sabun dengan konsentrasi ekstrak rumput laut Tabel 3. Hasil pemeriksaan uji tinggi busa
yang berbeda, yaitu 5% (formula I) dan 10%
Jenis Hasil
(formula II). Berikut adalah hasil pemeriksaan Formula I 1 8,5
organoleptis sediaan sabun ekstrak rumput 2 8,0
laut yang telah dibuat. 3 7,5
Rata-rata 8,0
Tabel 1. Pemeriksaan organoleptik sediaan Formula II 1 8,0
sabun ekstrak rumput laut merah 2 7,5
3 7,0
Hasil Rata-rata 7,5
Pemeriksaan
Formulasi I Formulasi II
Bentuk Oval Oval Hasil dari pengujian tinggi busa
sabun ekstrak rumput laut merah
Warna Hijau Hijau
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Bau bening bening
nilai tinggi busa pada penambahan
Segar Segar konsentrasi ekstrak rumput laut merah yang
berbeda digunakan dalam formulasi sabun
Sediaan yang telah dibuat dilakukan
tersebut.
uji pH dan tinggi busa. Hasil pemeriksaan uji
Hasil uji tinggi pH dilakukan analisa
pH sabun ekstrak rumput laut merah disajikan
data dengan uji T tidak berpasangan dengan
dalam Tabel 2.
taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas
Tabel 2. Hasil pemeriksaan uji pH sabun menunjukkan nilai p>0,05% yang
ekstrak rumput laut merah menunjukkan data terdistribusi normal.
Analisa dilanjutkan dengan Levenes test dan
Jenis Hasil
Formula I 1 6,8 mendapatkan hasil p>0,05. Hal tersebut
2 7,1 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
3 6,5 tinggi busa pada formula 1 dan 2.
Rata-rata 6,8
Formula II 1 7,2
PEMBAHASAN
2 6,9
3 7,0 Formulasi sabun ini menggunakan
Rata-rata 7,03 ekstrak rumput laut merah sebagai bahan aktif
sabun yang mempunyai peranan penting yaitu
Hasil uji pH dilakukan analisa data
sebagai antibakteri8. Minyak kelapa
dengan uji T tidak berpasangan dengan taraf
digunakan sebagai bahan pembentuk sabun
kepercayaan 95%. Uji normalitas
karena minyak kelapa merupakan minyak
menunjukkan nilai p>0,05% yang
nabati yang sering digunakan dalam industri
menunjukkan data normal. Analisa
pembuatan sabun dan bisa digunakan sebagai
dilanjutkan dengan Levenes test dimana
pengawet karena memiliki kandungan asam
p>0,05 yang menunjukka bahwa tidak
lemak jenuh yang tinggi sehingga minyak
terdapat perbedaan nilai pH pada formula 1
kelapa tahan terhadap oksidasi yang
dan 2.
menimbulkan bau tengik9. Gliserin digunakan
Hasil pemeriksaan uji tinggi busa
sebagai humektan karena humektan penting
disajikan dalam Tabel 3.
digunakan untuk mencegah pengeringan
sediaan. Humektan dapat juga berfungsi
sebagai pelican pada sediaan10. Asam stearat
digunakan sebagai pengeras sabun dan dan pada formulasi II didapatkan hasil rata-
penstabil busa, asam stearat dipilih karena rata yaitu sebesar 7,5. Tinggi busa yang
aksi pencucian dari sabun banyak dihasilkan dihasilkan dari sediaan sabun menunjukkan
dari kekuatan pengemulsian dan kemampuan bahwa terdapat kandungan saponin di dalam
menurunkan tegangan permukaan dari air11. ekstrak rumput laut merah. Pengukuran tinggi
NaOH berfungsi sebagai penetralisir asam. busa merupakan salah satu cara untuk
Aquadest ditambahkan sebagai pelarut karena pengendalian mutu produk sabun agar sediaan
lebih aman, bersifat inert, lebih murah serta memiliki kemampuan yang sesuai dalam
mudah didapatkan12. Bahan pewangi menghasilkan busa13. Tidak ada persyaratan
berfungsi untuk memperbaiki bau dari sabun tinggi busa minimum atau maksimum untuk
ekstrak rumput laut merah agar menghasilkan suatu sediaan sabun, karena tinggi busa tidak
bau yang segar. Parfum termasuk bahan menunjukkan kemampuan dalam
pendukung yang bertujuan untuk membersihkan. Hal ini lebih terkait pada
mempertinggi kualitas produk sabun sehingga persepsi psikologis dan estetika yang disukai
menarik konsumen. oleh konsumen14. Selanjutnya hasil pengujian
Pengujian pH dilakukan untuk tinggi busa dengan dua konsentrasi ekstrak
mengetahui nilai pH sabun tersebut, maka yang berbeda dianalisa dengan menggunakan
dipilih basis sabun yang mempunyai pH uji T test yang menunjukkan nilai sig
mendekati pH kestabilan zat berkhasiat dan menunjukkan nilai p>0,05 maka uji
pH normal kulit yaitu antara 4,5-7. Dari hasil normalitas menunjukkan data normal. Hasil
yang diperoleh, sabun ekstrak rumput laut uji homogenitas data pada Levenes Test
merah pada formulasi I didapatkan hasil rata- menunjukkan nilai p>0,05 maka data diatas
rata sebesar 6,8 dan pada formulasi II dinyatakan homogen. Pada kolom Sig (2-
didapatkan hasil rata-rata sebesar 7,03 yang tailed) data nilai p>0,05 yaitu 0,288 dapat
berarti memenuhi syarat normal pH kulit. disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Selanjutnya hasil pengujian pH dengan dua nilai pH pada formulasi I dan II dengan adaya
konsentrasi ekstrak yang berbeda dianalisa penambahan konsentrasi ekstrak.
dengan menggunakan uji T test yang
menunjukkan nilai sig 0,637 hasil diatas SIMPULAN
menunjukkan nilai p>0,05 maka uji Tidak terdapat perbedaan yang
normalitas menunjukkan data normal. Hasil signifikan hasil uji mutu fisik sabun dari
data pada Levenes Test menunjukkan nilai p rumput laut merah yang meliputi uji pH dan
>0,05 yaitu 0,317 maka data diatas uji tinggi busa pada formula sabun ekstrak
dinyatakan homogen. Pada kolom Sig (2- rumput laut merah dengan konsentrasi 5%
tailed) data nilai p>0,05 dapat disimpulkan dan 10%.
bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pH pada
formulasi 1 dan 2 dengan adaya penambahan SARAN
konsentrasi ekstrak. Peneliti berharap untuk selanjutnya
Pengujian tinggi busa dilakukan untuk dapat dilakukan penelitian tentang mutu fisik
mengetahui kemampuannya untuk sabun yang lain seperti uji kekerasan, uji
membersihkan dan melimpahkan wangi sabun kadar air dan uji aktivitas terhadap antibakteri
pada kulit 13. Dari hasil yang diperoleh sabun serta penelitian lebih lanjut tentang
ekstrak rumput laut merah pada formulasi I perbandingan ekstrak yang dapat dipakai
didapatkan hasil rata-rata yaitu sebesar 8,0 dalam sediaan farmasi.