Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1 Data pengamatan

TRAY TRAY
TRAY
AIR FLOW KOSONG KOSONG
TRAY Batubara (gr) KOSONG + ISI
CONTROL + ISI + (gr)
(gr)
AIR(gr)
1 150,07 226,05 318,94 75,9
3
3 150,08 4 97,75 594,51 347,67
1 150,07 266,06 294,96 75,99
5
2 150,08 497,75 557,18 347,67

Tabel 3.1.1 Data pengamatan batubara

Diketahui :
1. Setting air flow control = 3 dan 5
2. Setting temperature control =5

SESUDAH SEBELUM
Berat Tray + Air +
Udara PENGERINGAN PENGERINGAN
Isi (gr)
Waktu Pengering SAMPEL SAMPEL
(menit) (m/s) Temp. Dew % Temp. Dew %
Tray 1 Tray 3
(0C) Poimt RH (0C) Poimt) RH
0 0,2 318,94 594,51 28,4 26,0 88 28,62 26,4 89
15 0,8 297,32 571,5 39 33,6 84 55,7 36,9 74
75 0,8 249,18 511,39 44,4 30,7 56 51,5 24,1 34
90 1,0 237,27 497,16 48,8 35,5 50 53,1 31,5 32
105 0,8 224,66 486,89 51,7 34,8 48 57,5 34,4 31
120 1,0 216,30 480,63 48,1 33,2 46 56,3 32,0 29
135 1,0 210,36 477,04 46,1 31,1 45 58,3 33,2 28
150 1,0 206,78 475,79 40,9 31,1 39 56,3 30,7 27
165 1,0 204,33 474,77 45,9 27,9 38 58,3 32,0 26
180 0,8 203,22 474,40 47,8 28,7 36 55,0 28,0 25
195 0,8 202,55 473,97 48,7 28,3 36 58,1 29,5 23
210 0,8 202,25 473,82 54,82 33,6 34 58,3 28,7 22

Tabel 3.1.2 Data pengamatan pada laju alir udara skala 3

Berat Tray + Air + SESUDAH PENGERINGAN SEBELUM PENGERINGAN


Udara
Waktu Isi (gr) SAMPEL SAMPEL
Pengering
(menit) Temp.
(m/s) Tray 1 Tray 3 Temp. (0C) Tray 1 Tray 3
(0C)
0 0,2 318,94 594,51 28,4 0 0,2 318,94 594,51 28,4
15 0,8 297,32 571,5 39 15 0,8 297,32 571,5 39
75 0,8 249,18 511,39 44,4 75 0,8 249,18 511,39 44,4
90 1,0 237,27 497,16 48,8 90 1,0 237,27 497,16 48,8
105 0,8 224,66 486,89 51,7 105 0,8 224,66 486,89 51,7
120 1,0 216,30 480,63 48,1 120 1,0 216,30 480,63 48,1
135 1,0 210,36 477,04 46,1 135 1,0 210,36 477,04 46,1
150 1,0 206,78 475,79 40,9 150 1,0 206,78 475,79 40,9

Tabel 3.1.3 Data pengamatan pada laju alir udara skala 5

3.2.Pengolahan Data
Tabel 3.2.1 Data perhitungan kadar air pada laju alir udara skala 3
Kadar Air Teruapkan (%)
Waktu (Menit) Tray 1 Tray 2
0 30.19955246 16.30645377
10 23.58152224 12.85575895
20 19.67017135 11.12874131
30 18.90077553 7.597875468
40 14.63691261 5.692143239
50 12.48199123 5.351416355
60 10.27802471 4.538014431
70 7.825767097 4.011892036
80 6.572050394 3.550908605
90 4.147380682 1.940807055
100 2.921251878 1.157469268
110 1.115777212 0.322354356

Tabel 3.2.2 Data perhitungan kadar air pada laju alir udara skala 5

Kadar Air Teruapkan (%)


Waktu (Menit)
Tray 1 Tray 2
0 30.41105968 16.13943079
10 23.7010698 14.89009888
20 14.28133525 13.40526456
30 12.61993072 9.323222875
40 12.33179045 5.369788883
50 9.195966036 3.699559059
60 7.807375165 2.882816676
70 6.918431781 2.17797969

Tabel 3.2.3 Data perhitungan kadar air pada laju alir udara skala 7

Kadar Air Teruapkan (%)


Waktu (Menit)
Tray 1 Tray 2
0 30,41105968 16,13943079
10 24,4122245 11,16047568
20 18,73831346 6,079636558
30 8,779082243 2,697421165
40 3,568034822 1,690272582
50 2,565674524 0,823423303
60 0,781657113 0,195416889
35

Kadar Air Teruapkan (%) 30

25

20

15 Tray 1 (Batubara)
Tray 2 (BatuBara)
10

0
0 20 40 60 80 100 120
waktu pengeringan (menit)

Gambar 3.1 Kurva hubungan antara kadar air teruapkan (%) dengan waktu
pengeringan (menit) pada laju alir udara skala 3

35

30
Kadar Air Teruapkan (%)

25

20

15 Tray 1 (Batubara)
Tray 2 (Batubara)
10

0
0 20 40 60 80
Waktu pengeringan (menit)

Gambar 3.2 Kurva hubungan antara kadar air teruapkan (%) dengan waktu
pengeringan (menit) pada laju alir udara skala 5
35

Kadar Air Teruapkan (%) 30

25

20

15 Tray 1 (Batubara)
Tray 2 (Batubara)
10

0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu pengeringan (menit)

Gambar 3.3 Kurva hubungan antara kadar air teruapkan (%) dengan waktu
pengeringan (menit) pada laju alir udara skala 7
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses pengeringan dan


membuat kurva hubungan antara kadar air dengan waktu pengeringan,
mempelajari pengaruh kecepatan udara berubah terhadap laju pengeringan
padatan basah dengan suhu tetap dan mempelajari pengaruh berat bahan terhadap
laju pengeringan padatan basah dengan menggunakan pengering tray dryer
dengan operasi batch (tidak ada udara luar yang disirkulasikan masuk ke dalam
alat). Bahan yang digunakan adalah pasir kuarsa, batubara, dan karbon aktif yang
memiliki ukuran pori berbeda dan air sebagai media pembasah.
Untuk membuat kurva laju pengeringan antara kadar air yang teruapkan
dalam bentuk prosentase dengan waktu dilakukan pengambilan data dengan
dengan mengisi tray 1 dan 2 sebanyak 250 gram dan menambahkan air sebanyak
100 ml ke masing-masing tray. Selanjutnya dilakukan pencatatan berat sampel
pada masing-masing tray hingga diperoleh berat sampel yang konstan. Dengan
menvariasikan laju alir udara pada skala 3, 5, dan 7 serta menetapkan temperatur
udara panas pada skala 5 maka dapat diperoleh hubungan kadar air yang
teruapkan dari waktu ke waktu hingga diperoleh kadar berat sampel konstan.
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan berat masing-masing tray
yang sudah ditambahkan batubara dan air kedalamnya pada skala laju alir udara 3
adalah sebesar 424,75 gram untuk tray 1 dan 696,35 gram untuk tray 2. Dan pada
skala laju alir 5 berat masing-masing tray 1 dan tray 2 adalah 425,44 gram dan
695,35 gram. Sedangkan pada proses dengan skala laju alir 7 berat untuk tray 1
adalah 425,43 gram dan berat untuk berat tray 2 adalah 694,55 gram.
Dari kurva hubungan antara waktu melawan kadar air teruapkan pada laju
alir udara skala 3 (gambar 3.1) menunjukkan bahwa dari kedua tray baik tray 1
dan 2 sama-sama mengalami penurunan kadar air yang teruapkan, dimana berat
awal kedua tray yang berisi batubara tersebut mengalami penurunan dari berat
awal tray 1 424,75 gram dengan kadar air 30,2% dan tray 2 696,35 gram dengan
kadar air 16,3% dan telah konstan pada menit ke 90 sampai 110 yaitu sebesar
329,87 gram dengan kadar air 1,15% untuk tray 1 dan 600,65 gram dan kadar air
0,32% untuk tray 2. Hal tersebut terjadi karena berat air yang terkandung di dalam
batubara tersebut telah teruapkan sehingga mengurangi berat komponen atau
sampel yang diamati dari waktu ke waktu hingga beratnya menjadi konstan. Dan
hal tersebut juga berlaku utnuk laju alir udara 5 dan 7 yaitu kedua isian tray
beratnya telah konstan secara bersamaan yaitu pada menit ke 50 sampai 70 untuk
laju alir udara dilevel 5 dan pada menit ke 40 sampai 60 untuk lajua alir udara
dilevel 7.
Dari 3 variasi laju alir udara pengering, diperoleh hasil bahwa bahan isian
tray semakin cepat konstan dengan bertambahnya laju alir udara. Bahan isian
paling lambat mencapai berat konstan pada laju alir udara 3 dimana bahan isian
konstan pada waktu 110 menit, sedangkan pada laju alir skala 5 lebih cepat
konstan dibandingkan skala laju alir 3 yaitu bahan isian konstan dengan waktu 70
menit dan yang paling cepat mencapai titik konstan yaitu pada laju alir udara 7
dengan waktu 60 menit.. Hal ini karena kuantitas udara yang melewati tray.
Semakin besar laju alir maka semakin banyak juga kuantitas udara yang melewati
tray sehingga bahan isian dalam tray lebih cepat konstan atau kesetimbangan.
BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat


disimpukan sebagai berikut :
1. Kurva laju pengeringan antara kadar air yang teruapkan dengan
waktu menunjukkan bahwa kadar air yang terkandung didalam
komponen batubara mengalami penurunan dengan bertambahnya
waktu hingga diperoleh berat yang konstan seperti pada tabel berikut:
Berat komponen (gr) Kadar air (%)
Laju alir udara Tray
Awal Akhir Awal Akhir
Tray 1 424,75 329,87 30,2 1,15
3
Tray 2 696,35 600,65 16,3 0,32
Tray 1 425,44 348,8 30,4 6,9
5
Tray 2 695,35 611,75 16,1 2,2
Tray 1 425,43 328,78 30,4 0,78
7
Tray 2 694,55 599,89 16,2 0,2

2. Pada temperatur tetap, maka semakin besar laju alir yang digunakan
maka semakin cepat pula komponen di dalam tray mencapai berat
yang konstan.
3. Dari ketiga variasi laju ali yang paling cepat mencapai titik konstan
adalah laju alir 7 yaitu dengan waktu 60 menit dan disusul dengan 5
dengan waktu 70 menit dan 3 dengan waktu 110 menit
DAFTAR PUSTAKA

Tim Laboratorium Pilot Plant, 2017, Penuntun Praktikum


Laboratorium Satuan Operasi, Samarinda: Politeknik Negeri Samarinda.

Tim Penyusun Modul Ajar. 2017. Peralatan Industri Semester V.


Samarinda: Politeknik Negeri Samarinda.
LAMPIRAN

1. Perhitungan pada laju alir 3 m3/dtk


Pada menit ke 10; suhu pada skala 5
a. Tray 1
Berat pasir kuarsa basah = 403.16 gram
Berat pasir kuarsa kering = 326.23 gram

= 100%


= 100%

403.16 326.23
= 100% = 30.1995 %
326.23

b. Tray 2
Berat batubara basah = 675.69 gram
Berat batubara kering = 598.72gram

= 100%


=

100%
675.69 598.72
= 100% = 12.86 %
598.72

2. Perhitungan pada laju alir 5 m3/dtk


Pada menit ke 10; suhu pada skala 5
a. Tray 1
Berat pasir kuarsa basah = 403.55 gram
Berat pasir kuarsa kering = 23.70 gram

= 100%


= 100%

403.55 326.23
= 100% = 23.70 %
326.23

b. Tray 2
Berat batubara basah = 675.89 gram
Berat batubara kering =598.72gram

= 100%


=

100%
675.89 598.72
= 100% = 14.89%
598.72

Menggunakan perhitungan yang sama, untuk data pada menit ke 10, dan
seterusnya.

3. Perhitungan pada laju alir 7 m3/dtk


Pada menit ke 10; suhu pada skala 5
a. Tray 1
Berat pasir kuarsa basah = 405.87 gram
Berat pasir kuarsa kering = 326.23gram

= 100%


= 100%

405.87 326.23
= 100% = 24.41%
326.23
b. Tray 2
Berat batubara basah = 675.89 gram
Berat batubara kering = 598.72 gram

= 100%


=

100%
675.89 598.72
= 100% = 12.89 %
598.72

Menggunakan perhitungan yang sama, untuk data pada menit ke 20, dan
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai