Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KE-3 (UTS)

Transformer Protection Principles


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proteksi
Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018

Oleh :

Cita Nuansa Citra (1531120153)


Joko Suprastyo (1531120051)
Rahman Ardhiansah (1531120030)
Rijal Ansorullah (1531120123)
Rizkhi Sian Rahmawati (1531120089)

Kelas : 3C/D3 TL

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
Tugas
1. Jelaskan prinsip kerja sistem proteksi pada transformator

2. Jelaskan gangguan internal dan eksternal yang mungkin terjadi pada transformator

3. Jelaskan tipikal pengaman untuk masing-masing jenis gangguan pada nomor 2.

4. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan menengah (MV windings)

5. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan tinggi (HV windings)

6. Jelaskan skema sistem pengaman dari Generator Step Up Transformer

7. Jelaskan skema sistem pengaman dari Thermal Overload Protection


JAWABAN :
1. Jelaskan prinsip kerja sistem proteksi pada transformator ?

Sebelumnya kita harus mengetahui pengertia transformer,transformers adalah


komponen penting dan mahal dari sistem tenaga. Sistem proteksi adalah perlindungan
atau isolasi pada bagian yang memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan
utama proteksi adalah untuk mencegah terjadinya gangguan atau memadamkan gangguan
yang telah terjadi dan melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-pengaruhnya, biasanya
dengan mengisolir bagian-bagian yang terganggu tanpa mengganggu bagian-bagian yang
lain. Relay proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi beberapa syarat relay
proteksi. Ada beberapa kriteria yang perlu diketahui pada pemasangan suatu sistem
proteksi dalam suatu rangkaian sistem tenaga listrik yaitu :

Sensitifitas (kepekaan)
Sensitifitas adalah kepekaan rele proteksi terhadap segala macam gangguan dengan tepat
yakni gangguan yang terjadi di daerah perlindungannya. Sensitifitas suatu sistem
proteksi ditentukan oleh nilai terkecil dari besaran penggerak saat peralatan proteksi
mulai beroperasi. Nilai terkecil besaran penggerak berhubungan dengan nilai minimum
arus gangguan dalam daerah yang dilindunginya.

Selektifitas dan diskriminatif


Selektif berarti suatu sistem proteksi harus dapat memilih bagian sistem yang harus
diisolir apabila rele proteksi mendeteksi gangguan. Bagian yang dipisahkan dari sistem
yang sehat sebisanya adalah bagian yang terganggu saja. Diskriminatif berarti suatu
sistem proteksi harus mampu membedakan antara kondisi normal dan kondisi
abnormal. Ataupun membedakan apakah kondisi abnormal tersebut terjadi di dalam atau
di luar daerah proteksinya.

Kecepatan
Sistem proteksi perlu memiliki tingkat kecepatan sebagaimana ditentukan sehingga
meningkatkan mutu pelayanan, keamanan manusia, peralatan dan stabilitas operasi.
Keandalan
Suatu sistem proteksi dapat dikatakan andal jika selalu berfungsi sebagaimana yang
diharapkan. Sistem proteksi disebut tidak andal bila gagal bekerja pada saat dibutuhkan
dan bekerja pada saat proteksi itu tidak seharusnya bekerja.

Ekonomis
Suatu perencanaan teknik yang baik tidak terlepas tentunya dari pertimbangan nilai
ekonomisnya. Suatu rele proteksi yang digunakan hendaknya ekonomis mungkin dengan
tidak mengesampingkan fungsi dan keandalannya.

Karena waktu yang lama untuk perbaikan dan penggantian trafo, tujuan utama
dari proteksi transformator membatasi kerusakan menyalah gunakan transformator.
Beberapa fungsi proteksi, seperti perlindungan overexcitation dan perlindungan
berdasarkan suhu-dapat membantu tujuan ini dengan mengidentifikasi kondisi operasi
yang dapat menyebabkan kegagalan transformator.Proteksi transformator yang
komprehensif disediakan oleh
beberapa relay proteksi penting fungsi sesuai dengan transformator untuk semua
aplikasi.

Prinsip kerja relay proteksi yang digunakan adalah jika relay tersebut mendeteksi
gangguan baik berupa gas, suhu, tekanan, dan arus gangguan hubung singkat, terlebih
dahulu diawali dengan bunyi alarm atau lampu indikator menyala sebelum relay
tersebut bekerja, kemudian memerintahkan PMT untuk trip. Jenis-jenis relay proteksi
pada tranformator adalah sebagai berikut :

A. Relay Bucholz

Relay ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan transformator terhadap


gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul ini
diakibatkan oleh Hubung Singkat pada kumparan, busur listrik antar laminasi dan
busur listrik akibat kontak yang kurang baik.

Relay Bucholz dipasang di antara tangki transformator dan konservator. Relay ini
memberikan indikasi alarm kalau terjadi gangguan didalam transformator yang relatif
kecil dan akan memberikan sinyal triping kalau gangguan yang terjadi di dalam
transformator serius (cukup membahayakan). Relay ini biasanya digunakan pada
transformator yang mempunyai rating kapasitas 750 KVA.

B. Relay Suhu

Relay ini digunakan untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
suhu yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu pada transformator, yaitu :

1. Relay Suhu Minyak

Relay ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak isolasi transformator.
Pada saat transformator bekerja memindahkan daya dari sisi primer ke sisi sekunder,
maka akan timbul panas pada minyak isolasi, akibat rugi daya maupun adanya
gangguan pada transformator.

2. Relay Suhu Kumparan

Relay ini hampir sama dengan relay suhu minyak. Perbedaannya terletak pada
sensornya. Sensor relay suhu kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri arus dari
transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan transformator.

C. Relay Hubung Tanah (Earth faulth)


Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan
akibat gangguan tanah (Earth faulth). Relay ini dilengkapi dengan transformator arus,
kumparan kerja relay dan kumparan triping. Pada kondisi normal, dimana tidak ada
gangguan yang terjadi pada transformator, jumlah arus ketiga fase sama dengan nol
sehingga jumah fluks pada inti transformator sama dengan nol. Apabila terjadi
gangguan tanah, maka jumlah fluks pada inti transformator tidak lagi nol.

D . Relay Beban Lebih (Over Load)

Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban lebih kalau dibiarkan terlalu lama
akan menyebabkan panas pada kumparan transformator sehingga bisa terjadi
kerusakan isolasi pada kumparan transformator. Sensor relay ini pada umumnya
berupa bimetal yang mendapat sinyal atau arus masukan dari transformator arus.
Sinyal arus masukan diubah ke panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).

E. Relay Differensial

Pemakaian relay differensial sebagai pengaman transformator diharapakan mampu


mendeteksi gangguan-gangguan internal transformator. Gangguan-gangguan tersebut,
antara lain hubung singkat di dalam kumparan dan hubung singkat antara fase
kumparan. Prinsip kerja relay differensial pada transformator berdasarkan sirkulasi
arus masukan atau perbandingan besarnya arus sisi primer dengan arus sisi sekunder.

F. Relay Tekanan Lebih

Relay tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator untuk mendeteksi


adanya tekanan-tekanan yang berlebihan akibat gangguan di dalam transformator.
Relay ini merupakan relay mekanik yang menggunakan sejenis membran atau pelat
yang akan pecah oleh karena tekanan atau desakan jarum pemecah (breaking needle)
akibat gangguan dalam transformator.

G. Pengaman Tangki Tanah

Tangki transformator terbuat dari bahan logam yang merupakan suatu media
penghantar listrik yang baik. Meskipun jarang terjadi pada transformator, ada
kemungkinan terjadi hubung singkat antara kumparan fase dengan tangki
transformator. Pengaman tangki transformator biasanya menggunakan relay arus
lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika (instantaneous).

H. Relay Fluksi Lebih

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai ini mendeteksi
besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi

I. Relay Gangguan Tanah Terbatas


Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah
dalam daerah pengamanan transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik
netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial

2. Jelaskan gangguan internal dan eksternal yang mungkin terjadi pada


transformator ?

Adapun gangguan yang terjadi transformator meliputi gangguan eksternal dan internal.
gangguan internal adalah gangguan yang terjadi di dalam transformator / disebabkan oleh
trafo itu sendiri. Sedangkan gangguan eksternal adalah gangguan yang terjadi diluar
transformator/disebabkan faktor luar.
jenis proteksi untuk transformator bervariasi tergantung pada aplikasi dan
pentingnya transformator. Transformers dilindungi terutama terhadap kesalahan dan
overloads. Jenis proteksi yang digunakan harus meminimalkan waktu pemutusan untuk
kesalahan dalam transformator dan untuk mengurangi risiko bencana kegagalan untuk
menyederhanakan perbaikan akhirnya. Setiap operasi diperpanjang transformator
dibawah kondisi abnormal seperti kesalahan atau overloads kompromi kehidupan
transformator, yang berarti proteksi yang memadai harus disediakan untuk isolasi lebih
cepat dari transfor mator dalam kondisi seperti itu.

A. Kegagalan Transformer

Kegagalan dalam transformator dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Kegagalan kumparan karena sirkuit pendek (kesalahan lilitan - lilitan, kesalahan


fase-fase, fase-tanah, kumparan terbuka).
2. Kesalahan inti (kegagalan isolasi inti, laminasi korsleting)
3. Kegagalan terminal (terbuka, koneksi longgar, sirkuit pendek)
4. Beban aktif, kegagalan tap changer (mekanik, listrik, sirkuit pendek, terlalu
panas)

Kondisi Filosofi Proteksi


Internal
Kumparan Fasafasa, Diferensial (87T),Arus lebih
Kesalahan fasa tanah (51,51N) Proteksi kesalahan
(ground) ground dibatasi (87RGF)
Winding inter-turn Dierential (87T), Buchholz
faults relay,
Dierential (87T), Buchholz
Core insulation failure,
relay,
shorted laminations
sudden pressure relay
Dierential (87T), Buchholz
Tank faults
relay and
tank-ground protection
Overfluxing Volts/Hz (24)
External
Overloads Thermal (49)
Overvoltage Overvoltage (59)
Overfluxing Volts/Hz (24)
Time overcurrent (51, 51G),
External system short
Instantaneous overcurrent
circuits
(50, 50G)

3. Jelaskan tipikal pengaman untuk masing-masing jenis gangguan pada nomor 2 ?


Sebagaimana diuraikan diawal bahwa sistem pengaman transformator akan berbeda
dari transformator yang satu dengan lainnya. Saat ini penulis akan membahas relai-relai
pengaman transformator tersebut, dapat kita pelajari sebagai berikut ini :
Relai Bucholz

a) Gambar Relay Bucholz


Relai bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari
OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang
relai bucholz. Relai bucholz berfungsi untuk mendeteksi dan mengamankan gangguan
di dalam transformator yang menimbulkan gas. Selama transformator beroperasi normal,
relai akan terisi penuh dengan minyak. Pelampung akan berada pada posisi awal.
Bila terjadi gangguan yang kecil didalam tangki transformator, misalnya hubung singkat
dalam kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul
dalam relai pada saat perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak
dalam relai turun dan akan mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas). Bila
level minyak transformator turun secara perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran,
maka pelampung atas akan memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak
tersebut terus berlanjut, maka pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila
terjadi busur api yang besar, kerusakan minyak akan terjadi dengan cepat dan timbul
surja tekanan pada minyak yang bergerak melalui pipa menuju ke relai Bucholz.

Pada dasarnya relai bucholz termasuk dalam kategori relai termis. Relai ini
digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan transformator terhadap gangguan
didalam transformator yang menimbulkan gas.

Gas yang timbul ini diakibatkan oleh :

Hubung singkat pada kumparan


Busur listrik antar laminasi
Busur listrik akibat kontak yang kurang baik
b) Gambar Relay suhu

Relay HV/LV Winding Temperature bekerja apabila suhu kumparan trafo


melebihi setting dari pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu adalah
sebanding dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu
kumparan/ winding ini dibagi 2 tahap:

Mengerjakan alarm (winding temperature alarm)


Mengerjakan perintah trip ke PMT (winding temperature trip)
Relai HV/LV Oil temperature bekerja apabila suhu minyak trafo melebihi setting
dari pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor
pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu minyak/ oil ini dibagi 2
tahap:

Mengerjakan alarm (oil temperatur alarm)


Mengerjakan perintah trip ke PMT (oil temperature trip)

Relai Hubung Tanah


Relai gangguan tanah terbatas atau Restricted Earth Fault (REF) untuk mengamankan
transformator bila ada gangguan satu fasa ketanah didekat titik netral transformator yang
tidak dirasakan oleh rele diferensial.
Relay Jansen
Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi untuk
mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada
sistem masukannya (input). Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan
ruang untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur
dengan minyak tangki utama. Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi
gangguan pada sistem tap changer, digunakan pengaman yang biasa disebut rele jansen
(buchholtnya tap changer). Rele jansen dipasang antara tangki tap changer dengan
konservator minyak tap changer.

c) Gambar Relay Jensen

Prinsip kerja rele jansen, yaitu :


Rele buchholz tap changer (jansen) untuk mengamankan ruangan beserta isinya dari
diverter switch.
Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat flash over
antar bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau ada desakan aliran
minyak karena gangguan eksternal.
Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada minyak
mengalir ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan semua itu
menyebabkan katup akan berayun dan megerjakan kontak triping, akhirnya melepas
gangguan.

Relai Arus Lebih


Relai arus lebih bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai
pengaman yang telah ditentukan dan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Relai
arus lebih akan pick up jika besar arus melebihi nilai setting. Pada proteksi
transformator daya, relai arus lebih digunakan sebagai tambahan bagi relai differensial
untuk memberikan tanggapan terhadap gangguan luar. Relai ini digunakan untuk
mengamankan peralatan terhadap gangguan hubung singkat antar fasa, hubung singkat
satu fasa ke tanah dan beberapa hal dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih.

d) Relai Diferensial
Relai diferensial berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan
hubung singkat yang terjadi di dalam daerah pengaman transformator. Relai ini
merupakan pengaman utama (main protection) yang sangat selektif dan cepat sehingga
tidak perlu dikoordinir dengan relai lain dan tidak memerlukan time delay. Prinsip dari
relai ini yaitu membandingkan arus yang masuk keperalatan dengan arus yang keluar
dari peralatan tersebut.

Relai deferensial dalam keadaan normal


Diferensial sebagai pengaman trafo dalam keadaan normal arah Ip dan Is seperti pada
gambar disisi sekunder masing-masing CT, arus keluar dari terminal DOT
Ip sama besar Is tapi arah berlawanan maka diferensial relai tidak dialiri arus.

Gambar relai deferensial dalam keadaan gangguan


Dalam keadaan gangguan arah Ip seperti pada dan hanya Ip. Disisi sekunder CTp, arus
Ip keluar dari terminal DOT, dan mengerjakan DIFF RY (Differensial Relai).Perhatikan
terminal sekunder CTp dan Cts terhubung ke DIFF. RY difasa yang berlawanan atau
beda sudut 1800.
e) Relai Tekanan Lebih

Relai tekanan lebih berfungsi hampir sama seperti relai buchollz yaitu
mengamankan transformator dari gangguan internal. Bedanya relai ini hanya bekerja
apabila terjadi kenaikan tekanan gas tiba-tiba yang disebabkan oleh hubung singkat.

Tipe Membran
Plat tipis yag didesain sedemikian rupa yang akan pecah bila menerima tekanan
melebihi disainnya. Membran ini hanya sekali pakai sehingga bila pecah harus diganti
baru.

Pressure Relief Valve


Suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang didesain sedemikian rupa sehingga
apabila terjadi tekanan didalam transformator melebihi tekanan pegas maka akan
membuka dan membuang tekanan keluar bersama-sama sebagian minyak. Katup akan
menutup kembali apabila tekanan didalam transformator turun atau lebih kecil dari
tekanan pegas.

Pengaman Tangki Tanah


Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa dengan tangki
trafo dan titik netral trafo yang ditanahkan.
Relai 51G yang terpasang, mendeteksi arus gangguan dari tangki trafo ketanah, kalu
terjadi kebocoran isolasi dari belitan trafo ke tangki, arus yang mengalir ketanah akan
dideteksi relai arus lebih melalui CT. Relai akan mentripkan PMT di kedua sisi (TT dan
TM). Jadi arus gangguan kembali kesistem melalui pembumian trafo.

f) gambar: Arrester

Arrester petir atau disingkat arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan
system tenaga listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya ini
berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi surja
tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
Berhubung dengan fungsinya itu ia harus dapat menahan tegangan system 50 Hz
untuk waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah tanpa
mengalami kerusakan. Ia berlaku sebagai jalan pintas sekitar isolasi. Arrester
membentuk jalan yang mudah untuk dilalui oleh kilat atau petir, sehingga tidak timbul
tegangan lebih yang tinggi pada peralatan.

Selain melindungi perlatan dari tegangan lebih yang diakibatkan oleh tegangan
lebih external, arrester juga melindungi peralatan yang diakibatkan oleh tegangan lebih
internal seperti surja hubung, selain itu arrester juga merupakan kunci dalam koordinasi
isolasi suatu system tenagan listrik. Bila surja dating ke gardu induk arrester bekerja
melepaskan muatan listrik serta mengurangi tegangan abnormal yang akan mengenai
peralatan dalam gardu induk.

4. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan menengah (MV windings) ?
Typical Functions
87T Differential
86 Lockout auxiliary
50/51 Overcurrent and short circuit
50G Ground fault

Additional Functions
67 Directional overcurrent
V, S Voltage and Power metering

Functions Typical Product Order Code


745-W2-P5-G5-HI-T
Typical Functions T35-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
T60-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
745-W2-P5-G5-HI-T-H
+ Harsh Environment
T35-N00-ACH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
Option
T60-N00-ACH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
745-W2-P5-G5-HI-T
+ Voltage and Power
T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
metering
T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
+ Directional overcurrent T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Lockout HEA61-A-RU-220-X2
Standalone T35-N00-HPH-FN-H6P-MXX-P4L-UXX-WXX
Integrated T60-N00-HPH-FN-H6P-MXX-P4L-UXX-WXX
Typical Functions
Differential
87T Lockout auxiliary
86 Overcurrent and short circuit
50/51 (three windings)
50N Neutral ground fault
(three windings)

Additional Functions
67 Directional overcurrent
V, S Voltage and Power metering
Functions Typical Product Order Code
745-W3-P5-G5-HI-T
Typical Functions T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
745-W3-P5-G5-HI-T-H
+ Harsh Environment
T35-N00-ACH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Option
T60-N00-ACH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
745-W3-P5-G5-HI-T
+ Voltage and Power
T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
metering
T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
+ Directional overcurrent T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Lockout HEA61-A-RU-220-X2
Standalone T35-N00-HPH-FL-H6P-MN -P4L-UXX-WXX
Integrated T60-N00-HPH-FL-H6P-MN -P4L-UXX-WXX

HEA61-A-RU-220-X2
Lockout
T35-N00-HPH-FN-H6P-MXX-P4L-UXX-WXX
Standalone
T60-N00-HPH-FN-H6P-MXX-P4L-UXX-WXX
Integrated
5. Jelaskan skema sistem pengaman dari trafo tegangan tinggi (HV windings) ?

Typical Functions
Differential
87T
Lockout auxiliary
86
Overcurrent and short circuit
50/51
(both windings)
50G
Ground fault

Additional
Functions
87RGF Restricted Ground Fault
67 Directional overcurrent
24 Volts per Hertz
59 Overvoltage
V, S Voltage and Power metering

Functions Typical Product Order Code


T60-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
Typical Functions T35-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-WXX
745-W2-P5-G5-HI-T
T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
+ Voltage and Power metering T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
745-W2-P5-G5-HI-T
+ Additional Functions T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
(87G, 67, 24, 59) 745-W2-P5-G5-HI-R-T

Typical Functions
87T Differential
86 Lockout auxiliary
50/51 Overcurrent and short circuit
50G (two windings)
Ground fault

Additional Functions
87RGF Restricted Ground Fault
67 Directional overcurrent
24 Volts per Hertz
59 Overvoltage
V, S Voltage and Power metering

Functions Typical Product Order Code


T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Typical Functions
T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
+ Voltage and Power T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
metering T35-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
+ Additional Functions T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Lockout HEA61-A-RU-220-X2
Standalone T35-N00-HPH-FL-H6P-MN-P4L-UXX-WXX
Integrated T60-N00-HPH-FL-H6P-MN-P4L-UXX-WX

Pada setiap daerah proteksi pada umumnya terdiri atas satu atau lebih elemen
sistem tenaga listrik. Misalnya generator, bus bar, transformator, saluran udara, dan lain-lain.
Agar seluruh sistem tenaga listrik dapat diamankan, maka harus ada daerah yang tumpang-tindih
(overlap). Artinya ada elemen sistem yang diamankan oleh dua daerah proteksian. Setiap daerah
proteksi dijaga oleh relai yang sesuai dengan karakteristik peralatan yang diamankan. Pada
umumnya yang menjadi pembatas proteksian antarderah proteksian ialah trafo arus yang
mencatu ke relai.
Maka untuk mengatasi adanya kegagalan kerja dari sistem proteksi, maka
proteksian sistem tenaga listrik dibuat berlapis menjadi dua kelompok, yaitu proteksi
utama dan proteksi cadangan. Proteksi utama akan segera bekerja jika terjadi
gangguan, sedangkan proteksi cadangan akan bekerja jika proteksi utama gagal
bekerja. Kegagalan kerja dari sistem proteksi disebabkan oleh salah satu elemen
proteksi tersebut. Daerah proteksian seperti diuraikan sebelumnya memberikan
gambaran tentang tugas dari proteksi utama. Untuk relai cepat dan pemutus beban
cepat, waktu mulainya terjadinya gangguan sampai selesainya pembukaan pemutus
beban maksimum 100 ms, yaitu terdiri dari waktu kerja relai 20-40 ms dan waktu
pembukaan pemutus beban 40-60 ms. Pada proteksian jenis tertentu, misalnya
proteksian dengan relai arus lebih, waktu kerjanya justru diperlambat untuk
mendapatkan selektivitas karena terjadi proteksian yang tumpang-tindih dengan
seksi berikutnya. Relai ini bertugas selain sebagai proteksi utama pada daerahnya
dan juga sekaligus merupakan proteksi cadangan pada seksi berikutnya.
Pada elemen-elemen proteksi utama terdiri atas relai, trafo tegangan, baterai
(catu daya), kumparan trip, dan pemutus tenaga. Kegagalan kerja pada elemen-elemen
proteksi utama dapat dikelompokkan sebagai berikut: Kegagalan pada relainya sendiri,
Kegagalan catu arus dan atau catu tegangan ke relai, Kegagalan sistem catu arus
searah untuk triping pemutus beban, Kegagalan pada pemutus tenaga. Kegagalan ini
dapat disebabkan karena kumparan trip tidak menerima catu, terjadi kerusakan
mekanis, atau kegagalan pemutusan arus karena besarnya arus hubung singkat
melampaui kemampuan dari pemutus bebannya. Kegagalan pada proteksi utama
diatasi dengan menggunakan proteksi cadangan. Proteksi cadangan umumnya
mempunyai perlambatan waktu untuk memberikan kesempatan proteksi utama bekerja
lebih dahulu. Jika proteksi utama gagal, maka proteksi cadangan bekerja. Jenis
proteksi cadangan ada dua, yaitu proteksi cadangan setempat (local back up) dan
proteksi cadangan jauh (remote back up). Proteksi cadangan setempat merupakan
sistem proteksi yang bekerja jika proteksi utamanya gagal bekerja. Akan tetapi, jika
proteksiannya masih gagal karena pemutus beban gagal bekerja, maka relai tersebut
akan memberikan perintah untuk membuka semua pemutus beban yang ada kaitannya
dengan pemutus beban tersebut.
Sistem proteksi cadangan setempat umumnya digunakan pada sistem tenaga
listrik dengan tegangan ekstra tinggi. Dalam hal ini relai cadangan mempunyai
kecepatan sama dengan proteksi utamanya, karena sistem ini mempunyai proteksi
ganda. Disebut proteksi ganda, sebab trafo arus, baterai, maupun kumparan trip
semuanya ganda. Di Indonesia untuk sistem dengan tegangan tinggi, yaitu tegangan
150 KV dan 70 KV, biasanya proteksi cadangannya hanya berupa relai cadangan.
Proteksi cadangan jauh merupakan proteksi yang digunakan untuk mengantisipasi
adanya kegagalan kerja proteksi di daerah tertentu. Dalam hal ini suatu gangguan pada
daerah tertentu akan dihilangkan atau dipisahkan oleh proteksi dari tempat lain
berikutnya (cadangan jauh).

Berikut ialah macam macam relai proteksi trafo pembangkit beserta fungsinya :

A. Relay Bucholz

Relay ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan transformator terhadap


gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul ini
diakibatkan oleh Hubung Singkat pada kumparan, busur listrik antar laminasi dan
busur listrik akibat kontak yang kurang baik.

Relay Bucholz dipasang di antara tangki transformator dan konservator. Relay ini
memberikan indikasi alarm kalau terjadi gangguan didalam transformator yang relatif
kecil dan akan memberikan sinyal triping kalau gangguan yang terjadi di dalam
transformator serius (cukup membahayakan). Relay ini biasanya digunakan pada
transformator yang mempunyai rating kapasitas 750 KVA.

B. Relay Suhu

Relay ini digunakan untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
suhu yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu pada transformator, yaitu :

1. Relay Suhu Minyak


Relay ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak isolasi transformator.
Pada saat transformator bekerja memindahkan daya dari sisi primer ke sisi sekunder,
maka akan timbul panas pada minyak isolasi, akibat rugi daya maupun adanya
gangguan pada transformator

2. Relay Suhu Kumparan

Relay ini hampir sama dengan relay suhu minyak. Perbedaannya terletak pada
sensornya. Sensor relay suhu kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri arus dari
transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan transformator.

C. Relay Hubung Tanah (Earth faulth)

Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan


akibat gangguan tanah (Earth faulth). Relay ini dilengkapi dengan transformator arus,
kumparan kerja relay dan kumparan triping. Pada kondisi normal, dimana tidak ada
gangguan yang terjadi pada transformator, jumlah arus ketiga fase sama dengan nol
sehingga jumah fluks pada inti transformator sama dengan nol. Apabila terjadi
gangguan tanah, maka jumlah fluks pada inti transformator tidak lagi nol.

D . Relay Beban Lebih (Over Load)

Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban lebih kalau dibiarkan terlalu lama
akan menyebabkan panas pada kumparan transformator sehingga bisa terjadi
kerusakan isolasi pada kumparan transformator. Sensor relay ini pada umumnya
berupa bimetal yang mendapat sinyal atau arus masukan dari transformator arus.
Sinyal arus masukan diubah ke panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).

E. Relay Differensial
Pemakaian relay differensial sebagai pengaman transformator diharapakan mampu
mendeteksi gangguan-gangguan internal transformator. Gangguan-gangguan tersebut,
antara lain hubung singkat di dalam kumparan dan hubung singkat antara fase
kumparan. Prinsip kerja relay differensial pada transformator berdasarkan sirkulasi
arus masukan atau perbandingan besarnya arus sisi primer dengan arus sisi sekunder.

F. Relay Tekanan Lebih

Relay tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator untuk mendeteksi


adanya tekanan-tekanan yang berlebihan akibat gangguan di dalam transformator.
Relay ini merupakan relay mekanik yang menggunakan sejenis membran atau pelat
yang akan pecah oleh karena tekanan atau desakan jarum pemecah (breaking needle)
akibat gangguan dalam transformator.

G. Pengaman Tangki Tanah

Tangki transformator terbuat dari bahan logam yang merupakan suatu media
penghantar listrik yang baik. Meskipun jarang terjadi pada transformator, ada
kemungkinan terjadi hubung singkat antara kumparan fase dengan tangki
transformator. Pengaman tangki transformator biasanya menggunakan relay arus
lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika (instantaneous).

H. Relay Fluksi Lebih

Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai ini mendeteksi
besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi

I. Relay Gangguan Tanah Terbatas


Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah
dalam daerah pengamanan transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik
netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial

6. Jelaskan skema sistem pengaman dari Generator Step Up Transformer ?

Typical Functions KETERANGAN


87T Diferensial
86 Lockout tambahan
51 Arus lebih dan hubung singkat (tiga kumparan)

Fungsi Tambahan KETERANGAN


51G Kesalahan ground
24 Volts per Hertz
59 Overvoltage
V, S Voltage and Power metering

Fungsi Typical Kode Produk Pesanan


Typical Functions T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-WXX
Lockout
HEA61-A-RU-220-X2
Standalone
T60-N00-HPH-FL-H6P-MN-P4L-UXX-WXX
Integrated

7. Jelaskan skema sistem pengaman dari Thermal Overload Protection ?

Thermal Overload Protection adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang
diakibatkan beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang
melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian
listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.

Dilihat dari gambar algoritma overload relay tersebut. Bahwa jika ada beban lebih
dari satu fasa atau tiga fasa dan apabila beban tersebut sudah melampaui setting alrm
thermal overloadnya maka indikator relay menotifikasi alarm. Dan apabila beban
melampaui setting alarm dan lebih besar dari setting termal overload maka otomatis relay
akan trip. Dan indikator menotifikasi trip.

Typical Functions KETERANGAN


87T Diferensial
86 Lockout tambahan
50/51 Arus lebih dan hubung singkat (dua kumparan)
50G Kesalahan ground / tanah
TT/TO Suhu Top Oil, RTD atau kumparan Transducer suhu
hot spot, loss-of-life.
49 Thermal overload protection

Fungsi Tambahan KETERANGAN


87RGF Dibatasi kesalahan ground
V, S Voltage and Power metering

Fungsi Typical Kode Produk Pesanan


T60-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-W5E
Typical Functions
745-W2-P5-G5-HI-L-T
+ Tegangan dan Power T60-N00-HCH-FL-H6P-MN-PXX-UXX-W5E
metering 745-W2-P5-G5-HI-L-T
T60-N00-HCH-FN-H6P-MXX-PXX-UXX-W5E
+ Fungsi tambahan
745-W2-P5-G5-HI-L-R-T
Lockout
HEA61-A-RU-220-X2
Standalone
T60-N00-HPH-FN-H6P-MXX-P4L-UXX-W5E
Integrated

Anda mungkin juga menyukai