DOKUMEN AKREDITASI
KLINIK PRADHANA
362.11
Indonesia.Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
ISBN 978-602-235-730-8
1. Judul
I. COMMUNITY HEALTH SERVICES
II. HEALTH FACILITY PLANNING
III. ACCREDITATION
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh
pendamping maupun pelaksana akreditasi FKTP.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi
kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Penyusunan Dokumen
Akreditasi FKTP. Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah pembaca dalam
menyiapkan dokumen akreditasi FKTP.
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud danTujuan 1
C. Sasaran 2
D. Dasar Hukum 2
BAB II. DOKUMENTASI AKREDITASI FKTP 4
A. Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber 4
B. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP 4
C. Jenis Dokumen Yang Perlu Disediakan 5
BAB III. PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI 7
A. Kebijakan 7
B. Manual Mutu 9
C. Rencana Lima Tahunan Puskesmas 12
D. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan 16
E. Pedoman / Panduan 18
F. Penyusunan Kerangka Acuan Program / Kegiatan 20
G. Standar Operasional Prosedur (SOP) 23
H. Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP 31
I. Rekam Implementasi 34
BAB IV. PENUTUP 35
LAMPIRAN 39
Halaman
Halaman
Gambar 1. Contoh Siklus Manajemen Puskesmas
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan Akreditasi
Klinik Pradhana adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam proses implementasi akreditasi Klinik Pradhana
dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan
penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan
Akreditasi Klinik Pradhana. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam Klinik
Pradhana diharapkan fungsi fungsi setiap Pelaksana maupun unit - unit dari Klinik
Pradhana dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan
kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi Klinik Pradhana secara garis besar di bagi
atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk
membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan.
Dokumen internal tersebuta dalah Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundang - undangan dan
pedoman - pedoman eksternal yang berlaku.
Agar Pimpinan Klinik, Penanggung Jawab Klinik, maupun Unit - Unit Klinik
Pradhana untuk kepentingan Akreditasi Klinik Pradhana memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Klinik Pradhana.
D. DASAR HUKUM
1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 42;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor112;
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor144
5. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa;
6. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
7. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
8. Undang - Undang RepublikIndonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 24;
11. Peraturan PresidenRepublik Indonesia Nomor 72 Tahun2012 tentang
SistemKesehatanNasional,LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
2012Nomor193;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
Tahun 2015 - 2019;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 148T ahun 2010 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464 Tahun 2010
tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052 Tahun 2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/
MENKES/148/3/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundang - undangan dan
pedoman - pedoman yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi / Kabupaten / Kota dan organisasi profesi, yang merupakan
acuan bagi Klinik Pradhana dalam menyelenggarakan administrasi manajemen
dan upaya kesehatan perorangan. Dokumen - dokumen eksternal sebaiknya ada di
Klinik Pradhana sebagai dokumen yang dikendalikan, meskipun dokumen
eksternal tersebut tidak merupakan persyaratan dalam penilaian Akreditasi.
B. JenisDokumen AkreditasiFKTP
1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Penanggung Jawab Klinik Pradhana.
2. Dokumenter kendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat / tiap unit /pelaksana,
terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen
ini harus ada tanda / stempel TERKENDALI.
3. Dokumen tidak terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan
pihak di luar Klinik Pradhana digunakan untuk keperluan insidentil, tidak
dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki
tanda / stempel TIDAKTERKENDALI. Yang berhak mengeluarkan dokumen
ini adalah Penanggung jawab Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar
Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan / revisi sehingga tidak dapat lagi menjadia cuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda / stempel KADALUWARSA.
Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
Dokumen - dokumen yang perlu disediakan oleh Klinik Pradhana, antara lain
adalah:
a. Rencana strategis / rencana lima tahunan,
b. Rencana tahunan,
c. Kebijakan Kepala Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
d. Pedoman / panduan mutu,
e. Standar operasional prosedur (SOP),
f. Panduan panduan teknis,
g. Kerangka Acuan Kegiatan.
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan Klinik Pradhana perlu menyiapkan
rekam implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan) dan dokumen
dokumen pendukung lain, seperti foto copy ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat
kalibrasi, dan sebagainya.
A. Kebijakan
KebijakanadalahPeraturan/SuratKeputusanyangditetapkanolehPenanggung Jawab Klinik
yangmerupakangarisbesaryangbersifatmengikatdanwajibdilaksanakanoleh
PenanggungJawabmaupun Unit-Unit Klinik
Pradhana.Berdasarkankebijakantersebut,disusun pedoman/ panduan dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah
dalampelaksanaan kegiatan di Klinik Pradhana.
PenyusunanPeraturan/Surat Keputusantersebutharusdidasarkanpada peraturanperundang-
undangan,baikUndang-Undang,PeraturanPemerintah,Peraturan
Presiden,PeraturanDaerah,Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri danpedoman-
pedoman teknis yang berlakusepertiyang ditetapkan oleh
KementerianKesehatan,KementerianDalamNegeri,Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas
KesehatanKabupaten/Kota.
Peraturan/ Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pradhanadapat dituangkan dalam
pasal-pasal dalamkeputusantersebut,ataumerupakanlampirandariperaturan/keputusan.
FormatPeraturan/SuratKeputusandisesuaikandenganPeraturanDaerahyang
berlakuataudapatdisusunsebagaiberikut:
1. Pembukaanditulis dengan hurufkapital:
a. Kebijakan : Peraturan/Keputusan Penanggung Jawab Klinik Royal Medical
Center
b. Nomor :ditulis sesuai sistem penomoran diKlinik Pradhana
c. Judul : ditulis Judul Peraturan/Keputusan Tentang...
d. Dengan Rahmat TuhanYangMahaEsa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri
dengan tanda koma(,)
2. Konsideran,meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuaturaiansingkattentangpokok-pokokpikiranyangmenjadi latarbelakang
dan alasan pembuatankeputusan,
2) Huruf awal katamenimbangditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua(:),dan diletakkan dibagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
Huruf kecil dan dimulai dengan katabahwadenganbhuruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda baca(;).
4. BatangTubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,perubahan,
pembatalan,pencabutan ketentuan,dan peraturan lainnya,dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/SuratKeputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang
memuat penandatangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundanganperaturan/keputusanyangterdiridari:
a. tempat dan tanggalpenetapan,
b. namajabatan diakhiri dengan tanda koma(,),
c. tanda tangan pejabat,dan
d. namalengkap pejabat yang menandatangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik Pradhanaditandatangani
oleh Penanggung Jawab Klinik Pradhana, dituliskan nama tanpa gelar.
B. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam maupun
keluar tentang sistem manajemen mutu.Manual mutu disusun, ditetapkan,dan dipelihara
oleh Klinik Pradhana.Manual mutu tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latarbelakang
1. ProfilOrganisasi
2. KebijakanMutu
3. Proses Pelayanan (ProsesBisnis)
B. RuangLingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum danacuan
E. Istilahdandefinisi
II. SistemManajemenMutudanSistemPenyelenggaraanPelayanan:
A. Persyaratanumum
B. Pengendaliandokumen
C. Pengendalianrekaman
III. TanggungJawabManajemen:
A. Komitmenmanajemen
B. Fokuspadasasaran/pasien
C. Kebijakanmutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
5. PeningkatanMutuPelayananKlinisdanKeselamatanPasien:
a. Penilaian indikatorkinerjaklinis
b. Pengukuranpencapaiansasarankeselamatanpasien c.
Pelaporan insiden keselamatanpasien
d. Analisisdan tindaklanjut
e. Penerapan manajemenrisiko
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
C. RencanaLimaTahunanKlinik Pradhana
Sejalan dengan rencanastrategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,Puskesmas perlu
menyusunrencana kinerjalimatahunan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencanalimatahunantersebutharussesuaidenganvisi,misi,tugaspokok
danfungsiPuskesmasbedasarkanpadaanalisiskebutuhanmasyarakat akan
pelayanankesehatansebagaiupaya untukmeningkatkanderajatkesehatan
masyarakatsecaraoptimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama seluruh
jajaran karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang
meliputianalisis pencapaiankinerja,mencarifaktor-faktor yang menjadi
pendorongmaupun penghambat kinerja,sehinggadapatmenyusunprogram kerja lima
tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
BabIII.Indikatordanstandarkinerjauntuktiapupayadanjenispelayanan
Di Klinik.
