1. Alat
- Gelas kimia
- Batang pengaduk
- Blender
- Elektromantel
- Erlenmeyer
- Gelas ukur
- Pisau
- Seperangkat alat dean stark
- Statif dan Klem
- Timbangan Analitik
2. Bahan
- Toluena
- Tomat 50 gr
A. Tujuan Percobaan
Percobaan bertujuan untuk mempelajari proses pembentukan kadar air suatu sampel
dengan menggunakan metode dean stark.
F. Pembahasan
Air merupakan kandungan penting dalam banyak bahan (termasuk bahan dasar herbal).
Semua bahan herbal mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda. Air mempunyai
kemampuan untuk melarutkan banyak zat-zat organik. Air sering terkandung dalam minyak
mentah atau crude oil sebagai fasa cair bersama dengan minyak atau gas yang terlarut
didalamnya. Banyaknya air dalam suatu bahan tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik
bahan tersebut.
Air permukaan dan air produksi mengandung sejumlah zat yang dihasilkan oleh
kontak air dengan tanah dan batuan formasi sehingga air melarutkan sejumlah komponen
dari tanah dan batuan formasi tersebut. Selain itu air mengandung padatan yang
tersuspensi dari gas yang terlarut. Molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan
dngan dua atom hidrogren. Perbedaan elektronegativitas antaera H dan O mengakibatkan
sisi H molekul air bermuatan + dan sisi O bermuatan – Air sebagai bahan yang dapat
mendispersikan berbagai senyawa yang ada dalam bahan pangan.
Kandungan air suatu bahan sering menyebabkan masalah diantaranya adanya
sampel yang mudah berjamur, dalam reaksi kimia yang tidak melibatkan air, adanya air
akan memperngaruhi hasil reaksi, dalam ekstraksi menggunakan pelarut absolut, air akan
menurunkan efisiensi ekstraksi. Penentuan kadar air biasanya dilakukan dengan metode
dean stark. Metode dean stark dilakukan dengan cara memanaskan sampel dengan pelarut
senyawa organik yang mana senyawa organik yang digunakan adalah teluena.
Dean stark merupakan alat yang digunakan untuk menampung destilat yang terdiri
dari dua lapisan yang tidak bercampur satu sama lain. Alat ini biasa digunakan pada destilasi
yang menghasilkan air, jika sampel yang akan dihitung kadar airnya dapat bercampur pada
suhu tinggi dan tidak bercampur pada suhu rendah.
Percobaan ini menggunakan pelarut organik teluena sebab titik didih teluena tidak
begitu jauh dengan titik didih air, perbedaan massa jenis yang cukup signifikaan dengan air,
serta merupakan senyawa aromatik yang sederhana. Titik didih teluena diperkirakan adalah
110 oC -115 oC dan titik didih air adalah 100 oC. Ketika teluena dicampurkan dengan tomat
yang merupakaan sampel pada percobaaan ini, teluena terabsorbsi ke dalam tomat,
sehingga ketika pemanasan air yang terkandung dalam tomat akan menguap bersama
dengan pelarut, yaitu teluena.
Percobaan ini, akan dilakukan pengujian kadar air dalam sampel tomat. Kandungan
air dalam suatu bahan dapat ditentukan dengan menggunakan metode destilasi Dean Stark.
Metode Dean Stark hampir sama dengan metode destilasi biasa. Prinsip Dean Stark yaitu
menguapkan air dengan “pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada air dan tidak dapat bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih
rendah daripada air.
Mekanisme kerja dari percobaan ini dimulai dengan pemanasan sampel yang telah
dicampurkan dengan pelarut yang bertujuan untuk menguapkan pelarut bersama-sama
dengan air. Teluena sebagai pelarut merupakan senyawa non polar, sedangkan air adalah
senyawa polar, tetapi pada keadaan panas keduanya dapat tercampur. Hal ini disebabkan
karena ketika dipanaskan, teluena menjadi tidak stabil dan terjadi reaksi adisi yaitu
pemutusan ikatan rangkap dan membentuk ikatan hidrogen dengan air. Tentu dalam hal ini
teluena mengalami peningkataan kepolaran dan dapat bercampur dengan air.
Uap air dan zat-zat lainnya akan menuju kondensor. Uap air dan zat-zat lainnya
kemudian didinginkan sehingga lebih mudah mengalir menuju alat Dean Stark penampung
destilat. Setelah dikondensasi, air dan toluene akan berpisah kembali. Toluen akan mengikat
senyawa volatil lainnya. Terlihat bahwa terjadi lapisan antar kedua cairan dimana air berada
di bawah dan toluen dan zat lainnya berada di atas. Cairan yang membentuk dua lapisan
pada alat dean stark diketahui bahwa di bagian bawah adalah air dan di bagian atas adalah
teluena. Hal demikian terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dua komponen tersebut,
dimana air massa jenisnya lebih besar daripada massa jenis benzena.
Destilat yang didapatkan kemudian dihitung volumenya untuk mengukur kadar air
tersebut. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus perbandingan massa air dan
massa sampel dan dikalikan 100%. Berdasarkan perhitungan, didapatkan kadar air dalam
tomat adalah sebesar 15,2 %. Dari pengamatan yang dilakukan, diperoleh volume air
sebanyak 38 mL. Dengan diketahui massa jenis air sebesar 1 gr/mL maka diperoleh massa
air sebesar 38 gram. Kadar air dalam tomat untuk 250 gram dapat diketahui sebesar 15,2 %.
Besarnya kadar ini memungkinkan bahwa tomat mudah berjamur jika disimpan dalam waktu
yang cukup lama. Selain itu terdapat kelemahan dari metode ini karena kita tidak dapat
mengetahui dengan pasti kandungan air dalam sampel sudah benar-benar menguap
seluruhnya atau belum.
DAFTAR PUSTAKA
Ari, K., dan Hadi, W. 2008. Pembuatan Etanol Dari Sampah Pasar Melalui Proses Hidrolisis
Asam Dan Fermentasi Bakteri Zymomonas Mobilis. Jurnal Teknik Lingkungan.
Vol. 2. No. 1, Hal. 6.
Fessenden, R.J dan Fessenden J.S., 1986. Dasar-dasar Kimia Organik. Jilid I. Erlangga.
Jakarta.
Sofyan, L, A. 1983. Perbedaan Nyata Hasil Pengukuran Kadar Air Cairan Rumen dengan
Metoda Toluen dan Metoda Oven. Media Peternakan. Vol. 8, No. 1, Hal. 2.
Sudrajat, D.J dan Nurhasybi, 2007, Pengembangan Standar Pengujian Kadar Air dan
Perkecambahan Benih Beberapa Jenis Tanaman Hutan untuk Menunjang Progam
Penanaman Hutan di Daerah, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan, Bogor. Vol.
2 No. 1, Hal. 5.