Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

STRUKTUR BAJA 2

Literatur :

1. Struktur Baja
Disain dan perilaku, edisi ke 2 jilid 1,2.
Oleh : - Charles G. Salmon
- John E. Johnson

2. Perencanaan Konstruksi Baja


Untuk insinyur dan arsitek 1, 2
Oleh : - Rene amon
- Bruce Knobloch
- Atanu Mazumder

Materi Perkuliahan :

1. Sambungan las
2. Sambungan-sambungan khusus
3. Puntiran
4. Perencanaan komposit
5. Perencanaan plastis dari gelagar

Perkuliahan :

1. Pertemuan : 14 x
2. Middle Test : 1x
3. Final Test : 1x

Tugas :

1. Tugas mingguan
2. Tugas besar

Penilaian :

= , . + , . + , .

1
1. PENDAHULUAN

1.1. SAMBUNGAN LAS

Mengelas adalah menyambung dua batang logam dengan pemanasan sampai


keadaan plastis atau cair, dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa
pemakaian bahan pengisi.

Panas digunakan untuk mencairkan logam dasar dan bahan pengisi agar terjadi
aliran bahan (Peleburan).

Proses pengelasan yang paling umum, terutama untuk baja struktural , memakai
energi listrik sebagai sumber panas, yang paling banyak digunakan adalah busur
listrik (nyala).

Busur nyala adalah pancaran arus listrik yang relatif besar antara elektroda dan
bahan dasar yang dialirkan melalui kolom gas (Plasma) ion hasil pemanasan. Pada
pengelasan busur nyala, peleburan terjadi akibat aliran bahan yang melintasi busur
dengan tanpa diberi tekanan.

1.2. JENIS SAMBUNGAN

Jenis sambungan tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran dan profil batang
yang bertemu di sambungan, jenis pembebanan, besarnya luas sambungan yang
tersedia untuk pengelasan dan biaya relatif dari berbagai jenis las.

Sambungan las terdiri dari 5 jenis dasar dengan berbagai macam variasi,
yaitu:

1. Sambungan sebidang
Dipakai untuk menyambung ujung-ujung plat datar dengan ketebalan yang
sama atau hampir sama.
Keuntungan : menghilangkan eksentrisitas yang timbul pada sambungan
lewatan tunggal.
Kerugian : ujung yang akan disambung harus disiapkan secara khusus dan
dipertemukan secara hati-hati sebelum di las.

2
2. Sambungan lewatan
Keuntungan : mudah disesuaikan dan mudah disambung, selain itu juga
mudah digunakan untuk menyambung plat yang tebalnya berlainan.

3. Sambungan tegak
Dipakai untuk membuat penampang bentukan (built up) seperti profil T,
profil I, gelagar pelat dan lain-lain.

4. Sambungan sudut
Dipakai untuk membuat penampang berbentuk boks segi empat, seperti
yang digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir yang
besar.

5. Sambungan sisi
Sambungan sisi umumnya tidak struktural, tetapi paling sering di pakai
untuk menjaga agar dua atau lebih pelat tetap pada bidang tertentu atau
untuk mempertahankan kesejajaran awal.

3
1.3. JENIS JENIS LAS

Empat jenis las yang umum adalah :

1. Las Tumpul / las tembus /las parit


Terutama digunakan untuk menyambung batang struktural yang bertemu
dalam satu bidang.

Contoh las tembus :

Jenis las tumpul :

Las tembus persegi Las tembus V tunggal

Las tembus lereng tunggal Las tembus V ganda

Las tembus lereng ganda Las tembus U tunggal

2. Las Sudut
Bersifat ekonomis secara keseluruhan, mudah dibuat dan mampu
beradaptasi, serta merupakan jenis las yang paling banyak dipakai
dibanding yang lain.

Las sudut cekung akan lebih disukai karena setelah penyusutan tidak
terjadi retakan pada permukaannya.

4
Pemakaian las sudut :

Plat lewatan Sambungan bercelah

Konsol pendek Sambungan tegak

Plat alas balok Plat alas kolom Penampang


bentukan

3. Las Baji ( las celah)

4. Las Pasak

5
Manfaat utama las baji dan las pasak adalah menyalurkan gaya geser pada
sambungan lewatan bila ukuran sambungan membatasi panjang yang
tersedia untuk las sudut atau las sisi lainnya.

Las baji dan las pasak juga berguna untuk mencegah terjadinya tekuk pada
bagian yang saling bertumpang.

1.4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SAMBUNGAN LAS

Untuk memperoleh sambungan las yang memuaskan, gabungan dari banyak


keahlian individu diperlukan, mulai dari perencanaan las sampai operasi
pengelasan.

Para ahli perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan


merencanakan sambungan dengan memperhatikan hal tersebut, yaitu :

1. Elektroda yang sesuai, alat las dan prosedur.


2. Persiapan tepi yang sesuai
3. Pengontrolan distorsi (perubahan geometri) seperti penyusutan. Untuk
memperkecil distorsi yang paling umum adalah las dibuat terputus-putus secara
berseling.
Contoh :

1.5. CACAT YANG MUNGKIN TERJADI PADA LAS

Teknik dan prosedur pengelasan yang tidak baik menimbulkan cacat pada las,
yang menyebabkan diskontinuitas dalam las.

Cacat yang umum dijumpai :

1. Peleburan tak sempurna


2. Penetrasi kampuh yang tidak memadai
3. Porositas
4. Peleburan yang berlebihan
5. Masuknya terak
6. Retak-retak

6
Untuk memperoleh las struktural yang baik, maka :

1. Gunakan prosedur pengelasan yang baik


2. Gunakan tukang las yang lulus uji kualifikasi
3. Gunakan pengawas yang baik dan selalu di tempat
4. Lakukan teknik inspeksi khusus jika perlu

1.6. TEGANGAN YANG DI IJINKAN PADA LASAN

Logam dasar adalah baja tempat dilaksanakannya pengelasan. Dalam kasus dua
jenis kekuatan baja yang berbeda, maka dalam perhitungan dipakai kekuatan yang
lebih lemah.

Untuk las sudut (jenis las yang paling banyak dipakai), besarnya tegangan geser
las yang diijinkan dibatasi sampai 0,3 kali kekuatan tarik nominal dari logam
lasnya.

= 0,3

Untuk tegangan geser logam dasar tidak boleh melampaui 0,4 kali dari tegangan
lelehnya.

= 0,4

1.7. UKURAN LAS EFEKTIF YANG DIBUTUHKAN

Ukuran las maksimum

Dari las sudut yang dilakukan sepanjang batang ditentukan oleh tebal tepi dari
batang.


1
Jika : < , =
4

1 1
Jika : > 4 , = 16

7
Ukuran las minimum

Tebal material yang lebih


besar dari bagian yang (inchi)
disambung (in)
1 1
Sampai dengan
4 8
1 1 3
< amin
4 2 16
1 3 1
< amin
2 4 4
3 5
amin >
4 16

Jika keadaan memungkinkan, di pakai las melintang dengan panjang tidak boleh
kurang dari 2

Panjang minimum dari las sudut tidak boleh kurang dari 4

Untuk las selang seling, panjangnya tidak boleh kurang dari 1,5 inchi.

Untuk las sumbat dan las celah, luas geseran efektif adalah luas penampang
nominal dari lubang /celah yang terdapat pada permukaan yang disambung.

1.8. PERENCANAAN LAS SEDERHANA


Las sudut biasanya direncanakan sedemikian rupa sehingga geseran pada luas
efektif las-lasan lebih kecil dari yang diizinkan. Apabila jenis dan ukuran dari Las
yang akan dipakai telah ditentukan, maka panjang dari las-lasan bisa ditentukan
oleh rumus:
p
lw
wc

P adalah beban perencanaan da wc adalah kapasitas satu inchi las-lasan.


Panjang las-lasan diambil 14 in terhadap las-lasan berikutnya yang lebih besar.
Karena tegangan dihitung melalui leher efektif untuk panjang las-lasan, kekuatan
las-lasan untuk tiap inchi panjang las-lasan ditentukan sebagai perkalian tegangan
yang dijijnkan dengan panjang efektif leher.
Kekuatan las biasanya dihitung untuk panjang lain dari panjang las sudut
sebesar 161 in. dengan demikian harga tegangan untuk berbagai las-lasan
ditentukan dengan mengalikan harga tegangan las-lasan untuk setiap seperenam
belas panjang las-lasan dengan bilangan seperenambelas.

8
Contoh :

3"
1. Sebuah batang berdimensi 5" akan disambung dengan lasan. Hitung
16
tebal lasan yang memenuhi syarat minimum dan maksimum kaki las.

Jawab :
1 1
Tebal batang sampai dengan 4 , kaki las minimum = 8
1 3
< 4 " , maka kaki las maksimum adalah : = = 8
Sehingga kaki las yang memenuhi syarat maksimum dan minimum adalah
1 3 2 1
"<< " , jadi = 8 " = 4 "
8 8

3"
2. Sebatang baja berdimensi 6" akan disambung menggunakan sambungan
8
las dengan elektroda 70 ksi. Rencanakan panjang las yang diperlukan untuk
menahan beban sebesar kapasitas batang.

Jawab :

Kapasitas Batang :
P = Fy xAg
3
P = (0,6x36 ksi) x ( in x 6 in)
8
P = (21,6 ksi) x ( 2,25 in2 )
P = 48,6 kip

Kapasitas Lasan :
3" 1" 3"
Tebal batang < , maka amin = 16
8 2
1" 1" 3" 1" 5"
t> , maka amaks = t 16 = 16 = 16
4 8
1"
Diambil kaki las sebesar : a = 4
1"
t e = a sin 45 = 0,707 = 0,1768 in
4
wc = t e 0,3 E = 0,1768 in 0,3 70 ksi = 3,7118 kip/in
P = lw wc
P 48,6 kip
lw = = = 13,09 in
wc 3,7118 kip/in

9
3. Hitung beban P maksimum yang dapat ditahan oleh sambungan batang
berikut ini :
3/4 8"
3/4 6"

P 1 22 P

Jawab :

Kapasitas Batang :
P = Fy xAg

Batang 1 :
3
P = (0,6x36 ksi) x ( in x 8 in)
4
P = (21,6 ksi) x ( 6 in2 )
P = 129,6 kip

Batang 2 :
3
P = (0,6x36 ksi) x ( in x 6 in)
4
P = (21,6 ksi) x ( 4,5 in2 )
P = 97,2 kip

Diambil nilai P minimum, yaitu P = 97,2 kip

Kapasitas Lasan :
1" 3" 1"
Tebal batang < , maka amin =
2 4 4
1" 1" 3" 1" 11"
t> , maka amaks = t 16 = 16 =
4 4 16
1
Diambil kaki las sebesar : a = 2 "
1
t e = a sin 45 = " 0,707 = 0,3535 in
2
wc = t e 0,3 E = 0,3535 in 0,3 70 ksi = 7,4235 kip/in
lw = 6+6"+6 = 18"
P = 18" 7,4235 kip/in
P = 133,623 kip

Maka beban P yang mampu ditahan oleh sambungan batang tersebut adalah
P = 97,2 kip, berdasarkan kapasitas batang 2 yaitu 3/4x6 in.

10
LATIHAN SOAL:
1. Sebuah batang akan disambung dengan las. Hitung tebal lasan yang
memenuhi syarat minimum dan maksimum kaki las jika ukuran batang
yang akan disambung tersebut adalah :
3"
a. 8"
16
1"
b. 8"
4
5"
c. 8"
16
3"
d. 8"
3
1"
e. 8"
2
5"
f. 8"
8

2. Hitung beban P maksimum yang dapat ditahan oleh sambungan batang


berikut ini :
a.
3/4 8"
3/4 6"

P 1 22 P

b.
3/4 8"
3/4 6"

P 1 22 P

1.9. TEGANGAN BERULANG (LELAH)


Apabila sebuah las-lasan mengalami tegangan yang berulang, titik pusat dari
elemen yang disambung dan las-lasan akan berimpit. Untuk elemen-elemen yang
tidak simetris, apabila tidak ada persiapan yang dilakukan untuk mengatasi
eksentrisitas yang terjadi, maka perlu dipakai panjang las-lasan yang berbeda.

11
1.10. PEMBEBANAN EKSENTRIS
Apabila las-lasan menahan beban eksentris, maka akan terjadi geseran dan torsi
atau geseran dan lenturan pada las-lasan. Gaya per satuan panjang ditentukan
besarnya oleh persamaan:
Td
f
J
T adalah torsi, d adalah jarak dari pusat gravitasi kelompok las-lasan ke titik
yang ditinjau dan J adalah momen inersia kutubnya. Momen inersia kutub
dirumuskan sebagai jumlah momen inersia dalam arah x dan y, yaitu J = Ix + Iy.
arah dari gaya adalah tegak lurus terhadap garis yang menghubungkan titik yang
ditinjau dan pusat gravitasi dari kelompok las-lasan. Untuk kemudahan hitungan,
jarak d biasanya diuraikan menjadi komponen-komponen horizontal (h) dan
komponen vertikal (v).
Apabila komponen horizontal dan kompnen vertikal dari gaya yang bekerja
pada pusat, masing-masing, PH dan PV , momen M dan panjang total dari las-
lasan 1 inchi, maka tegangan karena bekerjanya gaya langsung adalah:
p p
f h, P H f v, P V
l l

P
e

Gambar. Kondisi torsi dan geseran pada las-lasan

Tegangan akibat mimen adalah:


MV M
f h, M f v,M h
J J
Resultan gaya geser dihitung sebagai akar dari jumlah kuadrat masing-masing
komponen,
f f h, P f h,M f v,P f v,M
2 2

Ketika menghitung ukuran las-lasan, dipakai ukuran percobaan panjang las-lasan


sebesar 1 inchi sehingga luas las-lasan bisa dihitung dengan mudah. Ukuran las-
lasan yang dibutuhkan kemudian bisa ditentukan dengan membagi resultan gaya
gesr dengan tegangan geser izin las-lasan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai