Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Luka Dekubitus


Ulkus Dekubitus atau istilah lain Bedsores adalah kerusakan/kematian kulit yang terjadi
akibat gangguan aliran darah setempat dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang
menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips,
pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka waktu yang lama.
Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur, adalah area
kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang. Ulkus dekubitus atau luka
tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi.
Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan
pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam.
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat
penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan
kepala bagian belakang.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Luka dekubitus disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jaringan yang mengakibatkan
iskemia lokal jaringan. Jaringan berada diantara dua permukaan keras, biasanya antara
permukaan tempat tidur dan rangka tulang. Iskemia lokal bararti bahwa sel kekurangan oksigen
& nutrient, dan sampah metabolism terakumulasi dalam sel. Jaringan menjadi mati karena
anoksia yang terjadi. Akibat lebih lanjut, tekanan yang tidak berkurang juga dalam waktu lama
menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil.
Dekubitus umum terjadi pada :
Pasien Lansia
Pasien yang sangat kurus
Pasien kegemukan (Obesitas)
Pasien yang tak dapat bergerak
Pasien Inkohtivensia
Pasien Lemah

Stadium luka dekubitus antara lain :


1. Dekubitus derajat I
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis. Kulit yang kemerahan dibersihkan
hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassase 2-3 kali/hari.
2. Dekubitus derajat II
Dimana sudah terjadi ulkus yang dangkal. Perawatan luka harus memperhatikan syarat-syarat
aseptik dan antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara
hangat bergantian untuk meransang sirkulasi. Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga untuk
merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi. Penggantian balut dan salep ini jangan terlalu
sering karena malahan dapat merusak pertumbuhan jaringan yang diharapkan.

3. Dekubitus derajat III


Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada
infeksi. Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir keluar. Balut jangan
terlalu tebal dan sebaliknya transparan sehingga permeabel untuk masukknya udara/oksigen dan
penguapan. Kelembaban luka dijaga tetap basah, karena akan mempermudah regenarasi sel-sel
kulit. Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis.
4. Dekubitus derajat IV
Dengan perluasan ulkus sampai pada dasar tulang dan sering pula diserta jaringan
nekrotik. Semua langkah-langkah diatas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus
dibersihkan , sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi

B. Jenis-jenis Luka Dekubitus


1. Ulkus Varikosum
Adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran darah vena. Tanda
khas dari pederita sering mengeluh bengkak pada kaki yang semakin meningkat saat berdiri dan
diam, dan akan berkurang bila dilakukan elevasi tungkai. Keluhan lain adalah kaki terasa pegal,
gatal, rasa terbakar, tidak nyeri dan berdenyut.
Cara pengobatannya yaitu dengan meninggikan letak tungkai saat berbaring untuk
mengurangi hambatan aliran vena. Bila terdapat pus oleskan GCO- Puregan Oil.

2. Ulkus Arteriosum
Adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri. Gejalannya perubahan
kulit menjadi menipis kering dan bersisik, sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki
menebal dan distrofik. Selanjutnya terjadi gangguan pada jari kaki, kaki dan tungkai dan
akhirnya timbul ulkus.
Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol (khusus kuman
anerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri. Untuk pengobatan dari luar gunakan GCOPuregan Oil.
3. Ulkus Neurotropik
Adalah ulkus yang terjadi karena tekanan atau trauma pada kulit yang anestetik ( hilangnya
rasa nyeri ) biasanya diderita oleh pasien penyakit DM ( Diabetes Mellitus). Penyembuhan ulkus
ini biasanya lambat dan sering tidak memuaskan. Upaya yang dilakukan adalah mengurangi
tekanan, mengatasi infeksi, dan konsul ke dokter, jika ada penderita Diabetes Mellitus.
Pengobatan luka dapat dianjurkan Puregan oil untuk pembersihan luka dapat dianjurkan cairan
NaCl .
GCO Puregan Oil ini dapat menumbuhkan jaringan kulit yang sudah hilang ( Bolong )
dan membantu mencegah dekubitus/ulkus datang kembali. Kandungan oil ini juga dapat
mencegah infeksi dan mematikan jamur dan virus yang akan menyerang luka dekubitus sehingga
luka dekubitus tidak dapat terkontaminasi oleh virus ataupun infeksi kulit lainnya.

4. Ulkus Tropikum
Adalah Ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya pada tungkai bawah, dan lebih
sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi di daerah tropik, cara pengobatan pada ulkus
Tropikum adalah:
a. Perbaikan keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung kalori dan protein
tinggi, serta vitamin dan mineral.
b. Tetrasiklin Peroral dengan dosis 3 x 500 mg sehari dapat juga dipakai sebagai
pengganti penicillin. Pengobatan luar Kompres dengan NACL & oleskan Puregan Oil tiap 2-3
jam sekali.
C. Alat atau Perlengkapan
1. Pinset anatomi
2. Pinset chirurgis
3. Kasa steril
4. Gunting plester
5. Plester/perekat
6. Alkohol 70 % / Wash bensin
7. Desinfektant
8. Larutan NaCl
9. Sarung tangan bersih
10. Sarung tangan steril
11. Penggaris millimeter disposable
12. Lidi kapas steril
13. Pencahayaan yang adekuat
14. GCO-puregen oil
D. Cara Perawatan Dekubitus
Cara perawatan luka dekubitus:
1. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan
menggunakan caiaran NaCl(caiaran infus) dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan
betadin kebagian lika yang agak dalam dan biarkan sampai kering (oleskan betadin agar
mencegah infeksi saja), setelah itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka
dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering.
2. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan caiaran NaCl (caiaran infuse) dengan
kasa steril sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering
baru oles lagi puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang
agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan
dalam lobang luka tsb sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan
berulang-ulang sampai benar-benar bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap no 1.
3. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah
posisi tidur pasien
4. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah dibersihkan dan jika luka
masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses secara
perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus.
5. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan kulit sudah mati
(nevkrotik) dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi

6.
1.
2.
3.
4.

fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria
(proses penyembuhan biasanya berbea-beda tiap pasien).
Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna.
Penatalaksanaan luka dekubitus :
Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang terkena dengan mengubah-ubah posisi.
Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan tempat tidur berjalan lancer.
Sistemik : antibiotik spectrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg selama 15-30 hari, siklosporin
1-2 gr/hari selama 3-19 hari atau golongan kuinolon 4 x 500 mg/hari selama 14 hari.
Topikal : salep antibiotic seperti salep kloramfenikol 2 %.

E. Tindakan Pencegahan Dekubitus


1. Meningkatkan status kesehatan klien
Memperbaiki dan menjaga keadaan umum klien, misalnya anemia diatasi, hipoalbuminemia
dikoreksi, nutrisi dan hidrasi yang cukup, vitamin (vitamin C) dan mineral (Zn) ditambahkan.
2. Mengurangi/memeratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran darah
a. Alih posisi/alih baring/tidur selang seling, paling lama tiap dua jam. Keburukan pada cara ini
adalah ketergantungan pada tenaga perawat yang kadang-kadang sudah sangat kurang, dan
kadang-kadang mengganggu istirahat klien bahkan menyakitkan.
b. Kasur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada tubuh klien, misalnya; kasur
dengan gelembung tekan udara yang naik turun, kasur air yang temperatur airnya dapat diatur.
(keberatan alat canggih ini adalah harganya mahal, perawatannya sendir harus baik dan dapat
rusak.
c. Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah setempat terganggu, dapat
dikurangi antara lain:
1) Menjaga posisi klien, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya, atau sudah memungkinkan
untuk duduk dikursi.
2) Bantuan balok penyangga kedua kaki, bantal-bantal kecil untuk menahan tubuh klien, kue
donat untuk tumit.

Anda mungkin juga menyukai