Afi Rafidayanti
NPM: 1306469273
Azhari Muniif
NPM: 1306469494
Nabil Salim
NPM: 1306391296
Nadia Larasati
NPM: 1306391320
NPM: 1306469323
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
Tugas analisis ini dibuat untuk melengkapi tugas perkuliahan dan memenuhi
komponen penilaian dalam mata kuliah Akuntansi Biaya yang diberikan oleh Ibu Arly
selaku dosen Akuntansi Biaya dan juga untuk lebih memahami tentang Akuntansi Biaya
terutama dalam pengalokasian biaya supporting ke biaya operating.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Arly, selaku dosen pengajar.
Karena beliau yang mengajari dan membimbing kami tentang Alokasi Biaya. Serta rekan rekan kelas yang telah memberikan saran dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas rangkuman ini kurang dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materi di dalamnya. Terima kasih bagi yang membaca dan
meminta maaf apabila ada kekurangan, semoga makalah ini benar - benar bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah ini adalah murni
hasil pekerjaan kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang sdigunakan tanpa menyebutkan
sumbernya
Nama/NPM
: Afi Rafidayanti
Azhari Muniif
Nabil Salim
Nadia Larasati
Octavina Chitra Ananda
Mata Ajaran
: Akuntansi Biaya
Judul Makalah
Afi Rafidayanti
Azhari Muniif
Nabil Salim
1306469273
1306469494
1306391296
Nadia Larasati
1306391320
1306469323
ii
Daftar Isi
Kata pengantar
Statement of Authorship
ii
Daftar isi
iii
BAB I
1.1 Latar Belakang
BAB II
2.1 Alokasi biaya dua atau lebih supporting department
BAB III
3.1 Kesimpulan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
2.
Makalah ini juga dibuat agar pembaca lebih memahami Alokasi Suporting Department.
3.
Menganalisis Alokasi biaya yang tepat bagi UKM yang kami pilih.
BAB II
ISI
Direct Method
Dengan menggunakan direct method, perusahaan mengalokasikan biaya dari
masing-masing support department ke operating department saja. Banyak perusahaan
yang menggunakan direct method dikarenakan kemudahan dalam kalkulasinya.
Metode langsung (direct method) dapat memberikan benefit dan disadvantage bagi
perusahaan. Benefit yang dapat diterima adalah berupa kesederhanaan (simplicity),
yakni perusahaan tidak perlu memprediksi kegunaan dari service support-department
yang dimiliki untuk support department lainnya. Sedangkan disadvantage nya adalah
perusahaan tidak mengetahui informasi mengenai service timbal balik yang berada
diantara support department sehingga dapat menyebabkan estimasi biaya operating
department yang tidak akurat.
2.
Step-down Method
Bedanya dengan direct method, step down method mengalokasikan biaya supportdepartment ke operating department dan support department lainnya. Dalam
mengalokasikan biaya support department dengan menggunakan Step-down method,
harus ada salah satu support department yang didahulukan, tidak bisa dua atau lebih
department sekaligus. Keputusan mana yang terlebih dahulu dialokasikan datang dari
kebijakan perusahaan itu sendiri dan biasanya berdasarkan persentase pembebanan
paling besar.
3.
Reciprocal Method
Metode ini mengalokasikan biaya ke pada departemen utama dengan
memperhitungkan hubungan timbale balik secara penuh antar departemen pendukung.
Reciprocal Method merupakan metode yang paling akurat karena mengakui jasa timbal
balik antar departemen, tetapi metode ini paling rumit karena harus menggunakan
persamaan linear.
Foods
Kulkas
Microwave
Meja dan kursi
Gedung
Gas
Listrik dan air
Rp 4.200.000
5 tahun
Rp 70.000
Rp 720.000
5 tahun
Rp 12.000
Rp 4.800.000
5 tahun
Rp 80.000
Rp 750.0000.000
20 tahun
Rp 3.125.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 1.000.000
Rp 1.000.000
Drink
Espresso machine
Rp 3.200.000
5 tahun
Rp 53.333
Kulkas
Rp 3.700.000
5 tahun
Rp 61.667
Gedung
Rp 250.000.000
20 tahun
Rp 1.041.667
Rp 500.000
Rp 500.000
bagian accounting dan bagian keuangan dan di departement cash in adalah bagian kasir.
Dalam pengalokasian kedua biaya supporting ini, kami mengasumsikan departement cash
out menggunakan jumlah jam kerja pegawai dan mengasumsikan departement cash in
berdasarkan jumlah pegawai. Berikut adalah data hasil wawancara:
Supporting Departement Operating Departement
Cash Out
Biaya Overhead
Rp5.000,000
Cash In
Foods
Total
Drinks
Jam Kerja
40 jam
330 jam
330 jam
330 jam
730 jam
Jumlah Pegawai
2 orang
1 orang
4 orang
1 orang
8 orang
Didalam departemen cash out terdapat akuntan dan bagian keuangan, gaji akuntan
3.000.000 dan keuangan. Bagian keuangan diurus oleh salah satu pemilik yaitu Ibu Patricia,
selama mengurus keuangan Ibu Patricia mendapat persentase pembagian yang lebih besar
dibandingkan yang lainnya, setelah mewawancarai beliau dia mendapat sekitar Rp
2.000.000. Sedangkan didalam departemen cash in terdapat kasir yang gaji nya 2.200.000
dan didalam departemen foods terdapat depresiasi aset tetap seperti microwave, kulkas dan
gedung yang harga perolehannya Rp 2.000.000.000 dan dialokasikan untuk toko sebesar
50% Rp 1.000.000.000. Dialokasikan untuk departemen foods 75% dan untuk departement
drink 25% serta didepresiasikan 20 tahun.
Supporting
Operating Departement
Departement
Cash Out
Overhea
d
Cash Out
Rp5.000.000
Foods
Drinks
Rp4.587.000
Rp1.656.667
Rp 2.500.000
Rp 2.500.000
330
x5.000.000
660
330
x5.000.000
660
Rp 1.760.000
Rp 440.000
2.200.000)
x 2.200.000
5
x 2.200.000
5
Rp 8.847.000
Rp 4.596.667
Rp
2.200.000
(Rp
5.000.000)
(Rp
Cash In
Total
Cash In
Total
Rp13.443.66
7
Rp13.443.667
x5.000.000
660
Perhitungan
diperhitungkan
pembebanan
dengan
cara
41
x 2.200.000
5
Departemen
foods
Mengalokasikan
biaya
1.
Supporting Departement
Cash Out
Cash In
Operating Departement
Foods
Drinks
Overhead
Cash In
Rp 5.000.000
Rp 2.200.000
Rp 628.571
(Rp 2.200.000)
x 2.200.000
7
Cash Out
(Rp 5.628.571)
Total
Rp4.587.000
Rp1.656.667
x 2.200.000
7
x 2.200.000
7
Rp 1.257.143
Rp 314.286
330
x5.628.571
660
330
x5.628.571
660
Rp 2.814.286
Rp 2.814.285
Rp 8.658.429
Rp 4.785.238
x 2.200.000
7
Menggunakan
step
dalam mengalokasikan cash in ke departemen cash out, foods dan drink maka
menggunakan jumlah tenaga kerja dari masing masing departement. Maka biaya
yang didapat departement cash out dari departement cash in adalah Rp 628.571
yang didapat dari
2.
Supporting Departement
Overhead
Cash Out
Cash Out
Cash In
Foods
Drinks
Rp 5.000.000
Rp 2.200.000
Rp4.587.000
Rp1.656.667
Rp 1.666.666
Rp 1.666.667
Rp 1.666.667
330
x5.000.000
990
330
x5.000.000
990
330
x5.000.000
990
Rp 3.093.333
Rp 773.333
(Rp 3.866.666)
x 3.866.666
5
x 3.866.666
5
Rp 9.347.000
Rp 4.096.667
(Rp 5.000.00)
Cash In
Total
Operating Departement
330
x5.000.000
990
Menggunakan
step
dahulu dalam mengalokasikan cash in ke departemen cash in, foods dan drink
maka menggunakan jam tenaga kerja dari masing masing departement. Maka biaya
yang didapat departement cash in dari departement cash in adalah Rp 2.166.666
yang didapat dari penyebut nya berasal dari penjumlahan jam tenaga
kerja departement cash in, foods dan drink, sedangkan pembilangnya
berasal dari jam tenaga kerja departement cash out itu sendiri. Total
biaya dari departement cash out adalah Rp 3.866.666 yang merupakan
penjumlahan biaya departement itu sendiri ditambah pengalokasian
dari departement cash in.
2.3.3 Reciprocal
Supporting Departement
Operating Departement
Cash Out
Cash In
Foods
Drinks
Rp 5.000.000
Rp 2.200.000
Rp4.587.000
Rp1.656.667
Rp 2.073.596,9
Rp 2.073.596,9
Rp 2.073.596,9
330
x 6.220.790,7
990
330
x 6.220.790,7
990
Rp 269.441,88
Rp 610.217,61
Overhea
d
990
Rp 1.220.790,7
Cash In
x 4.273.596,9
7
(Rp 4.273.596,9)
x 4.273.596,9
7
x 4.273.596,9
7
Total
Rp 6.930.038,78
Rp 4.340.481,51
10
Persamaan
A = 5.000.000 + 0,2857 C
C = 2.200.000 + 0,333 A
A
A - 0,0952A = 5.628.571,42
0,9048 A
= 5.628.571,42
= 6.220.790,7
= 4.271.523,3
11
BAB III
Penutup
Metode
pengalokasian
biaya
supporting
departemen
dibagi
Drink
Direct method
Rp 8.847.000
Rp 4.596.667
Step cash in
Rp 8.658.429
Rp 4.785.238
Rp 9.347.000
Rp 4.096.667
Rp 6.930.038,78
Rp 4.340.481,51
Reciprocal
total
Rp13.443.667
12