Anda di halaman 1dari 3

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 EPIDEMIOLOGI
2.1.1 Definisi
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu epidemi, yang berarti
menimpa masyarakat. Jadi pada awalnya minat para epidemiolog adalah
melakukan investigasi epidemi dan bagaimana mengatasinya.
Pada tahun 1970 MacMahon dan Pugh mendefinisikan epidemiologi sebagai
berikut:
Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari frekwensi penyakit
pada manusia. (Epidemiology is the study of the distribution and determinants
of disease frequency in man) (Macmahon and Pugh, 1970)
Definisi ini menekankan pada penyelidikan distribusi penyakit pada
manusia dan faktor-faktor penentunya. Dalam perkembangannya lingkup
epidemiologi meluas sehingga meliputi bidang kesehatan lainnya. Hal ini dapat
dilihat dari definisi Last sebagai berikut:
Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari keadaankeadaan
dan peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu
dan penerapannya dari hasil-hasil studi tersebut untuk penanggulangan
masalah-masalah kesehatan. (Epidemiology is the study of the distribution and
determinans of healthrelated states and events in defined populations and the
application of this study to the control of health problems) (Last, 1988)
Dari definisi epidemiologi di atas dapat dilihat bahwa lingkup epidemiologi
menurut definisi Last lebih luas daripada menurut definisi MacMahon yang
disebut pertama tadi. Tidak hanya mempelajari distribusi dan faktor-faktor
penentu dari penyakit-penyakit saja, tetapi meliputi segala macam persoalan
kesehatan, termasuk juga evaluasi program-program pelayanan kesehatan.
Yang dimaksud dengan penyebaran peristiwa (penyakit dan masalah
kesehatan) adalah distribution, yaitu dimana orang sakit atau peristiwa sakit
diklasifikasikan menurut berbagai variabel. Variabel-variabel ini biasanya
dikelompokkan dalam tiga variabel utama yang berkaitan dengan ORANG
(sifat-sifat yang mengalami), TEMPAT (sifat-sifat tempat terjadi) dan
WAKTU (waktu, musim dan sifat-sifat lain yang berkaitan dengan waktu
kejadian). Bagian epidemiologi ini sering disebut sebagai epidemiologi
deskriptif. Dan hasilnya pada umumnya dapat dipakai menyusun hipetesis dan
hipotesis ini diuji dalam penelitian epidemiologi analitik.

2.1.2 Fungsi
Epidemiologi memiliki fungsi yang semakin luas, tidak hanya mengenai
penyakit, tetapi mengenai masalah-masalah kesehatan lainnya. Epidemiologi
tidak hanya digunakan untuk keadaan-keadaan kesehatan yang bersifat
populasi, tetapi juga di klinik kedokteran yang umumnya bersifat individual
atau bersifat populasi maka populasinya terbatas dan berciri khusus, yaitu para
penderita klinik tersebut. Epidemiologi juga banyak digunakan untuk
mengevaluasi program-program pelayanan kesehatan. Selain perannya yang
tradisional, yaitu mencari/ menentukan etiologi penyakit. Last dalam tahun
1987 menyatakan bahwa epidemiologi berguna dalam 9 hal, yaitu;
1. Penelitian sejarah apakah kesehatan masyarakat membaik atau
menjadi lebih buruk
2. Diagnosis komunitas masalah kesehatan yang aktual dan yang
potensial
3. Kerjanya pelayanan kesehatan efficacy, effectiveness, efficiency
4. Resiko individual dan peluang Actuarial risks, penilaian bahaya
kesehatan
5. Melengkapi gambaran klinik penampilan penyakit yang berbeda
6. Identifikasi sindroma Lumping and spitting
7. Mencari penyebab Case control and cohort studies
8. Mengevaluasi simptoms dan tanda-tanda
9. Analisis keputusan klinis
2.2 PENERAPAN EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN
Sama seperti halnya akuntansi manajerial yang menerapkan prinsip akuntansi ke
berbagai fungsi manajemen, epidemiologi manajerial juga menerapkan prinsip
epidemiologi dalam manajemen kesehatan.

2.3 MODEL MANAJEMEN MENGGUNAKAN EPIDEMIOLOGI


2.4 PENERAPAN EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN PROGRAM
ANTENATAL CARE

Anda mungkin juga menyukai