Klinik Pradhana menetapkan indikatorkinerja capaian tiap upaya/program dan
jenis pelayanan
Bab IV. AnalisisKinerja
A. Pencapaian Kinerjauntuk tiap jenis pelayanan dan upaya Klinik
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaiankinerja
Bab V.Rencana Pencapaian Kinerja LimaTahun
A. Program Kerja dankegiatan:berisiprogram-programkerja
yangakandilakukanyangmeliputiantaralain:
1) Program KerjaPengembangan SDM, yang dijabarkan dalamkegiatan-
kegiatan,misalnya:pelatihan,pengusulan penambahan SDM,
seminar,workshop,dsb.
2) ProgramKerjaPengembangansarana,yangdijabarkan dalamkegiatan-
kegiatan,misalnya:pemeliharaansarana, pengadaanalat-
3. Penutup
Panduan ini disusundengan harapan akan membantu Penanggung Jawab Klinik
dalam menyusunrencanakinerjalimatahunan, yang kemudian diuraikan dalam
rencanatahunandalambentukRencana UsulanKegiatan dan Rencana Pencapaian
Kegiatan.
D. Perencanaan Tahunan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urutyang harus dilakukan
untukmengatasipermasalahandalam rangkamencapaitujuanyangtelah ditentukan
dengan memanfaatkan sumber dayayang tersediasecaraberhasil guna dan berdaya guna.
PerencanaanTahunan diartikansebagaiprosespenyusunan rencanakegiatan Klinik pada
tahunyangakandatang,dilakukansecara sistematis untukmengatasimasalahatausebagian
masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Tahunan mencakup semua kegiatan upaya Klinik yang dilakukandiKlinik
baikdalammenjalankanfungsipenyelenggaraanUpayaKesehatanPerseorangan(UKP)
tingkat pertama maupunpengembangan sebagai rencana Tahunan Klinik yang dibiayai
oleh Yayasan.
1. Mekanisme Perencanaan TingkatPuskesmas.
LangkahpertamadalammekanismePerencanaanTingkatPuskesmas(PTP) adalah
dengan menyusunRencanaUsulan Kegiatan yang meliputi usulan mencakup seluruh
kegiatanPuskesmas.
PenyusunanRencanaUsulan Kegiatan (RUK) memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil
1. LaporanHarian
2. LaporanBulanan
3. LaporanTahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Klinis
Katapengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. TujuanPedoman
C. SasaranPedoman
D. Ruang LingkupPedoman
E. BatasanOperasional
BAB IISTANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SumberDayaManusia
B. DistribusiKetenagaan
C. JadwalKegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. DenahRuang
B. StandarFasilitas (PERMENKES 75)
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LingkupKegiatan
B. Metode
C. LangkahKegiatan
BAB VLOGISTIK
BAB VI KESELAMATANSASARAN KEGIATAN/PROGRAM BAB VII
KESELAMATANKERJA
BAB VIII PENGENDALIANMUTU BAB IX
PENUTUP
c. Format PanduanPelayanan (SETIAPUNIT-
UNIT)
BAB I DEFINISI
BAB IIRUANG LINGKUP BAB III TATA LAKSANA BAB IV DOKUMENTASI
F. PenyusunanKerangkaAcuanProgram/Kegiatan
Kerangkaacuandisusununtukprogramataukegiatanyangakandilakukan oleh Klinik.
Program/kegiatan yang dibuat kerangka acuan adalah sesuai dengan Standar Akreditasi,
antara lain: Program Pengembangan SDM, Program PeningkatanMutuKlinik
danKeselamatanPasien,Program Pencegahan Bencana, ProgramPencegahan Kebakaran,
kegiatan pelatihan triase gawat darurat dansebagainya.
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan
yangakandilakukandalammencapaitujuan.Tujuan dibedakanatastujuan umumyang
merupakantujuansecaragaris besar darikeseluruhanprogram/
kegiatan,dantujuankhususyangmerupakantujuandaritiap-tiapkegiatan
yangakandilakukan.Dalamkerangka acuanharusdijelaskanbagaimanacara melaksanakan
kegiatan agartujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas, dan evaluasi
sertapelaporan.
KerangkaacuandapatmenggunakanformatSistematika KerangkaAcuan sebagaiberikut :
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/kegiatan.
b. Latarbelakang
Latarbelakangadalahmerupakanjustifikasiataualasanmengapaprogram tersebut
disusun.Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukanprogramtersebutdapatlebihkuat.
c. Tujuanumumdan tujuankhusus
Tujuan iniadalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatanpokokdanrinciankegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harusdilakukansehinggatercapainyatujuanProgram/kegiatan.Oleh
karenaituantaratujuandankegiatanharusberkaitandansejalan.
e. Cara melaksanakankegiatan
Caramelaksanakankegiatan adalahmetodeuntukmelaksanakankegiatan
g. Jadwal pelaksanaankegiatan
Jadwaladalahmerupakanperencanaanwaktuuntuktiap-tiaprinciankegiatan
yangakandilaksanakan,yang digambarkandalambentukbaganGantt.
h. MonitoringEvaluasipelaksanaankegiatandanpelaporan (MENYESUAIKAN)
Yang dimaksuddenganmonitoringadalahmelaksanakanpemantauan terhadap
pelaksanaan program/kegiatan agar tidakterjadi penyimpangan, sementara evaluasi
pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang
direncanakan. Jadwal tersebutakan dievaluasi setiap berapa
bulansekali(kurunwaktutertentu),sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal,makadapatsegeradiperbaikisehinggatidakmenggangguProgram/
kegiatansecarakeseluruhan.Karenaituyangditulisdalam kerangkaacuan adalah kapan
(setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatandilakukandansiapayangmelakukan.
Yangdimaksuddenganpelaporannyaadalahbagaimanamembuatlaporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut
2. Instruksikerjaadalahpetunjukkerjaterdokumentasiyangdibuatsecara
rinci,spesifikdanbersifatinstruktif,yangdipergunakanolehpekerjasebagai acuan
dalammelaksanakan suatupekerjaan spesifik agar dapat mencapai
hasilkerjasesuaipersyaratanyangtelahditetapkan(Susilo,2003).
3. Langkahdidalampenyusunaninstruksikerja,samadenganpenyusunan prosedur,
namunadaperbedaan,instruksikerjaadalahsuatuprosesyang melibatkan
satubagian/unit/profesi,sedangkan prosedur adalah suatu proses yang
melibatlebihdarisatubagian/unit/profesi.Prinsipdalam penyusunanprosedur dan
instruksikerja adalah kerjakan yang ditulis,tulis yangdikerjakan,buktikandantindak-
lanjut,sertadapatditelusurhasilnya.
4. IstilahStandarProsedurOperasional(SPO)digunakandiUUNomor29
Tahun 2004tentangPraktikKedokterandanUUNomor36tahun2009
tentangKesehatandanUUNomor44 Tahun2009,tentangRumahSakit.
5. BeberapaIstilahProseduryangseringdigunakanyaitu:
a. Proseduryang telah ditetapkan disingkat Protap,
b. Proseduruntukpanduankerja(prosedurkerja,disingkatPK), c.
Proseduruntuk melakukantindakan,
7. ManfaatSOP
a. Memenuhipersyaratanstandar pelayananKlinik
b. Mendokumentasi langkah-langkahkegiatan
c. Memastikan stafKlinik memahami bagaimana melaksanakan
pekerjaannya.
Contoh:
SOPPemberianinformasi,SOPPemasanganinfus,SOPPemindahanpasien dari tempat
tidur kekeretadorong.
8. FormatSOP
a. JikasudahterdapatFormatbakuSOPberdasarkanPeraturanDaerah (Perda)masing-
masing,makaFormat SOPdapat disesuaikandengan Perdatersebut.
b. JikabelumterdapatFormatBakuSOPberdasarkanPerda,makaSOP
dapatdibuatmengacuPermenpanNo.35/2012 ataupadacontoh format SOP yang
ada dalam bukuPedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. PrinsipnyaadalahFormatSOPyangdigunakandalamsatu Klinik
harusSERAGAM
b) Klinik
Judul
No. Dokumen :
LOGO KLINIK
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Klinik Ttd Penanggung Jawab Klinik Nama PJ Klinik
c) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua
danseterusnyaSOPdibuattanpamenyertakankop/heading.
2) KomponenSOP
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5. Langkah-langkah Prosedur
6. DiagramAlir (jikadibutuhkan)
7. Unit terkait
Penjelasan:
Penulisan SOP yang harustetapdidalamtabel/kotakadalah: nama Klinik dan logo,
judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbitdantandatangan Penanggung Jawab
f. Petujuk PengisianSOP
1) Logo:
Bagi Klinik logoyangdicantumkan adalahlogoKlinik.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagaiberikut :
a) Heading hanyadicetak halamanpertama.
b) Kotak Klinikdiberi Logo Yayasan/Klinik/CV/PT, logodannamaKlinik.
c) KotakJuduldiberiJudul/namaSOPsesuaiproseskerjanya.
d) NomorDokumen:diisisesuaidenganketentuanpenomeran yang berlaku
di Klinik yang bersangkutan, dibuat sistematisagaradakeseragaman.
e) No.Revisi:diisi denganstatusrevisi,dapatmenggunakan huruf.
Contoh:dokumenbarudiberihurufA,dokumen revisipertama
diberihurufBdanseterusnya.Tetapidapatjugadenganangka,
misalnyauntukdokumenbarudapatdiberinomor0,sedangkan
dokumenrevisipertamadiberinomor1,danseterusnya.
f) Tanggalterbit:diberitanggalsesuaitanggalterbitnyaatau
tanggaldiberlakukannyaSOPtersebut.
g) Halaman: diisinomor halaman dengan mencantumkan juga
totalhalamanuntukSOPtersebut(misal1/5).Namun,ditiap halaman
selanjutnya dibuat footermisalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman
terakhir:5/5.
h) Ditetapkan Penanggung Jawab Klinik :diberitandatanganPenanggung
Jawab Klinik dan namajelasnya.
3) IsiSOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut:
a) Pengertian:diisidefinisijudul SOP,danberisipenjelasandan
ataudefinisitentangistilahyangmungkinsulitdipahamiatau
menyebabkansalahpengertian/menimbulkanmultipersepsi.
b) Tujuan:berisitujuanpelaksanaanSOPsecaraspesifik.Kata
kunci:Sebagaiacuanpenerapanlangkah-langkahuntuk.
(2)Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan- kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagaiberikut:
Ya
?
Tidak
5) SOPharusmenggunakankalimatperintah/instruksibagipelaksana
dengan bahasa yang dikenalpemakai.
6) SOPharusjelas,ringkas,danmudahdilaksanakan.UntukSOP
pelayananpasienmakaharusmemperhatikanaspekkeselamatan, keamanan
dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada
standar profesi,standar pelayanan, mengikuti
perkembanganIlmuPengetahuandanTeknologi (IPTEK)
kesehatan,danmemperhatikanaspekkeselamatanpasien.
h. EvaluasiSOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupunpenerapan SOP.
1) Evaluasipenerapan/kepatuhanterhadapSOPdapatdilakukan
denganmenilaitingkatkepatuhanterhadaplangkah-langkah dalamSOP.
Untukevaluasiinidapatdilakukandengan menggunakan
daftartilik/checklist:
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions)yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalampelaksanaan
suaturangkaiankegiatan,untukdiingat,dikerjakan,dan diberi
tanda(check-mark).
b) Daftartilikmerupakanbagiandarisistemmanajemen
mutuuntukmendukung standarisasisuatuproses pelayanan.
c) Daftar tiliktidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
(5) Lakukanuji-coba,
(6) Lakukan perbaikan daftartilik, (7)
Standarisasi daftartilik.
f) DaftartilikuntukmengecekkepatuhanterhadapSOP
dalamlangkah-langkahkegiatan,denganrumussebagai berikut.
Compliance rate(CR)= Yax 100%
Ya+Tidak
2) Evaluasi isiSOP
a) Evaluasi SOP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal dua
tahun sekaliyang dilakukan oleh masing- masing unitkerja.
b) Hasilevaluasi:SOPmasihtetapbisadipergunakan,atau SOP tersebut
perlu diperbaiki/direvisi. Perbaikan/revisi
isiSOPbisadilakukansebagianatauseluruhnya.
c) Perbaikan/revisiperludilakukanbila:
AlurSOP sudah tidak sesuai dengan keadaan yang ada,
Adanya perkembangan Ilmu dan Teknologi(IPTEK)
pelayanankesehatan,
Adanyaperubahanorganisasiataukebijakanbaru,
Adanya perubahanfasilititas.
d) PeraturanPenanggung Jawab Klinik tetapberlakumeskipunterjadi
penggantian Penanggung Jawab Klinik.
1. Identifikasi Penyusunan/PerubahanDokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self-assesmentdalam
PendampinganAkreditasi.Hasilself-assessmentdigunakan sebagaiacuan
untukmengidentifikasidokumensesuaiStandarAkreditasiyangsudahadadiKlinik.Bilado
kumensudahada,dapatdiidentifikasidokumentersebut masih efektif atau tidak.
2. PenyusunanDokumen
PenanggungjawabAdministrasi ManajemendiKlinik
danPenanggungjawabUKPbertanggungjawabterhadap pelaksanaan
identifikasi/perubahansertapenyusunandokumen.
Penyusunandokumensecarakeseluruhandikoordinirolehtimmutu/tim akreditasi Klinik
dengan mekanisme sebagaiberikut:
a) SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikanke tim mutu/
tim akreditasi,
b) Fungsi tim mutu/ tim akreditasi Klinik di dalam penyusunan
dokumenadalah:
(1) Memberikantanggapan,mengkoreksidanmemperbaikidokumen yang telah
disusun oleh pelaksana atau unitkerja baik dari segi bahasa
maupunpenulisan,
(2) Mengkoordinirprosespembuatandokumensehinggatidakterjadi duplikasi/
tumpang tindih dokumen antarunit,
(3) Melakukancekulangterhadapdokumenyangakanditandatangani
olehPenanggung Jawab Klinik.
3. PengesahanDokumen
Dokumen disahkan oleh Penanggung Jawab Klinik
4. SosialisasiDokumen
Agardokumendapatdikenaliolehseluruhpelaksanamakaperludilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP,bila rumit maka untuk
melaksanakanSOPtersebutperludilakukanpelatihan.
5. PencatatanDokumen,DistribusidanPenarikanDokumen
Penanggung Jawab Klinik menunjuksalahsatuanggotaTimMutu/TimAkreditasisebagai
Petugas PengendaliDokumen.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas:
a. Penomorandokumen
1) Tatacara penomoranDokumen
Penomorandiaturpadakebijakanpengendaliandokumen,dengan ketentuan:
a) Semua dokumen harus diberinomor,
c) PemberiannomormengikutitatanaskahKlinik,atauketentuan
penomoran(bisamenggunakangarismiring ataudengan sistemdigit).
d) Pemberiannomorsebaiknyadilakukansecaraterpusat. b.
PencatatandalamDaftarDokumenEksternalatauInternal
c. Menyerahkandokumenkepadapengusuluntukmenggandakan
d. Mendistribusikandokumenyangsudahdiberistempelterkendali
1) TataCara Pendistribusiandokumen
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan
dokumenkepadaunitupayaataupelaksanayangmemerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan
dalammelaksanakankegiatannya.Kegiataninidilakukanoleh
timmutuKlinik sesuai pedoman tatanaskah.
b) Distribusiharusmemakaiekspedisidan/atauformulirtanda terima.
c) Distribusi dokumenbisa hanya untuk unit kerja tertentu
tetapibisajugauntukseluruhunitkerjalainnya.
d) BagiKlinikyangsudahmenggunakane-filemaka
distribusidokumenbisamelaluijejaringarealokal,dandiatur
kewenanganotorisasidisetiapunitkerja,sehinggaunitkerja dapat
mengetahui batas kewenangan dalammembuka dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
sertamengisi format usulan penambahan/ penarikan dokumen.
f. Mengarsipkan dokumeninduk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan
stempelKADALUARSA dankemudian menyimpan dokumen tersebut selama
2tahun.
g. Memusnahkandokumensesuaidenganwaktuyangtelahditetapkan
6. TataCara Penyimpanandokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani)agardisimpandiAdminitrasi ManejemenTimAkreditasi
Klinik,sesuaidenganketentuan yangberlaku di Klinik
tersebuttentangtatacarapengarsipan.dokumen yang diatur dalam
pedoman/tata naskah. Penyimpanan dokumen yang asliharus
rapi,sesuaimetode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila
diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya
Klinik, dimanadokumen tersebut dipergunakan. Bila tidakberlakulagi
atautidakdipergunakanmakaunitkerjawajib
mengembalikandokumenyangsudahtidakberlakutersebut ke
I. Rekamimplementasi
1. Rekamimplementasiadalahdokumenyangmenjadibuktiobyektifdari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai sesuai kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekamimplementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harusdikendallikan. Klinik harusmenetapkanSOPterdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan,perlindungan,pengambilan,lamasimpandanpermusnahan. Catatan/
rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat
diakseskembali.
CONTOH KERANGKAACUAN
PROGRAMPENINGKATANMUTU KLINIS DANKESELAMATANPASIEN
PUSKESMAS X
I. Pendahuluan
PelayanankesehatangigidanmulutdiPuskesmasterdiridaripelayanan di dalam
gedung yaitu di poli gigi dan pelayanan luar gedung yaitu program Usaha Kesehatan
GigiSekolah (UKGS) dan UsahaKesehatan GigiMasyarakat (UKGM).Masalah kesehatan gigi
yang paling banyak ditemukan adalahkaries gigi, hal ini terjadi karenakurangnyatingkat
pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan gigi dan mulut dari mulai bayi
dalam kandungan sampai tua (life sicle).
ProgramUKGMmerupakan programkesehatangigidanmulutyang ditujukan untuk
masyarakat terutama pada kelompok rawan/resiko tinggi, yang termasuk kelompok
rawan tersebut adalah : Ibu Hamil, Balita, Anak Pra Sekolah dan Lansia.
PelaksanaankegiatanprogramKesehatanKerjadilaksanakan sesuaivisi Puskesmas x
yaitu memberikan pelayanan kesehatan paripurnamelalui pemberdayaan
masyarakatdalampelayanankesehatan,pemberianpelayanan
yangcepatdantepatsasaransesuaidengantatanilai UPTPuskesmasXyang telah ditetapkan
yaitu Cekatan, Informatif, Profesional, Akurat, Handal, Optimal, Responsif, Efisien.
II. Latarbelakang
III. Tujuan:
A. Tujuanumum:
Meningkatkanpengetahuan masyarakat tentang pentingnya Kesehatan gigi dan mulut
di masyarakat khususnya pada kelompok rawan.
B. Tujuankhusus:
1. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak para
sekolah
3. Meningkatkanpengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada lansia
I. SASARAN
1. Anak Pra Sekolah
2. Ibu Hamil
II. JADWAL KEGIATAN(GAMBARKAN DALAM BAGAN Gantt untuk rencana satu tahun)
2016 2017
No Kegiatan
No Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
v
1 Pemeriksaan X x x X X x x x x x x x X
Kesehatan gigi dan
mulut Ibu Hamil
III. Evaluasipelaksanaankegiatandanpelaporannya
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwalkegiatan,denganpelaporanhasil-hasilyangdicapaipadabulantersebut.
IV. Pencatatan,pelaporandanevaluasikegiatan
Pencatatan denganmenggunakan registerdanformatlaporanyangtelah ditetapkan dan
dilaporkan keDinas Kesehatan Kab/Kota setiap tanggal5bulan berikutnya, evaluasi
kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi
Puskesmas X.
Ditetapkandi:Jurumudi
padatanggal:22 Mei 2017
Penanggung Jawab Klinik Pradhana,
PEDOMAN/MANUAL MUTU
I. Pendahuluan, yangberisi: A.
Latarbelakang:
1. Profilorganisasi
a. Gambaran umumorganisasi
b. Visiorganisasi
c. Misiorganisasi
d. Strukturorganisasi
e. Motto
f. Tatanilai
2. Kebijakanmutu:
a. Kami jajaranpengelola dan seluruh karyawan Puskesmas X berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
denganmemperhatikankebutuhandanharapan pelanggan.
Kamiberkomitmen untuk memperbaiki proses pelayananberdasarkanfakta.
b. Kebijakan teknis dalamperbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran pedomanini.
3. Proses pelayanan (prosesbisnis)
a. PenyelenggaraanUpayaKesehatanMasyarakat:..dst
b. Penyelenggaraan PelayananKlinisdst
B. RuangLingkup:
LingkuppedomanmutuinidisusunberdasarkanpersyaratanISO9001:2008 dan standar
akreditasi Pukesmas, yang meliputi: persyaratanumum sistem
manajemenmutu,tanggungjawabmanajemen,manajemensumberdaya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraanUpaya Kesehatan
Masyarakat,yangmeliputi:upaya..dst,danPelayananKlinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan:
Pedoman mutuini disusunsebagaiacuanbagiPuskesmas dalam membangun sistem
II. SistemManajemenMutudanSistemPenyelenggaraanPelayanan
A. Persyaratanumum:
III. Tanggungjawabmanajemen:
A. Komitmenmanajemen
KepalaPuskesmas,penanggungjawab manajemenmutu,penanggung jawab
upaya,penanggung jawab pelayanan klinis,dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruhpersyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
B. Fokuspadasasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan olehPuskesmas dilakukandenganberfokus
padapelanggan.Pelanggandilibatkanmulaidariidentifikasikebutuhandan
harapanpelanggan,perencanaanpenyelenggaraanupaya Puskesmasdan pelayanan
klinis,pelaksanaan pelayanan,monitoring dan evaluasi serta tindak lanjutpelayanan.
C. Kebijakanmutu:
Seluruhkaryawanberkomitmen untukmenyelenggarakanpelayananyang berfokus
pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan
melakukanpenyempurnaanyangberkelanjutan.Kebijakanmutudituangkan dalam
suratkeputusanKepalaPuskesmasyangmeliputikebijakanmutu
pelayananklinisdankebijakanmutupelayananUKM.
D. PerencanaanSistemManajemenMutudanPencapaianSasaranKinerja/ Mutu.
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal
yang meliputiindikator-indikator pelayananklinis,indikator penyelenggaraan
IV. TinjauanManajemen:
A. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
B. Masukan tinjauan manajemenmeliputi:
1. Hasilaudit
2. Umpan balikpelanggan
V. Manajemensumberdaya:
A. Penyediaan sumberdaya
KepalaPuskesmasberkewajibanmenyediakansumberdayayangdibutuhkan
untukpenyelenggaraanpelayanandiPuskesmas.Penyediaansumberdaya
meliputi:(baikuntukpenyelenggaraanUKMmaupunpelayananklinis).
B. Manajemensumberdayamanusia
Penyediaan sumberdaya manusis, proses rekrutmen, proses kredensial, proses
pelatihan dan peningkatan kometensi.
C. Infrastruktur(jelaskanpengelolaaninfrastrukturyangharusdilakukan).
D. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upayamemelihara lingkungan kerja
tetapaman,hijau,danbersih,sertamengupayakanpenghematan).
VI. PenyelenggaraanPelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM):
1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukurankinerja
2. Prosesyangberhubungandengansasaran:
a. Penetapan persyaratansasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratansasaran c.
Komunikasi dengansasaran
3. Pembelian(jikaada)
4. PenyelenggaraanUKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraanupaya
b. Validasi proses penyelenggaraanupaya
c. Identifikasi dan mamputelusur
Melakukan
Mengatur posisi
aspirasi obat
pasien
sesuai dosis
Membukatutup
Menusukkan jarum
jarum
Melakukan
aspirasi spuit
Menekan tempat
Adadarah Tarikkembali
Ya penusukan
dalamspuit? jarum
dengan alkohol
Tidak
Membuang Memberitahu
sampah medis pasien
Mencatatdalam
rekam medis
Merapikan alat
danbahan
Cucitangan
7. Hal-hal yang perlu Observasi pasien antara 5 sampai dengan 15 menit terhadap reaksi obat.
diperhatikan