AN GAN AN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JI. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Yogyakarta 55122
Telp. (0274) 512653 Fax. (0274) 566129, IGD: (0274) 370262, E-mail : pkujogja@yahoo.co.id
UNIT II : JI. Wates Km. 5.5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294
Telp. (0274) 6499704, Fax: (0274) 6499727 IGD: (0274) 6499118 E-mail: pkujogja@yahoo.co.id
TENT ANG
PANDUAN
PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
., / 1 ,11 I .,
MldY.4ll~
4 Undang- Undang RI Nomor: 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5 Permenkes Nomor: 012 tahun 2012 Tentang Akreditasi
6 Permenkes Nomor: 1691 tahun 2011 Tentang Keselamatan Pasien
7 Peraturan Pemerintah RI Nomor : 74 tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor : 23 tahun 2005
8 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 436/ MENKES/ SKNU
1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang berlakunya Standar Pelayanan
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit.
9 Kepmenkes RI Nomor : 270/ MENKES/ IW 2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
IO Kepmenkes RI Nomor : 382/ MENKES/ SKI IW2007 tentang
Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
MEMUTUSKAN
Keempat Keputusan ini berlaku terbitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini,
maka akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : Yogyakarta
Pada Tanggal November 2015
Direktur Utama,
~jT~jTJ!Tn
- - -
Wassalamu 'alaikum Wr Wb
Yogyakarta, November 2015
Tim PPI
ii
DAFTAR ISi
Cover .
Sk direktur pemberlakuan panduan
11
Kata pengantar iii
Daftar isi .. .. .. .. .. 1v
BABI Definisi
l
BAB II Ruang lingkup
4
BAB III Tata laksana
5
BAB IV Dokumentasi
12
BABI
DEFINISI
1
2
4. Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan merupakan carrier S.aureus, Streptococcus
hemolitik grup A, Candida, Hepatitis B/C, HIV dan menularan
penyakitnya pada pasien.
5. Lingkungan
Lingkungan yang seringkali menjadi sumber pencemaran penyakit pada
KLB adalah air dan tanah. Pada air yang tercemar dapat ditemukan bakteri
Pseudomonas, Acinetobacter, Mycobacteria other than TB (MOTT) dan
Legionella. Sedangkan organisme yang seringkali didapatkan pada tanah
adalah Aspergillus sp.
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III TATA
LAKSANA
2. Tujuan Khusus
1) Menanggulangi dan mengendalikan KLB yang sedang terjadi
2) Mencegah kemungkinan terjadinya KLB serupa dimasa yang
akan datang.
B. Prosedur Penanganan Dan Pengendalian KLB
Bila didapatkan Kejadian Luar Biasa maka Rumah Sakit segera membentuk
Tim Pengendali KLB. Tim Pengendali ini diketuai oleh Infection Prevention
and Control Officer RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang
beranggotakan :
5
6
e. Membuat Hipotesa
Dalam membuat hipotesa, harus diketahui mengenai karakteristik
penyakit. Apa penyebabnya, bagaimana transmisinya, apa
reservoimya dan faktor resiko apa yang menyebabkan timbulnya
penyakit. Hal-hal tersebut harus ditanyakan pada pasien dan staff
rumah sakit dan kemudian gunakan epidemiologi deskriptif sebagai
dasar pembuatan hipotesa.
f. Uji Hipotesa
g. Pengawasan sumber penularan
h. Menyempumakan Hipotesa
1. Membuat dan mendistribusi laporan KLB
2. Komunikasi
Saat KLB berlangsung dilakukan komunikasi mengenai terjadinya KLB
dengan prosedur :
a. Melaporkan kepada Direktur RS
b. Konsultasikan kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien
c. Bila KLB bertambah banyak , lapor ke Dinas Kesehatan
d. Mengadakan pertemuan dengan media elektronik, jika perlu
3. Manajemen
Tindakan pencegahan dan penanggulangan KLB harus dilaksanakan sedini
mungkin sebenarnya pada saat diagnosa telah diverifikasi. Dengan
mengetahui diagnosa suatu penyakit, tindakan pengobatan sudah
dilaksanakan segera. Hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan anggaran
perlu dibicarakan dengan pihak manajemen Rumah Sakit.
4. Pengawasan
Pada proses pengawasan, Komite PPI mengatur mengenai hal-hal sebagai
berikut:
a. Implementasikan peraturan mengenai isolasi
b. Memberikan Imunisasi jika diperlukan
10
AlurPenangananOut Break
t
Komite PPI
t
InfectionPrevention and Control Nurse I IPCN
11
Keterangan :
1. Petugas Pelaksana I IPCN keliling ruangan setiap hari untuk memonitor
pada pasien yang dilakukan tindakan invansif, sehingga Komite PPI bisa
mengetahui kejadian infeksi atau KLB secara dini. Selanjutnya bila terjadi
out break petugas pelaksana/ IPCN melaporkan ke Komite PPL
2. Komite PPI mengecek kebenarannya ke tempat yang dilaporkan.
3. Setelah itu, atas persetujuan Direktur Rumah Sakit, Komite PPI
membentuk Tim Pengendali KLB.
4. Hasil investigasi Tim Pengendali KLB selanjutnya dilaporkan pada
Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
BAB IV
DOKUMENT ASI
Panduan penanganan dan pengendalian kejadian luar biasa (KLB) sangat penting
untuk meningkatkan kewaspadaan setiap pekerja rumah sakit agar selalu terhindar
dari infeksi-infeksi yang mungkin terjadi. Diharapkan agar buku ini menjadi
acuan bagi pihak manajemen dan setiap petugas dalam meningkatkan penanganan
dan pengendalian kejadian luar biasa dalam upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
12
ALUR
t
Komite PPI
t
Infection Prevention and Control Nurse I
IPCN
ALUR
t
TIM Pengendali/Penanganan KLB
t
Komite PPI
t
Infection Prevention and Control Nurse I
TPrN
DAFTAR PUSTAKA