Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI LAUT

Acara II
Pengenalan Jenis-Jenis Lamun (Seagrass) dan Rumput Laut
(Seaweed)

Oleh:
Riko
(2021611035)

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat merampungkan laporan praktikum biologi laut
dengan judul Acara II Pengenalan Jenis-Jenis Lamun (Seagrass) dan Rumput
Laut (Seaweed).
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena
itu penulis berikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada,
1. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan penulis dan segala fasilitas
yang mereka berikan
2. Dosen pengampu yaitu ibu Umroh yang menyampaikan materi dengan
baik
3. Asisten dosen yaitu Bang Umam yang membimbing penulis dalam
praktikum
4. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amiin.

Balunijuk, 20 September 2017,


penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2


2.1 Definisi Lamun.................................................................................... 2
2.2 Ekologi Lamun .................................................................................... 2
2.3 Definisi Rumput Laut.......................................................................... 3
2.4 Ciri Morfologi Rumput Laut ............................................................... 3
2.5 Kandungan Rumput Laut .................................................................... 3
BAB III. METODOLOGI ................................................................................. 4
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 4
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................... 4
3.3 Cara Kerja ........................................................................................... 4

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 5


4.1 Hasil .................................................................................................... 5
4.2 Pembahasan ......................................................................................... 6
4.2.1 Thalassodendron ciliatum ...................................................... 6
4.2.1.1 Klasifikasi Thalassodendron ciliatum .............................. 6
4.2.1.2 Habitat Thalassodendron ciliatum .................................... 6
4.2.1.3 Deskripsi Thalassodendron ciliatum ................................ 6
4.2.1.4 Morfologi Thalassodendron ciliatum ............................... 6
4.2.2 Cymodeceae rotundata........................................................... 7
4.2.2.1 Klasifikasi Cymodeceae rotundata ................................... 7
4.2.2.2 Habitat Cymodeceae rotundata ......................................... 7
4.2.2.3 Deskripsi Cymodeceae rotundata ..................................... 7
4.2.2.4 Morfologi Cymodeceae rotundata .................................... 7
4.2.3 Sargassum crassifolium ......................................................... 8
4.2.3.1 Klasifikasi Sargassum crassifolium .................................. 8
4.2.3.2 Habitat Sargassum crassifolium........................................ 8
4.2.3.3 Deskripsi Sargassum crassifolium .................................... 8
4.2.3.4 Morfologi Sargassum crassifolium ................................... 8
4.2.4 Halimeda capiosa................................................................... 9
4.2.4.1 Klasiikasi Halimeda capiosa ............................................ 9
4.2.4.2 Habitat Halimeda capiosa ................................................. 9
4.2.4.3 Deskripsi Halimeda capiosa ............................................. 9
4.2.4.4 Morfologi Halimeda capiosa ............................................ 9
4.2.5 Halimeda laccunalis............................................................... 10
4.2.5.1 Klasifikasi Halimeda laccunalis ....................................... 10
4.2.5.2 Habitat Halimeda laccunalis ............................................. 10
4.2.5.3 Deskripsi Halimeda laccunalis ......................................... 10
4.2.5.4 Morfologi Halimeda laccunalis ........................................ 10
4.2.6 Enhalus acoroides .................................................................. 11
4.2.6.1 Klasifikasi Enhalus acoroides........................................... 11
4.2.6.2 Habitat Enhalus acoroides ................................................ 11
4.2.6.3 Deskripsi Enhalus acoroides............................................. 11
4.2.6.4 Morfologi Enhalus acoroide ............................................. 11
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 12
5.1 Simpulan .............................................................................................. 12
5.2 Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lamun dan rumput laut merupakan tumbuhan dan alga yang memiliki
peran penting dalam di perairan air laut. Daerah laut dangkal yang diliputi
oleh tumbuhan rumput air yang lebat,yang secara umum disebut lamun.
Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi untuk hidup
terendam di dalam air laut.Tumbuhan tersebut merupakan satu-satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lingkungan laut.
Lamun sangat berperan dalam ekosistemnya yaitu dalam hal dapat
menstabilkan garis pantai karena lamun ini memiliki akar yang terjalin dengan
kuat sehingga dapat menstabilkan substrat yang ada agar tidak cepat tererosi
oleh arus maupun gelombang air laut. Selain itu juga fungsinya dalam
mempertahankan kehidupan dari biota-biota laut seperti ikan dalam bentuk
juvenille karen lamun ini berfungsi dalam hal nursery ground, feeding ground
dan spawning ground (Rohman 2009).
Rumput laut (seaweed) secara biologi termasuk salah satu anggota alga
yang merupakan tumbuhan berklorofil. Rumput laut terdiri dari satu atau
banyak sel berbentuk koloni,Rumput laut bagi masyarakat yang tinggal di
sekitar pantai bukanlah barang yang baru lagi. Mereka telah mengenal dan
memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan obat
tradisional dan bahan makanan Dengan demikian berarti rumput laut
mempunyai suatu bahan yang dapat dimanfaatkan orang untuk kesehatannya.
Kemajuan teknologi dibidang penelitian rumput laut, maka pemafaatan
rumput laut bagi manusia tidak terbatas pada aspek kesehatan, sudah menjalar
kesegala bidang (Dedy 2008). Berdasarkan uraian diatas perlu diadakan
praktikum tersebut untuk menunjang pengetahuan tentang seagrass dan
seaweed

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum kali ini mahasiswa mampu menjabarkan biota perairan
subtidal padang lamun dan rumput laut.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Lamun

Lamun merupakan produktifitas primer di perairan dangkal di seluruh


dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organism.Biomassa
padang lamun secara kasar berjumlah 700 g bahan kering/m2, sedangkan
produktifitasnya adalah 700 g karbon/m sebab itu padang lamun merupakan
lingkungan laut dengan produktifitas tinggi (Bengen, 2004).

Lamun adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang


terdapat di Ingkungan laut dan hidup di perairan pantai yang dangkal. Seperti
halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan
tangkai-tangkai yang merayap yang efektif untuk berkembang biak. Lamun
berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan
sistem intemal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara

2.2 Ekologi Lamun

Secara ekologi, kebun lamun mempunyai beberapa fungsi penting di


daerah pesisir. Lamun merupakan sumber utama produktivitas di perairan dangkal
di seluruh dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme
dalam bentuk detritus serta berfungsi menstabilkan dasar-dasar lunak dimana
kebanyakan spesies tumbuh, terutama dengan sistem akar yang padat dan saling
menyilang. Penstabilan dasar olah akar ini sangat kuat dan mampu bertahan dalam
badai topan sekalipun. Sebaliknya, sistem ini dapat melindungi banyak organisme.
Jadi terdapat banyak hewan umum yang dijumpai di kebun lamun tetapi tidak
berhubungan dengan tingkatan makanan secara langsung. Kebun lamun berperan
juga sebagai tempat pembesaran bagi banyak spesies yang menghabiskan waktu
dewasanya di lingkungan lain. Padang lamun juga berlaku sebagai perangkap
sedimen dan selanjutnya membentuk dasar. Jika pertumbuhannya mencapai
permukaan. daun yang mengapung mematahkan kekuatan ombak, dan dengan
demikian membentuk habitat yang berair tenang dibawahnya.
2.3. Definisi Rumput Laut

Rumput laut tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang


dan daun. Secara keseluruhan, tanaman ini mempunyai morfologi yang mirip
walaupun sebenarnya berbeda. Bentuk- bentuk tersebut sebenarnya hanya thalus
bentuk thalus rumput laut ada bermacam-macam, antara lain bulat seperti belaka.
Thali ini tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong dan rambut dan sebagainya
ada yang tersusun uniseluler atau multi seluler. Percabangan thalus ada yang
dichotomous Struktur anatomi thali untuk tiap jenis alga berbeda-beda, misalnya
pada famili yang sama antara Eucheuma spinosun dengan Eucheuma cottoni,
potongan thalus yang melintang mempunyai susunan sel yang berbeda.
Perbedaan-perbedaan ini membantu dalam pengenalan berbagai jenis alga baik
dalam mengidentifikasi jenis, genus, maupun famili (Soedarto, 2009).

2.4 Ciri Morfologi Rumput Laut

Rumput laut adalah tumbuhan ringkas. Rumput laut merupakan kumpulan


tumbuhan tidak bervaskular serta mempunyai pigmen klorofil untuk menjalankan
proses fotosintesis. Rumput laut mempunyai struktur vegetatif yang berbeda dari
pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur vegetatif rumput laut tidak dapat
dibedakan antara daun, batang dan akar. Struktur yang tidak dapat dibedakan ini
dikenali sebagai talus. Talus rumput laut adalah multisel dan terdiri dari bentuk
serta ukuran yang berbeda. Talus bias dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu
filamen dan sifon. Kedua bentuk talus ini akan bervariasi yang akan menghasilkan
bentuk talus yang lebih kompleks. Ini termasuk juga filamen ringkas hingga
kepada bentuk yang lebih besar yang dapat dibedakan antara kepada pelekap. Stip
dan lamina

2.5 Kandungan Rumput Laut

Secara kimia rumput laut terdiri dari protein (5,4%), karbohidrat (33,3%),
lemak 8.6%) serat kasar (3%) dan abu (22.25%). Selain itu juga mengandung
asam amino, vitamin, dan mineral seperti natrium, kalium, kalsium, iodium, zat
besi dan magnesium. Kandungan asam amino. vitamin dan mineral mencapai 10-
20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat (Murti, 2010).
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 September 2017


pukul 15:00-16:20 WIB. Bertempat di Laboratrium Perikanan, Fakultas Pertanian,
Perikanan dan Biologi. Universitas Bangka Belitung

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu: buku gambar, alat tulis dan
handphone. Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum yaitu
Thalassodendron ciliatum, Cymodocea rotundata, Sargassum crassifolium,
Halimeda capiosa, Halimeda laccunalis dan Enhalus acoroides.

3.3 Prosedur Kerja

Disiapkan tiga spesies Lamun dan tiga spesies Rumput laut lalu
diidentifikasi dengan melihat bentuk akar,batang dan daun kemudian,digamlarkan
satu-persatu dari spesies tersebut mulai dari bagian daun, buah, akar dan bunga.
Setelah itu dicari klasifikasi dari masing-masing spesies. Kemudian difoto sebagai
lampiran.
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan

Adapun simpulan yang didapatkan pada praktikum kali ini adalah:

1. Jenis- jenis lamun yang diidentifikasi pada praktikum kali ini adalah
Thalassodendrum ciliatum, Cymodocea rotundata dan Enhalus acoroides.
2. Jenis- jenis rumput laut yang diidentifikasi pada praktikum kali ini adalah
Sargassum crassifolium, Halimeda capiosa dan Halimeda laccunalis.

5.2 Saran

Saran saya pada praktikum kali ini adalah supaya masyarakat dan
pemerintah saling mendukung dan menjaga biota perairan subtidal tersebut
agar tidak mengalami pengurangan populasi dan dapat terjaga terjaga
ekosistemnya karena lamun dan rumput laut bermanfaat untuk ikan mendapat
oksigen di perairan subtidal
DAFTAR PUSTAKA

Jaya, R. 2017. Makalah Ekosistem Padang Lamun.


http://www.academia.edu/3304813/Ekosistem_Padang_Lamun. Diakses
pada tanggal 27 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai