Anda di halaman 1dari 24

Identitas Buku

Judul Buku : Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif)

Penulis : Ir.M.Iqbal Hasan, M.M.

Penerbit : PT Bumi Aksara

Jl. Sawo Raya No. 18

Jakarta 13220

Tahun Terbit : 1999

Edisi : Edisi Kedua

ISBN : 979- 526-776-0

Halaman : 297 halaman

1
BAB I

PENGANTAR

Pada umumnya terdapat dua bidang statistik yakni, statistik deskriptif dan statistik induktif.

Stastik deskriptif adalah bidang ilmu pengetahuan statistik yang mempelajari tata cara
penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian, misalnya dalam
bentuk tabel frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistik nya.
Seperti, arithmetic mean dan standard deviation. Sedangkan pengertian statistik adalah suatu
kerangka teori-teori atau metode-metode yang telah dikembangkan untuk melakukan
pengumpulan, penganalisaan, pelukisa data sampel guna memperoleh kesimpulan-kesimpulan
yang bermanfaat. Fungsi utamanya adalah membantu peneliti membuat keputusan-keputusan
relatif tentang parameter popilasi dari mana data sampel diambil.

Analisis statistik deskriptif meliputi :

1. Distribusi frekuensi serta pengukuran nilai-nilai statistiknya.


2. Angka indeks
3. Times series atau deret waktu
4. Koefisien regresi dan koefisien korelasi sederhana.

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Bab 1

Pendahuluan

A. Pengertian statistik

Statistik berasal dari bahasa latin, yaitu status yang berarti negara atau untuk menyatakan
hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Seiring dengan perkembangan zaman,
statistik mulai mencakup hal-hal yang lebih luas. Cakupan statistik tidak hanya tetumpu pada
angka-angka untuk pemerintah saja, tetapi telah mengambil bagian di berbagai bidang
kehidupan.

Terdapat beberapa pengertian statistik sesuai dengan perkembangannya :

Pengertian pertama : Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu,


baik angka yang belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang sudah tersusun
dalam suatu daftar atau grafik.

Pengertian kedua : Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang


pengumpulan, pengolahan, analisis, serta penafsiran data yang terdiri dari angka-angka.

Pengertian ketiga : Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat


data atau hasil pengamatan.

Dari beberapa pengertian diatas, terlihat adanya pergeseran pengertian, dari pengertian
yang sempit ke pengertian yang luas. Berikut ini pengertian statistik yang lengkap dan
mencakup semuanya.

Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk data, yaitu tentang
pengumpulan,pengolahan, penganalisisan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data
yang berbentuk angka-angka. Dari pengertian statistik terdapat beberapa komponen dan
unsur-unsur dari statistik yaitu :

3
1. Data
2. Perlakuan data, seperti pengumpulan dan pengolahan
3. Kesimpulan
4. Angka

Peranan statistik dalam penelitian ilmiah adalah dtatistik memilii peranan sebagai
penyedia alat untuk mengemukakan atau menemukan kembali keterangan-keterangan yang
seolah-olah tersembunyi dalam angka statistik. Selain peranan statistik terdapat juga perlunya
statistik adalah karena statistik berperan sebagai alat bantu. Dari peranan dan perlunya statistik
kita dapat mengetahui fungsi statistik yaitu (1) sebagai bank data (2) sebagai alat quality control
(3) sebagai alat analisis (4) sebagai pemecahan masalah dan pembuatan keputusan.

Adapun beberapa pembagian statistik :

1. Pembagian statistik berdasarkan cara pengelolaan datanya


a. Statistik deskriptif
Adalah statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga
mudah dipahami.
b. Statistik inferensi
Adalah statistik yang mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan
yang berlaku secara umum dari data yang telah tersedia.
2. Pembagian statistik berdasarkan ruang lingkup penggunaannya
a. Statistik sosial
Adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam ilmu-ilmu sosial
b. Statistik pendidikan
Adalah statistik yang diterapkan atau digunakan dalam ilmu dan bidang pendidikan.
3. Pembagian statistik berdasarkan bentuk parameternya
a. Statistik parametik
Adalah bagian statistik yang parameternya dari populasinya mengikuti suatu
distribusi tertentu.
b. Statistik nonparametik
Adalah bagian statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu
distribusi tertentu.

4
Bab 2
Data Statistik

Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang
diketahui atau dianggap. Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan. Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau
percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat. Data statistik dapat dikumpulkan
dengan menggunakan prosedur yang sistematis. Pengumpulan data dimaksudkan sebagai
pencatat peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi.

Berdasarkan jenis cara pengumpulannya ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu :

a. Pengamatan (observasi)
b. Penelusuran literatur
c. Penggunaan kuesioner (angket)
d. Wawancara (interview)

Berdasarkan banyaknya data yang diambil dikenal dua cara pengumpulan data yaitu
sensus dan sampling. Sensus adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau
anggota populasi secara keseluruhan untuk diselidiki. Sedangkan, sampling adalah cara
pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari elemen atau anggota populasi untuk
diselidiki. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah. Pengolahan data dimaksud sebagai
suatu proses untuk memperoleh data ringkasan dari data mentah dengan menggunakan cara atau
rumus tertentu. Data ringkasan yang diperoleh dari pengolahan data itu dapat berupa jumlah
(total), rata-rata, persentase, dan sebagainya.

Data yang sudah diolah, agar mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau
pengambil keputusan, perlu disajikan kedalam bentuk-bentuk tertentu. Penyajian data memiliki
fungsi antara lain (1) menunjukkan perkembangan suatu keadaan (2) mengadakan perbandingan
pada suatu waktu. Penyajian data dapat dilakukan melalui tabel dan grafik.

5
Analisis data memiliki 3 arti, yaitu :

1. Membandingkan dua hal atau dua nilai variabel untuk mengetahui selisihya (X Y)
X
atau rasionya
Y
2. Menguraikan atau memecahkan keseluruhan menjadi komponen-komponen yang
lebih kecil, sesuai dengan tujuan analisis
3. Memperkirakan atau memperhitungkan besar pengaruh secara kuntitatif dari
perubahan suatu kejadian.

Bab III

Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Bagian-bagian distribusi frekuensi :

1. Kelas-kelas
2. Batas kelas
3. Tepi kelas
4. Titik tenga kelas atau tanda kelas
5. Interval kelas
6. Panjang interval kelas
7. Frekuensi kelas

Penyusunan distribusi frekuensi dapat dibuat dengan cara :

1. Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar


2. Menemukan jangkauan (range) dari data.
Jangkauan = data terbesar data terkecil
3. Menentukan banyaknya kelas
Rumus :
k = 1 + 3,3 log n
4. Menentukan panjang interval kelas
Rumus :

6
jangkauan ()
Panjang interval kelas (i) =
banyaknya kelas ()
5. Menentukan batas bawah kelas pertama.
6. Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus.

Pengertian Histogram, poligon, frekuensi dan kurva adalah :

Histogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk
menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya. Pada histogram batang-batangnya
saling melekat atau berimpitan. Sedangkan,poligon frekuensi dibuat dengan cara menarik garis
dari satu titik tengah batang histogram ke titik tengah batang histogram yang lain.

Pada pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu. Sumbu mendatar (sumbu X)
menyatakan interval kelas (tepi bawah dan tepi atas masing-masing kelas) dan sumbu tegak
(sumbu Y) menyatakan frekuensi. Kurva frekuensi yang telah dihaluskan mempunyai berbagai
bentuk dengan ciri-ciri tertentu.

Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan atas tiga jenis,
yaitu distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan distribusi frekuensi kumulatif.
Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari
setiap kelompok data atau kelas. Distribusi frekuensi ini terbagi atas dua jenis yaitu distribusi
frekuensi numerik dan distribusi peristiwa atau kategori.

Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi
antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam kumpulan data yang
berdistribusi tertentu. Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan
frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan. Distribusi
frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif. Ada dua macam distribusi
frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari. Distribusi
kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki
nilai kurang dari nilai batas kelas suatu interval tertentu. Distribusi kumulatif lebih dariadalah
distribusi frekuensi memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas kelas
suatu interval tertentu.

7
Bab IV

Ukuran Nilai Pusat

Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara keseluruhan.
Artinya, jika keseluruhan nilaiyang ada dala data tersebut diurutkan besarnya dan selanjutnya
dimasukkan nilai rata-rata ke dalamnya, nilai rata-rata tersebut memiliki kecendrungan
(tendensi) terletak diurutan paling tengah atau pusat. Jenis-jenis ukuran nilai pusat :

1. Rata-rata hitung (mean)


Adalah rata-rata dari data-data yang ada.
2. Median
Adalah nilai tengah dari data yang ada setelah data diurutkan. Median merupakan
rata-rata apabila ditinjau dari segi kedudukannya dalam urutan data.
3. Modus (mode)
Adalah nilai yang paling sering muncul dalam data .
4. Ukuranukuran yang lain.
a. Fraktil adalah nilai-nilai yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi beberapa bagia yang sama.
b. Desil (D) adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut
menjadi sepuluh bagian yang sama.
c. Persentil adalah fraktil yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi
seratus bagian yang sama.

Sifat-sifat rata-rata hitung

1. Nilai rata-rata hitung dipengaruhi oleh observasi atau pengamatan.


2. Nilai rata-rata hitung dapat menyimpang terlalu jauh. Hal itu disebabkan rata-rata
hitung dipengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstrem (nilai sangat besar ata saangat
kecil)
3. Rata-rata hitung tidak dapat dihitung dari distribusi yang memiliki kelas terbuka.
4. Rata-rata sering digunakan dan populer, sehingga penjelasan mengenai arti rata-rata
hitung tidak diprlukan.

8
5. Jumlah dari penyimpangan semua nilai pengamatan dengan nilai rata-rata hitung
sama dengan nol.
6. Jika selisih semua nilai pengamatan dengan nilai rata-rata hitung dikuadratkan maka
jumlahnya lebih daripada jumlah penyimpangan kuadrat semua nilai pengamatan dari
titik lain selain rata-rata hitung.
7. Rata-rata hitung dapat dimanipulasi secara aljabar.

Sifat-sifat median

1. Median dipengaruhi oleh banyaknya observasi atau pengamatan, namun tidak


dipengaruhi oleh nilai pengamatan, sehingga nilai median tidak dipengaruhi oleh
bilangan-bilangan ekstrem.
2. Median dapat dihitung dari distribusi yang memiliki kelas terbuka, kecuali jika kelas
mediannya berada pada kelas terbuka tersebut.
3. Median sering digunakan pada distribusi yang memiliki kecendongan yang sangat
jelek.
4. Median lebih terpengaruh oleh fluktuasi sampling, namun adakalanya untuk distribusi
tertentu median lebih konstan terhadap fluktuasi sampling.
5. Median didefinisikan dan diinterprestaikan.
6. Jumlah penyimpangan (tanda diabaikan) nilai-nilai dari median lebih kecil dari ppada
jumlah penyimpangan nilai-nilai dari titik yang lain.
7. Jika jumlah penyimpangan dari median dikuadratkan maka jumlahnya lebih besar
daripada jumlah penyimpangan kuadrat nilai-nilai dari rata-rata hitung.

Sifat-sifat modus

1. Dalam seperangkat data, modus bisa tidak ada bisa lebih dari satu.
2. Modus dapat ditempatkan pada distribusi yang memiliki kelas terbuka.
3. Modus tidak dipengaruhi oleh bilangan-bilangan yang ekstrem, dari suatu distribusi.
4. Letak modus atau nilai modus yang sebenarnya sukar ditentukan.
5. Perhitungan modus tidak didasarkan pada seluruh nilai pengamatan, tetapi didasarkan
pada individu yang berada pada titik tempat terjadinya pemusatan yang terbanyak.

9
6. Untuk perhitungan-perhitungan secara aljabar lebih lanjut, modus tidak dapat
digunakan.
7. Modus tidak sepopuler ukuran rata-rata hitung atau median.

Hubungan antara ketiga ukuran nilai pusat, yaitu rata-rata hitung, median, dan modus
akan memberikan gambaran bentuk kurva data yang bersangkutan. Hubungan antara ketiga
ukuran nilai pusat ialah sebagai berikut.

1. Jika rata-rata hitung, median, dan modus memiliki nilai yang sama maka kurvanya
berbentuk simetris. Pada kurva simetris sempurna, nilai rata-rata hitung, median, dan
modus terletak pada suatu titik ditengah-tengah absis dan ketiga-tiganya berimpit.
2. Jika nilai rata-rata hitung lebih besar daripada nilai median dan lebih besar daripada
nilai modus maka kurvanya mencong ke kanan, karena ujungnya memanjang kearah
nilai positif. Jadi, distribusi meruncing kearah nilai tinggi.
3. Jika nilai rata-rata hitung lebih kecil dari pada nilai median dan lebih kecil dari pada
dari pada nilai modus maka kurvanya mencong kekiri, karena ujungnya memanjang
ke arah nilai negatif. Jadi, distribusi meruncing ke arah nilai yang rendah.

Bab 5

Ukuran Dispersi

Ukuran dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai
data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang
berbeda dengan nilai pusatnya. Ukuran disspersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran
nilai pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka
penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan tepat.

Jenis-jenis ukuran dispersi

1. Jangkauan (range, R)
2. Jangkauan antarkuartil dan jangkauan semi interkuartil
3. Deviasi rata-rata (simpangan rata-rata)
4. Varians
5. Simpangan baku (standar deviasi)

10
Kemencengan atau keecondongan adalah tingkat ketidaksimetrisaan atau kejauhan
simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata-rata,
median dan modus yang tidak sama besarnya, sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah
satu sisi dan kurvanya akan menceng.

Keruncingan atau kurtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yang
biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan keruncingannya,
kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sbb :

1. Leptukurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.


2. Platikurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar.
3. Mesokurtik merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak
mendatar.

Bab 6

Indeks Angka

Angka indeks atau indeks angka adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandigan dua
atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda. Angka indeks memiliki satuan
persen (%), namun dalam prakteknya jarang atau hampir tidak pernah disertakan. Karena angka
indeks berhubungan dengan periode atau waktu maka dalam angka indeks dikenal dua jenis
periode , yaitu :

1. Periode atau Waktu dasar


Adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam mebandingkan kegiatan tersebut.
Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka indeks, sebesar 100.
2. Periode atau Waktu berjalan
Adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan atau periode yang dibandingkan
dalam kegiatan tersebut

Jenis-jenis angka indeks berdasarkan penggunaannya adalah sbb :

1. Indeks harga yaitu angka indeks yang dipakai untuk mengukur atau menunjukkan
perubahan harga barang, baik satu barang maupun sekumpulan barang.

11
2. Indeks kuantitas yaitu angka indeks yang dipakai untuk mengukur sekumpulan
barang.
3. Indeks nilai yaitu angka yang dipakai untuk melihat perubahan nilai dari suatu barang
atau sekumpulan barang, baik yang dihasikan, diimport, maupun diekspor.

Jenis-jenis angka indeks berdasarkan cara penentuannya

1. Indeks tidak tertimbang


2. Indeks tertimbang
3. Indeks rantai

Cara penentuan angka indeks

1. Indeks harga
a. Indeks harga tidak tertimbang, secara sederhana dianggap hanya memiliki sebuah
variabel saja. Cara penentuan indeks harga tidak tertimbang dapat dibedakan atas tiga
macam, yaitu :
1) Metode angka relatif
2) Metode agregat
3) Metode rata-rata relatif
b. Dalam penentuan indeks harga tertimbang, penimbang yang sering digunakan adalah
kuantitats yang dikonsumsi, dijual, atau diproduksi. Metode penentuan indeks harga
tertimbang tertimbang secara garis besar dapat dibedakan atas dua, yaitu:
1) Metode agregat sederhana tertimbang
a) Metode paasche
b) Metode drobisch
c) Metode fischer
2) Metode rata-rata tertimbang
2. Indeks kuantitas

Penentuan indeks kuantitas pada dasarnya sama dengan penentuan indeks harga,
sehingga metodenya juga sama, tinggal mengganti macam variabelnya saja.

12
3. Indeks produktivitas

Indeks produktivitas adalah indeks yang dipakai untuk mengukur tingkat efektifnya
faktor yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang ekonomis, atau indeks yang
dipakai untuk mengukur rasio antara output dan input.

Bab 7

Data Berkala

Data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan demikian, data berkala berhubungan dengan data
statistik yang dicatat dan diselidiki dalam batas-batas interval waktu tertentu. Dengan adanya
data berkala maka pola gerakan data atau nilai-nilai variabel dapat diikuti atau diketahui. Dengan
demikian, data berkala dapat dijadikan sebagai dasar untuk :

1. Pembuatan keputusan pada saat ini


2. Pramalan keadaan perdagangan dan ekonomi pada asa yang akan datang.
3. Perencanaan kegiatan untuk masa depan

Analisa data berkala adalah analisis yang menerangkan dan mengukur berbagai
perubahan atau perkembangan data selama satu periode. Pada umumnya perubahan yang terjadi
dalam data statistik dala sederetan waktu tertentu dapat berbentuk:

1. Trend sekuler, merupakan gerakan teratur atau gerakan rata-rata dalam jangka waktu
yang panjang, lebih dari 10 jangka waaktu.
2. Variasi siklis, merupakan variasi yang berulang-ulang dan regular dengan periode
waktu yang panjang.
3. Variasi musim, merupakan variasi yang berulang-ulang dan regular dengan periode
waktu yang pendek, yaitu satu tahun atau kurang
4. Variasi residu, merupakan gerakan yang berbeda-beda dalam waktu yang singkat,
tidak diikuti pola yang teratur, serta tidak dapat diperkirakan.

Untuk menentukan nilai trend dapat digunakan beberapa cara, yaitu :

13
1. Metode tangan bebas, merupakan metode yang sangat sederhana serta tidak
memerlukan perhitungan-perhitungan.
2. Metode setengah rata-rata, merupakan dengan mencari rata data yang ada, setelah
data tersebut dibagi menjadi dua bagian.
3. Metode rata-rata bergerak, merupakan jika setelah rata-rata dihitung, diikuti gerakan
satu periode ke belakang.
4. Metode kuadrat terkecil menganut prinsip bahwa garis yang paling sesuai untuk
menggambarkan suatu data berkala adalah garis ang jumlah kuadrat dari selisih antara
data tersebut dan garis trendnya terkecil atau minimum.

Trend linier adalah trend yang variabel X-nya (periode waktu) berpangkat paling tinggi
satu. Untuk mencari garis trend digunakan 2 metode yaitu :

1. Metode kuadrat terkecil.


2. Metode matematis.

Bab 8

Korelasi dan regresi linier sederhana

Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya,
biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan
nilai variabel yang lain. Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya tergantung pada
variabel ainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang
diramalkan atau diterangkan nilainnya.

Korelasi merupakan istilah yag digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan


antarvariabel. Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan
antarvariabel misalnya hubungan dua variabel. Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat
berupa korelasi positif, korelasi negatif, tidak ada korelasi, ataupun korelasi sempurna. Analisis
korelasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yairu diagram pencar, tabel korelasi, koefisien
korelasi, serta regresi.

14
Diagram pencar adalah suatu alat berupa diagram untuk menunjukkan ada atau tidaknya
korelasi antara dua variabel yang berupa penggambaran nilai-nilai dari variabel-variabel tersebut.
Tujuan dari diagram pancar adalah untuk mengetahui apakah titik-titik koordinat pada diagram
tersebut membentuk suatu pola tertentu. Sama halnya dengan diagram pancar, tabel korelasi juga
menunjukkan adanya indikasi korelasi antara dua variabel. Proses pembentukan tabel korelasi
hampir sama dengan proses pembentukan tabel frekuensi. Tabel korelasi disebut distribusi
frekuensi bervariabel dua.

Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antar variabel. Adapun jenis-jenis koefisien korelasi linear sederhana adalah
sbb :

1. Koefisien korelasi pearson adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk data interval atau
rasio. Koefisien korelasi pearson dapat ditentukan dengan dua metode yaitu :
a. Metode least square
b. Metode product moment
2. Koefisien korelasi rank spearman adalah indeks atau angka yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang datanyaberbentuk data ordinal
(data bertingkat/data rangking).
3. Koefisien korelasi rank kendall merupakan pengembangan dari koefisien korelasi
rank spearman. Koefisien korelasi ini digunakan pada pasangan variabel atau data X
dan Y dalam hal ketidaksesuaian rank, yaitu untuk mengukur ketidakteraturan.
4. Koefisien korelasi bersyarat (koefisien kontingen) bersyarat digunakan untuk data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka, tetapi berupa
kategori-kategori.
5. Koefisien korelasi data berkelompok adalah indeks angka-angka yang digunakan
untuk keeratan hubungan antarvariabel dalam distribusi bivariabel.
6. Koefisien penentu atau koefisien determinasi adalah penyebab perubahan pada
variabel Y yang data dari variabel X sebesar kuadrat koefisien korelasinya.

15
Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya korelasi atau variabel. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi,
karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slot (tingkat perubahan suatu variabel
terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Jadi dengan analisis regresi peramalan atau
perkiraan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat pula. Regresi linear adalah
regresi yang variabel bebasnya (variabel X) berpangkat paling tinggi 1, untuk regresi linear
sederhana yaitu regresi linear yang hanya melibatkan dua variabel (variabel X dan Y).

Selisih taksir standar adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengukur
ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi disekitar garis regresi.
Apabila asemua titik obseervasi berada tepat pada garis regresi, selisih taksir standar = 0. Dengan
demikian, selisih taksir standar secara langsung menunjukkan tingkat pencaran data. Selisih
taksir standar berguna untuk mengetahui batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam
meramal data.

Bab 9

Korelasi dan regresi linear berganda

Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara
variabel terikat (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas. Dengan korelasi linear berganda ini,
keeratan atau kuat tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat diketahui. Keeratan
hubungan ini dinyatakan dengan istilah koefisien korelasi, yang terdiri atas :

1. Koefisien korelasi linear berganda adalah indeks atau angka yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara tiga variabel atau lebih.
2. Koefisien penentu berganda
3. Koefisien korelasi persial adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara dua variabel, jika variabel lainnya kostan, pada hubungan
yang melibatkan lebih dari dua variabel.

Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y)


dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga, dan seterusnya variabel
bebas namun masih menunjukkan diagram hubungan yang linear. Penambahan variabel bebas ini

16
dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada variabel yang
terabaikan

Bab 10

Regresi non linear

Regresi non linear adalah regresi yang variabel-variabelnya ada yang berpangkat. Bentuk
grafik regrensi nonlinear adalah berupa lengkungan. Bentuk-bentuk regresi non linear antara lain
:

1. Regresi kuadratis atau regresi parabola adalah regresi dengan variabel X ada yang
berpangkat dua.
2. Regresi eksponensial atau logaritma adalah regresi dengan variabel X berpangkat
konstanta b atau konstanta b berpangkat X.

17
BAB III

KEUNGGULAN BUKU

1. Keterkaitan Antar Bab Buku


a. Dalam buku ini, penulis menyampaikan materinya kedalam beberapa bab, dimana
antara bab yang satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan.
b. Penulis menyampaikan beberapa contoh yang mempermudah pembaca
memahami materi.
c. Setiap babnya dimulai dengan penjelasan secara garis besar mengenai suatu
materi. Lalu dilanjutkan dengan penjelasan yang lebih mendalam(lebih jelas)
d. Beberapa kalimat penting ditandai dengan variasi warna, sehingga memudahkan
pembaca untuk memahaminya.

2. Kemukhtahiran Isi Bab


a. Isi bab dalam buku ini masih mukhtahir dampai sekarang, sebab isi buku ini
masih digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis data menggunakan
perhitungan statistika.
b. Didalam bab buku ini, penulis membuat beberapa contoh yang membuat pembaca
lebih mudah memahami materinya.

18
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

1. Keterkaitan Antar Bab


Setiap bab dalam buku ini tidak memiliki kelemahan dalam keterkaitan antar bab, karena
setiap bab dalam buku ini memiliki keterkaitan antar bab yang memudahkan pembaca
untuk memahaminya.

2. Kemutakhiran Buku
Buku ini juga tidak memiliki kelemahan dalam hal kemukhtahiran, sebab materi-materi
yang ada didalam buku ini masih digunakan hingga sekarang dan dengan bahasa yang
lebih mudah dipahami.

3. Kelemahan Buku dari segi lain


a. Ditinjau dari cover, cover buku ini kurang menarik minat calon pembaca untuk
membacanya.
b. Layout dari buku ini kurang rapi dan susunan pada setiap penjelasan sedikit
berantakan
c. Buku ini tidak memiliki variasi warna, baik beberapa pengertian penting, rumus-
rumus maupun beberapa gambar yang ada didalamnya.

19
BAB V

IMPLIKASI

1. Teori
Penulis, menuliskan beberapa teori yang mempermudah mahasiswa dalam mempelajari
statistika, salah satu teori yang dijelaskan penulis adalah teori pengumpulan data. Data
adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau
dianggap. Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap
atau anggapan. Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau
percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat. Data statistik dapat
dikumpulkan dengan menggunakan prosedur yang sistematis. Pengumpulan data
dimaksudkan sebagai pencatat peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh
elemen populasi.

Berdasarkan jenis cara pengumpulannya ada beberapa cara pengumpulan data, yaitu :

e. Pengamatan (observasi)
f. Penelusuran literatur
g. Penggunaan kuesioner (angket)
h. Wawancara (interview)

2. Program Pembangunan di Indonesia


Karena buku ini lebih diperuntukkan pada mahasiswa, jadi buku ini sangat membantu
mahasiswa untuk lebih mengetahui tentang statistika. Bagaimana cara perhitungan
dengan metode statistika dan lebih memahami konsep-konsep dalam statistika tersebut.
Buku ini sangat berguna untuk memperbaiki pemahaman mahasiswa dalam menganalisis
data yang diperolehnya sehingga tugas akhiri yang mereka tulis atau suatu karya ilmiah
yang menggunakan metode ini lebih bermutu dan efisien.
3. Analisis Mahasiswa
a. Pada buku yang dilaporkan, pengertian statistika deskriptif adalah statistik yang
mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Sedangkan dalam buku pembanding (I), yaitu buku Bambang Kustituanto dan Rudy

20
Badrudin, statistika deskriptif adalah serangkaian teknik yang meliputi teknik
pengumpulan data, penyajian data, dan peringkasan data. Dan pada buku pembanding
(II) statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan penyajian data,
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Maka
menurut saya statistika deskriptif adalah metode yang mempelajari tentang teknik
pengumula, penyajian, dan peringkasan data untuk dijadikan sebagai sumber
informasi.
b. Menurut buku yang dilaporkan, Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal,
dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Sedangkan menurut buku
pembanding (I), Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang
dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu
kesimpulan. Maka menurut saya, Data adalah keterangan yang berupa fakta atau
angka yang telah diketahui dan digunakan untuk membuat kesimpulan.
c. Menurut buku yang dilaporkan, Angka indeks atau indeks angka adalah angka yang
dipakai sebagai alat perbandigan dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun
waktu yang berbeda. Sedangkan menurut buku Bambang Kustianto dan Rudy
Badrudin, Angka indeks adalah nilai relatif dengan angka dasar 100 persen(%) atau
perkalian 100 persen (%). Maka menurut saya, Angka indeks adalah alat pembanding
dua atau lebih yang memiliki nilai relatif dengan angka 100%.
d. Menurut buku yang dilaporkan, Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan
yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel. Sedangkan
menurut buku pembanding (Luluk Kholisoh), koefisien korelasi adalah suatu angka
yang menunjukkan tinggi rendahnya derajat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Maka menurut saya koefisien korelasi adalah bilangan yang menunjukkan tinggi
rendahnya hubungan antara dua variabel atau lebih.

21
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang
belum tersusun (masih acak) maupun angka-angka yang sudah tersusun dalam
suatu daftar atau grafik.
2. Data adalah keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang
diketahui atau dianggap.
3. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Bagian-bagian distribusi
frekuensi:
a. Kelas-kelas
b. Batas kelas
c. Tepi kelas
d. Titik tenga kelas atau tanda kelas
e. Interval kelas
f. Panjang interval kelas
g. Frekuensi kelas
4. Histogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan untuk
menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang dari
distribusi frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya.
5. Ukuran nilai pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara
keseluruhan. Artinya, jika keseluruhan nilaiyang ada dala data tersebut diurutkan
besarnya dan selanjutnya dimasukkan nilai rata-rata ke dalamnya, nilai rata-rata
tersebut memiliki kecendrungan (tendensi) terletak diurutan paling tengah atau
pusat.
6. Angka indeks atau indeks angka adalah angka yang dipakai sebagai alat
perbandigan dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda.

22
7. Ukuran dispersi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan
nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa
banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai pusatnya.
8. Data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan demikian, data berkala berhubungan
dengan data statistik yang dicatat dan diselidiki dalam batas-batas interval waktu
tertentu.
9. Korelasi merupakan istilah yag digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antarvariabel. Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hubungan antarvariabel misalnya hubungan dua variabel.
10. Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi
antara variabel terikat (Y) dengan du Regresi non linear adalah regresi yang
variabel-variabelnya ada yang berpangkat. Bentuk grafik regrensi nonlinear
adalah berupa lengkungan.a atau lebih variabel bebas.
B. Saran

Saran saya, sebaiknya susunan setiap sub judul dalam buku ini disusun lebih rapi dan
beberapa pengertian yang kurang jelas sebaiknya diperjelas lagi.

C. Rekomendasi

Buku ini lebih cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa dan pengajar, karena buku ini
menggunakan bahasa yang sulit dimengerti untuk kalangan siswa-siswi SMA dan masyarakat
umum.

23
KEPUSTAKAAN

Hasan M Iqbal. 1999. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi
Aksara

Kustituanto Bambang dan Rudy Badrudin. 1994. Statistika I (Deskriptif). Jakarta:


Gunadarma

Kholisoh Luluk. Statistika dan Probabilitas. Jakarta: Gunadarma

Siringoringo Hotniar dan Rachmat Agus Nursamsi. Pengantar Statistika. Jakarta:


Gunadarma

24

Anda mungkin juga menyukai