakukan pemeriksaan

terhadap keadaan yang diteliti, kemudian dilakukan intervensi. Setelah

periode waktu yang dianggap cukup dilakukan pemeriksaan kembali

terhadap keadaan tersebut. Jadi setiap subyek penelitian menajdi kontrol

terhadap dirinya sendiri. Kekurangan desain ini adalah hasilnya tidak dapat

diklaim sebagai mutlak efek dari perlakuan yang diberikan (Sastroasmoro,

2010).

Penelitian ini menggunakan pendekatan the one group pretest –

posttest design karena adanya keterbatasan waktu penelitian sehingga

dikuatirkan jumlah sampel yang didapatkan terlalu sedikit untuk dibagi

menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pretest dan posttest

dilakukan dengan menggunakan angket dorongan perilaku. Berdasarkan

sumber data termasuk jenis primer.

57
Universitas Kadiri
58

Untuk lebih jelasnya desain ini dapat dilihat pada skema 4.1 sebagai

berikut :

Skema 4.1 Kerangka Kerja Penelitian

Pretest Intervensi Posttest

Tingkat Tingkat
Insomnia Insomnia
Aromaterapi sesudah diberi
sebelum diberi
Lavender Aromaterapi
Aromaterapi
Lavender Lavender

O1 P+ P- O2

Keterangan :

O1 = Observasi 1

P+ P- = Perlakuan

O2 = Observasi 2

4.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dengan insomnia

di Kelurahan Pojok Tahun 2015 yang berjumlah 19 orang.

4.2.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia dengan

insomnia di Kelurahan Pojok Tahun 2015.

4.2.3. Besar sampel

Menurut Nursalam (2008), besar sampel dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

n = N
1+ N (d2)

Universitas Kadiri
59

Keterangan

N = Besar Populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

Besar populasi 19, maka dapat ditentukan besar sampel adalah:

n = N
1 + N (d2)

= 19
1+ (0,052)

= 19
1+ 0,025

= 18,53

= 18 Responden

4.2.4. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Quota sampling, yaitu dengan cara memilih sampel

diantara populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya.

4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.3.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel yaitu

variabel independen atau variabel bebas adalah terapi aroma lavender dan

variabel dependen atau variabel terikat adalah (Y1) Insomnia sebelum

pemberian Aromaterapi Lavender dan (Y2) Insomnia setelah pemeberian

Aromaterapi Lavender.

Universitas Kadiri
60

4.3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pengertian variabel yang diamati atau

diteliti dimana perlu sekali variabel tersebut diberi batasan.

Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh aromaterapi lavender terhadap


insomnia pada lansia di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri
Tahun 2015 “.

No Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Alat ukur Kategori

1. Terapi Aroma Cara penyembuhan - - - -


terapi lavender dengan
mennggunakan
konsentrasi minyak
lavender yang
sangat aromatik.

2. Insomnia (Y1) Hasil pengukuran Kualitas ordinal Checklist 1.Berat bila


terhadap berat tidur lansia, nilai score:
ringannya tidur yang kuantitas 25-33
di derita/ dialami tidur lansia, 2.Sedang
lansia berdasarkan dan lama bila nilai
kualitas dan gangguan score: 18-
kuantitas tidur yang tidur yang 24
dialami yang di ukur dialami 3.Ringan
dengan berdasarkan bila nilai
alat ukur KSPBJ- score: 11-
IRS sebelum diberi 17
Aromaterapi
Lavender
3. Insomnia Kesukaran dalam Kualitas Ordinal Checklist 1.Berat bila
(Y2) Hasil pengukuran tidur lansia, nilai score:
terhadap berat kuantitas 25-33
ringannya tidur yang tidur lansia, 2.Sedang
di derita/ dialami dan lama bila nilai
lansia berdasarkan gangguan score: 18-
kualitas dan tidur yang 24
kuantitas tidur yang dialami 3.Ringan
dialami yang di ukur bila nilai
dengan berdasarkan score: 11-
alat ukur KSPBJ- 17
IRS sesudah diberi
Aromaterapi
Lavender

Universitas Kadiri
61

4.4 Bahan penelitian

Bahan yang dipersiapkan untuk penelitian ini adalah ekstrak

aromaterapi Lavender dan data calon responden yaitu lansia yang

mengalami insomnia di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota

Kediri Tahun 2015.

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi.

Penguji sebab akibat dengan cara membandingkan hasil pra – test dengan

pasca test.

4.5.2 Kisi-kisi alat ukur Insomnia

Tabel 4.2 Kisi-kisi chek list kejadian insomnia pada lansia di


Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri tahun 2015.
No Jumlah No Soal
Pertanyaan
1. Kuantitas tidur 4 1, 6, 7, 9
lansia
2. Kualitas tidur 4 2, 3, 5, 10
lansia
3. Lama gangguan 4 4, 8, 11
tidur yang
dialami

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto

Kota Kediri Tahun 2015.

4.6.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan maret 2015.

Universitas Kadiri
62

4.7 Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.7.1. Pengumpulan data

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan

data dengan cara:

1. Mengajukan permohonan surat survey awal ke Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kadiri.

2. Mengajukan ijin kepada Badab Penanaman Modal Kota Kediri

3. Mengajukan ijin kepada Kelurahan Pojok Kota Kediri.

4. Mencari calon data responden.

5. Setelah mendapatkan data calon responden dilakukan teknik

pengambilan sampel yaitu sejumlah responden dengan menggunakan

teknik Quota Sampling.

6. Langkah selanjutnya peneliti memberikan undangan kepada calon

responden sebagai sampel sejumlah responden.

7. Pada waktu yang disepakati dalam pertemuan, peneliti menyampaikan

maksud atau tujuan pertemuan serta meminta persetujuan.

8. Setelah responden memberikan surat persetujuan maka peneliti

mengadakan observasi tingkat insomnia pada responden sebelum

diberi aromaterapi Lavender.

9. Peneliti memberikan aromaterapi Lavender.

10. Setelah aromaterapi Lavender diberikan, peneliti melakukan observasi

kepada responden untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi

terhadap gangguan tidur (insomnia).

Universitas Kadiri
63

4.7.2. Pengolahan Data

1. Editing

Setelah data terkumpul, sebelum diolah data tersebut diedit terlebih

dahulu oleh peneliti untuk menghindari kesalahan atau hal yang masih

meragukan agar mendapat data yang berkualitas.

2. Coding

Pemberian kode diperlukan untuk memasukkan data kedalam

program statistik computer. Coding dilakukan dengan cara memberi

kode dengan cara penulisan angka dalam kuesioner yang akan

diproses. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam tabulasi dan

analisis data. Namun responden diberi kode sesuai dengan huruf

depan tiap responden. Memberikan kode pada semua sub variabel

untuk membedakan karateristik responden, mulai nama responden,

data umum dan data khusus.

1. Data umum

1) Jenis Kelamin Laki-laki kode 1

Perempuan kode 2

2) Usia 45-59 kode 1

60-74 kode 2

>75 kode 3

3) Pendidikan tidak sekolah kode 1

Dasar (SD& SMP) kode 2

Menengah Atas (SMA) kode 3

Universitas Kadiri
64

Perguruan Tinggi kode 4

4) Pekerjaan Ibu rumah tangga kode 1

Petani kode 2

wiraswsta kode 3

Buruh kode 4

Pensiunan kode 5

2. Data khusus

1) Pemberian terapi aroma lavender kode 1

2) Insomnia

- Tidak Insomnia kode 1

- Ringan kode 2

- Sedang kode 3

- Berat kode 4

3. Scoring

Memberi skor atau nilai tertentu pada data yang terkumpul kemudian

diberi skor untuk tiap jawaban. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

dalam tabulasi dan analisa data

4. Tabulating

Tabulasi adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Pada

tahap ini data dianggap sudah selesai diproses sehingga harus segera

disusun ke dalam suatu format yang telah dirancang.

Universitas Kadiri
65

4.8 Cara analisa data

4.8.1. Analisa Univariat

Analisa univariat, dimana data yang telah terhimpun selanjutnya

dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif prosentase. Analisa

univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian pada

umumnya hanya menggunakan distributif dan prosentase dari tiap

variabel.

Insomnia dikategorikan sebagai berikut :

1) Tidak Insomnia : 0-10

2) Insomnia ringan : 11-17

3) Insomnia sedang : 18-24

4) Insomnia berat : 25-33

Adapun rumusnya yang digunakan sebagai berikut:

𝑠𝑝
N = 𝑠𝑚 x 100%

Keterangan :

N = Nilai yang didapat


SP = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum

Hasil prosentase dalam penelitian diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria:

1. 100 % : Seluruhnya

2. 76 % - 99 % : Hampir seluruhnya

3. 51 % - 75 % : Sebagian besar

4. 50 % : Setengahnya

Universitas Kadiri
66

5. 26 % - 49 % : Hampir setengah

6. 1 % - 25 % : Sebagian kecil

7. 0 % : Tidak ada satupun

4.8.2. Analisa bivariat

Analisis data secara inferensial untuk mencari perbedaan variabel

independent dengan dependent. Setelah data diolah dan ditabulasi

kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan Uji statistik. Uji

statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank Test terapan

yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis untuk mengetahui

adakah perbedaan tingkat insomnia antara sebelum dan sesudah

pemberian Aromaterapi Lavender pada lansia dengan Insomnia di

Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri secara komputerisasi

dengan menggunakan SPSS 20. Untuk menguji hipotesis penelitian (tes

signifikansi) dengan cara : Nilai signifikansi (ρ) value dibandingkan

dengan (α). Bila (ρ) value < (α), maka H0 ditolak yang berarti ada

perbedaan tingkat insomnia. Bila (ρ) value > (α), maka H1 diterima yang

berarti tidak ada perbedaan tingkat insomnia antara sebelum dan sesudah

pemberian aromaterapi lavender pada lansia dengan insomnia di

Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Kemudian tentukan

negative ranks, possitive ranks atau selisih antara variabel sebelum dan

sesudah dan juga ties atau tidak ada perbedaan antara variabel sebelum dan

sesudah. Jika jumlah negative ranks lebih kecil dibanding positive ranks

maka nilai T yang digunakan adalah jumlah rangking yang negatif.

Universitas Kadiri
67

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis H0 : d = 0 (tidak ada pengaruh

pemberian aromaterapi lavender terhadap insomnia pada lansia di

Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2015) H1 : d ≠ 0

(ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap insomnia pada

lansia di Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2015).

Universitas Kadiri

Anda mungkin juga menyukai