Anda di halaman 1dari 6

Pertukaran ASSET tETAP

Aktiva tetap adalah aktiva yang :

1. Jangka waktu pemakaiannya lama

2. Digunakan dalam kegiatan perusahaan

3. Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan

4. Nilainya cukup besar

Aktiva ini dapat digolongkan menjadi :

1. Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets)

2. Aktiva tak berwujud (intangible assets).

Pertukaran aktiva tetap disini maksudnya adalah aktiva yang telah dimiliki ditukarkan

dengan aktiva yang dimiliki oleh pihak (perusahaan/orang) lain.

Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain.

Penukaran aktiva tetap dapat dilakukan dengan aktiva yang sejenis (misalnya mobil dengan

mobil), atau dapat juga dilakukan dengan aktiva yang tidak sejenis (misalnya mobil dengan

mesin).

Dalam penukaran (trade in) aktiva tetap, terlebih dahulu harus ditentukan nilai tukarnya

(trade in allowance). Selisih antara nilai tukar aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan

jumlah yang harus dibayar. Selisih antara nilai tukar dengan nilai buku merupakan keuntungan

atau kerugian dari penukaran. Apabila nilai tukar lebih besar dapripada nilai buku, maka akan

diperoleh keuntungan. Sebaliknya, apabila nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, penukaran

tersebut mendatangkan kerugian.

Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva tetap, yakni :
a. Untuk penukaran aktiva tidak sejenis, keuntungan atau kerugian dibebankan dalam tahun

berjalan

b. Untuk penukaran aktiva sejenis, keuntungan dikurangkan pada harga aktiva baru, sedangkan

kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.


Pada kasus pertukaran yang menjadi persoalan utama adalah penentuan nilainya. Hal ini

disebabkan oleh karena adanya berbagai kondisi atas pertukaran yang terjadi. Yang menjadi

patokan dasar adalah :

1. Pertukaran aktiva sejenis atau tidak

Untuk penukaran aktiva tidak sejenis, anggaplah bahwa tanggal 1 juli 199D suatu mesin A

ditukar dengan mesin B. Mesin A dibeli pada tanggal 2 Januari 199A dengan harga Rp.

100.000.000. Harga mesin B Rp. 150.000.000. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis

lurus dengan masa manfaat 10 tahun. Untuk penukaran ini mesin A sepakat untuk dinilai sebesar

Rp. 90.000.000. Jadi nilai tukar mesin A adalah sejumlah ini. Penghitungan nilai buku, jumlah

yag harus dibayar dan keuntungan dari petukaran adalah sebagai berikut :

Harga perolehan mesin A Rp. 100.000.000

Akumulasi penyusutan :

Sampai dengan 31 Desember 199C Rp. 30.000.000

Tahun 199D (s/d Juli) Rp. 5.000.000 Rp. 35.000.000

Nilai buku pada saat penukaran Rp. 65.000.000

Harga mesin B Rp. 150.000.000

Nilai tukar mesin A Rp. 90.000.000

Jumlah yang harus dibayar Rp. 60.000.000

Nilai tukar mesin A Rp. 90.000.000

Nilai buku mesin A Rp. 65.000.000

Keuntungan dari penukaran Rp. 25.000.000

Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut :

(1)
(D) Biaya penyusutan Rp. 5.000.000

(K) Akumulasi penyusutan Rp. 5.000.000

(2)

(D) Mesin B Rp. 150.000.000

(D) Akumulasi penyusutan Rp. 35.000.000

(K) Mesin A Rp. 100.000.000

(K) Bank Rp. 60.000.000

(K) Keuntungan dari penukaran

Aktiva tetap Rp. 25.000.000

Apabila dalam contoh diatas, penukaran dilakukan untuk aktiva yang sejenis (katakanlah

mesin A dengan mesin A yang baru), maka ayat jurnal yang harus dibuat sebagai berikut :

(1)

(D) Biaya penyusutan Rp. 5.000.000

(K) Akumulasi penyusutan Rp. 5.000.000

(2)

(D) Mesin A (baru) Rp. 125.000.000

(D) Akumulasi penyusutan Rp. 35.000.000

(K) Mesin A (lama) Rp. 100.000.000

(K) Bank Rp. 60.000.000


Perhatikan bahwa nilai mesin A yang baru adalah Rp 125.000.000. jumlah ini merupakan

harga mesin baru dikurangi dengan keuntungan yang ditangguhkan.

Anggaplah sekarang bahwa dalam penukaran mesin A dengan mesin B tersebuhargat di

atas, nilai tukar mesin A yang disepakati bukan Rp 90.000.000 tetapi hanya Rp 50.000.000.

dalam keadaan demikian, penukaran tadi akan mendatangkan kerugian. Perhitungan jumlah yang

harus dibayar dan kerugian karena penukaran adalah sebagai berikut (nilai buku sama dengan

yang telah dihitung terdahulu) :

Harga mesin B Rp 150.000.000

Nilai tukar mesin A Rp 50.000.000

Jumlah yang harus dibayar Rp 100.000.000

Nilai tukar mesin A Rp 50.000.000

Nilai buku mesin A Rp 65.000.000

Kerugian karena penukaran Rp 15.000.000

Ayat jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

(1)

(D) Biaya penyusutan Rp. 5.000.000

(K) Akumulasi penyusutan Rp. 5.000.000

(2)

(D) Mesin B Rp. 150.000.000

(D) Akumulasi penyusutan Rp. 35.000.000

(D) Kerugian karena penukaran


Aktiva tetap Rp 15.000.000

(K) Mesin A Rp. 100.000.000

(K) Bank Rp. 100.000.000

Ayat jurnal tersebut di atas juga berlaku apabila penukaran dilakukan untuk aktiva yang

sejenis. Keuntungan (kerugian) karena penukaran aktiva tetap dilaporkan sebagai pendapatan

(biaya) lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai