Mision,
My Goal, and My
Dream
Dreamer:
Syarifah Zulfa
Alkadrie
(11150920000084)
PENDAHULUAN
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan; Orang bodoh hidup untuk makan,
namun orang bijak makan untuk hidup. Lantas apakah tujuan hidup orang bijak,
apakah hanya untuk bertahan hidup. Padahal kehidupan bukanlah akhir dan tidak
dapat mengakhiri dirinya sendiri, lantas apa tujuan hidup ini. Para ahli berfikir
merumuskan masalah ini dengan 3 pertanyaan dasar; Darimana, kemana, dan
mengapa artinya, saya darimana, akan kemana, lantas mengapa saya ada disini.
Banyak orang tidak pernah berhenti mempertimbangkan apakah arti hidup itu,
selalu memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasinya berantakan dan
mengapa merasa begitu kosong walaupun telah berhasil mencapai apa yang di cita-
citakan.
Dengan perjuangan yang panjang, akhirnya dapat mencapai lentera itu. Setelah
lentera ada di tangan, Akhirnya melihat cahaya lentera lain yang kilau cahayanya
lebih besar. Dengan diterangi lentera yang telah di dapat sebelumbya, melanjutnya
perjalanan menuju ke arahnya, begitu seterusnya sampai akhirnya menuju ke sumber
dari segala sumber cahaya, mencapai pencerahan jiwa dan mengetahui hakikat hidup
yang sesungguhnya untuk kemudian menggapainya.
Tanpa cahaya lentera, tak bisa melihat apa-apa yang ada hanya kegelapan. Tanpa
cahaya lentera, tak akan tahu harus melangkah ke mana. Tanpa cahaya lentera,
akhirnya akan berjalan dalam kehampaan dan hanya menunggu waktu tubuh ini lapuk
dimakan usia sebelum akhirnya mati menyatu dengan tanah.
Dalam kehidupan ini Tuhan pencipta alam adalah lentera itu, Tuhan yang
menerangi jiwa setiap manusia. Tanpa tuntunan Tuhan manusia tidak bisa berbuat
apa-apa, dan untuk menemukan Tuhan dalam kehidupan maka manusia perlu
memahami arti kehidupan mereka berada di dunia ini.
Setiap manusia memiliki Visi, Misi dan Tujuan Hidup bahkan memiliki
beberapa mimpi dalam kehidupannya. Apapun yang ingin di capai tidak terlepas dari
usaha yang keras yang selalu diiringi dengan doa.
MY VISION
MY MISION
Want
I To Be
E2
I Want To be Environmental
Entrepreneur
Why? My Motivation:
Gagal menjadi dokter akibat minim biaya, diterima di UPN Jakarta Jurusan Ilmu
Gizi tak juga sanggup. Cita-cita awal saya adalah Dokter Gizi. Namun, karena tak
mungkin untuk mencapainya. Bingung dalam menentukan tujuan hidup terjadi.
Takut Jika di tanyakan Apa Cita-cita kamu saat ini?
Bimbang dalam menentukan Tujuan Hidup
Akhirnya mulai merintis berawal dari mengambil suatu pelajaran di setiap apapun
yang dilakukan dalam keseharian, motivasi dan pembelajaran dosen dan teman-
teman.
Menjalani proses adaptasi di Agribisnis yang cukup sulit bahkan sampai adanya
tekanan. Cemohan dari orang lain bahkan sanak saudara mengenai jurusan
agribisnis dan harapan orang tua yang sangat ingin anaknya menggeluti bidang
agribisnis.
Proses Meyakinkan diri bahwa saya Tepat berada di Jurusan Agribisnis.
Membuktikan bahwa I can to be succes in my Univercity, In My Faculty, In my
Major and Finally, In my Life.
Keluarga yang memiliki banyak Ide dan Kreativitas dalam Berwirausaha namun,
terkendala dengan Modal. Dikarenakan, tidak dipisahkan antara biaya untuk usaha
dan kehidupan sehari-hari. Sulit untuk menerapkan bisnis yang sebenarnya.
Sehingga, sebagai sang anak ingin mencoba menerapkan ilmu bisnis yang sudah
dipelajari di perkuliahan.
Usaha keluarga yang bersifat dapat ditiru pesaing. Namun, sang Ibu tidak berhenti
untuk berinovasi. Dan akhirnya pelanggan setia dimiliki.
Ayah yang berkeinginan untuk memiliki karyawan dalam mengembangkan usaha
furniture.
Usaha keluarga yang belum memiliki brand.
Memiliki orang tua yang selalu menanamkan disiplin tinggi, kerja keras dan selalu
mengingatkan tentang Ibadah. Karena, menurutnya percuma melakukan sesuatu
tanpa diiringi dengan doa dan Ridho kedua Orang tua, semua itu terjadi atas izin
Allah SWT.
Kelangkaan Air bersih mulai terlihat, karena banyaknya pencemaran baik itu dari
limbah industri dan Rumah Tangga. Dan mulai terlihat air mineral palsu (tidak
bersih), saya baru saja mengalami menerima air mineral yang kurang layak untuk
diminum dari merek ternama. Selain itu, pemborosan air dimana mana, tidak tepat
guna dalam penggunaan air. Seharusnya, dapat dilakukan recycle air seperti yang
dilakukan dinegara Maju Eropa (Jerman, Inggris, Prancis) yang selalu
mentargetkan angka recycle air setiap tahunnya selalu meningkat contohnya saja
Jerman mentargetkan sekitar 64%. (Menurut Ibu Rahmi Purnomowati)
Semua itu, dilakukan dalam rangka mencegah kelangkaan SDA air, belum
ditemukan barang substitusi dari Air.
Banyaknya pengusaha kapitalis
Setiap Makhluk Hidup membutuhkan air, Sebuah Usaha baik itu RT ataupun
Industri sangat membutuhkan air. contohnya saja Pertanian. Air sangat dibutuhkan
jika tidak ada air akan memberikan efek domino bahkan sampai perekonomian
Bangsa.
Tri Mumpuni a Good People and success from Indonesian.
Beberapa alasan di atas merupakan motivasi saya yang ingin menjadi Environmental
Entrepreneur, sukses dalam perekonomian dan juga ikut dalam melestarikan lingkungan
demi mencegah kelangkaan SDA dan menjaga sustainability kehidupan makhluk hidup.
Semua itu harus seimbang antara ekonomi dan Lingkungan, sehingga tidak saling
mendzalimi antara satu dengan yang lainnya.
Bahkan saya memiliki ide untuk mencoba mengkombinasi antara Recycle air dengan
PLTMH. PR baru untuk saya, saya harus wirausaha apa yang berhubungan dengan
environmental??? Perlu untuk di pikirkan.