Anda di halaman 1dari 9

M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No.

2, Desember 2016 65 - 72

PENGEMBANGAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI


MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER SEBAGAI SENSOR POTENSIOMETRI
UNTUK ASAM URAT

Miratul Khasanah*, Handoko Darmokoesoemo, Nesti Widayanti

Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology,


Airlangga University
*email: miratulkhasanah@gmail.com

Received June 12 2016


Accepted 30 November 2016

Abstrak
Pengembangan elektroda pasta karbon/molecularly imprinted polymer (MIP) sebagai
sensor untuk analisis asam urat secara potensiometri telah dilakukan. MIP dibuat dari
monomer metil metakrilat, cross-linker etilen glikol dimetakrilat, dan asam urat sebagai
template. Elektroda yang memberikan kinerja optimum dibuat dengan komposisi karbon,
MIP, dan parafin 40:25:35(%b/b). Pengukuran larutan asam urat dilakukan pada pH
optimum 5. Kinerja elektroda dinyatakan dengan nilai faktor Nernst sebesar 30,19
mV/dekade dengan jangkauan pengukuran 10-6-10-3 M, koefisien variasi 1,36-2,03%,
akurasi 63,9-166,0 % dan batas deteksi bawah sebesar 3,03x10-6 M. Pengukuran asam urat
dengan elektroda ini tidak diganggu oleh keberadaan urea yang ditunjukkan dengan nilai
koefisien selektivitas (Kij) kurang dari satu. Elektroda ini memiliki waktu respon kurang
dari dua menit dan waktu hidup selama delapan minggu dengan 104 kali pemakaian.

Kata kunci: elektroda pasta karbon, MIP, potensiometri, asam urat

Abstract
Carbon paste electrode modified molecularly imprinted polymer (MIP) as a sensor to
analyze uric acid by potentiometry has been developed. MIP was synthesized by mixing
methyl methacrylate as monomer, etylene glycol dimethacrylic acid as cross-linker, and
uric acid as template. The electrode which showed the best performance was manufactured
by ratio of carbon, MIP, and paraffin of 40:25:35 (w/w). The developed electrode showed
the optimum performance on the uric acid pH 5. The performances of carbon paste/MIP
electrode was expressed by Nernst factor of 30.19 mV/decade, measurement range of 10-6-
10-3 M, the coefficient of variation (CV) of 1.36-2.03% and accuracy of 63.9-166.0%. The
detection limit of this method was 3.03x10-6 M. Analysis of uric acid using the electrode
was not interfered by urea. The developed electrode showed the response time less than 2
minutes, while lifetime of the electrode was 8 weeks (104 times usage).

Keywords: carbon paste electrode, MIP, potentiometry, uric acid

Pendahuluan berada pada kisaran 3,4-7,0 mg/dL,


Asam urat merupakan produk akhir sedangkan pada wanita berada pada
metabolisme purin dalam tubuh manusia. kisaran 2,4-5,7 mg/dL. Kadar asam urat
Kadar normal asam urat dalam darah pria yang melebihi batas normal di dalam

p-ISSN 2528-0414 65
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

tubuh dapat menyebabkan berbagai Keberadaan asam askorbat, kreatin,


penyakit diantaranya hiperurisemia, gout, kreatinin, glukosa dan urea relatif tidak
leukimia, dan pneumonia (Ren et al., mengganggu analisis asam urat. Sensor
2006), sehingga pengontrolan kadar asam GC-IZ memiliki waktu hidup yang
urat harus dilakukan sejak dini agar dapat pendek yaitu hanya sekali pakai karena
dilakukan pencegahan timbulnya zeolit tidak dapat menempel permanen
penyakit berbahaya tersebut. Dalam pada permukaan elektroda GC (tidak
bidang kedokteran, penentuan kadar asam dapat membentuk komposit) (Khasanah
urat umumnya dilakukan dengan metode et al., 2013).
kolorimetri menggunakan pereaksi kimia Metode elektrometri lain yang
atau melalui reaksi enzimatik (Chen et dikembangkan untuk mendeteksi
al., 2005), high performance liquid senyawa elektroaktif dalam cairan
chromatography (HPLC) (George et al., biologis adalah potensiometri. Ali et al.
2006), dan voltammetri (Chen et al., (2011) telah mengembangkan metode
2010; Khasanah et al., 2013). Metode penentuan asam urat secara potensiometri
analisis secara kolorimetri memerlukan menggunakan elektroda kawat nano ZnO.
sekitar 2-3 mL sampel darah, memiliki Waktu respon dan jangkauan pengukuran
sensitivitas rendah, dan limit deteksi yang yang dihasilkan adalah 6,25 detik dan
relatif tinggi yaitu skala mM). Metode 1,0x10-6 - 6,5x10-4 M. Ali et al. (2012)
HPLC memerlukan waktu analisis yang juga telah mengembangkan sensor
lama, preparasi sampel rumit dan biaya berbasis ZnO nanoflakes terimobilisasi
operasional instrumen yang mahal. enzim uricase untuk analisis asam urat.
Sedangkan kelemahan metode Hasil penelitian menunjukkan bahwa
voltammetri untuk analisis asam urat sensor yang dikembangkan memiliki
adalah adanya gangguan dari senyawa jangkauan pengukuran 5,0x10-7 1,5x10-
3
lain yang memiliki potensial oksidasi M dan batas deteksi 5x10-7 M. Sensor
sangat dekat dengan asam urat pada tidak diganggu oleh keberadaan asam
berbagai jenis elektroda yang digunakan askorbat, glukosa dan urea
(Prekumar and Khoo, 2005). Pada penelitian ini dilakukan
Analisis asam urat secara voltammetri pengembangan metode sederhana dengan
menggunakan sensor HMD termodifikasi selektivitas dan sensitivitas yang tinggi
molecularly imprinting polymer (HMD- yaitu metode potensiometri melalui
MIP) telah dikembangkan sebelumnya modifikasi elektroda menggunakan
(Chen et al., 2010; Khasanah et al., molecularly imprinted polymer (MIP).
2010). Dengan sensor berbasis imprinting MIP dibuat dari metil metakrilat sebagai
polimer ini diperoleh peningkatan monomer, asam urat sebagai template,
selektivitas dan sensitivitas lebih dari 100 etilen glikol dimetakrilat sebagai cross-
kali dibandingkan sensor HMD tanpa linker, dan benzoil peroksida sebagai
modifikasi (Khasanah et al., 2010a,b). inisiator. Perbandingan mol antara
Penggunaan imprinting zeolit sebagai template, monomer, cross-linker, dan
material modifier pada pembuatan sensor inisiator adalah 1:1:3 (Khasanah et al.,
voltammetrik berbasis glassy carbon 2012). Diharapkan dengan teknik MIP ini
(GC) untuk analisis asam urat juga telah akan diperoleh suatu elektroda dengan
dipelajari. Metode yang dikembangkan cetakan yang hanya selektif terhadap
memiliki batas deteksi 0,0454 ppb asam urat
(2,7.10-10 M). Nilai batas deteksi ini .
sekitar 104 kali lebih rendah jika Metode Penelitian
dibandingkan menggunakan metode Alat dan Bahan
spektrofotometri yang umum digunakan Bahan-bahan yang digunakan pada
di bidang medis yaitu 1,2x10-5 M. penelitian ini adalah asam urat, metil
p-ISSN 2528-0414 66
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

metakrilat, etilen glikol dimetakrilat, cara yang sama namun tanpa penambahan
benzoil peroksida, kloroform, natrium template (asam urat).
hidroksida, asam asetat glasial, metanol,
natrium asetat trihidrat, natrium Pembuatan elektroda pasta karbon/MIP
hidrogenfosfat dihidrat, natrium Elektroda dibuat dengan mengisi
dihidrogenfosfat dihidrat, urea, serbuk bagian tube mikropipet (yang di
karbon, kawat perak, parafin padat, asam dalamnya telah dipasang kawat Ag)
klorida, n-heksana, etanol, dan dengan lelehan parafin. Bagian yang
ammonium asetat. Semua bahan kimia tersisa pada tube mikropipet diisi dengan
yang digunakan memiliki derajat campuran yang terdiri atas parafin padat,
kemurnian pro analisis (p.a). Air yang karbon, dan MIP. Campuran tersebut
digunakan adalah akuades. sebelumnya telah dipanaskan terlebih
Peralatan yang digunakan adalah dahulu agar membentuk pasta,
seperangkat alat potensiometer selanjutnya pasta dimasukkan ke dalam
Cyberscan 510, elektroda pembanding bagian yang tersisa pada tube mikropipet
Ag/AgCl, pH-meter tipe 744, corong dan dibantu dengan penekanan agar padat
Buchner, mikropipet, hotplate-magnetic dan terisi penuh. Permukaan elektroda
stirrer, tube/tip mikropipet, serta digosok dengan kertas HVS agar rata dan
peralatan pendukung lain. halus. Elektroda yang telah dibuat
digunakan untuk mengukur potensial
Prosedur Penelitian larutan asam urat 10-8-10-2 M. Elektroda
Pembuatan Molecularly Imprinted yang menghasilkan jangkauan
Polymer (MIP) pengukuran yang luas dan faktor Nernst
Molecularly Imprinted Polymer (MIP) yang bagus merupakan elektroda dengan
dibuat dengan mencampurkan monomer, komposisi optimum.
inisiator, cross-linker dan template
dengan perbandingan mol hasil penelitian Optimasi pH larutan asam urat
sebelumnya (Khasanah et al., 2012). Pada Ke dalam sederetan larutan asam urat
campuran metil metakrilat dan asam urat konsentrasi tertentu ditambahkan larutan
ditambahkan campuran cross-linker dan bufer asetat atau fosfat dengan pH 4-8.
inisiator, kemudian dipanaskan pada suhu Kemudian masing-masing larutan
60oC tanpa pengadukan hingga terbentuk dianalisis secara potensiometri
padatan. Padatan yang terbentuk menggunakan sensor pasta karbon/MIP
kemudian dikeringkan pada udara yang disintesis dengan komposisi
terbuka. Padatan ini disebut NIP (non optimum. pH larutan yang memberikan
imprinted polymer). Padatan selanjutnya sinyal potensial yang besarnya konstan
digerus dan diayak dengan ayakan ukuran disebut sebagai pH optimum.
200 mesh. Serbuk hasil sintesis dicuci
menggunakan campuran asam asetat dan Uji validitas metode
metanol dengan perbandingan 1:1. Dibuat sederetan larutan standar
Setelah itu molekul template diekstraksi asam urat dengan konsentrasi 10-8 10-3
melalui sentrifugasi selama 15 menit M dan pH optimum, kemudian dianalisis
menggunakan 10 mL ammonium asetat 1 secara potensiometri menggunakan
M (dalam pelarut etanol, asam asetat dan sensor pasta karbon/MIP dengan
air dengan perbandingan 40: 25: 35) komposisi optimum. Dilakukan replikasi
(Moral and Mayes, 2004) sehingga sebanyak 3 kali. Dibuat kurva hubungan
diperoleh MIP. MIP dicuci dengan air antara log konsentrasi asam urat dan
kemudian disaring dan dikeringkan dalam besarnya potensial yang teramati untuk
oven. Polimetil metakrilat (PMMA) masing-masing konsentrasi asam urat
sebagai polimer kontrol disintesis dengan yang dianalisis. Selanjutnya data hasil
p-ISSN 2528-0414 67
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

pengukuran larutan standar tersebut penghitungan koefisien selektivitas (Kij)


digunakan untuk menguji validitas untuk masing-masing penambahan
metode meliputi jangkauan pengukuran, konsentrasi urea.
linieritas kurva kalibrasi, faktor Nernst,
akurasi, presisi dan batas deteksi. Uji waktu respon dan waktu hidup (life
Selektivitas sensor dipelajari melalui time) sensor
penambahan komponen yang umum Waktu respon sensor diamati dari 1-30
terdapat dalam sampel serum yaitu urea. menit. Ketahanan dan waktu hidup sensor
Ke dalam larutan asam urat ditambahkan dipelajari melalui penyimpangan kinerja
larutan urea dengan perbandingan elektroda (terutama jangkauan
konsentrasi asam urat dan urea bervariasi, pengukuran dan factor Nernst) yang
kemudian respon potensial yang dihasilkan setelah sensor digunakan untuk
diperoleh dibandingkan dengan respon analisis sederetan larutan standar asam
potensial hasil analisis asam urat tanpa urat secara berulang-ulang dan dalam
penambahan urea dan dilakukan rentang waktu yang lama.

Tabel 1 Nilai faktor Nernst, jangkauan pengukuran, dan linieritas pada pengukuran
larutan asam urat pada berbagai komposisi pembuatan elektroda
C:MIP:parafin jangkauan faktor Nernst
elektroda linieritas (r)
(%b/b) pengukuran (M) (mV/dekade)
E1 65:0:35 10-6 10-3 14,66 0,9946
E2 60:5:35 10-6 10-3 14,18 0,9932
-6 -3
E3 58:7:35 10 10 13,90 0,9682
E4 55:10:35 10-6 10-3 14,35 0,9774
E5 50:15:35 10-6 10-3 15,16 0.9853
-6 -2
E6 45:20:35 10 10 18,94 0,9975
E7 40:25:35 10-6 10-3 19,33 0,9960

Hasil dan Pembahasan persamaan Nernst apabila faktor Nernst


Elektroda kerja adalah bagian bernilai (59,2/n 2) mV, dimana n adalah
terpenting dari potensiometer dan valensi molekul. Asam urat yang
berfungsi sebagai sensor dari analit yang merupakan molekul divalen sehingga
akan dianalisis. Sebelum dilakukan faktor Nernst yang dihasilkan seharusnya
pengukuran dengan potensioemeter, adalah 29,6 mV/dekade. Berdasarkan
terlebih dahulu dilakukan optimasi pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
parameter analitik untuk memaksimalkan elektroda yang menghasilkan faktor
kinerja elektroda. Pada penelitian ini Nernst paling mendekati teoritis adalah
dilakukan dua macam optimasi, yaitu E7 dengan jangkauan pengukuran 10-6
optimasi komposisi material penyusun 10-3 M dan nilai linieritas 0,9906.
elektroda dan optimasi pH larutan asam Optimasi pH dilakukan untuk
urat. menentukan rentang pH yang
Optimasi komposisi elektroda menghasilkan nilai potensial yang stabil.
dilakukan untuk mendapatkan elektroda Pengukuran dilakukan pada larutan asam
yang mampu bekerja secara optimum. urat 10-8 -10-3 M dengan rentang pH 4-8
Pemilihan komposisi elektroda yang menggunakan E7. Berdasarkan Tabel 2
optimum didasarkan pada nilai faktor dapat dilihat bahwa larutan standar
Nernst yang bagus, nilai linieritas dengan pH 5 menghasilkan nilai faktor
mendekati satu serta jangkauan Nernst yang paling bagus yaitu 27,02
pengukuran yang luas. Menurut Cattrall mV/dekade dengan jangkauan
(1997), metode potensiometri memenuhi
p-ISSN 2528-0414 68
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

pengukuran 10-6 -10-3 M dan linieritas tersebut asam urat berada dalam bentuk
0,9745. molekul (pKa = 5,45). pH kerja yang
Hasil penentuan pH optimum selanjutnya digunakan untuk analisis
menunjukkan bahwa perubahan pH asam urat menggunakan elektroda pasta
mempengaruhi respon potensial yang karbon nanopori-MIP secara
dihasilkan. Pada pH 5 potensial yang potensiometri adalah pH 5.
dihasilkan relatif konstan. Pada pH

Tabel 2 Nilai faktor Nernst, jangkauan pengukuran dan linieritas hasil pengukuran larutan
asam urat menggunakan E7.
pH jangkauan pengukuran (M) faktor Nernst (mV/dekade) linieritas (r)
4 10-6 10-3 19,42 0,9829
-6 -3
5 10 10 27,02 0,9745
6 10-6 10-3 20,51 0,9992
-6 -3
7 10 10 18,44 0,9970
8 10-6 10-3 17,40 0,8942

Selanjutnya dilakukan pembuatan dengan E7. Hal ini bertujuan untuk


elektroda pasta karbon termodifikasi mengetahui pengaruh template asam urat
poliMMA (EPMMA) dan non imprinted terhadap sensitivitas elektroda. Pada
polimer (ENIP). Pembuatan EPMMA dan penelitian ini didapatkan faktor Nernst,
ENIP dilakukan dengan variasi jangkauan pengukuran, dan linieritas
perbandingan massa karbon nanopori, pada masing-masing elektroda yang dapat
PMMA atau NIP, dan parafin padat sama dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai faktor Nernst, jangkauan pengukuran, dan linieritas pada pengukuran
larutan standar asam urat menggunakan elektroda termodifikasi PMMA, NIP,
dan MIP
faktor Nernst jangkauanpengukuran linieritas
elektroda
(mV/dekade) (M) (r)
-6 -3
E7 27,02 10 10 0,9745
-6 -3
EPMMA 15,20 10 10 0,9907
ENIP 20,60 10-6 10-3 0,9846

Tabel 3 menunjukkan bahwa kinerja waktu hidup (lifetime) sensor tersebut.


E7 lebih baik dibandingkan dengan Suatu sensor dikatakan semakin sensitif
EPMMA dan ENIP, dikarenakan E7 apabila waktu yang diperlukan untuk
memiliki template yang sesuai dengan merespon analit semakin pendek (Gea et
ukuran pori dan bentuk seperti molekul al., 2005). Pada penelitian ini penentuan
asam urat. Teknik imprinting waktu respon dilakukan dengan
menghasilkan pori material menggunakan konsentrasi jangkauan
menyesuaikan ukuran analit sehingga pengukuran yaitu 10-6 M sampai 10-3 M.
analit dapat terperangkap ke dalam pori Kurva standar jangkauan pengukuran
material, yang menyebabkan analit dapat asam urat ditampilkan pada Gambar 3.
dengan mudah terukur (Sellergren, 2001). Gambar 3 menunjukkan nilai faktor
Nernst sebesar 30,19 mV/dekade. Asam
Kinerja Sensor Pasta Karbon /MIP dan urat merupakan molekul divalen (Gambar
Validitas Metode 4) dengan demikian seharusnya memiliki
Kinerja sensor pasta karbon/MIP harga faktor Nernst sebesar (29,6 2)
dinyatakan dengan nilai waktu respon dan mV/dekade.
p-ISSN 2528-0414 69
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

Nilai presisi (koefisien variasi) yang


diperoleh lebih bagus dari batasan yang
ditetapkan oleh AOAC (Association of
Official Analytical Chemist) yaitu 3,7-
11,0% untuk konsentrasi 10-6 hingga 10-3
M (Taverniers et al., 2004), sedangkan
nilai akurasinya masih kurang bagus.
Nilai batas deteksi metode penentuan
kadar asam urat secara potensiometri
menggunakan elektroda pasta karbon-
Gambar 3. Kurva standar asam urat MIP sekitar lima puluh kali lebih rendah
dibandingkan dengan metode
Kinerja suatu elektroda/sensor spektrofotometri yang selama ini
potensiometri dipelajari dengan digunakan di bidang medis yaitu 1,54x10-
4
menentukan jangkauan pengukuran, M (Chen et al., 2005). Dengan demikian
faktor Nernst, batas deteksi dan penentuan asam urat dalam serum
selektivitas. Pada penelitian ini dipelajari menggunakan metode yang
selektivitas elektoda terhadap asam urat dikembangkan ini membutuhkan volume
dalam larutan yang mengandung urea. sampel serum yang lebih kecil
Kinerja elektroda secara keseluruhan dibandingkan metode spektrofotometri.
ditampilkan pada Tabel 3.

Gambar 4. Reaksi oksidasi asam urat (Huang et al., 2006)

Tabel 3 Kinerja elektroda


No Parameter Nilai
1 Jangkauan pengukuran 10-6 - 10-3 M
2 Linieritas kurva kalibrasi 0,9906
3 Faktor Nernst 30,19 mV/dekade
4 Waktu respon 32 60 detik
5 Batas deteksi (bawah) 3,03 x 10-6 M
6 Koefisien variasi 1,36-2,03 %
7 Akurasi 63,9-166,0 %
8 Lifetime 104 kali pengukuran (8 minggu)
9 Selektivitas (Kij) Selektif dlm matriks urea (Kij<1)

p-ISSN 2528-0414 70
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

Kesimpulan dapat diaplikasikan untuk analisis asam


MIP yang terbuat dari monomer metil urat dalam sampel darah.
metakrilat dapat meningkatkan kinerja
elektroda pasta karbon untuk analisis Ucapan Terimakasih
asam urat secara potensiometri. Elektroda Penulis mengucapkan terimakasih
pasta karbon-MIP bekerja optimum pada kepada Kementerian Riset dan Dikti
pH 5 dengan waktu respon kurang dari 2 melalui Lembaga Penelitian dan Inovasi
menit dan memiliki selektivitas yang Universitas Airlangga yang telah
tinggi dalam matriks urea. Elektroda memberikan pendanaan RUPT sesuai SK
memiliki waktu hidup 8 minggu (104 kali Rektor No. 584/UN3/2016 dan
pemakaian) dengan batas deteksi sekitar Departemen Kimia FST Universitas
50 kali lebih rendah dari konsentrasi Airlangga yang telah memberikan
normal asam urat dalam darah, sehingga fasilitas laboratorium.

Daftar Pustaka
Ali, S.M. U., Alvi., N.H., Ibupoto, Z., George, S.K., Dipu, M.T., Mehra, U.R.,
Nur, O., Willander, M., and Singh, P., Verma, A.K. and
Danielsson, B., 2011, Selective Ramgaokar, J.S., 2006, Improved
potentiometric determined nation of HPLC method for the simultaneous
uric acid with uricase immobilized determination of allantonin, uric acid,
on ZnO nanowires, Sens. Actuators and creatinine in cattle urine, Journal
B-Chemical, 2 (152), 241-247. of Chromatography B, 832: 134-137
Ali, S.U., Ibupoto, Z.H., Kashif, M, Huang, X, Im H., Yarimaga, O., Kim, J.,
Hashim, U. and Willander, M, 2012, Lee, D., Kim, H. and Choi, Y., 2006,
A Potentiometric indirect uric acid Direct Electrochemistry of uric acid
sensor based on ZnO nanoflakes and at chemically assembled carboxylated
immobilized uricase, Sensors, 12, single-walled carbon nanotubes
2787-2797. netlike electrode, J. Phys. Chem. B,
Cattrall, R.W., 1997, Chemical Sensors, 110, 21850-21856
Oxford University Press, New York. Khasanah, M., Harsini, M., and Widati,
Chen, J.C., Chung, H.H., Hsu, C.T., Tsai, A.A., 2013, Imprinting zeolite
D.M., Kumar, A.S., and Zen, J.M., modified glassy carbon as a
2005, A disposable single-use voltammetric sensor for uric acid,
electrochemical sensor for the Indo. J. Chem, 13 (2), 108-113.
detection of uric acid in human whole Khasanah, M., Mudasir, Kuncaka, A. and
blood, Sens. Actuators B, 110, 364. Sugiharto, E., 2012, Development of
Chen, P., Vittal, R., Nien, P., Liou, G. and uric acid sensor based on molecularly
Ho, K., 2010, A novel molecularly imprinted polymethacrylic acid-
imprinted polymer thin film as modified hanging mercury drop
biosensor for uric acid, Talanta, 80, electrode, J. Chem. Chem. Eng., 6,
1145-1151. 209-214.
Gea, S., Andriyani, dan Lenny, S., 2005, Khasanah, M., Supriyanto, G., Tambunan,
Pembuatan Elektroda Selektif Ion Cu F.N., Mudasir, Kuncaka, A. and
(II) dari Kitosan-Polietilen Oksida, Sugiharto, E., 2010a, Molecularly
Jurnal Penelitian, Unviversitas imprinted polymethacrylic acid
Sumatera Utara modified glassy carbon as a
voltammetric sensor of uric acid
analysis, Proceeding on the 2nd ICCS,
UGM, Yogyakarta, p. 457-460.

p-ISSN 2528-0414 71
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

Khasanah, M., Supriyanto, G., Wafiroh, Ren, W., Luo, H. Q. and Li, N.B., 2006,
S., Kuncaka, A., Sugiharto, E, and Simultaneous voltammetric
Mudasir, 2010b, Enhancement of the measurement of ascorbic acid,
sensitivity and selectivity of the epinephrine and uric acid at glassy
voltammetric sensor for uric acid carbon electrode modified with
using molecularly imprinted polymer, caffeic acid, Biosens. Bioelectron.,
Indo. J. Chem., 10 ( 3), 295-300. 21, 1086-1092.
Moral, N.P. and Mayes, A.G., 2004, Sellergren, B. (Ed), 2001, Molecularly
Comparative study of imprinted Imprinted Polymer: Man-made
polymer particles prepared by mimics of antibodies and their
different polymerisation methods, applications in analytical chemistry,
Anal. Chim. Acta, 504, 15-21. Elsevier, Amsterdam.
Premkumar, J. and Khoo, S.B., 2005, Taverniers, I., De Loose, M., and Van
Electrocatalytic oxidation of Bockstaele, E., 2004, Trends in
biological molecules (ascorbic acid quality in the analytical laboratory. II.
and uric acid) at highly oxidized Analytical method validation and
electrodes, J. Electroanal. Chem., quality assurance, Trends Anal.
576, 105-112 Chem., 23 (8), 535-552

p-ISSN 2528-0414 72
eISSN 2528-0422
M. Khasanah et al. Journal Kimia Riset, Volume 1 No. 2, Desember 2016 65 - 72

p-ISSN 2528-0414 73
eISSN 2528-0422

Anda mungkin juga menyukai