Anda di halaman 1dari 11

BAB I

Pentingnya pengalokasian
Setiap entitas memiliki kebutuhan yan harus dipenuhi, namun terbentur pada
terbatasnya sumber daya

Proses penganggaran adalah sebuah proses penting yang sering kali menjadi perhatian
tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik

Sektor Komersil: indikator kinerjanya keuntungan


Sektor Publik: indikator kinerjanya tujuan dari pemberian dan penggunaan dana yang
diperlukan

The Chartered Institute of Management Accountant, aktivitas akuntansi manajemen:


1. Partisipasi dalam proses perencanaan pada tingkat strategis dan oprasional.
Melibatkan pembuatan kebijakan, penentuan rencana sampai penyusunan anggaran
2. Pembuatan dari panduan untuk manajemen. Mencangkup analisis, penyajian dan
interpretasi dari informasi relevan
3. Memberikan kontribusi kepada pengawasan dan pengendalian kinerja melalui
pembuatan laporan kinerja

Jenis perencanaan:
1. Perencanaan strategis: tujuan dan sasaran yang bersifat mendasar
2. Perencanaan oprasional: jenis perencanaan yang penting untuk mengimplementasi
tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental

Tahap proses perencanaan dan pengendalian


BAB II

Govermental Accounting Standard Board (GASB) adalah encana operasi keuangan,


mencangkup estimasi pengeluaran dan sumber pendapatan

Freeman adalah proses yang dilakukan OSP untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki pada kebutuhan tidak terbatas

Pengertian lain:
a. Rencana organisasi untuk melayani masyarakat yang dapat mengembangjan
kapasitas organisasi pelayanan
b. Estimasi besarnya biaya utnuk merealisasikan rencana
c. Perkiraan sumber yang menghasilkan pemasukan

Tujuan untuk stabilitas fiskal makro, alokasi sumber daya sesuai prioritas dan
pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien

Karakteristik
1. Dinyatakan dalam satuan keuangan dan selain keuangan
2. Mencangkup jangka waktu tertentu
3. Berisi komitmen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang
5. Hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu

Fungsi
1. Sebagai alat perencanaan
2. Sebagai alat pengendalian
3. Sebagai alat kebijakan
4. Sebagai alat politik
5. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Sebagai alat penilaian kinerja
7. Sebagai alat motivasi

Prinsip
1. Otorisasi oleh legislatif
2. Komprehensif
3. Kebutuhan anggaran
4. Nondiscretionary appropriation
5. Periodik
6. Akurat
7. Jelas
8. Diketahui publik

Jenis Anggaran Sektor Publik


A. Anggaran oprasional: untuk merencanakan kebutuhan sehari hari dalam
menjalankan pemerintahan (Belanja rutin, yang hanya 1 tahun anggaran yang tidak
menambah aset kekayaan. Belanja administrasi umum)
B. Anggaran Modal atau Investasi: untuk rencana jangka panjang, aktiva tetap
(menambah kekayaan pemerintah dan ada biaya memeliharaannya)

Struktur Anggaran Pemerintah


A. Klasifikasi ekonomis
1. Kompensasi pegawai total gaji keseluruhan
2. Belanja barang dan jasa yang digunakan untuk membuat barang lain atau
langsung dijual
3. Penggunaan aset tetap kerusakan
4. Bunga jika pemerintah hutang pada pihak lain
5. Subsidi
6. Hibah transfer dana yang tidak wajib dari pemerintah ke pihak lain
7. Tujangan sosial tranfer ke masyarakat untuk kesejahteraan
8. Belanja lain lain

B. Klasifikasi fungsional menyediakan informasi berdasarkan tujuan atau fungsi yang


dijalankan pemerintah (untuk pendidikan)
1. Pelayanan umum
2. Pertahanan
3. Ketertiban umum
4. Ekonomi
5. Lingkungan hidup
6. Perumahan dan fasilitas masyarakat
7. Kesehatan
8. Pariwisata, budaya dan agama
9. Pendidikan
10. Jaminan sosial

BAB III

SIKLUS PENYUSUNAN
A. Penyusunan rencana anggaran
a. Langkah awal kepala pemerintah memberi kebijakan untuk periode berikutnya
b. Penyusunan rencana anggaran dilakukan oleh masing masing unit kerja
dengan mengacu kebijakan umum. Disusun estimasi pendapatan dan belanja
dengan mempertimbangkan periode lalu, faktor yang mungkin berpengaruh,
tingkat pencapaian yang diharapkan
B. Persetujuan legislatif melakukan pembahasan dan public hearing
C. Pelaksanaan anggaran oleh eksekutif, setiap organisasi harus memperhatikan keluar
masuknya sumber daya
D. Pelaporan dan audit melaporkan dan membandingkan dengan anggaran yag telah
disetujui. Diausit dan hasilnya jadi informasi untuk tahun berikutnya

PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN


1. Pendekatan tradisional
Penyusunan berdasarkan pos pos belanja dan menggunakan konsep
inkrementalisme (jumlah anggaran tahun berdasarkan kenaikan dari tahun lalu
dengan tingkat kenaikan tertentu) Cenderung sentralitis, bersifat spesifikasi,
tahunan dan menggunakan anggaran bruto. Tidak memperhatikan time value of
money, ekonomi, efisien dan efektivitas

Kelemahan
a. Hubungan tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana jangka
panjang
b. Pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh
c. Lebih berorientasi pada input
d. Sekat antar departement yang kaku
e. Proses anggaran untuk pengeluaran rutin dan modal terpisah
f. Anggaran bersifat tahunan
g. Sentralisasi penyiapan anggaran dan informasi yang tidak memadai
h. Persetujuan anggaran yang terlambat
i. Aliran informasi tidak memadai
2. Era new public management
A. Pendekatan Kinerja berorientasi pada rencana kegiatan yang akan dicapai,
proyek yang dikerjakan dan pengalokasian biaya.
Dalam tabel ada anggaran dan realisasi

B. Planning, Programing, and Budgeting System (PPBS)


Konsep bahwa penyusunan anggaran merupakan sebuah bagian yang tidak
dipisahkan dari proses perencaan dan perumusan program kegiatan suatu
organisasi.
Memperhatikan upaya sistematis yang memperhatikan interasi dari
perencanaan, pembuatan program dan penganggaran.
Menekan pada penyusunan rencana dan program
Pengambilan keputusan dengan top down dan bottom up

Karakteristik
a. Mengidentifikasi kembali visi misi
b. Perumusan program dibuat berdasarkan perencanaan strategis

Tahapan:
a. Menentukan tujuan yang ingin dicapai
b. Mengkaji pengalaman masa lalu
c. Melihat prospek perkembangan yang akan datang
d. Menyusun rencana yang bersifat umum
e. Menyusun program pelaksanaan rencana
f. Menentukan beberapa jumlah dana yang diperlukan

C. Zero Based Budgeting


Berdasarkan perkiraan tahun bersangkutan, bukan dari tahun lalu
Proses penyusunan:
1. Membagi program dan kegiatan dalam unit keputusan (program,
aktivitas)
2. Dasar pembagian adalah aktivitas spesifik, jasa spesifik, subunit organisasi
3. Memilih cara menyediakan berdasarkan analisis biaya manfaat atau
pertimbangan politis
4. Menentukan pilihan atas beberapa unit organisasi sehingga dapat
keputusan tentang berapa banyak jasa yang akan disediakan

BAB IV

Anggaran kinerja sistem yang lebih menekan pada pendayagunaan dana yang tersedia
untuk mencapai hasil yang optimal.

Indikator kinerja ukuran kuantitatif dan kualitatif tingkat pencapaian suatu sasaran
dengan indikator inputs (dana, SDM, informasi), output ( sesuatu yang diharapkan
langsung dicapai kegiatan), outcomes (hasil, jk menengah), benefits (manfaat, tujuan
akhir pelaksanaan kegiatan) dan impact (dampak, oengaruh positif atau negatif)

Syarat:
1. Spesifik, jelas dan tidak ada kemungkinan salah interpretasi
2. Diukur secara objektif
3. Relevan, harus menangani aspek objektif
4. Dapat dicapai, penting dan berguna
5. Harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan
6. Efektif, data dapat dikumpulkan, diolah dan dianalisis

Manfaat indikator kinerja


1. Kejelasan tujuan organisasi
2. Mengembangkan persetujuan pengukuran aktivitas
3. Keuntungan produksi harus dapat dipahami
4. Tersedianya pembandingan kinerja dari organisasi yang berbeda
5. Tersedianya fasilitas setting of target untuk penilaian organisasi

Konsekuensi penilaian kinerja


1. Tunnel vision penilaian aspek tidak ditangkap indikator kinerja
2. Suboptimisation keterbatasan sumber daya
3. Myopia pengabaian tujuan jangka panjang
4. Measure fixation kegagalan pengukuran kinerja
5. Misrepresentation manipulasi data yang tidak sah
6. Misinterpretasion salah interpretasi
7. Gaming distorsi kehati hatian manajemen untuk menjamin keunggulan strategi

Mengurangi konsekuensi
1. Melibatkan seluruh karyawan dalam pengembangan dan implementasi
2. Memelihara fleksibilitas
3. Mejaga sistem indikator kinerja
4. Mencari ukuran tujuan
5. Mengukur ketertarikan klien
6. Mencari interpretasi para ahli
7. Menyimpan data yang diperiksa
8. Mengembangkan perspektif karis jangka panjang diantara staf
9. Meminimalkan jumlah indikator
10. Mengambangkan kinerja pembanding independen aktivitas tahun lalu

Pengukuran kinerja
Larry proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah
pencapaian misi melalui hasil yang ditampilkan
James alat manajemen untuk meningkat kualitas pengambilan keputusan dan
akuntabilitas

Tujuan dan manfaat


a. Memastikan pemahanan para pelaksana dan ukuran
b. Memastikan tercapainya skema kinerja
c. Memonitor pelaksanaan kinerja dan membandingkan dengan skema
d. Memberika penghargaan dan hukuman atas kinerja
e. Menjadikan alat komunikasi anatar bawahan dan pimpinan
f. Mengidentifikasi kepuasan penggan
g. Memahami proses kegiatan instansi pemerintah
h. Memastikan pengambilan keputusan dilakukan secara objektif
i. Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan
j. Mengungkap permasalahan yang terjadi

Prinsip
1. Evaluasi kembali ukuran yang ada
2. Mengukur kegiatan yang penting
3. Mendorong tim kerja yang akan mencapai tujuan
4. Pengukuran harus merupakan perangkat yang terintegrasi
5. Pengukuran haru memiliki fokus eksternal

Aspek yang diukur


1. Aspek financial
2. Aspek pelanggan
3. Operasi dan bisnis internal
4. Kepuasan pegawai
5. Kepuasan komunitas dan stakeholders
6. Waktu
Agar pengukuran kinerja berjalan baik
1. Membuat komitmen untuk mengukur kinerja
2. Perlakuan pengukuran sebagai proses yang berkelanjutan
3. Sesuasikan proses pengukuran dengan organisasi

Skala pengkuran
a. Skala nominal berdasarkan ciri yang sama yang berbeda dengan kelompok yang lain
(warna, gender)
b. Skala ordinal berdasarkan tingkatan (lebih baik, baik, buruk)
c. Skala interval jarak nya dapat diketahui
d. Skala rasio probabilitas, likuiditas. Tingkat kematian ibu hamil dengan jumlah dokter
kadungan

Siklus pengukuran kinerja


1. Perencanaan strategi penetapan misi, visi, tujuan, sasaran
2. Penciptaan indikator kinerja input, proses, output, outcomes, benefits dan impact
3. Pengembangan sistem pengukuran kinerja meyakinkan keberadaan data,
mengukur kinerja, dipresentasikan
4. Penyempurnaan ukuran memikiran outcomes dan impact lebih penting dari input
dan output
5. Pengintegrasian dengan proses manajemen menggunakan ukuran kinerja yang
tersedia secara efektif

BAB V

Karakteristik
a. Penyusunan dimulai dengan mengidentifikasi rumusan perencaan strategis
b. Metode perumusan program dibuat berdasarkan perencanaan strategis
Tahap penyusunan
1. Menetukan tujuan
2. Mengkaji pengalaman masa lalu
3. Melihat prospek yang akan datang
4. Menyusun rencana yang bersifat umum
5. Menyusun program pelaksanaan rencana
6. Memnentukan berapa jumlah dana yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai