PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Antibiotik harus dibatasi pada keadaan dimana antibiotik tersebut benar
diperlukan. Antibiotik jangan digunakan untuk infeksi ringan atau infeksi virus.
Antibiotik spektrum luas tidak diindikasikan untuk infeksi dimana dapat
digunakan antibiotik lain yang lebih spesifik. Tetrasiklin adalah zat anti mikroba
yang diperolah denga cara deklorrinasi klortetrasiklina, reduksi oksitetrasiklina,
atau denga fermentasi.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah antibiotika tetrasiklin ?
2. Apa struktur molekul tetrasiklin ?
3. Bagaimana sifat dan mekanisme kerja tetrasiklin ?
4. Apa efek samping tetrasiklin ?
5. Apa manfaat dari tetrasiklin ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah antibiotika tetrasiklin
2. Untuk mengetahui struktur molekul tetrasiklin
3. Untuk mengetahui sifat dan mekanisme kerja tetrasiklin
4. Untuk mengetahui efek samping tetrasiklin
5. Untuk mengetahui manfaat dari tetrasiklin
Tetrasiklin adalah zat anti mikroba yang diperolah denga cara deklorrinasi
klortetrasiklina, reduksi oksitetrasiklina, atau denga fermentasi. Tetrasiklin
merupakan basa yang sukar larut dalam air, tetapi bentuk garam natrium atau
garam HClnya mudah larut. Dalam keadaan kering, bentuk basa dan garam HCl
tetrasiklin bersifat relatif stabil. Dalam larutan, kebanyakan tetrasiklin sangat labil
sehingga cepat berkurang potensinya.
Di antara senyawa-senyawa tetrasiklin tersebut di atas, yang termasuk
tetrasiklin alam ialah tetrasiklin atau akromisin, oksitetrasiklin atau teramisin dan
klortetrasiklin atau auromisin. Sedangkan 6-dimetiltetrasiklin dan 7-kloro-6-
dimetiltetrasiklin kedua-duanya dihasilkan oleh turunan mikroba yang semula
berasal dari Streptomyces Aureus. Kedua senyawa yang terakhir ini sangat sukar
diuraikan baik oleh asam maupun basa, sehingga berguna untuk pengobatan
secara oral.
Dari struktur senyawa-senyawa tetrasiklin seperti tertera pada gambar di atas,
terlihat bahwa perbedaan antara tetrasiklin, klortetrasiklin dan oksitetrasiklin
masing-masing terletak pada adanya atom klor pada C-7 (cincin D) dan gugus
hidroksi pada C-4 (cincin A) dari kerangka hidronaftasen.
3. Biosintesis dan Reaksi-Reaksi Pokok Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah senyawa-senyawa yang termasuk golongan poliketida.
Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa tertrasiklin berasal dari delapan unit
malonil-koenzim A, seperti ditunjukkan oleh gambar.
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut :
Antibiotik harus dibatasi pada keadaan dimana antibiotik tersebut benar
diperlukan.
Antibiotik jangan digunakan untuk infeksi ringan atau infeksi virus
Antibiotik spektrum luas tidak diindikasikan untuk infeksi dimana dapat
digunakan antibiotik lain yang lebih spesifik
Tetrasiklin adalah zat anti mikroba yang diperolah denga cara deklorrinasi
klortetrasiklina, reduksi oksitetrasiklina, atau denga fermentasi.
Alasan mengapa disebut tetrasiklin karena terdiri dari 4 ("tetra-
") hidrokarbon cincin ("-cycl-") derivasi ("-ine) yang merupakan subclass
dari poliketida yang memiliki kerangka octahydrotetracene-2-
karboksamida.
2. Saran
Antibiotik Tetrasiklin tidak dianjurkan untuk infeksi ringan atau infeksi
akibat virus, maka dari itu tidak bisa digunakan untuk sembarang infeksi.