Anda di halaman 1dari 5

LI 2.

Memahami dan Menjelaskan Dopamin


LO2.1 Biosintesis
Dopamin merupakan kelompok neurotransmiter katekholamin. Jumlah total neuron dopaminergik
di otak manusia, tidak termasuk di retina dan bulbus olfaktorius diperkirakan berjumlah antara 300.000
sampai dengan 400.000.
Nukleus dopaminergik yang utama dijumpai pada substansia nigra pars compacta, daerah
tegmental sentral, dan nukleus arcuatus. Dari substansia nigra dan daerah tegmental sentral neuron tersebut
akan berproyeksi ke daerah mesolimbik, mesokortikal, dan daerah striatum. Dopamin disintesis dari
tyrosine dibagian terminal presinaps untuk kemudian dilepaskan ke celah sinaps.
Langkah pertama sintesis dopamin adalah proses uptake asam amino L-tyrosine dari aliran darah.
Tyrosine akan dikonversi menjadi 3-4-dihidroxyphenylalanine (L-DOPA) oleh enzim tyrosine
hydroxylase, dan kemudian L-DOPA dikonversi menjadi dopamin oleh enzim dopa decarboxylase.
Dopamin disimpan dalam granula-granula di ujung presinaptik saraf, dan akan dilepaskan apabila ada
rangsangan. Dopamin yang dilepaskan ke celah sinaps dapat mengalami satu atau lebih keadaan berikut:
1. mengalami pemecahan oleh enzim COMT/ Catechol-O-Methyl-Transferase atau enzim MAO/
Monoamine Oxidase,
2. mengalami difusi dari celah sinaps,
3. mengaktivasi reseptor pre sinaptik
4. mengaktivasi reseptor post sinaptik, dan
5. mengalami ambilan kembali (reuptake) ke terminal pre sinaptik.
6. Reseptor dopamin memiliki 2 sub tipe utama yaitu reseptor seperti D1 (D1dan D5) dan reseptor seperti
D2 (D2, D3, dan D4) . Variasi tipe reseptor ditentukan oleh urutan asam amino DNA. Reseptor D2
memiliki 2 bentuk isoform yaitu D2 short dan D2long.
Perangsangan reseptor D2 post sinaps akan merangsang proses interseluler. Reseptor dopaminergik
D2 dapat berperan sebagai autoreseptor. Reseptor dopaminergikD2 terletak di pre sinaps maupun post
sinaps. Dopamin yang dilepaskan dari terminal saraf dapat mengaktivasi reseptor D2 pada terminal
presinaptik yang sama, dan akan mengurangi sintesis atau pelepasan dopamin yang terlalu berlebihan,
sehingga reseptor D2 akan berperan sebagai mekanisme umpan balik (feedback) negatif yang dapat
memodulasi atau menghentikan pelepasan dopamin pada sinaps tertentu.
Pada otak manusia terdapat 3 nukleus dopaminergik yang utama yaitu:
1. Substansia nigra pars compacta yang berproyeksi ke striatum
2. Area tegmental ventral yang berproyeksi ke nukleus accumbens dan korteks serebri
3. Nukleus arcuatus hipotalamus yang berproyeksi ke area tuberoinfundibular dan hipofisis.

Reseptor Agonis Antagonis Lokasi

D1 - Haloperidol Neostriatum, korteks serebri,


tuberkel olfaktorius, n. accumbens

D2 Bromocriptine Haloperidol, Neostriatum, tuberkel olfaktorius,


Raclopride, n. accumbens
Sulpride
D3 - Quinpirole Accumbens
Raclopride
Nucleus

D4 Clozapine Amygdala

D5 - - Hipokampus dan Hipotalamus

No Nama Efek utama

1. Asam amino dan turunanya : Glycine Transmitter penghambat dalam


SSP

2. Norepinephrin Tranmitter dalam SSP dan SS


perifer yang bersifat penghambat
dan eksitasi

3. Gamma - aminobutyric acid (GABA) Transmitter penghambat dari SSP

4. Acetylcholine Transmitter eksitasi pada


hubungan neromuskuler,
transmitter eksitasi dan
penghambat dalam SSP dan
susunan saraf perifir

5. Enkephalin Transmitter yang mempunyai


efek seperti morfin yaitu
menghambat lintasan nyeri dalam
SSP

Pembentukan Dopamine
LO2.2 Regulasi
Dopamin memiliki 4 jaras pathway :
A. Jalan Nigrostriata
Dari substansia nigra ke corpus striatum ganglia basalis. Jaras ini mengatur pergerakan pada manusia.
Obat antispsikotik khususnya generasi I atau atipikal yang bekerja dengan memblok total jalan reseptor
dapmin (khususnya D2) di pasca sinaps neuron. Akibat blocking berlebihan ini akan mengakibatkan EPS
(Extrappiramidal syndrome) diantaranya distonia(kedutan) akut, trias parkinsonism, akathiasia(tidak bisa
diam atau tetep bergerak akibat kekurangan dopamin) sampai bentuk paling berat dan kronis adalah
diskinesia tardif (gangguan meggerakan tubuh berulang-ulang dengan onset lambat)
B. Jalan Mesolimbik
Dari tegmentum ventral midbrain ke corteks dan subcorteks sistem limbik (nukleus accumbens) terkait
dengn perilaku, sensasi menyenangkan, rasa euforiapada drug abuse, waham dan halusinasi pada penderita
psikosis (gejala positif) dan skizofrenia
C. Jaras Tuberinfudibuler
Dari nukleus arcuata hypothalamus ke vasa infundibulum. Jaras ini bertanggungjawab dengan
pengontrolan sekresi prolaktin.
D. Jaras mesokorteks
Bermula dari area tegmental mdbrain ventral, namun aksonnya menuju krteks limbik. Jaras ini
bertanggung jawab terhadap simptom positif dan negatif psikotik

Efek Dopamin pada Sistem Limbik dan Sistem Kortikal


Fungsi Dopamin sebagai neururotransmiter kerja cepat disekresikan oleh neuron-neuron yang
berasal dari substansia nigra, neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis.
Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi.(Guyton,1997: 714).
Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapa area. Sistem
norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementara serotonin dan dopamin terutama
ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke struktur garis tengah (midline).(Guyton,1997: 932)

Hubungan antara dopamin dan perilaku


Dopamin bekerja menghambat pelepasan prolaktin dari lobus interior pituitary. Sebagai pusat
reward reinforcement dan motivasi perilaku. Sel saraf dopamin otak tengah sebagai pengkode dalam
menentukan pengambilan keputusan.Tingginya kadar dopamin diasosiasikan dengan meningkatnya
perhatian, hiperaktivitas, keresahan dan perilaku goal-oriented. Ketidakseimbangan kadar dopamin dalam
otak juga diduga mempunyai korelasi dengan penyakit skizofrenia, Parkinson, Attention-
Deficit/Hyperactivity Disorders (ADHD) dan autisme, dimana keduanya memberikan gejala abnormalitas
pada perilaku pasien.

Pengaruh DOPAMINE
Dopamine mengatur aktivitas di dalam frontal lobe, area otak yang mengatur komunikasi, motivasi,
dan kemampuan untuk merasakan kesenangan. Kekurangan zat kimia ini dikaitkan dengan simptom
psikologis seperti keresahan sosial, mengkritik diri sendiri, menunda atau sulit mempertahankan hubungan,
begitu menurut riset di Leiden University Medical Center di Netherlands. Tapi begitu kekurangan ini
dikoreksi, perempuan yang mengalaminya sering merasa lebih berenergi, dapat bergaul dan percaya diri.
Dopamin merupakan neurotransmitter aktif dalam sistem dopaminergik dan berhubungan dengan
penyakit neuromotor (Parkinson) dan schizophrenia.Obat-obat yang meningkatkan efek dopamin dalam
sistem ini menunjukkan aktivitas farmakologis terhadap kedua penyakit tersebut.
Seperti neurotransmiter lain, target terapetik dalam sistem dopaminergik meliputi : biosintesis,
metabolisme, penyimpanan, reuptake dan reseptor (presinaps dan prasinaps) dopaminergik.

Neurotransmitter systems

Nucleus basalis of Meynert Neocortex


Acetylcholine Septal nuclei (Medial septal nucleus) Fornix Hippocampus
Striatum

Mesocortical pathway: Ventral tegmental area Frontal cortex


Dopaminergic Mesolimbic pathway: Ventral tegmental area Nucleus accumbens
BA/M
pathways Nigrostriatal pathway: Pars compacta Striatum
Tuberoinfundibular pathway: Hypothalamus Pituitary gland
Norepinephrine Locus coeruleus

Serotonin pathways Raphe nuclei Anterior raphespinal tract Lateral raphespinal tract

Aspartate Climbing fibers

GABA Globus pallidus

AA

Glycine Renshaw cells

Glutamate Thalamus Subthalamic nucleus Globus pallidus

Anda mungkin juga menyukai