Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP)

INSTITUSI MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR DENGAN PASIEN DIATASNYA


AKADEMI NO DOKUMEN:-/2015/2016
KEBIDANAN
BHAKTI Tanggal Pelaksanaan Di tetapkan oleh:
NUSANTARA
SALATIGA

13 Februari 2017

Pengertian Mengganti alat tenun kotor seperti, laken, stakelaken,perlak,selimut dan


sarung bantal kotor dengan peralatan yang bersih pada tempat tidur
dengan pasien di atasnya.
Indikasi 1. Pasien baru.
2. Pasien yang membutuhkan linen baru.

Tujuan 1. Untuk memberi lingkungan yang bersih dan nyaman.


2. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan
mengganti peralatan tidur.
3. Menciptakan tempat tidur pasien yang bersih rapi dan nyaman.

Petugas Nandhya putri ayu o.

Pengkaji Nama : Sdr.F


Umur : 11 Tahun
Alamat : Jati sari Rt 01 Rw 05
Diagnosa : Hepatitis
Persiapan alat 1. Sprei atau laken.
2. Stakelaken.
3. Perlak.
4. Selimut.
5. Sarung bantal.
6. Tempat alat tenun kotor.
Persiapan pasien 1. Pastikan identitas pasien.
2. Kaji kondisi pasien.
3. Beritahu pada pasien tindakan yang akan di lakukan.
4. Jaga privasi pasien.
5. Atur posisi pasien.
Prosedur pelaksanaan 2. Tahap orientasi
Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat.

3. Tahap kerja teori


a. Menyiapkan alat secara ergonomis.
b. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
c. Menutup tirai atau sampiran.
d. Mengambil selimut dan bantal pasien.
e. Melepas perlak, stakelaken, laken dari tempat tidur yang
dekat dengan bidan dan menggulung ke arah pasien.
f. Memasang sprei bersih pada bagian dekat bidan.
g. Memasukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur.
h. Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur.
i. Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk
sudut 45 derajat.
j. Memasukkan sprei samping ke bawah kasur yang dekat
dengan bidan.
k. Memasang perlak dari daerah yang dekat bidan.
l. Memasang stakelaken di atas perlak.
m. Memasukkan sisi perlak dan stakelaken dekat bidan ke
bawah kasur.
n. Mempersilakan dan membantu pasien untuk miring
kearah bidan.
o. Mengambil sprei, stakelaken,perlak yang kotor dan
memasukkan ketempat alat tenun kotor.
p. Menarik sprei, stakelaken, perlak yang bersih kesisi
pasien yang jauh dari bidan.
q. Memasang sarung banta dan meletakkan kebawah
kepala pasien.
r. Melipat selimut menjadfi empat bagian secara terbalik.
s. Memasukkan lipatan selimut teratas kebawah kasur.
t. Memasang selimut ke pasien.
u. Membereskan peralatan.
v. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
4. Tahap kerja praktik
a. Menyiapkan alat secara ergonomis.
b. Mengambil selimut dan bantal pasien.
c. Melepas perlak, stakelaken, laken dari tempat tidur yang
dekat dengan bidan dan menggulung ke arah pasien.
d. Memasang sprei bersih pada bagian dekat bidan.
e. Memasukkan sprei bagian kepala ke bawah kasur.
f. Memasukkan sprei bagian kaki ke bawah kasur.
g. Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk
sudut 45 derajat.
h. Memasukkan sprei samping ke bawah kasur yang dekat
dengan bidan.
i. Mempersilakan dan membantu pasien untuk miring
kearah bidan.
j. Mengambil sprei yang kotor dan memasukkan ketempat
alat tenun kotor.
k. Menarik sprei yang bersih kesisi pasien yang jauh dari
bidan.
l. Memasang sarung banta dan meletakkan kebawah
kepala pasien.
m. Melipat selimut menjadfi empat bagian secara terbalik.
n. Memasukkan lipatan selimut teratas kebawah kasur.
o. Memasang selimut ke pasien.
p. Membereskan peralatan.
q. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Evaluasi Telah dilakukan tindakan menyiapkan tempat tidur dengan pasien
diatasnya terhadap pasienSdr.F, Umur 11 Tahun, Pada tanggal 13
februari 2016. Pasien merasa lebih nyaman.

Kesenjangan teori 1. Dalam teori menutup tirai sebelum melakukan tindakan, tetapi
dalam praktik tidak menutup tirai sebelum melakukan tindakan.
dan praktek Mengenai hal tersebut, bisa saja bermasalah bagi privasi pasien
jika pasien mengenakan daster atau sarung saat miring kanan
miring kiri bisa saja daster atau sarungnya terangkat.
2. Dalam teori menggunakan perlak dan stakelaken, tetapi dalam
praktik perlak hanya digunakan saat pasien membutuhkan saja.
3. Dalam teori melipat sudut-sudut membentuk sudut 45 derajat,
tetapi dalam praktik hal tersebut tidak di terapkan karena sprei
yang di gunakan berkaret dalam setiap sudutnya,hal tersebut
tidak berpengaruh dalam kerapian tempat tidur pasien.
Referensi Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar, Edisi I. Jakarta: EGC
PEMBIMBING LAHAN PEMBIMBING AKADEMIK

Sri Wurdiyaningsih, S.Kep Nina Andriana, S.SiT, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai