Pengkajian
ANAMNESA
1. Indentitas
Nama :
Umur : ( terjadi pada bayi yang baru lahir, anak-anak atau pada usia tua)
Jenis kelamin : (bisa terjadi pada pria dan wanita)
Pekerjaan : ( biasanya terjadi pada orang yang bekerja pada daerah dengan polusi tinggi)
2. Keluhan utama
pada atelektasis keluhan utama yang dirasakan adalah
- Sesak nafas
- Nyeri dada
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan sesak nafas, setelah beraktivitas dan merasakan nyeri dada pada bagian
yang terkena atelektasis
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien tidak mempunyai penyakit menurun
5. Riwayat penyakit dahulu
Pada saat lahir pasien pernah mengalami kelainan yaitu setelah lahir belum sempat terjadi
tangis yang pertama
6. Riwayat psiko social
- Pasien merasakan cemas karena mengalami nyeri
- Pasien jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar
7. Pola aktivitas sehari-hari
- Mobilisasi berkurang karena pasien sesak nafas jika pasien banyak melakukan aktivitas
- Pola istirahat, tidur pasien menjadi berkurang atau tidak teratur
- Pemasukan nutrisi dan cairan berkurang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan thoraks yang cermat, yang mencakup inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi, seringkali menunjukkan diagnosis kelainan paru yang terjadi. Hasil pemeriksaan
fisik pada atelektasis (obstruksi lobaris) yang sering ditemukan adalah :
Tanda-tanda vital
TD : hipertensi
S : hipertermi >39C
RR : dipsnea 30x/mnt
N : takikardi 130x/mnt
Inspeksi berkurangnya gerakan pada sisi yang sakit,
adanya sianosis pada bibir dan ujung jari
pasien terlihat pucat
Palpasi fremitus berkurang, trakea dan jantung bergeser
Perkusi batas jantung dan mediastinumm akan bergeser
letak diagfragma meninggi
Auskultasi suara nafas melemah,dan terdengar ronki
Pemeriksaan Penunjang
1. Rontgen dada
Menunjukan adanya daerah bebas udara di paru-paru
2. CT scan
Menentukan penyebab terjadinya penyumbatan
3. GDA
Untuk menunjukan derajat hipoksemia dan keadekuatan ventilasi alveolar
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan dilakukan dengan mengacu pada intervensi yang sudah dibuat.
Implementasi disesuaikna dengan kondisi pasien saat melakukan asuhan keperawatan dan sarana
dan prasarana penunjang. Setelah dilakukan tindakan keperawatan, perawat mencatattindakan
tersebut dan respon dari pasien dengan menggunakan format khusus pendokumentasian pada
pelaksanaan.
EVALUASI
Bersihan jalan napas efektif
Pola nafas efektif
Pertukaran gas yang adekuat