I. KACA SEDIAAN
1. Pengambilan Darah
Page 1
Darah diambil dari ujung jari manis / tengah tangan kiri, sedangkan untuk
bayi yang berumur 6 12 bulan diambil dari ujung jempol kaki dan
yang berumur kurang dari 6 bulan sebaiknya diambil dari tumit kaki.
Bagi pemula bisa dengan cara meletakkan sediaan darah tersebut diatas
buku cetakan dengan huruf biasa , jika tulisan tersebut masih juga terbaca
melalui sediaan darah yang masih basah itu, maka sediaan darah tersebut
dianggap cukup baik tebalnya. Jadi jangan sampai terlalu mudah atau
terlalu sulit membacanya.
Untuk penulisan tanggal, tempat dan nomor penderita dipakai pensil hitam
biasa atau spidol permanent. Sediaan yang masih basah itu hendaknya
diletakkan ditempat yang rata dan dijaga jangan sampai terkena debu atau
dihinggapi lalat.
Page 2
- sediaan darah tebal dibuat dari 2 3 tetes darah , kemudian
dilebarkan dengan ujung dek glass sampai membentuk sebuah
bulatan dengan garis tengah 1 cm.
- setelah kering, sediaan diliskan dengan cara digenangi dengan air
sampai warna merah hilang.
- Tanpa difiksasi dengan methanol, kemudian dicat dengan Giemsa.
- Sediaan darah tipis dibuat dari 1 tetes darah yang kemudian dihapus
menggunakan dek glass atau sprider khusus, sehingga terbentuk
hapusan berbentuk seperti peluru atau lidah. Berangsur-angsur dari
tebal menjadi tipis, tidak memenuhi objek glass, tidak berlubang-
lubang, tidak seperti bendera robek.
- Setelah kering difiksasi dengan methanol kemudian dicat dengan
Giemsa.
Page 3
c. Larutan Giemsa dalam botol tidak boleh terkontaminasi dengan air.
Botol penyimpan harus berwarna coklat dan dapat ditutup rapat.
Dalam zat warna Giemsa terdapat eosin, metilin blue dan metilin azur
yang masing masing berwarna merah, biru dan ungu. Giemsa yang baik
akan mengeluarkan 3 warna tesebut,caranya
Merah
Ungu
Biru
3. Air Buffer
Page 4
Untuk memperoleh pewarnaan yang baik kita gunakan aguadest yang
dibuffer dengan dinatrium hydrogen fosfat (Na 2HPO4) dan kalium dihidrogin
fosfat (KH2PO4). Untuk membuat air buffer dengan pH 7,2 formulanya sbb :
- KH2PO4 0.7 gram
- Na2HPO4 ( anhydrous) 1.0 gram
- Aquadest 1000 cc
Jika tidak ada aquadest dapat mengganti dengan air lain ,asal bersih , jernih
dan tidak berbau, bersifat netral, sedikit alkalis atau sedikit asam. Jadi yang
penting dalam pewarnaan ini adalah hasilnya sedangkan cara dan proses
pewarnaannya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Cara pewarnaan :
- Susun kaca sediaan secara mendatar diatas rak pewarnaan.
- Encerkan dulu larutan Giemsa dengan air buffer/ aquadest 1 : 1 ( 1
tetes Giemsa dengan 1 cc air buffer) perbandingan ini sama dengan
cairan Giemsa 5%
- Tuangkanlah larutan Giemsa encer ini keatas sediaan darah sampai
semua darah tertutup cairan.
- Tunggu 45 60 menit (sediaan yang lebih tebal diwarnai lebih lama).
- Cucilah dengan air bersih / kran sampai semua cairan Giemsa hanyut
/ terbuang (cairan Giemsa tidak boleh dibuang dulu sebelum di cuci)
- Keringkan sediaan darah tesebut
4. 2. Pewarnaan cepat
Page 5
yaitu 3 tetes Giemsa dengan 1 cc air buffer (3 : 1), sehingga waktu
pewarnaan cukup 7 -10 menit.
Page 6
1. Bentuk Umum Sediaan Darah Tebal pada Mikroskop
Sel darah putih mudah sekali dikenal dengan intinya yang berwarna
ungu tua. Yang sering dijumpai adalah netrofil, limfosit dan monosit (kira-
kira 6:3:1). Kadang- kadang sitolasma sel darah putih masih dapat
dilihat,tetapi sering sudah robek dan tak rata bentuknya. Granula dari
netrofil sering tak nyata atau tak kelihatan, sedangkan granula eosinofil
tampak jelas dengan warna orange.Limfosit kecil yang besarnya 8-10
mikron adalah sel darah putih yang paling seragam, baik besar maupun
bentuknya.
Sel ini sangat penting, karena dapat dijadikan petunjuk untuk
membandingkan besarnya parasit pada sediaan darah tebal, sebagaimana
dilakukan dengan sel darah merah pada sediaan darah tipis.
Dalam arti klinis , monosit adalah sel yang paling penting bagi
penderita. Jumlahnya meningkat pada permulaan infeksi malaria.
2. Bentuk Parasit pada Sediaan Darah Tebal
Adanya perubahan pada bentuk parasit dan tidak terlihatnya sel
darah merah karena proses pelisisan menyebabkan kesukaran diagnose.
Inti dan sitoplasma dari parasit selalu kelihatan agak terpisah, gerak
amuboid kurang nyata, titik shuffner (P.vivax) dan maurer
(P.falciparum) cenderung tak tampak, sizon, gametosit bentuk pisang
dengan pigmen sedikit berubah biasanya mudah dikenal .
Page 7
Bentuk cincin P.falciparum kecil dan halus (inti kecil dan sitoplasma
halus seperti benang).
Bentuk cincin P.vivax biasanya lebih besar , inti dan sitoplasmanya tebal.
2.2. Trofozoit tua
Plasmodium falciparum.
Trofozoit tua jarang dijumpai dalam darah tepi (perifir), kecuali pada
infeksi berat dan biasanya diikuti oleh adanya bentuk cincin yang sangat
banyak jumlahnya.
Plasmodium vivax
Trofozoit tua P.vivax sangat berbeda-beda dan tidak teratur
bentuknya (amuboid).
2.3. Sizon
Sizon tua dari 2 jenis parasit hampir menyerupai bentuk yang terlihat
pada sediaan tipis.Tiap-tiap inti mempunyai sitoplasma berwarna biru
muda dan masing-masing disebut merozoit.
Sizon tua P. vivax rata rata terdapat 16 merozoit. Spesies lain rata-rata
8 maksimum 12. Jika P.vivax maka dijumpai juga parasit-parasit dari
tingkat lainnya.
Pada P.falciparum maka akan dijumpai pula bentuk ring dalam jumlah
yang banyak sekali.Pada P. falciparum jarang sekali dijumpai sizon tua
kecuali pada infeksi berat. Bentuk merozoitnya lebih kecil jumlahnya
sering lebih banyak, pigmennya kecil padat dan berwarna gelap.
2.4. Gametosit
Selalu dijumpai pigmen yang banyak dan letaknya tersebar pada
sitoplasma.Makrogametosit () pigmen mengumpul, mikrogametosit ()
pigmen menyebar . Gametosit falciparum mudah menentukan karena
bentuknya khas seperti pisang dengan ujung tumpul maupun runcing.
Untuk memeriksa darah dipilih sediaan yang cukup tebalnya dan baik
pewarnaannya.Bagian sediaan darah dimana warnanya biru, tak baik
untuk diperiksa. Pemeriksaan dilakukan zig-zag, yaitu dari sisi satu kesisi
Page 8
yang lain, kembali kesisi semula demikian seterusnya. Carilah bentuk
parasit malaria yang meyakinkan dimana inti dan sitoplasmanya
mempunyai warna yang jelas (merah dan biru).Jika plasmodium sudah
diketahui langkah selanjutnya adalah memperkirakan kemungkinan
adanya plasmodium lain (infeksi campuran / mixed infection).
Page 9
Page 10